Laporan ini menganalisis penggunaan ruang dan waktu oleh rusa totol di halaman Istana Bogor. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara aktivitas rusa dengan tipe habitat dan kondisi cuaca, dengan rusa lebih banyak berada di padang rumput terbuka pada pagi hari dan sore hari untuk makan, serta di bawah pohon pada siang hari untuk istirahat. Pengamatan terhadap satu individu juga menunjukkan ada hubungan antara j
Original Description:
Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu
pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor
Original Title
Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu
pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor
Laporan ini menganalisis penggunaan ruang dan waktu oleh rusa totol di halaman Istana Bogor. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara aktivitas rusa dengan tipe habitat dan kondisi cuaca, dengan rusa lebih banyak berada di padang rumput terbuka pada pagi hari dan sore hari untuk makan, serta di bawah pohon pada siang hari untuk istirahat. Pengamatan terhadap satu individu juga menunjukkan ada hubungan antara j
Laporan ini menganalisis penggunaan ruang dan waktu oleh rusa totol di halaman Istana Bogor. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara aktivitas rusa dengan tipe habitat dan kondisi cuaca, dengan rusa lebih banyak berada di padang rumput terbuka pada pagi hari dan sore hari untuk makan, serta di bawah pohon pada siang hari untuk istirahat. Pengamatan terhadap satu individu juga menunjukkan ada hubungan antara j
Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor Oleh Teguh Rianto E353100145
Pendahuluan Rusa totol (Axis axis) merupakan rusa introduksi yang berasal dari India dan sukses beradaptasi dengan iklim Indonesia hingga jumlahnya semakin banyak di kebun-kebun binatang, kandang penangkaran dan lain-lain habitat buatan. Salah satu populasi rusa totol yang sukses berketurunan adalah rusa totol di halaman Istana Bogor. Berdasarkan ciri habitatnya, pada habitat buatan terdapat peningkatan nutrisi, bertambahnya persaingan intraspesifik untuk memperoleh makanan, berkurangnya pemangsaan oleh predator alami, berkurangnya penyakit dan parasit serta meningkatnya kontak dengan manusia. Kondisi halaman Istana Bogor yang berbeda dengan habitat alami tersebut dapat membentuk pola perilaku rasa totol yang berbeda dari pola perilaku rusa yang hidup di habitat alami. Selain itu juga terbentuk pola distribusi waktu yang khas untuk aktivitas hariannya berdasarkan variasi jenis kelamin dan status fisiologis dari masing-masing individu (Lelono, 2003). Penggunaan ruang adalah penempatan aktifitas satwa dalam dimensi ruang baik secara horizontal maupun vertikal. penggunaan ruang merupakan suatu keseluruhan interaksi antara satwa dengan habitatnya (Santosa, 2011). Aspek penggunaan ruang menggambarkan interaksi satwa dengan habitatnya. Penggunaan ruang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku harian satwa. Penggunaan ruang tergantung pada jenis kelamin, umur, morfologi, perilaku dan pengalaman serta status sosial sebagai faktor internal. Penggunaan ruang juga dipengaruhi faktor internal seperti ketersediaan pakan, karakteristik fisik habitat, iklim, ikatan-sosial, kepadatan populasi dan predator. Sifat satwa dalam kesehariannya melakukan banyak aktivitas yang teratur membentuk sebuah pola tetap. Kondisi habitat buatan, status fisiologis dan jenis kelamin dapat membentuk pola perilaku dan distribusi waktu yang spesifik. Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan untuk melihat aktivitas harian rusa totol dan 2 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 penggunaan ruang dan waktu. Dari pengamatan ini dianalisis hubungan antara tipe habitat di halaman Istana Bogor dengan aktivitas rusa totol termasuk trajektori/lintasan, ruang dari suatu aktivitas, serta alokasi waktu untuk melakukan suatu aktivitas.
Metodologi Objek pengamatan adalah populasi rusa totol di halaman Istana Bogor. Praktikum dikerjakan pada tanggal 1 Oktober 2011. Penggunaan ruang dan waktu oleh rusa totol di halaman Istana Bogor diamati dengan dua pendekatan yaitu pertama penggunaan ruang oleh rusa pada berbagai tipe habitat yang ada di halaman Istana Bogor. Tipe-tipe habitat di halaman Istana Bogor dibedakan menjadi empat (4) tipe habitat yaitu ekoton (tepi parit s.d. pagar besi terluar), parit (sepanjang parit), padang rumput terbuka dan padang rumput tertutup/zona dibawah pohon. Pengamatan dilakukan secara bersamaan pada pagi (pukul 06.30-06.45), siang (pukul 12.00- 12.15) dan sore (pukul 17.00-17.15) masing-masing waktu dilakukan ulangan tiga kali tiap lima menit sehingga dalam sehari tersebut ada sembilan kali pengamatan. Kemudian dihitung jumlah individu rusa yang ada pada setiap tipe habitat serta jenis aktivitas yang dilakukan. Pendekatan pertama ini dilakukan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara aktivitas rusa pada waktu tertentu dengan tipe habitatnya. Pendekatan kedua dengan mengamati satu individu target, diikuti selama 12 jam secara kontinu, dicatat posisi spatial, jenis aktifitas, tipe habitat dimana dilakukan aktifitas tersebut serta lama aktifitas dilakukan. Dibuat daftar jenis aktifitas rusa (ethogram). Aktivitas rusa dikelompokkan dalam tujuh jenis yaitu lokomosi (berjalan, berlari, melompat), makan, istirahat (duduk, tidur), merawat tubuh (menjilati tubuh, menggosok-gosokkan tubuh), aktivitas sosial (bercumbu-kawin, bertarung, bersuara, interaksi induk-anak, dan sebagainya), buang kotoran (buang tinja, kencing) dan aktivitas lain yang tidak termasuk kategori di atas. Kemudian dibuat trajektori/lintasan pergerakan individu target yang diamati secara kontinu (memperhatikan bentuk dan ukur panjang lintasan). Wilayah jelajah harian dibuat dengan menghubungkan titik-titik terluar, bentuk dan luas kemudian diukur. 3 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 Ditentukan pula komposisi tipe habitat yang menyusun wilayah jelajah tersebut. Pendekatan kedua ini dilakukan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara jenis aktivitas rusa dengan waktu.
Hasil dan Pembahasan Aktivitas rusa pada waktu tertentu dengan tipe habitatnya disajikan pada Tabel 1. Aktivitas ini mencirikan sebaran rusa totol dalam pemanfaatan habitat terkait kondisi cuaca/suhu pada pagi hari, siang dan sore. Kondisi cuaca pada saat pengamatan adalah cerah sepanjang hari tanpa ada mendung atau hujan. Variabel pagi dan sore mencirikan kondisi cuaca yang sejuk sedangkan variabel siang mencirikan kondisi cuaca yang panas pada saat pengamatan.
Tabel 1. Sebaran Rusa Totol Menurut Tipe Habitat Berdasarkan Waktu.
Hasil uji statistik Chisquare ( 2 ) menggunakan software Minitab 16, Tabel 2, membuktikan bahwa terdapat hubungan antara tipe habitat dan sebaran rusa dengan kondisi cuaca/suhu yang dalam hal ini diwakili dengan variabel pagi, siang dan sore hari (P-value = 0.000, tolak H 0 ).
Tabel 2. Hasil Uji Chisquare ( 2 ) Sebaran Rusa dan Tipe Habitat Berdasarkan Waktu. 4 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 Rusa totol pada pagi hari lebih banyak berada di habitat padang rumput/terbuka (67,96% dari total rusa teramati) dibandingkan berada pada tipe habitat yang lain (16,88% di bawah pohon, 8,65% di sepanjang parit dan hanya 6,49% hanya di ekoton). Kondisi cuaca/suhu pada pagi hari memungkinkan rusa untuk merumput atau beraktivitas di padang rumput terbuka. Pada cuaca yang panas/siang hari rusa akan lebih banyak berada di bawah pohon, sekitar 86,65% dari total rusa teramati. Sedikit rusa yang berada di padang rumput terbuka 11,60% atau di ekoton 1,35% atau di parit 0,38% pada keadaan cuaca siang hari yang panas. Kemudian pada sore hari ketika kondisi cuaca sejuk kembali sebagian rusa masih tetap di bawah pohon 22,69%, kemudian 74,29% rusa kembali lagi ke padang rumput terbuka dan sisanya hanya 17,73% rusa berada di parit atau 1,24% saja di ekoton. Penjelasan diatas menunjukkan hubungan nyata antara kondisi cuaca dengan sebaran rusa totol pada tipe-tipe habitat yang berbeda. Mungkin akan berbeda hubungannya ketika kondisi cuaca berbeda pula. Mungkin akan berbeda pula sebaran rusa pada tipe-tipe habitat tersebut ketika cuaca dalam kondisi mendung pada siang hari atau sepanjang hari terjadi hujan. Jika dikaitkan dengan perilaku rusa, aktivitas makan banyak dilakukan di tipe habitat padang rumput terbuka pada pagi dan sore hari sedangkan aktivitas istirahat di bawah pohon dilakukan dilakukan hampir semua rusa (86,65%). Dalam penelitian yang serupa dibuktikan juga bahwa rusa totol mempunyai periode waktu makan utama yakni pada pagi hari dan menjelang senja (Miura ,1981 dalam Chapel, 1989). Disebutkan pula bahwa perilaku periodik makan rusa totol dipengaruhi oleh panas matahari. Ketika cuaca dan pakan mendukung, merumput akan berlangsung sepanjang hari. Trajektori/lintasan rusa totol di halaman Istana Bogor berbentuk seperti dalam gambar terlampir (Lampiran 1). Wilayah jelajah dibuat dengan menghubungkan titik- titik terluar dari trajektori. Dengan cara ini, bentuk wilayah jelajah tersebut adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Trajektori dalam pengamatan ini dibuat dengan menggunakan sket kasar sehingga bentuk dan luasan merupakan perkiraan kasar dikarenakan keterbatasan alat dan tidak dilakukan pengukuran trajek secara detail. Berapa panjang trajektori juga tidak dapat diperkirakan karena keterbatasan. Dengan menggunakan sket kasar dalam software Google Earth 6 dihitung perkiraan luas wilayah jelajah individu target sekitar 3,4 ha. 5 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011
Gambar 1. Sketsa Wilayah Jelajah Rusa Totol Individu Target. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa rusa target menggunakan semua/keempat tipe habitat yaitu ekoton (tepi parit s.d. pagar besi terluar), parit (sepanjang parit), padang rumput terbuka dan padang rumput tertutup/zona dibawah pohon sebagai daerah jelajahnya. Jenis aktivitas individu target yang teramati disajikan dalam Tabel 3 dibawah ini. Hasil uji statistik Chisquare ( 2 ) menggunakan software Minitab 16 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Perilaku Rusa Totol Individu Target. Hasil uji Chisquare ( 2 ) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis aktivitas dengan waktu (P-value = 0.000, tolak H 0 ).. Jika waktu direpresentasikan dengan kondisi cuaca pada saat pengamatan, maka ada hubungan antara jenis aktivitas dengan kondisi panas matahari. Dari hasil pengamatan jenis aktivitas rusa target diketahui bahwa sepanjang hari (12 jam pengamatan) sebagian besar waktu 6 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 rusa sekitar 44,33% dipergunakan untuk istirahat dan hanya 26,97% untuk makan atau 21,38% untuk lokomosi. Dari 44,33% waktu istirahat, sebagian besar dilakukan pada siang hari, pukul 09.00-12.00 dan pukul 12.00-15.00 sebesar 70,22%. Rusa totol pada siang yang panas akan banyak istirahat. Aktivitas lokomosi dengan sendirinya berkurang pada jam-jam tersebut (sekitar 38,25%).
Tabel 4. Hasil Uji Chisquare ( 2 ) Jenis Aktivitas Rusa Totol Berdasarkan Waktu.
Menurut Fajri (2000) perilaku lokomosi tidak dapat dipisahkan dari perilaku makan. Aktivitas lokomosi selalu diikuti dengan aktivitas makan. Menurut hasil pengamatan perilaku lokomosi tidak diikuti dengan perilaku makan. Terdapat aktivitas makan yang besar (56,38%) dilakukan pada sore hari pada pukul 15.00- 18.00. Menurut hasil pengamatan perilaku makan lebih besar prosentasenya dibandingkan dengan perilaku lokomosi. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Fajri (2000) di lokasi penelitian yang sama. Menurut Fajri, perilaku lokomosi selalu lebih tinggi daripada perilaku makan karena ada aktivitas lain selain makan yang dikerjakan selama lokomosi. Dalam kasus ini mungkin karena pengamatan pada praktikum ini dilakukan hanya selama 12 jam untuk melihat aktivitas rusa dalam sehari tanpa ada ulangan pada hari yang berlainan. Kemungkinan lain bahwa rusa bisa makan/merumput tanpa harus melakukan lokomosi yang lebih banyak. 7 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 Simpulan Terdapat hubungan antara aktivitas rusa totol pada waktu tertentu dengan tipe habitatnya. Pada keadaan cuaca yang panas rusa totol akan lebih memilih habitat di bawah pohon untuk beristirahat. Terdapat hubungan antara jenis aktivitas rusa dengan waktu. Sepanjang pengamatan, sebagian besar waktu rusa sekitar 44,33% dipergunakan untuk istirahat, 26,97% untuk makan, 21,38% untuk lokomosi, 3,305 untuk aktivitas sosial, 1,58% untuk merawat tubuh 0,29% untuk buang kotoran, dan 2,15% untuk aktivitas lain-lain.
Daftar Pustaka Chapel RS. 1989. The Biologi and Behaviour of Chital Deer (Axis axis) in Captivity. [PhD thesis]. Australia : Department of Animal Health, University of Sydney N.S.W.
Fajri S. 2000. Perilaku Harian Rusa Totol yang Dikembangbiakkan di Padang Rumput Halaman Istana Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Lelono A. 2003. Pola Aktivitas Harian Individual Rusa (Cervus timorensis) dalam Penangkaran. Jurnal Ilmu Dasar. 4(1):39-44.
Santosa Y. 2011. Bahan Kuliah Ekologi Kuantitatif Magister Profesi Konservasi Keanekaragaman Hayati [tidak dipublikasikan]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.