1. Metode oles digunakan untuk membuat preparat darah ikan, katak, ayam, dan tikus serta protozoa dari air kolam dan rendaman.
2. Bahan yang digunakan antara lain darah hewan, protozoa, metanol, Giemsa, akwadest, dan entellan.
3. Hasilnya berupa preparat darah berwarna merah dan protozoa berbentuk bulat, batang, dan berflagel yang jelas terlihat di bawah mikroskop.
1. Metode oles digunakan untuk membuat preparat darah ikan, katak, ayam, dan tikus serta protozoa dari air kolam dan rendaman.
2. Bahan yang digunakan antara lain darah hewan, protozoa, metanol, Giemsa, akwadest, dan entellan.
3. Hasilnya berupa preparat darah berwarna merah dan protozoa berbentuk bulat, batang, dan berflagel yang jelas terlihat di bawah mikroskop.
1. Metode oles digunakan untuk membuat preparat darah ikan, katak, ayam, dan tikus serta protozoa dari air kolam dan rendaman.
2. Bahan yang digunakan antara lain darah hewan, protozoa, metanol, Giemsa, akwadest, dan entellan.
3. Hasilnya berupa preparat darah berwarna merah dan protozoa berbentuk bulat, batang, dan berflagel yang jelas terlihat di bawah mikroskop.
TEKNIK PEMBUATAN SEDIAAN OLES Oleh : Nama : Wahyu Kurniawan NIM : J11!"!#" Kel$m%$& : I 'Sa(u) A*i*(en : R$*mali+a N$%rian(i PRO,RAM STUDI S1 BIOLO,I -AKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN,ETA.UAN ALAM UNI/ERSITAS LAMBAN, MAN,KURAT BANJARBARU 0!1!
BAB I PENDA.ULUAN 111 La(ar Bela&an2 Mikroteknik merupakan ilmu yang mempelajari tenik pembuatan sediaan secara mikroskopis. Dalam mikroteknik, sediaan yang dibuat berbahan dasar sel. Sel yang digunakan yaitu sel hewan dan sel tumbuham. Mikroteknik semakin berkembang dewasa ini. banyak metode yang digunakan untuk pembuatan sediaan tergantung bahan yang akan digunakan. sel hewan yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan sediaan dengan metode smear ataupun embedding dan sering kali pula dengan metod whole mount. Sedangkan sel tumbuhan kebanyakan dibuat dengan menggunakan metode yang lebih ringan dari pada sel hewan karena struktur sel hewan an sel tubuhan yang berbeda (Djukri, 2007. !raktikum ini dilakukan karena ingin mengetahui cara atau teknik"teknik pembuatan sediaan metode oles. Salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan sediaan mikroskopis adalah metode oles (smear method. Metode oles adalah suatu cara membuat sediaan mikroskopis dengan jalan mengoles atau membuat selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas obyek, dimana metode ini biasanya digunakan pada pembuatan sediaan darah# spermato$oa# cairan haemolim% belalang# proto$oa# mukosa mulut# dan mukosa &agina. Metode 'les dapat pula digunakan dalam pemeriksaan sitologi kon&ensional atau dikenal dengan !ap Smear yang artinya pemeriksaan untuk melihat sel"sel leher rahim dimana sampel diambil melalui &agina, kemudian diusapkan pada kaca benda, lalu diwarnai, untuk kemudian dilihat di bawah mikroskop oleh seorang dokter ahli !atologi (natomi 110 TUJUAN )ujuan dari praktikum dengan judul teknik pembuatan sediaan dengan metode oles yaitu mengenal tahap"tahap pembuatan, alat dan bahan dalam praktikum teknik pembuatan sediaan dengan metode oles atau smear. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Metode Smear atau 'les, yaitu metode pembuatan preparat dengan cara mengoles atau membuat selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan diatas gelas objek. Metode ini dipakai untuk pembuatan sediaan darah, spermato$oa, cairan hemolim% belalang, proto$oa, mukosa mulut dan mukosa &agina. *ntuk pembuatan sediaan dengan menggunakan darah biasanya akan ditetesi dengan +,)( atau heparin agar tidak terjadi pembekuan darah. untuk metode ini biasanya digunakan bahan dari sel hewan (!ujawati, 2002. !embuatan sediaan oles selain dapat dikerjakan selain darah hewan"hewan golongan a&ertebrata, juga dapat digunakan untuk pembuatan preparat darah manusia yang tujuannya untuk mencari ada atau tidak adanya parasit darah yang biasanya jarang terdapat didalamnya. -ara %iksasi sediaan oles ada 2, yaitu. %iksasi sediaan sebelum kering dan %ikasasi sediaan setelah kering. /iksakti% yang digunakan setelah sediaan menjadi kering adalah %iksati%"%iksati% yng berbentuk cairan, yang palng banyak digunakan adalah metyl alkohol, alkohol absolute, dan alkohol eter. -ara %iksati% semacam ini sangat baik untuk bakteri dan eritrosit yang keduanya tidak banyak mengalami perubahan bentuk. 0alaupun sediaannya menjadi kering, metode ini dapat juga dipakai untuk leukosit apabila tujuannya untuk melihat bentuk normal. 1iasanya %iksakti% yang digunakan untuk sediaan oles yang belum kering adalah %iksakti%"%iksati% yang dapat membentuk uap atau pun gas. (pabila %iksati% berbentuk cairan yang dipergunakan maka sediaan darah yang masih basah ini akan larut seperti dicuci. /iksati% yang biasa digunakan untuk sediaan semacam ini adalah osmic acid 22, hendaknya dalam menggunakannya hati"hati karena uapnya sangat berbahaya yaitu dapat mem%iksasi selaput lender hidung dan kerongkongan (Saas, 3456. ,lmu yang mempelajari tentang pembuatan preparat dan sediaan mikroskopis pada umumnya disebut sebagai mikroteknik. )eknik 7 teknik pada pembelajarannya mengacu pada cara preparat itu sendiri dibuat. !ada praktikum kali ini metode atau teknik yang digunakan adalah metodeapusan atau tekniksmear. Dalam setiap pembuatan preparat pada umumnya selalu dilakukan %iksasi terlebih dahulu. Sedangkan %iksasi itu sendiri adalah suatu cara atau proses (metode yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah %ungsi dan struktur di dalam sel itu sendiri. 8ika telah dilakukan %iksasi maka preparat yang dibuat akan menjadi lebih awet (!ujawati, 2002. Salah satu metode dalam mikroteknik adalah membuat sediaan dengan cara dioleskan di atas kaca benda dengan bantuan kaca benda yang lain. 9al ini dimaksudkan agar diperoleh apusan yang setips 7 tipisnya sehingga bentuk dari sel yang dijadikan bahan apusan tersebut dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop. Dengan kata lain teknik pembuatan perparat dengan metode apusan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bentuk sel yang sejelas 7 jelasnya sehingga sel tersebut dapat dengan mudah untuk diketahui dan diamati (Santoso, 2002. BAB III METODE PRAKTIKUM 311 Wa&(u +an Tem%a( !raktikum ini dilaksanakan pada hari :amis, tanggal 22 (pril 2030 bertempat di ;aboratorium Dasar <uang 1iologi , /akultas Matematika dan ,lmu !engetahuan (lam *ni&ersitas ;ambung Mangkurat, 1anjarbaru. 310 Ala( +an Bahan (lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spuit, gelas objek, gelas objek yang ditempeli gelas penutup, gelas penutup, gelas ukur, staining jar, pipet tetes, dan label. 1ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah darah (ikan, katak, ayam, mencit, metanol, larutan =iemsa 302, a>uadest, entellan, air (kolam, rendaman Hydrilla sp, sawah dan rendaman jerami, ?a-l /isiologis, (lkohol 702, 9aematoksilin, +osin, (lkohol bertingkat, dan @ylol. 313 Pr$*e+ur Ker4a 31311 Mem5ua( Pre%ara( Smear Darah I&an6 Ka(a& a(au Men7i( 3. Diambil darah dengan spuit yang berisi heparin. 2. Diteteskan pada gelas objek bersih. A. Dibuat apusan tipis dengan bantuan gelas objek yang lain dan dikering anginkan. B. Di%iksasi dengan metanol selama 2 menit. 5. Diwarnai dengan pewarna giemsa 302 selama A0 menit. C. Dicuci dengan a>uadest dan dikering anginkan. 7. Dicuci dengan akuades. 6. Dikering anginkan. 4. Ditutup dengan perekat entelan dan diberi label. 31310 Mem5ua( Pre%ara( Smear Pr$($8$a Dari Air K$lam6 Ren+aman Hydrilla *%6 Air Sawah +an Ren+aman Jerami1 3. Diambil proto$oa dari air kolam, rendaman Hydrilla sp, air sawah dan rendaman jerami untuk seluruh proto$oa dari air kolam maupun air rendaman terlebih dahulu diencerkan dengan ?a-l %isiologis. 2. Diteteskan cairan yang mengandung proto$oa tersebut pada gelas objek. A. Diperiksa dengan mokroskop apakah proto$oa yang dimaksud ada. B. Digoyang objek gelas agar terbentuk lapisan tipis pada gelas objek. 5. Dikering anginkan. C. Dicelupkan dalam alkohol 702. 7. Diwarnai dengan hematoksilin selama 3 menit, dicuci dengan air. 6. Diwarnai dengan hematoksilin selama 3 menit, dicuci dengan air. 4. Diwarnai lagi dengan eosin selama 5 menit kemudian dicuci lagi dengan air. 30. Didehidrasi dengan alkohol bertingkat A02, 502, 702, 602, 452, 3002, beberapa kali celupan. 33. Diclearing dengan Dilol , dan Dilol ,, masing"masing selama 35 menit. 32. Ditutup dengan perekat dan dilabel. 3A. Diamati hasil yang diperoleh dibawah mikroskop. BAB I/ .ASIL DAN PEMBA.ASAN 911 .a*il (dapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut . )abel 3. !reparat Sediaan 'les (Darah. ?o. =ambar :eterangan 3. Darah Mencit " 1erwarna ungu " )idak mempunyai inti " !erbesaran B00 D 2. Darah ,kan " 1erwarna merah " Mempunyai inti " !erbesaran B00 D A. Darah :atak " 1erwarna merah " Mempunyai inti " !erbesaran B00 D B. Darah (yam " 1erwarna merah " )idak mempunyai inti " !erbesaran B00 D )abel 2. !reparat Sediaan 'les (!roto$oa ?o. =ambar :eterangan 3. <endaman (ir 8erami 7 Membran sel 7 1erbentuk batang 7 1ersilia 7 !erbesaran B00 D 7 Spesies . Paramecium sp. 2. (ir :olam 7 Membran sel 7 1erbentuk bulat 7 !erbesaran B00 D 7 Spesies . Volvox sp. A. (ir Sawah 7 Membran sel 7 1erbentuk batang 7 1er%lagel 7 !erbesaran B00D 7 Spesies . Euglena sp. B. <endaman Hydrilla sp. Membran sel " 1erbentuk batang " !erbesaran B00D " Spesies . " 910 Pem5aha*an Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode olesEapusanEsmear. !ada metode ini, sediaan dibuat dengan cara mengoles atau membuat selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas objek. !engamatan dengan menggunakan metode ini misalnya dilakukan pada preparat darah ikan, katak, ayam atau mencit, selain itu juga, dapat juga digunakan untuk preparat proto$oa dari air kolam. /ungsi dari larutan"larutan pada pembuatan preparat smear darah katak dan mencit yaitu . metanol untuk proses %iksasi yaitu untuk membunuh sel"sel pada sediaan tersebut tanpa mengubah posisi (struktur organel yang ada di dalamnya yang dilakukan selama 2 menit, pewarna =iemsa 302 sebagai pewarna yang umum digunakan agar sediaan terlihat lebih jelas. !ewarnaan ini sering disebut juga pewarnaan <omanowski. Metode pewarnaan ini banyak dipakai untuk mempelajari mor%ologi darah, sel"sel sumsum dan juga untuk identi%ikasi parasit"parasit darah misalnya dari jenis proto$oa. Fat ini tersedia dalam bentuk serbuk atau larutan yang disimpan di dalam botol yang gelap. Di dalam laboratorium"laboratorium banyak dipakai larutan =iemsa A2 yang dibuat dari larutan baku =iemsa yang berupa cairan (larutan. Sedangkan pada pembuatan preparat smear proto$oa dari air kolam,air sawah, air rendaman jerami dan air rendaman Hydrilla sp. ?a-l %isiologis ber%ungsi untuk mencairkan proto$oa dari air sampel. !ewarna yang digunakan adalah haematoksilin dan eosin yang %ungsinya sama seperti pewarna giemsa pada pembuatan preparat smear darah katak dan mencit. Selain itu juga digunakan Dilol yang digunakan pada proses clearing dengan tujuan untuk menghilangkan kandungan alkohol yang ada di dalam sel. Secara umum, proses pewarnaan itu ber%ungsi agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama sel"selnya, sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop. 9asil yang didapatkan pada pengamatan proto$oa air sawah, air rendaman Hydrilla sp. dan air rendaman jerami yaitu adanya proto$oa berbentuk batang dengan pengamatan ini dilakukan pada perbesaran B0D30 dan pada air kolam di temukan berbentuk bulat. Sedangkan hasil dari preparat darah yaitu didapat darah ikan berwarna merah dan memiliki inti, perbesaran B00D. Darah katak berwarna merah, mempunyai inti, perbesaran 300D. Darah ayam berwarna merah, tidak memiliki inti perbesaran B00D. )erakhir darah mencit berwarna ungu susunan sel darahnya rapat, tidak memiliki inti perbesaran B00D. (danya perbedaan dari hasil" hasil yang didapat karena tergantung dari tebal dan tipisnya sediaan yang dibuat serta waktu yang diperlukan baik itu selama proses %iksasi ataupun proses pewarnaannya. BAB / PENUTUP #11 Ke*im%ulan :esimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah 3. 1ahwa metode oles (smear method adalah suatu cara membuat sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas objek. 2. Metode ini juga dikenal dengan istilah apusanEsmear yang biasa dipakai untuk pembuatan sediaan darah, spermato$oa, cairan haemolim% belalang, proto$oa, mukosa mulut, dan mukosa &agina. A. Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu pada darah mencit didapatkan sel yang berwarna ungu dan tidak berinti, pada darah katak dimana selnya berwarna merah dan mempunyai inti di tengah, dan pada proto$oa air jerami yaitu adanya sel berbentuk batang. #10 Saran Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah agar praktikum melakukan pengamatan lebih teliti pada saat pengamatan dibawah mikroskop. DA-TAR PUSTAKA Djukri, 2007. Pembekalan Berwirausaha Dalam Pembuatan Preparat Awetan http.EEkuliahbiologi.wordpress.comEcategoryEmikroteknik. Diakses tanggal 2C (pril 2030 Dwi !ujawati, +. 2002. !etunjuk !raktikum Mikroteknik )umbuhan. /akultas M,!( 8urusan 1iologi, *ni&ersitas ;ambung Mangkurat. 1anjarbaru. 8ohansen, D.(. , 4B0. Plant Microtechniue. , st ed. ?ew Gork. Mc=raw"9ill !ublications in the 1otanical Sciences. Saas. 8.+. 3456. Botanical Microrechniues. A ed. (mes, iowa. )he ,owa State -ollege !ress. Santoso, 9. 1. 2002. Bahan !uliah "eknik #aboratorium. *ni&ersitas ;ambung Mangkurat, 1anjarbaru.