You are on page 1of 11

PERDARAHAN INTRA SEREBRAL A.

Definisi Perdarahan intra serebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan trauma. B. Epidemiologi Usia rata rata pada umur !! tahun" inter#al $% & '! tahun dengan insiden pada laki & laki sama dengan (anita. Angka kematian )% & *%+. ,. Etiologi Penyebab terbanyak adalah hipertensi. -aktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik" diskrasia darah" penyakit darah seperti hemofilia" leukemia" trombositopenia" pemakaian antikoagulan dalam .angka yang lama" malformasi arterio#enosa dan malformasi mikroangiomatosa dalam otak" tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh /epat" amilodosis dan serebro#askuler eklampsia (.arang). D. Patogenesis 0asus PIS umumnya ter.adi di kapsula interna ('%+) di fossa posterior (batang otak dan serebellum) 1%+ dan 2%+ di hemisfer ( di luar kapsula interna). 3ambaran patologik menun.ukkan ektra#asasi darah karena robeknya pembuluh darah otak diikuti pembentukan edema dalam .aringan dan kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar" termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan dan atau penyumbatannya sehingga ter.adi iskemia pada .aringan yang didarahinya. 4aka ge.ala klinis yang timbul bersumber dari destuksi .aringan otak" kompresi pembuluh darah otak5 iskemia dan akibat kompresi pada .aringan otak lainnya.

E. 3e.ala 0linis 3e.ala prodromal tidak .elas ke/uali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan ter.adi di siang hari" (aktu berakti#itas atau emosi5marah. Sifat nyeri kepala yaitu nyeri yang hebat sekali. 4ual muntah sering terdapat pada permulaan serangan. 0esadaran bhiasanya /epat menurun dan atau /epat masuk koma. 6anda & tanda neurologi fokal (paralysis" hilangnya sensorik dan defek kemampuan bi/ara) sering di.umpa. 0aku kuduk sering ditemui pada perdarahan subara/hnoid atau intra /erebri. Paralisis ekstremitas pada fase lan.ut biasanya memperlihatkan tanda & tanda penyakit upper motor neuron yaitu kelemahan otot bersifat spastik dengan atrofi otot" refleks dalam men.adi hiperaktif" refleks superfi/ial men.adi berkurang atau hilang dan timbul refleks patologis seperti babinski yang positif. -. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa" pemeriksaan fisik adanya suatu kelumpuhan" ge.ala yang dapat membedakan manifestasi klinis antara perdarahan dan infark" laboratorium dan pemeriksaan dengan ,6 s/an. 3. Pemeriksaan penun.ang Pemeriksaan penun.ang yang dilakukan adalah lumbal punksi" kimia darah" EE3" ,6 S/an dan arteriografi. 7. Prognosis Dipengaruhi oleh beberapa faktor 2. 6ingkat kesadaran 8 sadar )%+ meninggal" somnolen 9*+ meninggal" stupor '2+ meninggal 1. Usia 8 Pada usia '% tahun atau lebih angka kematian meningkat ta.am

9. :enis kelamin 8 laki & laki lebih banyak meninggal daripada (anita $. 6ekanan darah 8 tekanan darah tinggi prognosisnya .elek !. ;ain & lain 8 /epat dan tepatnya pertolongan I. Penatalaksanaan A. Umum 2. Istirahat 1. <bser#asi fungsi #ital 9. 4onitor kadar gula darah" kemungkinan rendahnya anaerobi/ glikolisis $. Pemberian makanan peroral atau =36 !. Pasang kateter ). 0ontrol BAB bila perlu laksansia '. >ehabilitsi medik se/epat mungkin B. 0husus 2. Anti edema 1. Anti perdarahan 9. 4etabolik a/ti#ator

Daftar Pustaka 2. 4ard.ono" 4 dan P. Sidharta. =eurologi 0linik Dasar. Edisi ke ). Dian >akyat. :akarta. 2**$. 7al 8 1)* & 1*1 1. 7arsono. Buku A.ar =eurologi 0linik. 3a.ah 4ada Uni#ersity Press. ?ogyakarta. 2**). 7al 8 @! *2.

LAPORAN KASUS Seorang pasien (anita berumur $! tahun masuk bangsal =eurologi Per.an >S. Dr. 4. D.amil Padang tanggal %9 Agustus 1%%$ dengan8 Keluhan Utama Penurunan kesadaran se.ak $ .am sebelum masuk >umah Sakit

Riwayat Penyakit Sekaran ! Penurunan kesadaran se.ak $ .am sebelum masuk >umah Sakit A(alnya pasien duduk di ruang tamu rumahnya" kemudian mengeluhkan pusing " lalu pasien berbaring" beberapa saat kemudian" pasien mengalami penurunan kesadaran . 0esadaran pasien menurun dan tidak respon dengan panggilan keluarga. Sebelumnya pasien sadar dan dapat melakukan akti#itas sehari hari. Semakin lama kesadaran semakin menurun" lalu pasien di ba(a ke >SUD Air Pa/ah dan mendapatkan infus" lalu pasien diru.uk ke >S Dr. 4 D.amil Padang. 0eluhan nyeri di kepala se.ak tiga hari yang lalu 4untah (A)" tak menyemprot" berisi apa yang dimakan 0e.ang tidak ada Demam tidak ada >i(ayat trauma kepala tak ada 6idak ada BA0 dan BAB se.ak masuk rumah sakit Riwayat Penyakit Dahulu >i(ayat hipertensi se.ak satu tahun yang lalu >i(ayat menderita D4 tidak ada >i(ayat nyeri pada dada sebelah kiri se.ak ! bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Keluar a 6idak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini Pemeriksaaan "isik #ital Si n 0eadaan umum 0esadaran 6ekanan darah -rekuensi nadi -rekuensi nafas Suhu 3iCi Status Intermus Ke$ala %ata Telin a Hi&un %ulut Leher

8 Buruk 8 3,S ' 8 2!%52%% mm7g 8 ')B5menit 8 1%B 5 menit 8 9'"% % , 8 Sedang

8 tidak ditemukan kelainan 8 kon.ungti#a tidak anemis" sklera tidak ikterik Pupil isokor" diameter 1 mm 8 6idak ada kelainan 8 tidak ada kelainan 8 tidak ada kelainan 8 0elen.ar getah bening tidak membesar

T'rak Paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi (antun Inspeksi Palpasi Perkusi 8 iktus tidak terlihat 8 Iktus /ordis teraba 2 .ari medial ;4,S >I, D 8 Batas .antung dalam batas normal 8 simetris 8 sukar dinilai 8 sonor 8 #esikuler" ron/hi ( )" (heeCing ( )

Auskultasi A)&'men

8 Irama teratur" bising tidak ada 8 tidak membesar 8 hepar dan lien tidak teraba. 8 timpani

8 Inspeksi Palpasi Perkusi

Auskultasi 8 BU (A) = *'r$us +erte)ralis 8 tidak ada kelainan ,enitalia 8 tidak diperiksa

Status Neur'l' ikus 6anda rangsangan selaput otak 8 kaku kuduk laseEue brudinski II 8( ) 8( ) 8( ) kernig 8( ) brudCunski I 8 ( )

6anda peningkatan 6I0 muntah proyektil Saraf saraf otak 2. =er#i 0ranialis =I = II =D = DII 8 8 8 8 tidak bisa dinilai tidak bisa di nilai pupil isokor" diameter 1 mm" reflek /ahaya A5A reflek kornea A5A sudut bibir men/ong ke kanan" penekanan pada Prosesus styloideus (a.ah kiri kurang bergerak di Banding kanan = DIII = IF =F = FI 8 8 8 8 tidak bisa dinilai Sukar dinilai Sukar dinilai tidak bisa dinilai 8( ) sakit kepala progresif 8 ( )

= III" ID" DI 8

= FII 1. 0oordinasi 9. 4otorik $. Sensorik

8 8 8 8

tidak bisa dinilai 6idak bisa dinilai -olley testG kiri lebih lemah dari kanan Sukar dinilai BA0 terpasang kateter" sekresi keringat (A) A5A 8 8 5A 8 5A 8 5A 8 5A 8 5A 8 5A 8 tak bisa dinilai A5A

!. -ungsi otonomG ). >eflek fisiologis lengan tungkai '. >eflek patologis Babinski ,haddo/k <ppenheim 3ordon S/haffer 7offman 6rommer @. -ungsi luhur 8

Hasil La)'rat'rium Darah 7b ;eukosit 3D> 6otal kolesterol 7D; ;D; 6rombosit ;ED Ureum ,reatinin Uri/ A/id 8 29"9 gr + 8 22 !%% 8 2!' mg + 8 2'' mg + 8 '@ mg + 8 *2"1 mg + 8 12$.%%% 5 mm9 8 2'5.am 8 12mg+ 8 %"! mg 8 9"@ mg+

'

=a 0 ,l Urin Protein >eduksi Bilirubin Urobilin Sedimen leukosit Sedimen eritrosit

8 2$% mEE5l 8 $"@ mEE5l 8 2%@ mEE5l

8 A 8 8 8 A 8 1 & 9 5;PB 8 AA 8 A

Sedimen epitel gepeng Dia n'sa Klinik Dia n'sa T'$ik Dia n'sa Eti'l' i Dia n'sa Sekun&er Pemeriksaan an-uran E03 ,6 S/an kepala 0onsul Penyakit Dalam 8

8 Penurunan kesadaran A 7emiparese sinistra A Parese = DII dekstra tipe sentral 8 0ortek serebri 8 Perdarahan Intra Serebral ! 7ipertensi stage II e/ esensial

Penatalaksanaan 2. Umum Istirahat <1 1 liter5mnt Diet 4,

1. 0husus ID-D Asering 21 .am 5 kolf Brain a/t 1 B 1!%mg i# =eurotam $ B 9 gram i# Pr' n'sis Huo ad #itam Huo ad sanam "'ll'w U$ Tan A5 P- 5 SI S= al ./ A ustus 0../ 8 6idak sadar 8 0U Buruk 8 0es 3,S ' 6D 2!%5*% =adi @% =fs 1% 6 Afebris 8 Dubia ad bonam 8 Dubia ad malam

8 tidak ada kelainan 6>4 ( )" 6I0 ( ) 4otorik Sensorik <tonom =n. ,ranalis Ekstremitas 8 6idak bisa dinilai 8 6idak bisa dinilai 8 BA0 terpasang kateter BAB ( ) 8 Parese = DII dekstra 8 >- A 5 A Babinski 5A 8 Penurunan kesadaran A 7emiparese sinistra A Parese = DII dekstra tipe sentral 8 0ortek serebri 8 Perdarahan Intra Serebral ! 7ipertensi stage II e/ esensial ! <1 1; 5 mnt IDD asering 2 kolf5 21 .am

Dia n'sa Klinik Dia n'sa T'$ik Dia n'sa Eti'l' i Dia n'sa Sekun&er TH 1

=eurotam $ B 9 gr i# DitraneB ) B 2 gr i# Ampi/illin $ B 2 gr i# Tan A5 P- 5 al .2 A ustus 0../ 8 sakit perut BAB ( ) 8 0U Buruk SI S= 8 StE 8 StE 8 Penurunan kesadaran A 7emiparese sinistra A Parese = DII dekstra tipe sentral Dia n'sa T'$ik Dia n'sa Eti'l' i Dia n'sa Sekun&er TH 1 ! <1 1l5mnt IDD asering 2 kolf5 21 .am =eurotam $ B 9 gr i# DitraneB ) B 2 gr i# Ampi/illin $ B 2 gr i# 6erapi diteruskan. 8 0ortek serebri 8 Perdarahan Intra serebral ! 7ipertensi stage II e/ esensial 0es 3,S * 6D 2*%52%% =adi ') =fs 1% 6 Afebris

Dia n'sa Klinik

2%

DISKUSI 6elah diperiksa seorang pasien perempuan umur $! tahun yang dira(at di bangsal neurology >S Dr. 4 D.amil Padang" dengan diagnosis klinis 7emiparese sinistra tipe spastik A parese = DII sentral dekstra A penurunan kesadaran. Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemerikssan fisik. Dari anamnesis didapatkan bah(a pasien merasa sakit kepala tiga hari sebelum masuk rumah sakit dan penurunan kesadaran yang tiba & tiba dan dengan tekanan darah yang tinggi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan 3,S ' dengan tekanan darah 2!%52%% mm7g. Dari pemerikssan neurology didapatkan plika nasolabialis kiri menghilang dan mulut men/ong ke arah kanan. Penekanan pada pro/essus styloideus terlihat (a.ah kiri kurang bergerak dibandingkan kanan. Ini menun.ukkan parese = DII tipe sentral dekstra. Dari pemeriksaan motorik dengan rangsangan nyeri terlihat kiri lebih aktif dibandingkan kanan. Pada pemeriksaan tekanan darah terlihat pasien menderita hipertensi stage II.

22

You might also like