You are on page 1of 7

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang

mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti
struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel,
pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik
pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel
tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti
manusia.
Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu
biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal
penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan dan perbedaan
mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian
biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi
perkembangan.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Proses-proses dalam biologi sel
o 1.1 Pergerakan protein
2 Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel
o 2.1 Isolasi sel
o 2.2 Pembiakan sel
o 2.3 Hibridisasi sel
o 2.4 Fraksinasi sel
3 Lihat pula
4 Pranala luar
[sunting] Proses-proses dalam biologi sel
[sunting] Pergerakan protein
Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma. Proses tersebut juga dikenal sebagai translasi
protein atau biosintesis protein. Beberapa jenis protein, misalnya protein yang akan digabungkan
kepada membran sel (protein membran), ditranspor ke retikulum endoplasma (RE) selama proses
sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi, protein
membran dapat bergerak ke membran plasma (membran sel), ke kompartemen subselular
lainnya, atau dapat pula disekresikan ke luar sel. Retikulum endoplasma dapat dianggap sebagai
"kompartemen tempat sintesis protein membran", sedangkan badan Golgi dapat dianggap
sebagai "kompartemen tempat pemrosesan protein membran". Terdapat aliran protein semi-
konstan melalui kompartemen-kompartemen tersebut. Protein-protein yang terdapat pada RE dan
badan Golgi berasosiasi dengan protein-protein lain namun tetap terdapat pada kompartemennya
masing-masing. Protein-protein lain "mengalir" melalui RE dan badan Golgi ke membran
plasma. Dari membran plasma, protein kemudian pada akhirnya diuraikan kembali di dalam
kompartemen intraselular lisosom menjadi asam amino-asam amino penyusunnya.
[sunting] Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel

Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Isolasi organel digabungkan ke halaman
atau bagian ini. (diskusikan)

[sunting] Isolasi sel
Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel dari tempat
asalnya untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensi jaringan.
Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Fluorescence-Activated Cell Sorter
Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang berikatan dengan zat fluoresen
untuk melabel sel spesifik. Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca oleh
detektor. Suspensi yang mengandung sel diberi sinyal positif atau negatif bergantung
pada selnya mengandung zat fluoresen atau tidak. Suspensi kemudian melewati aliran
listrik dan dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai muatannya.
2. Laser Capture Microdissection
Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya memisahkan sel tumor dari jaringannya.
[sunting] Pembiakan sel
Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro (menggunakan media) atau
in vivo (melibatkan sel hidup).
Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan primer ialah
biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi sel secara in vitro.
Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang dikembangbiakkan dari biakan primer,
biasanya di-refresh dalam jangka waktu tertentu.
[sunting] Hibridisasi sel
Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel. Tujuan
dibuatnya sel hibrid adalah untuk membentuk antibodi monoklonal.
[sunting] Fraksinasi sel
Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel
berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh organel
yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya.
Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel.Jadi pada postingan kali ini
kita akan membahas tentang sel. Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang sel, kita harus
tahu dulu definisi yang benar.
Sel pada istilah biologi, pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke ketika dia menemukan
ruang-ruang kosong pada sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dari sekian definisi
yang ada, definisi yang paling saya sukai mengenai sel adalah definisi yang menyatakan bahwa
sel adalah kesatuan struktur dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Definisi ini dikemukakan
oleh Max Schultze.
Mari kita bahas makna definisi tersebut. Dari definisi tersebut ada kata kesatuan struktur dan
fungsi. Hal ini mengandung arti bahwa sel tersusun dari bermacam-macam struktur dimana
setiap struktur tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam tujuannya bersatu untuk
melangsungkan proses kehidupan. Kemudian digabungkan dengan kata terkecil, hal ini
mengandung pengertian bahwa struktur dan fungsi yang bersatu tersebut bersifat mikrokopis dan
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang dapat dijumpai pada setiap mahkluk
hidup.
Kita akan mempelajari macam-macam struktur yang menyusun suatu sel dan fungsinya. Struktur
sel setiap mahkluk hidup yang pasti ada yaitu: membran plasma, ribosom dan cairan
plasma.Selain itu ada hal penting yang dimiliki oleh sel sebagai pembeda dengan sel yang lain
yaitu inti sel. Selain itu ada juga struktur yang disebut dinding sel, mitokondria, kloroplas,
retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, sentriol, mikrotubulus dan mikrofilamen.
Mari kita pelajaari 1 persatu.
1. Membran plasma
Membran plasma merupakan struktur sel yang membatasi antara lingkungan dan sitoplasma.
Struktur membran plasma disebut dengan lapisan fosfolipid mozaik. Lapisan ini tersusun 2 lapis
sehingga disebut juga membran dwilapis. Membran plasma disusun oleh molekul phosphat dan
lipid sehingga sering juga disebut lapisan phospholipid,. Karena tersusun dua lapis juga sering
disebut phospholipid bilayer, Lihat gambar 1.

Gambar 1. model struktur membran plasma
Saya akan menunjukkan kedua lapisan tersebut, Lihat gambar 2 dan gambar 3.

gambar 2. lapisan pertama dwilayer
Kemudian saya juga akan menunjukkan yang disebut molekul phophat dan molekul lipid.
Molekul phosphat ditunjukkan oleh 2 kuning vertikal yang menempel pada bentuk bola,
sedangkan bentuk bola sendiri adalah molekul phosphat. Phospholipid tersusun atas 1 molekul
phosphat dan 2 molekul lipid ditunjukkan oleh 2 garis vertikal dan 1 buah bola.
jadi sudah jelaslah yang dimaksud dengan phopholipid bilayer yang terususn atas 1 molekul
phosphat dan 2 molekul lipid.

gambar 3. lapisan kedua
Sekarang saya akan menjelaskan karakter yang dibawa oleh masing-masing molekul.
Molekul lipid memiliki karakter tidak larut dalam air (hidrofobik >hidro=air ;
fobik=fobia=takut) sedangkan molekul protein memiliki karakter larut dalam air (hidrofilik).
Dengan karakter ini menyebabkan sisi sebelah dalam dan luar dari membran plasma adalah
lingkungan yang bersifat polar (larut dalam air). Selain itu air juga tidak akan bisa masuk melalui
membran ini. Karena karakter tersebut maka dibutuhkan struktur molekul lain yang
memperbolehkan air dapat masuk ke dalam sel, dalam hal ini membran plasma dilengkapi
dengan fitur yang disebut protein integral Lihat gambar 4.

Gambar 4. protein integral
Protein integral adalah struktur protein yang menghubungkan sisi luar sel dengan sisi dalam
sel/sitoplasma yang terletak pada membran plasma. Dengan bentuk yang seperti ini air dapat
masuk ke dalam sel karena karakter protein itu dapat larut dalam air. Pengaturan air akan masuk
ke dalam sel ataupun ke luar dipengaruhi oleh gradien konsentrasi air. Jika konsentrasi air di
dalam sel rendah maka air secara otomatis akan masuk ke dalam sel demikian pula sebaliknya.
Hal ini akan saya bahas dalam sub pokok bahasan mengenai osmosis.
Selain itu ada struktur protein lain yang hanya terdapat di daerah tepi luar dari membran plasma,
protein yang demikian disebut dengan protein tepi/protein perifer. Protein ini berfungsi sebagai
regulator/pengatur ion channel dan transport membran. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut
pada transport membran. (Silahkan baca artikel lebih detail di
http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral_membrane_protein).
Karakteristik Mozaik pertama kali diajukan oleh Singer dn Nicolson yang meliputi aspek:
1. Membran tersusun atas fosfolipid bilayer
2. membran plasma berupa fluida 2 dimensi : lipid dan protein
ditunjukkan dengan kehadiran protein, karbohidrat dan steroid kolesterol pada membran.
Silahkan download videonya di sini
Sifat lain yang dimiliki oleh membran sel dengan stuktur yang tersusun dari phospholipid adalah
selektif permeabel. Kita pahami dari setiap katanya. Selektif artinya memilih-milih. Permeabel
dari kata permition yang berarti izin dan able yang berarti dapat. Dengan kata lain tidak semua
molekul bisa masuk ke dalam sel tanpa seiizin dari membran plasma. Contoh molekul yang
tidak diizinkan masuk ke dalam sel adalah molekul yang berukuran besar seperti protein dan
polimer, sedangkan monomer dengan mudah masuk ke dalam sel melewati membran plasma
karena ukuran molekulnya yang kecil.
Tema lain yang berkaitan dengan membran plasma :
> Osmosis dan difusi
Perkaya informasi tentang membran plasma dengan mendownload file video berikut:
1. osmosis
2. pompa Na-K
3. Difusi terfasilitasi
Molekul lain yang terdapat pada membran plasma adalah glikoprotein.Glikoprotein (bahasa
Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat
glikan
[1]
dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan
beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah,
pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain. Selain itu adanya glikoprotein dapat
digunakan antar sel untuk saling berkomunikasi.(baca lebih detail
di http://en.wikipedia.org/wiki/Glycoprotein)
2. Ribosom
3.Cairan plasma
4. inti sel
5. dinding sel
6. Mitokondria
7. Kloroplas
8. Retikulum endoplasma
9. Aparatus golgi
10. Lisosom
12. Sentriol,
13. Mikrotubulus dan mikrofilamen
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat juga disebut
sebagai ilmu anatomi mikroskopis.
Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel dalam tubuh, baik manusia,
hewan, serta tumbuhan, dan dalam bentuk histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis
penyakit yang melibatkan perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ. Sebagai contoh, di
bidang kedokteran, kehadiran tumor memerlukan hasil pemeriksaan contoh (sampel) jaringan. Di
bidang pertanian, pemeriksaan kondisi jaringan pengangkut dapat mendukung diagnosis
serangan hawar daun tembakau.
[sunting] Pembuatan sediaan (preparat)
Histologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop dan teknik penyediaan
contoh jaringan.
Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan
dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan
fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau
rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan (termasuk manusia) adalah
formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan
sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan
meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada
jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang
sempurnanya pembuatan sediaan.
Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk
proses menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi). Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam
toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). Langkah terakhir yang dilakukan adalah
memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama
proses yang berlangsung selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi
keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom
ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer. Lapisan ini kemudian diletakkan
di atas kaca objek untuk diwarnai.
Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 mikrometer akan terlihat transparan
meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin.
Hematoxylin akan memberi warna biru pada nukelus, sementara eosin memberi warna merah
muda pada sitoplasma. Masih terdapat berbagai zat warna lain yang biasa digunakan dalam
mikroteknik, tergantung pada jaringan yang ingin diamati. Ilmu yang mempelajari pewarnaan
jaringan disebut histokimia.

You might also like