You are on page 1of 42

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

NOMOR : 144

TAHUN : 2012

SERI : E

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI WILAYAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a. bahwa perkembangan pembangunan di Kota Cimahi yang semakin kompleks, khususnya perubahan struktur bangunan pemukiman di lingkungan yang padat termasuk perkembangan kebutuhan terhadap fasilitas khusus dan fasilitas umum kota, harus diimbangi dengan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran demi keselamatan masyarakat; b. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan mum !omor "#$P%&$M$"''( tentang Persyaratan &eknis

)istem Proteksi Kebakaran Pada *angunan +edung dan ,ingkungan, maka pengaturan Ketentuan-Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan *ahaya Kebakaran di Kota Cimahi perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, dipandang perlu menetapkan Peraturan .aerah tentang Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di /ilayah Kota Cimahi; ndang- ndang !omor 0 &ahun 012' tentang Keselamatan Kerja 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun 012' !omor 4, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor "10(5; ndang6 ndang !omor ( &ahun 01(0 tentang 7ukum 8cara Pidana 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun 01(0 !omor 2#, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor 9"'15;

0. Mengingat : ".

9.

ndang- ndang !omor 1 &ahun "''0 tentang Pembentukan Kota Cimahi 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''0 !omor (1, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :00#5;

:.

ndang- ndang !omor "( &ahun "''" tentang *angunan +edung 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''" !omor 09:, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :":25; ndang- ndang !omor 02 &ahun "''9 tentang Keuangan !egara 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''9 !omor :2, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :"(#5; ndang- ndang !omor 0 &ahun "'': tentang Perbendaharaan !egara 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "'': !omor ;, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :9;;5; ndang- ndang !omor 9" &ahun "'': tentang Pemerintahan .aerah 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "'': !omor 0";, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor ::925 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan ndang 6 ndang !omor 0" &ahun "''( tentang Perubahan Kedua 8tas ndang- ndang !omor 9" &ahun "'': tentang Pemerintahan .aerah 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''( !omor ;1, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :(::5; ndang- ndang !omor 99 &ahun "'': tentang

;.

#.

2.

(.

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan .aerah 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "'': !omor 0"#, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor ::9(5; 1. ndang- ndang !omor "( &ahun "''1 tentang Pajak .aerah dan %etribusi .aerah 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''1 !omor 09', &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor ;':15;

0'.

ndang- ndang !omor 9" &ahun "''1 tentang Perlindungan dan Pengelolaan ,ingkungan 7idup 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''1 !omor 0:', &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor ;';15; 00. Peraturan Pemerintah !omor 9# &ahun "''; tentang Peraturan Pelaksanaan ndang- ndang !omor "( &ahun "''" tentang *angunan 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''; !omor (9, &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :;9"5; 0". Peraturan Pemerintah !omor ;( &ahun "''; tentang Pengelolaan Keuangan .aerah 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''; !omor 0:', &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :;2(5; 09. Peraturan Pemerintah !omor 9( &ahun "''2 tentang Pembagian rusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan .aerah Propinsi dan

Pemerintahan .aerah Kabupaten$Kota 3,embaran !egara %epublik 4ndonesia &ahun "''2 !omor (", &ambahan ,embaran !egara %epublik 4ndonesia !omor :2925; 0:. Peraturan Menteri Pekerjaan mum !omor ";$P%&$M$"''( tentang Persyaratan &eknis Penyusunan %encana 4nduk )istem Proteksi Kebakaran; 0;. Peraturan Menteri Pekerjaan mum !omor "#$P%&$M$"''( tentang Persyaratan &eknis )istem Proteksi Kebakaran Pada *angunan +edung dan ,ingkungan; 0#. Peraturan Menteri Pekerjaan mum !omor "'$P%&$M$"''1 tentang Pedoman &eknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan; 02. Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor ; &ahun "''( tentang rusan Pemerintahan .aerah Kota Cimahi 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "''( !omor (# )eri .5; 0(. Peraturan .aerah !omor ( &ahun "''( tentang .inas .aerah Kota Cimahi 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "''( !omor (1 )eri .5 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor " &ahun "'00 tentang Perubahan 8tas Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor ( &ahun "''( tentang .inas

.aerah Kota Cimahi 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "'00 !omor 00; )eri .5;

01. Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor # &ahun "'00 tentang %etribusi 4<in Mendirikan *angunan di /ilayah Kota Cimahi 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "'00 !omor 001 )eri C5; "'. Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor " &ahun "'0" tentang %etribusi =asa mum 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "'0" !omor 091 )eri C5; Deng n Pe!"e#$%$ n Be!" & DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CIMAHI MEMUTUSKAN Mene# '( n : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI WILAYAH KOTA CIMAHI) BAB I KETENTUAN UMUM P " *1

.alam Peraturan .aerah ini yang dimaksud dengan : 0. .aerah adalah Kota Cimahi. ". Pemerintah .aerah adalah /alikota beserta perangkat .aerah yang merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 9. /alikota adalah /alikota Cimahi. :. .ewan Perwakilan %akyat .aerah yang selanjutnya disingkat .P%. adalah .ewan Perwakilan %akyat .aerah Kota Cimahi yang merupakan ,embaga Perwakilan %akyat .aerah sebagai unsur penyelenggaran pemerintahan daerah. ;. .inas adalah .inas Pekerjaan mum Kota Cimahi. #. Kepala .inas adalah Kepala .inas Pekerjaan mum Kota Cimahi. 2. nit Pelaksana &eknis .inas yang selanjutnya disebut P&. Pemadam Kebakaran adalah P&. Pemadam Kebakaran Kota Cimahi. (. )istem pemadam kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem pemadam aktif, sistem pemadam pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya kebakaran.

1.

)istem pemadam kebakaran aktif adalah sistem pemadam kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatik, sistem pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa tegak dan slang kebakaran, serta sistem pemadam. *angunan +edung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagai atau seluruhnya berada diatas dan$atau didalam tanah dan$atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus. *angunan +edung Kantor adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan administrasi, atau usaha komersial. *angunan +edung Penyimpanan$ +udang adalah *angunan gedung yang dipergunakan untuk penyimpanan, tempat parkir umum, gudang, atau tempat pamer barangbarang produksi untuk dijual atau cuci gudang. *angunan gedung ,aboratorium$ 4ndustri$Pabrik adalah *angunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produk, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan

0'.

00.

0".

09.

barang-barang produksi perdagangan atau penjualan. 0:.

dalam

rangka

*angunan +edung Perdagangan adalah bangunan gedung toko atau bangunan gedung lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada masyarakat, seperti ruang makan, kafe, restoran, ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel atau motel, tempat potong rambut$salon, tempat cuci umum, pasar, ruang penjualan, ruang pamer, atau bengkel. *angunan +edung 7unian *iasa adalah merupakan bangunan gedung hunian tunggal yang berupa satu rumah tinggal dan$ atau lebih bangunan berupa rumah asrama$kost, rumah tamu, hotel atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 9'' m" 3tiga ratus meter persegi5 dan tidak ditinggali lebih dari 0" orang secara tetap, dan$atau yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak berhubungan, termasuk rumah asrama, rumah tamu 3guest house5, losmen, hotel atau motel, tempat tinggal dari suatu sekolah, panti untuk lanjut usia, cacat atau anak-anak, tempat tinggal dari suatu bangunan gedung perawatan kesehatan yang menampung karyawan-karyawannya. =alan 8kses adalah jalur pencapaian yang menerus dari perjalanan ke atau di dalam bangunan gedung yang cocok digunakan

0;.

0#.

untuk$oleh orang cacat sesuai dengan standar aksesibilitas. 02. =alan Penyelamatan$>?akuasi adalah jalur perjalanan yang menerus 3termasuk jalan ke luar, koridor$ selasar umum dan sejenis5 dari setiap bagian bangunan gedung termasuk di dalam unit hunian tunggal ke tempat yang aman. >ksit adalah bagian dari sebuah sarana jalan ke luar yang dipisahkan dari tempat lainnya dalam bangunan gedung oleh konstruksi atau peralatan untuk menyediakan lintasan jalan yang diproteksi menuju eksit pelepasan. &angga kebakaran adalah tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi kebakaran. Pintu Kebakaran adalah pintu-pintu yang langsung menuju tangga kebakaran dan hanya dipergunakan apabila terjadi kebakaran. 8lat Pemadam 8pi %ingan yang selanjutnya disingkat 8P8% adalah peralatan yang dapat dibawa dan dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam kebakaran bertekanan yang dapat disemprotkan dengan tujuan memadamkan api. =arak =angkauan adalah jarak perkiraan antara titik penempatan 8P8% dengan titik api. 7idran adalah alat yang dilengkapi dengan slang dan mulut pancar(nozzle) untuk

0(.

01.

"'.

"0.

"".

"9.

mengalirkan air bertekanan, yang digunakan bagi keperluan pemadaman kebakaran dan diletakkan di halaman bangunan gedung dan$atau dalam bangunan gedung. ":. Springkler adalah alat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang mempunyai tudung berbentuk deflektor pada ujung mulut pancarnya, sehingga air dapat memancar kesemua arah secara merata. 4nstalasi Pompa 8ir adalah instalasi mesin pompa air pada bagunan gedung untuk menghisap air dari bak persediaan dan memberikan tekanan keluar air secara manual maupun otomatik yang terdiri dari mesin juki, mesin listrik dan mesin diesel. Reservoir cadangan adalah bak penampungan air yang dimiliki oleh Pemerintah$)wasta yang dalam perencanaannya harus sudah diperhitungkan agar :'@ 3empat puluh persen5 dari ?olumenya sudah dicadangkan untuk kebutuhan Pemadam Kebakaran. )ambungan Siamese adalah alat penyambung yang menghubungkan selang dari kendaraan pemadam ke instalasi hidran bangunan gedung untuk menyuplai air sekaligus memberikan tekanan atau daya semprot air. Persyaratan teknis sistem pemadam kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah setiap ketentuan atau syarat-

";.

"#.

"2.

"(.

syarat teknis yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan kondisi aman kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungannya, baik yang dilakukan pada tahap perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan bangunan. BAB II MAKSUD DAN TU+UAN P " *2 Maksud dan &ujuan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yaitu : a. meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran di lingkungan permukiman, industri, jasa usaha dan tempat6tempat rawan lainnya; b. mengurangi kerugian yang berupa korban jiwa, harta benda, terganggunya proses produksi barang$jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya ketentraman masyarakat; c. mewujudkan penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan yang aman bagi manusia, harta benda, khususnya dari bahaya kebakaran, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya gangguan kesejahteraan sosial.

BAB III KELAS KEBAKARAN, BAHAN PEMADAM KEBAKARAN DAN +ENIS ALAT PEMADAM KEBAKARAN B g, n Ke" #$ Ke* " Ke- ( ! n P " *. 305 Kebakaran Kelas 8 adalah Kebakaran yang diakibatkan benda padat seperti kertas, kayu, pakaian. 3"5 Kebakaran Kelas * adalah kebakaran yang diakibatkan cairan dan gas yang mudah terbakar seperti minyak, solar, bensin, cat, tiner. 395 Kebakaran Kelas C adalah kebakaran yang diakibatkan konsleting listrik pada alat-alat elektronik seperti tra?o, gardu, panel dan alat elektronik lainnya. 3:5 Kebakaran Kelas . adalah kebakaran akibat logam yang terbakar seperti besi, seng, alumunium dan bahan logam lainnya.

B g, n Ke/$ B 0 n Pe& / & Ke- ( ! n P " *4 Penggunaan *ahan Pemadam Kebakaran untuk Kelas Kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 9 adalah sebagai berikut : a. b. Kebakaran Kelas 8, bahan pemadam yang digunakan adalah air; Kebakaran Kelas *, bahan pemadam yang digunakan adalah jenis cairan soda 3asam sulfat, soda acid5 dan busa 3bikarbonal sulfat acid5; Kebakaran Kelas C, bahan pemadam yang digunakan adalah jenis pemadam kimia kering yaitu Powder, CoA dan *CB (Bromo Chorohpydi Fluoro methane); Kebakaran Kelas ., bahan pemadam yang digunakan adalah jenis pemadam kimia kering yaitu Powder, CoA dan *CB (Bromo Chorohpydi Fluoro methane)

c.

d.

B g, n Ke#,g +en," A* # Pe& / & Ke- ( ! n P " *1 =enis alat pemadam kebakaran untuk kelas kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 9 adalah sebagai berikut : a. Kebakaran Kelas 8 menggunakan alat pemadam berupa springkler otomatik, hidran halaman dan$atau hidran ruangan serta sarana lain yang menyemburkan atau menyemprotkan air; b. Kebakaran Kelas * menggunakan alat pemadam berupa springkler kimia otomatik, hidran halaman dan$atau hidran ruangan yang dilengkapi dengan campuran <at kimia; c. Kebakaran Kelas C dan Kebakaran Kelas . menggunakan alat pemadam berupa 8P8% dengan jenis dan kapasitas ukuran yang ?ariatif 3Powder, CoA dan *CB5.

BAB I2 KETENTUAN +ENIS ALAT PEMADAM KEBAKARAN DAN KETENTUAN PENEMPATAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN P " *3 =enis alat pemadam kebakaran dengan bahan pemadam kebakaran yang terkandung di dalamnya wajib disesuaikan dengan jenis bangunan gedung yang dimaksudkan untuk terlindung dari bahaya kebakaran. P " *7 305 3"5 Mengatur jarak dan$atau titik alat pemadam satu dengan lainnya sesuai ketentuan. Menempatkan alat pemadam pada tempat yang aman terlindungi, mudah dilihat, terjangkau atau mudah diambil dan tidak terhalang oleh benda dan$atau bentuk akti?itas lainnya. )etiap titik penempatan alat pemadam baik tunggal ataupun lokal terdapat label dan$atau bentuk lainnya yang berisi keterangan, petunjuk teknis penggunaan dan$atau tulisan lainnya sebagai isyarat penting. BAB 2

395

KEWA+IBAN DAN LARANGAN B g, n Ke" #$ Ke4 %,- n P " *5 )etiap orang dan$ atau *adan 7ukum wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : a. apabila akan mendirikan bangunan terlebih dahulu wajib memenuhi ketentuan teknis tentang keandalan bangunan dan syarat teknis sistem pemadam kebakaran untuk bangunan gedung sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. menempatkan alat pemadam kebakaran sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku; c. memeriksakan alat pemadam kebakaran secara berkala pada P&. Pemadam Kebakaran; d. meminta rekomendasi penempatan alat pemadam kebakaran dari P&. Pemadam Kebakaran sebelum mendirikan bangunan gedung dan$atau untuk penambahan atau perluasan bangunan gedung; e. memberikan kesempatan dan ruang bagi petugas P&. Pemadam Kebakaran untuk melakukan pemeriksaan secara berkala dan$atau inspeksi mendadak terhadap kuantitas dan kualitas alat pemadam kebakaran yang ada pada bangunan gedung.

B g, n Ke/$ L ! ng n P " *6 )etiap orang dan$atau *adan 7ukum dilarang melakukan hal-hal sebagai ikut: a. mengambil dan mempergunakan air dari 7idran atau %eser?oir yang diperuntukan untuk pemadam kebakaran tanpa seijin yang berwenang; menggunakan alat pembangkit tenaga listrik motor, motor diesel atau motor bensin yang dapat menimbulkan kebakaran tanpa dilengkapi alat pemadam kebakaran; membiarkan benda atau alat yang berapi tanpa pengawasan; menempatkan lampu dengan lidah api yang terbuka, lilin atau benda lainnya yang sejenis yang menyala, dengan jarak kurang dari ;' 3lima Puluh5 cm dari dinding kayu, atap yang mudah terbakar kecuali dengan penahan panas dari porselen dan logam antara lidah api dan dinding atau yang mudah terbakar tersebut; membuang bahan kimia dan bahan lainnya yang mudah terbakar disembarang tempat; menyimpan karbit dan$atau bahan lainnya yang dalam keadaan basah menimbulkan gas yang mudah terbakar sebanyak ; 3lima5 Kg atau

b.

c. d.

e. f.

lebih kecuali bila didalam tempat penyimpanan yang kering dan rapat air serta bebas dari ancaman bahaya kebakaran dan tempat penyimpanan tersebut harus diberi tanda yang jelas bahwa isinya tetap kering; g. membakar sampah disembarangan tempat, di tempat yang berdekatan dengan bahan yang mudah terbakar tanpa pengawasan; menempatkan alat pemadam kebakaran tanpa petunjuk atau rekomendasi dari P&. Pemadam Kebakaran; menghalang-halangi dan$atau mengganggu petugas pemadam kebakaran pada saat proses pemadaman kebakaran. BAB 2I SYARAT7SYARAT PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM8 INDUSTRI8PABRIK, BANGUNAN GEDUNG PENYIMPANAN8GUDANG, BANGUNAN GEDUNG KANTOR8 PERDAGANGAN8HUNIAN DAN TEMPAT PARKIR B g, n Ke" #$ B ng$n n L -9! #9!,$&8In/$"#!,8P -!,( P " * 10

h.

i.

305

)etiap bangunan ,aboratorium$ industri$pabrik wajib menyediakan 8P8% yang dapat ditempatkan dalam jarak maksimum 0' 3sepuluh5 meter dari setiap tempat. ,uas permukaan lantai sampai dengan 0'' mA 3seratus meter persegi5 wajib menyediakan satu buah 8P8% dengan ukuran minimum " Kg. ,uas permukaan lantai sampai dengan ('' mA 3delapan ratus meter persegi5 wajib menyediakan 0 unit hidran menurut jenis dan ukuran yang berlaku dengan mempergunakan air sebagai bahan pemadam pokok. 7idran sebagaimana dimaksud pada 8yat 395 pasal ini wajib memiliki daya semprot yang dapat menjangkau seluruh ruangan. ,uas bangunan industri lebih dari ('' mA 3delapan ratus meter persegi5 maka jumlah alat pemadam kebakaran yang wajib disediakan sesuai dengan perbandingan ukuran luas sebagaimana dimaksud 8yat 3"5 dan 8yat 395. &ata cara permohonan dan pemasangan hidran akan diatur dalam Peraturan /alikota. P " * 11

3"5

395

3:5

3;5

3#5

305

8lat atau peralatan komunikasi, bahan cairan dan bahan lainnya yang dapat menimbulkan

bahaya kebakaran wajib disimpan terpisah dan tertata rapi. 3"5 8lat atau peralatan komunikasi yang dapat menimbulkan $ menyebabkan kebakaran terhadap bahan bakar minyak dilarang dipasang atau digunakan pada jarak kurang dari " 3dua5 meter dari ruang yang menggunakan bahan cairan yang mudah menguap dan terbakar. )istem saluran gas dan cairan yang mudah terbakar wajib dilengkapi dengan tanda atau segel pengaman yang memenuhi persyaratan. )etiap lapisan dinding dan konstruksi ruang ketel api dan$atau ruang instalasi pemanas yang menggunakan : a. bahan bakar cairan atau padat harus dibuat dari bahan bangunan yang mempunyai ketahanan api minimal 9 jam; b. bahan bakar gas harus dibuat terpisah dari bangunan lainnya dan mempunyai ketahanan api minimal " jam. 3;5 Kamar tungku dan ketel harus dilindungi konstruksi tahan api minimal " jam dengan pintu tahan api minimal " jam serta mempunyai ruang khusus yang terpisah dari bangunan lainnya. P " * 12

395

3:5

)etiap bangunan industri wajib dilindungi oleh sistem alarm otomatik. P " * 1. 305 *angunan industri dalam proses produksi menghasilkan bahan yang mudah menimbulkan kebakaran wajib mempunyai pelindung khusus terhadap bahaya kebakaran. )etiap ruang instalasi listrik, generator, turbin atau instalasi pembangkit tenaga listrik lainnya, harus dilengkapi dengan detektor kebocoran listrik yang dihubungkan dengan sistem alarm otomatik dan sistem pemadam otomatik. )etiap tempat $ ruangan penyimpanan cairan berbahaya berupa gas atau bahan bakar yang mudah terbakar dan menguap harus dilengkapi dengan detektor gas yang dihubungkan alarm otomatik dan sistem pemadam otomatik. P " * 14 Ketentuan tentang jumlah bahan berbahaya yang dapat disimpan didalam bangunan industri, wajib disesuaikan dengan tempat yang dianggap aman berdasarkan ketentuan yang berlaku. P " * 11

3"5

395

)etiap ruang bangunan industri yang menggunakan ?entilasi atau penghembus 3blo!er5 untuk menghilangkan debu, asap, uap atau penyegar udara, pemasangannya wajib disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh /alikota. B g, n Ke/$ B ng$n n Ge/$ng Pen:,&' n n8G$/ ng P " * 13 305 )etiap ruangan bangunan umum pergudangan wajib menyediakan 8P8% dan ditempatkan pada salah satu sudut ruangan yang aman atau yang mudah terlihat dan diambil bila diperlukan. %uang +udang atau bangunan yang mempunyai luas permukaan lantainya sampai dengan 0'' mA 3seratus meter persegi5 wajib menyediakan sebuah alat pemadam kimia dengan ukuran " Kg 3dua kilogram5. 8pabila ruangan tertutup yang permukaan lantai sampai ('' mA 3delapan ratus meter persegi5 pada bangunan umum dan pergudangan selain wajib memenuhi persyaratan pada ayat 305 pasal ini wajib menyediakan minimal satu unit hidran menurut jenis dan standar yang berlaku yang mempergunakan bahan pemadam pokoknya air dan setiap kelebihan maksimum

3"5

395

('' mA 3delapan ratus meter persegi5 wajib menyediakan minimal satu buah hidran. 3:5 Penempatan hidran tersebut pada 395 pasal ini harus sedemikian rupa hingga dengan panjang selang dan semprotan$ pancaran air dapat menjangkau seluruh sisi ruangan bangunan. %uang tertutup dalam bangunan umum dan pergudangan yang luas permukaan lantainya lebih dari luas tersebut pada ayat 3"5 atau 395 pasal ini, maka banyaknya alat pemadam yang wajib ditempatkan disesuaikan menurut perbandingan antara luas permukaan lantai ruangan yang bersangkutan dengan minimal alat pemadam kebakaran yang wajib ditempatkan seperti tersebut pada ayat 3"5 atau 395 pasal ini. B g, n Ke#,g B ng$n n K n#9!8Pe!/ g ng n8H$n, n P " * 17 305 )etiap ruangan bangunan Kantor$ Perdagangan$7unian wajib menyediakan 8P8% dan disimpan pada tempat yang aman mudah terlihat dan mudah diambil bila diperlukan. )etiap luas permukaan lantai sampai dengan 0'' mA 3seratus meter persegi5 dari setiap ruangan tertutup dalam bangunan gedung Kantor$ Perdagangan$7unian wajib ditempatkan minimal

3;5

3"5

sebuah alat pemadam dengan ukuran sekurangkurangnya 9,; Kg 3tiga koma lima kilogram5 atau alat-alat pemadam yang sederajat. 395 ntuk bangunan gedung Kantor$ Perdagangan$7unian bertingkat wajib dipasang unit hidran dengan perbandingan minimal sebuah unit untuk setiap luas permukaan lantai sampai ('' mA 3delapan ratus meter persegi5. ntuk bangunan gedung Kantor$ Perdagangan$7unian yang luas permukaan lantainya lebih dari luas seperti tersebut pada ayat 3"5 atau 395 pasal ini maka banyaknya alat pemadam yang harus disediakan disesuaikan menurut perbandingan antara permukaan lantai ruangan yang bersangkutan dengan minimal alat pemadam yang wajib ditetapkan seperti tersebut pada ayat 3"5 atau 395 Pasal ini. )etiap bangunan gedung hunian yang dibangun bersifat komplek perumahan untuk setiap ; rumah atau setiap tanah seluas ('' mA 3delapan ratus meter persegi5 wajib tersedia satu buah hidran 3hidran pilar5 kebakaran pada jalur pipa air minum dan ditempatkan pada daerah yang mudah dijangkau oleh kendaraan pemadam kebakaran. )etiap *angunan +edung 7unian kecuali %umah &inggal &unggal wajib dilindungi terhadap bahaya kebakaran.

3:5

3;5

3#5

B g, n Kee&' # Te&' # P !(,! P " * 15 305 &empat parkir tertutup wajib menyediakan alat-alat pemadam kebakaran sebagaimana syarat-syarat yang telah ditentukan. &empat parkir terbuka yang luasnya maksimal "2' mA 3dua ratus tujuh puluh meter persegi5 wajib menyediakan minimal " 3dua5 buah alat pemadam jenis kimia dengan ukuran 9,; Kg 3tiga koma lima kilogram5 ditempatkan di tempat parkir tersebut yang mudah dilihat dan diambil. )etiap kelebihan luas sampai dengan "2' mA 3dua ratus tujuh puluh meter persegi5 seperti tersebut pada ayat 3"5 pasal ini disediakan alat pemadam jenis roda minimal kapasitas "' Kg 3dua puluh kilogram5 3!heel carrying type5. )etiap bangunan parkir dengan ?olume minimum 0:'' m9 3seribu empat ratus meter kubik5 selain dilengkapi dengan alat pemadam sebagaimana dimaksud 8yat 3"5 dan 8yat 395, juga dilengkapi dengan sistem pemadam otomatik berupa springkler otomatik tunggal dan$atau lokal, sistem deteksi asap otomatik, sistem deteksi panas atau gas, alarm

3"5

395

3:5

otomatik, sambungan siamese dan instalasi pompa air yang lengkap. B g, n Ke*,& Ke#en#$ n L ,nn: Un#$( B ng$n n Ge/$ng P " * 16 %uangan sentral instalasi pendingin pembangkit tenaga listrik generator, dapur umum, tempat penyimpanan bahan bakar cair yang mudah terbakar dan sejenis wajib dalam ruangan tersendiri serta mendapat perlindungan khusus terhadap bahaya kebakaran. P " * 20 305 &erhadap setiap bangunan gedung bertingkat berlaku ketentuan persyaratan pencegahan dan pemadam kebakaran yang terberat dari masingmasing persyaratan bangunan yang bersangkutan. )etiap bangunan +edung *ertingkat dengan ?olume minimum 0:'' m9 3seribu empat ratus meter kubik5 selain dilengkapi dengan alat pemadam sebagaimana dimaksud 8yat 3"5 dan 8yat 395, dapat dilengkapi dengan sistem pemadam otomatik berupa springkler otomatik tunggal dan$atau lokal, sistem deteksi asap otomatik, sistem deteksi panas atau gas, alarm

3"5

otomatik dan instalasi pompa air yang lengkap, dan sambungan siamese. BAB 2II PEMERIKSAAN DAN PELATIHAN8PENYULUHAN B g, n Ke" #$ Pe&e!,(" n P " * 21 305 P&. dalam melakukan tugasnya dapat memasuki tempat-tempat pertunjukan$keramaian umum, pertemuan dan kegiatan lainnya. Penyelenggara pertunjukan atau pertemuan sebagaimana dimaksud ayat 305 Pasal ini wajib melakukan tindakan pencegahan kebakaran sebelum dan selama berlangsungnya penyelenggaraan pertunjukan, pertemuan tersebut. P " * 22 305 Petugas P&. yang ditunjuk dapat melakukan pemeriksaan pekerjaan pembangunan dalam hubungannya dengan persyaratan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.

3"5

3"5

8pabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan, /alikota melalui .inas dapat memerintahkan mengadakan penelitian dan pengujian kembali. P " * 2.

Pemegang hak bangunan bertanggung jawab atas kelengkapan alat-alat pencegahan Pemadam Kebakaran dan pemeliharaannya maupun penggantian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B g, n Ke/$ Pe* #,0 n8Pen:$*$0 n P " * 24 +una terwujudnya kesadaran atau meningkatkan keterampilan masyarakat dibidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran di Kota Cimahi, perlu dilakukan pelatihan dan penyuluhan keterampilan pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara berkala, teratur dan berkesinambungan. P " * 21 305 Pelatihan dan penyuluhan penanggulangan kebakaran sebagaimana tersebut pada Pasal ": di atas dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan 3.4K,8&5 bagi masyarakat umum, .inas, 4nstansi *adan, ,embaga Pemerintah maupun )wasta. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan bahaya pencegahan kebakaran dilaksanakan oleh P&..

3"5

BAB 2III REKOMENDASI PENEMPATAN ALAT PEMADAM DAN SERTI;IKAT LAYAK PAKAI B g, n Ke" #$ Re(9&en/ ", Pene&' # n A* # Pe& / & Ke- ( ! n P " * 23 305 )etiap orang atau badan hukum yang akan mendirikan bangunan dengan melengkapi alatalat pemadam kebakaran seperti alarm otomatik, springkler, hidran, alat pendeteksi asap dan lainlain pada bangunan tersebut terlebih dahulu wajib mendapat rekomendasi penempatan alat pemadam kebakaran Kepala .inas melalui P&.. 3"5 Permohonan rekomendasi penempatan alat pemadam kebakaran diajukan kepada .inas melalui P&. Pemadam Kebakaran dilengkapi dengan gambar situasi skala 0 : 0'' $ 0 : 0'''.

B g, n Ke/$ Se!#,<,( ", L : ( P ( , P " * 27 305 )etiap alat pemadam kebakaran yang dipergunakan wajib dilengkapi $ memiliki sertifikat layak pakai dan masa berlaku " 3dua5 tahun. 3"5 )etiap pemilik bangunan gedung yang memiliki alat pemadam kebakaran wajib memeriksakan dan$atau menguji alat pemadam kebakaran secara berkala setiap # 3enam5 bulan sekali oleh P&. Pemadam Kebakaran. 395 )etiap pemilik bangunan gedung yang memiliki sistem pemadam kebakaran aktif, wajib memenuhi ketentuan laporan hasil pemeriksaan dan$atau pengujian yang dilakukan oleh petugas P&. Pemadam Kebakaran. 3:5 Petugas sebagaimana dimaksud ayat 395 pasal ini harus disertai )urat Keputusan Kepala .inas. P " * 25 )etiap alat pemadam kebakaran wajib dilengkapi dengan petunjuk cara 6 cara penggunaan yang menurut uraian tingkat dan kelas, tekanan dan cara penggunaannya.

P " * 26 )etiap alat pemadam kebakaran yang telah digunakan wajib segera diisi kembali sesuai prosedur yang berlaku. P " * .0 )etiap orang dan$atau *adan 7ukum yang memperdagangkan segala jenis alat pemadam kebakaran dalam Kota Cimahi termasuk usaha pemeliharaan perawatan, perbaikan, pengisian kembali dan penggantian alat pemadam kebakaran wajib terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari P&. Pemadam Kebakaran Kota Cimahi. BAB I= RETRIBUSI PEMERIKSAAN DAN8ATAU PENGU+IAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN P " * .1 305 Petugas P&. yang ditunjuk dapat melakukan pemeriksaan dan$atau pengujian alat 6 alat pemadam kebakaran yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah .aerah dan masyarakat. 3"5 *entuk pemeriksaan dan$atau pengujian alat 6 alat pemadam kebakaran sebagaimana dimaksud 8yat 305 dipungut retribusi pemeriksaan dan$atau pengujian alat 6 alat Pemadam Kebakaran

sebagai bagian dari ketentuan retribusi jasa umum. 395 Kegiatan pemeriksaan dan$atau pengujian alat 6 alat pemadam kebakaran didasarkan pada ketentuan layak pakai penggunaan alat pemadam kebakaran dan$atau setiap # 3enam5 bulan sekali. 3:5 Ketentuan 6 ketentuan pemeriksaan dan$atau pengujian atas alat 6 alat pemadam kebakaran diatur kemudian dalam Peraturan /alikota.

BAB = MEKANISME PENANGGULANGAN KEBAKARAN P " * .2 )etiap orang yang berada di lokasi kebakaran dan$atau mengetahui adanya kebakaran wajib segera melaporkan kepada pemadam kebakaran dan ikut serta secara aktif mengadakan usaha pemadam kebakaran baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umum. P " * .. .alam hal terjadinya kebakaran penyelamatan jiwa wajib diutamakan dari pada penyelamatan harta benda. P " * .4 305 )ebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran maka pimpinan$petugas )atuan Pengaman 3)8&P8M5 atau Ketua %&$%/ atau warga yang dituakan atau 78!)4P atau PC,%4 yang berada ditempat kejadian serta yang lebih tinggi pangkatnya bertanggung jawab dan berwenang untuk mengambil tindakan dalam rangka tugas pengamanan. 3"5 )etelah petugas pemadam kebakaran tiba di tempat terjadinya kebakaran maka untuk keselamatan umum dan pengamanan dilokasi

setiap orang dilarang memasuki areal kebakaran kecuali para petugas pemadam kebakaran. 395 )etelah para petugas pemadam kebakaran tiba di tempat sebagaimana dimaksud ayat 3"5, maka tanggung jawab dan kewenangan beralih kepada petugas pemadam kebakaran. )etelah kebakaran dapat ditanggulangi$dipadamkan, pemadam kebakaran harus segera menyerahkan kembali wewenang dan tanggung jawab dimaksud kepada penanggung jawab tempat tersebut. )ebelum pemadam kebakaran menyerahkan kembali tanggung jawab tersebut sebagaimana dimaksud ayat 3:5, maka diutamakan untuk melakukan upaya penyelidikan pendahuluan baik oleh pihak keamanan maupun oleh pemadam kebakaran.

3:5

3;5

P " * .1 Pemilik atau penghuni bangunan gedung wajib mengadakan tindakan dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya tugas pemadam dan mencegah menjalarnya kebakaran atau meluasnya kebakaran baik di dalam rumah maupun bangunan lainnya. P " * .3 8pabila bekas bangunan dan barang yang dapat menimbulkan ancaman keselamatan jiwa seseorang atau bahaya kebakaran kembali maka pemilik atau penghuni dari bangunan tersebut wajib mengadakan pencegahan dan memberitahukan akan kejadian itu kepada P&.. P " * .7 +una memaksimalkan pelaksanaan tugas menjaga keselamatan masyarakat, dapat didukung dengan bentuk kegiatan monitoring wilayah dan$atau pelosok pemukiman padat dan bentuk kegiatan patroli wilayah kota pada jam-jam tertentu yang memiliki tingkat hambatan besar terhadap upaya penanggulangan kebakaran. BAB =I SANKSI ADMINISTRATI; P " * .5

)etiap orang dan$atau *adan 7ukum sebagai pemilik, pengelola atau penanggung jawab bangunan gedung yang melakukan pelanggaran atas kewajiban yang harus dipenuhi terhadap sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, dan proteksi kebakaran, dikenakan sanksi administrasi sebagai berikut : a. peringatan tertulis; b. pembatasan kegiatan; c. penghentian sementara kegiatan; d. pencabutan i<in. BAB =II KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN B g, n Ke" #$ Ke#en#$ n P,/ n P " * .6 305 *arang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal #, Pasal 2, Pasal (, Pasal 1, Pasal 0', Pasal 00, Pasal 0", Pasal 09, Pasal 0:, Pasal 0;, Pasal 0#, Pasal 02, Pasal 0(, Pasal 01, Pasal "0, Pasal "9, Pasal "#, Pasal "2, Pasal "(, Pasal "1, Pasal 9', Pasal 9", Pasal 99, Pasal,9; .an Pasal 9# diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 9 3tiga5 bulan atau denda sebanyak-banyaknya %p. ;'.'''.''',- 3,ima puluh =uta %upiah5.

3"5

&indak pidana sebagaimana dimaksud ayat 305 di atas adalah Pelanggaran. B g, n Ke/$ Pen:,/,( n P " * 40

305

Penyidikan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 91 ayat 3"5, dilaksanakan oleh Penyidik mum dan atau Penyidik Pegawai !egeri )ipil 3PP!)5 di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. .alam melaksanakan penyidikan, Penyidik Pegawai !egeri )ipil 3PP!)5 sebagaimana dimaksud dalam ayat 305 berwenang : a. menerima laporan atau pengaduan tentang adanya dugaan tindak pidana dari P&. pemadam kebakaran; b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan ; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal tersangka; d. melakukan penyitaan benda dan atau barang ; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang ;

3"5

memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ; h. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik mum, memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut mum, tersangka atau keluarga ; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. BAB =III KETENTUAN PENUTUP P " * 41 305 .engan berlakunya Peraturan .aerah ini, maka Peraturan .aerah Kota Cimahi !omor 0; &ahun "''9 tentang Ketentuan-Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan *ahaya Kebakaran di Kota Cimahi 3,embaran .aerah Kota Cimahi &ahun "''9 !omor 0; )eri >5 dicabut dan dinyatakan dinyatakan tidak berlaku. 7al-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan .aerah ini, sepanjang mengenai

f.

3"5

&eknis pelaksanaannya diatur dengan Peraturan /alikota.

lebih

lanjut

P " * 42 Peraturan .aerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 8gar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan .aerah ini dengan penempatannya dalam ,embaran .aerah Kota Cimahi. .itetapkan di Cimahi pada tanggal 1 =uli "'0" WALIKOTA CIMAHI, T#/ ITOC TOCHI+A .iundangkan di Cimahi pada tanggal 1 =uli "'0" SEKRETARIS DAERAH KOTA CIMAHI,

ENCEP SAEPULLOH ,>M*8%8! .8>%87 KC&8 C4M874 &87 ! "'0" !CMC% 0:: )>%4 >

You might also like