You are on page 1of 18

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ULKUS PEPTIKUM

Disusun Oleh: Kelompo II


N!s"ull!h U)!n* Te+i Ku"ni! Do+i Hep"i-!n.o Ap"i M!"is! Pi."i Poni!.i Di1i Ameli! 2uli!n.i No3! S!"i Li! Kon.is! Lin! M!"li!n! Si.ume!n* : #$%&#'##$( : #$%&#'##,# : #$%&#'##/' : #$%&#'##0/ : #$%&#'#'#% : #$%&#'##&' : #$%&#'##$/ : #$%&#'#'#( : #$%&#'##$&

Dosen Pem4im4in*

: Ns5 H!ni6!7 S5Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI 8ENGKULU %#'#

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bronkitis Kronik ini dengan baik. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pen ernaan dan juga sebagai panduan belajar. !akalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. !aka dari itu" penulis mengharapkan kritik dan saran dari pemba a yang si#atnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pemba a dan memberikan in#ormasi yang baru dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Penulis u apkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam

pembuatan makalah ini terutama dosen Pengajar" dan teman-teman yang telah mendukung.

Bengkulu" $ktober %&'&

Penulis

DA9TAR ISI

(A)A!AN *$+,KATA P,N.ANTA/A-TA- 0S0 BAB 0 P,N/A(1)1AN A. )atar Belakang Penulisan B. Tujuan 21mum 3 khusu4 *. !an#aat BAB 00 K$NS,P T,$-0T0S A. /e#inisi B. ,tiologi *. Pato#isiologi /. !ani#estasi Klinis ,. W$* 9. Penatalaksanaan .. Pemeriksaan /iagnostik

i ii iii l l % 5 5 6 7 8 : :

(. Komplikasi 555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 : BAB 000 K$NS,P ASK,P A. Pemeriksaan #isik ::::::::::::::::::::::55 ; B. Pengkjian:::::::::::::::::::::::::: '& *. Analisa /ata ::::::::::::::::::::::::55 '% /. /iagnosa Kepera<atan 555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555'5 ,. N*P 2Nursing *are Planning4:::::::::::::::::: '6 BAB 0+ P,N1T1P A. Kesimpulan :::::::::::::::::::::::::'8 B. Saran 55555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 '8 /A9TA- P1STAKA

8A8 I PENDAHULUAN
A5 L!.!" 8el! !n* Bedasarkan penelitian bah<a 7=-'7= dari populasi di Amerik serikat mengalami ulkus" tetapi hanya kira-kira setengahnya yang diketahui" kejadian ini telah menurun sebanyak 7&= selama %& tahun terakhir. 1lkus duodenum terjadi 7 sampai '& klai lebih sering dari pada ulkus lambung. Penyakit ini terjadi dengan rekuensi paling besar pada indi>idu antara usia 6& ? @& tahun dan tetapi relati# jarang pada <anita menyusui" meskipun ini telah dionser>asi pada anak-anak dan bahkan pada bayi. Pria terkena tiga kali lebih banyak dari pada <anita" tetapi terdapat beberapa bukti bah<a in ident pada <anita meningkat setelah menopause. /i 0ndonesia juga terjadi hal demikian hamper sama dengan bahkan leih banyak ddari pada Negara luar seperti amerika karena Negar 0ndonesia merupakan Negara berkembang. /ari data di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang ulkus dan mengapa ulkus kerap terjadi di setiap indi>idu serta bagaimana ara mengatsinya. !aka dari itu penulis mengangkat sebuah makalah dengan judul ASK,P K)0,N /,N.AN 1)K1S P,PT0K1!. 85 Tu)u!n A+!pun .u)u!n +!l!m pem4u!.!n m! !l!h ini !+!l!h : !5 Tu)u!n Umum : 1ntuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pen ernaan. !engetahi ara pembuatan asuhan kepera<atan klien dengan penyakit ulkus peptikum. 45 Tu)u!n Khusus : !engetahui apa yang dimaksud dengan tindakan transplantasi tersebut

1ntuk mengetahui bagaimana proses tindakannya dan bagaimana penatalaksanaan serta pengobtannya

C5 M!n6!!. '. Penulis semakin terlatih dalam membuat makalah dan asuhan kepera<atan. %. !enambah pengetahuan dan <a<asan penulis khususnya tentang penyakit 1lkus peptikum. 5. /apat menambah re#erensi bagi pemba a tentang tentang konsep penyakit dan askep pada ulkus peptikum.

8A8 II KONSEP TEORITIS

A5 DE9INISI 1lkus peptikum atau tukak pepti adalah ulkus yang terjadi pada mukosa" submukosa dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus ukup grastointestinalis yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang

mengandung (*). Termasuk ini ialah ulkus 2tukak4 yang terdapat pada bagian ba<ah dari oso#agus" lambung dan duodenum bagian atas 2#irst portion o# the duodeum4. !ungkin juga dijumpai tukak di yeyenum" yaitu penderita yang mengalami gastroyeyenostomy. 2Sujono (adi" ';;;A %&64. 1ulkus peptikum adalah ekska>asi 2area berlubang4 yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung" pylorus" duodenum atau esophagus. 1lkus peptikum erring disebut sebagai ulkus lambung" duodena atau esophageal" tergantung pada lokasinya. 1lkus ini disebabkan oleh erosi area terbatas dari membrane mukosa.erosi ini dapat sedalam lapisan otot atau seluruh otot di peritoneum. 1lkus lebih mungkin terjadi pada duodenum dari pada lambung. Biasanya" ini terjadi se ar unggal tetapi dapat terjadi dalam bentuk multipl 2brunner 3 suddarth" %&&% A '&@64. 1lkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai di ba<ah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke ba<ah epitel disebut erosi" <alaupun seringkali dianggap juga sebagai tukak.2misalnya tukak karena stress4. 85 ETIOLOGI Sebab-sebab yang pasti dari ulkus peptikum belum diketahui. Beberapa teori yang menerangkan terjadinya tukak pepti " antara lain sebagai berikut A '. Susunan sara# pusat Peningkatan asam akan merangsang syara# kolinergik dan syara# simpatik. Perangsangan terhadap kolinergik akan berakibat terjadinya peningkatan motilitas sehingga menimbulkan rasa nyeri " sedangkan rangsangan terhadap syara# simpatik

dapat mengakibatkan re#lek spasme esophageal sehingga timbul regurgitasi asam ( l yang menjadi pen etus timbulnya rasa nyeri berupa rasa panas seperti terbakar. %. 9aktor keji<aan atau psikologik 9akto ini dapat menyebabkan timbulnya tukak peptik. !isalnya pada mereka yang psikisnya sangat labil" pada ketegangan ji<a" emosi" mempunyai ambisi besar dan lain-lainnya yang menyebabkan untuk hidup tidak <ajar. 5. 9aktor hormonal. Banyak teori yang menerangkan adanya pengaruh-pengaruh hormonal yang dapat menimbulkan tukak peptik. 6. $bat-obatan 2drug indu ed pepti ul er4. Aspirin" alkohol" tembakau dapat menyebabkan kerusakan sa<ar mukosa lambung. /ari sekian banyak obat-obatan" yang paling sering menyebabkan adalah golongan salisilat" yaitu menyebabkan kelainan pada mukosa lambung. PhenylbutaBon juga dapat menyebabkan timbulnya tukak peptik" seperti halnya juga histamin" reseprin akan merangsang sekresi lambung. Berdasarkan penyelidikan" ternyata golongan salisilat hanya akan menyebabkan erosi lokal. 7. Pola makan yang kurang benar

C5 PATO9ISIOLOGI 1lkus peptikum terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pen ernaan2asam hidro hlorida dan pepsin4. ,rosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam peptin" atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. !ukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus yang ukup bertindak sebagai barier terhadap asam klorida. Sekresi lambung terjadi pada 5 #ase yang serupa A '. Se#alik 9ase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan" bau atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya

merangsang sara# >agal. 0ntinya" makanan yang tidak menimbulkan na#su makan menimbulkan sedikit e#ek pada sekresi lambung. %. 9ase lambung Pada #ase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimia<i dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. -e#leks >agal menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan. 5. 9ase usus Pada #ase ini" !akanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormon2dianggap menjadi gastrin4 yang pada <aktunya akan merangsang sekresi asam lambung. Seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua #a tor ini A '. hipersekresi asam pepsin %. kelemahan barier mukosa lambung D5 MANI9ESTASI KLINIS '. -asa nyeri. a. Berkaitan dengan makanan. b. Si#atnya periodik" nyeri timbul beberapa saat C beberapa jam setelah makan atau <aktu lapar atau saat sedang tidur tengah malam. . Si#at nyeriA terbakar" pedih seperti ditusuk-tusuk. d. )okalisasiA didaerah epigrastrium. Beberapa teory yang menerangkan timbulnya nyeriA '. Teory motilitas atau ketegangan. -asa nyeri atau pedih pada tukak pepti disebabkan karena bertambahnya kontraksi dari lambung atau duodenum. Pada penderita muda dengan tukak duodeni" timbulnya rasa nyeri atau pedih disebabkan kontraksi pada sara#sara# nyeri di lambung 2gastri pain ne>er4 yang bertambah selama menderita tukak. %. Teory keasaman 2a id theory4 Peranan asam (*) dan getah lambung pada dinding lambung yaitu dapat menyebabkan iritasi sehingga timbul nyeri.

5. Teory 0n#lamasi 2the 0n#lammatory theory4. Teori lain menyatakan bah<a nyeri tau pedih pada tukak peptik" pertamatama disebabkan oleh reaksi in#lamasi. Serabut-serabut syara# pada proses ul erasi mengalami kerusakan dan sisa-sisa serabut yang masih ada telah dipisahkan dari isi lambung oleh lapisan Dleu o#ibrinous material serta jaringan granulasi yang telah menjadi insenti#terhadap asam. %. Nausea dan >omitus. a. Timbul bila nyerinya sangat hebat. b. +omitus dalam jumlah banyak disertai makanan timbul :-'% jam setelah makan" mungkin akibat pilorik stenosis yang disebabkan oleh pilorospasme. . Sebelum muntah" sudah ada perasaan tidak enak pada perut. 5. Na#su makan 6. Pu at dan )emah Na#su makan penderita biasanya menurun oleh karena takut terhadap timbulnya rasa nyeri beberapa jam setelah makan. Akibatnya penderita mengurus. 7. Penurunan berat badan @. Waterbrash atau regurgitasi asam. Waterbrush adalah suatu keadaan dalam mulut yang epat terisi oleh airan terutama sali>a tanpa ada rasa. Kadang-kadang juga terjadi regurgitasi dari airan lambung dengan rasa pahit. 8. .ejala dari kolon 2*oloni symtomp4. Pada beberapa penderita tukak duodeni dapat terlihat suatu tanda-tanda sindroma usus iritati# dari tipe spastik kolon. Penderita tersebut mungkin mengeluh adanya konstipasi dan merasa nyeri di perut yang tidak berhubungan dengan makanan. Nyeri tersebut biasanya dirasakan terutama pada perut sebelah kiri" kadang mungkin terus-menerus atau bersi#at kolik dan mungkin juga timbul pada saat de#ekasi.

95

PENATALAKSANAAN Beberapa metode dapat digunakan untuk mengontrol keasaman lambung termasuk perubahan gaya hidup" obat-obatan" dan tindakan pembedahan. Penurunan stress dan istirahat. Penghentian merokok !odi#ikasi diet $bat-obatan 0nter>ensi bedah

G5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan #isik dapat menunjukkan adanya nyeri" nyeri akan epigastrik C distensi abdominal. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran gastro intestinal atas dapat menunjukkan adanya ulkus. ,ndoskopi adalah prosedur diagnosti pilihan. ,ndoskopi gastrointestinal atas digunakan untuk mengidenti#ikasi perubahan in#lamasi" ulkus dan lesi. !elalui endoskopi" mukosa dapat se ara langsung dilihat dan biopsy didapatkan. ,ndoskopi dapat mendeteksi lesi yang tidak terlihat melalui sinar E karena ukuran dan lokasinya. H5 KOMPLIKASI Komplikasi yang dapat terjadi dari tukak peptik adalah '. pendarahan akibat erosi bagian ulkus hingga ke arteri" %. per#orasi" 5. penetrasi hingga ke struktur sekitar saluran erna 2pankreas" empedu" hati4" dan 6. obstruksi akibat luka atau udem.

8A8 III KONSEP ASKEP TEORITIS

A5 adalah A '. Akti>itasCistirahat .ejala A

Peme"i s!!n 9isi /ata dasar pengkajian pada pasien dengan tindakan transplantasi sumsum tulang

Keletihan" kelelahan" malaise. Ketidakmampuan melakukan akti>itas sehari ? hari. Ketidakmampuan untuk tidur.

Tanda A %. 0ntegritas ,go .ejala A Tanda A 5. ,liminasi .ejala A

periode hiperakti>itas" latiihan keras terus menerus.

ketidak berdayaan" putus asa !arah ditekan /epresi" ansietas. diare Konstipasi Nyeri abdomen tak jelas dan disteres" kembung Penggunaan laksati#Cdiureti .

6. !akananC*airan .ejala A Tanda A lapar terus menerusCmenyangkal lapar Takut penigkatan berat badan. penurunan berat badan C anoreksia Penamplan urus" kulit kering" kuning atau pu at dengan turgor buruk. 7. (igiene Tanda A peningkatan pertumbuhan rambut pad tubuh 2lanugo4.

@. Neurosensori .ejala A Tanda A Sakit kepala" pusing" >ertigo" ketidakmampuan berkonsentrasi. Kelemahan" keseimbangan buruk. Peka rangsang" gelisah" depresi" apatis. !ental A tak mamp berespon lambat dan dangkal. $#talmik A hemoragis retina. .angguan koordinasi" ataksiaA penurunan rasa getar dan posisi 8. NyeriCkenyamanan .ejala A :. Keamanan Tanda A .ejala A penurunan suhu tubuh akibat berulangnya prose in#eksi. Ke endrungan keluarga untuk anemia -i<ayat penyakit maag" depresi. 85 Pen* !)i!n Ri;!-!. eseh!.!n 1) Keluhan utama/alasan masuk RS: Klien datang ke -S dengan keluhan merasakan nyeri pada pada bagian perut" ulu hati dan mual serta muntah. 2) Riwayat kesehatan sekarang: 9aktor pen etusA Pasien mengatakan bah<a nyeri timbul beberapa saat C beberapa jam setelah makan atau <aktu lapar atau saat sedang tidur tengah malam Si#at keluhan 2periodikC tiba-tiba4 3) Riwayat kesehatan keluarga Penyakit yang pernah dialami 2jenis penyakit" lama dan upaya untuk mengatasi" ri<ayat masuk -S4 4) Riwayat kesehatan dahulu Penyakit menular atau keturunan dalam keluargaA 0bu klien menderita tukaF lambung. '5 Peme"i s!!n 9isi : '4 Keadaan umum A Penampilan umum AKlien tampak rak rap ;. PenyuluhanCPembelajaran Nyeri abdomen" seperti terbakar

%4

54

64

74

@4

Klien tampak sehatC sakitC sakit berat A sakit Kesadaran A sadar....................................... .*S ...................... BB A 7& Kg TB A '@7 m Tanda- tanda >ital A T/ A '%&C:& mm(g N/ A :&ECmenit -A %& ECmenit S A 58 o* Kulit Warna kulit 2sianosis" ikterus" pu at" eritema" dll4 A ........................................................ Kelembapan A ............................................................................................................ ....... Turgor kulit A .................................................................................................................... AdaCtidaknya oedema A .................................................................................................... !ata 9ungsi penglihatan A .............................................. Palpebra A terbuka C tertutup 1kuran pupil A .............................................. 0sokor C an isokor Konjungti>a A .............................................. Sklera A ...................................... )ensa C iris A .................................................................................................... $edema palpebra A .................................................................................................... !ulut dan tenggorok !embran mukosa A ............................................ kebersihan mulut ................................ Keadaan gigi A ................................................................................................................. Tanda radang 2bibir" gusi" lidah4 A ................................................................................... Trismus A ................................................................................................................... ....... Kesulitan menelan A ......................................................................................................... Abdomen 0nspeksi A normal Palpasi A Nyeri tekan pada ulu hati Perkusi A kembung Auskultasi A Abnormal 27-':ECi4

84 Neurologis

Kesadaran 2.*S4 A ompos metis 2sadar penuh4. Status mental A GG.. GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG... !otorik 2kejang" tremor" parese dan paralisis4 A ............................................................. Sensorik A GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG Tanda rangsang meningeal A GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG... Sara# kranial A GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. -e#lek #isiologis A GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG -e#lek patologis A GGG C5 An!lis! D!.! Nama klien -uang ra<at /iagnosa medik
N o /ata /SA /$A Klien tampak meringis kesakitan akibat nyeri pada ulu hati Klien tampak memeggan daerah uluhati /SA /$A Klien tampak kurus Na#su makan klien berkurang" hanya mampu menghabiskan H porsi. /$A TT+ T A '5&C;& mm(g N A :& ECi P A %;ECi S A 58"7 * '. %.

A A A
,tiologi 0ritasi mukosa lambung Adanya mual" muntah !asalah Kepera<atan

'

'. Nyeri 2kronis4 %. -isiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 5. Perubahan per#usi jaringan peri#er

5. Pedarahan skunder pada ulkus peptkum

Klien terlihat lemas dan pu at Klien tampak bemaslah dalam haluaran urine

D5 Di!*nos! Kepe"!;!.!n 2!n* Mun* in Mun1ul : '. Nyeri 2kronis4 berhubungan dengan lesi sekunder terhadap peningkatan sekresi lambung. %. -isiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan #ungsi normal saluran pen ernaan sekunder terhadap pilorostenosis. 5. Perubahan perpusi jaringan peri#er berhubungan dengan perdarahan sekunder terhadap ulkus peptikum.

8A8 I< PENUTUP


A5 Kesimpul!n /alalam penulisan makalah ini" dilihat dari beberapa de#inisi diatas penulis dapat menyimpulkan bah<a penykit 1lkus Peptikum dapat disebabkan oleh berbagai #aktor seperti yang tertera di bagian etiologi makalah ini dan berbagai pengaruh dari lingkungan yang kurang mendukuung" dari pola makan yang salah" asupan obat-obatan dan sebagainya. Penyakit 1lkus peptikum dapat di egah namun untuk men egah hal terebut tentu kita harus tau bagaimana konsep penyakit tersebut. 85 S!"!n /alam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bah<a dalam pebuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan" kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. 1tnuk itu" penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pmba a mahasis<a khususnya" untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

DA9TAR PUSTAKA Brunner dan Suddarth" %&&%. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2" ,.*" Iakarta. *arpenito" )ynda Iuall" ';;:" Buku Saku Diagnosa Keperawatan" ,.*" Iakarta. /oenges" !arllynn ," !oorhouse" !ary 9ran es" .laissler" *.Ali e" Ren ana Asuhan Keperawatan" ,disi 5" ,.*" Iakarta. Pri e" Syi>ia A dan Wilson" )orraine !" ';;7" !ato"isiologi" Buku 0" ,.*" Iakarta. SuBanne . SmeltBer" Brenda . Bare" ';;@. Sujono (adi" ';;;" .astroenterologi" Alumni" Bandung. Tu ker" Susan !artin" ';;:" Standar !erawatan !asien" ,.*" Iakarta.

You might also like