Akademi Kebidanan Stikes Darul Azhar Anatomi Traktus Digestivus Traktus : Saluran Digestivus : Pencernaan
Saluran pencernaan : organ yang dilewati oleh makanan (rongga mulut, faring, esofagus, gaster/lambung, usus halus, usus besar dan rektum).
Organ Aksesoris (tambahan): organ yang berfungsi membantu pencernaan, tetapi tidak dilewati oleh makanan (gigi, lidah, kelenjar ludah, pankreas, hepar/hati, dan kandung empedu) Cavum Oris/Rongga Mulut Bibir (Labialis) Luar : kulit Dalam : mukosa Otot : m. levator anguli oris : otot pengangkat ujung mulut m. depresor anguli oris : otot penekan ujung mulut m. orbicularis oris : otot penutup bibir Pipi Dalam : mukosa dilapisi papila Luar : kulit Otot : m. buccinator Palatum/Langit-langit Palatum durum/langit-langit keras dari 2 tulang palatum, letak depan tulang rahang. Palatum mole/langit-langit lunak dari jaringan fibrosa dan selaput lendir, letak di belakang Cavum Oris/Rongga Mulut Cavum Oris/Rongga Mulut Lidah (Lingua) Berguna untuk bicara, merasakan, kunyah dan menelan Menempati hampir sebagian besar rongga mulut dan disusun terutama oleh otot skelet. Pergerakan lidah untuk mencampur makanan dengan saliva menjadi masa padat disebut sebagai bolus Lapisan atas dari lidah mempunyai banyak tonjolan yang disebut papilae. Membantu dalam pengunyahan material lembut dan terdapat reseptor pengecap.
Kelenjar Ludah (Glandula Saliva) Parotis : terbesar, letak anterior telinga. Submandibularis : bawah mandibula/rahang bawah Sublingualis : terkecil, di bawah lidah.
Cavum Oris/Rongga Mulut Cavum Oris/Rongga Mulut Cavum Oris/Rongga Mulut Gigi (Dentis) Gigi pada bayi disebut dentis decidus atau gigi susu yang akan tanggal pada usia 6-13 tahun dan diganti dengan gigi tetap (dentis permanentes).
Urutan Penamaan Gigi Dentis decidus 20 buah M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2 M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2
Dentis permanentes 32 buah M3M2M1 PM2PM1 C I2I1 I1I2 C PM1PM2 M1M2M3 M3M2M1 PM2PM1 C I2I1 I1I2 C PM1PM2 M1M2M3 I = dens incicivus (gigi seri) C = dens caninus (gigi taring) PM = dens pre molaris (geraham depan) M = dens molaris (geraham belakang) Esofagus (Kerongkongan) Dari bahasa Yunani: oeso yaitu membawa dan phagus yaitu memakan. Merupakan tabung berotot yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm. Dimulai dari faring, thoraks, menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen bersambung dengan lambung. Terletak di belakang trakhea di depan vertebra. Esofagus (Kerongkongan) Gaster/Ventrikulus (Lambung) Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal. Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut antrum pilorik. Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia dan duodenum melalui spinkter pilorik.
Dibagi menjadi Regio Cardia (penyimpanan) Fundus (penyimpanan) Corpus (penyimpanan) Piloricum (digesti) Spingter pyloric mencegah aliran bolus makanan kembali dari duodenum ke gaster Rugae: lipatan dalam gaster
Gaster/Ventrikulus (Lambung) Gaster/Ventrikulus (Lambung) Intestinum Tenue (Usus Halus) Pembagian: Duodenum (Usus dua belas jari) Jejunum Ileum: terdapat plaques peyeri/limponodi di lapisan mukosa dan submukosa di mana terjadi absorpsi sari-sari makanan Spincter Illeocecal: merupakan sambungan antara ileum dan usus besar/intestinum crassum Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai pilorik sampai ileosaekal dengan panjang + 7 m. Menempati sebagian besar rongga abdomen terletak di bawah lambung dan hati. Terdapat muara ductus choledocus (muara saluran empedu) dan ductus pancreaticus (muara saluran pankreas) Intestinum Tenue (Usus Halus) Intestinum Tenue (Usus Halus) Duodenum (Usus dua belas jari)
Duodenum panjang 12 inci (18 cm)= usus 12 jari, yang dilingkupi oleh caput dari pankreas Di dalam dinding usus dua belas jari terdapat muara saluran bersama dari kantong empedu (ductus coleducus) berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kehijauan dan terasa pahit. Terdapat saluran pankreas (ductus pankcreaticus) terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Merupakan tempat utama proses pencernaan Intestinum Tenue (Usus Halus) Duodenum (Usus dua belas jari) Intestinum Tenue (Usus Halus) Jejenum dan Ileum
Jejunum terletak antar duodenum dan ileum, dimana tempat ini merupakan tempat proses penyerapan nutrien yang utama Ileum merupakan kelanjutan dari jejunum dan berakhir di katup ileocecal, terdapat Plaques peyeri/limponodi di lapisan mukosa dan submukosa dimana terjadi absorpsi sari-sari makanan Ujung bawah ileum berhubungan dengan caecum, diperkuat oleh sfingter ileosekalis. Terdapat katub/valvula caecalis/valvula Bauchini yang berfungsi mencegah cairan dalam colon asenden tak masuk ke ileum Intestinum Tenue (Usus Halus) Jejenum dan Ileum
Intestinum Tenue (Usus Halus) Jejenum dan Ileum
Intestinum Crassum (Usus Besar) Merupakan lanjutan usus halus berbentuk U terbalik, mulai dari valvula ileocecal sampai anus Usus Besar menerima material yang tidak tercerna dari usus halus. Fungsi utama adalah absorpsi air dari sisa makanan dan membuang dalam bentuk feses. Dibandingkan dengan usus halus, diameternya lebih besar tetapi lebih pendek (5 inch). 1. Cecum Appendix 2. Colon Ascending Transverse Descending Sigmoid 3. Rectum 4. Anus
Bagian inferior terdapat appendiks vermiformis (umbai cacing) dengan panjang 6 cm. Pada manusia umbai cacing tidak mempunyai manfaat. Cecum ditutupi peritonium, mudah bergerak (mobile), tidak mempunyai mesenterium (penggatung usus) dan dapat diraba pada orang hidup Intestinum Crassum (Usus Besar) Cecum
Intestinum Crassum (Usus Besar) Colon Assendens Panjang 13 cm, pada perut kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati Di Bawah hati melengkung ke kiri : fleksura hepatika, melanjut sebagai colon transversum Colon Transversum Panjang 38 cm, dari kolon asenden ke kolon desenden di bawah lambung Bagian dekstra terdapat fleksura hepatika, sinistra terdapat fleksura lienalis
Peristiwa pada kolon yaitu terjadi reabsorpsi air & elektrolit dari bahan feses, feses bergerak ke rektum karena kontraksi haustral & mass movement sehingga terjadi proses defekasi. Intestinum Crassum (Usus Besar) Colon Assendens, Transversum, Dessendens dan Rektum Intestinum Crassum (Usus Besar) Anus Intestinum Crassum (Usus Besar) Peristiwa Defekasi Gastrocolic reflex (adanya makanan di gaster) menggerakan feses ke rektum. Feces merupakan material semisolid yang berisi sel epitel mati, makanan yang tidak tercerna seperti selulosa dan bakteri. Intestinum Crassum (Usus Besar) Peristiwa Defekasi Intestinum Crassum (Usus Besar) Peristiwa Defekasi Organ Tambahan Pankreas: Fungsi eksokrin Mengeluarkan enzim cerna dan natrium bikarbonat Hati Menghasilkan asam empedu (sebagai emulsifer memulai pemecahan lemak) Sistem porta hepatika: mengalirkan darah ke organ cerna Fungsi Metabolik: penyimpanan, sintesis, proses kimiawi Kandung empedu menyimpan asam empedu Organ Tambahan Pankreas Bentuk mirip daun Terletak di belakang selaput perut/peritoneal sehingga disebut organ retroperitoneal Kumpulan kelenjar yang salurannya bersatu membentuk duktus pancreaticus Melanjut sebagai duktus choleducus
Organ Tambahan Pankreas
Organ Tambahan Hepar (Hati) Lobus Mayor : kanan dan kiri Minor : caudatus dan quadratus Ductus Hepaticus Communis Membawa cairan empedu meninggalkan hati Sistikus Dari kandung empedu bergabung ke duktus hepaticus communis membentuk ductus pancreaticus communis Pancreaticus Communis Bergabung dg ductus pancreaticus pada ampula hepatopancreaticus Organ Tambahan Hepar (Hati) Organ Tambahan Hepar (Hati) Organ Tambahan Vessica Fellea (Kandung Empedu) Membran berotot, panjang 812 cm, isi 60 cm 3 Duktus sistikus menghubungkan kandung empedu dengan ductus pancreaticus communis Struktur mirip kantung pada permukaan hati Cairan empedu disimpan dan dikonsentrasikan, kemudian dikirim ke usus halus Kemungkinan terjadi batu kandung empedu (dari empedu dan kolesterol yang berpresipitasi/bergumpal sehingga membentik kristal) karena diet drastis dengan penurunan berat badan yang cepat Organ Tambahan Vessica Fellea (Kandung Empedu)