You are on page 1of 21

PRAKTIKUM GEOLISTRIK RESISTIVITI

LABORATORIUM GEOFISIKA
DASAR TEORI
Konsep Dasar Metoda Tahanan Jenis
Geolistrik merupakan salah satu dari metode-metode yang ada
dalam geofisika yang mempelajari mengenai sifat aliran listrik di dalam
bumi. Yang dipelajari dalam metode tahanan jenis ini adalah mencakup
besaran medan potensial, medan elektromagnetik yang diakibatkan oleh
aliran arus listrik secara alamiah (pasif) maupun secara buatan (aktif).
Pada dasarnya metode ini didekati menggunakan konsep perambatan arus
listrik di dalam medium homogen isotropis, dimana arus listrik bergerak
ke segala arah dengan nilai sama besar. Dari pengukuran ini nilai
resistiitas ba!ah permukaan dapat diperkirakan. "ilai resistiitas
permukaan berhubungan dengan ariasi parameter geologi seperti mineral,
komponen penyusun cairan, porositas, dan derajat saturasi air di dalam
batuan.
Pada metode geolistrik tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan ke
dalam bumi melalui dua buah buah elektoda arus. #eda potensial yang
terjadi diukur melalui dua buah elektroda potensial, dari hasil pengukuran
arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda tertentu, dapat
ditentukan ariasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di ba!ah
titik ukur (titik sounding).
$mumnya, metode resistiitas ini hanya baik untuk ekplorasi
dangkal, sekitar %&& meter. 'ika kedalaman lapisan lebih dari harga
tersebut, maka informasi yang diperoleh kurang akurat, hal ini disebabkan
melemahnya arus listrik untuk jarak bentangan yang semakin besar.
(arena itu, metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi dalam, sebagai
contoh eksplorasi minyak. )etode tahanan jenis banyak digunakan di
%
dalam pencarian air tanah untuk memonitor pencemaran air tanah
eksplorasi geothermal, aplikasi geoteknik, pencarian bahan tambang, dan
untuk penyelidikan dibidang arkeologi. (*eynolds, %++, dalam -irgo,
.&&.)
Gambar %. Pasangan /lektroda 0rus dan Potensial Yang $mum Digunakan Dalam
1urey 2ahanan 'enis (*achmad, .&&%)
Dari gambar diatas, potensial pada elektroda ) dan ) oleh karena
arus pada elektroda 0 dan # dapat dinyatakan dengan 3
1
]
1


MB AM
V
M
% %
.
%

.................................(%)
dan potensial di " akibat arus pada titik elektroda 0 dan # juga dapat
dinyatakan dengan 3
1
]
1


NB AN
V
N
% %
.
%

..................................(.)
#eda potensial antara titik ) dan " dapat dinyatakan 3
1
]
1

,
_


,
_


NB AN MB AM
V V V
N M
% % % %
.
%

...........(4)
atau
C P P! C!
A M " B

I
V
.
I
V
K


...................................(5)
dengan
%
% % % %
.

1
]
1

,
_


,
_


NB AN MB AM
K ........................(6)
( disebut faktor geometri, yaitu koreksi konfigurasi elektroda
potensial dan arus yang digunakan. 7aktor geometri sangat penting dalam
pendugaan tahanan jenis. 0 adalah elektroda arus % (8%), ) adalah
elektroda potensial % (P%), " adalah elektroda potensial . (P.) dan #
adalah elektroda arus . (8.).
#erdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode geolistrik tahanan
jenis dapat dibagi dua kelompok besar, yaitu 3
%. )etode resistiity mapping yang mana metode ini merupakan metode
resistiity yang bertujuan untuk mempelajari ariasi tahanan jenis
lapisan ba!ah permukaan secara hori9ontal. :leh karena itu, pada
metode ini digunakan konfigurasi elektroda yang sama untuk semua
titik pengamatan dipermukaan bumi.
.. )etode resistiity sounding yang mana metode ini bertujuan untuk
mempelajari ariasi resistiitas batuan diba!ah permukaan secara
ertikal. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik sounding
dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda. Pengubahan
ini tidak dilakukan secara sembarang tetapi mulai jarak elektroda
terkecil kemudian membesar secara gradual.
2erdapat berbagai macam aturan yang dipakai untuk menempatkan
keempat elektroda tersebut diatas. 0turan-aturan penempatan keempat
elektroda tersebut dalam istilah geofisika sering dinamai sebagai
konfigurasi elektroda. 2elah banyak orang mempelajari bagaimana bentuk
konfigurasi elektroda yang baik dan yang dapat memecahkan
4
permasalahan yang dihadapi. :leh karena itu tidaklah aneh jika terdapat
berbagai macam bentuk konfigurasi elektroda pada metode geolistrik ini.
0da beberapa macam konfigurasi elektroda yang sering digunakan
dalam surei geolistrik, diantaranya3 konfigurasi ;enner, konfigurasi
1chlumberger, konfigurasi Pole-Pole, konfigurasi Pole-Dipole dan
konfigurasi Dipole-Dipole. #iasanya pemilihan konfigurasi ini disesuaikan
dengan kondisi daerah surei dan tujuan surei. (<oke, %+++).
Si#at Listri$ Bat%an dan Minera&
0liran konduksi arus listrik didalam batuan=mineral digolongkan
atas tiga macam yaitu konduksi dielektrik, konduksi elektrolitik, dan
konduksi elektronik. (onduksi dielektrik terjadi jika batuan=mineral
bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik (terjadi polarisasi muatan
bahan saat bahan dialiri listrik). (onduksi elektrlitik terjadi jika
batuan=mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan
elektrolitik. Pada kondisi ini arus listrik diba!a oleh ion-ion elektrolitik.
(ondisi elektronik terjadi jika batuan=mineral mempunyai banyak elektron
bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan=mineral oleh elektron
bebas.
#erdasarkan harga resistiitas listriknya batuan=mineral
digolongkan menjadi tiga yaitu 3
%. konduktor baik 3 %&
->
? @ ? % A m
.. konduktor pertengahan 3 % ? @ ? %&
,
A m
4. isolator 3 @ B %&
,
A m
$ntuk interpretasi, hanya ini parameter yang digunakan.
5
Per%'%san Dasar Geo&istri$ Resisti(itas
Dalam metode geolistrik ini digunakan definisi-definisi dasar
listrik secara umum adalah
*esistansi 3
ohm
I
V
R
.............................(C)
*esistiitas 3
m
J
E

.............................(,)
(onduktiitas 3
( )
%
%

m

.............................(>)
Dimana 3
- 3 beda potensial antara dua buah titik
D 3 besar arus listrik yang mengalir
/ 3 medan listrik
' 3 rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)
$ntuk silinder konduktor dengan panjang < dengan luas
penampang 0, dapat dituliskan kuat medan listrik sebagai berikut 3
Gambar .. (onduktor Dengan Panjang < dan <uas 0 (<ilik. E, %++>)
)edan listrik / yang ditimbulkan oleh beda tegangan - dirumuskan
I
V
E
........... ......................................................(+)
0 0 0
<

6
2ahanan yang muncul dirumuskan dengan
A
L
R
.................................................................(%&)
dari persamaan diperoleh persamaan resistiitas yaitu
L
A
I
V
L
A
R
.................................................................(%%)
Konsep Resisti(itas Se'%
#umi diasumsikan mempunyai sifat homogen isotropis. Dengan
asumsi ini, resistiitas yang terukur merupakan resistiitas sebenarnya dan
tidak tergantung atas spasi elektroda. Pada kenyataannya, bumi terdiri dari
lapisan-lapisan dengan @ yang berbeda-beda, sehingga potensial yang
terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut. )aka harga
resistiitas yang terukur bukan merupakan harga resistiitas untuk satu
lapisan saja, hal ini terutama untuk spasi elektroda yang lebar.
*esistiitas semu ini dirumuskan dengan 3
I
V
K
a


................................................................(%.)
Dengan
a

resistiitas semu (0pparent *esistiity) yang


bergantung pada spasi elektroda. $ntuk kasus tak homogen, bumi
diasumsikan berlapis-lapis dengan masing-masing lapisan mempunyai
harga resistiitas yang berbeda. *esistiitas semu merupakan resistiitas
dari suatu medium fiktif homogen yang ekialen dengan medium berlapis
yang ditinjau. 1ebagai contoh medium berlapis yang ditinjau misalnya
terdiri dari dua lapis yang mempunyai resistiitas berbeda (@% dan @.)
dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang mempunyai satu harga
resistiitas semu @a, dengan konduktansi lapisan fiktif sama dengan
jumlah konduktansi masimg-masing lapisan Fa G F% H F..
C
Gambar 4. (onsep *esistiitas 1emu Pada )edium #erlapis
Pe'i&ihan Kon#i)%rasi E&e$troda
Pemilihan konfigurasi elektroda bergantung pada tipe struktur yang
akan dipetakan, sensitiitas alat tahanan jenis dan tingkat noise yang ada.
)asing-masing konfigurasi elektroda diatas mempunyai kelebihan dan
kekurangan. 1uatu permasalahan mungkin lebih baik dilakukan dengan
suatu jenis konfigurasi elektroda, tetapi belum tentu permasalahan tersebut
dapat dipecahkan jika digunakan jenis konfigurasi lainnya. :leh karena
itu, sebelum dilakukan pengukuran, harus diketahui dengan jelas
tujuannya sehingga kita dapat memilih jenis konfigurasi yang mana yang
akan dipakai. (arakteristik yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
konfigurasi elektroda adalah sensitiitas konfigurasi terhadap perubahan
nilai tahanan jenis ba!ah permukaan secara ertikal dan hori9ontal,
kedalaman inestigasi, cakupan data hori9ontal dan kuat sinyal.
1ensitiitas konfigurasi adalah suatu koefisien yang
menggambarkan tingkat perubahan nilai tahanan jenis ba!ah permukaan
yang akan mempengaruhi potensial yang terukur. (oefisien sensitiitas
juga bergantung pada faktor geometri elektroda yang akan digunakan.

@
a


,
(edalaman inestigasi adalah kemampuan konfigurasi elektroda
dalam memetakan kedalaman maksimum yang dapat ditembus. $ntuk
memperoleh kedalaman maksimum yang dapat dipetakan, kalikan spasi
elektroda IaI maksimum atau panjang bentangan maksimum I<I dengan
faktor kedalaman.
8akupan data hori9ontal adalah kemampuan konfigurasi elektroda
untuk menghasilkan banyaknya data dalam arah lateral=hori9ontal,
kemampuan ini sangat berguna dalam surei .D (<oke, %+++). 1edangkan
yang dimaksud dengan kuat sinyal adalah tingkat stabilitas tegangan yang
dihasilkan oleh alat ukur tahanan jenis terhadap peningkatan faktor
geometri elektroda. #esarnya adalah berbanding terbalik dengan faktor
geometri yang digunakan.
Kon#i)%rasi Metoda Tahanan Jenis
* Kon#i)%rasi e&e$troda +ara ,enner
(onfigurasi ;enner digunakan jarak yang sama antara elektroda.
Dalam konfigurasi ini 0) G )" G "# G a. Perhatikan gambar diba!ah
ini 3
Gambar 5. 1usunan elektroda konfigurasi ;enner
A B
M "
C P P! C!
a a a
-

D
>
Persamaan resistiitasnya dirumuskan dengan 3
I
V
K
w w


................................................................(%4)
dimana
(
!
G . J a ................................................................(%5)
(eterangan 3
@a G 2ahanan jenis semu (Am)
K- G #eda potensial (-olt) antara sepasang elektroda -% dan -.
D G (uat arus (m0) yang dialirkan melalui elektroda 8% dan 8.
( G 7aktor geometri (konstanta) jarak elektroda
Pada konfigurasi ini, jarak elektroda a harus seragam untuk tiap
surei. #ila jarak elektroda 0# misalnya %& m, maka jarak elektroda )"
haruslah t 4,4 m. #ila elektroda 0# dibuat %. m, maka )" haruslah 5
m dan demikian seterusnya.
!* Kon#i)%rasi ,enner-S+h&%'.er)er
1eperti konfigurasi ;enner, konfigurasi ini juga dapat digunakan
untuk resistiiyy mapping maupun 1ounding. Perbedaannya hanya terletak
pada letak elektroda-elektrdanya. 1edangkan cara pelaksanaannya sama
yaitu untuk resistiity mapping, jarak spasi elektroda dibuat tetap untuk
masing-masing titik amat (titik sounding), sedangkan untuk resistiity
sounding, jarak spasi elektroda diubah-ubah secara grduil untuk suatu titik
amat. $ntuk aturan 1chlumberger, spasi elektroda arus jauh lebih lebar
daripada spasi elektroda potensial.
+
A B
C P P! C!

!a a !a
D
-

P P! C C!

a !a a
Gambar 6. 1usunan (onfigurasi /lektroda 1chlumberger
Dimana
(
;1
G J n ( n H % ) a .....................................................(%6)
/* Kon#i)%rasi Dipo&e-Dipo&e
Gambar C. 1usunan (onfigurasi /lektroda Dipole-Dipole
Dimana
( G J.n.a.(nH%) (nH.) .....................................................(%C)
Metode A$%isisi Data Lapan)an
%&
-
D
C P C P

a


0da tiga macam cara pengukuran resistiitas yang biasa dilakukan
dalam akuisisi data di lapangan. )asing-masing memiliki fungsi yang
berbeda, ketiga cara tersebut yaitu
* Latera& Mappin) 0D1
8ara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga
resistiitas di suatu areal tertentu. 1etiap titik target akan dilalui
beberapa titik pengukuran. Dlustrasi ini dapat dilihat pada gambar
berikut

Gambar ,. 2eknik 0kuisisi <ateral )apping
$ntuk group pertama (nG%), spasi dibuat bernilai a. setelah
pengukuran pertama dilakukan, elektroda selanjutnya digeser ke kanan
sejauh a (8
%
dipindah ke P
%
, P
%
dipindah ke P
.
, dan P
.
ke 8
.
) sampai
jarak maksimum yang diinginkan.
!* Verti$a& So%ndin) 0D1
8ara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga
resistiitas pada suatu titik target sounding di ba!ah permukaan bumi.
8ara ini sering dinamakan 1ounding %D sebab resolusi yang dihasilkan
hanya bersifat ertikal.
%%
C P P! C!
a
n 2
n 2 !
n 2 /
Gambar >. 2eknik 0kuisisi -ertikal 1ounding
Pada gambar diatas, konfigurasi yang digunakan adalah
1chlumberger. Pengukuran pertama dilakukan dengan membuat jarak
spasi a. Dari pengukuran ini diperoleh satu titik pengukuran.
Pengukuran kedua dilakukan dengan membuat jarak spasi antara 8
%
L
P
%
dan P
.
L 8
.
menjadi .a dan diperolah titik pengukuran berikutnya.
Pengukuran terus dilakukan hingga area surei telah terlingkupi.
/* Resisti(it3 !D
)etode ini merupakan gabungan dari lateral mapping dan
ertikal sounding, digunakan untuk menentukan distribusi tahanan
jenis semu secara ertikal per kedalaman. Pengukurannya dilakukan
dengan cara memasang elektroda arus dan potensial pada satu garis
lurus dengan spasi tetap, kemudian semua elektroda dipindahkan atau
digeser sepanjang permukaan sesuai dengan arah yang telah ditentukan
sebelumnya. $ntuk setiap posisi elektroda akan didapatkan harga
tahanan jenis semu. Dengan membuat peta kontur tahanan jenis semu
akan diperoleh pola kontur yang menggambarkan adanya tahanan jenis
yang sama. (<oke, %+++).
%.
%4
%5
%6
%C
%,
%>
%+
.&
.%

You might also like