You are on page 1of 11

1

BAB I
Pendahuluan

I. Pengertian dan Definisi Koperasi
Berikut adalah pembahasan koperasi menurut para ahli :
Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan
mereka terhadap organisasi.

R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengansukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk
mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.

Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan sipa untuk menolong.

Dr. G Mladenata
Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela
untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan
2

menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang
disumbangkan oleh anggota.

Menurut Said Hamid Hasan (1997 : 137)
Koperasi adalah kumpulan dari orang-orang yang sebagai manusia secara bersama-
sama bergotong royong berdasarkan persamaan, bekerja untuk memajukan
kepentingan-kepentingan ekonomi mereka dan kepentingan masyarakat.

Jika kami simpulkan apa yang mereka rumuskan maka koperasi merupakan suatu
badan usaha milik bersama yang dikelola secara bersama sama dan gotong royong untuk
saling membantu satu sama lainnya untuk mencapai tujuan ekonomi bersama. Dengan kata
lain koperasi mengandalkan kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat untuk
menjalankan manajemen koperasi.

Bagaimana pandangan UU No.25 tahun 1992 dan UU No.17 tahun 2012, berikut uraiannya :
UU No.25 tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan eknomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

UU No.17 tahun 2012
Koperasi sebagai badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum Koperasi, dengan pemisahaan kekayaan para anggota sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Jika kita telaah kembali apa yang telah dirumuskan pada tahun 1992 dengan dua
puluh tahun kemudian yaitu pada tahun 2012 ada beberapa perubahan poin yang mengalami
perubahan seperti halnya mempertegas koperasi sebagai badan hukum, serta poin - poin
permodalah, kepengurusan, dan mengenai pelarangan USP. Namun pada dasarnya substansi
utama koperasi adalah pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama, tidak hanya di bidang ekonomi namun mencangkup pula social dan budaya.
3

BAB II
Pembahasan

I. Perbedaan UU No 25 dan UU No 17
Nilai nilai di dalam koperasi terdiri dari nilai yang dianut dalam internal organisasi
dan anggota. Berikut (berdasarkan UU No.17 Tahun 2012) adalah nilai dasar yang digunakan
untuk menjalankan kegiatan koperasi :
Kekeluargaan
Menolong diri sendiri/swadaya
Bertanggung jawab
Demokrasi
Persamaan
Berkeadilan
Kemandirian
Serta nilai nilai yang diyakini anggota koperasi :
Kejujuran
Keterbukaan
Tanggung jawab
Kepeduliah terhadap orang lain
Prinsip koperasi (sering disebut sebagai asas atau sendi dasar koperasi) merupakan
garis garis penuntun atau panduan untuk melaksanakan nilai nilai dan prakti dari koperasi
itu sendiri. Prinsip koperasi tidak hanya berfungis sebagai landasan kerja bagi koperasi
namun ikut juga berperan dalam memberikan warna atau jati diri koperasi yang
membedakannya dengan perusahaan perusahaan non koperasi.
Berikut adalah prinsip prinsip yang tercantum pada UU No. 25 Tahun 1992 dan UU
No. 17 Tahun 2012

4

Prinsip
UU No. 25 Tahun 1991 UU No. 17 Tahun 2012
Keanggotaan bersifat sukarela Koperasi bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pengawasan oleh anggota diselengarakan
secara demokratis
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarya jasa usaha
masing masng anggota
Anggota berpartisipasi aktif dalam dalam
kegiatan ekonomi koperasi
Pemberian blasa jasa yang terbatas terhadap
modal
Koperasi merupakan badan usaha swadaya
yang otonom, dan independen
Kemandirian Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan anggota, pengawas, pengurus, dan
karyawan, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan
dan kemanfaatan koperasi
Pendidikan Koperasi Koperasi melayani anggoota secara prima
dan memperkuat gerakan koperasi, dengan
bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada
tingkat local, nasional, regional, internasional
Kerjasama antar koperasi Koperasi bekerja untuk pembangunan
berkelanjutan bagi lingkunngan dan
masyarakat melalui kebijakan yang
disepakati oleh anggota

Pandangan prinsip dari segi independen :

Setiap prinsip koperasi tidak independen dengan kata lain setiap prinsip yang ada bergantung
kepada prinsip lain dalam prekatek koperasi yang baik. Prinsip prinsip tersebut saling
terkait secara halus, bila yang satu diabaikan maka keseluruhannya menjadi kurang. Koperasi
tidak dapat dinilai secara ekslusif berdasarkan salah satu prinsip, tetapi dinilai sebarap jauh
koperasi secara benar mentaati prinsip prinsip tsb sebagai kesatuan prinsip.

5

Perbedaan prinsip tahun 1992 dengan 2012 :

UU No. 25 Tahun 1992
Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian perlu diganti karena
sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dan perkembangan Perkoperasian.

UU No. 17 Tahun 2012
- Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan
politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam
suatu iklim pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis
dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
- Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi dalam suatu kebijakan Perkoperasian
harus mencerminkan nilai dan prinsip Koperasi sebagai wadah usaha bersama untuk
memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi Anggota sehingga tumbuh menjadi kuat,
sehat, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional dan
global yang semakin dinamis dan penuh tantangan;

UU Nomer 17 Tahun 2012 merupakan bentuk dari hasil revisi UU perkoprasian dua
puluh tahun yang lalu, yaitu UU Nomer 25 Tahun 1992. Undang undang terbaru ini
merupakan hasil perumusan dari berbagai pihak yaitu Kementrian Koperasi dan UKM,
Kementrian Hukum dan Ham serta Dewan Perwakilan Rakyat. Undang undang ini
disahkan pada saat Kementrian Koperasi dan UKM dipinpin oleh Sjarifuddin Hasan yaitu
pada medio Oktober 2012 (www.depko.go.id).
Perubahan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk memperbaiki koperasi
nasional dalam pengembangan dan pemberdayaan koperasi yang selayaknya mencerminkan
nilai dan prinsip perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan
kebutuhan ekonomi anggotanya. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan akan kami
rumuskan beberapa latar belakang belakang perubahan UU No 25 Tahun 1992 mejadi UU No
17 Tahun 2012, yaitu :
6

Kurangnya performa koperasi dan kapasitasnya sebagai pengak landasan dan asas
tujuan UUD 1945 yakni meningkatkan kesejahteraan anggota secara khusus dan
masyarakat secara umum.
UU lama tidak sesuai lagi dengan perkembangan perekonomian nasional dan global
yang semakin dinamis dan penuh tantangan.
Revisi UU terdahulu merupakapan bentuk solusi pemerintah dalam menyelesaikan
permasalahan koperasi yang saat ini sudah terjadi. Selain itu UU terbaru diharapkan dapat
menjadi landasan hukum dalam menghadapai tantangan ke depan dan menyelaraskan dengan
perkembangan tata ekonomi nasional dan global. Menurut inforamasi yang kami dapat ada
enam (6) beberapa poin penting yang menjadi substansi dasar UU No 17 Tahun 2012 yang
menjadi pembeda dengan UU terdahulunya (www.depkop.go.id) yaitu
1. Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, menjadi dasar penyelarasan bagi rumusan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi, sesuai dengan hasil kongres International
Cooperative Alliance (ICA).

2. Untuk mempertegas legalitas koperasi sebagai badan hukum, maka pendirian
koperasi ha-rus melalui akta otentik. Pemberian status dan pengesahan perubahan
anggaran dasar merupakan wewenang dan tanggungjawab Menteri.

3. Pada hal permodalan dan selisih hasil usaha, telah disepakati rumusan modal awal
Koperasi, serta penyisihan dan pembagian cadangan modal. Modal Koperasi terdiri
dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal.

4. Ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mencakup pengelolaan maupun
penjaminannya. KSP ke depan hanya dapat menghimpun simpanan dan menyalurkan
pinjaman kepada anggota. Unit simpan pinjam koperasi dalam waktu 3 (tiga) tahun
wajib berubah menjadi KSP yang merupakan badan hukum koperasi tersendiri.

5. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi akan lebih diintensifkan. Dalam
kaitan ini pemerintah juga diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawas
Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP) yang bertanggung jawab kepada Menteri melalui
peraturan pemerintah.
7

6. Dalam rangka pemberdayaan koperasi, gerakan koperasi didorong membentuk suatu
lembaga yang mandiri dengan menghimpun iuran dari anggota serta membentuk dana
pembangunan, sehingga pada suatu saat nanti. Dewan Koperasi Indonesia
(DEKOPIN) akan dapat sejajar dengan organisasi Koperasi di negara-negara lain,
yang mandiri dapat membantu Koperasi dan anggotanya.

II. ICA 1966 dan UU No.17 Tahun 2012
Menurut ICA (International Cooperation Allience) Koperasi adalah kumpulan
orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaiki sosial ekonomi anggotanya
dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha saling tolong menolong
dengan cara membatasi keuntungan,usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip
koperasi.
ICA merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi didunia yang didirikan pada
tahun 1895. siding ICA pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi,sebagai
berikut:
1. Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
2. Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
3. Modal menerima bunga yang terbatas,itupun bila ada
4. SHU dibagi tiga:
Sebagian untuk cadangan
Sebagian untuk masyarakat
Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa masing-
masing
5. Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus

6. Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat,baik di tingkat
regional,nasional,maupun internasional
8

Azas pada ICA tahu 1966 pada dasarnya memiliki kesamaan yang cukup signifikan
dengan UU No 17 Tahu 2012, karena apa yang dirumuskan pada prinsip prinsipnya.
Namun apakah akankah ada masalah yang ditimbulkan dari pengadopsian Azas ICA 1966
pada UU No 17 Tahun 2012 pada pengaplikasiannya. Berikut adalah perkiraan kami yang
perlu diantisipasi dari pengadopsian Azas ICA 1966 pada UU No 17 Tahun 2012 :
Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
Jika tidak dilaksanakan pembatasan sampai batas tertentu, maka tidak memnutup
kemungkinan keanggotaan akan bertambah besar. Itu merupakan hal yang posotif
namun apa jadinya jika pembludakan hanya terjadi di beberapa koperasi, seperti
halnya pembludakan koperasi di kota kota besar. Hal tersebut justru akan menjadi
dampak yang kurang baik, akan terjadi ketimpangan antar koperasi dengan kata lain
setiap daerah akan mengalami pembangunan yang tidak merata.
Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
Demokratis merupakan system yang dapat mewakili suara dari setiap individu yang
ada di dalamnya, namun jika koperasi sudah berjalan dan berkembang menjadi badan
usaha yang lebih besar lagi demokrasi akan menjadi batu sandungan. Batu sandungna
itu dapat berupa perpecahan antara perbedaan pendapat untuk sapa yang cocok
menjadi pengurus. Maka dari itu sebaiknya jika koperasi sudah berjalan dengan baik
dan berkembang menjadi badan usaha yang besar, perlunay mengadopsi system
promosi atas kinerjanya dan test kelayakan dll.
Modal menerima bunga yang terbatas,itu pun bila ada
Hal ini berkaitan dengan ekonomi syariah, beberapa tahun ke depan metode syariah
akan marak diberlakukan di beberapa Negara dengan mayoritas muslim. Sementara
itu jika koperasi dalam negeri menerapkan system bunga, tidak menutup
kemungkinan banyak anggota yang menolak system ini karena tidak sesuai dengan
kepercayaan anggota.
SHU dibagi tiga:
o Sebagian untuk cadangan
o Sebagian untuk masyarakat
9

o Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa masing-
masing
Hal ini dengan kata lain anggota hanya mendapatkan 1/3 nya saja dari SHU,
menurut hasil pemekiran kami jika hasil yang didapatkan dari SHU jika di 1/3 kan
jumlahnya tidak signifikan ada baiknya keseluruhan dana diberikan kepada anggota.
Hal ini minimal dapat menambah semangat anggota untuk lebih aktif lagi.
Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
Pendidikan dan pelatihan merupakan komponen penting dalam proses pembangunan,
karena inti dari pembangunan adalah edukasi. Namun edukasi bukan barang murah,
untuk memberikan pelatihan dari seorang ahli dibutuhkan pula dana yang tidak
sedikit. Oleh karena itu koperasi perlu mempersiapkan dana atau ide kreatifnya untuk
melakukan pendidikan dan pelatihan. Selain itu di era teknologi ini koperasi dapat
memanfaatkan internet sebagai media belajar, tinggal memikirkan bagaimana
mengjak kepengurusan, anggota, maupun pengawas untuk sama sama belajar.

Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat,baik di tingkat
regional,nasional,maupun internasional.

Untuk membangun relasi tidaklah mudah, jika terjadi kesalah pahaman bisa saja niat
membangun kerjasama menjadi sirna. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan bagi
anggota mengenai bagaimana membangun suatu relasi, agar anggota atau pengurus
memiliki kapasitas dalam membangun kerjasama.






BAB III
10

Penutup

I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan dan paparan makalah diatas ialah :
- koperasi merupakan suatu badan usaha milik bersama yang dikelola secara bersama
sama dan gotong royong untuk saling membantu satu sama lainnya untuk mencapai
tujuan ekonomi bersama. Dengan kata lain koperasi mengandalkan kekuatan sosial
yang ada di dalam masyarakat untuk menjalankan manajemen koperasi.
- Diatur dalam UU No.25 tahun 1992 dan UU No.17 tahun 2012, mengalami perubahan
seperti halnya mempertegas koperasi sebagai badan hukum, serta poin - poin
permodalah, kepengurusan, dan mengenai pelarangan USP. Namun pada dasarnya
substansi utama koperasi adalah pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama, tidak hanya di bidang ekonomi namun mencangkup pula
social dan budaya.
















11

Daftar Pustaka

http://www.koperasisyariah.com/definisi-koperasi/
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/12/04/penerapan-prinsip-koperasi-di-indonesia-
baik-atau-benar-513471.html
http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/02/14/liberalisasi-koperasi-melalui-uu-terbaru
http://coecoesm.wordpress.com/2012/10/20/pengertian-prinsip-koperasi/
http://www.bisnis.com/articles/koperasi-dilarang-miliki-unit-simpan-pinjam-sesuai-uu-no-17-
slash-2012
http://coecoesm.wordpress.com/2012/10/
http://seftiean.wordpress.com/2010/11/05/pengertian-dan-prinsip-koperasi-uu-no-25-tahun-
1992/
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1124:sosialisasi-
undang-undang-perkoperasian-nomor-17-tahun-2012&catid=54:bind-berita-
kementerian&Itemid=98
http://widyago.wordpress.com/2011/03/27/prinsip-koperasi/
www.hukumonline.com/UU_No_17_.pdf

You might also like