You are on page 1of 33

Adsorpsi

Adsorption
Adsorption consists of transferring the
contaminant from the aqueous waste phase
to the surfaces of an adsorbent material
The surface of some materials, such as
activated carbon, tends to attract atoms or
molecules on the surface of particles of
colloidal size, and causes them to become
attached to the surface.
Adsorption Absorption !
Absorption a fluid phase is transferred
from one medium to another (i.e. water
absorbed by a sponge)
Adsorption certain components of a fluid
(liquid or gas) phase are transferred to and
held at the surface of a solid (e.g. small
particles binding to a carbon bed to improve
water quality)
Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu peristiwa penyerapan
suatu fasa tertentu (gas, cair) pada
permukaan adsorben yang umumnya berupa
padatan.
Apabila proses penyerapan berlangsung
tidak pada lapisan permukaan tetapi
memasuki lapisan dalam, maka proses ini
disebut absorpsi.
Adsorption
A surface phenomenon in which a solute (soluble
material) concentration or collects at a surface.
Adsorption can occur between any two surfaces a
liquid and a solid, a gas and a solid, a liquid with another
liquid, or a gas and a solid.
Several adsorption processes devised by humans
including activated carbon adsorption for the removing
of contaminants from air and water, and ion exchange
for removal of contaminants from water have
applications in environmental engineering.
Why is Adsorption Useful?
Used in many industrial processes:
odour/colour/taste removal
gas pollutant removal (H
2
S)
water softening and deionisation
hydrocarbon fractionation
pharmaceutical purification

Types of Adsorption
Physical Adsorption
result of intermolecular forces causing preferential binding of
certain substances to certain adsorbents
reversible by addition of heat (via steam, hot inert gas, oven)
Attachment to the outer layer of adsorbent material
Chemisorption
result of chemical interaction
large amount heat released
irreversible
mainly found in catalysis
Types of Adsorption
Physisorption (adsorpsi fisika)
Terjadi karena gaya Van der Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara
larutan dan permukaan media lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut
dan larutan, maka substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media.
Contoh :
Adsorpsi oleh karbon aktif. Aktivasi karbon aktif pada temperatur yang tinggi
akan menghasilkan struktur berpori dan luas permukaan adsorpsi yang besar.
Semakin besar luas permukaan, maka semakin banyak substansi terlarut yang
melekat pada permukaan media adsorpsi.

Chemisorption (adsorpsi kimia)
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara substansi
terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media.
Contoh : Ion exchange
Laju adsorpsi dibatasi oleh mekanisme
perpindahan massa yang terlibat:
1. Perpindahan solute dari fasa curah cairan
ke lapisan film cairan
2. Difusi solute melalui lapisan film cairan
difusi film
3. Difusi solute melalui pori kapiler dalam
padatan adsorben difusi pori
4. Adsorpsi solute ke dalam dinding kapiler
atau permukaan
Proses Adsorpsi Koloid
Komponen Adsorpsi
Adsorbat
substansi yang akan disisihkan
Adsorben
padatan dimana di permukaannya terjadi
pengumpulan substansi yang disisihkan
Nature of Adsorbents
Porous material - Large surface area per
unit mass size, shape, polarity cause
certain particles to be held more strongly in
these pores than others
Rate of mass transfer is dependent on the
void fraction within the pores
Granular (50m - 12 mm diameter)
Suitable for packed bed use
Sorbents
Sorbents should:
Be highly selective
Have high capacity
Have fast kinetics
Be chemically and thermally stable
Be hard and mechanically strong
Be free flowing
Resist fouling
Have no tendency to promote unwanted reactions
Be easy to regenerate
Be relatively low cost
Adsorption
Carbon Adsorption
Activated carbon
A material produced from coal, wood, and bone
by the application of heat in the absence of air
A sizeable surface area for adsorption
To remove toxic organics from both water and
air

Adsorbent Material
Activated Carbon
Activated Alumina
Silica Gel
Molecular Sieves (zeolite)
Properties of Activated Carbon
Bulk Density 22-34 lb/ft
3

Heat Capacity 0.27-0.36 BTU/lb
o
F
Pore Volume 0.56-1.20 cm
3
/g
Surface Area 600-1600 m
2
/g
Average Pore Diameter 15-25
Regeneration Temperature (Steaming) 100-140
o
C
Maximum Allowable Temperature 150
o
C
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi adalah sebagai berikut
(Yuanita, 2005):
Luas permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, maka makin banyak zat yang teradsorpsi. Luas
permukaan adsorben ditentukan oleh ukuran partikel dan jumlah dari adsorben;
Jenis adsorben
Adsorben non polar lebih mudah menyerap zat non polar sedangkan adsorben polar
lebih mudah menyerap zat yang polar (substansi yang terlarut baik dalam air);
Jenis adsorbat
Adsorbat yang mudah terion umumnya lebih mudah teradsorpsi dibanding yang sulit
terion;
Ukuran partikel
Makin kecil ukuran partikel maka daya serapnya akan semakin besar;
Konsentrasi
Makin besar konsentrasi adsorbat dalam larutan semakin banyak
jumlah yang terserap;
Temperatur
Pemanasan atau pengaktifan adsorben akan meningkatkan daya serap
adsorben terhadap adsorbat;
Tekanan gas
Makin besar tekanan gas, maka adsorpsi semakin besar.
pH
pH larutan mempengaruhi kelarutan ion logam, aktivitas gugus fungsi
pada biosorben dan kompetisi ion logam dalam proses adsorpsi
(Ahalya, et.al., 2003).
Kecepatan pengadukan
Kecepatan pengadukan menentukan kecepatan waktu kontak adsorben
dan adsorbat. Bila pengadukan terlalu lambat, maka proses adsorpsi
berlangsung lambat pula, tetapi bila pengadukan terlalu cepat, maka
kemungkinan yang terjadi struktur adsorben cepat rusak,sehingga
proses adsorpsi kurang optimal (Alimatun, 2001).
Aktivasi terhadap adsorben
Adanya variasi aktivasi terhadap adsorben menghasilkan dampak yang
berbeda-beda dalam proses adsorpsi. Dampak tersebut dapat
meningkatkan atau menurunkan kapasitas penyisihan dalam proses
adsorpsi yang tergantung dari jenis adsorben dan karakteristik dari
adsorbat (Yan, 2001).

Proses adsorpsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Sistem Batch
Proses ini dilakukan dengan memasukkan adsorbat ke
dalam adsorben kemudian diaduk-aduk untuk beberapa
saat. Selanjutnya dipisahkan antara adsorben dengan
larutan dengan jalan penyaringan.
Sistem Kontinu (secara dinamis)
Proses ini dilakukan dengan aliran kontinu. Adsorbat
(larutan contoh) dilewatkan ke dalam kolom yang berisi
adsorben sehingga zat-zat tertentu akan disisihkan oleh
adsorben
Activated Carbon Treatment
Based on adsorption process
activated carbon has high surface area
ability to sorb a wide variety of compounds
low cost, untuk material alami
reversible process
rate of adsorption depends upon the rate of diffusion
of the solute molecules within the capillary pores of
the carbon particles.
Made from numerous materials such as wood,
coconut shell, coal, sawdust and fruit pits
Jika karbon aktif ditempatkan dalam suatu larutan
yang mengandung organik terlarut, lalu diaduk
untuk menciptakan kontak, maka terjadi proses
adsorpsi organik ke karbon aktif.
Konsentrasi organik di larutan pada saat awal
(Co), akan turun menjadi konsentrasi di
kesetimbangan (Ce). Jumlah organik yang
diadsorb adalah x per unit massa karbon aktif yang
dipakai (m).
Liquid-Solid Adsorption
Equilibrium
Isotherm Equilibrium relationship between the amount
adsorbed (x, also referred to as adsorbate loading) and the
concentration in the fluid phase (c)
Equilibrium is temperature dependant hence isotherms
Adsorption amount decreases with an increase in
temperature
Adsorption Isotherm: the mass of adsorbate per unit mass
of adsorbent at equilibrium & at a given temperature
Persamaan yang menghubungkan antara konsentrasi zat
yang diserap (x) oleh adsorben dengan konsentrasi zat
adsorbat tsb di fasa cairan (c) disekelilingnya pada keadaan
setimbang dan pada suatu suhu
Gambar 2.4 Pori dan Area Permukaan Karbon Aktif
Sumber: Kvech and Tull, 1998
Freundlich Isotherm
x = massa solute (substansi yang diadsorp)
m = massa adsorben
X = rasio massa fasa padat; massa solute yg diadsorb/massa adsorben
Ce = konsentrasi solute pada kesetimbangan
K,n = konstanta
n
e
KC X
m
x
/ 1
= =
n >>>> dan x/m >>>> penggunaan karbon aktif lebih feasible
secara ekonomis
Adsorption
Freundlich Isotherm
An empirical relationship



q
e
= mass of solute adsorbed per mass of adsorbent used [mg
adsorbed/mg carbon]
x = mass of solute adsorbed [mg or mol]
m = mass of adsorbebt [mg]
C
e
= equilibrium concentration of solute [mg/L or M]
K = experimental constant
n =experiment constant


n
e e
KC
m
x
q
/ 1
= =
( )
e
C
n
K
m
x
log
1
log log + =
|
.
|

\
|
Freundlich Isotherm
Jika diplot pada grafik
log
sumbu x = log x/m
sumbu y = log Ce
Akan didapat garis
lurus
Slope = 1/n ; 1/n
diketahui akan dapat
dicari harga K
n
e
KC X
m
x
/ 1
= =
Langmuir Isotherm
KCe
aKC
X
m
x
e
+
= =
1
a = massa solute yang diperlukan untuk
membuat sejumlah adsorben tsb menjadi jenuh
K = konstanta
Jika diplotkan dalam grafik
Sumbu x = Ce
Sumbu y = Ce/(x/m)
Dihasilkan garis lurus
Langmuir Isotherm
Isoterm Langmuir menggunakan asumsi:
Area adsorpsi terbatas
Solute material yang diadsorb di permukaan hanya
dengan ketebalan satu molekul
Adsorpsi reversibel, dan kesetimbangan tercapai.
Ketika adsorben ditempatkan dalam larutan, solute
diadsorb, dan juga terjadi desorpsi, tapi laju
adsorpsi lebih besar dari desorpsi. Akhirnya
kondisi kesetimbangan tercapai ketika laju
adsorpsi = laju desorpsi
Salah satu cara untuk menentukan
persamaan isoterm adsorpsi yang sesuai
dengan proses adsorpsi adalah
membandingkan nilaokoefisien
determinasi (R
2
) yang ditunjukan oleh
grafik linearisasi masing-masing persamaan
Contoh Soal:
AB mengandung fenol dengan konsentrasi
0,4 g/l sebagai TOC akan diolah dengan
butiran karbon aktif. Test secara batch
menunjukkan hasil seperti berikut.
Tentukan konstanta adsorpsi Freundlich
Solusi
m Co Ce AC=x X=x/m log X log Ce
(g/l) (g/l) (g/l) (g/g)
0,52 0,400 0,322 0,078 0,150 -0,82 -0,49
2,32 0,400 0,117 0,283 0,122 -0,91 -0,93
3,46 0,400 0,051 0,349 0,101 -1 -1,29
3,84 0,400 0,039 0,361 0,094 -1,03 -1,41
4,50 0,400 0,023 0,377 0,084 -1,08 -1,64
5,40 0,400 0,012 0,388 0,072 -1,14 -1,92
6,67 0,400 0,0061 0,3939 0,059 -1,23 -2,21
7,60 0,400 0,0042 0,3958 0,052 -1,28 -2,38
8,82 0,400 0,0011 0,3989 0,045 -1,34 -2,96

y = 0,2252x - 0,712
R
2
= 0,9879
-1,6
-1,4
-1,2
-1
-0,8
-0,6
-0,4
-0,2
0
-4 -3 -2 -1 0
log Ce
l
o
g

X

n
e
KC X
m
x
/ 1
= =
e
C n K X log ) / 1 ( log log + =
Y A + B X
A = -0,712 = log K K=0,194;
B =0,2252=(1/n) n =4,44

You might also like