You are on page 1of 27

I.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan
insulin ( Subekti, 1999).

Diabetes Militus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang juga menyerang
berbagai usia dan berbagai kalangan masyarakat, baik masyarakat perkotaan
maupun masyarakat pedesaan yang juga merupakan penyakit dengan tingkat
membunuh yang tinggi. Selain itu, penyakit diabetes adalah penyebab utama
kebutaan di negara-negara maju dan kelompok masyarakat menengah ke atas.
Diabetes merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan
tepat dan serius. Jika tidak, dampak penyakit tersebut akan membawa berbagai
komplikasi penyakit serius lainnya seperti penyakit jantung, stroke, disfungsi
ereksi, gagal ginjal, lever dan kerusakan sistem syaraf. Hal ini tidak saja
berdampak kepada kondisi kesehatan seseorang semata tetapi juga memiliki
dampak kepada beban sosial dan ekonomi karena tingginya biaya pengobatan dan
perawatan. Sedangkan dampak tak langsung yang dirasakan adalah menurunnya
produktivitas tubuh.

Indonesia saat ini menjadi negara peringkat empat setelah China, India, dan
Amerika. Dengan jumlah penderita diabetes mellitus atau kencing manis terbesar
di dunia. Para penderita tersebar mulai dari wilayah perkotaan hingga ke
pedesaan. Berdasarkan data WHO pada tahun 2009, sekitar 8 juta jiwa
masyarakat di Indonesia menderita penyakit diabetes dan diperkirakan jumlahnya
akan melebihi 21 jiwa pada tahun 2030 mendatang. (WHO, 2009)
Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1














Tabel 1.1
Daftar negara dengan jumlah perkiraan kasus DM terbanyak untuk tahun
2009 dan 2030
Ranking Negara tahun
2009
Orang dengan
DM (juta)
Rangking Negara
tahun 2030
Orang dengan DM
(juta)
1. India
2. Cina
3. AS
4. Indonesia
5. Jepang
6. Pakistan
7. Federasi Rusia
8. Brasil
9. Italia
10. Banglades
31,7
20,8
17,7
8,4
6,8
5,2
4,6
4,6
4,3
3,2
India
Cina
AS
Indonesia
Pakistan
Brasil
Banglades
Jepang
Filipina
Mesir
79,4
42,3
30,3
21,3
13,9
11,3
11,1
8,9
7,8
6,7


Berbagai obat telah digunakan untuk mengobati penyakit diabetes ini, namun
perkembangannya masih terlihat kurang baik. Hal ini dikarenakan tingkat
konsumsi terhadap glukosa yang tinggi akibat gaya hidup yang tidak sehat, Ini
dapat dilihat dari pemakaian jumlah pemanis pada minuman yang dikonsumsi
sehari-hari. Maka dibutuhkan sebuah solusi untuk menggantikan gula sebagai
pemanis dan tidak berefek terhadap peningkatan glukosa darah. Salah satunya
pemanfaatan kayu manis sebagai pengganti gula pada setiap minuman.
Mengingat di Indonesia banyak terdapat tumbuhan kayu manis yang memiliki
berbagai macam kandungan nutrisi yang tidak hanya memberikan energi, namun
juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi
buruk. Maka dari itu pemanfaatannya pun akan semakin beragam. Salah satunya
yaitu membuat pemanis dari kayu manis yang tidak meningkatkan glukosa darah
namun malah dapat menurunkan glukosa darah. Sampai saat ini masyarakat
belum cukup mengerti kandungan nutrisi didalam kayu manis yang dapat
digunakan untuk menurunkan glukosa darah. Oleh karena itu dibutuhkan adanya
penelitian pemanfaatan kayu manis yang dapat menarik perhatian masyarakat luas
untuk dapat digunakan sebagai pengganti gula pada minuman.

Berdasarkan masalah diatas, kami bermaksud memberikan solusi atas
permasalahan yang tengah mendunia ini dengan memunculkan inovasi baru yaitu
pemanis berasal dari kayu manis sebagai pengganti gula yang tidak hanya dapat
dikonsumsi oleh para penderita, tapi juga dapat dikonsumsi untuk pencegahan
diabetes militus pada masyarakat terutama anak muda. Sehingga mengurangi
tingkat penderita diabetes tiap tahunnya.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pemanfaatan kayu manis sebagai pengganti gula?
2. Apakah kayu manis dapat digunakan untuk mencegah penyakit diabetes?


Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa kayu manis
dapat menggantikan gula pada minuman sebagai salah satu pencegahan
dan pengobatan Diabetes Militus

2. Tujuan khusus
a. Untuk menghitung kadar glukosa penderita Diabetes Militus setelah
penggunaan kayu manis

b. Menganalisa kadar glukosa darah penderita Diabetes Militus setelah
penggunaan kayu manis

c. Menentukan apakah kayu manis dapat dijadikan pengganti gula
sebagai pemanis dalam minuman penderita Diabetes Militus

Hipotesis
H0 Kayu manis tidak dapat menjadi pengganti gula sebagai pemanis
minuman penderita Diabetes Militus
H1 Kayu manis dapat menjadi pengganti gula sebagai pemanis minuman
penderita Diabetes Militus


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti tentang kayu
manis sebagai pengobatan diabetes militus dan pencegahan komplikasi
diabetes militus khususnya tingginya kolesterol darah.

2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan bisa sebagai data untuk
penelitian selanjutnya.

3. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan kayu manis sebagai obat
herbal pada penderita Diabetes Militus .









Kerangka Teori
Kerangka teori pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut














Bagan : Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar gula darah 2 jam sesudah
makan.
Sumber : Modifikasi Askandar Tjokroprawiro, Syahmien. Moehji, tahun 1996





obesitas Kerusakan Pankreas
(genetik)
Glukosa meningkat
dalam darah 2 jam
setelah makan
Stress
Aktivitas
Penyakit infeksi
Pengetahuan tentang
diet
Obat
Diabetes Militus

Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori dibuat kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel bebas variabel terikat



















Kontrol (tidak diberikan
pemanis pada setiap
minuman yang
diperlukan pemanis
Pemberian Kayu Manis
pada minuman yang
memerlukan pemanis
Glukosa meningkat
dalam darah 2 jam
setelah makan






II. TINJAUAN PUSTAKA


Kayu Manis (cinnamomum zeylanicum)

Klasifikasi kayu manis

Kingdom Plantae
subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas Magnoliidae
Ordo Laurales
Famili Lauraceae
Genus Cinnamomum
Spesies Cinnamomum burmannii
Sumber : (Nees &Th. Nees)
Kayu manis termasuk bumbu yang paling lama dikenal. Sejak 5000 tahun yang
lalu kayu manis telah dikenal, konon tertulis di Old Testamen. Di jaman Mesir
kuno dipakai untuk membalsem mummi, di China tertulis dalam buku pengobatan
tradisional sejak 2700 tahun sebelum Masehi.Khasiat kayu manis untuk kesehatan
diantaranya untuk: mengatur gula darah (Naturally-occurring compounds that
have been shown to improve insulin sensitivity include Cr and polyphenols found
in cinnamon), menurunkan kholesterol dan Trigliserida, artritis (linu persendian),
mempertahankan daya ingat dan sistim syaraf, untuk kesehatan jantung dan
sirkulasi darah, untuk kesehatan percernaan makanan, untuk meringankan
penyakit flu, mengurangi sakit waktu mestruasi, untuk mengurangi percepatan
perkembangan leukemi, mencegah kanker usus besar, dan mengandung anti
bakteri dan anti jamur. Kayu manis dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain
itu kayu manis dapat mengurangi lemak yang ada dalam tubuh kita dan sebaliknya
meningkatkan massa otot.

Khasiat untuk kesehatan di atas, terutama karena kayu manis mengandung
senyawa yang berfungsi sebagai anti oksidan. Kandungan senyawa lainnya
berkhasiat dengan jalan membantu fungsi faal tubuh dan reaksi biokimiawi.
Kandungan kayu manis bisa dibagi menjadi dua macam yaitu yang larut dalam
air dan yang larut dalam minyak. Kalau kita memakai kayu manis untuk bumbu
masak dalam bentuk batangan maka yang kita dapatkan hanya yang larut dalam
air, sedangkan kalau kita memasukkan bubuk kayu manis, kedua macam
kandungan kayu manis bisa kita dapatkan. Sebagai pengobatan alternatif bisa
dimasukkan kapsul. kandungan kedua macam kayu manis tersebut diantranya:
cinnamaldehyde, eugenol, trans-cinnamic acid; kelompok senyawa fenol; tannins;
catechins; oligomeric proanthocyanidins; limonene dan alpha-terpineol; pinene;
calcium monoterpenoid oxalates; gum; mucilages; resins; starch; complex sugars.
Coumarin dalam jumlah yang sangat sedikit juga bisa ditemukan. Mineral yang
ada dalam kayu manis diantaranya adalah kalsium, magnisium, zat besi , kalium,
natrium, khromium (cr), selenium, tembaga (Cu), dan zing (Zn). Biarpun dalam
jumlah yang kecil, kayu manis juga mengandung vitamin A, riboflavin (B2),
niacin (B3), dan vitamin K

Karena banyak yang mencari kandungan kayu manis maka saya tambahkan data
baru sebagai barikut :
Dalam 100 gr bubuk kayu manis mengandung :
Calories 261.00
Protein (g) 3.89
Fat Total (g) 3.19
Carbohydrate (g) 79.85
Fiber Total (g) 54.30
Sugar Total (g) 2.17
Calcium (mg) 1228.00
Iron (mg) 38.07
Magnesium (mg) 56.00
Phosphorus (mg) 61.00
Potassium (mg) 500.00
Sodium (mg) 26.00
Zinc (mg) 1.97
Copper (mg) 0.23
Manganese (mg) 16.67
selenium (mg) 1.10
Vitamin C (mg) 28.50
Thiamin (mg) 0.08
Riboflavin (mg) 0.14
Niacin (mg) 1.30
Vitamin B6 (mg) 0.31
Folate Total (mcg) 29.00
Food Folate (mcg) 29.00
Folate DFE (mcg_DEF) 29.00
Vitamin B12 (mcg) 0.00
Vitamin A (IU) 280.00
Retinol (mcg) 0.00
Vitamin E (mg) 0.95
Vitamin K (mcg) 31.20
Fat Saturated (g) 0.65
Fat Monounsaturated (g) 0.48
Fat Polyunsaturated (g) 0.53
Cholesterol (mg) 0.00



Diabetes Mellitus

1. Definisi Diabetes mellitus (DM)

Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan
insulin ( Subekti, 1999).

2. Hormon Insulin

Insulin adalah salah satu hormon didalam tubuh manusia yang dihasilkan atau
diproduksi oleh sel beta pulau langerhans di dalam kelenjar pangkreas. Insulin
merupakan suatu polipeptida (protein). Dalam keadaan normal, jika kadar
glukosa darah naik, kelenjar pangkreas akan mengeluarkan insulin dan masuk
ke dalam aliran darah. Oleh darah insulin disalurkan ke reseptor hati sebesar 50
% ginjal 10-20%, sel darah, otot, jaringan lemak 30-40%. Apabila kadar
insulin cukup atau fungsinya tidak terganggu, kelebihan gula dalam darah akan
segera diubah dan disimpan untuk metabolisme tubuh. Gula darah merupakan
bahan bakar utama yang akan diubah menjadi energi dan akan merangsang sel
beta pulau langernas untuk mengeluarkan insulin. Selama tidak ada insulin,
gula darah tidak dapat masuk kedalam sel-sel jaringan tubuh lainnya seperti
otot dan jaringan lemak. Insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel
jaringan, memasukkan gula ke dalam sel dan menutup pintu kembali. Di dalam
sel, gula dibakar menjadi energi yang berguna untuk aktivitas
3. Penyebab Diabetes Mellitus

Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin
dalam tubuh yang mencukupi maka tidak dapat bekerja secara normal. atau
terjadinya gangguan fungsi insulin. Insulin berperan utama dalam mengatur
kadar glukosa dalam darah, yaitu 60 120 mg/dl waktu puasa dan dibawah 140
mg/ dl pada dua jam sesudah makan ( orang normal) (Tjokropawiro, 2001)
Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau
sebagian besar sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pangkreas yang
berfungsi menghasilkan insulin. ada beberapa faktor yangmenyebabkan
diabetes mellitus sebagai berikut :

a. Genetik atau Faktor Keturunan

Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa sebagian besar diabetes mellitus
memiliki riwayat keluarga penderita diabetes mellitus. Penderita diabetes
yang sudah dewasa, lebih dari 50 % berasal dari keluarga yang menderita
diabetes mellitus. Maka diabetes mellitus cenderung diturunkan tidak
ditularkan. Sesuai dengan ilmu genetika, bibit diabetes mellitus
mengunakan simbol D untuk normal dan simbold untuk resesif Diabetes
mellitus merupakan penyakit yang terpautoleh kromosom seks.



b. Virus dan Bakteri

Virus yang menyebabkan diabetes mellitus adalah rubela, mumps, dan
human coxsackievirus B4. hasil penelitian menyebutkan bahwa virus ini
dapat menyebabkan diabetes mellitus melalui mekanisme infeksi sitolitik
pada sel beta yang mengakibatkan destruksi (perusakan sel) juga melalui
reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun pada sel beta.

c. Bahan Toksin atau Beracun

Ada beberapa bahan toksik yang mampu merusak sel beta secara angsung,
yakni allixan, pyrinuron (rodentisida), streptozo0tocin (produkdari sejenis
jamur). Bahan toksik lain berasal dari cassava atau singkong yang
merupakan sumber kalori utama kawasan tertentu. Singkong mengandung
glikosida sianogenik yang dapat melepaskan sianida sehingga memberi
efek toksik terhadap jaringan tubuh. Sianida dapat menyebabkan
kerusakan pangkreas yang akhirnya menimbulkan gejala diabetes mellitus
jika disertai dengan kekurangan protein. Karenannya protein dibutuhkan
dalam proses detoksikasi sianida.





d. Nutrisi

Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan
nutrisi, baik sebagai faktor penyebab maupun pengobatan. Nutrisi yang
berlebihan (overnutrition) merupakan faktor risiko pertama yang diketahui
menyebabkan diabetes mellitus. Semakin lama dan berat obesitas akibat
nutrisi yang berlebihan, terutama kelebihan konsumsi gula yang hasil
penyerapannya berupa glukosa sebagai faktor penyebab utama
peningkatan kadar glukosa darah. Hal ini yang menunjukan semakin besar
kemungkinan terjangkitnya Diabetes mellitus.

4. Gejala Diabetes Mellitus

Gejala Diabetes mellitus sangat bervariasi dan baru ditemukan pada saat
pemeriksaan penyaringan untuk penyakit selain diabetes mellitus. Umumnya
adalah rasa haus yang berlebihan (polidipsi), sering kencing terutama pada
malam hari (piliuria), dan sering lapar (polifagia), Beratbadan naik, dapat
disertai dengan rasa mual, muntah. Gejala akut (mendadak) pada penderita
diabetes mellitus baru diketahui setelah beberapa bulan atau beberapa tahun
mengidap Diabetes Mielitus yang disebut gejala kronik atau menahun yang
disertai dengan tanda-tanda yaitu:
(1) Kesemutan dan mati rasa (baal) yang diakibatkan neuropati,
(2) kelainan ginekologi seperti keputihan yang diakibatkan adanya jamur
candida, kelainan kulit seperti gatal dan bisul didaerah genital atau lipatan
kulit seperti ketiak dan bawah payudara,
(3) tubuh lemas dan mudah merasa lelah,
(4) keluhan impotensi yang diderita kaum pria,
(5) luka atau bisul yang tak kunjung sembuh,
(6) katarak atau gangguan retreksi akibat perubahan-perubahan pada lensa
akibat hiperglikemia,
(7) diabetes wanita hamil akan melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kg.

5. Etiologi Dan Patofisiologi Diabetes Mellitus

a. Etiologi

Pada diabetes mellitus, tubuh kekurangan insulin sehingga untuk pengaturan
kadar gula darah menjadi tidak seimbang, meskipun kadar gula darah sudah
tinggi, pemecahan protein dan lemak menjadi glukosa (glukoneogenesis)
dihati tetap tidak bisa dihambat ( karena insulin kurang) sehingga kadar gula
darah semakin meningkat. Akibatnyaterjadi gejala - gejala khas diabetes
mellitus, yaitu : poliuria, polidipsi, polifagia. Khusus diabetes yang banyak
dijumpai adalah NIDDM, yang umumnya mempunyai latar belakang
kelainan berupa resistensi insulin. Pada awalnya resistensi insulin belum
menyebabkan diabetes klinis. Sel pangkreas masih dapat mengkompensasi
sehingga terjadi hiperinsulinemia, kadar glukosa darah masih normal atau
sedikit meningkat memenuhi criteria diabetes mellitus. Adanya kelainan
dasarpada NIDDM adalah resistensi insulin, kenaikan produksi insulin
dihati, sekresi insulin yang kurang. (Waspadji 1999)

b. Patofisiologi

Seperti suatu mesin, badan memerlukan bahan untuk membentuksel baru
dan menganti sel yang rusak, juga badan memerlukan energisupaya sel
badan dapat berfungsi dengan baik. Pada manusia berasal daribahan bakar
yang kita makan sehari-hari, yang terdiri dari karbohidrat(gula dan tepung-
tepungan) protein (asam amino) dan lemak (asam lemak). untuk berfungsi
sebagai bahan bakar, zat makanan itu harusmasuk dulu kedalam sel supaya
dapat diolah. Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui
proses kimia yang rumit yang hasilnya timbul energi yang disebut
metabolisme. Dalam proses metabolisme ini insulin memegang peran yang
sangat penting yaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel. Insulin
adalah suatu zat atau hormon yang keluarkan oleh sel beta di pangkeas.
Pada penderita Diabetes mellitus mengalami defisiensi insulin menyebabkan
glukosa meningkat sehingga terjadi pemecahan gula baru (glukoneogenesis)
dan yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat kemudian akan
terjadi proses pembentukan keton (ketoasidosis), terjadinya ketoasidosis
dalam urin akan menyebabkan keton uria dan kadar natrium menurun serta
pH serum menurun menyebabkan asidosis. Defisiensi insulin menyebabkan
pengunaan glukosa oleh sel menjadi turun sehingga kadar gula didalam
plasma meningkat (hiperglikemia) apabila hiperglikemianya menurun parah
dan melebihi ambang ginjal maka akan terjadi glukosuria yang
menyebabkan diuresius osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih
(poliuria), timbul rasa haus (polidipsi) sehingga terjadi dehidrasi.
Glukosuria mengakibatkan kalori negatif yang menimbulkan rasa lapar yang
tinggi. Pada pengunaan glukosa oleh sel menurun mengakibatkan produksi
metabolisme energi menjadi menurun sehingga tubuh menjadi lemah.
Hiperglikemia dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil, arteri kecil
sehingga suplai makanan perifer menjadi berkurang yang akan
menyebabkan luka tidak sembuh sembuh. Karena suplai makanan dan
tidak adekuat maka akan menyebabkan terjadinya infeksi dan terjadi
gangren (ulkus). Gangguan pembuluh darah menyebabkan aliran darah
retina menurun sehingga suplai makanan retina berkurang. Akibatnya
pandangan menjadi kabur.

6. Diagnosa Diabetes Mellitus

Kriteria diabetes mellitus diambil dari keputusan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) berdasarkan kadar gula dan glukosa darah. Ada para meter yang dapat
digunakan untuk mendiagnosa Diabetes Mellitus sebagai berikut :
a. Apabila penderita kadar glukosa darah ketika puasa > 126mg/dl atau2 jam
setelah minum glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa darah lebih
dari 200 mg/dl

b. Terganggu toleransi glukosanya jika kadar glukosa darah ketika puasa
110-125mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram
menunjukkan kadar glukosa darah 140-199mg/dl.

c. Tidak menderita Diabetes Mellitus jika kadar gula darah ketika puasa
kurang dari 110 mg/dl, kadar gula darah dalam 1 jam setelah minum
larutan glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa darah kurang dari
180 mg/dl dan kadar glukosa darah 2 jam setelah kurang dari 140 mg/dl.
Di diagnosa pasti apabila penderita menderita gejala khas beserta keluhan
diatas ditambah dengan kadar glukosa darah sewaktu lebih besaratau
200mg/dl dan memiliki kadar glukosa darah puasa > 125 mg/dl pada2 kali
pemeriksaan yang berbeda. Pengolongan diagnosa Diabetes Mellitus
berdasarkan Kadar Gula Darah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:











Tabel 2.1
KADAR GULA DARAH SEWAKTU DAN PUASA

Bukan DM Belum penderita
DM
DM

Kadar Gula Darah Sewaktu
Plasma vena <110 110-199 >200
Darah kapiler <90 90-199 >200
Kadar gula darah puasa
Lasma vena <110 110-125 >126
Darah kapiler <90 90-125 >110
Sumber : Soegondo, 2002


7. Klasifikasi Diabetes Mellitus

a. Kelompok Berdasarkan Pola Makan

(1). Jenis diabetes mellitus yang menjangkit wilayah dengan penduduk
dengan berpola makan dan berpola hidup modern dan tradisional.
komposisi makanannya adalah kalori dan karbohidrat tinggi
tetapiprotein, sumber lainnya rendah.

(2) Jenis Diabetes mellitus yang disebabkan kekurangan makanan
(malnutrition) ada didaerah yang kekurangan pangan, penderita
biasanya berusia muda dan bertubuh kurus, keadaan membutuhkan
insulin dosis tinggi.

b. Kelompok berdasarkan Gejala Klinis atau medis

(1). Diabetes mellitus (DM)
(a). DM tipe 1 atau DMTI (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)
Sebagian besar sel beta pulau langerhans yang memproduksi
insulin pangkreas mengalami kerusakan, akibatnya kadar insulin
menjadi kurang atau tidak ada.
(b). DMTTI (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin)
Kelompok ini terdiri dari diabetis tidak gemuk (non obese) dan
gemuk (obese)
(c). DMTM (Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi)
Diakibatkan karena kekurangan nutrisi atau gizi DM
(d). Diabetes mellitus yang berhubungan atau sindrom tertentu
Termasuk penyakit pangkreas, penyakit hormonal, disebabkan
oleh zat kimia, gangguan reseptor insulin, sindrom genetik
tertentu atau gejala penyakit keturunan seperti diabetes mellitus.



(2). Gangguan Toleransi Glukosa ( GTG)
Gangguan ini terjadi pada kelompok tidak gemuk, gemuk, dan
berhubungan dengan keadaan atau sindroma tertentu.

(3). Diabetes mellitus pada kehamilan ( Gestional / DM )
Gangguan ini terjadi yang baru menderita diabetes mellitus setelah
hamil. Sebelumnya kadar glukosa darah dalam keadaan normal.

c. Kelompok Berdasarkan Risiko Tinggi untuk Penderita Diabetes Mellitus.
(1). Toleransi glukosanya pernah abnormal
(2). Kedua orang tua mengidap Diabetes mellitus
(3). Pernah melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg


8 Komplikasi Pada Diabetes Mellitus

a. Komplikasi akut

Meliputi ketoasidosis diabetic (DKA), koma nion ketosis hiperosmolar (
koma hiperglikemia) merupakan tanda gawat darurat yang bisa terjadi pada
perjalanan penyakit diabetes melitus. yang biasa terjadi pada diabetes
mellitus tipe I (IDDM) yang dipercepat dengan suatu penyakit akut
misalnya penyakit infeksi trauma, gangguan kardiovaskuler, stress, emosi
dan penghentian insulin. Hipoglikemia adalah keadaan klinik gangguan
saraf yang disebabkan penurunan glukosa darah dan gejala dapat berupa
gelisah sampai berat berupa koma, kejang dengan penyebab antara lain (1)
Makan kurang dari aturan yang ditentukan, (2) Berat badan turun, (3)
Sesudah olahraga, (4) Makan obat dengan sifat yang sama. Pencegahannya
pada penderita dengan insulin harus sesuai dosis, jangan terlalu dalam saat
penyuntikan, dan kurangi dosis insulin saat perubahan makan kurang,
olahraga, melahirkan sesudah operasi.

b. Komplikasi Kronis

Komplikasi yang bersifat menahun pada umumnya terjadi pada penderita
yang mengidap penyakit diabetes mellitus selama 5 10tahun. Menurut
Waspaji (1994) komplikasi mikrovaskuler yang merupakan komplikasi khas
dari diabetes mellitus lebih disebabkan hiperglikemia yang tidak terkontrol.
Komplikasi makrovaskuler pada penderita diabetes mellitus yang tidak
terlontrol menyebabkan hiper trigleseridemia (kadar trigleseridayang
normal) dan perubahan kadar kholesterol darah secara kualitatif.
(pranadji, Marianto, dan Subandriyo, 1996)






Glukosa Darah

1. Pengertian

Gula darah adalah produk akhir kharbohidrat dan merupakan sumber energi
utama untuk organisme hidup yang pemanfaatannya dikontrol oleh insulin.
Kelebihan glukosa dikonversi menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan
otot untuk dipakai bila perlu. Disamping dikonversi menjadi lemak dan
disimpan dalam jaringan adiposa (Harjono. Dkk, 1994)

2. Mekanisme Glukosa Darah Dalam Tubuh

Kharbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk termasuk gula sederhana atau
monosakarida dan unitunit yang kompleks, disakarida dan polisakarida.
kharbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna menjadi monosakarida dan
absorbsi terutama dalam deudonium dan jejunum. Sesudah diabsorbsi kadar
gula darah akan meningkat untuk sementara waktu dan akan kembali lagi ke
kadar gula darah semula ( Prince dan Wilson,1995)

3. Efek Makanan Terhadap Glukosa Darah

Pada orang normal, separuh dari glukosa yang dimakannya akan diubah
menjadi energi lewat lintasan glikolisis dan separuh lagi disimpan dilemak atau
glikogen. Glukosa yang dimakan sektar 59 % duiubah menjadienergi
(Glikolisis), 30-40 % diubah menjadi lemak dan 10 % menjadiglikogen
(Murray, 1996)

Kayu Manis terhadap Glukosa darah

Riset juga menunjukkan, kelinci yang diberi ekstrak kayu manis berisiko terkena
aterosklerosis 4,2 kali lebih rendah dari pada kelinci yang tak diberi ekstrak.
Ekstrak kayu manis juga berpotensi sebagai anti hiperkolesterolemia (penurun
kolesterol) dan mencegah timbunan lemak di hati. Disimpulkan, ekstrak kayu
manis mengandung senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan,
antagregasi platelet, antihiperkolesterolemia, serta mampu mencegah perlemakan
hati dan pembentukan lesi pada aorta kelinci percobaan. (Azima, 2004),

Kulit kayu manis tersusun atas senyawa sinamaldehide, turunan dari senyawa
fenol. Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat
antiagregasi platelet (kolesterol yang menempel di pembuluh darah). Agregasi
(pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Senyawa yang
sangat bermanfaat pada ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid,
dan saponin. Keempatnya berperan sebagai anti penggumpalan sel darah merah,
antioksidan, clan anti hiperkolesterolemia (penurun kolesterol). Selain dapat
mencegah aterosklerosis, kayu manis diketahui mengandung senyawa antioksidan
yang efektif untuk mencegah kanker. Kekuatan antioksidan kayu manis yang
diekstrak dengan etanol ternyata lebih baik dibandingkan dengan BHT
(antioksidan sintetis) dan tokoferol (antioksidan alami), pada konsentrasi sama.
Senyawa fitokimia yang berperan sebagai antioksidan pada kayu manis adalah
tanin dan flavonoid. (Astawan)

Kayu manis memang kerap digunakan oleh para penderita diabetes melitus.
Rempah-rempah dengan aroma manis ini bekerja terhadap pankreas, Pankreas
adalah salah satu organ tubuh yang memproduksi insulin. Pada penderita kencing
manis, tubuh mengalami gangguan sehingga tidak bisa memproduksi insulin yang
dibutuhkan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Hormon insulin
bertugas mendeteksi kadar gula dalam darah. Jika kandungan gula dalam darah
tinggi karena belum dibutuhkan untuk diolah, maka insulin akan menurunkan dan
mengubahnya menjadi otot dan lemak. "Dengan insulin, gula yang terdapat dalam
darah diolah menjadi energi sehingga tidak mengendap dalam sel darah . Kayu
manis mengandung senyawa kimia yang disebut PTP1B yang bekerja
mengaktifkan senyawa di pankreas dengan cara mengaktifkan sel beta yang
berfungsi menghasilkan insulin. (Amarullah.)

You might also like