You are on page 1of 6

Sejumlah energi bisa ditambahkan ke dalam material melalui pemanasan, medan

listrik, medan magnit, bahkan gelombang cahaya seperti pada peristwa photo listrik yang
telah kita kenal. Tanggapan padatan terhadap macam-macam tambahan energi tersebut
tentulah berbeda. Pada penambahan energi melalui pemanasan misalnya, tanggapan
padatan termanifestasikan mulai dari kenaikan temperatur sampai pada emisi thermal
tergantung dari besar energi yang masuk.
Pada peristiwa photolistrik tanggapan tersebut termanifestasikan sebagai emisi
elektron dari permukaan metal tergantung dari frekuensi cahaya yang kita berikan, yang
tidak lain adalah besar energi yang sampai ke permukaan metal. Dalam mempelajari sifat
non-listrik material, kita akan mulai dengan sifat thermal, yaitu tanggapan material
terhadap penambahan energi secara thermal (pemanasan. Dalam padatan, terdapat dua
kemungkinan penyimpanan energi thermal! yang pertama adalah penyimpanan dalam
bentuk "ibrasi atom # ion di sekitar posisi keseimbangannya, dan yang kedua berupa
energi kinetik yang dikandung oleh electron bebas. Ditinjau secara makroskopis, jika
suatu padatan menyerap panas maka energi internal yang ada dalam padatan meningkat
yang diindikasikan oleh kenaikan temperaturnya. $oefisien daya hantar berlainan dengan
koefisien muai panas, walaupun keduanya dipengaruhi oleh suhu. %aiknya suhu suatu
bahan#material, maka akan mengakibatkan perubahan susunan atom yang mengiringi
pencairan dan pengaturan kembali susunan atom&atom yang diakibatkan perubahan
suhu, yang pada akhirnya akan mengganggu daya hantar panas bahan tersebut. Sifat
termal merupakan sifat yang menunjukkan respon material terhadap panas yang diterima
suatu bahan#material. 'ntuk mengetahui sifat termal suatu bahan, maka perlu dibefakan
antar temperatur#suhu dengan kandungan kalor.
Temperatur # suhu adalah tinggi rendahnya (le"el thermal dari suatu
akti"itas, sedangkan kandungan kalor adalah besarnya energi thermal.
Suatu benda dapat mengalami muai panas (Thermal ()pansion, yaitu pemuaian yang
dialami bahan ketika mengalami perlakuan termal. *esarnya pemuaian bahan #
material ditentukan oleh jenis benda, ukuran benda mula-mula, dan besarnya kalor
yang diberikan. Pemuaian ini dapat mengakibatkan pertambahan panjang (+l dan juga
pertambahan "olume..
merupakan koefisien muai panjangdan koefisien muai "olume suatu ,at. Daya hantar
panas( Thermal -onducti"ity merupakan kemampuansuatu material atau bahan dalam
meneruskan panas, yang biasanya terjadi pada benda padat, dan biasanya terjadi secara
konduksi.
.adi perubahan energi pada atom-atom dan electron bebas menentukan sifat-sifat thermal
padatan. Sifat-sifat thermal yang akan kita bahas adalah kapasitas panas, panas spesifik,
pemuaian, dan kondukti"itas panas.
Kapasitas Panas
$apasitas Termal adalah sifat yang mengindikasikan kemampuan materi untuk
menyerap panas.
$apasitas panas (heat capacity adalah jumlah panas yang diperlukan untuk
meningkatkan temperatur padatan sebesar satu derajat $. $onsep mengenai kapasitas
panas dinyatakan dengan dua cara, yaitu
a. $apasitas panas pada "olume konstan, -".

dengan ( adalah energi internal padatan yaitu total energi yang ada dalam padatan baik
dalam bentuk "ibrasi atom maupun energi kinetik elektron bebas.
b. $apasitas panas pada tekanan konstan, -p

dengan / adalah enthalpi. Pengertian enthalpi dimunculkan dalam thermodinamika
karena sesungguhnya adalah amat sulit meningkatkan kandungan energi internal pada
tekanan konstan. .ika kita masukkan energi panas ke sepotong logam, sesungguhnya
energi yang kita masukkan tidak hanya meningkatkan energi internal melainkan juga
untuk melakukan kerja pada waktu pemuaian terjadi. Pemuaian adalah perubahan
"olume, dan pada waktu "olume berubah dibutuhkan energi sebesar perubahan "olume
kali tekanan udara luar dan energi yang diperlukan ini diambil dari energi yang kita
masukkan. 0leh karena itu didefinisikan enthalpi guna mempermudah analisis, yaitu
/&(1P2
dengan P adalah tekanan dan 2 adalah "olume.
$arena pada tekanan konstan
.ika perubahan "olume juga bisa diabaikan maka

kapasitas panas pada tekanan
konstan dapat dianggap sama dengan kapasitas panas pada "olume konstan.
Panas Spesifik
Panas spesifik (specific heat adalah kapasitas panas per satuan massa per derajat
$, yang juga sering dinyatakan sebagai kapasitas panas per mole per derajat $. 'ntuk
membedakan dengan kapasitas panas yang ditulis dengan huruf besar (-
"
dan -
p
, maka
panas spesifik dituliskan dengan huruf kecil (c
"
dan c
p
.
Perhitungan Klasik.
3enurut hukum Dulong-Petit (4567, panas spesifik padatan unsur adalah hampir
sama untuk semua unsur, yaitu sekitar 8 cal#mole $. *olt,mann kemudian menunjukkan
bahwa angka yang dihasilkan oleh Dulong Petit dapat ditelusuri melalui pandangan
bahwa energi dalam padatan tersimpan dalam atom-atomnya yang ber"ibrasi. (nergi
atom-atom ini diturunkan dari teori kinetik gas. Dalam teori kinetik gas, molekul gas
ideal memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata per derajat
kebebasan adalah sehingga energi kinetik rata-rata dalam tiga dimensi adalah . (nergi
per mol adalah , ( %, bilangan 9"ogadro
:ang merupakan energi internal gas ideal.
Dalam padatan, atom-atom saling terikat sehingga selain energi kinetik terdapat pula
energi potensial sehingga energi rata-rata per derajat kebebasan bukan melainkan .
(nergi per mole padatan menjadi
Panas spesifik pada "olume konstan
9ngka inilah yang diperoleh oleh Dulong-Petit. Pada umumnya hukum
Dulong-Petit cukup teliti untuk temperatur di atas temperatur kamar. %amun
beberapa unsur memiliki panas spesifik pada temperatur kamar yang lebih rendah
dari angka Dulong-Petit, misalnya *, *e, -, Si. Pada temperatur yang sangat rendah
panas spesifik semua unsur menuju nol.
Perhitungan (instein. (instein memecahkan masalah panas spesifik dengan
menerapkan teori kuantum. ;a menganggap padatan terdiri dari % atom, yang
masing-masing ber"ibrasi (osilator secara bebas pada arah tiga dimensi, dengan
frekuensi f
(
. 3engikuti hipotesa Planck tentang terkuantisasinya energi, energi tiap
osilator adalah
dengan n adalah bilangan kuantum, n & 7, 4, 6,.....ika jumlah osilator tiap status
energi adalah (
n
dan (
7
adalah jumlah asilator pada status 7, maka sesuai dengan
fungsi *olt,mann
Dengan % atom yang masing-masing merupakan osilator bebas yang berosilasi
tiga dimensi, kita dapatkan total energi internal.
<rekuensi f
(
, yang kemudian disebut frekuensi (instein, ditentukan dengan cara
mencocokkan kur"a dengan data-data eksperimental. /asil yang diperoleh adalah
bahwa pada temperatur rendah kur"a (instein menuju nol jauh lebih cepat dari data
eksperimen.
Perhitungan Debye. Penyimpangan ini, menurut Debye, disebabkan oleh
asumsi yang diambil (instein bahwa atom-atom ber"ibrasi secara bebas dengan
frekuensi sama, f
(
. 9nalisis yang perlu dilakukan adalah menentukan spektrum frekuensi
g(f dimana g(fdf didefinisikan sebagai jumlah frekuensi yang dii,inkan yang
terletak antara f dan (f 1 df (yang berarti jumlah osilator yang memiliki frekuensi
antara f dan f 1 df . Debye melakukan penyederhanaan perhitungan dengan
menganggap padatan sebagai medium merata yang ber"ibrasi dan mengambil hipotesa
spektrum gelombang berdiri sepanjang kristal sebagai pendekatan pada "ibrasi atom.
Dengan c
s
kecepatan rambat suara dalam padatan.
Debye juga memberi postulat frekuensi osilasi maksimum, f
D
, karena jumlah
keseluruhan frekuensi yang dii,inkan tidak akan melebihi =% (% adalah jumlah atom
yang ber"ibrasi tiga dimensi. Panjang gelombang minimum adalah tidak lebih
kecil dari jarak antar atom dalam kristal. Dengan mengintegrasi g(fdf kali energi
rata-rata ia memperoleh energi internal untuk satu mole "olume kristal.
Phonon. Dalam analisisnya, Debye memandang padatan sebagai kumpulan phonon
karena perambatan suara dalam padatan merupakan gejala gelombang elastis.
Spektrum frekuensi Debye yang dinyatakan pada persamaan sering disebut spektrum
phonon. Phonon adalah kuantum energi elastik analog dengan photon yang
merupakan kuantum energi elektromagnetik.
Kontribusi Elektron. /anya elektron di sekitar energi <ermi yang terpengaruh oleh
kenaikan temperatur dan elektron-elektron inilah yang bisa berkontribusi pada panas
spesifik. Pada temperatur tinggi, elektron menerima energi thermal sekitar k*T dan
berpindah pada tingkat energi yang lebih tinggi jika tingkat energi yang lebih tinggi
kosong. (nergi elektron pada tingkat <ermi, (
<
, rata-rata mengalami kenaikan
energi menjadi (
f
1 k
*
T yang kemungkinan besar akan berhenti pada posisi tingkat
energi yang lebih rendah dari itu.
KONDUKTIVITAS TE!A"
$ondukti"itas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif bahan
yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas.
*enda yang memiliki kondukti"itas termal (k besar merupakan penghantar kalor
yang baik (konduktor termal yang baik. Sebaliknya, benda yang memiliki kondukti"itas
termal yang kecil merupakan merupakan penghantar kalor yang buruk (konduktor termal
yang buruk.
#AKTO KONDUKTIVITAS TE!A"
a. Suhu
$onduksi termal akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu
b. $andungan uap air
$onduksi Termal akan meningkat seiring meningkanta kandungan kelembaman.*ila nilai
(k besar maka merupakan pengalir yg baik,tetapi bila nilai (k kecil maka bukan pengalir
yg baik.
$erat %enis
%ilai konduktifitas termal akan berubah bila berat jenisnya berubah. Semakin tinggi berat
jenis makan semakin baik pengalir konduktifitas tersebut.
d. $eadaan pori-pori bahan
*ila semakin besar rongga maka akan semakin buruk konuktifitas termalnya.
!EKANIS!E KONDUKTIVITAS TE!A"
Panas diangkut dalam bahan padat oleh kedua gelombang getaran kisi (fonon dan
elektron bebas. $ondukti"itas termal berhubungan dengan masing-masing mekanisme ini
dan kondukti"itas total jumlah kontribusi keduanya.Dimana k4 mewakili getaran kisi dan
kondukti"itas termal elektron.energi termal yang terkait dengan fonon atau gelombang
kisi diangkut dalam arah gerak mereka. /asil kontribusi k4 dari gerakan bersih fonon dari
tinggi ke suhu rendah dari tubuh dalam gradiens suhu.
(lektron bebas dapat berpartisipasi dalam konduksi termal elektronik, dengan
elektron bebas di daerah spesimen panas smapai mendapatkan keuntungan energi
kinetik.kemudian bermigrasi ke daerah dingin, di mana beberapa energi kinetika akan
dipindahkan ke atom sendiri (sebagai energi getaran sebagai akibat tumbukan dengan
fonon atau ketidaksempurnaan lain dalam kristal. $ontribusi relatif ke, untuk
meningkatkan total kondukti"itas termal dengan meningkatnya konsentrasi elektron
bebas, karena lebih banyak elektron yang tersedia untuk berpartisipasi dalam proses
transferrence panas.

You might also like