You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired Immunodeficiency Syndrome yang lebih dikenal dengan
singkatannya : AIDS, adalah sindrom (kumpulan gejala) yang timbul akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang didapat. Keadaan ini bukan suatu penyakit,
melainkan kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh ineksi berbagai
ma!am mikroorganisme serta timbulnya keganasan akibat menurunnya daya
tahan"kekebalan tubuh penderita.
Dalam Surat Kabar #arian $empo Interakti %andung yang terbit pada tanggal
&' (uli &))* dijelaskan bah+a sekitar '.),- orang Indonesia dipastikan menderita
#I."AIDS.AIDS. %erdasarkan data di Sekretariat Komisi /enanggulangan AIDS
0asional sampai 1) (uni &))* disebutkan dari '.),- orang itu 1.1*- orang di
antaranya positi mengidap AIDS dan tersebar di 12 pro3insi. Sedangkan sisanya
adalah yang menderita #I. di berbagai +ilayah di 1& pro3insi. %erdasarkan urutan
terbesar, dari && pro3insi yang melaporkan data sejak April-(uni &))*, (a+a %arat
menduduki posisi teratas dengan *' pengidap AIDS dan 2& #I.. Angka ini jauh lebih
tinggi dibandingkan /apua dengan 2, penderita AIDS dan satu orang #I.. Setelah
itu, Sumatera 4tara berada di posisi berikutnya dengan 2' orang pengidap AIDS, dan
(a+a $imur dengan 2* orang pengidap AIDS. Adapun DKI (akarta menduduki posisi
kelima dengan 2) orang penderita AIDS.
B. Tujuan
2. $ujuan 45um
/emba!a dapat mengetahui tentang #I. " AIDS
&. $ujuan Khusus
a. 5ahasis+a dapat mengetahui deinisi, !ara penularan, kronologis terjadinya
#I. dan gejala.
b. 5ahasis+a dapat mengetahui tentang asuhan kepera+atan antenatal dengan
komplikasi #I. " AIDS
2
!. 5ahasis+a dapat mengaplikasikan asuhan kepera+atan dalam praktek
C. Metode Penulisan
5akalah ini disusun dengan menggunakan metode studi literature di beberapa
sumber.
D. Sistematika enulisan
KA$A /607A0$A8
DA9$A8 ISI
%A% I /60DA#4:4A0
A. :atar belakang
%. $ujuan
;. 5etode penulisan
D. Sistematika penulisan
%A% II $I0(A4A0 $6<8I
A. /engertian AIDS
%. ;ara /enularan #I.
;. Kronologis terjadinya #I.
D. 7ejala Klinis Stadium #I.
6. 9a!tor-aktor yang 5emper!epat #I."AIDS pada Seseorang dengan
#I. /ositi
9. ;ara 5endeteksi Se!ara Klinis AIDS
%A% III ASK6/ /ADA A0$60A$A: D607A0 K6ADAA0 #I."AIDS
A. /engakajian
%. Diagnosa Kepera+atan
;. /eren!anaan
D. /elaksanaan
6. 63aluasi
%A% I. /604$4/
DA9$A8 /4S$AKA
&
BAB II
TIN!AUAN TE"#ITIS
A. Pengertian AIDS
#I. atau Human Immunodefeciency Virus, adalah 3irus yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang menimbulkan AIDS.
AIDS atau A=uired Immune Dei!ien!i Syndrome merupakan gejala penyakit
akibat menurunya system kekebalan tubuh oleh 3irus yang di sebut #I.. Dalam
bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai sindrom !a!at kekebalan tubuh.
B. Cara Penularan HI$
(enis penularan ineksi #I., yaitu :
2. #ubungan seks (anal, oral, 3aginal) yang tidak terlindung dengan orang yang
telah terineksi #I..
&. /enggunaan jarum suntik se!ara bergantian.
1. Darah dan produk darah. 5elalui transuse darah atau alat-alat yang telah
ter!emar
>. 5elalui ibu yang terineksi #I. kepada janin yang di kandungnya atau kepada
bayi yang di susuinya.
%eberapa kondisi yang di perlukan untuk terjadi penularan #I., yaitu :
2. #I. harus langsung masuk ke aliran darah. /enukaran hanya akan terjadi jika
darah, !airan sperma atau !airan 3agina yang telah ter!emar #I. masuk ke dalam
aliran darah seseorang.
&. /erlu di ingat bah+a #I. sangat rapuh dan !epat mati di luar tubuh manusia.
.irus ini juga sangat sensiti terhadap panas dan tidak kuat hidup pada suhu di
atas ?)@;.
1. 4ntuk tertular seharusnya ada konsentrasi #I. ynag !ukup tinggi. Aalaupun #I.
dapat di temukan dalam !airan-!airan tubuh yang lain, konsentrasinya terlalu
rendah untuk dapat menularkan #I. dan tidak pernah ada kasus yang di laporkan
bah+a !airan tersebut sebagai penyebabnya.
1
Ineksi #I. tidak menular melalui:
2. (abatan tangan, sentuhan, !iuman, pelukan, menggunakan peralatan
makan"minum, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal
serumah.
&. %iasanya tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terineksi oleh #I.
dalam +aktu * sampai 2) tahun. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan tanda-tanda atau gejala seperti berikut:
a. Kehilangan berat badan se!ara drastis.
b. Diare yang berkelanjutan.
!. /embengakakan pada leher dan"atau ketiak.
d. %atuk terus-menerus.
%ila seorang perempuan yang telah terineksi #I. hamil, kemungkinan akan
menularkan #I. kepada janinya hanya 1) B, +alaupun %%: ketika di tes akan selalu
memberi hasil yang positi. #al ini terjadi karena anti body yang di produksi oleh
tubuh ibu masuk ke dalam janin melalui plasenta. #al ini di mulai setelah kehamilan
bulan ke empat dan terdapat kelainan pada bayi yang akan timbul antara usia &
sampai 2) minggu, namun ada yang baru timbul setelah usia & tahun. apabila bayi
tersebut tidak terineksi, dia akan berubah menjadi sero negati3e sebelum berumur
2*-2- bulan. Sebelum itu sulit untuk menentukan apakah bayi terineksi atau tidak.
%ayi tersebut dapat di tes dengan tes khusus, tetapi tes sema!am itu !ukup mahal dan
hanya dapat di lakukan di laboratorium-laboratorium yang !anggih.
#I. dari +anita yang terineksi di tularkan kepada bayi melalui tiga !ara
(9redlan, Klein. 2,-') yaitu :
2. $erhadap janin sejak a+al tri semester pertama melalui siklus maternal
&. $erhadap bayi selama proses kelahiran melalui inokulasi atau ingestion darah ibu
dan !airan yang terineksi lainnya.
1. $erhadap bayi melalui ASI
C. %ronologis terjadin&a HI$
Se!ara singkat perjalanan #I. " AIDS dapat di bagi dalam empat stadium, yaitu :
>
2. Stadium /ertama : #I.
Ineksi dimulai dengan masuknya #I. dan di ikuti terjadinya perubahan serologi!
ketika antibody terhadap 3irus tersebut berubah dari negati3e menjadi positi.
8entang +aktu sejak #I. masuk ke dalam tubuh sampai tes antibody terhadap
#I. menjadi positi di sebut +indo+ period. :ama +indo+ period antara 2
sampai 1 bulan, bahkan ada yang dapat berlangsung sampai ? bulan. 4mumnya di
sebabkan oleh penyakit-penyakit yang di sebabkan oleh 3irus, bila tes antibody
menjadi positi berarti di dalam tubuh terdapat !ukup Cat anti yang dapat mela+an
3irus tersebut. Kesimpulan tersebut berbeda pada kesimpulan #I.,karena adanya
Cat anti di dalam tubuh bukan berarti bah+a tubuh dapat mela+an ineksi #I.,
tetapi sebaliknya menunjukan bah+a di dalam tubuh tersebut terdapat #I..
&. Stadium ke dua : Asimptomatik ( tanpa gejala )
Asimptomatik bah+a di dalam organ tubuh terdapat #I. tetapi tubuh tidak
menunjukan gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung rata-rata *- 2) tahun.
!airan tubuh <D#A yang tampak sehat ini, sudah dapat menularkan #I. kepada
orang lain.
1. Stadium ke tiga : /embesaran kelenjar lime
9ase ini di tandai denagn pembesaran kelenjar lime se!ara menetap dan merata
( persistent 7eneraliCed :ymphadenipathy ), tidak hanya mun!ul pada suatu
tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan.
>. Stadium ke empat : AIDS
Keadaan ini di sertai denagn adanya berma!am-ma!am penyakit, antara lain
penyakit sara dan ineksi penyakit sekunder.
D. 'ejala %linis Pada Stadium AIDS
%eberapa gejala klinis yang terjadi pada stadium AIDS, yaitu:
2. $erdapat gejala mayor, yaitu :
a. Demam berkepanjangan lebih dari tiga bulan
b. Diare kronis lebih dari satu bulan, berulang maupun terus-menerus
!. /enurunan berat badan lebih dari 2)B dalam tiga bulan.
*
&. $erdapat gejala minor, yaitu :
a. %atuk kronis lebih dari satu bulan
b. Ineksi pada mulut dan tenggorokan yang di sebabkan oleh jamur !andida
albi!ans
!. /embengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh
d. 5un!ulnya herpes Coster berulang
e. %er!ak-ber!ak gatal di seluruh tubuh.
1. Ineksi oportunistik
Daitu ineksi dan malignansi yang timbul sebagai akibat dari gangguan system
imun. Dalam respon imun, limosit t> memainkan beberapa peranan penting,
yaitu: mengenali antigen yang asing, mengaktikan limosit % yang memproduksi
antibody, menstimulasi limosit $ sitotoksik, memproduksi limokin dan
mempertahankan tubuh terhadap ineksi parasit. (ika ungsi limosit $> terganggu
(jumlah sel $> di ba+ah *)) per mikroliter), mikroorganisme yang biasanya tidak
menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk mengin3asi dan
berkembang lebih !epat menyebabkan sakit yang serius.
E. (aktor)*aktor &ang daat memer+eat terjadin&a AIDS ada seseorang dengan
HI$ ositi*
Salah satu penelitian A#< menunjukkan beberapa a!tor yang mempengaruhi
!epatnya perkembangan AIDS yaitu :
2. Semakin tua seorang pengidap #I., maka semakin !epat dia akan sampai ke
tahap AIDS
&. %ayi yang terineksi #I. akan sampai ke tahap AIDS lebih !epat dari orang
de+asa ayng mengidap #I.
1. <rang yang telah mempunyai gejala minor pada +aktu tertular #I. ( sero
kon3ersi ) akan menunjukan gejala AIDS lebih !epat dari pada yang tanpa gejala.
(. Cara Mendeteksi AIDS se+ara %linis
Dalam penuntun A#< tentang !ara mendiagnosa AIDS, dikatakan bah+a
seseorang di diagnosa AIDS bila mempunyai minimal & gejala mayor dan stu gejala
?
minor serta jika pada orang tersebut tidak ada alsan lain yang menyebabkan system
kekebalan tubuh menurun. (umlah sel $-> orang yang sehat se!ara umum berkisar
antara 2)))-2&)) permikroliter. (ika jumlah sel $-> menurun di ba+ah &)), maka ia
dikatakan sudah masuk pada ase AIDS.
'
BAB III
ASUHAN %EPE#A,ATAN PADA ANTENATAL DEN'AN %EADAAN
HI$-AIDS
A. Pengakajian
.. Pengumulan Data
a. Identitas klien
$erdiri dari : nama, tempat tanggal lahir, agama, suku bangsa, pendidikan
terakhir, pekerjaan, golongan darah, alamat, diagnosa medis, penghasilan
perbulan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian dan no. medre!.
/ada ibu hamil dengan #I. " AIDS data di okuskan pada nama, umur,
pekerjaan, status marital, pernikahan keberapa, siapa yang bertanggung ja+ab.
b. Status kesehatan
$erdiri dari :
2) Alasan kunjungan " keluhan utama yang men!angkup berapa gejala-
gejalanya, masalah lain yang berhubungan dan apa inter3ensi yang telah di
berikan. (ika pasien telah tahu bah+a ia AIDS, kapan ia didiagnosa,
jelaskan perjalanan dan proses ineksinya serta gejala dan tanda klinik
yang ada.
&) 8i+ayat kesehatan sekarang ( /E8S$ ) yang terdiri dari a!tor pen!etus,
lama keluhan, timbulnya keluhan ( bertahap atau mendadak ), a!tor yang
memperberat, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
1) 8i+ayat kesehatan dahulu yang terdiri dari penyakit yang pernah di alami
masa kanak-kanak, ke!elakaan, pernah di ra+at : penyakit dan +aktunya,
pernah mendapat transusi darah, operasi, alergi, imunisasi, kebiasan
(merokok, kopi, obat, al!ohol), obat-obatan (nama dan lamanya, sendiri
atau resep).
>) 8i+ayat kesehatan keluarga yang terdiri dari genogram tiga generasi,
kehamilan, gangguan mental, penyakit yang dapat di turunkan, penyakit
yang dapat di tularkan, serta penyakit yang ada atau penyebab kematian.
*) /ola seksual dan ri+ayat S$DFs (seGually transmitted disseas)
-
?) 8i+ayat obat-obatan, makanan : alergi
') 8i+ayat obstetri! dan ginekologi
a) 8i+ayat ginekologi
(2) 8i+ayat menstruasi yang men!akup menar!he, siklus, lamanya
haid, banyaknya siat darah (+arna, bau, !air"gumpalan,
dismenorhoe), #/#$, taksiran persalinan.
(&) 8i+ayat perka+inan ( suami istri ) yang terdiri dari usia
pernikahan, pernikahan ke-H..
(1) 8i+ayat K% yang terdiri dari jenis kontrasepsi yang di gunakan
sebelum hamil, +aktu dan lama penggunaan, masalah yang terjadi
dengan !ara tersebut, jenis kontrasepsi yang di ren!anakan setelah
persalinan sekarang, serta jumlah anak yang di ren!anakan
keluarga.
b) 8i+ayat obstetri
(2) 8i+ayat kehamilan, persalinan dan nias yang lalu : 7H./HA
Keterangan : 7 I kehamilan yang ke berapa
/ I persalinan yang telah di lakukan
A I abortus yang telah di lakukan
(&) 8i+ayat kehamilan sekarang yang men!akup : klien merasa hamil
berapa bulan, keluhan +aktu hamil, gerakan pertama janin di
rasakan, imunisasi, pertambahan berat badan selama hamil,
pemeriksaan kehamilan ( teratur atau tidak ), tempat pemeriksaan
dan hasil pemeriksaan.
Keterangan :
Masala/ /amil : tekanan darah tinggi, bengkak, ineksi saluran
perkemihan, perdarahan premature dan lain-lain.
Masala/ la/ir atau ersalinan : S; atas indikasi, perdarahan,
kejang-kejang dan lain-lain.
%eadaan anak : hidup atau mati, sebab kematian
(1) $ingkat pengetahuan pasien dan keluarga.
,
!. /emeriksaan isik
2) Sistem /ernaasan
/neumonia /nemo!ystis !arinii, napas pendek, sesak napas (dispnea),
batuk-batuk, nyeri dada. /ada saat auskultasi suara paru terdengar ron!hi.
&) Sistem Kardio3askuler
1) Sistem /en!ernaan
#ilangnya selera makan, mual, 3omitus, kandidiasis oral serta esophagus,
nyeri oral atau kesulitan menelan, diare kronis, Sindrom /elisutan. Daerah
perianal harus diperiksa untuk menemukan ekskorasi dan ineksi pada
pasien dengan diare yang prous.
>) Sistem 8eproduksi
a) /ayudara : kebersihan, hiperpigmentasi, pembengkakan, kondisi areola
mammae, pengeluaran ASI.
b) 4terus : tinggi undus uterus, konsistensi
!) .agina dan perineum
d) :o!hea
*) Sistem /erkemihan
Inkontinensia.
?) Sistem 5uskuloskeletal
Kelemahan otot, atroi, terjadinya deormitas.
') Sistem /ersyaraan
5aniestasi dini men!akup gangguan daya ingat, sakit kepala, kesulitan
berkonsentrasi, konusi progresi, pelambatan psikomotorik, apatis,
ataksia. Stadium lanjut men!akup gangguan kogniti global, kelambanan
dalam respon 3erbal, gangguan aekti seperti pandangan yang kosong,
psikosis, halusinasi, tremor, kejang.
a) 0er3us I olaktorius)
b) 0er3us II (optikus)
!) 0er3us III, I., .I (<kulomotoris, $o!hlearis, Abdusen).
d) 0er3us . ($rigeminus)
e) 0er3us .II (asialis)
2)
) 0er3us .III (auditorius)
g) 0er3us IJ, J (glosoaringeus, 3agus)
h) 0er3us JI (assesorius)
i) 0er3us JII (hipoglosal)
-) Sistem Integumen
/embentukan 3esikel yang nyeri yang merusak integritas kulit,
pembentukan lak yang disertai deormitas, dermatitis seboroika akan
disertai ruam yang dius, bersisik dengan indurasi yang mengenai kulit
kepala serta +ajah, olikulitis menyeluruh yang disertai dengan kulit yang
kering dan mengelupas atau dengan dermatitis atropik seperti e!Cema atau
psoriasis.
d. /ola akti3itas sehari-hari
Di kaji sebelum dan setelah hamil
2) /ola nutrisi ( rekuensi makanan, jenis makan, makanan yang di sukai dan
tidak di sukai, makan pantang atau alergi, nasu makan, porsi makan,
minum : jumlah dan jenis )
&) /ola eliminasi terdiri dari buang air besar : rekuensi, +arna, bau,
konsistensi, masalah" keluhan. %uang air ke!il : rekuensi, +arna, bau,
masalah" keluhan.
1) /ola tidur dan istirahat terdiri dari +aktu tidur, lama tidur perhari,
kebiasaan pengantar ridur, kebiasaan saat tidur )
>) /ola aktiitas dan latihan ( kegiatan dalam pekerjaan, olah raga, kegiatan
+aktu luang )
*) /ersonal hygiene (kulit, mulut, rambut, gigi, pakaian, kuku, 3ul3a
hygiene)
?) Ketergantungan isik ( merokok, minuman keras, obat-obatan )
e. /sikososial
Asek sikologis
2) /ola pikir dan presepsi
a) /engetahuan !ara memberi ASI dan mera+at bayi
b) /eren!anaan pemberian ASI pada bayi
22
!) (enis kelamin yang di harapkan
d) <rang yang membantu mera+at bayi di rumah
e) Kehamilan yang di harapkan" tidak
&) /resepsi diri
a) #al yang amat di pikirkan saat ini
b) #arapan setelah menjalani pera+atan
!) /erubahan yang di rasakan setelah hamil
1) Konsep diri ( body image, peran, ideal diri, identitas diri, harga diri )
Asek so+ial
a) #ubungan komunikasi ( bi!ara, bahasa, orang yang serumah, struktur
keluarga, orang terdekat, status pekrjaan, akti3itas so!ial, sumber-
sumber inansial, adapt-istiadat yang di anut, orang yang memegang
peran penting dalam keluarga, kesulitan dalam keluarga )
b) Kebiasaan seksual ( adakah gangguan hubungan seksual, bagaimana
pemahaman terhadap ungsi seksual )
. Spiritual
( sumber kekuatan, konsep ketuhanan, kegiatan agama, kegiatan kerohanian
selama di rumah dan di rumah sakit )
g. /emeriksaan penunjang
$erdiri dari pemeriksaan darah, urine dan pemeriksaan tambahan. %eberapa
tes yang sering dilakukan untuk menguji antibody #I. adalah Elisa, Latex
Agglutination, dan Western Blot. Apabila hasil tes 6lisa atau :ateG
Agglutination menunjukkan seseorang terineksi #I., hasilnya perlu
dikonirmasikan dengan tes Aestern %lot sebelum dipastikan sebagai #I.
positi.
$es tertentu juga dapat dilaksanakan untuk menguji antigen #I., yaitu tes
Antigen p&> atau /olymerase ;hain 8ea!tion (/;8). /;8 ini hanya dipakai
untuk penelitian kasus-kasus yang sulit dideteksi dengan tes antibody.
5isalnya untuk tes pada bayi yang lahir dari ibu #I. positi dan kasus-kasus
yang diperkirakan masih berada dalam +indo+ period.
h. /engobatan
2&
0. Analisa Data
B. Diagnosa %eera1atan
2. Kerusakan integritas kulit b.d maniestasi #I., ekskorasi dan diare pada kulit.
&. Diare b.d kuman pathogen usus dan"atau ineksi #I..
1. 8esiko terhadap ineksi b.d immunodeisiensi
>. Intoleransi akti3itas b.d kelemahan, malnutrisi, gangguan keseimbangan !airan
dan elektrolit, hipoksia.
*. /erubahan proses piker b.d penyempitan rentang perhatian, gangguan daya ingat,
kebingungan dan disorientasi.
?. %ersihan jalan naas tidak eekti b.d /neumo!ystisis !arinii, peningkatan sekresi
bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk.
'. 0yeri b.d gangguan integritas kulit perianal akibat diare, sar!oma karposi, dan
neuropati perier.
-. /erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral.
,. Isolasi so!ial b.d stigma penyakit, penarikan diri dari sistem pendukung,
ketakutan bila dirinya menulari orang lain.
2). %erduka b.d perubahan gaya hidup serta peranannya, prognosis yang tidak
menyenangkan.
22. Kurang pengetahuan b.d !ara-!ara men!egah penularan #I. dan pera+atan
mandiri.
C. Peren+anaan
Sasaran bagi pasien men!akup pen!apaian dan pemeliharaan integritas kulit,
pemulihan kembali kebiasaan deekasi yang normal, tidak adanya ineksi, perbaikan
toleran terhadap akti3itas, perbaikan proses pikir, perbaikan klirens saluran napas,
peningkatan rasa nyaman, perbaikan status nutrisi, peningkatan sosialisasi, ekspresi
berduka, peningkatan pengetahuan tentang pen!egahan penyakit dan pera+atan
mandiri, dan tidak adanya komplikasi.
2. Kerusakan integritas kulit b.d maniestasi #I., ekskorasi dan diare pada kulit.
a. <bser3asi kulit dan mukosa oral, perianal untuk mengientiikasi perubahan
dalam penampakan, lokasi, ukuran lesi serta tanda-tanda ineksi.
21
b. %antu pasien untuk merubah posisi tubuhnya (miring kiri-miring kanan) setiap
& jam sekali.
!. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk kulit.
d. Anjurkan klien untuk menggunakan sabun nonabrasi3e serta tidak membuat
kulit menjadi kering.
e. Anjurkan klien untuk menggunakan lotion untuk men!egah kekerinagn pada
kulit.
. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian lotion, salep, dalam pera+atan
kulit yang sakit.
g. %ersihkan daerah perianal pasien setiap selseai deekasi dengan sabun non
abrasi3e.
&. Diare b.d kuman pathogen usus dan"atau ineksi #I..
a. <bser3asi pola dan rekuensi deekasi klien.
b. <bser3asi konsistensi dari ese dan pernyataan pasien apakah nyeri atau kram
pada perut yang berkaitan dengan deekasi.
!. Kolaborasi untuk pemberian obat dan asupan nutrisi klien.
1. 8esiko terhadap ineksi b.d immunodeisiensi
a. <bser3asi tanda-tanda ineksi seperti: demam"panas, menggigil, keringat
mala, batuk dengan atau tanpa produksi sputum, napas yang pendek, kesulitan
bernapas, rasa sakit pada mulut atau kesulitan menelan, ber!ak-ber!ak putih
pada rongga mulut, penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya,
kelenjar lime yang membengkak, mual, muntah, diare persisten, sering
berkemih, sulit untuk mulai dan nyeri saat berkemih, sakit kepala, perubahan
3isual dan penurunan daya ingat, kemerahan, pembengkakan atau pengeluaran
se!ret dari luka pada kulit, dan lesi 3askuler pada +ajah, bibir atau daerah
perianal.
b. /antau hasil laboratorium yang menunjukkan ineksi.
!. /endidikan kesehatan mengenai strategi menghindari ineksi.
>. Intoleransi akti3itas b.d kelemahan, malnutrisi, gangguan keseimbangan !airan
dan elektrolit, hipoksia.
a. /antau pasien dalam kemampuan bergerak"akti3itas.
2>
b. %antu dan anjrkan klien untuk menempatkan barang-barang pribadi milik
klien di tempat yang mudah dijangkau.
!. Anjurkan dan latih klien untuk relaksasi dan imajinasi untuk mengurangi
ke!emasan yang menyebankan kelemahan atau mudah lelah.
*. /erubahan proses piker b.d penyempitan rentang perhatian, gangguan daya ingat,
kebingungan dan disorientasi.
a. Kaji status mental klien.
b. %antu pasien dan keluarga untuk memahami dan mengatasi semua perbahan
yang terjadi dalam prose berpikir.
!. /akai bahasa yang mudah dimengerti oleh klien dalam berkomunikasi.
d. /asang rel penghalang di samping tempat tidur untuk menghindari trauma.
?. %ersihan jalan naas tidak eekti b.d /neumo!ystisis !arinii, peningkatan sekresi
bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk.
a. Kaji rekuensi, irama penggunaan otot-otot pernapasan saat bernapas.
b. Anjurkan dan %antu klien dalam posisi semi o+ler untuk memudahkan klien
bernaas.
!. <bser3asi status 3olume !airan
'. 0yeri b.d gangguan integritas kulit perianal akibat diare, sar!oma karposi, dan
neuropati perier.
a. Kaji kualitas dan kuantitas nyeri.
b. :akukan pera+atan perianal dengan menggunakan sabun nonabrasi3e setiap
selesai %A%.
-. /erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral.
a. /antau berat badan klien, asupan makanan, pengukuran antrompometrik,
kadar albumin, %40, protein, serta transerin dalam serum.
b. Kaji a!tor-aktor yang mengganggu asupan oral, seperti anoreksia, ineksi
kandida, ual, nyeri, kelemahan dan keadaaan mudah letih, serta intoleransi
latosa.
!. Kolaborasi pemberian antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah.
d. Anjurkan klien untuk memakan yang lunak dan mudah ditelan.
e. Anjurkan dan %antu klien untuk menjaga kebersihan mulut (oral hygiene).
2*
,. Isolasi so!ial b.d stigma penyakit, penarikan diri dari sistem pendukung,
ketakutan bila dirinya menulari orang lain.
a. Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan terisolasi serta kesepiannya.
b. Inormasikan kepada klien bah+a perasaan yang dialaminya adalah
merupakan hal yang laCim serta normal.
!. Inormasikan kepada klien !ara melindungi diri dan orang lain dapat
membantu pasien agar tidar terhindar dari kontaksosial.
2). %erduka b.d perubahan gaya hidup serta peranannya, prognosis yang tidak
menyenangkan.
a. %antu klien untuk mengungkapkan perasaannya dan gali serta kenali sumber-
sumber yang memberikan dukungan dan mekanisme untuk mengatasi
persoalan ini.
b. Dorong klien untuk tetap mempertahankan kontak dengan keluarga serta
sahabatnya dan manaatkan kelompok-kelompok pendukung AIDS lo!al
maupun nasional serta saluran hotline.
!. Anjurkan klien untuk mempertahankan " meneruskan kegiatan yang biasa
dilakukan.
22. Kurang pengetahuan b.d !ara-!ara men!egah penularan #I. dan pera+atan
mandiri.
a. Inormasikan " lakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga dan sahabat
klien mengenai !ara penularan penyakit AIDS.
b. Komunikasikan mengenai tindakan penjagaan yang diperlukan untuk
men!egah penularan 3irus #I., termasuk penggunaan kondom selama
melakukan hubungan seks.
D. Pelaksanaan
E. E2aluasi
2?
BAB I$
PENUTUP
#I. atau Human Immunodefeciency Virus, adalah 3irus yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang menimbulkan AIDS.
AIDS atau A=uired Immune Dei!ien!i Syndrome merupakan gejala penyakit
akibat menurunya system kekebalan tubuh oleh 3irus yang di sebut #I.. Dalam
bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai sindrom !a!at kekebalan tubuh.
Di Indonesia /ropinsi (a+a %arat berada di peringkat pertama untuk penderita
#I."AIDS, pernyataan ini di kutip di #arian $empo Interakti %andung pada &' (uli
&))*.
Dalam asuhan kepera+atan pada antenatal dengan keadaan #I."AIDS, masalah
yang mun!ul adalah :
2. Kerusakan integritas kulit b.d maniestasi #I., ekskorasi dan diare pada kulit.
&. Diare b.d kuman pathogen usus dan"atau ineksi #I..
1. 8esiko terhadap ineksi b.d immunodeisiensi
>. Intoleransi akti3itas b.d kelemahan, malnutrisi, gangguan keseimbangan !airan
dan elektrolit, hipoksia.
*. /erubahan proses piker b.d penyempitan rentang perhatian, gangguan daya ingat,
kebingungan dan disorientasi.
?. %ersihan jalan naas tidak eekti b.d /neumo!ystisis !arinii, peningkatan sekresi
bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk.
'. 0yeri b.d gangguan integritas kulit perianal akibat diare, sar!oma karposi, dan
neuropati perier.
-. /erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral.
,. Isolasi so!ial b.d stigma penyakit, penarikan diri dari sistem pendukung,
ketakutan bila dirinya menulari orang lain.
2). %erduka b.d perubahan gaya hidup serta peranannya, prognosis yang tidak
menyenangkan.
22. Kurang pengetahuan b.d !ara-!ara men!egah penularan #I. dan pera+atan
mandiri.
2'
DA(TA# PUSTA%A
Andrianto, /etrus. AIS dan !enya"it #elamin Lainnya. (akarta: 67;
%obak, :oudermilk. &))>. Bu"u A$ar #e%era&atan 'aternitas. (akarta: 67;
9arrer, #elen. 2,,,. !era&atan maternitas. 6disi &. (akarta: 67;
http:"""+++.7oogle. Askep Antenatal #I." AIDS
http:"""AinKip. (a+a %arat /ropinsi Aids $ertinggi
Irene, 5. %oba!k., et!. 2,,*. 'aternity (ursing, St. Louis. Baltmer. 9ourth
edition. 5osby.
5arylind, Dongoes. 2,,2. (ursing )are !lan for 'aternity. $oronto: ;. 5osby
SmeltCer, SuCanne. ;., %renda 7. %are. &))2. Bu"u A$ar #e%era&atan 'edi"al
Bedah Brunner * Suddarth. 6disi -. (akarta: 67;
2-

You might also like