You are on page 1of 15

Universitas Darna Agung, Medan.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV
1. Paber Hutabarat 2. Paulo M.P. Harianja (11.031.117.032) (11.032.111.006) 6. Siti Mega Sari Siregar (11.032.111.102) 7. Billy Fandera (11.032.111.106)

3. Dian Asmita Panjaitan (11.032.111.034)


4. Ronaldus Sinaga 5. Linceria Manurung (11.032.111.041) (11.032.111.071)

8. Helen Lidya Siregar


9. Simjoli R.R. Cibro

(11.032.111.109)
(11.032.111.112)

10. Daniel Noventra Saragi (11.032.111.113)

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2013

Beberapa pengertian investasi menurut para ahli:

Sadono Sukirno (1997: 107):


Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang

tersedia dalam perekonomian.


Tandelilin: Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Sunariyah (2003: 4):


Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Universitas Darna Agung, Medan.

Dalam ekonomi makro, investasi merupakan suatu komponen dari pendapatan nasional,

Produk Domestik Bruto, PDB atau Gross Domestic Product, GDP. Sehingga pengaruh investasi
terhadap perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional negara tersebut.

I = Investasi, X = Ekspor,

C = Konsumsi, M = Impor ,

G = Pengeluaran Pemerintah, GDP = Produk Domestik Bruto .

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, sebagai berikut:

Y = Pendapatan

i = Tingkat Bunga

Universitas Darna Agung, Medan.

Pada umumnya sumber-sumber dana investasi dapat di lihat melalui:

1. Investasi oleh masyarakat swasta nasional/Penanaman Modal Dalam Negeri


(PMDN) Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007).

2. Investasi oleh pihak Asing/Penanaman Modal Asing (PMA) Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

penanam modal dalam negeri (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007).


Universitas Darna Agung, Medan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,

tujuan-tujuan umum penyelenggaraan penanaman modal, antara lain adalah untuk:


1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional; 2. Menciptakan lapangan kerja; 3. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan; 4. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional; 5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional; 6. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan; 7. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan 8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Universitas Darna Agung, Medan.

Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam dua bentuk,

yaitu:

1. Investasi Portofolio Asing (Investasi Asing Tidak Langsung)


Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal banyak dilakukan dalam bentuk instrumen surat berharga seperti saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN).

2. Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment)


investasi asing langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Universitas Darna Agung, Medan.

1. Investasi Portofolio Asing (Investasi Asing Tidak Langsung)


Evans (2002) dalam Global Forum on International Investment menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat aliran investasi portofolio asing ke suatu negara, yakni: 1. 2. Meningkatkan likuiditas pasar modal dan dapat memperbaiki efisiensi pasar domestik; Membantu perkembangan pasar modal domestik melalui instrumen-instrumen dan teknologi canggih yang diperkenalkan investor asing dalam pengelolaan masing-masing portofolio, dan;

3.

Investasi portofolio asing dapat meningkatkan fungsi otoritas moneter di negara tersebut.

Hubungan aliran investasi portofolio asing dengan pasar modal terhadap sektor riil ekonomi Indonesia (BAPEPAM-LK, 2008), dapat dilihat melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut: 1. Aliran portofolio asing dapat meningkatkan tabungan bagi Indonesia yang mengalami kelangkaan modal untuk melakukan investasi.

2.

Kenaikan investasi portofolio asing akan meningkatkan alokasi modal menjadi lebih efisien bagi Indonesia. Arus modal seperti penanaman modal langsung dapat merangsang negara-negara lain
yang kelebihan modal untuk mengalirkan dananya kepada Indonesia yang kekurangan modal dimana return yang ditawarkan Indonesia lebih menarik.

3.

Aliran investasi portofolio asing membawa dampak ekonomi melalui pasar modal. Salah satu manfaat aliran investasi portofolio asing adalah mendorong kenaikan harga saham atau efek serta apresiasi rupiah atas nilai tukar dengan mata uang internasional.
Universitas Darna Agung, Medan.

2. Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment)


Secara garis besar, manfaat penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara
sedang berkembang dapat diperinci menjadi: 1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara-negara berkembang yang tidak mampu, untuk memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis. 2. Modal asing yang masuk dapat berperan penting dalam pembangunan maupun perbaikan infrastruktur-infrastruktur, yang kemudian dapat berperan kembali sebagai salah satu faktor daya tarik investasi. 3. Dengan meningkatnya kegiatan perekonomian suatu negara, dapat membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga

dapat mengurangi pengangguran.


4. Melalui pembangunan sektor industri suatu negara dengan menggunakan modal asing, dapat meningkatkan Gross Domestic Product dan pendapatan perkapita sebagai salah indikator utama pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan suatu negara. 5. Penanaman modal asing banyak memberikan andil dalam alih teknologi dan alih

keterampilan manajemen, dan dapat berperan dalam peningkatan


manusia.
Universitas Darna Agung, Medan.

kualitas sumber daya

Menurut Rahmadi Supanca, terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat

masuknya investasi asing, yaitu:


1. Instabilitas politik dan keamanan 2. Banyaknya kasus demonstrasi/pemogokan di bidang ketenagakerjaan 3. Kurangnya jaminan kepastian hukum dan lemahnya penegakan hukum 4. Infrastruktur yang tidak memadai 5. Kurangnya jaminan/perlindungan investasi 6. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakan

7. Masih maraknya praktek KKN


8. Citra buruk Indonesia sebagai negara yang diambang kebangkrutan, diambang disintegrasi dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia. 9. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
Universitas Darna Agung, Medan.

Selain faktor faktor diatas terdapat beberapa faktor pendorong yang dijadikan

bahan pertimbangan oleh investor dalam menanamkan modalnya, antara lain:


1. Upah buruh yang rendah 2. Tersedianya bahan baku 3. Dekat dengan sumber daya alam 4. Pasar yang luas 5. Tingkat keuntungan (return on investment) yang baik 6. Ramalan mengenai ekonomi di masa depan yang cerah 7. Kemajuan teknologi 8. Tingkat pendapatan nasional dan daya beli masyarakat yang baik. 9. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana

atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi


Universitas Darna Agung, Medan.

Masuknya modal asing menimbulkan pro dan kontra dalam menanggapinya. Beberapa alasan yang menentang masuknya modal asing adalah: 1. Dalam kenyataannya, sangat jarang perusahaan multinasional bersedia menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya di negara-negara berkembang. 2. Dilihat dari kepentingan neraca pembayaran, perusahaanperusahaan multinasional dapat menyebabkan berkurangnya devisa negara, baik melalui neraca berjalan, maupun lewat

neraca lalu lintas modalnya.


3. Meskipun perusahaan multinasional turut menyetor pajak kepada negara, namun mereka juga sering mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah, serta perlindunganperlindungan lainnya.

4. Tidak jarang tujuan transfer teknologi tidak dapat berjalan dengan lancar. Disamping
kesempatan tenaga kerja pribumi yang masih sulit untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan. 5. Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis. 6. Perusahaan multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial. 7. Perusahaan multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah.
Universitas Darna Agung, Medan.

Dari pandanganpandangan menentang tersebut, beberapa pendapat menyatakan bahwa

negara Indonesia masih banyak membutuhkan uluran penanaman modal asing tersebut.
Beberapa alasan yang melatarbelakanginya adalah: 1. Kemampuan dan minat menabung masyarakat Indonesia yang masih rendah, sehingga pembentukan modal dalam negeri masih kurang. 2. Masih banyak sektor yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri. 3. Belum efisiennya produksi untuk jenisjenis komoditi tertentu, sehingga lebih menguntungkan jika diserahkan pengelolaannya pada investor asing. 4. Meskipun masih sedikit, kita dapat belajar dan mencoba proses transfer teknologi dan keterampilan manajemen dari para perusahaan multinasional tersebut, disamping perusahaan tersebut banyak juga turut membantu pemerintah dalam membuka pusat

usaha baru di tempattempat yang selama ini jauh dari kegiatan ekonomi.
Universitas Darna Agung, Medan.

Dalam literatur ekonomi makro, investasi asing dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi

portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Investasi portofolio ini dilakukan
melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Dibanding dengan investasi portofolio, Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai
kelebihan, diantaranya sifatnya permanen (jangka panjang), banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, dan membuka lapangan kerja baru. Maka dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, tentunya masih banyak dana-dana yang diperlukan untuk melangsungkan hidupnya, salah satunya adalah melalui investasi asing; investasi portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Dengan tersedianya modal yang mencukupi, diharapkan dapat menjadi faktor penggerak utama yang

berperan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga tujuan pembangunan nasional:
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, dapat tercapai.
Universitas Darna Agung, Medan.

Universitas Darna Agung, Medan.

You might also like