You are on page 1of 113

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKL PKMD) DI RT 03

DESA PANJEREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES


KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU LAMPUNG

Tanggal 25 April 24 Mei 2011

Disusun Dalam Rangka Praktik Klinik Keperawatan
PKL PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Program Studi DIII Keperawatan



DISUSUN OLEH KELOMPOK III

AHMAD RIFAI
ANISA SRI UTARI
DENI FEBRIAN
DESTIA HELMI SUSANTI
MURSAL EFENDI
TRI LESTARI YUNINGSIH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRODI DIII KEPERAWATAN
PRINGSEWU LAMPUNG
2011



DAFTAR KELOMPOK

KETUA : AHMAD RIFAI
SEKRETARIS : DESTIA HELMI SUSANTI
BENDAHARA : DENI FEBRIAN
ANGGOTA : ANISA SRI UTARI
MURSAL EFENDI
TRI LESTARI YUNINGSIH


















LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan pada tanggal .. Mei 2011
Dan disetujui Untuk Disusun sebagai Studi kasus dengan
Judul:

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKL PKMD) DI RT 03
DESA PANJEREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU LAMPUNG

Tanggal 25 April 24 Mei 2011


Mengetahui
Pembimbing Akademik


Ns. NURIA, S.kep







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmad serta hidayah Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan (PKL PKMD) dengan judul
Asuhan Keperawatan Komunitas PKL PKMD di RT 03 Desa Panjerejo
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Dalam penulisan laporan studi
kasus kegiatan PKL PKMD ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami baik secara moril maupun materil dalam
pelaksanaan praktik dan penyusunan laporan kegiatan PKL PKMD, terutama
kepada:
1. Ibu Ns. Arena Lestari, S.Kep, selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu
2. Ns.Nuria S.Kep, Selaku Pembimbing Akademik
3. Bapak Sauji, selaku kepala pekon Panjerejo
4. Bapak Mustari, selaku Pak RT 03 Desa Panjerejo
5. Seluruh staff STIKes Muhammadiyah Pringsewu
6. Orangtua kami yang senantiasa mendoakan kami di rumah
7. Tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat Desa Panjirejo
8. Teman-teman angkatan XIII STIkes Muhammadiyah Pringsewu prodi DIII
Keperawatan yang selalu memberikan motifasi dan doa.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat



membangun dari semua pihak yang terkait, sehingga laporan ini menjadi lebih
baik atau mendekati sempurna. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin..



Pringsewu, Mei 2011


Kelompok III Desa Panjerejo






















DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
DAFTAR KELOMPOK
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep PKMD
B. Konsep Desa Siaga
C. Konsep Asuhan keperawatan komunitas

BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa keperawatan
D. Rencana keperawatan
E. Planning Of Actions
F. Implementasi dan Evaluasi




BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN




















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi keperawatan telah memasuki dunia baru dan dituntut untuk
mempertahankan prinsip dan prosedur yang ada serta menghubungkan dunia
baru lainnya. Saat ini, praktik keperawatan komunitas dan kebanyakan para
pekerja komunitas diseluruh dunia dilandasi oleh kemitraan, keja sama dan
pemberdayaan. Bersama pihak terkait lainnya dalam komunitasnya mereka
berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sehat untuk semua.

Tujuan ini hanya dapat dicapai mana kala hak asasi semua pihak khususnya
para wanita, anak-anak serta semua orang yang terpinggirkan dan lemah
ditingkatkan dan dilindungi. Dengan kata lain perawat komunitas
mengarahkan upaya-upaya mereka untuk mencapai keadilan social dan
kesamaan untuk semua. Untuk mencapai tujuan ini, perawat komunitas
menyadari bahwa berbagai upaya peningkatan kesehatan seharusnya
didasarkan pada kontek yang lebih luas dalam aspek social-ekonomi, untuk
masyarakat setempat, regional maupun untuk masalah dan isu global.
Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan, pada umumnya
merupakan proses yang berorientasi pada manusia dan hubungannya dengan
manusia yang lain. Proses ini mencakup rekayasa manusia dan rekayasa
system social. Rekayasa manusia mencakup pengembangan kemampuan
(pengetahuan, sikap dan ketrampilan) sehingga mampu menjadi leader atau
pemimpin upaya kesehatan di lingkungannya, sedangkan rekayasa social



mencakup pengembangan kemampuan kelembagaan masyarakat untuk
kesehatan dalam rangka membina keterpaduan kemandirian dan kelangsungan
upaya kesehatan di wilayah tertentu.

Salah satu bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan yang sudah
melembaga dan tidak asing lagi bagi kita adalah PKMD (Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa). Pembangunan kesehatan masyarakat desa
(PKMD) merupakan rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas
dasar gotong royong dan swadaya dalam menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhanya dibidang kesehatan dan
di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Tujuan PKMD adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Perkembangan pembangunan kesehatan masyarakat desa dapat dilihat dari
beberapa indicator, yang meliputi infant mortality rate (IMR), mother
mortality rate (MMR), gizi kurang pada balita dan umur harapan hidup
(UHH). Dimana, bila kita lihat dari data pada tahun 2004 menunjukan angka
kematian ibu per 100.000 lahir hidup adalah 321, kemudian angka kematian
bayi per 1000 lahir hidup mencapai 43,4, usia harapan hidup 66,07, pada
tahun 2004 angka gizi buruk sebesar 7,2% menurun hingga 5,4% pada 2007.
Dari angka tersebut dapat kita simpulkan bahwa masih tingginya masalah
kesehatan di masyarakat.




Dengan IMR dan MMR yang masih tinggi serta berbagai masalah kesehatan
yang terus berkembang maka sangat sulit bagi Indonesia untuk mencapai the
millennium development goals (MDGs) pada akhir tahun 2015 yakni IMR
menjadi 25% dan MMR menjadi 150/100.000 KH. Dimana kualitas kesehatan
Indonesia pada periode 2010-2015 membaik dilihat dari usia harapan hidup
yang semakin meningkat.

Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah menetapkan srategi
pembangunan kesehatan berupa peningkatan akses dan kualitas pelayanan,
peningkatan sumberdaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan pembiayaan kesehatan. Dalam hal ini peran serta masyarakat
sangat menentukan keberhasilan kemandirian dan kesinambungan
pembangunan kesehatan. pentingnya peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan telah diakui oleh semua pihak. Hal ini tertuang dalam
GBHN, Rencana Pembangunan Lima Tahun dan UU No.23 Tahun 1992.

Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang nantinya
mampu mendorong masyarakat yang bersifat mandiri dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri dengan mengutamakan kegiatan preventif dan
promotif.

RT 03 pekon panjerejo kecamatan Gadingrejo dengan jumlah penduduk 351
jiwa. Mayoritas penduduknya adalah petani dan pada umumnya tingkat
pendidikannya adalah SD (47%). Presentasi penduduk yang mata
pencahariannya sebagai petani 20,5% sedangkan presentasi penduduk yang
pendidikannya SD 47%. Dari hal tersebut di atas dapat menjadi factor
penghambat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di



RT 03 Pekon Panjerejo. Selain itu juga terdapat data sebagai berikut yaitu :
75,3% warga mempunyai sumber pencemaran lingkungan seperti kolam ikan
yang ada, tobong gendeng, WC cemplung dan SPAL terbuka, terdapat 55,3%
warga BAB dikolam/disungai, terdapat 92,1% jarak sumur dengan septi tank
<10 M, terdapat 14% warga membuang sampah dengan cara ditumpuk, 82,4%
warga membakar sampah, dan 3,6% warga membuang sampah dikolam.

Dari data diatas maka kami tertarik untuk melakukan PKL-PKMD di pekon
panjerejo khususnya RT 03 yang nantinya kami harapkan ada perubahan
perilaku ke arah yang positif yang akan berdampak baik bagi penduduk pekon
panjerejo pada khususnya dan untuk membantu program pemerintah tentang
pembangunan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan ini Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan komunitas yang mencakup upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif) dan pemeliharaan kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan secara optimal.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengkaji masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat



b. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data kesehatan melalui SMD
dengan wawancara, survey, dan observasi.
c. Mengumpulkan data baik data desa maupun data masyarakat,melalui
wawancara, survey, dan observasi.
d. Menganalisa data dan merumuskan masalah kesehatan masyarakat dan
masalah keperawatan.
e. Menetapkan prioritas kesehatan atau keperawatan masyarakat dengan
melibatkan langsung klien (keluarga dan masyarakat) untuk mencari
penyelesaian masalah.
f. Menyusun intervensi keperawatan/rencana kerjabersama masyarakat
g. Mengimplementasikan rencana kegiatan yang disepakati bersama
masyarakat desa untuk menanggulangi masalah kesehatan yang
dialami masyarakat
h. Mengevaluasi seluruh kegiatan (upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) yang telah dilaksanakan.
i. Mendokumentasikan rencana tindakan

C. Ruang Lingkup
1. Tempat
Pelaksanaan kegiatan PKL - PKMD Muhammadiyah Pringsewu Tahun
Akademik 2011 dilaksanakan di RT 03 Pekon Panjerejo kecamatan
Gadingrejo kabupaten Pringsewu.

2. Waktu
Pelaksanaan kegiatan PKL PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu
dilaksanakan pada tanggal 25 April sampai dengan 24 Mei 2011.







3. Sasaran
Sasaran kegiatan PKL - PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu
adalah seluruh masyarakat di RT 03 Pekon Panjerejo kecamatan
Gadingrejo kabupaten Pringsewu

D. Manfaat PKL- PKMD
1. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa PKL-PKMD merupakan penerapan mata kuliah
keperawatan komunitas yang merupakan suatu bentuk kegiatan aktif yang
memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan
dalam kegiatan praktik yang bersifat nyata dan menyeluruh di
masyarakat, dalam bentuk kemampuan kognitif dan keterampilan
psikomotor yang diperoleh di bangku kuliah

2. Bagi STIKes Muhammadiyah
Bagi Institusi Akper Muhammadiyah Pringsewu kegiatan PKL PKMD
Menambah kepustakaan dan wawasan keilmuan dalam bidang asuhan
keperawatan komunitas.

3. Bagi Dinas Kesehatan
Dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di Pekon Panjerejo
khususnya RT 03 sehingga masalah kesehatan yang muncul dapat ditindak
lanjuti. Dan sebagai bahan masukan bagi dinas kesehatan untuk
melakukan pembinaan secara continue terutama wilayah yang mengalami
masalah dalam bidang kesehatan .

4. Bagi Masyarakat
a. Dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama di bidang kesehatan



c. Sebagai bentuk nyata Peran serta Masyarakat dalam rangka menolong
diri sendiri sehingga mampu memelihara kehidupan yang sehat untuk
mencapai mutu hidup yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat .

E. Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ilmiah ini
adalah deskriptif yaitu metode menggambarkan studi kasus melalui litelatur
dan observasi partisipasi, sementara data diperoleh dari angket, wawancara
dan observasi.

F. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep PKMD
B. Konsep Desa Siaga
C. Konsep Asuhan keperawatan komunitas
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa keperawatan
D. Rencana keperawatan
E. Planning Of Actions
F. Implementasi dan Evaluasi



BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN






















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
1. Pengertian PKMD
Pembangunan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi
kebutuhanya dibidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar
mampu mencapai derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan PKMD
a. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri di
bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri sendiri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat untuk
berperan yang mampu serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa
4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indikator :
a) Angka kesehatan meningkat
b) Angka kesakitan menurun
c) Angka kematian menurun,terutama angka kematian bayi dan
anak serta angka kelahiran menurun



d) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.

3. Ciri-ciri PKMD
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan
dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah
dan mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan
sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat.
d. Masukan dari luar yang hanya bersifat memicu, melengkapi dan
menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan.
e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat.
f. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
g. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu
dari 5 unsur PHC.

4. Prinsip-Prinsip PKMD
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
b. Dalam pembinaan kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang
baik
1) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lainnya yang
bersangkutan.
2) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut
dengan masyarakat.
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau
kebutuhan sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor
yang bersangkutan.



5. Wadah Kegiatan PKMD
Karena kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan
desa adalah LKMD/Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa, maka dengan
sendirinya wadah kegiatan PKMD adalah LKMD. Pembangunan PKMD
yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian tugas
dari tim pembina LKMD

6. Strategi Pembinaan
a. Tim Pembina PKMD di masing-masing tingkat sekaligus dijadikan
sebagai forum koordinasi masing-masing tingkat.
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh
salah satu sektor, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi
untuk memungkinkan dari sektor-sektor lain untuk menghindari
tumpang tindih.
c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan
pada proporsi kebutuhan masyarakat setempat.
d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai pada perluasan dilakukan
oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah
secara lintas program dan lintas sektoral.
e. Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa
(LKMD), maka pada dasarnya LKMD merupakan wadah partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa.
f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat dari masyarakat
untuk masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2004).

7. Pengembangan dan Pembinaan
a. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN
b. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerja
sama lintas program dan lintas sektoral melalui pendekatan edukatif



c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan,
tingkat Propinsi oleh Gubernur, Kabupaten oleh Bupati, tingkat
Kecamatan oleh Camat.
d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara
keseluruhan
e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang
efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan
masyarakat desa
f. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan
berfungsi sebagai dinamisator.

8. Hal-hal yang Perlu Dalam Pelaksanaan Kegiatan PKMD
a. Masyarakat perlu dikombinasikan pengertiannya yang benar tentang
kesehatan dan tentang program-program yang dilaksanakan
pemerintah.
b. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan
sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina
kemampuan dan keberaniannya, untuk berperan secara aktif dan
berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan
mereka.
c. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan
terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai
hak atau potensi untuk menolong diri mereka sendir dalam
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
d. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang
tumbuh di masyarakat dan berperan secara wajar dan tepat.
e. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan
berkesinambungan baik antar Pembina maupun antara Pembina dengan
masyarakat, sehingga muncul pemikiran yang mendukung kegiatan
PKMD.




9. Persiapan bagi Pelaksana
Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat penting artinya, persiapan
yang di maksud dapat dilakukan melalui:
a. Pelatih kader
b. Kunjungan kerja
c. Study perbandingan.

10. Pengadaan Fasilitas
Kelestarian pembangunan akan lebih menjamin apabila fasilitas yang
disediakan diswadaya masyarakat melalui potensi dan sumber yang ada di
masyarakat yang dapat digali dan dimanfaatkan.

B. Konsep Desa Siaga
1. Pengertian Desa Siaga
Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

2. Tujuan Desa Siaga
a. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan
2) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap resiko dan bahasa yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana wabah, kegawatdaruratan, dan sebagainya)
3) Meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).



4) Meningkatnya kesehatan lingkungan desa.
5) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga
Sasaran


Strategi Utama







Target desa siaga Tahun 2006 adalah 12.000 desa
Untuk mempermudah strategi utama pengembangan desa siaga, intervensi
sasaran pengembangan desa siaga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Semua individu keluarga di desa, yang diharapkan mampu
melaksanakan hidup sehata, serta peduli dan tanggap permasalahan
kesehatan di wilayah desanya.
b. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan
keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut. Contohnya : Tokoh masyarakat, tokoh agama,
pemuda, kader, dan petugas kesehatan
c. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan,
peraturan perundang-undangan dana, tenaga, sarana, dan lain-lain.
Seperti kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, donatur dan
pemangku kepentingan lainnya.

Seluruh desa menjadi
Desa siaga
Seluruh keluarga (rumah
tangga) mempraktekkan PHBS
Seluruh keluarga (rumah
tangga) sadar gizi
Menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat



4. Kriteria Desa Siaga
Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan desa (Poskesdes).

5. Pos Kesehatan Desa
Suatu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan kegaitn-kegiatan minimal :
a. Pengamatan epidemologis penyakit menular dan yang berpotensi
menjadi KLB serta faktor-faktor resikonya.
b. Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB
serta kekurangan gizi.
c. Kesiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
d. Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.

6. Sumberdaya Poskesdes
a. Tenaga
Minimal 1 (satu) orang perawat dan 2 (dua) orang kader.
b. Sarana
1) Fisik bangunan, perlengkapan dan peralatan
2) Alat komunikasi ke masyarakat dan Ke puskesmas

7. Masalah Kesehatan
a. Desparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi
b. Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin
c. Beban ganda penyakit
d. Kualitas/kuantitas/pemerataan/dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan masih rendah.
e. Perilaku masyarakat kurang mendukung (PHBS)
f. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
g. Pendanaan kesehatan



h. Desentralisasi: Pusat dan daerah tidak sinkron.

8. Sasaran KPJM-N(2009)
a. UHH : 66,2 tahun 70,6 tahun
b. IMR : 35 26 Per 1000 lahir hidup
c. MMR : 307 226 per 100.000 LH
d. Gizi kurang anak balita : 25,8 % 20%

9. Peranan yang akan Diambil oleh Bidang Perawat Komunitas Strategi
Utama Depkes
1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
2) Meningkatkan Askes masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bekualitas
3) Meningkatkan sistem surveilence
4) monitoring dan info kesehatan
5) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

10. Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait
a. Peran Puskesmas
Dalam rangka pengembangan desa siaga, Puskesmas merupakan ujung
tombak dan bertugas ganda yaitu sebagai penyelenggara PONED dan
penggerak masyarakat desa. Dalam menggerakkan masyarakat desa,
Puskesmas akan dibantu oleh tenaga fasilitator di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang telah dilatih di Provinsi.

Adapun peran Puskesmas Adalah sebagai berikut:
1) Menggerakkan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pelayanan
obsetrik dan neonatal emergensi dasar (PONED)
2) Mengembangkan komitmen dan kerja sama tim di tingkat
Kecamatan dan desa dalam rangka pengembangan desa siaga
3) Memfasilitasi pengembangan desa siaga dan Poskesdes



4) Melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan desa siaga.

b. Peran Rumah Sakit
Rumah sakit memegang peranan penting sebagai sarana rujukan dan
Pembina teknis pelayanan medik, peran rumah sakit adalah :
1) Menyelenggarakan pelayanan rujukan, termasuk pelayanan
obstetric dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK)
2) Melaksanakan bimbingan teknis medis, khususnya dalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan
bencana di desa siaga
3) Menyelenggarakan promosi kesehatan di rumah sakt dalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan
bencana.

c. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Sebagai Pembina Puskesmas dan rumah sakit, peran dinas kesehatan
Kabupaten/Kota meliputi :
1) Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim ditingkat
Kabupaten/ Kota dalam rangka pengembangan desa siaga.
2) Merevitalisasi Puskesmas dan jaringannya sehingga mampu
menyelanggarakan pelayanan rujukan dengan baik, termasuk
PONEK dan promosi kesehatan di rumah sakit.
3) Merekrut/menyediakan calon-calon fasilitator untuk dilatih
menjadi fasilitator mengembangkan desa siaga.
4) Menyelanggarakan pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader.
5) Melakukan advokasi keberbagi pihak (pemangku kepentingan)
tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan desa siaga.
6) Bersama puskesmas melakukan pemantauan, evaluasi, dan
bimbingan teknis terhadap desa siaga.
7) Menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desa
siaga.



d. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Sebagai penyelia dan pembina rumah sakit dan dinas kesehatan
Kabupaten/kota, dinas kesehatan povinsi berperan :
1) Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat Provinsi
dalam rangka pengembangan desa siaga
2) Membantu dinas kesehatan Kabupaten/Kota mengembangkan
kemampuan melalui pelatihan-pelatihan manajemen, pelatihan-
pelatihan teknis dan cara-cara lain.
3) Membantu dinas kesehatan Kabupaten/Kota mengembangkan
kemampuan Puskesmas dan rumah sakit di bidang konseling,
kunjungan rumah, dan pengorganisasian masyarakat serta promosi
kesehatan, dalam rangka pengembangan desa siaga.
4) Menyelenggarakan pelatihan fasilitator pengembangan desa siaga
dengan metode lokakarya (interruptea training)
5) Melakukan aduokasi keberbagai pihak (pemangku kepentingan)
tingkat provinsi dalam rangka pengembangan desa siaga.
6) Bersama dinas kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pemantauan,
evaluasi dan bimbingan teknis terhadap desa siaga.
7) Menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desa
siaga.

e. Peran Pemangku Kepentingan Terkait
Pemangku kepentingan lain, yaitu para pejabat pemerintah daerah,
pejabat lintas sektor, unsur-unsur organisasi/ikatan profesi, pemuka
masyarakat, tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dimia usaha/swasta, dan
lain-lain. Diharapkan berperan aktifjuga disemua tingkat administrasi.
1) Pejabat pemerintah daerah
a) Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk
menyelenggarakan desa siaga.



b) Mengkoordinasikan masyarakat untuk memanfaatkan pelayaan
Poskesdes/Puskesmas/Pustu dan berbagai UKBM yang ada
(Posyandu, Polindes, dan lain-lain).
c) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk berperan
aktif dalam penyelenggaraan desa siaga dan UKBM yang ada.
d) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan desa
siaga secara tetatur dan lestari.

2) Tim Penggerak PKK
a) Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggarakan
UKBM di desa siaga (Posyandu, dan lain-lain).
b) Menggerakkan masyarakat untuk mengelola menyelenggarakan
dan memanfaatkan UKBM yang ada.
c) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam rangka
menciptakan kadarzi dan PHBS

3) Tokoh Masyarakat
a) Menggali sumber daya untuk kelangsungan pelanggaraan desa
siaga.
b) Menangani dan membina kegiatan desa siaga.
c) Menggerakkan masyarakat untuk berperan aletif dalam
kegiatan desa siaga.

4) Organisasi kemasyarakatan /LSM/Dunia Usaha/Swasta
a) Berperan aktif dalam penyelenggaraan desa siaga
b) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pengembangan
penyelenggaraan desa siaga.

11. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan upaya pengembangan desa siaga dapat dilihat dari empat
kelompok indikatomya, yaitu:



a. Indikator masukan
Indikator masukan adalah indikator untuk mengukur seberapa besar
masukan telah diberikan dalam rangka pengembangan desa siaga,
indikator masukan terdiri atas hal-hal berikut:
1) Ada/tidaknya forum masyarakat desa
2) Ada/tidaknya Poskedes dan sarana bangunan serta pelengkapan/
peralatannya.
3) Ada/tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat.
4) Ada/tidaknya tenaga kesehatan (minimal perawat)

b. Indikator Proses
Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif upaya
yang dilaksanakan di suatu desa dalam rangka pengembangan desa
siaga. Indikator proses terdiri atas hal-hal berikut :
1) Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa
2) Berfangsi/tidaknya Poskesdes
3) Berfimgsi/tidaknya UKBM yang ada
4) Berfimgsi/tidaknya sistem kegawatdaruratan dan penanggulangan
kegawatdaruratan dan bencana
5) Berfungsi/tidaknya sistem survelans berbasis masyarakat.
6) Ada /tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.

c. Indikator Keluaran
Indikator keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar
hasil kegiatan yang dicapai di suatu desa dalam rangka pengembangan
desa siaga.
1) Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes
2) Cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain
3) Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan
4) Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk
kadarzi dan PHBS.



d. Indikator Dampak
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar
dampak dari hasil kegiatan di desa dalam rangka pengembangan desa
siaga.

C. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas merujuk pada pengertian PKMD,
yaitu Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong
royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri sehinga mampu
memelihara kehidupan sehat sehingga terwujud Derajad Kesehatan yang
optimal. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Askep
komunitas/PKMD adalah :

1. Pertemuan tingkat desa
Pertemuan tingkat desa dilakukan dengan pendekatan social, dengan
tujuan :
a. Dikenal nya program-program kesehatan
b. Diperoleh nya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama
c. Dipahaminya survey mawas diri
d. Tersusunnya pokja untuk SMD.

2. Survey Mawas Diri (SMD)
SMD yaitu kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan, yang memiliki tujuan menumbuhkan keinginan dan minat
masyarakat untuk mengetahui masalah kegiatan.
Kegiatan SMD meliputi:
a. Pengkajian
Data yang perlu di kaji adalah:
1) Core/inti
a) Riwayat / sejarah perkembangan komunitas
b) Data demografi



c) Vital statistic
d) Status kesehatan komunitas
2) Data lingkungan fisik
a) Perumahan
b) Pendidikan
c) Keamanan dan keselamatan di lingkungan
d) Politik dan kebijakan pemerintah terkait
e) Pelayanan kesehatan
f) System komunikasi
g) Ekonomi
h) Rekreasi (Delapan sub system yang mempengaruhi komunitas
menurut Betty Neuman).

b. Pengolahan data
Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Klasifikasi data / katagori data
2) Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan TELLY
3) Tabulasi data
4) Interprestasi data
5) Analisis data

c. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif sehingga diketahui kesenjangan /
masalah. Tujuan analisa data, antara lain:
1) Menetapkan kebutuhan komunitas
2) Menetapkan kekuatan yang dimiliki
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan



Tabel analisa data
NO DATA MASALAH
1 Hasil angket Resiko tinggi.diantara
warga..sehubungan dengan 2 Data observasi
3 Data wawancara

d. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang
ditemukan. Diagnosa keperawatan member gambaran tentang masalah
dan status kesehatan baik actual, resiko, ataupun potensial.
Menurut Muecke 1984 diagnosa keperawatan mengandung komponen:
1) Resiko
Merupakan masalah kesehatan spesifik yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi masyarakat.
2) Diantara
Berkaitan dengan kelompok yang beresiko.
3) Sehubungan dengan
Menggambarkan karakteristik masyarakat dan lingkungan yang
teridentifikasi.

3. Musyawarah masyarakat desa (MMD)
MMD adalah pertemuan seluruhn warga desa untuk membahas hasil SMD
dan merencanakan pemecahannya sehingga menjadi keputusan bersama.
Tujuan MMD adalah:
Masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi
Sepakat untuk mengatasi
Bersedia menyusun rencana aksi






Kegiatan MMD meliputi:
a. Presentasi hasil SMD
Sebagai catatan bahwa sebelum dilakukannya presentasi hasil SMD,
terlebih dahulu membuat pra/pre planning MMD yang memuat tentang
rencana kegiatan termasuk jalannya acara dan setting tempat.
b. Prioritas masalah
Pada kegiatan prioritas masalah, hal yang perlu dipertimbangkan
adalah:
1) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan
2) Kebijaksanaan nasional dan daerah
3) Kemampuan dan sumberdaya masyarakat
4) Peran serta masyarakat
Dalam menentukan prioritas masalah di dasarkan pada 5 kriteria, yaitu:
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi
3) Berat ringan nya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk di atasi
5) Tersedianya sumberdaya masyarakat














Tabel Prioritas Masalah
NO DX.
KEP
PERHATIAN
MASYARAKAT
PREVALENSI BERAT
RINGANNYA
MASALAH
MASALAH
UNTUK
DIATASI
SDM


b. Rencana tindakan
Rencana tindakan adalah penyusunan rencana yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnose keperawatan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan masyarakat (Pusdiklat keperawatan).
Langkah langkah dalam perencanaan:
1) Identifikasi alternative tindakan keperawatan
2) Tetapkan teknik / prosedur yang akan digunakan
3) Pertimbangkan sumber yang ada dimasyarakat
4) Sesuaikan kebutuhan masyarakat
5) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
6) Realistic
7) Libatkan peran serta masyarakat
8) Sistematik ( dibuat dalam bentuk POA)





Tabel rencana kegiatan (POA)
DX
Kep
Kegiatan Tujuan Strategi Waktu Penanggung
jawab
Sasar
an
Alat /
media
Dana /
pembiayaan


4. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan / implementasi, sepenuhnya melibatkan peran serta
masyarakat dari mulai penyediaan sumberdaya sampai dengan kegiatan
operasional. Tidak kalah penting melibatkan / kerjasama dengan pihak
puskesmas, bidan dan masyarakat.

Fokus kegiatan mencakup 8 kegiatan, yaitu:
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. KIA
d. Imunisasi
e. Penyediaan air bersih
f. P2M / P2MN
g. Pengobatan tepat
h. Penyadiaan obat sederhana





Prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah:
I2RMU
a. Inovasi
Perawat mempunyai wawasan luas, mampu menyesuaikan dengan IPTEK
berdasarkan IMTAQ.
b. Integritas
Mampu bekerjasama (TIM) berdasarkan asas kemitraan
c. Rasional
Askep menggunakan pengetahuan, secara rasional demi tercapainya
program
d. Mampu dan mandiri
Mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam pelaksanaan dan
kompeten
e. UGEM
Yakin dan percaya atas kemampuan, bertindak optimis.
Prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan, adalah:
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Di sesuaikan dengan sumberdaya manusia
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri dan
lingkungan
d. Menekankan promotif dan preventif
e. Melibatkan peran serta masyarakat
5. Pembinaan dan pelestarian ( Evaluasi)
Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan dan pelestarian (evaluasi) adalah :
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai pengkajian sampai dengan
pelaksanaan
c. Hasil evaluasi keperawatan digunakan sebagai perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum tercapai.



Kegunaan evaluasi :
a. Untuk menentukan perkembangan perawatan Kesehatan Masyarakat yang
diberikan
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan
yang diberikan
c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses keperawatan.


























BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Gambaran umum RT 03 Pekon Panjerejo
RT 03 Pekon Panjerejo termasuk dalam wilayah Kecamatan Gading Rejo
dan mempunyai luas area 40.000 m
2,
dengan kondisi jalan umum aspal
berlubang. transportasi yang ada adalah mobil, motor, dan sepeda. Batas-
batas wilayahnya :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Sungai
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung
c. Sebelah barat berbatasan dengan Makam
d. Sebelah timur berbatasan dengan RT 04

Kondisi selokan atau paritan terdapat banyak genangan air yang tidak
dialirkan ke SPAL. Fasilitas pelayanan social yang ada yaitu masjid,
mushala, lapangan voly. Di RT 03 tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan.
Kelompok penduduk yang paling banyak berkumpul atau berkerumun
pada waktu-waktu tertentu yaitu sore hari. Organisasi atau kegiatan
penduduk yang ada dan diselenggarakan secara rutin yaitu pengajian
bapak-bapak, Ibu-ibu dan RISMA.
Tempat penduduk berkumpul untuk mengadakan pertemuan adalah Balai
Desa, selain itu terdapat pencemaran lingkungan yang ada yaitu genangan
air, kolam, sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, media



informasi atau komunikasi warga peduduk yang ada pada RT 03 Pekon
Panjerejo yaitu TV, Radio, Telepon, Hp. Ditemukannya masalah
lingkungan yaitu masalah kesehatan lingkungan tentang penggunaan WC
cemplung (kolam) pada sebaian besar penduduk RT 03 Pekon Panjerejo.

2. Demografi
Adapun jumlah penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berjumlah 351 jiwa.
Jumlah kepala keluarga sebanyak 85 Kepala Keluarga, jumlah penduduk
laki-laki 171 dan jumlah penduduk perempuan 180, sebagian besar
penduduk Pekon panjerejo berada pada usia Produktif.
3.1 Jenis kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah
1 Laki laki 171
2 Perempuan 180


Diagram 3.1 Distribusi penduduk RT 03 pekon panjerejo
berdasarkan jenis kelamin

49%
51%
laki-laki
perempuan



Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-
laki lebih sedikit dari pada perempuan yaitu laki-laki sebanyak 171 orang
(49%), dan jumlah perempuan sebanyak 180 orang (51%).

3.2 Tingkat Pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 Kuliah 11
2 SMA 44
3 SMP 74
4 SD 165
5 TK 17
6 Belum Sekolah 34
7 Tidak Sekolah 6



Diagram 3.2 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
terbanyak penduduk adalah SD dengan jumlah 165 orang (47%), hal ini
menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk RT 03 Pekon
Panjerejo masih rendah.
46%
21%
13%
3%
2%
10%
5%
SD
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI
TIDAK SEKOLAH
BELUM SEKOLAH
TK



3.3 Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah
1 Buruh 31
2 Tani 41
3 wiraswasta 9
4 PNS 4



Diagram 3.3 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan jenis pekerjaan

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
yang bekerja sebagai tani yaitu 48 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
ekonomi penduduk panjerejo masih tergolong rendah.

3.4 Suku
No Suku Jumlah
1 Jawa 79
2 Batak 1
3 Lampung 4
4 Melayu 1

48%
36%
11%
5%
tani
buruh
wiraswasta
PNS




Diagram 3.4 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan suku
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk RT
03 pekon panjerejo bersuku Jawa yaitu sebesar 79 KK (93%) dari total 85
KK. Hal ini menunjukkan bahwa semua penduduk mudah untuk
melakukan komunikasi

3.5 Agama

No Agama jumlah
1. islam 85



Diagram 3.5 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo
berdasarkan agama

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa penduduk panjerejo RT
03 yang beragam islam berjumlah 85 KK (100%). Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas penduduk RT 03 pekon panjerejo beragama islam.

93%
1%
5%
1%
JAWA BATAK LAMPUNG MELAYU
0%
20%
40%
60%
80%
100%
100%
ISLAM
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%



3.6 Anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir
No Keluarga meninggal Jumlah
1 Ya 0
2 Tidak 85


Diagram 3.6 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan
terakhir

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa tidak ada anggota
keluarga (100%) yang meninggal dalam 6 bulan terakhir.

3.7 PUS
No Usia Jumlah
1 20 - 30 tahun 27
2 31 45 tahun 34
3 <45 tahun 10


0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
YA TIDAK




Diagram 3.7 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kelompok PUS

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa pasangan usia subur
(PUS) berumur 31-45 tahun ber jumlah 34 orang (48%), PUS berumur 20-
30 tahun sebanyak 27 orang (38%), PUS berumur >45 tahun sebanyak 10
orang (14%). hal ini menunjukkan bahwa masih ada PUS yang dalam
keadaan beresiko.

3.8 Pengguna KB
No Menggunakan KB Jumlah
1 Ya 52
2 Tidak 19


38%
48%
14%
20-30 THN
31-45THN
>45 THN
73%
27%
YA
TIDAK



Diagram 3.8 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa PUS yang sudah
memakai alat kontrasepsi berjumlah 52 pasangan (73%). Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat RT 03 Pekon Panjerejo sudah memahami
tentang KB.

3.9 Jenis KB
NO Jenis KB JUMLAH
1 IUD 3
2 PIL 11
3 SUNTIK 33
4 IMPLAN 2
5 STERIL 3


Diagram 3.9 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjirejo
berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan

Berdasarkan data di atas sebagian besar penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
menggunakan alat kontrasepsi suntik yaitu dengan jumlah 33 orang (64%)

9%
21%
64%
4%
0%
6%
0%
IUD PIL SUNTIK IMPLAN KONDOM STERIL KALENDER
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%



3.10 Alasan Tidak Memakai KB

No Alasan tidak memakai KB jumlah
1 Tidak nyaman 4
2 Dilarang agama 1
3 Lain - lain 14



Diagram 3.10 distribusi penduduk berdasarkan alasan tidak memakai
alat kontrasepsi

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa alasan tidak berKB
dikarenakan tidak nyaman berjumlah 4 orang (21%), karena mahal 0 orang
(0%), karena lain-lain 14 orang (74%), dan karena dilarang agama 1 orang
(5%) dari 19 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini
menunjukkan bahwa masih ada kurang dari sebagian kecil penduduk tidak
ber-KB.




5%
74%
21%
DILARANG AGAMA
LAIN-LAIN
TIDAK NYAMAN



3.11 Sumber Informasi tentang KB
No Informasi KB Jumlah
1 Petugas kesehatan 51
2 Media elektronik 1



Diagram 3.11 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan mendapat informasi tentang KB

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
masyarakt RT 03 Pekon Panjerejo mendapatkan informasi tentang KB dari
petugas kesehatan yaitu sebanyak 98% dari jumlah keseluruhan PUS yang
ber-KB.

3.12 Kondisi PUS saat ini
No Kondisi PUS Jumlah
1 Sehat 52
2 Sakit 0


98%
2%
PETUGAS KESEHATAN
MEDIA ELEKTRONIK




Diagram 3.12 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi PUS saat ini

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
penduduk RT 03 Pekon Panjerejo khususnya PUS dalam keadaan sehat
yaitu dengan jumlah 71 orang (100%)

3.13 Kelompok Ibu Hamil

No Ibu hamil Jumlah
1 4-6 bulan 2
2 7-9 bulan 2



Diagram 3.13 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kelompok ibu hamil
100%
SEHAT
50%
50%
4-6 bln
7-9 bln




Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu yang hamil 7-9 bulan
sebanyak 2 orang (50%), dan 4-6 bulan 2 orang (50%).

3.14 Peningkatan BB Ibu Hamil

No Peningkatan BB ibu hamil Jumlah
1 < 9 1
2 9-12 3


Diagram 3.14 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan peningkatan berat badan hamil

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa peningkatan berat badan ibu
hamil naik < 9kg sebanyak 1 orang (25%), 9-12 sebanyak 3 orang (75%),
dan >12kg tidak ada.

3.15 Jumlah Makan Ibu Hamil
No Jumlah makan ibu hamil jumlah
1 3x makan pokok + selingan 4
2 3x makan pokok tanpa selingan 0


25%
75%
<9 KG
9-12 KG




Diagram 3.15 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan jumlah makan Ibu hamil perhari

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu yang hamil tersebut
makan 3x/hari makanan pokok ditambah makanan selingan (100%).

3.16 Pemeriksaan Kehamilan
No Pemeriksaan kehamilan Jumlah
1 Ya 4


Diagram 3.16 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan memeriksakan kehamilan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu hamil
memeriksakan kehamilannya.

100%
0%
3x MAKAN POKOK +
SELINGAN
3X MAKAN POKOK TANPA
SELINGAN
100%
YA



3.17 Tempat memeriksakan kehamilan

No Tempat memeriksakan kehamilan Jumlah
1 Pelayanan kesehatan 4



Diagram 3.17 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan tempat memeriksakan kehamilan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa seluruh ibu hamil
memeriksakan kehamilannya ke pelayanan kesehatan (100%)

3.18 Beberapa kali memeriksakan kehamilan
No Beberapa kali memeriksakan
kehamilan
Jumlah
1 1 kali 0
2 2 kali 0
3 3 kali 1
4 4 kali 0
5 > 4 kali 3

100%
PELAYANAN KESEHATAN




Diagram 3.18 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan berapa kali memeriksakan kehamilan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu hamil memeriksakan
kehamilannya 1 x sebanyak 0, 2 x sebanyak 0, 3 x 1 orang (25%), 4 x
sebanyak 0, >4 x sebanyak 3 orang (75%).

3.19 Mendapatkan imunisasi TT

No Imunisasi TT Jumlah
1 Ya 3
2 Tidak 1



0%
0%
25%
0%
75%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1 KALI 2 KALI 3 KALI 4 KALI >4 KALI




Diagram 3.19 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan mendapatkan imunisasi TT

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
melakukan imunisasi TT yaitu sebanyak 3 orang (75 %).

3.20 Berapa kali mendapatkan imunisasi TT
No Berapa kali imunisasi TT Jumlah
1 1 kali 1
2 2 kali 2


Diagram 3.20 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan berapa kali mendapatkan imunisasi TT

75%
25%
YA
TIDAK
33%
67%
1 KALI
2 KALI



Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa semua ibu hamil mendapatkan
imunisasi 2x sebanyak 2 orang (67%).

3.21 Penolong persalinan
No Penolong persalinan Jumlah
1 Bidan 2
2 Dukun 0


Diagram 3.21 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan penolong persalinan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu nifas 2 orang
(100%) yang menolong persalinan adalah bidan.

3.22 Mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas
No Informasi perawatan fase nifas Jumlah
1 Ya 2
2 Tidak 0


100%
BIDAN




Diagram 3.22 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas

Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruh ibu nifas yang berjumlah 2
orang (100%) sudah mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas.

3.23 Informasi apa saja yang sudah didapatkan

No Informasi yang didapat Jumlah
1 Kabersihan diri 1
2 Perawatan payudara 2
3 Perawatan tali pusat 2
4 Cara memandikan bayi 1


100%
YA
17%
33%
33%
17%
KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN
PAYUDARA
PERAWATAN TALI
PUSAT
CARA
MEMANDIKAN
BAYI
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%



Diagram 3.23 distribusi penduduk berdasarkan informasi apa saja
yang sudah di dapatkan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa informasi yang didapatkan
dari pelayanan kesehatan sebanyak 2 orang(33%) tentang perawatan
payudara dan sebanyak 2(33%) orang tentang perawatan tali pusat.
3.24 Kondisi ibu nifas saat ini
No Kondisi ibu nifas Jumlah
1 Sehat 2
2 Sakit 0


Diagram 3.24 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi ibu nifas saat ini

Dari data diatas menunjukkan bahwa semua ibu nifas dalam keadaan sehat
100%.




100%
SEHAT



3.25 Kelompok ibu menyusui yang mendapatkan informasi cara
pemberian ASI

No Informasi cara
pemberian ASI
Jumlah
1 Ya 5
2 Tidak 4


Diagram 3.25 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kelompok ibu menyusui yang mendapatkan informasi
cara pemberian ASI

Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 5 orang (56%) dari 9 0rang
yang sudah mendapatkan informasi tentang cara pemberian ASI.

3.26 Informasi yang sudah didapatkan oleh ibu menyusui

N0 Informasi yang didapat Jumlah
1 Perawatan payudara 2
2 Manfaat ASI 2
3 Tekhnik menyusui 5

56%
44% YA
TIDAK




Diagram 3.26 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjirejo
berdasarkan informasi yang sudah di dapatkan oleh ibu menyusui

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
menyusui mendapatkan informasi tentang teknik menyusui sebanyak 5
orang(56%).

3.27 Pemberian ASI pertama kali pada bayi segera setelah lahir

No Pemberian ASI pertama Jumlah
1 Ya 6
2 Tidak 3



Diagram 3.27 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo
berdasarkan pemberian ASI pertamakali pada bayi segera setelah
lahir

22%
22%
56%
PERAWATAN PAYU DARA
MANFAAT ASI
TEKNIK MENYUSUI
67%
33%
YA
TIDAK



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
memberikan ASI pertama kali pada bayi yaitu dengan jumlah 6 orang
(67%) .

3.28 Sampai usia berapa bayi diberi ASI eksklusif

No Usia bayi diberi ASI
eksklusif
jumlah
1 4 bulan 0
2 6 bulan 9



Diagram 3.28 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan sampai usia berapa bayi di beri ASI eksklusif

Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruhnya (100%) ibu menyusui
memberikan ASi eksklusif selama 6 bulan.






100%
6 bulan



3.29 Sampai usia berapa anak diberi ASI

No Sampai usia berapa
anak diberi ASI
Jumlah
1 6 bulan 1
2 6-12 bulan 1
3 12-18 bulan 2
4 18-24 bulan 5


Diagram 3.29 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan sampai usia berapa anak di beri ASI

Dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui
memberikan ASI sampai usia 18-24 bulan yaitu dengan jumlah 5 orang
(56%).

3.30 Kondisi ibu saat ini

No Kondisi Ibu Jumlah
1 Sehat 8
2 Sakit 1

11%
11%
22%
56%
6 bulan
6-12 bulan
12-18 bulan
18-24 bulan




Diagram 3.30 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan kondisi ibu saat ini

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar ibu
menyusui dalam keadaan sehat yaitu 8 orang (89%).

3.31 Keluhan ibu menyusui






Diagram 3.31 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan keluhan ibu menyusui


Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa ibu yang mengeluh
payudara bengkak sebanyak 1 orang (100 %).
89%
11%
SEHAT
SAKIT
Sales
100%
bengkak
No Keluhan ibu menyusui Jumlah
1 Bengkak 1



3.32 Hal yang dilakukan bila sakit

No Hal yang dilakukan bila sakit jumlah
1 Ke pelayanan kesehatan 1
2 Beli obat warung 0
3 Berobat alternative 0
4 Didiamkan saja 0



Diagram 3.32 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan hal yang di lakukan bila sakit

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa 100% ibu jika sakit pergi
kepelayanan kesehatan

3.33 Kelompok balita yang mendapat vitamin A

No Balita mendapat vit A Jumlah
1 Ya 24
2 Tidak 2


100%
pelayanan kesehatan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%




Diagram 3.33 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kelompok balita yang mendapatkan vitamin A

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
balita sudah mendapatkan vit A yaitu sebanyak 24 balita (92%).

3.34 Usia berapa balita mendapatkan vitamin A

No Usia balita mendapat vit A Jumlah
1 < 1 tahun 10
2 1-2 tahun 8
3 2-3 tahun 3
4 3-5 tahun 3


Diagram 3.34 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo
berdasarkan pada usia berapa balita mendapatkan vit A
92%
8%
YA
TIDAK
42%
33%
13%
12%
<1 tahun
1-2 tahun
2-3 tahun
3-5 tahun




Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar balita
mendapatkan vit A berumur < 1 tahun yaitu sebanyak 10 orang (42%)

3.35 Alasan tidak mendapatkan vit A

No Alasan tidak
mendapat vit A
Jumlah
1 Belum cukup umur 2


Diagram 3.35 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan alasan tidak mendapatkan vit A

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
balita tidak diberi vit A karena belum cukup umur sebanyak 2 orang
(100%).

3.36 Kepemilikan KMS

No Kepemilikan KMS Jumlah
1 Ya 24
2 Tidak 2

100%
BELUM CUKUP UMUR




Diagram 3.36 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kepemilikan KMS

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
balita mempunyai KMS yaitu sebesar 24 orang (92%).

3.37 Penimbangan balita

No Penimbangan balita Jumlah
1 Ya 26
2 Tidak 0



Diagram 3.37 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan penimbangan balita

92%
8%
YA
TIDAK
100%
YA



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu melakukan
penimbangan berat badan yaitu 26 orang (100%).

3.38 Pemberian makanan selingan

No Pemberian makanan selingan Jumlah
1 Ya 16
2 Tidak 2
3 Kadang kadang 8



Diagram 3.38 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan pemberian makanan selingan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian besar balita
mendapatkan makanan selingan yaitu sebanyak 16 orang (61%).

3.39 Kenaikan berat badan

No Kenaikan BB Jumlah
1 Ya 26
2 Tidak 0

61%
8%
31%
YA
TIDAK
KADANG-KADANG




Diagram 3.39 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kenaikan berat badan

Dari data diatas menunujukkan bahwa semua balita mengalami
peningkatan berat badan 100 %.

3.40 Kondisi balita saat ini

No Kondisi balita Jumlah
1 Sehat 20
2 Sakit 6



Diagram 3.40 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi balita saat ini

100%
YA
77%
23%
SEHAT
SAKIT



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa hamper sebagian besar balita
saat ini dalam keadaan sehat yaitu sebanyak 20 orang (77%).

3.41 Alasan bila sakit

No Alasan bila sakit Jumlah
1 Diare 2
2 ISPA 4



Diagram 3.41 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan alasan bila sakit

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar balita (67 %)
sakit ISPA sebanyak 4 orang.







67%
33%
ISPA DIARE
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%



3.42 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

No Tindakan untuk mengatasi
masalah
Jumlah
1 Ke pelayanan kesehatan 6
2 Beli obat di warung 0
3 Didiamkan saja 0



Diagram 3.42 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan tindakan yang di lakukan untuk mengatasi masalah

Dari data diatas menunjukkan bahwa hal yang dilakukan untuk mengatasi
keluhan yaitu (100%) pergi ke pelayanan kesehatan

3.43 Membersihkan gigi dalam sehari

No Membersihkan gigi Jumlah
1 1 kali 9
2 2 kali 32
3 3 kali 11
4 Tidak pernah 1

100%
KEPELAYANAN
KESEHATAN




Diagram 3.43 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan membersihkan gigi dalam sehari

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
anak prasekolah dan sekolah melakukan gosok gigi hanya 2x/hari yaitu
sebanyak 32 orang (60%).

3.44 Kondisi gigi saat ini

No Kondisi gigi Jumlah
1 Berlubang dan hitam 30
2 Bersih dan sehat 23




Diagram 3.44 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi gigi saat ini

17%
60%
21%
2%
1x/hari
2x/hari
3x/hari
TIDAK PERNAH
57%
43%
BERLUBANG DAN HITAM
BERSIH DAN SEHAT



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar
anak prasekolah dan sekolah keadaan gigi berlubang dan hitam yaitu
sebanyak 30 orang (57%).

3.45 Kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan

No Kebiasaan cuci tangan Jumlah
1 Ya 49
2 tidak 4



Diagram 3.45 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada 4 orang (7%) anak
tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

3.46 Kebiasaan memakai alas kaki
No Kebiasaan
memakai alas kaki
Jumlah
1 Ya 30
2 tidak 23

93%
7%
YA
TIDAK




Diagram 3.46 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kebiasaan memakai alas kaki

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil
anak stidak menggunakan alas kaki yaitu sebesar 23 orang (43%)

3.47 Kondisi anak saat ini

No Kondisi anak Jumlah
1 Sehat 44
2 Sakit 9



Diagram 3.47 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi anak saat ini

57%
43%
YA
TIDAK
83%
17%
SEHAT
SAKIT



Berdasarkan data diatas masih ada anak yang sakit sebanyak 9 orang
(17%).

3.48 Alasan anak bila sakit

No Alasan anak sakit Jumlah
1 ISPA 9



3.38 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan alasan
anak bila sakit

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa semua anak sakit ISPA
(100%).

3.39 Hal yang dilakukan bila sakit

No Hal yang dilakukan bila sakit Jumlah
1 Ke pelayanan kesehatah 8
2 Beli obat di warung 1
3 Didiamkan saja 0
4 Berobat alternatif 0


100%
ISPA




Diagram 3.49 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan hal yang di lakukan bila sakit

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
anak bila sakit di bawa kepelayanan kesehatan yaitu sebanyak 8 orang
(89%)

3.50 Yang dilakuan remaja di luar sekolah

No Kegiatan remaja di luar sekolah Jumlah
1 Bermain 9
2 Membantu orang tua 23
3 ekstrakulikuler 6

89%
0%
11%
0%
LAYANAN KESEHATAN DIDIAMKAN SAJA BELI OBAT WARUNG ALTERNATIF
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%




Diagram 3.50 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan yang dilakukan remaja di luar sekolah.

Dari data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar remaja
membantu orang tua yaitu sebanyak 23 orang (60%).

3.51 Tindakan remaja jika ada masalah

No Tindakan remaja jika
ada masalah
Jumlah
1 Cerita 18
2 Diam saja 20


Diagram 3.51 penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan
tindakan remaja jika ada masalah
24%
60%
16%
BERMAIN MEMBANTU
ORANG TUA
EKSTRAKURIKULER
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
47%
53%
cerita
diam saja



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar
remaja jika ada masalah hanya diam saja sebanyak 20 orang (53%).

3.52 Kondisi remaja saat ini

No Kondisi remaja Jumlah
1 Sehat 38
2 Sakit 0


Diagram 3.52 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan kondisi remaja saat ini

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa semua usia remaja sehat
100%.

3.53 Yang dilakukan setelah lulus sekolah (Dewasa)

No Yang dilakukan setelah
lulus sekolah
Jumlah
1 Lanjut kuliah 2
2 Kerja 16
3 Turut orang tua 2

100%
SEHAT




Diagram 3.53 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan yang dilakukan remaja setelah lulus sekolah (Dewasa)

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
menunjukkan bahwa halyang di lakukan usia dewasa setelah lulus sekolah
adalah sebanyak 16 orang (80%).

3.54 Kondisi dewasa saat ini

No Kondisi dewasa Jumlah
1 Sehat 20
2 Sakit 0


Diagram 3.54 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kondisi anak saat ini

10%
80%
10%
LANJUT KULIAH
KERJA
TURUT ORANG TUA
100%
SEHAT



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa seluruh orang dewasa dalam
keadaan sehat 100%.

3.55 Kelompok umur >55 tahun

No Kelompok umur
>55 tahun
Jumlah
1 1 22
2 2 12



Diagram 3.55 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kelompok umur >55 tahun

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki
jumlah lansia 1 orang dalam keluarga sebanyak 22 KK (65%).

3.56 Penyakit keturunan

No Penyakit keturunan Jumlah
1 Ada 12
2 Tidak 22

65%
35%
1
2




Diagram 3.56 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan hal ada tidaknya penyakit keturunan

Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar lansia tidak
mempunyai penyakit keturunan yaitu dengan jumlah 22 lansia (65%).

3.57 Penyakit yang di derita

No Penyakit yang diderita Jumlah
1 Hipertensi 8
2 Diabetes militus 2
3 Rematik 2


Diagram 3.57 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan penyakit yang diderita

35%
65%
ada
tidak
66%
17%
17%
hipertensi diabetes militus rematik
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%



Dari diagram diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar 66%
(8orang) lansia menderita penyakit hipertensi .

3.58 Pernah memeriksakan gula darah 3 bulan terakhir

No Periksa gula darah Jumlah
1 Ya 0
2 Tidak 46



Diagram 3.58 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan pernah memeriksakan gula darah 3 bulan terakhir

Dari data diatas menunjukkan bahwa 100% lansia tidak pernah
memeriksakan gul darahnya dalam 3 bulan terakhir.

3.59 Kondisi lansia saat ini

No Kondisi lansia Jumlah
1 Sehat 43
2 Sakit 3


100%
tidak




Diagram 3.59 distribusi penduduk RT 03 pekon panjerejo
berdasarkan kondisi lansia saat ini

Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 3 orang lansia yang sakit
(6%)

3.60 Keluhan saat sakit

No Keluhan saat sakit Jumlah
1 DM 1
2 Rematik 2



Diagram 3.60 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan keluhan saat sakit

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian kecil
lansia 2 orang(67%)mengeluh pegal pegal pada daerah sendi(rematik).

94%
6%
sehat
sakit
33%
67%
DM
rematik



3.61 Cara mengatasi keluhan

No Cara mengatasi keluhan Jumlah
1 Ke pelayanan kesehatan 3
2 Beli obat di warung 1
3 Alternative 0



Diagram 3.61 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo
berdasarkan cara mengatasi keluhan

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada dari lansia
sebanyak 1 orang (33%) yang membeli obat di warung.

3.62 Psikososial ( Gangguan jiwa)


No Gangguan jiwa Jumlah
1 Ya 0
2 Tidak 351


67%
33%
pelayanan kesehatan
beli obat warung




Diagram 3.62 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan psikososial

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam masyarakat RT 03
tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

3.63 Kesehatan masuknya sinar matahari ke dalam rumah

No Sinar matahari
masuk dalam rumah
Jumlah
1 Ya 83
2 Tidak 2



Diagram 3.64 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kesehatan masuknya sinar matahari ke dalam rumah

100%
tidak
98%
2%
ya
tidak



Dari data diatas menunjukkan bahwa masih ada rumah yang sinar matahari
tidak masuk yaitu 2 rumah (2%).

3.65 Pencahayaan dalam rumah

No Pencahayaan dalam
rumah
Jumlah
1 Terang 80
2 Tidak terang 5



Diagram 3.65 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan pencahayaan dalam rumah

Dari data diatas menunjukkan bahwa masiah ada rumah yang tidak terang
sebanyak 5rumah (6%)

3.66 Penataan ruangan/ prabot

No Penataan ruangan Jumlah
1 Rapih 43
2 Tidak rapih 42


94%
6%
terang
tidak terang




Diagram 3.66 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan penataan ruangan/prabot

Dari data diatas menunjukkan bahwa penduduk RT 03 masih ada rumah
yang penataannya tidak rapi yaitu 42 rumah (49%)

3.67 Kebersihan rumah

No Kebersihan rumah Jumlah
1 Bersih 59
2 Tidak bersih 26



Diagram 3.67 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan kebersihan rumah
51%
49%
rapi
tidak rapi
69%
31%
bersih
tidak bersih



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa penduduk RT 03 masih ada
rumah yang tidak bersih sebanyak 26 rumah (31%).

3.68 Terdapat tidak nya sumber pencemaran lingkungan

No Sumber pencemaran
lingkungan
Jumlah
1 Ya 64
2 Tidak 21


Diagram 3.68 penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan
terdapat tidaknya sumber pencemaran lingkungan

Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk
mempunyai sumber pencemaran lingkungan sebanyak 64 rumah (75%)

3.69 Pemanfaatan lingkungan

No Pemanfaatan lingkungan Jumlah
1 Ya 64
2 Tidak 21


75%
25%
ya
tidak




Diagram 3.69 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan pemanfaatan lingkungan

Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk
RT 03 sudah memanfaatkan lingkungan (75%) dari total rumah.

3.70 Pemanfaatan perkarangan

No Pemanfaatan pekarangan Jumlah
1 Kolam 2
2 Tanaman 48
3 Kandang 14



Diagram 3.70 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo
berdasarkan pemanfaatan perkarangan
75%
25%
ya
tidak
3%
75%
22%
kolam tanaman kandang
0%
20%
40%
60%
80%



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan pekarangan
penduduk RT 03 adalah tanaman sebanyak 48 (75%).

3.71 Pembuangan limbah WC

No Pembuangan limbah WC Jumlah
1 Septi Tank 38
2 Kolam /kali 47



Diagram 3.71 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan pembuangan limbah WC

Ber dasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
RT 03 membuang/BAB dikolam yaitu sebanyak 47rumah (55%).

3.72 Pembuangan SPAL

No Pembuangan SPAL Jumlah
1 Tertutup 18
2 Terbuka 67

45%
55%
septik tank
kolam/kali




Diagram 3.72 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo
berdasarkan mempunyai SPAL

Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk
mempunyai SPAL terbuka sebanyak 67 rumah (79%).

3.73 Sumber air bersih

No Sumber air bersih Jumlah
1 Sumur gali (SGL) 83
2 Sumur bor 2



Diagram 3.73 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan sumber air bersih

21%
79%
tertutup
terbuka
98%
2%
SGL
SUMUR BOR



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
penduduk mendapat sumber air bersih dari sumur gali yaitu sebanyak
83rumah (98%).

3.74 Jarak sumur dengan septi tank

No Jarak sumur dengan air bersih Jumlah
1 < 10 meter 35
2 > 10 meter 3



Diagram 3.74 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan jarak sumur dengan septi tank

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
atau 35rumah (92%) jarak septiktank dengan sumur < 10M

3.75 Keadaan fisik air

No Keadaan fisik air Jumlah
1 Keruh 44
2 Ada endapan 5
3 Jernih 36


92%
8%
< 10
> 10




Diagram 3.75 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan keadaan fisik air

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat air keruh sebanyak
44 sumur (52%)

3.76 Observasi jentik berkala

No Observasi jentik
nyamuk
Jumlah
1 Bak mandi 65
2 Kolam 2
3 Penampungan air 18


52%
6%
42%
keruh ada endapan jernih
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
77%
2%
21%
bak mandi
kolam
tempat penampungan air



Diagram 3.76 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan observasi jentik berkalah

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian
besar penduduk mempunyai bak mandi yaitu sebanyak 65 rumah (77%)

3.77 Kebiasaan keluarga menguras bak mandi

No Kebiasaan menguras bak
mandi
Jumlah
1 < 2 kali 52
2 > 2 kali 13



Diagram 3.77 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kebiasaan keluarga menguras bak mandi

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian
kecil penduduk menguras bak mandi < 2x/minggu yaitu sebanyak
52rumah (80%)

3.78 Kebiasaan keluarga mengantungkan pakaian

No Menggantung pakaian Jumlah
1 Ya 55
2 Tidak 30
80%
20%
<2x
> 2x





Diagram 3.78 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kebiasaan keluarga menggantungkan pakaian

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian
kecil penduduk mempunyai kebiasaan menggantungkan baju setelah di
pakai yaitu sebanyak 55umah (65%)

3.79 Kebiasaan mengubur barang-barang bekas

No Mengubur barang-
barang bekas
jumlah
1 Ya 14
2 Tidak 71


Diagram 3.79 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan kebiasaan mengubur barang-barang bekas
65%
35%
ya
tidak
17%
83%
ya
tidak



Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian
besar penduduk tidak mempunyai kebiasaan mengubur barang-barang
bekas yaitu sebanyak 71 rumah (83%)

3.80 Cara keluarga mengolah sampah

No Cara mengolah
sampah
Jumlah
1 Di tumpuk 12
2 Di bakar 70
3 Di buang kekolam 3


Diagram 3.80 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan cara keluarga mengola sampah

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
penduduk RT 03 melakukan pengolahan sampah dengan cara dibakar yaitu
sebanyak 70 rumah (82%).

3.81 Pemisahaan sampah sebelum diolah

No Pemisahan sampah Jumlah
1 Ya 14
2 Tidak 71
14%
82%
4%
ditumpuk
dibakar
di buang kekolam







Diagram 3.81 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo
berdasarkan pemisahan sampah sebelum diolah

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar
penduduk RT 03tidak melakukan pemisahan sampah sebelum diolah yaitu
sebanyak 71 rumah (83%).


B. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 HASIL WAWANCARA :
- Sebagian warga mengatakan
terbiasa menggantungkan baju
setelah di pakai
- Keluarga mengatakan BAB di
kolam
- Sebagian besar warga
mengatakan WC cemplung
lebih praktis
- Sebagian besar warga
Resiko tinggi terjadinya
penyebaran berbagai penyakit
diantara warga Desa Panjerejo RT
03 sehubungan dengan lingkungan
yang tidak sehat
17%
83%
ya
tidak



mengatakan barang-barang
bekas hanya dibuang saja atau
dijual
- Sebagian besar warga
mengatakan tidak memiliki
saluran limbah yang tertutup
- Sebagian besar warga tidak
mempunyai WC
- Sebagian warga mengatakan
menguras bak mandi < 2x/hari
- Sebagian warga mengatakan
sering sibuk dengan
pekerjaannya sehingga jarang
membersihkan lingkungan
- Sebagian warga mengatakan
jarang membersihkan kandang
ternak.

HASIL OBSERVASI :
- Banyak warga masyarakat
BAB di WC cemplung/kolam
- Terdapat genangan air dari
GOT disekitar rumah warga
- Sebagian rumah jarak sumber
air bersih dengan limbah WC
< 10 m.
- Adnya SPAL yang terbuka
- Terdapat tumpukan kaleng-
kaleng bekas
- Terdapat tumpukan-tumpukan



sampah
- Terdapat baju bergantungan
setelah di pakai
- Terdapat genangan air di bak
mandi
- Sebagian besar masyarakat
tidak mempunyai WC septic
tank

HASIL ANGKET :
- Jumlah rumah di Desa
Panjerejo RT 03 terdapat 85
KK.
- 5 (6%) rumah warga tidak
terang
- 42 (49%) rumah warga
berantakan
- 26 (31%) rumah warga
kebersihannya kurang
- 52 (80%) warga menguras bak
mandi < 2x/minggu
- 55 (65%) warga terbiasa
menggantungkan baju setelah
di pakai
- 71 (83%) warga tidak
mengubur barang-barang
bekas
- 64 (75%) warga mepunyai
sumber pencemaran
lingkungan



- 47 (55%) warga BAB di
kolam/kali
- 35 (92%) jarak sumur dengan
septi tank <10M
- 44 (52%) keadaan air
berwarna
- 5 (6%) keadaaan air ada
endapan
- 12 (14%) warga membuang
sampah dengan cara di
tumpuk
- 3 (4%) warga membuang
sampah dikolam
- 71 (83%) warga tidak
melakukan pemisahan sampah
sebelum di olah
- 18 (79%) Rumah warga
mempunyai SPAL terbuka.
2 HASIL WAWANCARA :
- Sebagian anak mengatakan
tidak suka menggunakan alas
kaki saat bermain
- Sebagian anak mengatakan
sebelum makan tidak mencuci
tangan
- Sebagian ibu mengatakan
anaknya susah untuk
menggosok gigi.
- Sebagian ibu mengatakan
anaknya tidak pernah
Resiko tinggi timbulnya berbagai
penyakit seperti (cacingan, sakit
gigi, batuk pilek, diare) diantara
warga prasekolah dan sekolah
Desa Panjerejo RT 03 sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan
tentang PHBS






memeriksakan gigi ke
pelayanan kesehatan
- Sebagian ibu mengatakan gigi
anaknya ada yang berlubang
dan hitam
- Sebagian anak mengatakan
sering batuk dan pilek

HASIL OBSERVASI :
- Ada anak-anak tidak memakai
alas kaki saat bermain
- Gigi anak-anak banyak yang
berlubang dan hitam
- Sebagian anak tampak batuk-
batuk

HASIL ANGKET :
- 9 orang (17%) anak usia pra
sekolah dan sekolah gosok
gigi hanya 1 kali/hari
- 30 orang (57%) anak usia pra
sekolah dan sekolah giginya
berlubang dan hitam
- 4 orang (7%) anak usia pra
sekolah dan sekolah tidak
mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan
- 23 (43%) anak usia pra
sekolah dan sekolah tidak
memakai alas kaki saat



bermain
- 9 orang (17%) anak usia
sekolah sakit, seperti ISPA
3 HASIL WAWANCARA :
- Sebagian lansia mengatakan
merasa linu-linu dan pegal-
pegal pada persendian
- Sebagian lansia mengatakan
jalannya sempoyongan
- Sebagian lansia mengeluh
nyeri pada tengkuk dan leher
- Sebagian lansia mengatakan
tidak pernah memeriksakan
kesehatannya
- Sebagian lansia mengatakan
tidak mempunyai banyak
kegiatan
- Sebagian lansia mengatakan
kegiatannya hanya dirumah
saja
- Sebagian lansia mengatakan
tidak pernah berolahraga

HASIL OBSERVASI :
- sebagian lansia tidak
memeriksakan kesehatannya
- Tekanan darah > 150/100
mmHg
- Banyak lansia jarang
beraktifitas dan olahraga
Resiko tinggi terjadinya
penurunan derajat kesehatan
diantara warga lansia sehubungan
dengan kekurangan aktifitas dan
olahraga.



- Tidak berjalannya posyandu
lansia di Desa Panjirejo

HASIL ANGKET :
- 46 orang (13%) dari semua
jumlah penduduk terdapat
lansia
- 12 orang (35%) lansia
mempunyai penyakit
keturunan
- 8 orang (73%) lansia
mempunyai hipertensi
- 1 orang (9%) lansia
mempunyai penyakit DM
- 2 orang (18%) lansia
mempunyai penyakit
rheumatoid

DAFTAR MASALAH

1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga
Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat
2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi,
batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo
RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS

3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia
sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.





PRIORITAS MASALAH
No Masalah
Perhatian
Masyarakat
Prevalensi
Tingkat
bahaya
Kemungkinan
dikelola
Total
1. Resiko tinggi
terjadinya
penyebaran
berbagai
penyakit
diantara warga
Desa
Panjerejo RT
03
sehubungan
dengan
lingkungan
yang tidak
sehat
4 4 4 4 256
2. Resiko tinggi
timbulnya
berbagai
penyakit
seperti
(cacingan,
sakit gigi,
batuk pilek,
diare) diantara
warga
prasekolah
dan sekolah
Desa
4 3 3 3 108



Panjerejo RT
03
sehubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang PHBS
3. Resiko tinggi
terjadinya
penurunan
derajat
kesehatan
diantara warga
lansia
sehubungan
dengan
kekurangan
aktifitas dan
olahraga.


3 3 3 3 81

Keterangan :
1. : Tidak penting 2 : Kurang Penting 5 : Sangat penting
3 : Cukup Penting 4 : Penting

Dari hasil perhitungan bersama masyarakat saat pelaksanaan MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa) permasalahan di Desa Panjerejo RT 03, dapat
diprioritaskan sebagai berikut :



1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa
Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat
2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi,
batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo
RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS
3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia
sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga
Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat
HASIL WAWANCARA :
- Sebagian warga mengatakan terbiasa menggantungkan baju setelah di
pakai
- Keluarga mengatakan BAB di kolam
- Sebagian besar warga mengatakan WC cemplung lebih praktis
- Sebagian besar warga mengatakan barang-barang bekas hanya dibuang
saja atau dijual
- Sebagian besar warga mengatakan tidak memiliki saluran limbah yang
tertutup
- Sebagian besar warga tidak mempunyai WC
- Sebagian warga mengatakan menguras bak mandi < 2x/hari
- Sebagian warga mengatakan sering sibuk dengan pekerjaannya
sehingga jarang membersihkan lingkungan
- Sebagian warga mengatakan jarang membersihkan kandang ternak.





HASIL OBSERVASI :
- Banyak warga masyarakat BAB di WC cemplung/kolam
- Terdapat genangan air dari GOT disekitar rumah warga
- Sebagian rumah jarak sumber air bersih dengan limbah WC <10 m.
- Adnya SPAL yang terbuka
- Terdapat tumpukan kaleng-kaleng bekas
- Terdapat tumpukan-tumpukan sampah
- Terdapat baju bergantungan setelah di pakai
- Terdapat genangan air di bak mandi
- Sebagian besar masyarakat tidak mempunyai WC septic tank

HASIL ANGKET :
- Jumlah rumah di Desa Panjerejo RT 03 terdapat 85 KK.
- 5 (6%) rumah warga tidak terang
- 42 (49%) rumah warga berantakan
- 26 (31%) rumah warga kebersihannya kurang
- 52 (80%) warga menguras bak mandi < 2x/minggu
- 55 (65%) warga terbiasa menggantungkan baju setelah di pakai
- 71 (83%) warga tidak mengubur barang-barang bekas
- 64 (75%) warga mepunyai sumber pencemaran lingkungan
- 47 (55%) warga BAB di kolam/kali
- 35 (92%) jarak sumur dengan septi tank <10M
- 44 (52%) keadaan air berwarna
- 5 (6%) keadaaan air ada endapan
- 12 (14%) warga membuang sampah dengan cara di tumpuk
- 3 (4%) warga membuang sampah dikolam
- 71 (83%) warga tidak melakukan pemisahan sampah sebelum di olah
- 18 (79%) Rumah warga mempunyai SPAL terbuka.




2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi,
batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo
RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS
HASIL WAWANCARA :
- Sebagian anak mengatakan tidak suka menggunakan alas kaki saat
bermain
- Sebagian anak mengatakan sebelum makan tidak mencuci tangan
- Sebagian ibu mengatakan anaknya susah untuk menggosok gigi.
- Sebagian ibu mengatakan anaknya tidak pernah memeriksakan gigi ke
pelayanan kesehatan
- Sebagian ibu mengatakan gigi anaknya ada yang berlubang dan hitam
- Sebagian anak mengatakan sering batuk dan pilek

HASIL OBSERVASI :
- Ada anak-anak tidak memakai alas kaki saat bermain
- Gigi anak-anak banyak yang berlubang dan hitam
- Sebagian anak tampak batuk-batuk

HASIL ANGKET :
- 9 orang (17%) anak usia pra sekolah dan sekolah gosok gigi hanya 1
kali/hari
- 30 orang (57%) anak usia pra sekolah dan sekolah giginya berlubang
dan hitam
- 4 orang (7%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan
- 23 (43%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak memakai alas kaki
saat bermain
- 9 orang (17%) anak usia sekolah sakit, seperti ISPA




3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga
lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
HASIL WAWANCARA :
- Sebagian lansia mengatakan merasa linu-linu dan pegal-pegal pada
persendian
- Sebagian lansia mengatakan jalannya sempoyongan
- Sebagian lansia mengeluh nyeri pada tengkuk dan leher
- Sebagian lansia mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya
- Sebagian lansia mengatakan tidak mempunyai banyak kegiatan
- Sebagian lansia mengatakan kegiatannya hanya dirumah saja
- Sebagian lansia mengatakan tidak pernah berolahraga

HASIL OBSERVASI :
- sebagian lansia tidak memeriksakan kesehatannya
- Tekanan darah > 150/100 mmHg
- Banyak lansia jarang beraktifitas dan olahraga
- Tidak berjalannya posyandu lansia di Desa Panjirejo

HASIL ANGKET :
- 46 orang (13%) dari semua jumlah penduduk terdapat lansia
- 12 orang (35%) lansia mempunyai penyakit keturunan
- 8 orang (73%) lansia mempunyai hipertensi
- 1 orang (9%) lansia mempunyai penyakit DM
- 2 orang (18%) lansia mempunyai penyakit rheumatoid








D. RENCANA KEPERAWATAN
No No. Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
1. I Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 8 hari
diharapkan tidak
terjadi resiko
penyebaran
berbagai penyakit
diantara warga
Desa Panjerejo
RT 03
sehubungan
dengan
lingkungan yang
tidak sehat
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 8 hari
diharapkan:
1. Pengetahuan
Masyarakat tentang
kesehatan
lingkungan
bertambah




2. Pengetahuan
masyarakat
mengenai perilaku
hidup bersih dan
sehat bertambah


3. Masyarakat dapat
meningkatkan cara
hidup yang sehat
4. Masyarakat
mengerti cara
pembuatan lubang
sampah yang baik




1. Penyuluhan
kesehatan
tentang
kesehatan
lingkungan
dengan
menggunakan
leaflet dan
powerpoint
2. Penyuluhan
kesehatan
tentang PHBS
dengan
menggunakan
leaflet dan
flipchat
3. Melakukan
kegiatan gotong-
royong
4. Demonstrasi
tentang
pembuatan
lubang sampah
yang benar



2. II Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 minggu
diharapkan tidak
terjadi resiko
tinggi timbulnya
berbagai penyakit
seperti (sakit gigi,
batuk pilek,
cacingan, diare)
diantara warga
prasekolah dan
sekolah di Desa
Panjerejo RT 03

Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 8 hari
diharapkan:
1. Anakanak dapat
mengerti tentang
pentingnya sikat
gigi




2. Anak-anak dapat
mengerti tentang
cara menyikat gigi
yang benar



3. Anak-anak dapat
mengerti tentang
kebiasaan hidup
sehat (cuci tangan
yang benar,
memakai alas kaki)


4. Anak-anak dapat
mengerti tentang
penyakit ISPA





1. Penyuluhan
kesehatan
tentang
pentingnya sikat
gigi dengan
menggunakan
leaflet dan power
point
2. Demonstrasi
cara menyikat
gigi yang baik
dengan
menggunakan
pantom gigi,
sikat gigi.
3. Penyuluhan
tentang cuci
tangan dengan
menggunakan
leaflet dan
demonstrasikan
cara cuci tangan
yang benar
4. Penyuluhan
tentang penyakit
ISPA dengan
menggunakan





5. Anak-anak dapat
mengerti tentang
cara pembuatan
obat batuk/pilek
tradisional


6. Anak-anak dapat
mengerti tentang
penyakit Diare
leaflet dan power
point
5. Demonstrasikan
cara pembuatan
obat batuk pilek
dengan
menggunakan
jeruk nipis dan
kecap
6. Penyuluhan
kesehatan
tentang penyakit
Diare dengan
menggunakan
leaflet dan
flipchat
3. III Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 8 hari
diharapkan tidak
terjadi penurunan
derajat kesehatan
diantara warga
lansia
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 8 hari
diharapkan :
1. Pengetahuan Lansia
tentang penyakit
hipertensi
bertambah



2. Lansia mengerti
tentang penyakit
rheumatic




1. Penyuluhan
kesehatan
tentang penyakit
hipertensi
dengan
menggunakan
leaflet
2. Penyuluhan
kesehatan
tentang








3. Memotivasi Lansia
untuk melakukan
senam lansia
4. Lansia dapat
mengetahui
manfaat fasilitas
kesehatan


5. Lansia dapat
mengetahui
kesehatannya




6. Lansia dapat aktif
mengikuti
Posyandu lansia
rheumatoid
dengan
menggunakan
leaflet dan
flipchat
3. Mengajarkan
lansia tentang
senam lansia
4. Anjurkan kepada
lansia agar
memeriksakan
kesehatannya ke
pelayanan
kesehatan
5. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan
dengan
menggunakan
tensimeter,
stetoskop
6. Anjurkan
kepada lansia
untuk mengikuti
Posyandu lansia









E. PLANNING OF ACTIONS (POA)
No
Dx
Kep
Kegiatan Waktu
Penanggung jawab/
penyaji
Sasaran Alat/media
Dana
1. Resiko tinggi
terjadinya
penyebaran
berbagai penyakit
diantara warga
Desa Panjerejo RT
03 sehubungan
dengan lingkungan
yang tidak sehat

Penyuluhan
kesehatan
tentang
kesehatan
lingkungan

Penyuluhan
kesehatan
tentang PHBS.


Gotong-royong



Minggu, 8 mei
2011. Pukul
08.30-09.15



Kamis, 5 mei
2011. Pukul
21.00-22.00.


Jumat, 13 mei
2011. Pukul
07.00-10.45.

Destia dan Pak RT





Tri dan Ibu RT




Deni dan Pak RT



Warga Desa
Panjerejo RT 03




Ibu - ibu
pengajian RT 03
Desa Panjerejo


Warga Desa
Panjerejo RT 03


Leaflet dan
powerpoint




Leaflet dan
flipchat



Sabit,
cangkul,
sapu lidi.

Mahasiswa





Mahasiswa




Mahasiswa
dan warga RT
03




Lomba bersih
Desa antar RT


Demonstrasi
pembuatan
lubang sampah





jumat, 6 mei
23 mei 2011


Minggu, 8 mei
2011. Pukul
09.30-14.00


Ahmad rifai dan
Pak RT


Mursal dan Pak RT


Warga Desa
Panjerejo RT 03


Warga Desa
Panjerejo RT 03




Batu bata,
pasir,
semen,
cangkul,
sendok
semen.




Mahasiswa
dan warga RT
03

Mahasiswa
dan warga RT
03





2. Resiko tinggi
timbulnya berbagai
penyakit seperti
Penyuluhan
kesehatan
tentang
pentingnya sikat
gigi
Senin, 9 mei
2011. Pukul
09.00 10.30


Anisa dan Kepala
Sekolah


Anak-anak SDN
1 panjerejo


Leflet,
Power
Point


Mahasiswa






(cacingan, sakit
gigi, batuk pilek,
diare) diantara
warga prasekolah
dan sekolah Desa
Panjerejo RT 03
sehubungan dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang PHBS

Demonstrasi
cara menyikat
gigi yang baik

Penyuluhan
tentang cuci
tangan


Penyuluhan
tentang
penyakit ISPA

Penyuluhan
kesehatan
tentang
penyakit Diare
Senin, 9 mei
2011. Pukul
09.00 10.30

Senin, 9 mei
2011. Pukul
09.00 10.30

Minggu, 8 mei
2011. Pukul
08.30 -09.45

Selasa, 10 mei
2011. Pukul
08.15 09.00
Tri dan Kepala
Sekolah


Destia dan Kepala
Sekolah



Ahmad rifai dan Bu
RT


Deni dan guru TK

Anak-anak SDN
1 panjerejo



Anak-anak SDN
1 panjerejo


Anak-anak RT
03 Desa
panjerejo

Anak-anak TK
ABA Panjerejo


Pantom,
dan Sikat
Gigi

Leflet,
Power
Point


Leaflet,
powerpoint


Leaflet,
powerpoint,
flipchart


Mahasiswa



Mahasiswa



Mahasiswa



Mahasiswa




3 Resiko tinggi
terjadinya
penurunan derajat
kesehatan diantara
warga lansia
sehubungan dengan
kekurangan
aktifitas dan
olahraga.

Penyuluhan
kesehatan
tentang
Hipertensi

Penyuluhan
kesehatan
tentang
rheumatic

Demonstrasi
senam lansia


Pemeriksaan
kesehatan
Rabu, 18 mei
2011. Pukul
08.30 09.15


Rabu, 18 mei
2011. Pukul
09.15 09.40


Rabu, 18 mei
2011. Pukul
07.30 08.00

Rabu, 18 mei
2011. Pukul
10.00 12.00
Deni dan kader
lansia



Destia dan kader
lansia



Anisa dan kader
lansia


Ahmad rifai dan
kader lansia
Seluruh warga
lansia



Seluruh warga
lansia



Seluruh warga
lansia


Seluruh warga
lansia

Leaflet,
Powerpoint



Leaflet,
Powerpoint
, Flipchart


Demontrasi



Leaflet,
Powerpoint

Mahasiswa




Mahasiswa




Mahasiswa



Mahasiswa

You might also like