You are on page 1of 11

Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

0
Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah
terhadap waktu secara periodik.
A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai Rata-rata
Nilai efektif adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter. Sedangkan Nilai
maksimum adakah nilai yang ditunjukkan oleh osiloskop. hubungan ketiga jenis nilai
tersebut sebagai berikut :




Keterangan :
Vm = tegangan maksimal (V)
Vef = tegangan efektif (V)
Im = arus maksimal (A)
Ief = arus efektif (A)
Vr = tegangan rata-rata (V)
Ir = arus rata-rata (A)

B. Rangkaian Resesif, Induktif dan Kapasitif Murni
a. Rangkaian Resesif Murni (R)
Pada rangkaian resesif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar
sudut fasenya sama.

Persamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah :


dan hubungan antara Vm dan Im :

Keterangan :
V = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V)
I = arus sesaat (A)
R = hambatan (ohm)

b. Rangkaian Induktif Murni (L)
Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 90
0
dari tegangan atau tegangan mendahului
90
0
dari arusnya.

jika persamaan arus sesaat :

maka persamaan tegangan sesaatnya :

atau
Jika persamaan tegangan sesaatnya :

maka persamaan arus sesaat :

dan hubungan antara Vm dan Im :


Keterangan :

c. Rangkaian Kapasitif Murni (C)
Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 90
0
dari tegangan atau tegangan terlambat
90
0
dari arusnya.

jika persamaan arus sesaat :

maka persamaan tegangan sesaatnya :

atau
Jika persamaan tegangan sesaatnya :

maka persamaan arus sesaat :

dan hubungan antara Vm dan Im :


Keterangan :
XL = reaktansi kapasitif (ohm)
C = kapasitas kapasitor (C)


C. Rangkaian RL, RC, LC dan RLC


Rangkaian RL, RC, LC dan RLC merupakan gabungan antara resistor, induktor dan/atau
kapasitor yang disusun secara seri. sebelum membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian
di atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang digunakan
merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). sedangkan pada rangkaian resesif,
induktif dan kapasitif murni pada pembahasan sebelumnya menggunakan arus dan tegangan
maksimal.


Arus Efektif Sumber

Z = impedansi rangkaian (ohm)
Rumus impedansi rangkaian (Z) akan dibahas pada tiap-tiap jenis rangkaian di atas. Jika
besarnya arus efektif telah diketahui maka besarnya tegangan tiap-tiap komponen dapat
dicari dengan rumus-rumus :



Keterangan :
VR = tegangan pada komponen resistor (V)
VL = tegangan pada komponen induktor (V)
VC = tegangan pada komponen kapasitor (V)
a. Rangkaian Seri R-L

setelah diketahui besarrrnya impedansi rangkaian (Z) maka dapat kita cari besarnya arus
efektif (Ief) atau tegangan efektif (Vef). hubungan antara tegangan efektif dan tegangan antar
komponen sebagai berikut :

ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas = tegangan efektif (Vef)
dan besarnya sudut fase rangkaian :

setelah diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sutt fasenya dapat dicari.
b. Rangkaian Seri R-C

besarnya tegangan efektif :

dan besarnya sudut fase rangkaian :

c.Rangkaian Seri L-C
rumus pada rangkaian ini lebih sederhana, yang penting terpenuhi syarat-syaratnya :



dan besarnya impedansi rangkaian (Z) :



d. Rangkaian Seri R-L-C
rangkaian ini merupakan rangkaian yang terlengkap komponenya, yakni terdapat resistor,
induktor dan kapasitor. Sekaligus merupakan bentuk umum dari rumus-rumus dalam
rangkaian yang dibahas sebelumnya. Artinya cukup menghafal dan memahami rumus-rumus
dalam rangkaian ini maka rumus-rumus pada ketiga jenis rangkaian yang dibahas
sebelumnya menjadi lebih paham dan tidak perlu dihafalkan.
impedansi rangkaian :

tegangan efektif rangkaian :

sudut fase rangkaian :

Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis rangkaian lainnya :
- dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai Xc dan Vc nya = nol (0).
- dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai XL dan VL nya = nol
(0).
- dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R dan VR nya = nol (0).
D. Faktor Daya dan Daya Rangkaian
a. Faktor Daya

besarnya faktor daya juga dapat dicari dengan rumus :



b. Daya Rangkaian Arus Bolak-balik
besarnya daya disipas atau transfer laju energi (P) dapat dicari dengan beberapa rumus
sebagai berikut :



ketiga rumus di atas memerlukan faktor daya untuk mencari besarnya daya (P). besarnya
daya juga samadengan daya nyata (Pnyata) yang telah dibaha sebelumnya.

E. Resonansi dalam Rangkaian L-C atau R-L-C
resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan
besarnya resonansi :

fres = frekuensi resonansi (Hz)
saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum
dan besarnya samadengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang
mengalir mencapai maksimum.

F. Grafik Hubungan antara Tegangan (V) dan Arus (I)
a. Grafik Rangkaian Resesif
yang termasuk rangkaian resesif adalah rangkaian resesif murni (R) dan rangkaian RLC saat
nilai XL=XC (saat terjadi resonansi).

b. Grafik rangkaian Induktif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka
grafik V bergeser ke kiri :

atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka grafik I bergeser ke
kanan :

c. Grafik rangkaian Kapasitif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL<XC. Tegangan (V) terlambat terhadap arus (I)
maka grafik V bergeser ke kanan :

atau dengan kata lain arus (I) mendahului tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kiri :







Resonansi dalam Rangkaian L-C atau R-L-C


resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (X
L
) = reaktansi kapasitif (X
C
) dan besarnya
resonansi :





saat terjadi resonansi (X
L
=X
C
) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan
besarnya sama dengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang mengalir
mencapai maksimum.











PPT Resonansi RLC Seri

A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memanfaatkan alat elektronikseperti AC, lemari
es, radio dan sebagainya. Misalkan alat elektronik radio, kita dapat mengubah frekuensi radio itu
dan bisa mendengarkan program yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan masing-masing program
tersebut mempunyai frekuensi tertentu, peristiwa ini terjadi jikalau terjadi resonansi pada frekuensi
tersebut. Apa Resonansi itu? Resonansi adalah suatu gejala yang terjadi pada suatu rangkaian bolak-
balik yang mengandung elemen induktor dan kapasitor. Resonansi terjadi jika suatu frekuensi
tersebut mempunyai frekuensi yang sama. Resonansi dalam rangkaian seri disebut resonansi seri,
sedangkan resonansi pada rangkaian parallel disebut resonansi parallel. Resonansi terjadi apabila
reaksi kapasitif sama dengan reaksi induktif. Sedangkan resonansi parallel terjadi apabila suseptansi
induktif disuatu cabang sama dengan suseptansi kapasitif pada cabang lainnya. Untuk lebih
memahami resonansi, terutama resonansi pada rangkaian Seri, maka dilakukan eksperimen dengan
judul Resonansi Rangkaian RLC Seri.

You might also like