You are on page 1of 8

RMK AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD AKUNTANSI MODAL BANK

OLEH: KELOMPOK 3 JOVI ARYADI JOENED I GUSTI NGURAH PUTRA HANGGA PRAWIRA I GUSTI NGURAH ARI SAMITHA I GUSTI NGURAH AGUNG DANANJAYA PUTRA 1006305138 1106305119 1106305160 1106305182

PROGRAM REGULER AKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 201!

Bank didirikan untuk jangka waktu tak terbatas, artinya manajemen bank akan berusaha untuk menjaga keberlangsungan operasi bank. Untuk mempertahankan dan mengembangkannya diperlukan daya saing yang memadai. Untuk dapat bersaing sebuah bank harus bekerja pada tingkat efisiensi yang tinggi dan mampu mengelola risiko, mampu menciptakan dan mengembangkan sistem dan prosedur pelayanan, serta sistem informasi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan operasional bank serta memiliki modal yang cukup dan sehat sebagai penggerak aktivitas. Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank di samping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter. Ketentuan jumlah modal inti di bank umum maupun modal disetor di BP bisa berbeda, namun untuk rasio kecukupan modal adalah !" dari #ktiva $ertimbang Menurut isiko baik di BP maupun Bank Umum. asio kecukupan modal di bank harus memperhitungkan risiko pasar, karena itu akan dibahas mengenai jenis modal dan akuntansinya serta teknis perhitungan rasio kecukupan modal di BP dan Bank Umum. K"#$%&%'#$% M()#" B#*' Pembagian jenis modal bank di %ndonesia dapat diklasifikasikan sesuai &tandar Bank 'or %nternational &ettlements, yaitu( o Modal %nti )$ier *+ Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan,cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dan laba diperoleh setelah perhitungan pajak. - Modal inti yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. - Modal sumbangan, yaitu modal yang dieroleh kembali dari sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual. Modal ini sering disebut modal donasi. - -adangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham. - -adangan tujuan, yaitu bagian laba yang dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham. - .aba ditahan dimaksudkan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham diputuskan untuk tidak dibagikan. - .aba tahun lalu adalah laba tahun,tahun lalu setelah dikurangi pajak yang belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham. - .aba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran hutang pajak. .aba tahun lalu berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai modal inti sebesar /0". Modal inti merupakan modal yang disetor para pemilik bank dan modal yang berasal dari cadangan yang dibentuk ditambah dengan laba yang ditahan. Porsi terbesar modal inti terletak pada modal saham yang disetor. &edangkan selebihnya sangat tergantung laba yang diperoleh dan kebijakan apat Umum Pemegang &aham.

Untuk modal disetor berupa saham biasa. Pemegang saham basa memliki hak suara, sehingga dapat mengendalikan manajemen bank. Pada saham preferen, pemegangnya tidak mempunyai hak suara namun pembagian dividennya akan didahulukan sebelum membayar dividen saham biasa. Pencatatan modal saham dilakukan sebesar harga nominal. &elisih harga saham diatas nilai nominal dicatat sebagai agio saham. &elisih harga saham dibawah nilai nominal dicatat sebagai disagio saham. #gio saham akan diamortisasi setiap akhir periode dan disagio saham akan diakumulasi setiap akhir periode. 1arga saham atau nilai modal disetor )paid in capital+ merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada bank emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau saham biasa. 2ilai modal disetor merupakan penjumlahan nilai nominal ditambah dengan disagio saham atau nilai nominal dikurangi disagio saham. &edangkan nilai nominal merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap,tiap lembar saham. 2ilai nominal ditentukan berkaitan dengan kepentingan hukum, misalnya untuk proteksi terhadap kreditur. 3alam hal bank emiten menerbitkan saham biasa dan saham preferen, maka penyajian dalam neraca saham preferen harus didahulukan. Bank yang mengeluarkan saham sering menerima pesanan saham dari calon investor. &aham yang dijual secara pesanan harus diserahkan setelah dilunasi seluruhnya. Perlakuan akuntansi untuk pemesanan saham adalah emiten akan mendebit piutang pemesan saham dan mengkredit modal saham yang dipesan. Bila dikemudian hari pemesanan saham tidak mampu melunasi kekurangannya dan bank selaku emiten harus mencatatnya sesuai dengan perjanjian yang disepakati awal. Pembelian Kembali &aham Pembelian kembali saham yang telah beredar dapat dilakukan dengan kerangka untuk mempertahankan struktur kepemilikan, menghindari hostile takeover, memenuhi tuntutan regulasi atau untuk mengimbangi penurunan skala operasi bank yang semakin menurun sehingga tidak perlu modal besar. &aham yang dibeli kembali disebut saham treasuri. Perlakuan akuntansi untuk saham treasuri terdiri dari dua macam. 4ang pertama dicatat berdasarkan harga perolehan dan cara lain saham dicatat sebesar harga nominal. &aham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan, maka pada saat dijual kembali juga dicatat atau dikreditkan sebesar harga perolehannya. Bila pembelian saham treasuri dilakukan lebih dari satu kali, maka dapat digunakan Metode Masuk $erakhir Keluar Pertama )M$KP+. 3an disajikan sebagai pengurang modal saham. Pada pencatatan didasarkan pada harga nominal, saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga nominal dan disajikan sebagai pengurang terhadap modal saham. Penarikan Kembali &aham $reasuri &aham treasuri yang ditarik kembali, berarti saham tersebut tidak diedarkan kembali. Perlakuan akuntansi untuk saham treasuri yang ditari tergantung metode pencatatannya. Bila berdasarkan harga perolehan, sebagaimana kita perhatikan sebelumnya bahwa bank tidak mengakui kenaikan ataupun penurunan modal dari saham treasuri yang diperoleh, maka kenaikan atau penurunan saham treasuri harus

diakui pada saat saham tersebut ditarik kembali. Bila pencatatannya didasarkan pada harga nominal, maka bank telah mengakui kenaikan atau penurunannya, sehingga pada saat penarikan tidak perlu mengakui selisih atau kenaikan5penurunan tersebut. o Modal Pelengkap )$ier 6+ Modal pelengkap terdiri atas cadangan,cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman, serta pinjaman subordinasi. - -adangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilainan kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari 3irektorat 7endral Pajak. - Penyisihan Penghapusan #ktiva Produktif yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yangmungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. - Modal pinjaman, yaitu utang yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat,sifat seperti modal dan mempunya cirri,ciri tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, tidak dapat ditarik atau dilunasi atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan B%, mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan,cadangan yang termasuk modal inti, meskipun bank belum likuidasi, dan pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut. Pencatatan modal pinjaman dimulai saat penerbitan atau penjualan warkat modal pinjaman. Modal pinjaman dicatat sebesar nilai nominal. Biaya,biaya penerbitan warkat modal pinjaman dapat ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama taksiran jangka waktunya, yang selama,lamanya / tahun. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat,syarat ada perjanjian tertulis, mendapat persetujuan B% dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh dengan minimal jangka waktu / tahun, pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapatkan persetujuan B% serta hak tagih berada pada urutan paling akhir dalam hal bank likuidasi.

#kuntansi Pinjaman &ubordinasi #kuntansi untuk pos ini prinsipnya sama dengan akuntansi pinjaman diterima. Pencatatan dimulai dari komitmen disepakati, kemudian pada saat realisasi, dan pencatatan selama periode pinjaman subordinasi berupa angsuran pokok dan bunga. o Modal Pelengkap $ambahan *. Bank dapat memperhitungkan modal pelengkap tambahan untuk tujuan perhitungan Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum )KPMM+ atau -apital #de8uacy atio )-# + secara individu dan5atau secara konsolidasi dengan perusahaan anak. 6. Modal pelengkap tambahan dalam perhitungan KPMM hanya dapat digunakan untuk memperhitungkan risiko pasar.

9. Pos yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap tambahan adalah pinjaman subordinasi jangka pendek yang memenuhi criteria sebagai berikut( - $idak dijamin oleh bank atau perusahaan anak yang bersangkutan dan telah disetor penuh - Memiliki jangka waktu perjanjian sekurang,kurangnya 6 tahun - 4idak dapat dibayar sebelum jadwal waktu yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman kecuali dengan persetujuan B% - $erdapat klausula yang mengikat )lock,in,clause+ yang menyatakan bahwa tidak dapat dilakukan pembayaran pokok atau bunga, termasuk pembayaran pada saat jatuh tempo, apabila pembayaran dimaksud dapat menyebabkan KPMM secara individual atau secara konsolidasi dengan perusahaan anak tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. - $erdapat perjanjian pinjaman yang jelas termasuk jadwal pelunasannya, dan - Memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari B%. :. Modal pelengkap tambahan untuk memperhitungkan risiko pasar hanya dapat digunakan dengan memenuhi criteria ( - $idak melebihi 6/" dari bagian modal inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan risiko pasar - 7umlah modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan paling tinggi sebesar *00" dari modal inti /. Modal pelengkap yang tidak digunakan dapat ditambahkan untuk modal pelengkap tambahan dengan memenuhi persyaratan pada poin : ini. ;. Pinjaman subordinasi sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku dan melebihi /0" modal ini, dapat digunakan sebagai komponen modal pelengkap tambahan dengan tetap memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin : ini.

R#$%( K+,-'-.#* M()#" B#*' P+/'/+)%0#* R#'1#0 $ata cara perhitungan kecukupan modal bank perkreditan rakyat dapat dilakukan dengan cara( *. 3alam menghitung #$M , pos < pos aktiva diberikan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau risiko yang didasarkan pada jenis aktiva, golongan debitur, penjamin atau sifat barang jaminan. 6. 3engan memperhatikan prinsip pada angka * maka rincian bobot risiko adalah( 0" a. Kas b. &ertifikat Bank %ndonesia )&B%+ c. Kredit dengan agunan berupa &B%, tabungan dan deposito yang diblokir pada BP yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan emas dan logam mulia, sebesar nilai terendah antara agunan dan baki debet. d. Kredit kepada Pemerintah Pusat. a. =iro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan serta tagihan

60"

lainnya kepada bank lain. b. Kredit kepada atau yang dijamin oleh bank lain atau Pemerintah 3aerah. :0" Kredit Pemilikan umah )KP + yang dijamin oleh hak tanggungan pertama dengan tujuan untuk dihuni. /0" a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUM2 atau BUM3. 4ang dimaksud dengan BUM2 sebagai penjamin adalah lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. 4ang dimaksud dengan BUM3 sebagai penjamin adalah BUM3 yang melakukan usaha sebagai perusahaan penjamin dan melakukan perjanjian kerjasama penjaminan kredit dengan lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. b. Kredit kepada pegawai5pensiunan, yang memenuhi persyaratan sbb( *. Pegawai5pensiunan yang menerima kredit adalah( a. Pegawai negeri sipil )P2&+, anggota $2%5P>. %, pegawai lembaga negara atau pegawai BUM25BUM3? b. Pensiunan P2&, pensiunan anggota $2%5P>. %, pensiunan pegawai lembaga negara atau pensiunan pegawai BUM25BUM3? 6. Pegawai5pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang memiliki kriteria( a. Memiliki i@in usaha dari instansi yang berwenang? b. .aporan keuangan terakhir telah diaudit oleh akuntan publik dan memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas minimun sesuai dengan ketentuan perundang < undangan yang berlaku? dan c. $idak merupakan pihak terkait dengan BP . 9. Pembayaran angsuran5pelunasan kredit bersumber daru gaji5pensiun berdasarkan &urat Kuasa Memotong =aji5Pensiun kepada BP . 3alam hal pembayaran gaji5pensiun dilakukan melalui bank lain atau BUM2 lain, maka BP harus memiliki perjanjian kerjasama dengan bank lain atau BUM2 lain pembayar gaji5pensiun untuk melakukan pemotongan gaj5pensiun dalam rangka pembayaran angsuran5pelunasan kredit? dan :. BP manyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat keputusan pensiun atau Kartu egistrasi %nduk Pensiun )K# %P+ dan polis pertanggungan asuransi jiwa debitur. !/" Kredit kepada usaha mikro dan kecil. Kredit kepada usaha mikro adalah kredit dengan plafon sampai dengan p. /0.000.000,00 ).ima puluh juta rupiah+ sampai dengan p. /00.000.000,00 ).ima ratus juta rupiah+ *00" a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh perorangan, koperasi atau kelompok dengan perusahaan lainnya. b. #ktiva tetap dan inventaris )nilai buku+. c. #ktiva lainnya selain tersebut diatas. 9. #ktiva produktif dengan kualitas Kurang .ancar, 3iragukan atau Macet dalam perhitungan. #$M dinilai sebesar nilai buku yaitu setelah dikurangi dengan Penyisihan Penghapusan #ktiva Produktif )PP#P+ khusus dari aktiva produktif dengan kualitas Kurang .ancar, 3iragukan dan Macet. Penilaian kualitas aktiva

produktif )K#P+ dan PP#P mengacu pada ketentuan Bank %ndonesia yang berlaku mengenai K#P dan PP#P BP . $ata -ara Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum Perhitungan kebutuhan modal minimum Bank Perkreditan akyat dilakukan dengan cara sebagai berikut( *. Perhitungan kebutuhan modal didasarkan pada #$M yang dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal pos,pos aktiva produktif dengan kualitas Kurang .ancar, 3iragukan atau Macet dilakukan dengan cara mengalikan nilai buku dengan bobot risiko masing,masing. 3alam hal ini #$M mengacu pada &A no. !56!53PB%5600; dan untuk Kualitas #ktiva Produktif mengacu pada PB% no. !5*B5PB%5600;. 6. Menjumlahkan #$M dari masing,masing pos aktiva. 9. Menjumlahkan modal inti dan modal pelengkap untuk mengetahui jumlah modal BP . :. Menghitung modal minimum dengan cara mengalikan jumlah #$M dengan!" )delapan perseratus+. /. Menghitung kekurangan modal dengan cara membandingkan jumlah modal minimum pada angka : dengan jumlah modal pada angka 9. ;. Menghitung KPMM dengan cara membandingkan jumlah modal BP pada angka 9 dengan #$M pada angka 6.

R#$%( K+,-'-.#* M()#" 23#.%0#" A)+4-#,1 R#0%(5 B#*' U6-6 Perhitungan rasio kecukupan modal pada bank umum memiliki perbedaan dengan tata cara perhitungan rasio kecukupan modal pada BP . Pada bank umum, untuk menentukan kecukupan modal perlu memasukkan risiko pasar. Untuk menentukan besaran risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal dapat menggunakan metode standar dan metode internal )tidak dibahas+. Metode standar menggunakan pendekatan pengukuran risiko pasar dan perhitungan kecukupan modal yang terstandardisir untuk seluruh bank sejak tahun 6009. 2amun berdasarkan perkembangan dan tuntutan yang ada termasuk sejalan dengan perkembangan instrumen keuangan dan semakin komleksnya usaha bank, maka telah dilakukan penyempurnaan kembali terhadap penggunaan metode standar dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum dengan memperhitungkan risiko pasar. Penggunaan metode standar dalam perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar dituangkan dalam surat edaran B% no.B59953P2P tanggal *! desember 600C. Pada intinya pendekatan ini adalah( *. Pendekatan KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar dilakukan dengan formula sebagai berikut( KPMM D )$ier * E $ier 6 E $ier 9+ < Pernyertaan #$M )risiko kredit+ E *6./ F Beban modal untuk risiko pasar D !" )minimum+

6. &ebelum mengalokasikan beban modal untuk risiko pasar sebagaimana dimaksud pada angka *, bank wajib memenuhi KPMM untuk risiko kredit yaitu minimal sebesar !" sesuai ketentuan yang berlaku dengan formula( KPMM D )$ier * E $ier 6+ < Pernyertaan D !" )minimum+ #M$ )risiko kredit+ 9. 3alam perhitungan KPMM secara konsolidasi, perhitungan modal, risiko kredit dan risiko pasar dilakukan terhadap data5posisi secara konsolidasi. :. 3alam melakukan perhitungan sebagaimana dimaksud dalam angka *, bank harus melakukan langkah,langkah sebagai berikut( a. Menghitung aktiva tertimbang menurut risiko )#$M + untuk risiko kredit sesuai ketentuan yang berlaku. b. Menghitung jumlah beban modal untuk seluruh jenis risiko pasar. c. Untuk menghindari duplikasi perhitungan risiko terhadap surat berharga, eksposur yang termasuk dalam trading book yang telah diperhitungkan risiko spesifik untuk risiko suku bunga, seperti obligasi yang diterbitkan oleh BUM25&wasta dikeluarkan dari perhitungan #$M berdasarkan risiko kredit. d. Menghitung eksposur tertimbang menurut risiko pasar )market risk weighted eFposures+, dengan cara mengkonversikan jumlah beban modal untuk seluruh jenis pasar sebagaimana dimaksud pada huruf b menjadi ekuivalen dengan #$M )dikalikan dengan angka *6,/, yaitu *005!+. e. Menjumlahkan #$M untuk risiko kredit dengan eksposur tertimbang menurut risiko pasar. f. Menghitung modal bank yang terdiri atas modal inti )tier *+, modal pelengkap )tier 6+, dan modal pelengkap tambahan )tier 9+ yang dialokasikan untuk menutup risiko pasar setelah dikurangi penyertaan. 3alam perhitungan KPMM secara konsolidasi, penyertaan yang menjadi pengurang modal adalah penyertaan bank kepada perusahaan anak yang tidak wajib dikonsolidasikan sesuai ketentuan yang berlaku. g. Membagi total modal sebagaimana dimaksud pada huruf f dengan jumlah #$M dan eksposur tertimbang sebagaimana dimaksud pada huruf e, yang hasilnya dinyatakan dalam persentase. /. Modal pelengkap tambahan )tier 9+ yang digunakan dalam perhitungan rasio KPMM adalah sebesar modal yang dibutuhkan untuk menutup risiko pasar. ;. Modal pelengkap tambahan )tier 9+ yang memenuhi persyaratan namun tidak digunakan dalam perhitungan rasio KPMM sebagaimana dimaksud pada angka :, dihitung sebagai rasio kelebihan modal pelengkap tambahan )eFcess tier 9 capital ratio+, dengan formula( asio kelebihan modal pelengkap tambahan D Kelebihan modal pelengkap tambahan #$M )risiko kredit+ E #$M )risiko pasar+

You might also like