You are on page 1of 2

Pada palpasi didapat nyeri tekan dan ketegangan otot pinggang, sedangkan massa jarang

teraba. Massa yang cepat meluas disertai tanda kehilangan darah yang banyak merupakan tanda
cedera vasikular.
Nyeri abdomen umunya ditemukan pada daerah pinggang atau perut bagian atas, dengan
intensitas nyeri yang bervariasi. Bila disertai cidera hepar atau limpa dapat ditemukan tanda
perdarahan didalam perut. Bila terjadi cidera pada system saluran cerna mungkin ditemukan
rangsangan peritoneum. Terabanya masa retroperitoneal dapat merupakan petunjuk adanya
hematom dan urinoma. Imbibisi darah ke intraperioneal dapat menimbulkan gejala rangsangan
peritoneum.Fraktur tulang iga terbawah sering menyertai cidera ginjal. Bila hal ini ditemukan
sebaiknya diperhatikan juga keadaan paru apakah terdapat hematotoraks atau pneumotoraks dan
kemungkinan rupture.
Hematuria makroskopik atau mikroskopik merupakan tanda utama cedera saluran kemih.
Hematuria merupakan salah satu factor yang perlu dipertimbangkan untuk tindakan selanjutnya.
Pada trauma tumpul, hematuria mikroskopik tanpa adanya syok tidak memerlukan apapun
kecuali terdapat trauma penyerta (intraabdominal atau trauma deselerasi cepat) yang
memungkinkan terjadinya cidera vesicular. Pada trauma tajam semua hematuria memerlukan
pencitraan. Derajat hematuria tidak berbanding langsung dengan tingkat kerusakan ginjal. Perlu
diperhatikan bahwa bila tidak ada hematuria, kemungkinana cidera berat, seperti putusnya
partikel dari ginjal atau ureter dari pelvis ginjal tetap ada.
Penyulit. Komplikasi dini adalah penyulit yang terjadi empat minggu pertama setelah
trauma, seperti perdarahan, ekstravasasi urin, abses, sepsis, fistel urin dan hipertensi. Komplikasi
lanjut adalah hipertensi, fistel arteriovena, hidronefrosis, urolitiasis dan pielonefritis kronik.
Dignosis. Pemeriksaan IVP (dengan dosis tinggi dan tomografi) merupakan pilihan
pertama saat ini karena ketersediaannya yang relative luas. Adanya trauma ginjal akan terasa
pada IVP berupa eksresi kontras yang berkurang, garis psoas atau kontur ginjal yang menghilang
karena tertutup oleh ekstravasasi urin atau hematoma, scoliosis yang menjauhi sisi yang terkena
trauma karena kontraksi otot psoas serta gambaran ekstravasasi kontras. Gambaran IVP yang
normal menunjukkan trauma ginjal yang ringan. Adanya bagian bagian ginjal yang sulit dan
tidak terlihat menandakan adanya laserasi dalam, avulsi ataupun oklusi pembuluh darah.
Penentuan beratnya kerusakan ginjal lebih akurat menggunakan pemeriksaan penunjang. Tidak
adanya eksresi kontras pada IVP dapat disebabkan oleh avulsi pembuluh darah, robekan intima
yang disertai dengan thrombosis dan kadang-kadang dapat pula karena spasme. Setengah dari
kasus nonvisualised ginjal disebabkan oleh cidera pada pedikel ginjal. Tidak jarang IVP tidak
adanya eksresi kontras tidak cukup tinggi dan tidak dibantu dengan tomografi. Keadaan ginjal
kontralateral perlu dinilai dengan bahan pertimbangan bila akan dilakukan nefroktomi.
Tata laksana. Hampir 90% trauma tumpul ginjal berupa cidera minor, seperti kontusio
ginjal dan laserasi parenkim ginjal superfisial yang tidak memerlukan tindakan bedah. Tindakan
knservatif berupa istirahat ditempat tidur, analgesic untuk menghilangkan nyeri, serta observasi
status ginjal dengan pemeriksaan kondisi local, kadar hemoglobin, hematocrit, serta endapan
urin. Penyulit yang mengancam ialah perdarahan retroperitoneal yang tidak berhenti sendiri.
Tindakan bedah pada penderita trauma ginjal dilakukan bila ada tanda perdarahan dengan
syok yang tidak diatasi atau perdarahan berat supaya semua organ abdomen dapat dinilai.
Indikasi eksplorasi ginjal, yaitu syok yang tidak teratasi dan syok berulang. Pada laparotomy
ditemukan hematoma yang meluas atau berdenyut, dan berdasarkan penemuan pada IVP , CT
Scan dan arteriografi. Pada IVP ditemukan ekstravasasi kontras dan adanya bagian ginjal yang
tidak tervisualisasi. Persoalan timbul bila pada IVP kontras tidak terlihat atau IVP tidak
informative. Idealnya dilakukan CT scan. Bila kedua fasilitas tidak ada, pada trauma tajam
kecenderungan lebih agresif, sedangkan pada tumpul lebih konservatif. Pencitraan dengan CT
scan memperlihatkan akurasi yang tinggi untuk luasnya trauma dan bila digunakan secara serial,
perluasan hematoma dapa dideteksi secara dini.
Pada arteriografi ditemukan bagian ginjal avascular okulasi total arteri renalis dab
ekstravasi luas.
Algoritma yang dipaparkan digunakan pada keadaan tidak tersedianya CT scan.

You might also like