Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2012 / 2013
Disusun oleh : Kelompok : 21 Anggota
:
1. Vina Safana Ningrum 2. Amalia W 3. Andayani 4. Dinda Putri M 5. Dina Purnamasari 6. Listia F 7. Ayu Nurdiah 8. Sri Yunengsih M 9. Wiliya Nuropi 10. Hana F 8 A 8 B 8 B 8 C 8 F 8 B 8 B 8 D 8 D 8 D
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA 2013
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : BOROBUDUR KAJIAN OBSERVASI DAN DOKUMENTASI
PENYUSUN : KELOMPOK : 21 ANGGOTA
:
1. Vina Safana Ningrum 2. Amalia W 3. Andayani 4. Dinda Putri M 5. Dina Purnamasari 6. Listia F 7. Ayu Nurdiah 8. Sri Yunengsih M 9. Wiliya Nuropi 10. Hana F
Ligung, Januari 2013 Disahkan oleh : Pembimbing,
DINA MAULANI, S. Pd
Mengetahui, Kepala Sekolah UPTD SMP Negeri 3 Ligung
ARKAM, S. Pd NIP. 19620203 198412 1 004 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul Borobudur Kajian Observasi Dan Dokumentasi . Adapun tujuan penulisan karya tulis ini untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2012/2013. Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulis berharap semoga semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terelesaikannya penulisan karya tulis ini.
Ligung, Januari 2013
Penulis BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelajar adalah generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa pada masa mendatang. Para calon pemimpin tentu harus memiliki kecerdasan, wawasan, semangat juang, dan rasa cinta terhadap tanah air yang dilandasi oleh iman dan taqwa. Dengan bermodalkan hal-hal tersebut, akan lahir para pemimpin bangsa yang handal dan mumpuni. Karakter tersebut tentunya harus dibangun dan dipupuk sejak dini. Kunjungan dan pengamatan terhadap objek sejarah, objek pendidikan atau pengamatan, dan objek wisata merupakan salah satu sarana pendidikan aplikatif yang mampu membekali para pelajar untuk mengembangkan wawasan, menumbuhkan semangat juang, dan menanamkan rasa cinta tanah air. Indonesia memiliki kekayaan alam berlimpah, keindahan alam yang mempesona dan beraneka ragam budaya bangsa yang tersebar di seluruh daerah, dari sabang sampai merauke. Jogjakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan hal tersebut, sehingga tidak heran jika Jogjakarta menjadi tujuan kunjungan wisata dari luar maupun dalam negeri . Wisata alam, wisata pendidikan, wisata budaya dan wisata sejarah merupakan keistimewaan yang dimiliki oleh Jogjakarta. Salah satu wisata sejarah yang terdapat di Jogjakarta adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang dimiliki Indonesia, dan mendapat sertifikat dari Guinness World Records sebagai situs arkeologis Candi Buddha terbesar di dunia. Dengan mengunjungi objek wisata tersebut, para pelajar akan memahami tentang pentingnya melestarikan segala hal yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa, serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kekayaan dan keanekaragaman serta keindahan alam Indonesia.
1.2 Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Hasil penelitian bermanfaat sebagai pengalaman dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, dan meningkatkan motivasi akan pentingnya melestarikan situs-situs budaya yang menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian bermanfaat sebagai sumber informasi dan pengembangan literatur bagi siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
1.3 Metode Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Hasil pengamatan tersebut dicatat atau didokumentasikan sebagai data primer untuk proses analisa data selanjutnya. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Objek Wisata 2.1.1 Letak Lokasi Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Provinsin Jawa Tengah. Dari kota Magelang terletak sebelah selatan kurang lebih 15 kilo meter. Candi Borobudur dikelilingi oleh beberapa gunung, yaitu sebagai berikut: 1. Sebelah Barat : Gunung Merbabu dan Gunung Merapi 2. Sebelah Timur : Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro 3. Sebelah Utara : Gunung Tidar ( Pakuning Tanah Jowo) 4. Sebelah Selatan : Pegunungan Menoreh Pegunungan Menoreh bila dilihat dari candi Borobudur seperti orang yang sedang tidur. Menurut kepercayaan masyarakat setempat adalah gunadharma, yaitu ahli bangunan yang telah berhasil menciptakan candi Borobudur tersebut dan menjaga sambil mengawasi ciptaanya dari masa kemasa. Selain dikelilingi oleh gunung candi Borobudur juga di kelilingi banyak desa antara lain desa Gendingan, Serbang Rowo, bumi Senggoro, Jawahan, Barebah, Janan serta disebelah timur candi juga terdapat sungai Progo dan sungai Elo selain itu juga terdapat candi Pawon dan candi Mendut.
2.1.2 Sejarah Singkat Candi Borobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi Borobudur ini pertama kali terungkap oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada saat itu, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah. Candi yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42 meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai 34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129 m2). Setiap tingkat pada Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lanyai enam memiliki bentuk persegi, sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh berbentuk bulat. Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti sebuah gunung yang berteras-teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang tinggi. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi Mendut. Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda-beda karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudur terdapat relief-relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam.
2.1.3 Keistimewaan Objek Wisata Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang dimiliki Indonesia, dan mendapat sertifikat dari Guinness World Records sebagai situs arkeologis Candi Buddha terbesar di dunia. Candi yang terdiri dari 10 tingkat ini memiliki kisah-kisah Buddha yang dipahatkan pada sepanjang dindingnya. Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Gugusan relief itu akan terbaca secara runtut bila pengunjung berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya, Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar yang merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang). Selain menjadi simbol tertinggi dalam agama Buddha, stupa dari Borobudur adalah replika dari jagad raya. Hal itu menyimbolkan mikro-kosmos, yang terbagi menjadi 3 tingkat. Tingkat pertama adalah dunia manusia di mana keinginan masih dipengaruhi oleh dorongan negatif. Tingkat kedua, dunia di mana manusia telah mampu mengendalikan dorongan negatifnya dan menggunakan dorongan positifnya. Dan tingkat yang paling tinggi, di mana dunia manusia tak lagi didominasi oleh keinginan-keinginan duniawi. Dengan segala pesona dan misterinya, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, pengunjung juga bisa berkeliling ke desa-desa di sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga pembuat kerajinan. Pengunjung juga bisa pergi ke puncak Watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan sejarah di Indonesia dan tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia. Borobudur memiliki bentuk bangunan yang unik, megah dan arteristik yang membuat banyak orang ingin mengunjungi dan mempelajarainya. Candi Borobudur juga menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara melalui kunjungan wisata mancanegara maupun domestik. Kawasan Borobudur juga menjadi lahan usaha bagi masyarakat setempat, mereka dapat menjual aneka kerajinan dan pernak-pernik khas Borobudur. Masyarakat dan pelajar dapat memanfaatkan Borobudur sebagai objek wisata sejarah yang menarik. Study tour ke tempat-tempat bersejarah dapat meningkatkan motivasi belajar serta ikut melestarikan warisan sejarah bangsa sebagai bagian dari upaya membentuk pelajar Indonesia yang berpengetahuan dan berbudaya.
3.2 Saran Candi Borobudur merupakan warisan nenek moyang yang harus kita jaga sampai anak cucu kita, agar mereka dapat menikmati keindahanya. Dimata dunia Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang ketiga. Tentunya tanggung jawab pemerintah, pengelola dan kita semua selaku warga negara Indonesia untuk menjaga, merawat dan melestarikanya. Kegiatan study tour agar tetap diselenggarakan setiap tahunya, tidak hanya ke Jogjakarta tapi ke daerah lainya juga sebagai bagian dari proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soekmono. 1981. Candi Borobudur Pusaka Budaya Umat Manusia. Magelang : Borobudur Press.
2. Santoso. 1988. Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia. Yogyakarta : Yayasan Guna Dharma Wisata.
4. Mar Poerwantana. Borobudur Kebanggaan Indonesia; (diunduh tanggal 24 Desember 2012). Tersedia dari : http://suaraindonesia.co/nusantara/2107/candi- borobudur-masuk-guiness-word-records.