You are on page 1of 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu kehamilan biasanya ditandai dengan adanya riwayat telat haid dan
disertai dengan keluhan mual dan muntah. Mual dan muntah dalam kehamilan,
dikenal dengan nama morning sickness, dialami kira-kira oleh 80% wanita hamil.
Mual dialami oleh lebih dari 50% wanita pada awal kehamilan dan muntah terjadi
pada 50% hingga 90%. Mual dan muntah adalah gejala yang umum dan wajar
terjadi pada usia kehamilan trimester . Mual biasanya terjadi pada pagi hari, akan
tetapi dapat juga timbul setiap saat dan pada malam hari. !ejala-gejala ini
biasanya terjadi " minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih #0 minggu.
#,$
%erajat beratnya mual dan muntah yang berkelanjutan berkisar dari mual dan
muntah yang terjadi pada kebanyakan kehamilan sampai dengan gangguan yang
berat dimana keluhan mual dan muntah dirasakan semakin memburuk, menetap,
hingga mengganggu akti&itas ibu sehari-hari. 'eadaan inilah yang dikenal dengan
hiperemesis gra&idarum. (iperemesis gra&idarum adalah bentuk paling yang
paling berat dari mual dan muntah dalam kehamilan.
#,$
(iperemesis gra&idarum terjadi pada 0,)-$% dari seluruh kehamilan.
(iperemesis gra&idarum ditandai dengan gejala mual dan muntah persisten
hingga menyebabkan penurunan berat badan hingga lebih dari 5% berat badan
sebelum hamil dan mengganggu akti&itas. 'eluhan gejala dan perubahan
*isiologis menentukan berat ringannya penyakit. +enanganan hiperemesis
gra&idarum didasarkan pada berat ringannya gejala dan ada tidaknya *aktor
penyulit yang memperberat keluhan pasien. (iperemesis gra&idarum tetap
merupakan penyebab morbiditas yang serius dengan komplikasi seperti
ense*alopati, ,edera eso*agus, pertumbuhan janin terganggu bahkan kematian.
#,$
1.2 Tujuan
-ujan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
kasus hiperemesis gra&idarum dari segi klinis dan kedokteran keluarga
1
1.3 Manfaat
Menambah pengetahuan medis terhadap penyakit hiperemesis gra&idarum dari
segi klinis dan kedokteran keluarga
2
BAB II
LAPORAN KAU
I!ent"ta# Pen!er"ta
.ama / .y. S
0mur / )) tahun
1enis 'elamin / +erempuan
+ekerjaan / Swasta
+endidikan / S#
2gama / slam
2lamat / 1ln. -irto -aruno gg.5 no.", 'e,. %au
Suku / 1awa
-anggal +eriksa / 3 4ktober $0#)
2.1 Ana$ne#"#
#. 'eluhan 0tama /Muntah
(arapan /+asien berharap agar keluhannya bisa ,epat sembuh
'ekhawatiran /5ila muntah semakin meningkat dan terus-terusan
sehingga akan mengganggu kondisi janin dan pekerjaan sehari-harinya.
$. 6iwayat +enyakit Sekarang/
+asien seorang perempuan berusia )) tahun datang ke !% 6S 0.SM2
dengan keluhan mual muntah sejak bulan oktober $0#). -iga hari yang
lalu muntah merah kehitaman lebih dari ) kali dalam jumlah banyak
&olume #7$ - )73 gelas a8ua 9$$0ml:, sehari yang lalu muntah ke,oklatan
sebanyak 3 kali dalam jumlah yang sama. %an sekarang tiap makan dan
minum pasti muntah. +asien juga mengeluh nyeri ulu hati dan na*su
makan semakin menurun. 5uang air ke,il normal sehari $-) kali, warna
kuning jernih dalam jumlah normal. Sulit buang air besar, )-3 hari sekali
baru 525 dengan bentuk padat.
). 6iwayat +enyakit %ahulu/
3
- 6iwayat sakit serupa / disangkal
- 6iwayat %M / disangkal
- 6iwayat penyakit jantung / disangkal
- 6iwayat hipertensi / disangkal
- 6iwayat alergi obat / ranitidin
- 6iwayat alergi makanan / disangkal
- 6iwayat sakit typhoid / positi*
- 6iwayat sakit S' / positi*
- 6iwayat sakit gastritis / positi*
3. 6iwayat +enyakit 'eluarga
- 6iwayat keluarga dengan penyakit serupa / disangkal
- 6iwayat hipertensi / 5apak
- 6iwayat %M / 5apak
- 6iwayat penyakit jantung / disangkal
- 6iwayat penyakit paru / 5apak
5. 6iwayat 'ebiasaan/
- 6iwayat merokok / disangkal
- 6iwayat minum alkohol / disangkal
- 6iwayat olahraga / jarang
- 6iwayat pengisian waktu luang / bersih-bersih di rumah bersama
keluarga
". 6iwayat Sosial ;konomi/
4
Sumber penghasilan keluarga adalah dari pasien sendiri yang bekerja
sebagai Accounting dan Suami sebagai wiraswasta. 0ntuk biaya kesehatan
berasal dari diri sendiri dan kebutuhan sehari-hari berasal dari suami dan
istri. +emenuhan kebutuhan sehari-hari pasien ,ukup terpenuhi.
<. 6iwayat !i=i/
+enderita makan sehari-hari biasanya ) kali dengan nasi sepiring, lauk
pauk tahu, tempe, ayam, daging, sayur, buah jarang, minum susu jarang
dan kopi jarang. Makan tidak teratur.
8. 6iwayat (aid/
Menarche pada usia #) tahun dengan siklus haid yang teratur setiap $8
hari, dengan lama menstruasi ) - 3 hari, pasien tidak merasakan keluhan
saat menstruasi. (ari pertama haid terakhir 9(+(-: 5 2gustus $0#) dan
taksiran partus dikatakan tanggal #$ Mei $0#3.
9. 6iwayat 'ehamilan/
(amil anak kedua. 2nak ke-# lahir normal ,ukup bulan, dibantu bidan
#0. 6iwayat 'ontrasepsi
Suntik '5 tiga bulanan selama # tahun.
Ana$ne#"# "#te$
#. 'ulit / kulit gatal 9-:
$. 'epala / sakit kepala 9-:, pusing 9-:, rambut kepala tidak rontok,
luka pada kepala 9-:, benjolan7borok di kepala 9-:
). Mata / pandangan mata berkunang-kunang %&'&(, penglihatan
kabur 9-7-:, ketajaman penglihatan dalam batas normal
3. (idung / tersumbat 9-7-:, mimisan 9-7-:
5. -elinga / pendengaran berkurang9-7-:, berdengung 9-7-:, keluar
,airan 9-7-:
5
". Mulut / sariawan9-:
<. -enggorokan / sakit menelan9-:, serak 9-:, #ul"t $enelan %)(
8. +erna*asan / sesak na*as 9-:* batuk 9-:
9. 'ardio&askuler / nyeri dada 9-:, berdebar-debar 9-:
#0. !astrointestinal / $ual %)(* $unta+ %)(, diare 9-:, n,er" -erut %)(
##. !enitourinaria / 52' lan,ar, warna dan jumlah dalam batas
normal
#$. .eurologi / kejang 9-:, lumpuh 9-:
#). +sikiatri / emosi stabil, mudah marah 9-:
#3. Muskuloskeletal / kaku sendi 9-:, nyeri tangan 9-:, nyeri kaki 9-:,
nyeri otot 9-:, lemas 9-:
#5. ;stremitas / 2tas sebelah kiri / bengkak 9-:, luka dan nyeri 9-:
2tas sebelah kanan / bengkak 9-:, luka dan nyeri 9-:
5awah sebelah kiri / bengkak 9-:, luka dan nyeri 9-:
5awah sebelah kanan / bengkak 9-:, luka dan nyeri 9-:
2.2 Pe$er"k#aan ."#"k
#. 'eadaan 0mum
-ampak sakit sedang 9lemas:, kesadaran ,ompos mentis 9!>S ;3 ?5 M":
$. -anda ?ital dan Status !i=i
a. -anda ?ital/
.adi / #0$ @7menit, reguler, isi ,ukup, simetris
+erna*asan / -
Suhu / )",8
0
>
6
-ensi / #007<0 mm(g
b. Status gi=i se,ara antropometri/
55 / 35 kg
-5 / #"5 ,m
M- / 557-5 / 3579#,"5:
$
A #",5)
Status gi=i underweight
). 'ulit
ikterik 9-:, sianosis 9-:
3. 'epala
-idak dilakukan
5. Mata
sklera ikterik 9-7-:, $ata /010ng %)')(
". (idung
.a*as ,uping hidung 9-7-:, sekret 9-7-:, epistaksis 9-7-:, de*ormitas hidung
9-7-:
<. Mulut
5ibir pu,at 9-:, 2"2"r ker"ng %)(, lidah kotor 9-:, l"!a+ ker"ng %)(
8. -elinga
-idak dilakukan
9. -enggorokan
-idak dilakukan
#0. Beher
7
-rakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid 9-:, pembesaran kelenjar
lim*e 9-:, lesi pada kulit 9-:
##. -horaks
5entuk normal, simetris, perna*asan thora,oabdominal, retraksi sela iga
9-7-:, spiderne&i 9-:, sela iga melebar 9-:, massa 9-:,kelainan kulit 9-:, nyeri
9-:
#$. >or/
nspeksi / i,tus ,ordis tidak tampak
+alpasi / i,tus ,ordis tidak kuat angkat
+erkusi 5atas kiri atas / >S Binea para sternalis sinistra
5atas kanan atas / >S Binea para sternalis dekstra
5atas kiri bawah / >S ? medial lineo media
,la&i,ularis sinistra
5atas kanan bawah/ >S ? linea para sternalis dekstra
2uskultasi / bunyi jantung - intensitas normal, regular, bising 9-:
Suara tambahan jantung / 9-:
#). +ulmo/
nspeksi / bentuk normal, simetris
+alpasi / *remitus raba kiri sama dengan kanan
+erkusi / sonor7sonor
2uskultasi / suara dasar &esikuler
whee=ing rhon,hi

8
#3. 2bdomen
nspeksi / datar7sejajar dinding dada, &enektasi 9-:, massa 9-:, bekas
jahitan 9-:
+alpasi / supel, n,er" e-"ga#tr"u$ %)(, hepar dan lien tdk teraba,
turgor baik, massa 9-:, .yeri tekan perut kanan bawah 9-:.
+erkusi / timpani seluruh lapangan perut
2uskultasi / peristaltik 9C: normal
#5. ;kstremitas/ palmar eritema 9-7-:
4edem 2kral %ingin
- - - -
- - - -
#". Sistem genitalia / tidak dilakukan
#<. +emeriksaan neurologik
-idak dilakukan
#8. +emeriksaan psikiatrik
-idak dilakukan
R"1a,at O2#tetr"
!ll +#00# 2b000
'ehamilan ke-$
2nak pertama hidup
9
-idak pernah abortus 7 keguguran
0sia 'ehamilan / "-8 minggu
2.3 D"feren#"al D"agn0#"#
#. %ispepsia
$. (epatitis
2.3 Pe$er"k#aan Penunjang
3 Okt02er 2413
#. %arah Bengkap/
a. Beukosit 8,88 ribu7ul
b. ;ritrosit 3,9$ juta7ul
,. (emoglobin #3,5 g7dl
d. (ematokrit 3$,8 %
e. -rombosit $3$ ribu7ul
*. +,t 0,$
g. %i** /
5aso*il / 0,) %
;osino*il / #,# %
Bim*osit / #9," % 9kesan turun:
Monosit / 9,8 % 9'esan naik:
.eutro*il / "9,$ %
2.5 Re#u$e
+asien perempuan, )) tahun datang ke !% 6S 0nisma pada tanggal 3
4ktober $0#) dengan keluhan sejak bulan September $0#) mual, muntah. -iga
hari yang lalu muntah merah kehitaman, sehari yang lalu muntah ke,oklatan dan
saat ini tiap makan dan minum pasti muntah, sulit menelan, na*su makan
10
menurun, nyeri ulu hati, mata tampak ,owong, bibir kering, dan lidah kering,
turgor kulit menurun, 52' lan,ar warna dan jumlah dalam batas normal, 525 )-
3 hari sekali dengan konsistensi padat. +asien hamil anak kedua dengan usia
kehamilan "-8 minggu. +ada pemeriksaan *isik didapatkan .adi #0$@7menit, -%
#007<0mm(g. nyeri tekan perut di epigastrium. 6iwayat sebelumnya pasien
pernah sakit typhoid dan in*eksi saluran kemih setahun yang lalu. %idiagnosis
!$+#00#2b000 0' "-8 minggu dengan (iperemesis !ra&idarum grade #.
2.6 D"agn0#"# H0l"#t"k
D"agn0#"# !ar" #eg" 2"0l0g"#
!$+#00#2b000 0' "-8 minggu dengan (iperemesis !ra&idarum !rade C
Underweight
D"agn0#"# !ar" #eg" -#"k0#0#"al
+asien termasuk warga baru namun ,epat bersosial dan pasien merasa kurang
puas terhadap lingkungan rumah pasien yang di depan rumahnya terdapat
kandang sapi, serta sawah yang masih banyak tikusnya. Sehingga merasa takut
akan kondisi kesehatan keluarganya.
D"agn0#"# !ar" #eg" #0#"al
'eluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat,
hanya sebagai anggota masyarakat biasa. +asien banyak berakti&itas diluar
sebagai pegawai resto dan pedagang.
A#-ek Kl"n"# 7
!$+#00#2b000 0' "-8 minggu dengan (iperemesis !ra&idarum !rade C
Underweight
A#-ek Re#"k0 Internal 7
+asien pernah menderita -yphoid, S', !astritis # tahun sebelum M6S.
A#-ek Re#"k0 Ek#ternal 7
+asien sering membeli makanan diluar, yang belum tau pasti bagaimana
kebersihan makanannya, depan rumah terdapat sawah dan kandang sapi
A#-ek .ung#"0nal 7
%erajat ). +asien kurang mampu melakukan akti&itas seperti sebelum sakit.
2.8 Penatalak#anaan
11
- +lanning -erapi
o .on Darmakoterapi
;dukasi
#. 2njurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi
dengan *rekuensi yang lebih sering
$. Eaktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit
dengan teh hangat.
). (indari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan
makanan atau minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan
panas atau sangat dingin.
+enghitungan %iit
5M / 3579#,"5:,m
$
A #",5)
55 deal / 5M @ 9-5:
$
A #9 @ $,<$$5A 5$,<) 95)kg:
5M6 / 0,95 @ 5)kg @ $3 jam A #$08 kkal
'ebutuhan ;nergi / #$08 kkal @ #,) A #5<# kkal
-otal 'ebutuhan ;nergi / #5<# kkal C 500 kkalA $0<# kkal
1adi / +rotein / $0< kkal F )#0,"5 kkal 7 5#,<5 g F <<,"" g
Bemak / $0< kkal F 3#3 kkal 7 $) g F 3" g
'( / #$3) kkal F #55) kkal 7 )#0,<5 g F )88,$5 g
12
o Darmakoterapi
#. >airan maintenan,e 6%5 $0 tpm,
$. %rip .eurobion #@7hari
). njeksi -ro&ensis 94ndan,etron 8mg: @ $ i.&
3. +.4 +oly,rol 92ntasid : 3@$ sdt
.OLLO9 UP
Tanggal O A P
5-#0-#) +using 9C:,
Mual 9C:,
Muntah
9C:,
.yeri ulu
hati 9C:,
bibir
kering 9C:,
lidah
kering 9C:,
na*su
makan
menurun
9C:
+em. Disik
'0/ tampak lemah
'esadaran/
kompos mentis,
!>S 9;3?5M":
-/ ##07<0 mm(g
./ 80 @7menit
6/ -
-a@/ )5,)
0
>
-5/ #"5,m
55/ 33kg
St. !eneral
Mata / 2n -7-
>owong C7C
-hora@/ >or7+o
dbn
2bdomen/ palpasi/
nyeri epigastrium
;kt/ hangat C7C,
edema -7-
St. 4bstetri
!$+#00#2b000
0' "-8 minggu
dengan
(iperemesis
!ra&idarum
grade
%d@/
%ispepsia
(epatitis
-@/
- Maintenan,e
,airan 6%5 #,5
liter78jam, $0
tetes per menit
- .eurobion drip
#@# 9in*us $8
tpm:
- 4ndan,etron
8mg @ $ i.&
- +.4. 2ntasid
3@$ sendok teh
- %iit lunak/ roti
bakar, bubur
sumsum
+d@/ 0rinalisa, Daal
(epar
- 4bser&asi
?ital sign
';/ pasien
13
2bdomen/ supel
-D0/ setinggi
Sim*isis +ubis
Makan sedikit
tapi sering
Menghindari
stress
"-#0-#) +using 9-:,
Mual 9C:GG,
Muntah 9-:,
.yeri ulu
hati
9C:,bibir
kering 9C:,
lidah
kering 9C:,
na*su
makan
menurun
9C:
+em. Disik
'0/ tampak lemah
'esadaran/
kompos mentis,
!>S 9;3?5M":
-/ 907<0 mm(g
./ 80 @7menit
6/ -
-a@/ )",<
0
>
-5/ #"5,m
55/ 35kg
St. !eneral
Mata / 2n -7-
>owong C7C
-hora@/ >or7+o
dbn
2bdomen/ palpasi/
nyeri epigastrium
;kt/ hangat C7C,
edema -7-
St. 4bstetri
2bdomen/ supel
-D0/ setinggi
Sim*isis +ubis
!$+#00#2b000
0' "-8 minggu
dengan
(iperemesis
!ra&idarum
grade
-@/
- Maintenan,e
,airan 6%5 #,5
liter78jam, $0
tetes per menit
- .eurobion drip
#@# 9in*us $8
tpm:
- 4ndan,etron
8mg @ $ i.&
- %iit lunak/ roti
bakar, bubur
sumsum
- 4bser&asi ?ital
sign
';/ pasien
Makan sedikit
tapi sering
Menghindari
stress
<-#0-#) +using 9C:,
Mual 9-:,
Muntah 9-:,
+em. Disik
'0/ tampak lemah
'esadaran/
!$+#00#2b000
0' "-8 minggu
dengan
-@/
- Maintenan,e
,airan 6%5 #,5
14
.yeri ulu
hati
9C:,bibir
kering 9C:,
lidah
kering 9-:,
na*su
makan
menurun
9-:
kompos mentis,
!>S 9;3?5M":
-/ 907<0 mm(g
./ <9 @7menit
6/ -
-a@/ )",)
0
>
-5/ #"5,m
55/ 35kg
St. !eneral
Mata / 2n -7-
>owong -7-
-hora@/ >or7+o
dbn
2bdomen/ palpasi/
nyeri epigastrium
;kt/ hangat C7C,
edema -7-
St. 4bstetri
2bdomen/ supel
-D0/ setinggi
Sim*isis +ubis
(iperemesis
gra&idarum
grade
liter78jam, $0
tetes per menit
- .eurobion drip
#@# 9in*us $8
tpm:
- 4ndan,etron
8mg @ $ i.&
- +.4. 2ntasid
3@$ sendok teh
- %iet .asi 9tapi
belum bisa:
- 4bser&asi ?ital
sign
';/ pasien
Makan sedikit
tapi sering
9-'-+:
Menghindari
stress
stirahat ,ukup
5oleh +ulang
15
BAB III
IDENTI.IKAI .UN:I&.UN:I KELUAR:A
Karakter"#t"k De$0graf" Keluarga
.ama 'epala 'eluarga / -n. ;
2lamat Bengkap / 1l. -irto -aruno gg.5 no.", 'e,. %au
5entuk 'eluarga / Nuclear Family
-abel #. %a*tar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
N0. Na$a Ke!u&
!ukan
L'
P
U$ur Pen!"&
!"kan
Pekerjaan Pa#"en
R
Ket.
# -n. ; Suami B )5 th S# Swasta -idak -
$ .y. S stri + )) th S# Swasta Ha (iperemesis
!ra&idarum
) 2n. + 2nak B #<bln - - -idak -
Sumber: Data Primer, 8 ktober !"#$
'esimpulan/
'eluarga -n. ; adalah nuclear %amily yang terdiri atas ) orang yang
tinggal dalam satu rumah. -erdapat satu orang sakit yaitu .y. S, umur )) tahun,
beralamat di jalan -irto -aruno gg.5 no.", 'e,. %au. %iagnosis klinis penderita
adalah (iperemesis !ra&idarum grade C Underweight. +enderita adalah tamatan
Sarjana. +enderita sebagai istri yang tinggal dalam satu rumah.
3.1 .ung#" H0l"#t"k
3.1.1 .ung#" B"0l0g"#
16
'eluarga terdiri dari penderita 9.y. S, )) tahun:, Suaminya 9-n. ;, )5 tahun:
dan anaknya 92n. +, < tahun:. +asien tinggal bertiga. +asien sibuk dengan
pekerjaannya sendiri namun tetap memperhatikan suami dan anaknya yang
tinggal dalam satu rumah tersebut.
3.1.2 .ung#" P#"k0l0g"#
(ubungan keluarga mereka terjalin akrab, terbukti dengan permasalahan-
permasalahan yang dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. (ubungan
dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung terbukti keluarga
menjenguk pasien saat dirawat di 6S sehingga untuk kesembuhan pasien juga
dinilai baik.
3.1.3 .ung#" 0#"al
'eluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat,
hanya sebagai anggota masyarakat biasa. +enderita akti* berkumpul dengan
tetangga dan kegiatan di desanya.
+enghasilan keluarga berasal dari .y. S dan -n. ; yang bekerja swasta,
dengan penghasilan yang ,ukup dalam # bulan. 'alau ada keluarga yang sakit
bisa berobat tempat dokter praktik dan 6S.
Ke#"$-ulan 7
Se,ara umum, *ungsi holistik keluarga .y. S baik. *ungsi sosial baik karena
akti* dalam kegiatan di masyarakat. Dungsi psikologis baik karena hubungan
pasien dengan keluarga yang lain adanya sikap saling mendukung.
3.2 .ung#" ."#"0l0g"#
0ntuk menilai *ungsi *isiologis digunakan 2+!26 score. 2+!26 score
adalah skor yang digunaka untuk menilai *ungsi keluarga ditinjau dari sudut
pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga
yang lain. 2+!26 score meliputi/
1. Adaptation
'emampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
17
keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota
keluarga yang lain.
2. Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut.
3. Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut.
4. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga.
5. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
k0r"ng7 kr"ter"a n"la" AP:AR
(amir selalu / $ poin 8-#0 / baik
'adang-kadang / # poin "-< / sedang
(ampir tak pernah / 0 poin GA 5 / buruk
-abel $. 2+!26 score -n. ;
AP:AR Tn. E Ter+a!a- Keluarga er"ng'#el
alu
Ka!ang&
ka!ang
;arang'T"
!ak
a,a -ua# 2a+1a #a,a !a-at ke$2al" ke
keluarga #a,a 2"la #a,a $eng+a!a-"
$a#ala+
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$e$2a+a# !an $e$2ag" $a#ala+ !engan
I
18
#a,a
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$ener"$a !an $en!ukung ke"ng"nan
#a,a untuk $elakukan keg"atan 2aru
atau ara+ +"!u- ,ang 2aru
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$engek#-re#"kan ka#"+ #a,angn,a !an
$ere#-0n e$0#" #a,a #e-ert" ke$ara+an*
-er+at"an !ll
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a !an
#a,a $e$2ag" 1aktu 2er#a$a&#a$a
I
0ntuk -n. ; 2+!26 s,ore dapat dijelaskan sebagai berikut/ 1umlah score/ <
-abel ). 2+!26 score .y. S
AP:AR N,. Ter+a!a- Keluarga er"ng'#el
alu
Ka!ang&
ka!ang
;arang'T"
!ak
a,a -ua# 2a+1a #a,a !a-at ke$2al" ke
keluarga #a,a 2"la #a,a $eng+a!a-"
$a#ala+
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$e$2a+a# !an $e$2ag" $a#ala+ !engan
#a,a
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$ener"$a !an $en!ukung ke"ng"nan
#a,a untuk $elakukan keg"atan 2aru
atau ara+ +"!u- ,ang 2aru
I
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a
$engek#-re#"kan ka#"+ #a,angn,a !an
$ere#-0n e$0#" #a,a #e-ert" ke$ara+an*
I
19
-er+at"an !ll
a,a -ua# !engan /ara keluarga #a,a !an
#a,a $e$2ag" 1aktu 2er#a$a&#a$a
I
0ntuk .y. S 2+!26 s,ore dapat dijelaskan sebagai berikut/ 1umlah score/ <
AP:AR score keluarga .y. S A 9 <C<:7$ A <
Ke#"$-ulan7 Dungsi *isiologis keluarga .y.S Sedang
3.3 .ung#" Pat0l0g"#
Dungsi patologis dari keluarga -n. . dinilai dengan menggunakan alat
S&'&(&)&)&M sebagai berikut/
-abel 3. S>6;;M keluarga penderita
Ke#"$-ulan7 'eluarga .y. S tidak mempunyai *ungsi patologis
20
UMBER PATHOLOG ';-
!ocial
-idak mengalami hambatan untuk bersosialisasi dengan
masyarakat setempat, masih bisa berkumpul dengan
anggota keluarga seperti biasanya.
-
"#lt#ral 'epuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik,
penderita menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan
sehari-hari.
-
Reli$i#s +emahaman terhadap ajaran agama ,ukup, demikian
juga ketaatanya dalam beribadah.
-
%cono&' ;konomi keluarga ini termasuk menengah. -
%d#cation -ingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini ,ukup
memadai, dimana .y. S berpendidikan sampai lulus S#
-
(edical %alam men,ari pelayanan kesehatan keluarga ini
biasanya menggunakan praktek dokter dan 6S.
-
3.3 P0la Interak#" Keluarga
%iagram #. +ola interaksi keluarga .y. S
'eterangan/
/ (ubungan baik
/ (ubungan tidak baik
'esimpulan/ (ubungan antara .y. S dengan keluarga baik
3.5 :en0gra$ Keluarga N,.
2lamat lengkap / 1ln. -irta -aruno gg.5, 'e,. %au
5entuk keluarga / Nuclear Family
%iagram $. !enogram keluarga .y. S


-n. ; .y. S
)5 th )0 th
2n. +
< th
Sumber: data Primer, 8 ktober !"#$
Keterangan7
2yah suami / meninggal karena %M dan paru
2yah pasien/ meninggal karena (- 9terkontrol:
Ke#"$-ulan7
'emungkinan ada *aktor keturunan tapi tidak terkait penyakit pasien namun
21
2n. +
-n. ; .y. S
*aktor risiko penyakit yang lain.
3.6 I!ent"f"ka#" .akt0r Per"laku !an N0n Per"laku Keluarga
1. .akt0r Per"laku Keluarga
Menurut anggota keluarga ini, yang dimaksud dengan sehat adalah keadaan
terbebas dari sakit, yaitu yang menghalangi akti&itas sehari-hari. 'eluarga ini
menyadari pentingnya kesehatan karena apabila mereka sakit, mereka tidak dapat
bekerja lagi sehingga otomatis pendapatan keluarga akan berkurang dan menjadi
beban anggota keluarga yang lainnya. .y. S akti* berkomunikasi dengan
keluarganya terutama suami untuk berbagi masalah. 'urang mengontrol akan pola
makan sehingga bisa menyebabkan keluhan yang semakin parah.
2. .akt0r N0n Per"laku Keluarga
%ipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga menengah.
'eluarga ini memiliki sumber pengahasilan yaitu dari -n. ;, suami pasien yang
bekerja sebagai penjual martabak dan trangbulan dan pasien sendiri sebagai
accounting di sebuah resto.
Ke#"$-ulan7 Daktor perilaku dan non-perilaku keluarga .y. S
berpengaruh ke arah positi* terhadap kesehatan pasien.
3.8 I!ent"f"ka#" L"ngkungan Ru$a+
L"ngkungan Luar Ru$a+
22
+engetahuan/
'eluarga kurang
mengetahui penyakit pasien
-indakan/
'ebiasaan bekerja terlalu
keras dan keluarga kurang
mengontrol asupan pasien
Bingkungan/
'eluarga ,ukup memahami
pentingnya kebersihan
lingkungan terhadap kesehatan
Sikap/
'eluarga sangat peduli
terhadap penyakit penderita
'eturunan/
'emungkinan ada *aktor
keturunan dalam keluarga
+elayanan 'esehatan/
1ika sakit .y. S ke tempat
dokter praktik dan kadang ke
6S
Keluarga
Tn. N
'eluarga .y. S tinggal di sebuah rumah berukuran < @ " m$ yang saling
berdekatan dengan rumah tetangganya tanpa jarak. -idak memiliki
pekarangan rumah dan pagar pembatas. %epan 6umah terdapat sawah dan
kandang sapi milik salah satu warga. -empat penampungan sampah di depan
rumah.
L"ngkungan Dala$ Ru$a+
%inding rumah terbuat dari batu bata yang sudah diplester semen dan telah
di,at, sedangkan lantai rumah terbuat dari keramik. 6umah ini terdiri dari
ruang tamu, $ kamar tidur, satu dapur, $ kamar mandi, sumur. Memiliki $lt,
namun lantai $ belum di*ungsikan. 6umah ini mempunya.
satu pintu untuk keluar masuk serta memiliki jendela kayu di ruang kamar
saja. 'eluarga ini sudah memiliki *asilitas M>' keluarga dan *asilitas air
dari sumur. ?entilasi udara ,ukup kurang. +en,ahayaan ,ukup terang.
23
!ambar ).#. %enah rumah pasien
Keterangan7 'eadaan dalam rumah keluarga .y.S tidak memenuhi syarat
kesehatan
3.< Ma#ala+ Me!"#
!$+#00#2b000 0' "-8 minggu dengan (iperemesis !ra&idarum grade C
Underweight
3.= Ma#ala+ N0n Me!"#
#. +engetahuan yang kurang tentang penyakit penderita
$. 'ebiasaan pasien yang makan tidak teratur
). Memiliki resiko penyakit turunan
3.14 D"agra$ Per$a#ala+an Keluarga Pa#"en
*menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada
dengan %aktor+%aktor resiko yang ada dalam kehidu,an ,asien-
D"agra$ 3. Daftar Per$a#ala+an Pa#"en
3.11 Pr"0r"ta# Ma#ala+
%ari berbagai permasalahan yang ada dalam keluarga .y. S, perlu diketahui
adanya prioritas masalah dengan menggunakan matrikulasi masalah antara lain
adalah/
#. .m,ortancy/ yaitu pentingnya masalah.
24
'ebiasaan pasien
yang suka makan tidak
teratur
+engetahuan yang
kurang tentang penyakit
penderita
N,. * 33 ta+un*
H"-ere$e#"# :ra>"!aru$
gra!e I ) )nderwei$ht
Memiliki resiko
penyakit turunan
%ibagi menjadi tiga, yaitu/
a. Pre/alence 9besarnya masalah:
b. Se/erity 9akibat yang ditimbulkan oleh masalah:
,. Social 0ene%it 9keuntungan sosial karena selesainya masalah:
$. 1echnology/ yaitu teknologi yang tersedia
). (esources/ yaitu sumber daya yang tersedia
%ibagi menjadi tiga, yaitu/
a. Man 9tenaga yang tersedia:
b. Money 9sarana yang tersedia:
,. Material 9pentingnya masalah:
%ari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria, yaitu/
#. A tidak penting
$. A agak penting
). A ,ukup penting
3. A penting
5. A sangat penting
Ta2el 5. Matr"k# Pr"0r"ta# Ma#ala+ !ar" Keluarga N,.
N0. Daftar Ma#ala+ I T R ;u$la+
I?T?R
+ S S5 Mn Mo Ma
#. 'ebiasaan pasien yang
makan tidak teratur
3 3 3 ) 3 3 3 #$.$88

$. -ingkat pengetahuan yang


rendah tentang kesehatan
3 3 ) ) ) 3 3 ".9#$

). Memiliki risiko penyakit


keturunan
) ) ) ) 3 3 3 5#83

25
'eterangan/
/ .m,ortancy 9pentingnya masalah:
+ / Pre/alence 9besarnya masalah:
S / Se/erity 9akibat yang ditimbulkan oleh masalah
S5 / Social 0ene%it 9keuntungan sosial karena selesainya masalah:
- / 1echnology 9tehnologi yang tersedia:
6 / (esources 9sumber daya yang tersedia:
Mn / Man 9tenaga yang tersedia:
Mo / Money 9sarana yang tersedia:
Ma / Material 9pentingya masalah:
'riteria penilaian/
# / tidak penting
$ / agak penting
) / ,ukup penting
3 / penting
5 / sangat penting
+rioritas masalah yang diambil adalah bagaimana meningkatkan
kedisiplinan pola makan serta meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga
mengenai penyakit yang sedang dialaminya melalui edukasi terhadap penderita
dan keluarga sehingga penderita bisa terdorong untuk mengatur pola makan.
26
BAB I@
TIN;AUAN PUTAKA
3.1 Def"n"#"
(iperemesis gra&idarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu akti*itas sehari-hari karena keadaan umum pasien yang
buruk akibat dehidrasi. Mual dan muntah adalah gejala yang umum dan wajar
terjadi pada usia kehamilan trimester . Mual biasanya terjadi pada pagi hari, akan
tetapi dapat juga timbul setiap saat dan pada malam hari. !ejala-gejala ini
biasanya terjadi " minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih #0 minggu.
#
-abel ". %e*inisi-%e*inisi Mual dan Muntah dalam 'ehamilan
9Sumber/ 1 ndon Med 2sso,, ?olum/ "#, .omor/ ##, .o&ember $0##:
3.2 E-"!e$"0l0g"
+enelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada 50-
90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada "0-80% primi gra&ida dan 30-
"0% multi gra&ida. %ari seluruh kehamilan yang terjadi di 2merika Serikat 0,)-
$% diantaranya mengalami hiperemesis gra&idarum atau kurang lebih lima dari
#000 kehamilan.
$

Mual dan muntah yang berkaitan dengan kehamilan biasanya dimulai pada
usia kehamilan 9-#0 minggu, pun,aknya pada usia kehamilan ##-#) minggu, dan
sembuh pada kebanyakan kasus pada umur kehamilan #$-#3 minggu. %alam #-
#0% dari kehamilan, gejala-gejala dapat berlanjut melampaui $0-$$ minggu.
#,$
'ejadian hiperemesis dapat berulang pada wanita hamil. 1. Dit=gerald 9#9)8-
#95): melakukan studi terhadap #59 wanita hamil di 2berdeen, Skotlandia,
menemukan bahwa hiperemesis pada kehamilan pertama merupakan *aktor risiko
27
untuk terjadinya hiperemesis pada kehamilan berikutnya. 5erdasarkan penelitian,
dari 5" wanita yang kembali hamil, $< diantaranya mengalami hiperemesis pada
kehamilan kedua dan < dari #9 wanita mengalami hiperemesis pada kehamilan
ketiga.
3
3.3 Et"0l0g"
+enyebab hiperemesis gra&idarum belum diketahui se,ara pasti. 5erdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan pada #.)0# kasus hiperemesis gra&idarum di
>anada diketahui beberapa hal yang menjadi *aktor risiko terjadinya hiperemesis
gra&idarum diantaranya komplikasi dari kelainan hipertiroid, gangguan psikiatri,
kelainan gastrointestinal, dan diabetes pregestasional.
$
-idak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh *aktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia.
5eberapa *aktor predisposisi dan *aktor lain yang telah ditemukan adalah
sebagai berikut
#,3
/
#. +rimigra&ida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda. +ada mola
hidatidosa dan kehamilan ganda, *aktor hormon memegang peranan
dimana hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
#,3
$. Masuknya &ili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan tersebut.
#,3
). 2lergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
#,3
3. Daktor psikologis
Daktor psikologis seperti depresi, gangguan psikiatri, rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu, tidak siap untuk menerima kehamilan
memegang peranan yang ,ukup penting dalam menimbulkan hiperemesis
gra&idarum.
#,$,)
Menurut !oodwin, dkk. 9#993: dan ?an de ?en 9#99<:, hiperemesis
nampaknya terkait dengan tingginya atau peningkatan bertahap kadar hormon
korionik gonadotropin, estrogen atau kadar keduanya di dalam serum. Selain itu,
28
pada beberapa kasus yang berat mungkin terkait dengan *aktor psikologis. .amun
adanya hubungan dengan serum positi* terhadap (eli,oba,ter pylori sebagai
penyebab ulkus peptikum tidak dapat dibuktikan oleh beberapa peneliti.
$
3.3 Pat0f"#"0l0g"
Muntah adalah suatu ,ara dimana saluran ,erna bagian atas membuang isinya
bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang berlebihan pada usus. Muntah
merupakan re*leks terintegrasi yang kompleks terdiri atas tiga komponen utama
yaitu detektor muntah, mekanisme integrati* dan e*ektor yang bersi*at otonom
somatik. 6angsangan pada saluran ,erna dihantarkan melalui sara* &agus dan
a*eren simpatis menuju pusat muntah. +usat muntah juga menerima rangsangan
dari pusat-pusat yang lebih tinggi pada sereberal, dari 'hemorece,tor 1rigger
2one *'12- pada area postrema dan dari aparatus &estibular &ia serebelum.
5eberapa signal peri*er mem-by,ass trigger 3one men,apai pusat muntah melalui
nukleus traktus solitarius. +usat muntah sendiri berada pada dorsolateral daerah
*ormasi retikularis dari medula oblongata. +usat muntah ini berdekatan dengan
pusat pernapasan dan pusat &asomotor. 6angsang a*eren dari pusat muntah
dihantarkan melalui sara* kranial ?, ?, J, J ke saluran ,erna bagian atas dan
melalui sara* spinal ke diapragma, otot iga dan otot abdomen.
$
'etika pusat muntah sudah ,ukup terangsang akan timbul e*ek/ 9#: berna*as
dalam, 9$: terangkatnya tulang hioid dan laring untuk mendorong s*ingter
krikoeso*agus terbuka, 9): tertutupnya glotis, 93: terangkatnya palatum mole
untuk menutup nares posterior. 5erikutnya timbul kontraksi yang kuat dari otot
abdomen yang dapat menimbulkan tekanan intragastrik yang meninggi. 2khirnya
s*ingter eso*agus mengalami relaksasi, sehingga memungkinkan pengeluaran isi
lambung.
$
+ato*isiologi dasar hiperemesis gra&idarum hingga saat ini masih
kontro&ersial. (iperemesis gra&idarum dapat menyebabkan ,adangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. 'arena oksidasi lemak yang
tidak sempurna, maka terjadilah ketosis dengan tertimbunya asam aseton asetik,
asam hidroksi butirik, dan aseton dalam darah. 'ekurangan ,airan yang diminum
dan kehilangan ,airan akibat muntah akan menyababkan dehidrasi, sehingga
,airan ekstra &askuler dan plasma akan berkurang. .atrium dan khlorida darah
29
turun, demikian juga dengan klorida urine. Selain itu dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi, sehigga aliran darah ke jaringan berkurang. (al ini
menyebabkan =at makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbunya
=at metabolik dan toksik. 'ekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan
bertambahnya ekskresi lewat ginjal, meningkatkan *rekuensi muntah yang lebih
banyak, merusak hati, sehigga memperberat keadaan penderita. %isamping
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada
selaput lendir eso*agus dan lambung 9Mallory-Eeiss Syndrom:, dengan akibat
perdarahan gastrointestinal. +ada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan
dapat berhenti sendiri.
#
(iperemesis gra&idarum diyakini terjadi akibat adanya interaksi antara *aktor
biologis, psikologi dan sosiokultural.
#,$

!ambar 3.# +ato*isiologi Mual dan Muntah pada (iperemesis !ra&idarum.
"
3.5 :ejala !an Tan!a
5atasan seberapa banyak terjadinya mual muntah yang disebut hiperemesis
gra&idarum belum ada kesepakatannya. 2kan tetapi jika keluhan mual muntah
tersebut sampai mempengaruhi keadaan umum ibu dan sampai mengganggu
akti&itas sehari-hari sudah dapat dianggap sebagai hiperemesis gra&idarum.
(iperemesis gra&idarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam tiga
tingkatan, yaitu
#,3
/
30
#. -ingkat .
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, na*su makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrium. .adi meningkat sekitar #00 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering dan mata ,ekung.
#,3
$. -ingkat .
+enderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi ke,il dan ,epat, suhu kadang-kadang naik dan
mata sedikit ikterus. 5erat badan turun dan mata menjadi ,ekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. 2seton dapat ter,ium dalam bau
pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
ken,ing.
#,3
). -ingkat .
'eadaan umum lebih buruk, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi ke,il dan ,epat, suhu meningkat dan tensi menurun.
'omplikasi *atal terjadi pada susunan sara* yang dikenal sebagai )nce,halo,athy
4ernicke dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental. 'eadaan ini
terjadi akibat de*isiensi =at makanan, termasuk &itamin 5 kompleks. -imbulnya
ikterus menunjukan adanya gangguan hati.
#,3
3.6 D"agn0#"#
%iagnosis hiperemesis gra&idarum ditegakkan melalui anamnesis,
pemeriksaan *isik, serta pemeriksaan penunjang.
a. 2namnesis
%ari anamnesis didapatkan amenorea, tanda kehamilan muda, mual, dan
muntah. 'emudian diperdalam lagi apakah mual dan muntah terjadi terus
menerus, dirangsang oleh jenis makanan tertentu, dan mengganggu akti&itas
pasien sehari-hari. Selain itu dari anamnesis juga dapat diperoleh in*ormasi
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan terjadinya hiperemesis gra&idarum
seperti stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat penyakit
sebelumnya 9hipertiroid, gastritis, penyakit hati, diabetes mellitus, dan tumor
31
serebri:.
b. +emeriksaan Disik
+ada pemeriksaan *isik perhatikan keadaan umum pasien, tanda-tanda &ital,
tanda dehidrasi, dan besarnya kehamilan. Selain itu perlu juga dilakukan
pemeriksaan tiroid dan abdominal untuk menyingkirkan diagnosis banding.
,. +emeriksaan +enunjang
+emeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
dan menyingkirkan diagnosis banding. +emeriksaan yang dilakukan adalah darah
lengkap, urinalisis, gula darah, elektrolit, Ultra Sonogra,hic *US5- 9pemeriksaan
penunjang dasar:, analisis gas darah, tes *ungsi hati dan ginjal.
$
+ada keadaan
tertentu, jika pasien di,urigai menderita hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan
*ungsi tiroid dengan parameter -S( dan -
3
. +ada kasus hiperemesis gra&idarum
dengan hipertiroid 50-"0% terjadi penurunan kadar -S(. 1ika di,urigai terjadi
in*eksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi 6elicobacter ,ylori.
+emeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan
pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan blood urea nitrogen,
kreatinin dan hematokrit. +emeriksaan 0S! penting dilakukan untuk mendeteksi
adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.
3.8 D"agn0#"# Ban!"ng
+enyakit-penyakit yang sering menyertai wanita hamil dan mempunyai gejala
muntah-muntah yang hebat harus dipikirkan. 5eberapa penyakit tersebut antara
lain/
#. %ispepsia
+asien di,urigai menderita dispepsia jika pasien mempunyai riwayat makan
yang tidak teratur, dan sering menggunakan Non+Steroidal Anti .n%lammation
Drugs *NSA.D-. 'eluhan nyeri epigastrium tidak terlalu dapat membedakan
dengan wanita hamil yang tanpa gastritis7ulkus peptikum karena hampir semua
pasien dengan hiperemesis gra&idarum mempunyai keluhan nyeri epigastrium
yang hebat. +emeriksaan endoskopi perlu dihindari karena berisiko dapat
menyebabkan persalinan preterm. +asien dengan gastroenteritis selain
menunjukkan gejala muntah-muntah, juga biasanya diikuti dengan diare. +asien
hiperemesis gra&idarum yang murni karena hormon jarang disertai diare.
),<,8
32
$. (epatitis.
+asien hepatitis yang menunjukkan gejala mual-muntah yang hebat
biasanya sudah menunjukkan gejala ikterus yang nyata disertai peningkatan
Serum 5lutamic 7aloacetate 1ransaminase *S51- dan Serum 5lutamic
Pyru/ic 1ransaminase *S5P1: yang nyata. 'adang-kadang sulit membedakan
pasien hiperemesis gra&idarum tingkat 9tanda-tanda kegagalan hati: yang
sebelumnya tidak menderita hepatitis dengan wanita hamil yang sebelumnya
memang sudah menderita hepatitis. 2namnesa yang ,ermat dapat membantu
menegakkan diagnosis.
),<,8
3.< Penatalak#anaan
Pen/ega+an
+rinsip pen,egahan adalah mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis.
+en,egahan terhadap hiperemesis gra&idarum dapat dilakukan dengan berbagai
,ara, antara lain /
#. Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan persalinan merupakan
proses *isiologis.
#,3
$. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala yang
normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia
kehamilan 3 bulan.
#,3
). 2njurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan *rekuensi
yang lebih sering.
#,3
3. Eaktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
#,3
5. (indari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan atau
minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
#,3
". Makan makanan yang banyak mengandung gula dianjurkan untuk
menghindari kekurangan karbohidrat.
#,3
<. %e*ekasi yang teratur.
#
Tera-" 02at&02atan
1ika dengan tindakan pen,egahan diatas tidak dapat mengurangi gejala dan
keluhan maka perlu dilakukan pengobatan. +ada pasien dengan hiperemesis
gra&idarum tingkat dan harus dilakukan rawat inap dirumah sakit, dan
33
dilakukan penanganan yaitu /
#. 4bat-obatan.
4bat-obatan yang dapat diberikan diantaranya suplemen multi&itamin,
antihistamin, dopamin antagonis, serotonin antagonis, dan kortikosteroid. ?itamin
yang dianjurkan adalah &itamin 5# dan 5" seperti ,yrido7ine 9&itamin 5":.
+emberian ,yrido7in ,ukup e*ekti* dalam mengatasi keluhan mual dan muntah.
2nti histamin yang dianjurkan adalah do7ylamine dan di,endyramine. +emberian
antihistamin bertujuan untuk menghambat se,ara langsung kerja histamin pada
reseptor (
#
dan se,ara tidak langsung mempengaruhi sistem &estibular,
menurunkan rangsangan di pusat muntah.
Selama terjadi mual dan muntah, reseptor dopamin di lambung berperan
dalam menghambat motilitas lambung. 4leh karena itu diberikan obat dopamin
antagonis. %opamin antagonis yang dianjurkan diantaranya ,rochlor,era3ine,
,rometha3ine, dan metoclo,eramide. Prochlor,era3in dan ,rometha3ine bekerja
pada reseptor %
$
untuk menimbulkan e*ek antiemetik. Sementara itu
metoclo,eramide bekerja di sentral dan di peri*er. 4bat ini menimbulkan e*ek
antiemetik dengan ,ara meningkatkan kekuatan spin,ter eso*agus bagian bawah
dan menurunkan transit time pada saluran ,erna.
+emberian serotonin antagonis ,ukup e*ekti* dalam menurunkan keluhan mual
dan muntah. 4bat ini bekerja menurunkan rangsangan pusat muntah di medula.
Serotonin antagonis yang dianjurkan adalah ondansetron. ndansetron biasanya
diberikan pada pasien hiperemesis gra&idarum yang tidak membaik setelah
diberikan obat-obatan yang lain. Sementara itu pemberian kortikosteroid masih
kontro&ersial karena dikatakan pemberian pada kehamilan trimester pertama dapat
meningkatkan risiko bayi lahir dengan ,a,at bawaan.
#,3
$. -erapi .utrisi.
+ada kasus hiperemesis gra&idarum jalur pemberian nutrisi tergantung pada
derajat muntah, berat ringannya deplesi nutrisi dan penerimaan penderita terhadap
ren,ana pemberian makanan. +ada prinsipnya bila memungkinkan saluran ,erna
34
harus digunakan. 5ila peroral menemui hambatan di,oba untuk menggunakan
Nasogastric 1ube *N51-. Saluran ,erna mempunyai banyak keuntungan misalnya
dapat mengabsorbsi banyak nutrien, adanya mekanisme de*ensi* untuk
menanggulangi in*eksi dan toksin. Selain itu dengan masuknya sari makanan ke
hati melalui saluran porta ikut menjaga pengaturan homeostasis nutrisi.
$
5ila penderita sudah dapat makan peoral, modi*ikasi diet yang diberikan
adalah makanan dalam porsi ke,il namun sering, diet tinggi karbohidrat, rendah
protein dan rendah lemak, hindari suplementasi besi untuk sementara, hindari
makanan yang emetogenik dan berbau sehingga menimbulkan rangsangan
muntah.
#,$
+emberian diet diperhitungkan jumlah kebutuhan basal kalori sehari-
hari ditambah dengan )00 kkal perharinya.
$
). solasi.
+enderita disendirikan dalam kamar yang tenang, ,erah, dan memiliki
peredaran udara yang baik. Sebaiknya hanya dokter dan perawat saja yang
diperbolehkan untuk keluar masuk kamar tersebut. >atat ,airan yang keluar dan
masuk. +asien tidak diberikan makan ataupun minum selama $3 jam. 5iasanya
dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
#
3. -erapi psikologik.
+erlu diyakinkan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan.
(ilangkan rasa takut oleh karena kehamilan dan persalinan karena itu merupakan
proses *isiologis, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan kon*lik
lainnya yang melatarbelakangi penyakit ini. 1elaskan juga bahwa mual dan
muntah adalah gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan
menghilang setelah usia kehamilan 3 bulan.
#
5. >airan parenteral.
6esusitasi ,airan merupakan prioritas utama, untuk men,egah mekanisme
kompensasi yaitu &asokonstriksi dan gangguan per*usi uterus. Selama terjadi
gangguan hemodinamik, uterus termasuk organ non &ital sehingga pasokan darah
berkurang.
$
+ada kasus hiperemesis gra&idarum, jenis dehidrasi yang terjadi
35
termasuk dalam dehidrasi karena kehilangan ,airan 9,ure dehidration:. Maka
tindakan yang dilakukan adalah rehidrasi yaitu mengganti ,airan tubuh yang
hilang ke &olume normal, osmolaritas yang e*ekti* dan komposisi ,airan yang
tepat untuk keseimbangan asam basa. +emberian ,airan untuk dehidrasi harus
memperhitungkan se,ara ,ermat berdasarkan/ berapa jumlah ,airan yang
diperlukan, de*isit natrium, de*isit kalium dan ada tidaknya asidosis.
$
5erikan ,airan parenteral yang ,ukup elektrolit, karbohidrat, dan protein
dengan glukosa 5% dalam ,airan garam *isiologis sebanyak $-) liter sehari. 5ila
perlu dapat ditambahkan kalium dan &itamin, terutama &itamin 5 kompleks dan
&itamin >, dapat diberikan pula asam amino se,ara intra&ena apabila terjadi
kekurangan protein.
#
%ibuat da*tar kontrol ,airan yang masuk dan yang dikeluarkan. 0rin perlu
diperiksa setiap hari terhadap protein, aseton, klorida, dan bilirubin. Suhu tubuh
dan nadi diperiksa setiap 3 jam dan tekanan darah ) kali sehari. %ilakukan
pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. 5ila
dalam $3 jam pasien tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat di,oba
untuk memberikan minuman, dan lambat laun makanan dapat ditambah dengan
makanan yang tidak ,air. %engan penanganan ini, pada umumnya gejala-gejala
akan berkurang dan keadaan aman bertambah baik.
". -erapi 2lternati*.
?itamin 5", merupakan koen=im yang berperan dalam metabolisme lipid,
karbohidrat dan asam amino. +eranan &itamin 5" untuk mengatasi hiperemesis
masih kontro&ersi. %osis &itamin 5" yang ,ukup e*ekti* berkisar #$,5-$5 mg per
hari tiap 8 jam. Selain itu >=ei=el melaporkan suplementasi multi&itamin se,ara
bermakna mengurangi kejadian men,egah insiden hiperemesis gra&idarum.
$
36
%iagram #. (ubungan antara &itamin 5" dengan mual dan muntah pada
kehamilan.
8
?itamin 5" merupakan ko-en=im berbagai jalur metabolisme protein dimana
peningkatan kebutuhan protein pada trimester diikuti peningkatan asupan
&itamin 5". ?itamin 5" diperlukan untuk sintesa serotonin dari tryptophan.
%e*isiensi &itamin 5" akan menyebabkan kadar serotonin rendah sehingga sara*
pan,a indera akan semakin sensiti* yang menyebabkan ibu mudah mual dan
muntah. +ada wanita hamil terjadi peningkatan kynureni, dan @antureni, a,id di
urin. 'edua asam ini diekskresi apabila jalur perubahan tryptophan menjadi nia,in
terhambat. (al ini dapat juga terjadi karena de*isiensi &itamin 5". 'adar hormon
estrogen yang tinggi pada ibu hamil juga menghambat kerja en=im kynureninase
yang merupakan katalisator perubahan tryptophan menjadi nia,in, yang mana
kekurangan nia,in juga dapat men,etuskan mual dan muntah.
3.= K0$-l"ka#"
+enyulit yang perlu diperhatikan adalah )nse,halo,ati 4ernicke. !ejala yang
timbul dikenal sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata
9o*talmoplegia:, gerakan yang tidak teratur 9ataksia:, dan bingung. +enyulit
lainnya yang mungkin timbul adalah ruptur eso*agus, robekan Mallory+4eiss
pada eso*agus, pneumotoraks dan neuropati peri*er. +ada janin dapat ditemukan
kematian janin, pertumbuhan janin terhambat, preterm, berat badan lahir rendah,
kelainan kongenital.
$,3
37
3.14 Pr0gn0#"#
!ardsby melaporkan semua wanita dengan mual dan muntah pada kehamilan
merasakan awal terjadinya sebelum usia kehamilan 9 minggu. 1umlah tersebut
menurun )0% pada kehamilan #0 minggu, turun lagi )0% pada kehamilan #$
minggu, dan menjadi )0% pada kehamilan #" minggu. Sepuluh persen mengalami
mual dan muntah setelah #" minggu dan hanya #% tetap mengalaminya setelah
usia kehamilan $0 minggu.
$
%engan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gra&idarum sangat
memuaskan. Sebagian besar penyakit ini dapat membaik dengan sendirimya pada
usia kehamilan $0-$$ minggu, namun demikian pada tingkatan yang berat,
penyakit ini dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.
)
38
BAB @
PEMBAHAAN
5.1 Da#ar Penegakan D"agn0#"#
Menurut pembagian tingkatan atau grade hiperemesis gra&idarum, kasus .y.
S termasuk grade . -erbukti dari hasil anamnesis dan pemeriksaan *isik mengarah
kearah sana. 5erikut dibawah ini kriteria grade hiperemesis gra&idarum/
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, na*su makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrium. .adi meningkat sekitar #00 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering dan mata ,ekung.
#,3

+emeriksaan penunjang diusulkan untuk melakukan pemeriksaan urinalisa,
*aal hepar, dan elektrolit dengan tujuan/
a. 0rinalisa
0ntuk melihat adakah ketonuria yang menunjukkan proses metabolisme
lemak yang tidak sempurna se,ara berlebihan sehingga mengarah pada
grade hiperemesisnya.
b. Daal (epar
+asien hepatitis yang menunjukkan gejala mual-muntah yang hebat
biasanya sudah menunjukkan gejala ikterus yang nyata disertai
peningkatan Serum 5lutamic 7aloacetate 1ransaminase *S51- dan
Serum 5lutamic Pyru/ic 1ransaminase *S5P1: yang nyata. 'adang-
kadang sulit membedakan pasien hiperemesis gra&idarum tingkat
9tanda-tanda kegagalan hati: yang sebelumnya tidak menderita hepatitis
dengan wanita hamil yang sebelumnya memang sudah menderita hepatitis.
2namnesa yang ,ermat dapat membantu menegakkan diagnosis
,. ;lektrolit
+asien dengan hiperemesis gra&idarum pasti banyak mengeluarkan ,airan
elektrolit. -ujuan dalam melakukan pemeriksaan ini adalah agar
mengetahui seberapa banyak elektrolit yang terbuang, misalnya ion
kalium, kalsium, natrium, klorida.
39
9Sumber/Morgan, !. ;dward. >lini,al 2nesthesiology. 2ppleton K Bange, #99", p.5#8:
5.2 Da#ar Ren/ana Penatalak#anaan
4bat
.ama 5entuk
sediaan
Darmakokinetik
dan
*armakodinamik
;*ek
samping
obat
+emberian ndikasi
>ara %osis7
waktu
-ro&ensis
94ndan,etr
on:
ampul Darmakokinetik/
diabsorbsi ,epat,
kadar maksimum
#-#,5 jam, waktu
paruh ) jam
terikat protein
plasma <0-<"%.
Darmakodinamik/
mengantagonisasi
reseptor 5-(-
yang terdapat
pada
,hemoreseptor
trigger =one di
area postrema dan
juga pada a*eren
&agal saluran
,erna
'onstipasi
, sakit
kepala,
mengantu
k,
gangguan
saluran
,erna, dsb
.? $@8m
g
%igunakan
untuk mual
dan muntah
pada
pengobatan
kanker
dengan
radioterapi
atau
sitostatika
.eurobion 2mpul ?it 5#/ absorbsi
,epat, maksimal
8-#5mg.hari.
?it 5"L mudah
diabsorbsi lewat
saluran ,erna,
kebutuhan
$mg7hari.
?it 5#$/
6eaksi
hipersensit
i&itas
%rip %rip
denga
n
6%5
$8
tpm
+ro*ilaksis,
pen,egahan,
dan
penyembuh
an
kekurangan
&it. 5#, &it.
5", &it.
5#$,
40
kebutuhan perhari
# ug
neuritis, dan
polineuritis
6%5 n*us Mengganti ,airan
tubuh yang
hilang, komposisi
.a>l, ',, >a>l
.? $0
tpm
%ehidrasi,
hipo&olemi
6ehidrasi Maintenan,e/
0mumnya kehilangan air dan elektrolit diganti dengan ,airan isotonik
misalnya 6inger Baktat, ringer asetat atau normal salin.
5ila memakai normal salin harus berhati-hati agar jangan sampai
diberikan dalam jumlah yang banyak karena dapat menyebabkan
delusional acidosis atau hy,erchloremic acidosis.
5ila diperlukan dapat ditambahkan ion kalium.
+erlu diperhatikan bahwa pemberian ,airan yang mengandung dekstrosa
harus didahului dengan pemberian thiamin untuk men,egah terjadinya
ense*alopati Eerni,ke.
#,$

%igunakannya ,airan 6%5 adalah selain untuk memenuhi kebutuhan
,airan pasien juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalori pasien.
%igunakan dektrosa, karena pada pasien hiperemesis gra&idarum terjadi
oksidasi lemak yang tidak sempurna yang ditandai dengan ditemukannya
benda keton di dalam urin.
Selain itu ,airan de@trose bersi*at isotoni, hiperosmotik membantu
transport ,airan intra&askuler menuju intraseluler sehingga dapat
memperbaiki kondisi dehidrasi pasien.
%rugs 94ndan,etron:
+engobatan sebaiknya diberikan setelah periode klasik teratogenik
terlampaui
)#-<# hari setelah hari pertama haid terakhir atau pada usia kehamilan 5-
#0 minggu.
+ada periode tersebut terjadi proses organogenesis sehingga bahan kimia
dapat mempengaruhi proses perkembangan organ men,apai pun,ak
ter,epat.
$

4ndan,entron lebih aman 9e*ek teratogenik tidak ada: dibandingkan obat
41
antiemetik lainnya.
Metokloperamid mempertinggi ambang rangsang muntah di
'hemorece,tor 1rigger 2one 9>-M: dan obat ini menurunkan kepekaan
sara* &iseral yang menghantarkan impuls a*eren dari saluran ,erna ke
pusat muntah.
%rugs 9.eurobion:
.eurobion 9mengandung &itamin 5#, 5", 5#$: diberikan se,ara drip ?.
Suplementasi multi&itamin se,ara bermakna mengurangi dan men,egah
insiden hiperemesis gra&idarum.

?itamin 5#, 5", dan 5#$, yang merupakan koen=im yang berperan dalam
metabolisme lipid, karbohidrat dan asam amino.
42
BAB @I
PENUTUP
<.1 Ke#"$-ulan H0l"#t"k
.y. S 9)) tahun: adalah seorang penderita apendisitis akut, dengan kondisi
keluarga yang harmonis. %alam kehidupan sehari-hari sebagai anggota
masyarakat biasa.
#. %iagnosis dari segi biologis
!$+#00#2b000 0' "-8 minggu dengan (iperemesis !ra&idarum grade
$. %iagnosis dari segi psikologis
(ubungan antara suami dan anak baik, saling membantu jika terkena
masalah. 5ila ada yang sakit keluarga berkunjung dan menjaga
). %iagnosis dari segi sosial /
(ubungan pasien dan keluarga sedikit kurang membaur dengan
masyarakat terutama suami pasien meski tidak memiliki kedudukan tinggi
di masyarakat.
<.2 aran K0$-re+en#"f
.y. S dan keluarga perlu membiasakan pola hidup sehat, mengetahui tentang
penyakit hiperemesis gra&idarum dan komplikasinya.
#. +romoti*
Memberi tahu bahwa kehamilan "-#0 minggu bila terjadi mual
dan muntah itu adalah hal yang normal dan akan menurun pada
usia kehamilan diatas #0 minggu.
Selalu menjaga kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan
keluarga karena masih trimester rentan akan sakit.
Menghidari pekerjaan yang terlalu berat
43
Selalu minta saran dokter atau bidan bila ingin mengkonsumsi
obat lain selain dari dokter atau bidan.
$. +re&enti*
2njurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan
*rekuensi yang lebih sering
Eaktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
(indari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan
atau minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin.
). 'urati*
Mengkonsumsi obat yang aman untuk ibu hamil, misalnya antimual
9ondan,etron: dan &itamin terutama 5".
3. 6ehabilitati*
4lahraga yang teratur, selalu menjaga kebutuhan nutrisi janin dengan
makan tinggi kalori
44

You might also like