You are on page 1of 25

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

UU NOMOR 20 TAHUN 2003, Sistem Pendidikan Nasional (SPN) PP NOMOR 19 TAHUN 2005, Standar Nasional Pendidikan (SNP) PERMENDIKNAS NOMOR 22 TAHUN 2006, Standar Isi (SI)

PERMENDIKNAS NOMOR 23 TAHUN 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


PERMENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006, Pelaksanaan SI dan SKL

UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB X KURIKULUM Pasal 36 ayat (1)

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 ayat (1)

Standar Nasional Pendidikan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Isi Proses Kompetensi Lulusan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Pembiayaan, dan Penilaian

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PP 19/2005 SNP

15. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

PP NOMOR 19 TAHUN 2005


Pasal 17

KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan.

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pasal 6


(1) Kurikulum jenjang Dikdasmen terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran iptek; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. (2) Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara holistik sehingga mempengaruhi pemahaman dan/ atau penghayatan peserta didik. (3) Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB X - KURIKULUM Pasal 37 ayat (1):

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

pendidikan agama pendidikan kewarganegaraan bahasa matematika ilmu pengetahuan alam ilmu pengetahuan sosial seni dan budaya pendidikan jasmani dan olah raga i. keterampilan/kejuruan j. muatan lokal
a. b. c. d. e. f. g. h.

Struktur Kurikulum SMK/MAK

Komponen A. Mata Pelajaran


1. Pendidikan Agama

Kelas dan Alokasi Waktu X, XI, dan XII Jam Pel./Minggu Durasi Waktu

2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam

7. Ilmu Pengetahuan Sosial


8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, OR, dan Kesehatan 10. Kejuruan
KKPI Kewirausahaan Dasar Kompetensi Kejuruan Kompetensi Kejuruan

B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah

Komponen A. Mata Pelajaran

Durasi Waktu (Jam)

1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 5.1 5.2 5.3 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian

192
192 192 440

330 403 516

6. Ilmu Pengetahuan Alam 6.1 6.2 IPA Fisika 6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi 6.3 Kimia 6.3.1 6.3.2 6.4 Kimia Kelompok Pertanian Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 192 192 276 192

Biology 6.4.1 6.4.2 Biologi Kelompok Pertanian Biologi Kelompok Kesehatan 192 192 128 128

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


10. Kejuruan 10.1 10.2 10.3 10.4 B. C. KKPI Kewirausahaan Dasar Kompetensi Kejuruan Kompetensi Kejuruan

192

202 192 140 1044 192 (192)

Muatan Lokal Pengembangan Diri

PP 19/2005 SNP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


Pasal 16
Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan

pendidikan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Panduan berisi sekurang-kurangnya: Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal kategori standar; Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal kategori mandiri. Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan sekurang-kurangnya meliputi model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem paket dan model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem kredit semester.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

PERMENDIKNAS NOMOR 23 TAHUN 2006

SKL untuk satuan Dikdasmen digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. SKL meliputi:
SKL minimal satuan Dikdasmen; SKL minimal kelompok mata pelajaran, dan SKL minimal mata pelajaran.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

SKL MATA PELAJARAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN SKL SATUAN PENDIDIKAN

PERMENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006


Sekolah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi. Pengembangan dan penetapan KTSP memperhatikan panduan penyusunan KTSP yang disusun BSNP. Sekolah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP yang disusun oleh BSNP. KTSP ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Sekolah dapat menerapkan mulai tahun 2006/2007 tapi harus sudah mulai menerapkan paling lambat tahun 2009/2010.

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

STANDAR ISI

Edisi 1999 Edisi 2004

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN (SNP LAINNYA)

KTSP

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

STRUKTUR KURIKULUM SMK

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau sampai dengan kelas XIII. Mapel dibagi 3 kelompok program: Normatif : P Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya. Adaptif : B Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan. Produktif : sejumlah Mapel Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Mata pelajaran dan alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK

Struktur Kurikulum SMK

Alokasi waktu program adaptif dan produktif disesuaikan dengan kebutuhan PK, dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. Materi Dasar dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan PK untuk memenuhi standar kompetensi kerja. Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu satuan standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja di dunia usaha/industri ekuivalen 36 jp per minggu. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.

Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap PK. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan PK. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standar kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS). Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum. Satuan pendidikan dapat menambah 4 jp per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jp tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka.

Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Penjurusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masingmasing direktorat terkait. Pada PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus setelah: menyelesaikan seluruh program pembelajaran; memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan; lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK; dan lulus Ujian Nasional. Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal

dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan

berbasis keunggulan lokal dan global.


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan Kreativitas Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.

Pengembangan Karir Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.

PENGERTIAN SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

UNIT WAKTU SILABUS


Silabus Mata Pelajaran

o Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk MP selama penyelenggaraan pendidikan.
o Penyusunan dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan MP yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu atau kelompok sekolah, dengan memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah. Implementasi Pembelajaran Per Semester o Penggalan silabus program Normatif dan Adaptif sesuai dengan SK-KD serta alokasi waktu pada struktur kurikulum. o Penggalan silabus program Produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).

You might also like