You are on page 1of 3

Kromatografi Gas

Kromatografi adalah suatu cara pemisahan lain yang penting di dalam analisis kimia. Didalam
kromatografi diperlukan adanya dua fase yang tidak saling menyampur, yaitu fasa diam dan fasa
gerak. Fasa diamnya disini dapat berupa suatu zat padat yang ditempatkan di dalam kolom. Fase
geraknya dapat berupa gas (gas pembawa) atau cairan.
Campuran yang akan dipisahkan komponen-komponennya, dimasukkan ke dalam kolom yang
mengandung fasa diam. Dengan bantuan fase gerak, komponen-komponen campuran itu kemudian
dibawa bergerak melalui fase diam di dalam kolom. Perbedaan antaraksi atau afinitas antara
komponen-komponen campuran itu dengan kedua fase, menyebabkan komponen-komponen itu
bergerak dengan kecepatan berbeda melalui kolom. Akibat adanya perbedaan kecepatan
(differential migration), komponen-komponen itu terpisah satu sama lain. Syarat suatu sampel untuk
dianalisis di GC yaitu sampel harus dalam fase uap/ gas. Sampel yang berupa cairan diinjeksikan ke
injektor. Di dalam injektor ada program suhu/ temperatur. Temperatur diset 10
0
C dibandingkan titik
didih cairan.
Kromatografi Gas adalah metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada jaman
instrument dan elektronika yang telah merevolusikan keilmuan selama lebih dari 30 tahun.
Kromatografi gas adalah salah satu metode pemisahan kromatografi yang digunakan untuk
memisahkan semua zat yang berbentuk uap/gas atau dapat diuapkan, tanpa mengalami penguraian
dan menggunakan gas sebagai fase geraknya. Prinsip kerja dari metode kromatografi gas adalah
dengan menyuntikkan contoh ke dalam ujung kolom kromatografi gas, lalu contoh tersebut
diuapkan dan dielusi oleh gas inert yang digunakan sebagai fase geraknya. Ada beberapa kelebihan
kromatografi gas, diantaranya kita dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan
efisiensi pemisahan yang tinggi. Gas dan uap mempunyai viskositas yang rendah, demikian juga
kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat, sehingga analisis relative cepat dan
sensitifitasnya tinggi. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap
fase diam dan zat-zat terlarut. Kelemahannya adalah tehnik ini terbatas untuk zat yang mudah
menguap. Kromatografi gas lebih serius daripada pembatasan kelarutan pada kromatografi cair,
secara keseluruhan memang demikian. Akan tetapi, jika kita ingat bahwa suhu sampai 4000C dapat
dipakai pada kromatografi gas dan bahwa kromatografi dilakukan secara cepat untuk
meminimumkan penguraian, pembatasan itu menjadi tidak begitu perlu. Disamping itu, pada KG,
senyawa yang tak atsiri sering dapat dibah menjadi turunan yang lebih atsiri dan lebih stabil sebelum
kromatografi.
Bagian-Bagian Kromatografi Gas adalah
1. Tangki gas pembawa : Gas bertindak sebagai fasa gerak disebut juga gas pembawa (carierr gas).
Gas-gas pembawa yang biasa digunakan seperti helium, hidrogen (pembakaran) dan nitrogen (udara
tekan). Helium digunakan bila detektornya TCD.
2. Alat pengatur tekanan (regulator), regulator digunakan unutk mengatur tekanan gas-gas yang
digunakan. Selain itu, ada pengatur laju aliran gas (soap bubble flow rate meter). Bila karet ditekan
akan muncul gelembung sabun, kemudian akan didorong oleh gas pembawa, sehingga gas pembawa
dapat diukur kecepatan alirannya.
3. Injection port (tempat memasukkan cuplikan) adalah cabang unutk memasukkan cuplikan dengan
cara penyuntikkan. Pada saat memasukkan cuplikan waktunya harus sesingkat mungkin. Suhu
injection port harus lebih tinggi dari titik didih cuplikan (20
0
c), kalau suhunya rendah dan
memasukkan cuplikan terlalu lambat maka pita elusinya lebar dan HETP besar. Biasanya volume
cuplikan berkisar 1- 20l
4. Kolom adalah tempat terjadinya proses pemisahan komponen-komponen cuplikan. Kolom ini
ditempatkan di dalam oven bersuhu tinggi, sehingga komponen-komponen cuplikan tetap berupa
uap. Jenis-jenis kolom sebagai berikut :
Kolom Kapiler, permukaan dalamnya dilapisi dengan zat cair fase diam. Sifat- sifat zat cair (fase
diam) yang diinginkan :
Sukar menguap ( titik didih 200
0
c)
Mempunyai kestabilan panas
Inert secara kimia
Mempunyai sifat sebagai pelarut
Kolom isian, biasanya mengandung zat padat pendukung (solid support). Sifat-sifatnya zat padat
pebdukung yang diinginkan.

5. Oven untuk memanaskan kolom pada suatu termostat. Suhu optimum yang digunakan tergantung
pada :
Titik didih cuplikan
Tingakt pemisahan yang diinginkan, suhu kolom yang terlalu tinggi kurang baik karena jarak
antara kurva elusi komponen yang satu dengan yang lainnya terlalu dekat sebaliknya bila suhu
terlalu rendah jaraknya terlalu jauh.
6. Detektor adalah bagian unutk mendeteksi komponen-komponen yang keluar dari kolom. Detektor
ini akan mengirimkan isyarat listrik ke alat pencatat (rekorder).
Detektor pada alat kromatografi gas ada beberapa macam, di antaranya adalah :
FID ( Flame Ionisasion Detector )
Secara ringkas prinsip kerja FID adalah mula-mula dialirkan udara dan hidrogen maka akan timbul
pembakaran yang menimbulakan energi. Energi akan mengionisasi komponen-komponen yang
nantinya akan keluar dari kolom. Molekul-molekul kolom tersebut berubah menjadi ion. Ion-ion
positif akan tertarik ke elektroda negatif sehingga arus bertambah. Arus mengalir melalui tahanan
dan menimbulkan selisih tegangan. Penurunan tegangan yang terjadi disalurkan melalui amplifier
dan masuk ke dalam suatu rekorder (integrator). Bila suatu saat kromatografi gas menggunakan FID
sebaiknya digunakan N2 sebagai gas pembawa.
TCD
Detektor ini bekerja berdasarkan pada prinsip bahwa benda panas akan kehilangan laju yang
bergantung pada susunan gas di sekitarnya. TCD biasanya terdiri atas suatu blok logam. Di dalam
blok logam tersebut ditempatkan kawat hantar tipis yang berfungsi sebagai tahanan listrik dan
merupakan dua tangan dari rangakaian jembetan weatstone (R1 dan R2). Bila ada komponen dari
keluar dari kolom dan melalui kawat tahanan, maka suhu R1 dan R2 akan berubah, begitu pula
tahanannya.
Hal ini menyebabkan jembatan wheatstone menjadi tidak seimbang dan menimbulkan isyarat listrik.
Isyarat listrik tersebut akan diteruskan ke rekorder. Rekorder akan mencatat isyarat ini dalam bentuk
kromatogram. Bila suatu alat kromatografi gas menggunakan TCD sebagai detector, sebaiknya
digunakan He sebagai gas pembawa.

7. Rekorder ( alat pencatat yang berfungsi untuk mencatat isyarat-isyarat). Recorder yang banyak
digunakan pada saat ini disebut integrator yang mempunyai fasilitas lebih lengkap daripada recorder
biasa.
Analisa Kromatografi terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian penganalisa dan bagian pengendali.
Bagian penganalisa biasanya diletakkan di lapangan dekat titik pengambilan sampel, sedangakn
bagian pengendali sampel terletak jauh di ruang kontrol.
Bagian analiser terdiri dari katup-katup : kolom dan detektor. Bagian kontrol terdiri dari pemrogram,
perekam dari unit dan pembantu seperti pemilih jalur dan unit memori.

You might also like