You are on page 1of 27

Blok DMS

Skenario 1




Ada Apa
dengan Sandi?
Anggota Kelompok 1
Achmad Fariz R. J. P. N. (0918011025)
A. Zahrah Fadhilah (0918011101)
Apga Repindo (0918011104)
Erin Imaniar (0918011002)
Giska Tri Putri (0918011046)
Hema Meliny J. P. (0918011048)
Hilman Fachri Y. (0918011116)
Laras Maranatha L. T. (0918011055)
Nanang Hidayatulloh (0918011122)
Yeni Octaria Bukit (0918011089)

Saat bermain bola, tiba-tiba Sandi terjatuh karena
tersandung oleh kaki pemain lain. Sandi menjerit kesakitan
dan saat dibantu untuk berdiri dan berjalan ke pinggir
lapangan, ia tampak pincang. Anda, anggota PMR yang
sedang bertugas segera menghampirinya. Sendi pada
pergelangan kakinya tampak bengkak, terdapat lecet dan
ada bagian kulitnya yang terkelupas. Anda panik, tidak
tahu harus berbuat apa sehingga diputuskan Sandi harus
segera dibawa ke rumah sakit. Di UGD, dokter mengisi
formulir permintaan rontgen dan menyerahkannya pada
bagian radiologi. Saat dirontgen, posisi kaki Sandi harus
berubah-ubah. Beberapa saat kemudian Anda melihat
dokter memperhatikan hasil rontgennya di balik lampu.
Apa ya yang dilihat dokter itu? pikir Anda...
Fungsi Kulit
Konsep Inflamasi dan Nyeri
Persendian
Kelainan muskuloskeletal (etiologi:
trauma)
Pemeriksaan Rontgen Ekstremitas
(sendi)
Cegah dehidrasi
Karena stratum korneum mempunyai sel-sel yang
tumpang tindih dan memiliki lemak intraseluler
Proteksi dari penetrasi luar (bakteri,
toksin, dll)
Karena adanya sawar kimia berupa keasaman
dari keringat dan asam lemak yang dihasilkan
oleh kelenjar sebasea
Fungsi Kulit
Fungsi imunologis
Karena adanya sel-sel langerhans yang
merupakan modifikasi dari makrofag
Proteksi dari UV
Karena melanin melindungi inti sel pada
epidermis
Reseptor sensoris
Pengatur suhu tubuh
Karena respon kulit berubah tergantung pada
suhu, dimana:
- Pada suasana dingin, maka terjadi vasokontriksi
(agar transfer panas ke permukaan tubuh
menurun)
- Pada suasana panas, maka terjadi vasodilatasi
(agar terjadi pelepasan panas keluar tubuh
meningkat)
Sintesis vitamin D
Vitamin D dibentuk oleh aktivitas UV pada
dehidrokolesterol
5 tanda lokal inflamasi akut:
Panas (kalor)
Merah (rubor)
Pembengkakan (tumor)
Nyeri (dolor)
Hilangnya fungsi (functiolaesa)
Konsep Inflamasi
Marginasi & Rolling
Adhesi
Transmigrasi
Kemotaksis
Fagositosis & Degranulasi
1
Transduksi
2
Transmisi
3
Modulasi
4
Persepsi
Persendian
Jenis
Sendi Fibrosa
Sutura cranii
Membrana
interossea
(sindesmosis)
Sendi Kondral
Discus
intervertebralis
Sendi Sinovial
Persendian
extrimitas
Vaskularisasi
- a. articularis
- v. comitans
Keduanya banyak terdapat di capsula
articularis dan terutama di membran
sinovial.
Inervasi
Hukum Hilton :
Saraf yang menginervasi sendi, juga
menginervasi otot penggerak sendi dan
kulit di atasnya

- n. articular, dimana badan saraf
terakhirnya ada di capsula articularis
- Saraf sensori/proprioseptif, yang berfungsi
memberi informasi tentang gerak dan posisi

Kelainan Muskuloskeletal
(Trauma)
Trauma sendi dapat berupa :
Kontosio sendi biasa oleh benturan.
Strain terjadi pada cedera ringan yaitu ligamen
tegang tapi tetap utuh. Pasien pulih dengan
istirahat.
Sprain yaitu robekan serabut ligament
diklasifikasikan sebagai ringan (robeknya
beberapa serabut), sedang (robeknya separuh
ligamen), atau parah (putus total). Hal ini
menimbulkan perdarahan serta tanda klinis.
Pembengkakan dan ekimosis membantu dalam
diagnosis.
Dislokasi

Trauma tulang biasanya menyebabkan terjadinya fraktur.
Jenis-jenis fraktur :
Complete fraktur (fraktur komplet), patah pada seluruh
garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya
disertai dengan perpindahan posisi tulang.
Closed frakture (simple fracture), tidak menyebabkan
robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
Open fracture (compound frakture / komplikata/
kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit
(integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai
menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke
patahan tulang.
Fraktur terbuka digradasi menjadi:
Grade I : luka bersih dengan panjang
kurang dari 1 cm.
Grade II : luka lebih luas tanpa
kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
Grade III : sangat terkontaminasi, dan
mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensif.

Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi
tulang patah sedang sisi lainnya
membengkok.
Transversal, fraktur sepanjang garis tengah
tulang.
Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis
tengah tulang.
Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang.
Komunitif, fraktur dengan tulang pecah
menjadi beberapa fragmen.
Depresi, fraktur dengan frakmen patahan
terdorong ke dalam (sering terjadi pada
tulang tengkorak dan wajah).

Kompresi, fraktur dimana tulang
mengalami kompresi (terjadi pada tulang
belakang).
Patologik, fraktur yang terjadi pada
daerah tulang berpenyakit (kista tulang,
paget, metastasis tulang, tumor).
Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh
ligamen atau tendo pada prlekatannya.
Epifisial, fraktur melalui epifisis.
Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang
terdorong ke fragmen tulang lainnya.

Jika terjadi kelainan pada sendi, maka
harus dilihat juga 4 jaringan utama yaitu:

Kartilago artikuler
Jaringan penyokong sendi
Ligamentum
Kapsula sendi
Batas sinovial
Muskulotendinosa
Dislokasi Persendian
Trauma sendi dapat berupa:

Kontusio sendi
Biasa oleh benturan
Joint strain
Oleh trauma kecil yang berulang
Joint sprain / keseleo
Adanya robekan mikroskopik dari ligamen atau
kapsul sendi yag tidak mengganggu stabilitas
Ruptur ligamen
Dislokasi
Diagnosis
Anamnesis
Ada trauma
Mekanisme trauma yang sesuai,
misalnya: trauma ekstensi dan eksorotasi
pada dislokasi anterior sendi bahu
Ada rasa sendi keluar
Bila trauma minimal hal ini dapat terjadi
pada dislokasi rekuren atau habitual
Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan Radiologi
Deformitas
Nyeri
Functiolaesa gerak terbatas
digunakan posisi AP dan lateral
Penilaian fisik untuk cedera sendi meliputi:
Identifikasi bengkak inflamasi/effuse
Deformitas kontraktur atau
dislokasi
Evaluasi stabilitas yang mungkin berubah
ROM efektivitas fungsi
Pemeriksaan Rontgen
Reposisi
Terapi medikamentosa
Follow Up pengawasan posisi
ekstremitas

Tatalaksana
Tindakan Reposisi
Tindakan reposisi segera
Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di
tempat kejadian tanpa anestesi,
misalnya: dislokasi sendi siku, bahu, dan
dislokasi jari.
Dislokasi sendi besar memerlukan anestesi
umum.
Hasil X-Ray Sendi menunjukkan :
Cairan sendi
Irregularity
Formasi
Penyempitan
Perubahan kontur sendi

Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5
th
ed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2007
Siregar, R.S, Prof, Dr, Vitiligo dalam Atlas Berwarna
Saripati Penyakit Kulit Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta. 2004
Purwadianto, Agus, dkk. Kedaruratan Medik Edisi Revisi.
Jakarta : Binarupa Aksara . 2000
Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius. 2000
Sabiston, dkk. Ilmu Bedah Umum
De jong, dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah

You might also like