You are on page 1of 1

xiii

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus meningkat, tidak
terlepas juga dari banyaknya kendaraan bermotor maupun industri atau perokok
aktif yang menyebabkan udara di kota-kota besar akan tercemar. WHO
memperkirakan bahwa 59% pria berusia di atas 10 tahun di Indonesia telah
menjadi perokok harian. Untuk mengukur dan mendeteksi udara tercemar yaitu
menggunakan perangkat bantu, perangkat yang dimaksud adalah sensor asap
HS-135 atau disebut smoke detector. Smoke detector dapat difungsikan sebagai
penetralisir kadar udara yang tercemar di dalam ruangan maupun memberi
informasi kualitas udara jumlah konsentrasi asap. Berkaitan dengan hal tersebut
penelitian ini bertujuan memberikan alternatif solusi dalam mengatasi masalah
asap rokok yang menggangu kesehatan. Adapun metode dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan mikrokontroller ATmega 8 sebagai input dan output
untuk mengoperasikan exhaustfan secara otomatis dari sensor HS-135. Dari hasil
penelitian disimpulkan hasil sistem kerja perangkat tersebut bahwa kondisi
normal nilai ADC 115-127, kondisi sedang 128-139, dan kondisi buruk 141-151.
Semakin besar nilai konsentrasi asap adalah 20 ppm maka nilai resistansi sensor
HS-135 akan semakin kecil yaitu 180 Kohm sehingga Vout sensor yang di
hasilkan sebesar 2.94 Volt. Dari hasil penelitian dibutuhkan penambahan exhaust
fan dan sensor asap di setiap ruangan selasar.
Keyword : Mikrokontroller ATmega 8, Sensor HS-135, Asap.

You might also like