You are on page 1of 3

Wildan Fawzi Burhanuddin

260110100034

1. Glumerutonefritis
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan
tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang dipakai disini
adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama terjadi pada glomerulus,
bukan pada struktur ginjal yang lain.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara menahun
(kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa
mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab kelopak
mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini
umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.
Glomerulonefritis dibedakan menjadi 3 :
a. Difus
Mengenai semua glomerulus, bentuk yang paling sering ditemui timbul akibat gagal
ginjal kronik. Bentuk klinisnya ada 3 :
- Akut
Jenis gangguan yang klasik dan jinak, yang selalu diawali oleh infeksi stroptococcus dan
disertai endapan kompleks imun pada membrana basalis glomerulus dan perubahan
proliferasif seluler.
- Sub akut
Bentuk glomerulonefritis yang progresif cepat, ditandai dengan perubahan-perubahan
proliferatif seluler nyata yang merusak glomerulus sehingga dapat mengakibatkan
kematian akibat uremia.
- Kronik
Glomerulonefritis progresif lambat yang berjalan menuju perubahan sklerotik dan
abliteratif pada glomerulus, ginjal mengisut dan kecil, kematian akibat uremia.
b. Fokal
Hanya sebagian glomerulus yang abnormal.
c. Lokal
Hanya sebagian rumbai glomerulus yang abnomral misalnya satu sampai kapiler.
MANIFESTASI KLINIK
a. Hematuria (darah dalam urine)
b. Proteinuria (protein dalam urine)
c. Edema ringan terbatas disekitar mata atau seluruh tubuh
d. Hypertensi (terjadi pada 60-70 % anak dengan GNA pada hari pertama dan akan normal
kembali pada akhir minggu pertama juga).
e. Mungkin demam
f. Gejala gastrointestinal seperti mual, tidak nafsu makan, diare, konstipasi.
g. Fatigue (keletihan/kelelahan)

2. Pyelonefritis
Pyelonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari
salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke
ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% 25% curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal
melalui darah; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%.
Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks uretero vesikal, dimana katup uretrovresikal
yang tidak kompeten menyebabkan urin mengalir baik(refluks) ke dalam ureter. Obstruksi
Wildan Fawzi Burhanuddin
260110100034
traktus urinarius yang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi), tumor kandung
kemih, striktur, hyperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan penyebab yang
lain.
Gejala
Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian
bawah, mual dan muntah.
Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering
berkemih dan nyeri ketika berkemih.
Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal. Kadang otot perut berkontraksi
kuat.Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh
kejang ureter. Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya
batu ginjal.
Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.
Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul
atau tidak ditemukan demam sama sekali.
Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti
penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung
kemih ke dalam ureter (pada anak kecil). Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak
ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).

Manifestasi Klinis
- Pielonefritis akut: pasien pielonefritis akut mengalami demam dan menggigil, nyeri tekan
pada kostovertebrel(CVA), Leokositosis, dan adanya bakteri dan sel darah putih dalam
urinselain itu gejala saluran urinarius bawah seperti disuria dan sering berkemihumumnya
terjadi. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri dalam
urin.
Ginjal pasien pielonefritis biasanya membesar disertai infiltrasiinterstisial sel-sel
inflamasi. Abses dapat di jumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kartiko medularis.
Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi. Ketika pielonefritis
menjadi kronis, ginjal membentuk jaringan parut, berkontraksi dan tidak berfungsi
- Pielonefritis kronis:biasanya tanpa gejala infeksi, kecuali terjadi eksaserbasi. Tada-tanda
utama mencakup keletiah sakit kepala, nafsumakan rendah, poliuria, haus yang
berlebihan, dan kehilangan berat badan. Infeksi yang menetap atau kambuh dapat
menyebabkan jaringan parut progresif di ginjal disertai gagal ginjal pada akhirnya.

3. Nefrotic Syndrome
Sindroma nefrotik (SN) merupakan salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis
(GN) ditandai dengan edema anarsarka, proteinuria massif 3,5 g/hari, hiperkolesterolemia
dan lipiduria.
Pada proses awal atau SN ringan, untuk menegakkan diagnosis tidak semua gejala
ditemukan. Proteinuria massif merupakan tanda khas SN akan tetapi pada SN berat yang
Wildan Fawzi Burhanuddin
260110100034
disertai kadar albumin rendah, ekskresi protein dalam urin juga berkurang. Proteinuria juga
berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang terjadi pada SN.
Manifestasi Klinis
- Protenuria : > 3.0 gr/24 jam. Perubahan pada membrana dasar glomerulus menyebabkan
peningkatan permebilitas glomerulus terhadap protein plasma yaitu albumin.
- Hipoalbuminemia : albumin serum 3,5 g/1,73m2 luas permukaan tubuh/hari),
hipoalbuminemi (<3 g/dl), edema, hiperlipidemi, lipiduri dan hiperkoagulabilitas.
Pemeriksaan tambahan seperti venografi diperlukan untuk menegakkan diagnosis
trombosis vena yang dapat terjadi akibat hiperkoagulabilitas. Pada SN primer untuk
menentukan jenis kelainan histopatologi ginjal yang menentukan prognosis dan respon
terhadap terapi, diperlukan biopsi ginjal.

You might also like