You are on page 1of 42

MODUL 2

Masyarakat Pedesaan
….tujuan SCL pokok bahasan modul 2 adalah:
“mahasiswa memahami definisi, unsur-unsur, ciri-ciri,
kenyataan, potensi dan persoalan
masyarakat pedesaan”
Sub Pokok
……masyarakat dan kebudayaan
Bahasan
……tipe-tipe masyarakat:
…….struktur sosial masyarakat pedesaan
…….interaksi sosial masyarakat
pedesaan
…….infrastruktur sosial masyarakat
pedesaan
…masyarakat
…definisi masyarakat (society):
…masyarakat (arab: mujtama) berarti “ikut serta, berpartisipasi
(arab: saraka)” atau kawan (latin: socius). Menurut Hassan
Shadily (1983): “masyarakat adalah golongan besar atau kecil
terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-
mempengaruhi satu sama lain.
…masyarakat berarti: sekumpulan manusia yang saling “bergaul”
atau saling “berinteraksi” atau kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat atau sistem
norma tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh
suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1990).
....masyrakat dapat dibagi menjadi dua, yakni: masyarakat dalam
arti luas (umum: seperti masyarakat Indonesia) dan
masyarakat dalam arti sempit (komunitas: community) seperti:
masyarakat desa, kota, dan sebagainya.
…masyarakat
…secara sosiologis, menurut Talcott Parsons (1968): “masyarakat
merupakan suatu sistem sosial yang swasembada (self-subsistent atau
self-sufficiency), melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut
anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap
generasi berikutnya (self-regulation, self-reproduction dan self-generation).
…menurut Marion Levy (dalam Inkeles, 1965), suatu kelompok dapat disebut
masyarakat jika:
(1) Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu;
(2) rekrutmen seluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi;
(3) kesetiaan pada suatu “sistem tindakan utama bersama”; dan
(4) adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
…menurut Mayo (1998): “masyarakat dapat diartikan sebagai tempat
bersama (sebuah wilayah geografi yang sama) dan kepentingan bersama
(kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas)
…masyarakat
…unsur-unsur masyarakat : (1) kategori sosial (terwujud karena adanya suatu
ciri, seperti: warga berusia kurang 17 tahun, dll); (2) golongan sosial
(terwujud karena adanya suatu ciri tertentu dan memiliki ikatan identitas
sosial, seperti: golongan pemuda, petani, dokter, dll)….termasuk golongan
sosial adalah lapisan atau klas sosial; (3) komunitas; (4) kelompok (group)
dan perkumpulan; (5) lembaga (institutions) dan pranata (social capital); (6)
azas hubungan, masyarakat yang solid (gemeinschaft) dan masyarakat
yang renggang (gesellschaft)

…kelompok… …perkumpulan..
..primary group ..association
..gemeinschaft ..gesellschaft
..solidarite mechanique ..solidarite organique
..hubungan familistic ..hubungan contractual
..dasar organisasi adat ..dasar organisasi buatan
..dasar pimpinan wibawa dan ..dasar pimpinan wewenang dan
karisma hukum
..azas hubungan perorangan ..hubungan anonim dan
…masyarakat
Gemeinschaft Gesellschaft
(..solid..tradisional) (..renggang..modern)
….bersifat turun temurun ….pamrih
….bersifat mekanis ….solidaritas rendah
….guyub ….hubungan tidak perlu tatap
…..solidaritas Tinggi muka
….kelompok informal ….organis
….hubungan tatap muka

Agraris..tradisional Agraris…Modern
…terikat pada norma sistem kekerabatan
…hidup dalam dunia tertutup …tidak terikat (longgar) dan
…menggantungkan diri pada nasib terbuka
…khawatir terhadap masuknya hal baru …nasib dapat diubah
…patuh terhadap alam …menyenangi hal baru =
…orientasi hidup pada masa lampau tantangan
…gaya hidup pasif dan fatalistik
…mobilitas masyarakat rendah …alam untuk dikuasai
…masa kini dan masa datang
…aktif dan high innovativeness
…masyarakat
..masyarakat
…masyarakat
dalam arti
dalam arti
luas..
semput…

•••

•• •• ••

Organizational
Field

Organizations

SOURCE: Knoke (2001)


…masyarakat
S
T …kelompok-Kelompok
R Sosial
U
K …kebudayaan
T
U …lembaga Sosial
R
…stratifikasi dan
Kekuasaan
MASYARAKAT
…pola perilaku
F
U …jaringan
N
G …norma
S
I …proses dan interaksi
sosial

…struktur dan fungsi dalam masyarakat…


…masyarakat
…indikator untuk membedakan masyarakat
pedesaan dengan masyarakat perkotaan

…interaksi sosial …lingkungan umum


…pengawasan sosial …orientasi terhadap
alam
…pekerjaan/mata pencaharian
…pola kepemimpinan
…standar kehidupan …ukuran komunitas
…kesetiakawanan …kepadatan penduduk
sosial …homogenitas dan
…nilai dan sistem
nilai heterogenitas
…ketertutupan dan
…institusi dan modal
sosial keterbukaan
…diferensiasi sosial
…pelapisan sosial
…mobilitas sosial
…masyarakat

…pertanyaan 1:
…jika definisi masyarakat di atas kita kaitkan
dengan definisi ruang pedesaan pada modul 1,
maka yang dimaksud dengan masyarakat
pedesaan adalah?

…pertanyaan 2:
…jika definisi masyarakat di atas kita
kaitkan dengan tugas 1 (perbedaan
pedesaan dengan perkotaan) pada modul
1, maka apa perbedaan masyarakat
pedesaan dengan masyarakat perkotaan?
…kebudayaan
….struktur
kebudayaan

- pranata (pattern behaviour)


- hasil karya, cipta, rasa 
karsa

tujuan tata nilai norma sanksi


(goal) (value system) (norm) (sanction)

sesuatu yang segala sesuatu yg aturan sosial yang suatu stimuli tuk
hendak dicapai oleh masyarakat dikenakan pada melakukan atau
masyarakat dipandang: baik- perilaku di tidak suatu tingkah
(integrasi sosial) buruk, mulia-hina, masyarakat: mana laku sesuai dgn
dan keseimbangan dsb yang boleh-dilarang norma-norma

internalisasi

overt culture covert culture


…kebudayaan
………………kebudayaan (culture) ----buddhayah (budi atau akal)…….
…menurut Tylor (1871): Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat,
serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
…menurut Ralph Linton (1940) : The patterns of learned behaviour and
products of behaviour shared by the members of a society and
transmitted among them
….menurut Herskovits (1955) : Bagian dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.
….menurut Kroeber dan Kluckhohn (1952) : Pola, eksplisit dan implisit,
tentang dan untuk perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui
simbol-simbol yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk
perwujudannya dalam benda-benda budaya.
….menurut Selo Soemardjan : Hasil cipta karya dan rasa manusia.
…kebudayaan
...menurut Rusidi: Kebudayaan adalah setiap tingkah laku, setiap
perbuatan dan hasil perbuatan, setiap yang dirasakan dan dipikirkan
orang sebagai mahluk sosial.
...menurut Koentjaraningrat (1990): Adalah keseluruhan system
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

.....dari ungkapan definisi diatas hampir seluruh tindakan manusia


adalah kebudayaan, karena hanya sedikit tindakan manusia yang
tidak perlu dibiasakan dengan belajar, yaitu tindakan naluri, reflek,
proses psikologi atau tindakan sedang membabi buta.

...manusia tidak lepas dari kebutuhan dan keinginan, untuk


memenuhinya memerlukan pemecahan dan penyelesaian
terbentuklah kebudayaan, dengan lain perkataan kebudayaan
merupakan alat pemuasan kebutuhan manusia, baik jasmaniah
ataupun rohaniah.
...Honigman: Membedakan adanya 3 gejala kebudayaan yaitu : (1) Ideas,
(2) Activities dan (3) Artifacts
…kebudayaan
….tujuh (7) unsur kebudayaan yang universal:
(1) Bahasa; (2) Sistem pengetahuan; (3) Organisasi sosial;
(4) Sistem peralatan hidup dan teknologi; (5) Sistem mata
pencaharian;
(6) Sistem religi; dan (7) Kesenian

CIPTA RASA KARYA

Kemampuan mental/ Nilai-nilai Menciptakan teknologi


berpikir ; menganalisis kemasyarakatan/ niliai- yang diperlukan manusia
ilmu pengetahuan nilai soaial, falsafah untuk menguasai dan
hidup, paradigma memanfaatkannya

Covert/ Karsa/ Overt/


Immaterial Kegunaan Material
Culture Culture Culture
…kebudayaan
is as i pe ..sis
a n ng tem
rg l et
..o sosia ah
ua unsur-unsur
n kebudayaan…

..sist
ekon
gi
…reli

em
omi
Gambar:
kerangka
kebudayaan
Keterangan:

n
ba

ta
…sistem
ke …
ha
h as

budaya..
…sistem
se
a

sosial..
…kebudayaan
..sistem fisik..
teknologi
…kebudayaan
…sistem norma atau kontrol sosial…
Usage/Cara: Custom/Adat Istiadat:
….bersifat individual ......tata kelakuan yang relatif
….mendominasi hubungan antar mapan karena terintegrasi secara
individu dalam masyarakat kuat dengan pola-pola interaksi
(integrasi dan solidaritas)
…..contoh : cara makan
......contoh : adat orang Bugis,
….sanksi ringan
Bali, Batak, Sunda dsb

Folkways/Kebiasaan: Mores/Tata
…..cara berperilaku yang diakui dan laku/Kelakuan:
diterima di masyarakat …..perilaku yang berorientasi
….perbuatan yang diulang-ulang kepada tuntunan ajaran moral dan
dalam bentuk yang sama sebagai etika
konsekuensi logis dari relatif ......memberi batasan salah dan
banyaknya orang yang benar, moral dan amoral tanpa
menerima/mengakuinya
…kebudayaan
masyarakat

komunitas komunitas

kelompok kelompok kelompok

individu individu individu individu

usage habit custom mores


(tata cara) (kebiasaan) (adat istiadat) (hukum formal)

….tingkatan-tingkatan pola tingkah laku….


…kebudayaan
…lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai
budaya manusia
(C. Kluckhohn, 1961)…
...masalah dasar ….orientasi nilai budaya….
dalam hidup…
…hakekat hidup… …hidup itu buruk …hidup itu baik …hidup itu buruk,
(HK) tetapi manusia
wajib beriktiar
supaya baik

…hakekat karya… …karya itu untuk nafkah …karya itu untuk …karya itu untuk
(MK) hidup kedudukan, menambah karya
kehormatan
…persepsi manusia …orientasi ke masa kini ….orientasi ke masa …orientasi ke
tentang waktu… lalu masa depan
(MW)

…pandangan ….manusia tunduk …manusia berusaha …manusia


manusia terhadap kepada alam yang menjaga berhasrat
alam… dahsyat keselarasan dengan menguasai alam
(MA) alam
…pertanyaan 3:
…setelah mempelajari definisi dan
ruang lingkup kebudayaan,
bagaimana pandangan anda tentang
kebudayaan masyarakat pedesaan?
…tipe-tipe
masyarakat
…tipe-tipe masyarakat diartikan oleh Koenjtaraningrat (1990) sebagai:
“pengklasifikasian masyarakat yang bermacam-macam dan
berbeda-beda wujudnya menjadi satu berdasarkan atas unsur-unsur
persamaan dalam hal adaptasi ekologisnya, sistem dasar
kemasyarakatannya, serta gelombang-gelombang pengaruh luar
yang pernah dialaminya”.

…Koenjtaraningrat (1990), jika diklasifikasikan, terdapat


“minimal” enam tipe sosial-budaya masyarakat di Indonesia:
(1) tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang
sederhana; (2) tipe masyarakat pedesaan berdasarkan
teknologi bercocok tanam di ladang atau di sawah dengan
sistem dasar komuniti petani sedang; (3) tipe masyarakat
pedesaan berdasarkan teknologi bercocok tanam di ladang
atau di sawah dengan sistem dasar desa komuniti petani
sedang; (4) tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok
tanam di sawah dengan komuniti petani yang agak kompleks;
…tipe-tipe masyarakat
…TIPE …SISTEM DASAR ...GELOMBANG PENGARUH
MASYARAKAT… KEMASYARAKATAN KEBUDAYAAN
(1)..tipe masyarakat …sistem dasar …kebudayaan menanam padi,
berdasarkan sistem berkebun kemasyarakatannya kebudayaan perunggu, kebudayaan
amat sederhana, keladi dan ubi berupa desa terpencil hindu dan islam tidak dialami,
jalar sebagai tanaman pokoknya tanpa diferensiasi dan isolasi dibuka oleh Zending dan
dalam kombinasi berburu dan stratifikasi yang berarti Missionaris: contoh: masyarakat
meramu, penanaman padi tak mentawai dan penduduk pantura
dibiasakan, Irian Jaya

(2) ..tipe masyarakat pedesaan …sistem dasar …masyarakat kota menjadi arah
berdasarkan bercocok tanam di kemasyarakatannya orientasi, dengan gelombang
ladang atau di sawah dengan berupa komuniti petani pengaruh dibawa oleh pemerintah
padi sebagai tanaman pokoknya dgn diferensiasi dan kolonial, zending, missionaris dan
stratifikasi sosial yang pemerintah RI yang merdeka,
sedang dan yang merasa sedang budaya hindu dan islam
bagian dari kebudayaan tidak dialami. Contoh: masyarakat
yg lebih besar, halus dan Nias, Batak, Kalimantan Tengah,
beradab Minahasa, Flores dan Ambon

(3) …tipe masyarakat pedesaan …sistem dasar …masyarakat kota yang menjadi
berdasarkan bercocok tanam di kemasyarakatannya arah orientasinya mewujudkan
ladang atau di sawah dengan berupa desa komuniti suatu peradaban bekas kerajaan
…tipe-tipe masyarakat
…TIPE …SISTEM DASAR ...GELOMBANG PENGARUH
MASYARAKAT… KEMASYARAKATAN KEBUDAYAAN
(4) …tipe masyarakat …sistem dasar …masyarakat kota yang menjadi arah
pedesaan berdasarkan kemasyarakatannya orientasinya mewujudkan suatu
bercocok tanam di sawah berupa komuniti petani peradaban bekas kerajaan pertanian
dengan padi sebagai dengan diferensiasi dan bercampur dengan peradaban
tanaman pokoknya; stratifikasi sosial yang kepegawaian kolonial Belanda; semua
agak kompleks; gelombang pengaruh kebudayaan asing
dialami. Contoh: masyarakat Sunda,
Jawa dan Bali
(5) …tipe masyarakat ke ….mempunyai ciri-ciri …pengaruh gelombang merchantilisme
kotaan pusat pemerintahan dan modernisasi (inovasi teknologi)
dengan sektor yang sedang. Contoh: masyarakat kota-
perdagangan dan industri kota, tipe pusat distrik, pusat kabupaten
yang lemah dan ibu kota provinsi kebanyakan di
Indonesia.

(6) …tipe masyarakat …mulai mengembangkan ….masih didominasi aktivitas kehidupan


metropolitan sektor perdagangan dan pemerintahan, dengan sektor
industri yang agak berarti kepegawaian yang luas dan dengan
kesibukan politik di tingkat daerah
…tipe-tipe
masyarakat
Diesendorf and Hamilton (1997) mendeskripsikan tipe
masyarakat berdasarkan dimensi Biologi, Sosial, dan Ekologi
menjadi Empat Tipe Budaya Masyarakat
…tipe-tipe
masyarakat
…tipe-tipe
masyarakat
…struktur sosial
masyarakat pedesaan
STRUKTUR
SOSIAL

struktur struktur struktur struktur


kebudayaan kelembagaan individu ekosistem

makro mezo mikro sikon

pengertian? kepribadian:
pengertian? pangkat keyakinan, pengertian?
tujuan, sosial, status/ perasaan, unsur-unsur
nilai, norma posisi, peranan, role ekosistem
sanksi kekuasaan, perception, (kota, desa, pantai,
fasilitas attitude and sawah,)
sosial aptitude
…struktur sosial
masyarakat pedesaan
…struktur sosial, menurut Coleman: “pola hubungan antar manusia
dan antar kelompok manusia”.
…struktur sosial, menurut Kornblum (1988): “the recurring patterns
of behavior that create relationship among individuals and groups
within a society (pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan
hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat);
…menurut Ralph Linton, struktur sosial memiliki dua ciri: (1) status,
yakni suatu kumpulan hak dan kewajiban; dan (2) peran (role),
yakni tindakan menjalankan hak dan kewajiban (status).
…status ada yang diperoleh atau diberikan kepada individu tanpa
memandang kemampuan atau perbedaan (ascribed status) dan
ada yang diraih atau yang memerlukan kualitas, persaingan dan
usaha pribadi (achieved status).
…struktur sosial
masyarakat pedesaan
…pada kenyataannya, status individu dan kelompok pada
masyarakat tidak sama atau berbeda-beda (inequality)
….menurut Ralph Linton dan Robert Merton “pembedaan
masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya disebut
stratifikasi sosial (social stratification).
….stratifikasi bisa terbentuk dari: usia, agama, sistem kekuasaan,
sistem ekonomi, sistem penghargaan, sistem kasta, gender,
kekerabatan, keanggotaan dalam kelompok, pekerjaan,
pendidikan, penguasaan sumberdaya (lahan, ternak), akses,
dan sebagainya.
….peter berger (1978) menegaskan: “social stratification refers to
the fact that any society will consist of levels that relate to each
other in terms of superordinations and subordinations, be it
power, privilege, and prestige (stratifikasi diartikannya sebagai
penjejangan masyarakat menjadi hubungan atasan-bawahan
atas dasar kekuasaan, kekayaan dan kehormatan).
…struktur sosial
masyarakat pedesaan

…jika
diperbandingkan,
…pedesaan…
struktur dan
stratifikasi sosial
masyarakat di
perkotaan jauh lebih …pinggiran
kompleks dan lebih kota…
tajam dibanding

masyarakat
..perkotaan > pinggiran kota perkotaan…
pinggiran kota dan
> pedesaan
…pertanyaan 4:

…gambarkan sebuah struktur dan


stratifikasi sosial masyarakat pedesaan?
…interaksi sosial
masyarakat pedesaan

…interaksi…

..k
.
k.

on
ta
on

ta
k.
..k

.
..manusia..

..bahasa. ..bahasa.
. ..bahasa. .
…kebudayaan …masyarakat
.
..catatan: ..komunikasi (bahasa dll) + kontak
= interaksi dan kebudayaan = produk
..masyarakat
interaksi
…interaksi sosial
masyarakat pedesaan
…..interaksi sosial merupakan “kunci atau
urat nadi kehidupan sosial, atau syarat
kehidupan bersama” (Lionberger, 1987).

…….interaksi sosial merupakan “syarat


utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial” (Shibutani, 1986).

……interaksi sosial merupakan “hubungan-


hubungan sosial yang dinamis antara
orang-orang perorang, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia”
(Gillin dan Gillin, 1954)
…interaksi sosial
masyarakat pedesaan
…interaksi sosial didefinisikan oleh H. Bonner
sebagai: “hubungan dua orang atau lebih
(termasuk kelompok) yang saling mempengaruhi,
mengubah atau memperbaiki perilaku pihak-
pihak yang terlibat”.

…william stern menegaskan bahwa: “perilaku


seseorang, kelompok atau masyarakat,
dipengaruhi oleh faktor internal (endogen) dan
faktor lingkungan eksternal (exogen).

…Menurut Coleman (1988) dan Granovetter (1985):


Social Scientist have long recognized the role of interpersonal
relationships in human interaction (para sosiolog telah lama
mengakui peran dari hubungan interpersonal dan interaksi
manusia)
…interaksi sosial
masyarakat pedesaan
….faktor-faktor yang mendasari
terjadinya interaksi sosial
…bentuk-bentuk
…faktor
interaksi sosial
…faktor imitasi
dalam
sugesti
kehidupan …faktor
sehari-hari Identifi-
dapat berupa: kasi

(1)kerja sama, …faktor


sympati
(2)persaingan,
(3) pertentangan, …interaksi
…faktor sosial…
(4)konflik dan situasi
(5)akomodasi
…interaksi sosial
masyarakat pedesaan
…pertanyaan 5:
…identifikasi dan analisis bentuk-
bentuk interaksi sosial pada
masyarakat pedesaan ?
…infrastruktur sosial
masyarakat pedesaan
…menurut the associated general contractors of
amerika (Agca, 1982): “the social infrastructur
is its system of social public facilities, both
publicly and privately funded, which provide for
the delivery of essential services and a
sustained standard of living….
…menurut Jayadinata dan Pramandika (2006):
“infrastruktur sosial pedesaan adalah fasilitas
dengan prasarana pendukung sosial ekonomi
bagi masyarakat pedesaan, baik yang bersifat
fisik (tangible atau overt infrastructure)
maupun yang bersifat kelembagaan
(intangible atau covert infrastructure)…
termasuk dalam infrastruktur ini adalah
…infrastruktur sosial
masyarakat pedesaan

…infrastruktur pedesaan:
(1) …jalan dan jembatan; (2) …air bersih dan MCK; (3) irigasi; (4) pasar; (5)
…sarana pendidikan formal dan non-formal; (6) …sarana kesehatan; (7)
…tempat tinggal; (8) …fasilitas komunikasi dan informasi; (9) …fasilitas
pelayanan sarana produksi pertanian; (10) …fasilitas perlindungan sosial;
dan (11) …fasilitas ekonomi keuangan dan perdagangan; (12) fasilitas
ibadah; (13) fasilitas (ruang) dialog dan kontrol sosial; (14) fasilitas
hiburan dan rekreasi (public area); (15) fasilitas kesenian dan olah raga;

…termasuk infrastruktur sosial pedesaan adalah: (1)


modal sosial (norma, jejaring, kebersamaan, dsb); (2)
modal alami (kondisi alam, iklim, sumberdaya air dan
sumberdaya lahan); (3) modal ekonomi (uang dan alat
transaksi lainnya, ruang transaksi, kredit dsb); (4) modal
teknologi (sumber sarana produksi, teknologi lokal, dsb)
…infrastruktur sosial
masyarakat pedesaan

…pertanyaan 6:
…identifikasi infrastruktur sosial pedesaan dan
kemudian analisis (bandingkan dengan
infrastruktur sosial di pinggiran kota dan
perkotaan)?
..komunitas pedesaan
…komunitas (community) didefinisikan oleh Stewart E. Perry (2001)
sebagai: “(1) kelompok orang yang saling berhubungan
berdasarkan nilai-nilai dan kepentingan bersama yang spesial,
seperti penyandang cacat, jemaah mesjid, kelompok imigran dsb;
dan (2) satu kategori manusia yang saling berhubungan satu sama
lain karena didasarkan pada lokalitas tertentu yang sama yang
karena kesamaan tersebut secara tidak langsung membuat mereka
mengacu kepada kepentingan dan nilai-nilai yang sama.

..menurut Koentjaraningrat (1990), komunitas adalah: “suatu kesatuan


hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata, dan
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat, serta yang
terikat oleh suatu rasa identitas komunitas”. Ciri-ciri komunitas
adalah: “kesatuan wilayah, kesatuan adat-istiadat, rasa identitas
komunitas, dan rasa loyalitas terhadap komunitas.

…menurut Carrol Anne Ogdin (1998), ada 5 faktor yang membedakan


komunitas dengan kumpulan manusia lainnya: (1) pembatasan dan
ekslusivitas; (2) tujuan; (3) aturan; (4) komitmen; dan (5)
kemandirian.
..komunitas pedesaan
…perbedaan komunitas dengan kelompok lainnya (publik)…
konsep Publik (Hallahan, 2003)
Komunitas
…fokus kelompok ..permasalahan …kepentingan

…orientasi ..secara umum bersifat politis …seringkali bersifat apolitis


kekuasaan
…tujuan ..perubahan …pemeliharaan

…sejarah ..karena terorganisasi, waktunya …seringkali panjang dan terus


terbatas; seringkali sesaat karena berkembang, lantaran didirikan dengan
fokus/tujuan group baik
…keterkaitan ..tujuan bersama, diskusi tentang …kultur (keyakinan, nilai, ritual, tradisi,
dalam kelompok masalah, kegiatan para aktivis bahasa), kegiatan berwacana,
partisipasi, identitas bersama
…komposisi ..dianggap terbentuk dari kumpulan …individual, organisasi dan institusi
individu
..dipandang ..sulit ditentukan posisinya sampai …mudah ditentukan posisinya dan
organisasi kelompok trb menunjukan ingin familier dengan kepentingan
dikenal
..komunikasi ..kontinum respon mulai dari …integrasi dan konvergensi
organisasi akomodasi hingga advokasi dan (keterlibatan, pemeliharaan,
negosiasi pengorganisasian)
..komunitas pedesaan
…contoh komunitas:
(1)…masyarakat adat kampung naga;
(2) …masyarakat adat kasepuhan dan adat baduy banten kidul;
(3)…komunitas petani; (4)…komunitas peternak; (5)…komunitas
pedagang; (6)…komunitas pengemis, anak jalanan, (7)…
komunitas masyarakat agribisnis, dan sebagainya

A Community can be seen as being


something like an organism (ie it is
organized). It lives and functions
even though its human members
come and go, are born or die. Just
as a living cell, plant or animal,
transcends its atoms, so an
institution, a behavior pattern, or a
community, transcends its
Tugas 3 untuk Pert IV:

…mencari teori dan


menganalisis dua kasus
kelembagaan berdasarkan
aspek kultur dan aspek
struktur…
…daftar pustaka..
…koentjaraningrat (1990). Pengantar Ilmu
Antropologi. Rineka Cipta, Jakarta.
…jayadinata, T Johara dan Pramandika, IGP
(2006). Pembangunan Desa dalam
Perencanaan. Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
..jefkins, frank (1987). Public Relation untuk
Bisnis. Jakarta, Pustaka Binaman Presindo.
Hallahan, Kirk (2003). Community as A
Foundation for Public Relations Theory and
Practices. Boulder: Colorado State University.

You might also like