You are on page 1of 2

Psikosis Di dunia psikiatrik, psikotik menjadi sinonim dengan gangguan berat dalam fungsi sosial dan pribadi yang

ditandai oleh penarikan sosial dan ketidakmampuan untuk melakukan peranan rumah tanggadan pekerjaan biasanya. Penggunaan lainnya dari istilah tersebut adalah untuk

menyebutkan derajat regresi ego sebagai kriteria untuk penyakit psikotik. Bukti langsung dari perilaku psikotik adalah adanya waham atau halusinasi tanpa tilikan ke dalam sifat patologisnya. Istilah psikotik seringkali sesuai jika perilaku jelas mengalami disorganisasi di mana dapat dibuat suatu kesimpulan yang beralasan bahwa tes realitas adalah terganggu. Contohnya adalah pembicaraan yang tidak jelas, tidak logis, dan tidak dapat dimengerti, serta perilaku yang teragitasi dan disorientasi (Maslim, 2001).

Ilusi Satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata. Ilusi dapat berupa ilusi akustik/auditorik, ilusi visual, ilusi olfaktorik, ilusi gustatorik, ilusi taktil, atau campuran. Ilusi sering terdapat pada keadaan afektif yang luar biasa, keingingan yang luar biasa, atau dorongan dan impuls-impuls yang mendadak (Maramis, 2009). Halusinasi Persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata; menghayati gejala - gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Jenis - jenis halusinasi: a) halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh tertidur, secara umum bukan tergolong fenomena patologis b) halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang mulai terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena patologis c) halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat saja berupa suara lain seperti musik, merupakan jenis halusinasi yang paling sering ditemukan pada gangguan psikiatri d) halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas (orang) atau pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya), sering kali terjadi pada gangguan medis umum

e) halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada gangguan medis umum f) halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai gejala awal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum g) halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota tubuh teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap di bawah kulit) h) halusinasi somatik: sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih sering menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination) i) halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil (micropsia) (Maramis,2009).

Maramis, Willy F., dan Albert A. Maramis. 2009. Gejala Gangguan Jiwa. Dalam: Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 109-54. Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa. In Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III (p. 4). Jakarta: PT. Nuh Jaya.

You might also like