Npm : 10310058 Pembimbing I : dr. Syuhada Sp.Pk M.kes Pembimbing II: dr. Rakhmi Rafie
ABSTRAK
Latar belakang : Transfusi darah merupakan bagian esensial dalam perawatan kesehatan modern, karena transfusi darah adalah perpindahan darah dari orang yang sehat (donor) kepada orang yang sakit memerlukan (resipien). mengingat pentingnya transfusi darah, maka yang perlu diperhatikan adalah darah transfusinya dan suhu penyimpanan. Tujuan umum di lakukan penelitian adalah mengetahui kualitas whole blood terhadap lama penyimpanan darah lengkap pada kantong darah.
Metode penelitian : Penelitian bersifat experimental quasi dengan post only control group dengan total sampel 27 kantong darah. Olah data menggunakan uji one way ANOVA yang disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian : Menunjukan bahwa rata- rata kadar hemoglobin, hematokrit, eritrosit, dan trombosit dalam darah donor tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara hari pertama sampai hari ketiga penyimpanan dimana P-value > 0,05 dan diketahui bahwa terlihat pengaruh suhu lemari es dapat memperlambat perubahan morfologi pada sel darah, sehingga sangat berpengaruh terjaganya kualitas darah dalam kantong darah.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa tidak adanya perubahan yang signifikan antara lama penyimpanan 1, 2, 3 hari.
Kata Kunci : Lama Simpan, Darah Lengkap Kepustakaan : 13 (1994 2013)
ABSTRACT
Background : Blood transfusion is an essential part in modern health care because this activity involves the movement of some blood from healthy people (donor) to unhealthy people (recipient).Concerning the importance of transfusion, the things that must be considered are the blood itself and the temperature in the storage. The objective of the study is to examine the quality of whole blood after long storage.
Methods : this study is an experimental quasi with posttest only group design with a total sample of 27 bloods bags. If the data using one-way ANOVA test are presented in tabular form.
The result of study : shows that the average of hemoglobin, hematocrit, erythrocyte and thrombocyte contents in donor blood do not change significantly from the first until the third day of storage in which p value > 0.05. It can be seen that the temperature of refrigerator retards morphological change on blood cell. Thus, the quality of packed blood is sustained.
PENGARUH LAMA SIMPAN WHOLE BLOOD TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA KANTONG DARAH
2
Conclusion : It can be said that there is no significant change on the blood quality after 1, 2 and 3 day storage.
PENGANTAR Transfusi darah merupakan bagian esensial dalam pelayanan kesehatan modern, karena transfusi darah adalah perpindahan darah dari orang yang sehat (donor) kepada orang yang sakit memerlukan (resipien). Usaha transfusi darah merupakan bagian dari tugas unit transfusi darah (UTD) dalam memberikan pelayanan darah kepada masyarakat, Tetapi kurangnya kebutuhan akan darah masih sangat minim, sejauh ini PMI baru bisa mengumpulkan 1,9 juta kantong darah dari jumlah penduduk 4,8 juta di Jakarta. Jadi masih kurang sekitar 3 juta kantong darah sedangkan idealnya stok kantong darah diperlukan secara nasional 2 persen dari jumlah penduduk. 1
Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, Departemen Kesehatan membentuk Unit Transfusi Darah dan Bank Darah yang bertugas menyediakan darah yang layak untuk digunakan. Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah lulus uji saring dan cocok dengan darah pasien. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) selalu mencatat dan melaporkan seluruh kegiatan dan penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit. Mencakup permintaan darah ke unit transfusi darah, penerimaan dari UTD, penyimpanan darah, pencatatan suhu dan penyimpanan darah dll. Melihat situasi tersebut begitu penting nya Bank darah bagi suatu rumah sakit. 2
Di Indonesia, tidak semua kota memiliki bank darah yang mampu menyediakan komponen darah. Keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia serta ketersediaan donor merupakan kendala yang masih harus di atasi. Dalam usaha kebutuhan akan darah pemerintah juga membuat program yaitu mobil unit transfusi darah dimana tugas dari mobil unit transfusi darah mendatangi masyarakat untuk mencari darah, Tetapi kurangnya perhatian dalam memperhatikan lingkungan sekitar, itu dapat membuat darah terbuang sia-sia dan dapat menurunkan kualitas darah. Penelitian tentang batasan penyimpanan darah lengkap
membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memaksimalkan penggunaan whole blood (WB) yang bisa disediakan oleh sistem pelayanan transfusi darah saat ini. 2
Oleh karena itu mengingat pentingnya transfusi darah, maka yang perlu diperhatikan adalah darah transfusinya dan suhu penyimpanan. Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah sel-sel darah yang terdapat didalam Whole Blood itu kualitasnya masih normal sehingga layak untuk ditransfusikan? Mengingat sebelum ditranfusikan, biasanya darah transfusi disimpan di lemari pendingin terlebih dahulu. Jika tidak,maka tujuan dari transfusi darah itu sendiri akan sia-sia. Transfusi yang tadinya merupakan penyelamatan jiwa yang vital manjadi fatal karena kesalahan. Hal inilah yang mendasari peneliti membuat penelitian tentang pengaruh lama simpan whole blood terhadap hasil pemeriksaan darah lengkap. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Diana Aulia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) pada tahun 1998 diketahui bahwa terlihat pengaruh suhu lemari es dapat memperlambat perubahan morfologi pada sel darah, maka untuk pemeriksaan eritrosit,leukosit dan kadar Hb dari darah 3
K 3 EDTA dianjurkan paling lambat 6 jam setelah pengambilan bahan. 3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridho Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (FF UGM) 2003 diketahui bahwa lamanya penyimpanan eritrosit selama 1 minggu sampai 3 minggu dapat mempengaruhi penurunan kadar eritrosit dalam darah. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen laboratorik Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Penelitian ini adalah menggunakan sampel darah dalam kantong darah. 2. Sampel Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengulangan pada tiap perlakuan, untuk pengambilan sampel digunakan tekhnik purposive sampling
Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional penelitian terhadap lama penyimpanan darah. No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala 1 Lama penyimpanan Lama penyimpanan darah refrigerator selama 3 hari Kalender Melihat penanggalan pada kalender Dalam hari 1 hari 2 hari 3 hari Ordinal 2 Jumlah leukosit Jumlah leukosit dalam whole blood Hematologi Analiyzer Metode impedansi Sel/mm 3 Numeric 3 Jumlah trombosit Jumlah trombosit dalam whole blood Hematologi Analiyzer Metode impedansi Sel/mm 3 Numeric 4 Kadar Hb Jumlah Hb dalam whole blood Hematologi Analiyzer Metode siamet HB gr/dl Numeric
Analisa Data Analisa data dilakukan secara diskriptif dan analitik. Analisa data secara analitik dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan darah terhadap kadar Hemoglobin dan jumlah sel leukosit dan trombosit Analisa multivariant digunakan untuk menguji pengaruh penyimpanan darah terhadap kadar Hb, jumlah leukosit, dan trombosit. Kemudian dilakukan uji 4
kenormalan distribusi data dengan uji Kolmogorov Smirnov dilanjutkan dengan Uji statistik One Way Anova.
Hasil Analisa Univariat a. Distribusi Frekuensi Hemoglobin Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hemoglobin Dalam Whole Blood Hemoglobin Hari I Hari II Hari III Total Mean SD 14,02 0.95 13.99 0.944 13.930.95 13.98 0.94 Min Max 12.40 16.00 12.40 15.90 12.30 16.00 12.30 16.00
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hemoglobin dalam whole blood dari hari 1 sampai hari ke 3 =13.98, standar deviasi = 0.94, nilai minimum = 12.30 dan nilai maksimum = 16.00
b. Distribusi Frekuensi Hematokrit Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hematokrit Dalam Whole Blood
Hematokrit Hari I Hari II Hari III Total Mean SD 42.33 2.94 42.29 2.91 41.852.93 42.16 2.90 Min Max 37.00 48.00 37.00 48.00 36.00 48.00 36.00 48.00
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hematokrit dalam whole blood dari hari 1 sampai hari ke 3 =42.16, standar deviasi = 2.90, nilai minimum = 36.00 dan nilai maksimum = 48.00
c. Distribusi Frekuensi Leukosit
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Leukosit Dalam Whole Blood Leukosit Hari I Hari II Hari III Total Mean SD 7.02 1.45 6.88 1.45 6.671.45 6.86 1.44 Min Max 5.10 10.10 5.00 9.80 4.90 9.60 4.90 10.10
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata leukosit dalam whole blood 5
dari hari 1 sampai hari ke 3 = 6.86, standar deviasi = 1.44, nilai minimum = 4.90 dan nilai maksimum = 10.10
d. Distribusi Frekuensi Eritrosit
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Eritrosit Dalam Whole Blood Eritrosit Hari I Hari II Hari III Total Mean SD 4.99 0.20 4.96 0.20 4.900.20 4.95 0.20 Min Max 4.60 5.38 4.60 5.37 4.59 5.28 4.59 5.38
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata eritrosit dalam whole blood dari hari 1 sampai hari ke 3 = 4.95, standar deviasi = 0.20, nilai minimum = 4.59 dan nilai maksimum = 5.38
e. Distribusi Frekuensi Trombosit
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Trombosit Dalam Whole Blood Trombosit Hari I Hari II Hari III Total Mean SD 298 50.64 302 49.8 30847.8 303 49.00 Min Max 167 410 170 407 192 403 167 410
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata trombosit dalam whole blood dari hari 1 sampai hari ke 3 = 303, standar deviasi = 49.00, nilai minimum = 167 dan nilai maksimum = 410
Analisa Bivariat Secara umum, berdasarkan hasil analisis data menggunakan program komputer SPSS versi 16 yang akan dijelaskan dibawah ini, dimana terbukti bahwa penyimpanan darah donor pada pada hari pertama sampai hari ketiga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna : 1. Uji Normalitas Distribusi data diuji dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test dan didapatkan hasil Sig pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Tabel Uji Normalitas
Dari hasil tabel diatas menyebutkan bahwa kesemua kelompok menunjukkan nilai Sig >0,05 yang berarti bahwa distribusi data normal.
Dari hasil tabel diatas menyebutkan bahwa kesemua kelompok menunjukkan nilai Sig > 0.05 yang berarti bahwa kesemua variant adalah sama.
Uji ANOVA Tabel 4.8 Tabel Uji ANOVA
Dari hasil tabel Uji ANOVA kita dapat menyimpulkan bahwa keseluruhan P- value dari variant yang ada diatas = 0.05 yang artinya tidak ada perbedaan kadar sel darah yang bermakna antara kelompok hari I , Hari ke II dan Hari Ke III untuk setiap variant yang ada.
Pembahasan Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama penyimpanan darah lengkap pada kantong darah terhadap kualitas whole blood. bahwa rata-rata kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit, eritrosit dan trombosit dalam darah donor tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara hari pertama sampai hari ke tiga penyimpanan. Hal ini dapat disebakan karena faktor dari penyimpanan kantong darah didalam refrigerator. Darah donor yang belum segera ditranfusikan akan disimpan dalam refrigerator, suhu penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas darah dan usia dari darah yang disimpan. Dalam penyimpanan darah direfrigerator suhu harus stabil dan harus dilakukan pengontrolan setiap hari dengan memakai termometer yang berkualitas baik agar angka yang ditunjukkan menunjukkan suhu yang sebenarnya. Penelitian diatas sejalan dengan penelitian Muhamad Ridho Fakultas Farmasi UGM pada tahun 2003 diketahui bahwa lamanya penyimpanan eritrosit selama 1 sampai 3 minggu dapat mempengaruhi penurunan kadar eritrosit dalam darah. 4
Suhu untuk penyimpanan darah donor penyimpanan nya pada suhu rendah 2 0 C sehingga metabolismenya diperlambat. Sedangkan suhu maksimum untuk meyimpan darah adalah 6 0 C, di atas suhu tersebut perusakan pada eritrosit berlangsung cepat. Yang optimal 2 6 0 C. 8 , Selain dari suhu faktor Pemilihan jenis antikoagulan akan berpengaruh pada batas waktu penyimpanan darah donor dan tidak merubah fungsi dan kualitas komponen Hemoglobin Hematokrit Leukosit Eritrosit Trombosit F-Anova 0.060 0.225 0.417 1.087 0.253 P-value 0.942 0.799 0.660 0.342 0.777 7
darah. Jenis antikoagulan yang baik adalah yang tidak merusak komponen komponen yang terkandung didalam darah dan harus sesuai dengan jenis komponen darah yang dibutuhkan. 11 DI PMI sendiri darah yang dapat terkumpul dalam sehari 200 hingga 300 kantong darah yang dapat habis dalam waktu 2-7 hari sehingga diharapkan kualitas darah dalam jangka waktu itu tetap baik, Pada penelitian ini menunjukan kualitas darah yang disimpan di dalam PMI sampai 3 hari itu a masih baik. Upaya tranfusi darah ditujukan untuk membantu pengobatan atau membantu memperbaiki kondisi Anemi penerima darah donor sehingga darah yang diberikan harus darah yang berkualitas. Sedangkan untuk ditransfusikan yaitu darah yang bebas dari penyakit menular yang dibuktikan dengan uji saring (Tes HIV, HBS Ag, VDRL, Anti HCV, Malaria), warna plasma darah donor jernih, tidak keruh atau berwarna, tidak kadaluwarsa, cukup mengandung komponen-komponen yang diperlukan resipient (penerima), untuk itu harus selalu dilakukan upaya-upaya menjaga kualitas darah donor sehingga tujuan pelayanan Bank Darah Rumah Sakit H.Abdul Moeloek untuk memberikan pelayanan darah yang bermutu dapat tercapai.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa rata-rata kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit, Eritrosit dan trombosit dalam darah donor tidak mengalami perubahan yang signifikan antara hari pertama sampai hari ke tiga penyimpanan dimana p value > 0,05. 2. Pada penelitian ini tidak ada pengaruh lama simpan terhadap perubahan morfologi pada sel darah, sehingga sangat berpengaruh untuk terjaganya kualitas darah dalam kantong DAFTAR PUSTAKA 1. Muin HU. Gerakan Palang Merah Indonesia. Penerbit PMI. Jakarta ;1994 2. Departemen Kesehatan Republic. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Jakarta : Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik ;2008.
3. Aulia D. Pengaruh Lama Penyimpanan Dengan Antikoagulan EDTA Dengan Beberapa Parameter Hematologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;1998.
4. Ridho M. Pengaruh Lama penyimpanan terhadap Beberapa Parameter. Fakultas Farmasi UGM;2003
5. Carwin Buku Saku Patofisiologi. Jakarta.2004; 100-121. 6. Rustam M. Penyimpanan Darah Untuk Transfusi. Transfusi Darah. Jakarta.1978; 75-77.
7. Rustam M. Problemalitik Dalam pemakaian Darah Simpan. Transfusi Darah. Jakarta.1978; 418-421.
8. Gandasoebrata R. Penuntun Laboraturium Klinik. Kedokteran EGC Jakarta.2007; 71-80.
9. Nelson.Hematologi. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta.1985; 414-511. 10. Bakta P Dr I M. Hematologi. Klinik Ringka Jakarta.2006; 271-279. 11. A.V Hoffbrard, edisi 4 Hematologi, 2002; 200-215. 12. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. 2010; 70-75 8