You are on page 1of 17

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA 3 EKSTRAKSI

OLEH : KELOMPOK 7 Kelas : 1C Quraniah Rensi Ru!ian"# 12. 2 13. 12. 2 13. 12. 2 13. $P

%#sen Pe&'i&'in( :

)NI*ERSITAS M)HAMMA%I+AH PALEM,AN-

2 13
KATA PEN-ANTAR

Alhamdulillahhi Robbil'alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Makalah Operasi Teknik #$ STRA S%&. ami menyadari bah'a makalah ini masih banyak kekurangan. (ntuk itu kami masih mengharapkan kritik dan saran yang bersi)at membangun dari para pemba*a guna penyempurnaan penulis dimasa yang akan datang. +alam penyelesaian Makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengu*apkan terima kasih kepada sebagai pembimbing mata kuliah Operasi Teknik yang telah membantu terselesainya makalah ini. Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat berman)aat dan berguna baik bagi penulis maupun bagi pemba*a, Amin. -alembang, No.ember /01! imia ! dan semua pihak imia ! yang "erjudul

-enyusun

ii

%A.TAR ISI
Hala&an HALAMAN /)%)L....................................................................................... KATA PEN-ANTAR..................................................................................... %A.TAR ISI.................................................................................................... EKSTRAKSI 1. Pen!ahuluan.............................................................................................. 2. E0s"ra0si.................................................................................................... 3. E0"ra0si Pa!a"1Cair 2Lea3hin(4.............................................................. $. E0s"ra0si Cair1Cair.................................................................................. 5. %a6"ar Pus"a0a7777777777777777777777... 7 1 13 1 2 i ii iii

iii

,A, I PEN%AH)L)AN
Seringkali *ampuran bahan padat dan *air 2misalnya bahan alami3 tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibi*arakan. Misalnya saja, karena komponennya saling ber*ampur se*ara sangat erat, peka terhadap panas, beda si)at-si)at )isiknya terlalu ke*il, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. +alam hal sema*am itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau mungkin paling ekonomis. 4ang dimaksudkan dengan ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau *airan dengan bantuan pelarut. -emisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang bebeda dari komponen-komponen dalam *ampuran. Sebuah *ontoh ekstraksi yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling. +alam proses ekstraksi terdapat isitilah-istilah umum yang sering dipakai. %stilah-istilah tersebut antara lain sebagai berikut5 - "ahan ekstraksi - -elarut 2media ekstraksi3 - $strak - 7arutan ekstrak - Ra)inat 2residu ekstraksi3 - $kstraktor - $kstraksi padat-*air - $kstraksi *air-*air 2ekstraksi dengan pelarut8solvent3 5 Alat ekstraksi 5 $kstraksi dari bahan yang padat 5 $kstraksi dari bahan ekstraksi yang *air 5 "ahan yang dipisahkan dari bahan yang diekstraksi 5 -elarut setelah proses pengambilan ekstark 5 "ahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya 5 6ampuran bahan yang akan diekstraksi 5 6airan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi

,A, II EKSTRAKSI
-roses ekstraksi 2pemisahan3 dibagi menjadi berma*am-ma*am menurut asal dan bahan yang akan dipisah. Se*ara garis besar, ada dua ma*am pemisahan yaitu5 1. $kstraksi padat-*air 2leaching3 adalah proses pemisahan *airan dari padatan dengan menggunakan *airan sebagai bahan pelarutnya. /. $kstraksi *air-*air adalah proses pemisahan *airan dari suatu larutan dengan menggunakan *airan sebagai bahan pelarutnya. Adapun tahap-tahap dalam proses ekstraksi adalah sebagai berikut5 Men*ampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak. +alam hal ini terjadi perpindahan massa dengan *ara di)usi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. +engan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu pelarutan ekstrak. Memisahkan larutan ekstrak dari ra)inat, kebanyakan dengan *ara penjernihan atau )iltrasi. Mengisolasi ekstrak dari larutan dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. +alam hal-hal tertentu, larutan ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau diolah setelah dipekatkan. (ntuk lebih jelas mengenai proses ekstraksi dapat dilihat pada gambar berikut.

-ada teknik ekstraksi ada empat )aktor yang mempengaruhi proses ekstraksi. 9aktor : )aktor tersebut adalah5 1. (kuran partikel (kuran partikel mempengaruhi laju ekstraksi dalam beberapa hal. Semakin ke*il ukurannya, semakin besar luas permukaan antara padat dan *air; sehingga laju perpindahannya menjadi semakin besar. +engan kata lain, jarak untuk berdi)usi yang dialami oleh <at terlarut dalam padatan adalah ke*il. /. =at pelarut 7arutan yang akan dipakai sebagai <at pelarut seharusnya merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan .iskositasnya harus *ukup rendah agar dapat dapat bersikulasi dengan mudah. "iasanya, <at pelarut murni akan diapaki pada a'alnya, tetapi setelah proses ekstraksi berakhir, konsentrasi <at terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun, pertama karena gradien konsentrasi akan berkurang dan kedua <at terlarutnya menjadi lebih kental. !. Temperatur +alam banyak hal, kelarutan <at terlarut 2pada partikel yang diekstraksi3 di dalam pelarut akan naik bersamaan dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju ekstraksi yang lebih tinggi. >. -engadukan )luida -engadukan pada <at pelarut adalah penting karena akan menaikkan proses di)usi, sehingga menaikkan perpindahan material dari permukaan partikel ke <at pelarut. -emilihan juga diperlukan tahap-tahap lainnya. pada ektraksi padat-*air misalnya, dapat dilakukan pra-pengolahan 2penge*ilan3 bahan ekstraksi atau pengolahan lanjut dari ra)inat 2dengan tujuan mendapatkan kembali sisa-sisa pelarut3. Salah satu )aktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah <at pelarut. +alam pemilihan <at pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh )aktor-)aktor berikut ini 5 a3 Selekti.itas -elarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. +alam praktek, terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain 2misalnya lemak, resin3 ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. +alam hal itu larutan ekstrak ter*emar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya di ekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.

b3

elarutan

-elarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar 2kebutuhan pelarut lebih sedikit3. *3 emampuan tidak saling ber*ampur -ada ekstraksi *air-*air pelarut tidak boleh 2atau hanya se*ara terbatas3 larut dalam bahan ekstraksi. d3 erapatan Terutama pada ekstraksi *air-*air, sedapat mungkin terdapat perbedaaan kerapatan yaitu besar amtara pelarut dan bahan ekstraksi. ?al ini dimaksudkan agar kedua )asa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pen*ampuran 2pemisahan dengan gaya berat3. "ila beda kerapatan ke*il, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentri)ugal 2misalnya dalam ekstraktor sentri)ugal3. e3 Reakti.itas -ada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan se*ara kimia pada komponenkomponen bahan ekstraksi. Sebaliknya dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia 2misalnya pembentukan garam3 untuk mendapatkan selekti.itas yang tinggi. Seringkali ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. +alam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan. )3 Titik didih arena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan *ara penguapan, distilasi atau rekti)ikasi, maka titik didih kedua bahan it tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk aseotrop. ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi 2seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah3. g3 riteria yang lain -elarut sedapat mungkin harus - murah - tersedia dalam jumlah besar - tidak bera*un - tidak dapat terbakar - tidak eksplosi) bila ber*ampur dengan udara - tidak korosi) >

- tidak menyebabkan terbentuknya emulsi - memilliki .iskositas yang rendah - stabil se*ara kimia dan termis. arena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi syarat di atas, maka untuk setiap proses ekstraksi harus di*ari pelarut yang paling sesuai. "eberapa pelarut yang terpenting adalah 5 air, asam-asam organik dan anorganik, hidrokarbon jenuh, toluen, karbon disul)it, eter, aseton, hidrokarbon yang mengandung khlor, isopropanol, etanol.

+engan sangat menyederhanakan proses yang berlangsung pada ekstraksi, per)ormansi ekstraksi 2atau ke*epatan ekstraksi3 dapat dinyatakan dengan 5

Aaya pendorong pada ekstraksi adalah perbedaan konsentrasi ekstrak didalam bahan ekstraksi dan pelarut. Aaya ini sedapat mungkin besar. (ntuk men*apainya, yang paling baik adalah dengan menggunakan pelarut segar yaitu yang tidak mengandung ekstrak, atau dengan segera mengeluarkan larutan ekstrak dari permukaan perpindahan. +engan satu tahap ekstraksi tunggal, yaitu men*ampur bahan ekstraksi dengan pelarut satu kali, umumnya tidak mungkin seluruh ekstrak terlarutkan. ?al ini disebabkan adanya keseimbangan antara eksktrak yang terlarutkan dan ekstrak yang masih tertinggal dalam bahan ekstraksi 2hukum distribusi3. -elarutan lebih lanjut hanya mungkin dengan *ara memisahkan larutan ekstrak dari bahan ekstraksi dan men*ampurkan bahan ekstraksi tersebut dengan pelarut yang baru. -roses ini harus dilakukan berulang-ulang, hingga derajat ekstraksi yang diharapkan atau konsentrasi ekstrak dalam ra)inat yang dii<inkan ter*apai. B

$kstraksi akan lebih menguntungkan jika dilakukan dalam jumlah tahap yang banyak setiap tahap menggunakan pelarut yang sedikit. erugiannya adalah konsentrasi larutan ekstrak makin lama makin rendah, dan jumlah total pelarut yang dibutuhkan menjadi besar, sehingga untuk mendapatkan pelarut kembali biayanya menjadi mahal. 4ang lebih ekonomis adalah menggunakan proses dengan aliran yang berla'anan. +alam hal ini bahan ekstraksi mula-mula dikontakkan dengan pelarut yang sudah mengandung ekstrak 2larutan ekstrak3, dan baru pada tahap akhir proses dikontakkan dengan pelarut yag segar. Operasi dapat dilakukan baik se*ara tak kontinu ataupun kontinu. +engan metode ini pelarut dapat dihemat dan konsentrasi larutan ekstrak yang lebih tinggi dapat diperoleh. Meskipun demikian, perbedaan konsentrasi yang *ukup besar yang merupakan gaya pendorong untuk unjuk kerja ekstraksi yang tinggi masih dapat dipertahankan. -ermukaan, yaitu bidang antarmuka untuk perpindahan massa antara bahan ekstraksi dan pelarut, harus sebesar mungkin. -ada ekstraksi padat-*air hal tersebut dapat di*apai dengan memperke*il ukuran bahan ekstraksi dan pada ekstraksi *air-*air dengan men*eraiberaikan salah satu *airan menjadi tetes-tetes 2dengan bantuan pengaduk3. Tahanan yang menghambat pelarutan ekstrak sedapat mungkin bernilai ke*il. Tahanan tersebut terutama tergantung pada ukuran dan si)at partikel dari bahan ekstraksi. Semakin ke*il partikel ini, semakin pendek jalan yang harus ditempuh pada perpindahan massa dengan *ara di)usi, sehingga semakin rendah tahanannya. -ada ekstraksi bahan padat, tahanan semakin besar jika kapiler-kapiler bahan padat semakin halus dan jika ekstrak semakin terbungkus didalam sel 2misalnya pada bahan-bahan alami3. +isamping )aktor-)aktor diatas, suhu juga seringkali memainkan peranan penting dalam unjuk kerja ekstraksi. semakin tinggi suhu, semakin ke*il .iskositas )asa *air dan semakin besar kelarutan ekstrak dalam pelarut. Selain itu ke*enderungan pembentukan emulsi berkurang pada suhu yang tinggi.

,A, III EKSTRAKSI PA%AT1CAIR 2LEACHIN-4

7ea*hing ialah ekstraksi padat-*air dengan perantara suatu <at pelarut. -roses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan <at terlarut dari suatu padatan atau untuk memurnikan padatan dari *airan yang membuat padatan terkontaminasi, seperti pigmen. Metode yang digunakan untuk ekstraksi akan ditentukan oleh banyaknya <at yang larut, penyebarannya dalam padatan, si)at padatan dan besarnya partikel. Dika <at terlarut menyebar merata di dalam padatan, material yang dekat permukaan akan pertama kali larut terlebih dahulu. -elarut, kemudian akan menangkap bagian pada lapisan luar sebelum men*apai <at terlarut selanjutnya, dan proses akan menjadi lebih sulit dan laju ekstraksi menjadi turun. "iasanya proses lea*hing berlangsung dalam tiga tahap, yaitu5 1. -ertama perubahan )ase dari <at terlarut yang diambil pada saat <at pelarut meresap masuk. /. !. edua terjadi proses di)usi pada *airan dari dalam partikel padat menuju keluar. etiga perpindahan <at terlarut dari padatan ke <at pelarut.

-erpindahan massa pada operasi lea*hing 7aju perpindahan massa di dalam rongga-rongga partikel sukar untuk diketahui karena sulitnya menentukan bentuk dari lorong tempat perpindahan terjadi. Tetapi masih mungkin dilakukan untuk menentukan laju perpindahan se*ara pendekatan dari partikel <at pelarut. +engan menggunakan teori lapisan tipis sebagai penghalang pada proses perpindahan, persamaan perpindahan massa dapat ditulis sebagai berikut5 @ @ +engan5 A@ area permukaan antara padat-*air b@ ketebalan e)ekti) lapisan *air yang mengelilingi partilkel E

*@ konsentrasi <at terlarut pada pelarut saat 'aktu t *s @ konsentrasi <at terlarut pekat yang kontak dengan partikel M@ massa <at terlarut yang dipindahkan pada 'aktu t F@ koe)isien di)usi -ada ekstraksi padat-*air, satu atau beberapa komponen yang dapat larut dipisahkan dari bahan padat dengan bantuan pelarut. -roses ini digunakan se*ara teknis dalam skala besar terutama dibidang, industri bahan alami dan makanan, misalnya untuk memperoleh - bahan-bahan akti) dari tumbuhan atau organ-organ binatang untuk keperluan )armasi - gula dari umbi - minyak dari biji-bijian - kopi dari biji kopi -engambilan garam-garam logam dari pasir besi adalah juga ekstraksi padat-*air 2disebut lea*hing3. -roses ini merupakan ekstraksi yang digabungkan dengan reaksi kimia. +alam hal ini ekstrak, dengan bantuan suatu asam anorganik misalnya, dikon.esikan terlebih dahulu ke dalam bentuk yang larut. -embilasan kue )ilter dan pelarutan pada proses rekristalisasi bahan padat juga dianggap sebagai ekstraksi padat-*air dalam arti yang luas. $kstrak yang akan dipisahkan, berbentuk padat atau *air, dapat terkurung dalam bahan ekstraksi atau berada dalam sel-sel 2khususnya pada bahan-bahan nabati dan he'ani3. +alam keadaan-keadaan tersebut bahan ekstraksi bukan merupakan substansi yang homogen, melainkan berpori dan berkapiler banyak. -ada ekstraksi, yaitu ketika bahan ekstraksi di*ampur dengan pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak. 7arutan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk dibagian dalam bahan ekstraksi. +engan *ara di)usi akan terjadi kesetimbangan konsentrasi antara larutan tersebut dengan larutan diluar bahan padat. arena adanya gaya adhesi setelah pemisahan larutan ekstrak, akan selalu tertinggal larutan ekstrak dalam kuantitas tertentu didalam bahan ekstraksi. (ntuk memperoleh e)isiensi yang tinggi pada tiap tahap ekstraksi, pelu diusahakan agar kuantitas *airan yang tertinggal seke*il mungkin. "iasanya hal ini dapat dilakukan dengan membiarkannya menetes keluar 2jarang dengan *ara penekanan atau sentri)ugasi3. arena alasan ekonomi dan pelestarian lingkungan, seringkali sisa pelarut yang tertinggal dalam ra)inat dipisahkan 2misalnya dengan pemanasan langsung menggunakan kukus3 dan diambil kembali pada akhir proses ekstraksi.

(ntuk men*apai unjuk kerja ekstraksi atau ke*epatan ekstraksi yang tinggi pada ekstraksi padat-*air, syarat-syarat brikut harus dipenuhi 5 arena perpindahan massa berlangsung pada bidang kontak antara )asa padat dan )asa *air, maka bahan itu perlu sekali memiliki permukaan yang seluas mungkin. %ni dapat di*apai dengan memperke*il ukuran bahan ekstraksi. +alam hal itu lintasan-lintasan kapiler, yang harus dile'ati dengan *ara di)usi, menjadi lebih pendek sehingga mengurangi tahanannya. -ada ekstrak terkurung dalam sel-sel sering kali perlu dibentuk kontak langsung dengan pelarut melalui dinding sel yang dipe*ahkan. -eme*ahan dapat dilakukan misalnya dengan menekan atau menggerus bahan ekstraksi. (ntuk alat-alat ekstraksi tertentu harus dijaga agarpada penge*ilan bahan ekstraksi, ukuran partikel yang diperoleh tidak menjadi terlalu ke*il. "ila hal itu terjadi,tidak dapat dipastikan bah'a bahan ekstraksi *ukup permeabel untuk pelarut. e*epatan alir pelarut sedapat mungkin besar dibandingkan dengan laju alir bahan ekstraksi, agar ekstrak yang terlarut dapat segera diangkut keluar dari permukaan bahan padat. tergantung pada jenis ekstrakto yang digunakan, hal tersebut dapat di*apai baik dengan pengadukan se*ara turbulen, atau dengan pemberian laju alir pelarut yang tinggi. - Suhu yang lebih tinggi 2.iskositas pelarut lebih rendah, kelarutan ekstrak lebih besar3 pada umumnya menguntungkan unjuk kerja ekstraksi. Alat-alat ekstraksi tak kontinu dan kontinu berikut ini biasanya merupakan bagian dari suatu instalasi lengkap, yang misalnya terdiri atas. - alat untuk pengolahan a'al 2penge*ilan ukuran, pengeringan3 bahan ekstraksi - ekstraktor yang sebenarnya - perlengkapan untuk memisahkan 2dengan penjernihan atau penyaringan3 larutan ekstrak dari ra)inat 2seringkali menyatu dengan ekstraktor3 - peralatan untuk mengisolasi ekstrak atau meningkatkan konsentrasi larutan ekstrak dan memperoleh kembali pelarut 2dengan *ara penguapan3.

,A, I* EKSTRAKSI CAIR1CAIR


$kstraksi *air-*air adalah proses pemindahan suatu komponen *ampuran *airan dari suatu larutan ke *airan yang lain 2yaitu pelarutnya3. -ada suatu *ampuran dua *airan yang saling larut, salah satu adalah sebagai <at terlarut 2solute3, dan yang lain adalah sebagai <at pemba'anya 2diluent3. Dika suatu *ampuran dimurnikan dengan bantuan *airan ketiga, yang disebut dengan <at pelarut 2sol.ent3 dan <at pelarutnya tidak mudah larut atau larut sebagian, maka akan terbentuk dua )ase lapisan. ejadian ini menunjukkan bah'a <at pelarut larut bagian dengan <at pemba'a atau dengan kedua <at pemba'a dan <at terlarutnya pada temperatur tersebut. 7apisan yang kaya-<at pelarut disebut dengan )ase ekstrak, dan lapisan yang lain disebut dengan )ase ra)inat. Setelah kondidi kesetimbangan di*apai, pada analisis akan didapatkan bah'a )ase ekstrak terdiri dari <at pelarut yang jenuh dengan a*uan terhadap kedua <at terlarut dan <at pemba'anya, dan )ase ra)inat akan terdiri atas <at pemba'a yang jenuh dengan a*uan terhadap kedua <at terlarut dan <at pelarut. Selain itu, hal itu didapatkan bah'a dengan dasar larutan bebas-<at pelarut, )ase ekstrak akan memiliki <at terlarut lebih banyak daripada )ase ra)inat. -roses pemisahan suatu *ampuran *airan yang saling larut dengan menggunakan <at pelarut disebut ekstraksi *air-*air 2juga disebut dengan ekstraksi <at pelarut atau hanya ekstraksi3.-ada ekstraksi *air-*air satu komponen bahan atau lebih dari suatu *ampuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. -roses ini digunakan se*ara teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh .itamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam logam. -roses inipun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat-*air. $kstraksi *air-*air terutama digunakan, bila pemisahan *ampuran dengan *ara distilasi tidak mungkin dlakukan 2misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas3 atau tidak ekonomis Seperti ekstraksi padat-*air, ekstraksi *air-*air selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaitu pen*ampuran se*ara intensi) bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua )asa *air itu sesempurna mungkin.

10

-ada saat pen*ampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama 2media pemba'a3 dan masuk ke dalam pelarut kedua 2media ekstraksi3. Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak saling melarut 2 atau hanya dalam daerah yang sempit3. Agar terjadi perpindahan massa yang baik :yang berarti per)ormansi ekstraksi yang besar- haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak yang seluas mungkin di antara kedua *airan tersebut. (ntuk itu salah satu *airan didistribusikan menjadi tetes-tetes ke*il 2misalnya dengan bantuan perkakas pengaduk3. Tentu saja pendistribusian ini tidak boleh terlalu jauh, karena akan menyebabkan terbentuknya emulsi yang tidak dapat lagi atau sukar sekali dipisahkan. Turbulensi pada saat men*ampur tidak perlu terlalu besar. 4ang penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya penggerak pada bidang batas tetap ada. ?al ini berarti bah'a bahan yang telah terlarutkan sedapat mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. -ada saat pemisahan, *airan yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes harus menyatu kembali menjadi sebuah )asa homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang *ukup besar dapat dipisahkan dari *airan yang lain. menentukan output sebuah ekstraktor *air-*air. e*epatan pembentukan )asa homogen ikut uantitas pemisahan persatuan 'aktu dalam

hal ini semakin besar jika permukaan lapisan antar )asa didalam alat semakin luas. Sama halnya seperti pada ekstraksi padat-*air, alat ekstraksi tak kontinu dan kontinu yang akan dibahas berikut ini eringkali merupakan bagian dari suatu instalasi lengkap. %nstalasi tersebut biasanya terdiri atas ekstraktor yang sebenarnya 2dengan <one-<one pen*ampuran dan pemisahan3 dan sebuah peralatan yang dihubungkan dibelakangnya 2misalnya alat penguap, kolom rekti)ikasi3 untuk mengisolasi ekstrak atau memekatkan larutan ekstrak dan mengambil kembali pelarut. -enggunaan ekstraksi *air-*air $kstraksi, jika dibandingkan dengan distilasi, mempunyai banyak keuntungan, mengingat5 1. +istilasi membutuhkan panas yang besar, misalnya pada larutan dengan relati.e .olatility sangat dekat /. -emisahan pada proses distilasi akan mengalami kesulitan untuk komponenkomponen a<eotrop !. omponen-komponen di dalam larutan dapat rusak dalam proses pemanasan

>. Dika komponen yamg akan dipisahkan mempunyai perbedaan si)at )isika yang ke*il

11

+engan demikian, dapat disimpulkan bah'a ektraksi dpakai jika proses distilasi dianggap kurang praktis atau terlalu mahal biaya operasionalnya, atau jika distilasi tidak mampu untuk memisahkannya. $kstraksi akan lebih praktis dibanding distilasi jika relati.e .olatility 2kemampuan mudah berubahnya *airan ke bentuk gas3 kedua komponen sangat dekat yaitu antara 1,0 dan 1,/, selain itu, ekstraksi *air-*air mungkin lebih ekonomis daripada distilasi atau steam stripping pada pengolahan limbah *air, jika relati.e .olatility dari larutan terhadap air kurang dari >. -ada kasus lain, komponen-komponen yang akan dipisahkan mungkin sangat sensiti) terhadap panas, seperti antibiotik, atau relati.e non-.olatile, seperti garam-garam mineral, dan ekstraksi *air-*air akan memberikan biaya operasional yang minim untuk pemisahan. "agaimanapun juga penggunaan distilasi harus die.aluasi se*ara lebih teliti sebelum memastikan untuk menggunakan ekstraksi *air-*air. Aambar diba'ah menunjukkan perbedaan antara proses distilasi dan proses ekstraksi. -roses ektraksi biasanya menyangkut5 a3ekstraksi *air-*air, b3 mendapatkan pelarut kembali,*3 ra))inate desoll.enti<ing 2penghilangan8pengambilan pelarut pada ra)inat3 Sebuah *ontoh proses ekstraksi *air-*air dengan biaya yang ekonomis adalah mendapatkan asam asetat dari air dengan menggunakan etil eter atau etil asetat. -elarut didapatkan kembali dengan distilasi dan ra)inat dimurnikan dari pelarutnya dengan distilasi uap. +alam beberapa hal pelarut yang dipakai mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada larutan. 6ontoh lain5 1. -emisahan aromatik dari minyak kerosesn untuk meningkatkan daya bakarnya dan pemisahan aromatik dari para)in dan <at naphtheni* untuk meningkatkan karakteristik suhu-.iskositas pada si)at gesekan minyak. /. (ntuk mendapatkan <at yang sangat murni seperti ben<en, toluen, dan Iylen dari si)at katalitik yang didapatkan dari industri minyak. !. -roduksi asam asetat arhidorus. >. -ada pemurnian peni*ilin ?al yang baru dan sangat *anggih adalah proses ekstraksi *air pada proses metalurgi. 6ontohnya adalah pemurnian bahan bakar uranium dan untuk mendapatkan kembali bahan bakar sisa pada industri tenaga nuklir dengan metoda ekstrksi.

1/

-ada praktiknya, ekstraksi menyangkut operasi )isik, seperti yang dijelaskan diatas ,atau operasi kimia. Operasi kimia dapat dikelompokkan oleh ?anson, sebagai berikut5 1. 4ang menyangkut perpindahan kation, misalnya ekstraksi logam dengan asam karboksilat. /. 4ang menyangkut perpindahan anion, misalnya ekstraksi anion yang menyangkut metal dengan amin. !. 4ang menyangkut pembentukan <at additi), misalnya ekstraksi pada <at neutral orgabo-phosphorus. -roses yang terkenal pada tipe ini adalah pemurnian uranium dari nitrat dengan tri-n-butil )os)at.

,A, * %A.TAR P)STAKA


http588'''.adln.lib.unair.a*.id8go.phpJid@gdlhub-gdl-s1-/00C-pratamahan!1BCK-?-S$SS%+@*!>db>CE/1Ed>b)C/>C>C>E*b>e!>/>B Aho<ali,Mukhtar,dkk.1HHC.Operasi Teknik Kimia.-usat -engembangan -oliteknik5"andung M*6abe,Warren.7.1HH!.Operasi Teknik Kimia jilid 2.$rlangga5Dakarta ?andjojo, 7ienda.1HHB.Teknologi Kimia. -radnya -aramita5Dakarta

-endidikan

1!

1>

You might also like