You are on page 1of 15

MANAJEMEN KONSTRUKSI

11MAR
Hey semuanya, ada tugas MK rangkuman nih, udah dibuat tapi ga dikumpul, yasudahh ditaroo disini
ajaaa dehh, semoga bermanfaat.
I. DEFINISI MANAJEMEN KONSTRUKSI
Manjemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan
teknologiindustri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah modal bisnis
yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek
pembangunan.
Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama
tanggung jawab seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga,
manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan dan praktik
profesional.
II. ASPEK ASPEK MANAJEMEN KONSTRUKSI
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu
sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut dalam bentuk
bangunan fisik secara efisien dan efektif. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya
menyangkut aspek teknis pelaksanaan manajemen kostruksi itu sendiri dalam penyelenggaraannnya.
Proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima. Selama proses
berlangsung, beberapa aspek teknis yang berkaitan dengan proses, perlu diketahui. Aspek teknis yang
umum dilakukan terdistribusi dalam :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penjadwalan (Scehduling)
3. Pengendalian (Controling)
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai variable biaya-
mutu-waktu yang optimal. Sebagaimana diketahui secara tradisional bahwa ketiga variable tersebut
saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Gambar : Segitiga variable utama dalam managemen konstruksi
Ketiga variable tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas Mutu berkaitan dengan biaya yang
dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu
pekerjaan yang sama dengan spesifikasi yang sama pula. Demikian dengan waktu pelaksanaan, tinggi
rendahnya mutu secara tidak langsung berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan, mutu yang tinggi
membutuhkan kehati-hatian dan pengawasan mutu yang lebih intensif, sehingga jelas akan
menggunakan waktu yang lebih lama daripada waktu normal. Dari waktu yang lebih lama, maka secara
otomatis akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling ketergantungan ini memberikan beberapa
kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi.
III. PERANAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang sangat baik yang
disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Sebagai
manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi proyek Anda. Pada tahap pra-
konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian
datang desain dan perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan
dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai membangun aktual
bawah pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada independen dari para profesional lain yang
terlibat dalam konstruksi. netralitas ini memungkinkan untuk secara objektif dan tidak memihak
menyarankan klien pada pilihan consultans dan kontraktor, yang memungkinkan klien untuk
mendapatkan manfaat maksimal.
Peranan MK pada tahapn proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :
1.Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan berfungsi
sebagai koordinator penghubung (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para
kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu
penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak
langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
2.Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana
melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi konflik-kepentingan karena peninjauan terhadap
proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan
menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen
Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.
3.Owner Construction Management (OCM)
Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang
bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
4.Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan
GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai
waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak
sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
IV. FUNGSI MANAJEMEN KONSTRUKSI
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi
oleh waktu dan sumber daya yang terbtas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya
untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangnan atau infrastruktur. Manajemen proyek konstruksi
adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara
sistimtis pada suatu proyek dengan mengunkan sumber daya yang ada secara efktif dan efsien agar
tercapai tujuan proyek secara optimal.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini berarti
menyangkut pengambilan keputusan berhadapan dengan pilihan-pilihan.
2. Mengorganisasi (Organizing)
Fungsi ini berkaitan dengan usaha untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang dituntut untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut berdasarkan jenisnya supaya lebih
mudah ditangani oleh bawahan.
3. Penempatan Orang (Staffing)
Fungsi ini menyangkut usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang-orang yang tepat di
dalam berbagai jenis pekerjaan yang sudah didisain lebih awal dalam organisasi.
4. Mengarahkan (Directing)
Fungsi ini biasa juga disebut supervisi. Ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan
kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama.
5. Mengontrol (Controlling)
Fungsi ini dijalankan untuk menjamin bahwa perencaan bisa diwujudkan secara pasti. Ada banyak alat-
alat analisa untuk suatu proses kontrol yang efektiv. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur:
perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dan
menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.
Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan
manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikrenakan manajemen perecanaan berperan
hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu
proyek.
Manajemen Konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
2. Mengantisipasi terjdinya perubahan kondisi lapngan yang tidak pasti dan mengatasi kendala
terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicpai, hal itu dilakukan dengan opname
(laporan) harian, mingguan dan bulanan
4. Hasil evaluasi dpat dijadikan tindakan pengmbilan keptusan terhadap masalah-masalah yang terjadi
di lapangan
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk menganalisis
performa dilapangan
V. TUJUAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
Sasaran Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan
pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan
(spesification) untk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan,
biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan
pelaksanaan pengawasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan
waktu pelaksanaan ( Time Control ).
Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga
pada tahap tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK dapat
diterapkan pada tahap tahap proyek sebagai berikut
1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan
sistem Manajemen Konstruksi, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk
masukan masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi,
yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan
dan penyerahan proyek.
2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan proyek
selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible ) mulai dari tahap disain.
3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam penyempurnaan
disain sampai proyek selesai.
4. Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan
fungsi pengendalian atau pengawasan.
VI. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Manajemen proyek adalah cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset, sumber daya manusia,
waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan kualitas yang maksimal dalam
waktu yang sudah direncanakan serta memberikan efek kesejahteraan bagi karyawan.
Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi sehingga masing-masing personil dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tanggung jawabnya masing-masing tanpa mendapat
tekanan dari atasan.
Proyek konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik yang memenuhi dan
persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilakukan beberapa orang atau
beberapa kelompok orang. Untuk proyek-proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa
kontraktor, maka pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan yang penuh pada suatu badan yang
disebut manajemen konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer.
Dalam sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur organisasi yang ada
didalamnya antara lain:
Pemilik proyek atau owner
Konsultan perencana
Konsultan pengawas
Kontraktor
Project manajer
Site Enginer
Pengedali operasional proyek
Logistik proyek
Arsitek atau drafter gambar kerja
Quantity surveyor
Quality Qontrol.
Safety atau K3
Pelaksana proyek
Surveyor
Administrasi proyek
Perpajakan
Akutansi
Teknik informatika proyek
Mekanikal elektrikal
Mandor
Tukang bangunan
Kepala tukang
Pekerja bangunan
Satpam
Kantin
Pemerintah daerah
Aparat kepolisian
dll
masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar pekerjaan konstruksi
dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan kualitas yang memuaskan.
Tugas pelaksana proyek
Dalam sebuah pelaksanan pembangunan konstruksi dibutuhkan pelaksana proyek agar dapat selesai
dengan baik, tugas pelaksana proyek adalah:
Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan
dilapangan.
Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan persyaratan waktu,
mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian kepada pelaksana
pekerjaan.
Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadi keterlambatan dan
penyimpangan pekerjaan di lapangan.
Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan
pekerjaan dilapangan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan
spesifikasi teknik.
Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan tenaga dan
peralatan proyek.
Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di lapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai dengan metode
konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.
Owner atau pemilik proyek konstruksi
Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan
memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
Untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.
Tugas pemilik proyek atau owner adalah:
Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengadakan kegiatan administrasi.
Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.
Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi (MK)
Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah :
Membuat surat perintah kerja ( SPK )
Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan
pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
Konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:
Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.
Membuat gambar kerja pelaksanaan.
Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman
pelaksanaan.
Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik ke dalam desain bangunan.
Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang
tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan.
Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.
Kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas
Wewenang konsultan perencana adalah:
Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan
pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
Konsultan Pengawas dalam pelaksanaan proyek
Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan
pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat nerupa badan usaha atau perorangan.
Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :
Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek
Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan pengawas juga memilik wewenang sebagai berikut:
Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap
kontrak kerja.
Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan peringatan
yang diberikan.
Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana proyek.
Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site Instruction)
Terimakasihh semoga dapat dimengerti Walopun rangkumannya cmn ngambil referensi dari mbah
google, yang penting ngerjain,yah namanya juga PR hahaaaa #kelakuan mahasiswa
http://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/

Manajemen Konstruksi
Posted on September 29, 2008by joegolan
1. Struktur Organisasi Proyek
a. Owner
adalah nama atau istilah dari Amerika Utara, yang artinya pemilik suatu proyek dan yang
mendanai suatu proyek tersebut. Owner ini dapat perorangan atau lembaga swasta maupun
pemerintah.
b. Konsultan Perencana
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam merencanakan suatu
bangunan dalam bentuk faedah dalam penggunaannya beserta besar biaya yang diperlukan
dan susunan pelaksanaan dalam bidang adminitrasi maupun kerja dalam bidang teknik.
i.) Konsultan Arsitektur
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang gambar perncanaan
yang meliputi bidang-bidang bangunan utilitas, publik, monumental, perumahan, rencana
induk kawasan rancangan grafis, rancangan interior, studi kelayakan, rancanagn lengkap.
ii.) Konsultan Struktur
Adalah Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang analisis
struktur suatu bangunan, seperti kekuatan beton berapa, kolom, pembesian, pondasi, balok,
atap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan perencanaan kekuatan suatu elemen.
Konsultan ini mernacanakan perhitungan struktur seperti bangunan gedung, jalan,
jembatan, banjir, dan drainase, tanah dan geoteknik, bangunan srana dan prasarana umum,
bangunan industri.
iii.) Konsultan ME
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang mekanikal dan
elektrikal yang meliputi instalsi, plambing, pengatur suhu udara, pengaman kebakaran,
pengolahan limbah, transportasi vertikal, instalsi catu daya, detector kebakaran, instalsi
penerangan, pengaturan tata suara, akustik, sistem alarm.
c. Konsultan Pengawas
Adalah perusahaan atau lembaga yang bertugas mengawasi pekerjaan secara menyeluruh
dari awal samapai akhir pelksanaan pembangunan dan meliputi seluruh bidang-bidang
keahlian yang diperlukan. Berikut rincian bidanag pekerjaannya: pengendalian umum
pekerjaan, pengesahan sub pemborong (termasuk kemapuan teknis), menetapkan,
menyediakan, mengkoordirnir tenaga ahli, meminta keputusan arsitek perencanaan tentang
estetika, meminta penjelasan dari perancang.
d. Konsultan Manajemen Konstruksi
Adalah perusahaan atau lembaga atau orang yang bertugas selaku pengendali dan
coordinator dalam keseluruhan sistem rekayasa, sejak persiapan perencanaan dimulai
samapai pelaksanaan konstruksi berakhir dan bertanggung jawab atas pengelolaan proses
konstruksi keseluruhnya dari perencanaan sampai tahap pemeliharaan.
e. Kontraktor Utama
Adalah perusahaan atau lembaga atau orang yang melaksanakan suatu proyek konstuksi
dengan kontrak tertentu,
f. Sub Kontraktor
orang atau badan yang menerima perkejaan dari kontraktror utama dan menyelenggarakan
pelaksanaan perkerjaan sesuai bidang yang dimiliki atau penerima pekerjaan khusus dari
suatu konstruksi. Dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
1. Struktur Organisasi Kontraktor
a. Project Manager
Adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola proyek sesuai
cakupan tugasnya.
b. Site Manager
Adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk menangani, mengatur,
mengkoordirnir pekerjaan disuatu tempat konstruksi atau lapangan.
c. Site Enginering
Adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk menangani hal-hal teknis
pekerjaan disuatu tempat konstruksi atau lapangan
d. Drafter
Adalah orang yang membuat konsep atau rancangan tentang gambar.
e. Quantity Surveyor
Adalah pihak yang menaksir dan menetapkan jumlah dan biaya, bahan dan upah yang
dibutuhkan untuk mendirikan sebuah bangunan dan memberi nasihat biaya pada klien,
selain itu mempersiapkan mendapatkan keterangan, keuantitas dan dokumen kontarak,
menetapkan gambar konstruksi.
f. Surveyor
g. Supervisor
Adalah pihak atau orang yang ditingkat pelaksanaan suatu proyek, yang bertugas untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan karyawan secara tepat dan efisien sesuai dengan tugas
yang ditentukan oleh atasannya. Dibawah supervisor ini dapat berupa subkontraktor
pekerjaan terntu atau juga mandor. Supervisor ini mempunyai hubungan kerja yang tetap
dengan kontraktor.
h. Kepala Seksi Logistik
Adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk menangani masalah tentang
pendananaan dalam pengadaan logistik suatu konstruksi. Dalam hal pembayaran
tenagakerja, pengadaan material, peminjaman atau pembelian peralatan
i. Mechanic
Adalah orang ahli dalam bidang mesin
j. Administrasi
Adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara
penyelenggaraan pembinaan organisasi serta berkaitan erat dengan kantor dan tata usaha.
k. Keamanan Proyek
Adalah suatu keadaan tidak berbahaya dan berjalan sesuai apa adanya di suatu tempat
pembangunan konstruksi atau proyek.
l. Mandor Dan Tenaga Kerja
Mandor adalah pihak atau orang yang bertugas mebdatangkan sejumlah tenaga kerja
sesuai dengan kulifikasi yang diperlukan seperti kelompok tukang kayu, besi batu dan
memimpin serta mengawasi pekerjaan mereka. Mandor tidak ada hubungan ikatan kerja
dengan kontraktor tidak pada hubungan tanggungjawab yang kokoh, tetapi lebih pada
ketergantungan yang bersifat sangat sederhana dari proyek ke proyek.
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja adalah pihak atau orang yang melkukan suatu pekerjaan, dari tingkat yang
terendah yaitu kuli bangunan sampai pada level tertinggi seperti kontraktor.
1. Monitoring
Adalah suatu kegiatan mengamat-ngamati dan mempengaruhi kegiatan pokok dan hasil
pekerjaan, kegiatan ini mengukur masih tetap pada jalannya, memeberi masukan-masukan dan
keluaran-keluaran seratamambandingkan hasil pekerjaan yang dapat dicapai terhadap yang
direncanakan dalam jangka pendek. Kegiatan ini dilakukan secara menerus.
1. Laporan Pelaksanaan Proyek
a. Laporan Harian
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada setiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
b. Laporan Mingguan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada setiap bulannyua pada suatu proyek konstruksi.
c. Laporan Bulanan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya
suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa
berita lisan dan tertulis pada setiap tahunnya pada suatu proyek konstruksi.
1. Berita Acara
Adalah catatan laporan yang dibuat mengenai waktu, tempat, keteranagan dan petunjuk lain
mengenai suatu kegiatan atau kejadian dalam konstruksi.
1. Time Schedule
Dalam bahasa Indonesia jadwal waktu ialah alat yang dapat menunjukan kapan berlangsungnya
setiap kegiatan, sehingga dapat digunakan pada waktu merencanakan kegiatan-kegiatan
maupun untuk pengendalian pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Jadwal kerja ini dapat
berupa jaringan kerja (network) dan bangun balok (barchart)
1. Kurva S
Adalah suatu kurva yang digunakan untuk penegndalian, operasi proyek. Kurva ini berbentuk
huruf s, selain itu dipakai untuk menggambarkan nilai-nilai atau bobot pekerjaan, bobot
kumulatif pekerjaan, Biaya dan kumulatif biaya, selain itu juga terdapat urutan pekerjaan.
1. Prosedur Pembayaran Upah Tenaga Kerja
Adalah tata cara tentang pemberian upah kerja dari suatu tenaga kerja. Dapat mingguan,
bulanan sesuai dengan ketentuan dari proyek tersebut.
1. Perizinan Pelaksanaan Pekerjaan
Adalah suatu persyaratan yang harus dimilki dalam pelaksanaan proyek konstruksi, perizinan ini
meliputi tugas-tugas kontraktor dalam melaksanakan pekrjaan konstruksi fisik yang berdasarkan
atas gamabr-gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), lengkap dengan penjelasan
dan pembahasan yang ditetapkan dalam kontrak dengan biaya yang ditetapkan, termasuk untuk
jasa kontraktor, IMB, serta pajak-pajak dan iuran-iuran daerah lainnya.
1. Gambar
a. Gambar Rencana
Adalah suatu gambar yang digunakan untuk bahan pengkajian dan komentar suatu proyek.
b. Shop Drawing
Shop drawing atau dalam bahasa indonesia sering disebut dengan gambar kerja merupakan
suatu gambar konstruksi yang siap dipakai oleh pelaksana konstruksi.
c. As Built Drawing
Adalah suatu gambar akhir yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya dari unit atau
instalasi yang sudah dibangun.
http://joegolan.wordpress.com/2008/09/29/manajemen-konstruksi/

Struktur Organisasi dalam Manajemen
Proyek
March 22nd, 2011 Manajemen Proyek Konstruksi No comments- Tags: manajemen proyek, manajer, struktur organisasi fungsional, sumber
daya
Salah satu aspek dari manajemen proyek adalah proyek struktur organisasi. Terdapat banyak struktur
organisasi baru telah bermunculan pada organisasi organisasi manajemen proyek dalam beberapa dekade
terakhir, tetapi struktur organisasi mereka masih kurang banyak kualitas yang diinginkan pada metode lama.
Pada akhirnya, pimpinan proyek manajemen mencari metode-metode organisasional yang memfasilitasi kerja
sama tim, dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas, efisiensi dan kualitas, sehingga
proyek selesai dan sebagaimana tujuan dan sasaran tercapai. Tulisan ini akan memeriksa tiga struktur utama
organisasi untuk manajemen proyek; struktur organisasi fungsional, organisasi proyek dan organisasi
matriks.
struktur organisasi fungsional
Organisasi Fungsional Struktur ini adalah struktur tertua dari metode-metode organisasional namun tetap
salah satu yang paling sukses. Metode ini sangat baik, jika digunakan untuk fungsi pekerjaan rutin dan
penegakan standar kualitas dan kerja. Organisasi Fungsional menetapkan struktur proyek dalam dua cara
yang berbeda. Salah satu cara melibatkan proyek yang ditugaskan untuk seorang manajerfungsional tertentu
yang kemudian berkoordinasi dengan departemen lain, dan mereka salingberkontribusi satu sama ain. Atau
proyek di bagi beberapa departemen yang berbeda di mana setiapmanajer departemen memastikan bahwa
bagian-bagian kerja mereka telah selesai.
Metode ini tidak bekerja sangat efektif bila digunakan dalam memfasilitasi proyek-proyek kompleks. Salah satu
kritik utama dari struktur organisasi adalah kurangnya built-pengukuran dalam pengakuan karyawan, dan
kontribusi untuk kinerja proyek. Demikian pula, sedikit akuntabilitas individu untuk setiap tugas manajemen
proyek yang perlu dilakukan.
Proyek Proyek Organisasi Organisasi
Proyek Proyek Organisasi Organisasi adalah struktur yang dirancang khusus untuk mengeksekusi proyek. Hal
ini secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek yang kompleks dengan mengisolasi
kerja unik dan mempertahankan fokus yang kuat pada menyelesaikan proyek tersebut. Setelah proyek selesai,
struktur ini dibubarkan. Struktur ini efektif dalam mempertahankansumber daya yang didedikasikan selama
masa proyek.
Kritik utama dari struktur ini adalah bahwa hal itu tidak efisien dalam mentransfer teknologi dan penggunaan
sumber daya. Juga, pada saat para anggota benar-benar mulai bertindak sebagai tim kohesif, proyek sudah
berakhir dan organisasi tidak dilanjutkan. Sebuah proyek berusaha mendedikasikan sumber daya, tetapi yang
terjadi kemudian inefisiensi yang besar ketika kurang dimanfaatkan karyawan selama proyek pada bagian
tertentu dari proyek.
Matrix Organisasi
Matrix Organisasi merupakan manajemen proyek struktur yang berevolusi dari kelemahan yang terjadi dalam
Organisasi Fungsional dan Organisasi Proyek struktur. Dibuat pada tahun 1970, struktur ini menggabungkan
komponen terbaik dari kedua struktur. Model ini berfungsi sangat baik bila ada beberapa proyek
dikoordinasikan sekaligus. Para manajer fungsional mengawasi staf, pelatihan, penugasan dan evaluasi
personil proyek. Para spesialis fungsional ditugaskan satu atau lebih proyek dan mengawasi proyek-proyek ini
yang mencapai individual mereka tujuan tersebut diselesaikan melalui efisiensi sumber daya maksimum.
Meskipun terdapat pengakuan atas kelebihan dari struktur ini, Matrix Organisasi masih memang memiliki
beberapa masalah sendiri. Individu karyawan melaporkan kepada setidaknya dua manajer yang sering dapat
menyebabkan ambiguitas dan konflik. Masalah ini dapat dihindari melalui komunikasi yang baik dan
kepemimpinan yang solid antara manajer.
Tulisan ini hanya memberikan gambaran struktur manajemen proyek beberapa organisasi. Organisasi
Fungsional, Organisasi Proyek dan Organisasi Matrix adalah tiga struktur manajemen proyek yang paling
tradisional yang masih digunakan sekarang ini karena efektivitas mereka. Namun, perlu diingat bahwa ada
banyak metode lain yang tersedia yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan Anda. Namun demikian, jenis
struktur organisasi yang harus dipilih oleh perusahaan Anda tergantung pada jenis proyek serta tujuan dan
tujuan yang akhirnya bertujuan untuk mencapai sukses.

You might also like