Professional Documents
Culture Documents
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bimbingan
Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris guidance.
Kata guidance adalah kata dalam bentukmashdar (kata benda) yang bersasal dari kata kertja
to guide artinya menunjukan, bimbingan, atau menuntun orang lain ke jalaan yang benar.
Jadi, kata guiadance berarti pemberian petunjuk, pemberian bimbingan atau tuntunan
kepada orang lain yang membutuhkan.
Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum dapat diatikan sebagai suatu bantuan atau
tuntunan. Namun, walaupun demikian tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah
bimbingan. Jika misalnya, ad seorang mahasiswa datang kepada dosen wali sebagai pembimbing
akademiknya menyampaikan bahwa sampai saat terakhir pembayaran uang SPP hari ini, uang
kirimanya
belum
datang,
kemudian
dosen
pembimbing
akademiknya
meminjamkan
mahasiswanya tersebut uang untuk membayar SPP, tentu bantuan ini bukan termasuk bentuk
bantuan yang dimaksudkan dengan pengertian bimbingan (guidance).1[1][1]
Menut beberapa ahli bimbingan yaitu:
Bimbingan adalah membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang
dirinya sendiri.
Menurut Failor, salah seorang pembimbing dan konseling disekolah mengartikan bimbingan
sebagai berikut
Bimbingan adalah bantuan kepada seseorang dalam proses pemahaman dan penerimaan terhadap
kenyataan
yang
ada
pada
dirinya
sendiri
serta
perhitungan
Model bimbingan yang berkembang saat ini adalah bimbingan perkembangan. Visi
bimbingan perkembangan berrsifat edukatif, pengembangan, dan outreach. Edukatif karena
titik berat layanan bimbingan perkembangan ditekankan pada pencegahan dan pengembangan
bukan korektif atau terapeutik, walaupun layanan tersebut juga tidak diabaikan.
B. Pengertian Konseing
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi
antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkunganya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif perilakunya.
2[2][2] Dr. Achmad Juntika Nurihsan, M.P.d, Pt Refika Aditama, Bimbingan dan Konseling.Hal 6
berkata:
Kepala
sama
berbulu,
pendapat
berlain-lain.
Kalimat
itu
menggambarkan betapa luasnya kemungkinan perbedaan pendapt orang yang satu dari orang
4[4][4] Farid Mashudi, IRCiSoD, Psikologi Konseling. Hal 67
lain. Meskipun peribahasa Air cucuran dari atap jatuhnya ke pelimbanhan juga
Menggambarkan bahwa anak mewarisi sifat-sifat orang tuanya, namun betapa banyak kenyataan
yang menunjukan adanaya perbedaan-perbedaan yang sering kali amat besar antara sifat-sifat
anak dan oarang tuanya itu. Bahkan diantara dua orang saudara kembar bpun sering kali
dijumpai adanya perbedaan-perbedaan yang nyata.
Kedua, semua orang memerlukan orang lain. Tiada seorang oun memperoleh kehidupan
yang menyenangkan dan membahagiakan apabila oarang tidak pernah berperan terhadapnya.
Dari tinjauan agama, Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Tuhan memerlukan
kawan, maka diciptakan Siti Hawa. Kemudian keturunan Adam dan Hawa saling berinteraksi
sesama mewujudkan keberadaan dan kehidupan mereka di dunia.
Seorang bayi yang terlahir ke dunia memerlukan orang lain agar ia dapat terus hidup dan
berkembang nmenjadi manusia. Tanpa ada dan berperannya orang lain (ibu, bapaknya, saudara
dan famili-famili, guru-gurunya, teman-temanya, dokternya dan sebagainya), bayi itu
kemungkinan akan meninggal dunia. Dalam kenyataan memang pernah dijumpai seorang
manusia srigala. Dari namanya manusia srigala, diketahui bahwa ia bukanlah manusia yang
sebenar-benarnya manusia. Ia adalah seorang manusia yang dibesarkan oleh serigala dihutan.
Konon ceritanya, ia semula adalah seorang bayi terlantar ditinggalkan oleh orang tuanya di hutan
yang kemudian ditemukan dan dipelihara oleh keluarga mserigala. Dalam lingkungan serigala
itulah bayi tersebut dibesarkan sehingga ia menjadi manusia yang bertingkah laku serigala. Dari
gambaran tersebut dapat diketahui bahwa bayi itu dapat terus hidup karena adanya orang lain,
yaitu yang memeliharanya, dan dari serigala itulah bayi itu memperoleh makanan, pendidikan
pengajaran dan bimbingan dari serigala. Dengan demikian, jelaslah betapa besarorang lain
terhadap kehidupan dan perkembangan seseorang sejak masa keberadaanya yang paling awal di
dunia.
Lebih jauh, kehidupan sehari-hari setiap orang menampilkan kebersamaanya dengan
orang lain. Hampir setiap kegiatan seseorang melibatkan berperananya orang lain. Kegitan
makan misalnya, melibatkan sejumlah besar orang : yang memasak, yang menciptakan resep,
yang mengadakan bahan-bahan masakan, dan lain sebagainya.5
5[5][5] Prof. Dr. Priyanto, Rineka Cipta, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Hal 12-13
Ketiga, kehidupan manusia tidak bersifat acak ataupun sembarangan, tetapi mengikuti
aturan-aturan tertentu. Hampir semua kegiatan manusia, baik perseorangan maupun kelompok,
mengikuti aturan-aturan tertentu.
Sementara itu, manusia berbeda dengan binatang adalah pengambil keputusan dan
mengadakan penyesuaian-penyesuaian ketika menghadapi situasi yang berubah-ubah. Ini
menghasilkan perubahan-perubahan pola porilakunya. Dalam pergaulan dengan orang lain
aturan-aturan dimaksudkan justru semakin diperlukan. Bersama orang lain seseorang tidak boleh
sembarangan; tidak boleh menang sendiri; dan sebagainya. Dalam bermain bersama orang lain
harus mengikuti aturan permainan. Seluruh aturan dan ketentuannya yang dimaksudkan itu pada
dasarnya ditunjukan demi tercapainya kesenangan dan kebahagiaan manusia, baik secara
perseorangan maupun kelompok dalam artin yang seluas-luasnya.
Keempat, juga dari suduttinjauan agama, kehidupan semata-mata kehidupan di dunia
fana, melainkan juga menjangkau kehidupan di akhirat. Semakin di sadari keterkaitan pada sang
pencipta. Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran tersebut pada giliranya mewarnai perikehidupan
manusia, baik secara perseorangan maupun kelompok. Kegiatan-kegitan kemanusiaan, baik
sehari-hari maupun yang berjangka lebih panjang, di beri warna dan jangkauan yang tidak
sekedar saat ini atau hari ini saja, melainkan berjangkauan kedepan yang lebih jauh dan lebih
jauh lagi sampai mengingatkan bahwa apa yang dikerjakan saat ini atau hari ini bukan sematamata untuk kepentingan saat ini atau hari ini saja, melainkan juga untuk kepentingan hari esok,
bahkan untuk kepentingan kelak di kemudian hari. Apa yang di kerjakan sekarang akan di petik
hasilnya kelak di kemudian hari. Lebih jauh, apa yang dilakukan sekarang merupakan perbuatan
yang derajat imbalanya akan di perhitungkan bagi kehidupan di akhirat.
Gejala-gejala mendasar yang urainya di sajikan secara ringkas pada empat nomer di
muka membedakan dengan nyata keberadaan dan kehidupan manusia dari mahkluk-makluk
lainnya. Pada binatang sepertinya memang terdapat perbedaan, kebersamaan dan aturan-aturan
sebagaimana digambarkan pada nomer pertama, kedua dan ketiga di muka, seperti ada kambing
yang badanya besar dan kecil, kambing betina dan jantan, kambing yang tanduknya besar dan
kecil; sejumlah semut bersama-sama mengangkut bangkai lipas; dua ekor semut besar saling
menyapa; waktu berpapasan; ribuan lebah yang sedang membangun sarangnya mremperlihatkan
adannya pembagian tugas antar warga di sarang lebah dan sebagainya; tetapi, perbedaan,
kebersamaan dan aturan yang terdapat pada binatang itu sifatnya tertutup, sedangkan yang ada
pada manusia sifatnya terbuka. Tertutup arti maknanya amat terbatas dan tidak dapat
dikembangkan oleh binatang itu sendiri, sedangkan terbuka arti maknanya amat luas dan dapat
dikembangkan oleh manusia sendiri. Kebersamaan yang ada pada binatang bersifat instingsing,
artinya disebabkan oleh insting pada binatang itu.6
6[6][6] Prof. Dr. Priyanto, Rineka Cipta, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Hal 12-14-15