You are on page 1of 10

30 April 2014

Praktikum
Instrumentasi
Geofisika
Model Fisis Metode Elektromagnetik
Universitas Gadjah Mada
GEOFISIKA
Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi

Model Fisis Metode Elektromagnetik

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan gelombang baik
gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik. Pengertian gelombang
sendiri adalah suatu getaran yang timbul dari suatu sumber getaran. Gelombang
mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. Contoh dari
gelombang mekanik dalam kehidupan kita adalah seperti gelombang bunyi,
gelombang permukaan air, gelombang tali dan masih banyak contoh yang lain.
Sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan
medium untuk merambat. Contoh gelombang elektromagnetik dalam kehidupan kita
adalah seperti gelombang radio, gelombang cahaya, sinar X, gamma dan lain-lain.

Setiap gelombang memiliki ciri khas yang dapat diaplikasikan untuk
keperluan masing-masing, misalnya gelombang elektromagnetik yang dimanfaatkan
dalam horizontal loop elektromagnetics (HLEM) yang dapat digunakan dalam
eksplorasi geofisika untuk mengetaui mengenai keberadaan dan kondisi suatu benda
ataupun singkapan dibawah permukaan. Karena itu pengetahuan mengenai
gelombang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk berbagai kepentingan termasuk
dalam bidang studi geofisika yang akan diaplikasikan dalam eksplorasi geofisika itu
sendiri.


B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah melakukan eksperimen dengan model fisis
metode horizontal loop elektromagnetics (HELM) dengan target konduktor miring.











Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi

Bab II
Dasar Teori
Dasar Teori
Prinsip metode elektromagnetik aktif (sumber buatan) dalam survei geofisika adalah
dengan memancarkan gelombang elektromagnetik melalui Transmiter/Tx. Gelombang yang
dipancarkan kemudian akan menginduksi batuan dibawah permukaan. Dalam batuaan akan
timbul arus eddy yang besarnya tergantung pada daya hantar listrik batuan tersebut. Arus
eddy akan menimbulkan gelombang elektromagnetik sekunder yang dapat ditangkap
dipermukaan menggunakan Receiver/Rx.
Metode horizontal loop elektromagnetics (HLEM) adalah salah satu metode geofisika
yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah (very low frequency)
untuk mendeteksi anomali bawah permukaan terkait sifat konduktifitasnya. Metode ini
memanfaatkan sepasang antena (Tx dan Rx). Jarak antara Tx dan Rx dibuat tetap, kemudian
digeser langkah demi langkah pada ketinggian yang sama (posisi mendatar). Kurva respon
In-Phase (IP) dan Out of Phase (OP) dinyatakan dalam % besar sinyal terhadap gelombang
primer. Posisi konduktor ditunjukkan oleh harga puncak (minimum) dari kurva respon seperti
terlihat pada gambar di bawah.



Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi

Bab III
Metode Eksperimen
A. Alat dan Bahan
Penyangga kayu / tiang
Mistar
Kumparan pemancar dan penerima
Transmiter dan Receiver
Target berupa lempeng alumunium
Osiloskop
Kabel

Skema Percobaan


Tata Laksana
1. Osiloskop dihidupkan sebagai perangkat untuk melihat amplitudo gelombang dan
beda fase, dipilih mode dua kanal, kanal X untuk mengukur gelombang primer dan
kanal Y untuk mengukur gelombang sekunder.
2. Pemancar dan penerima dipasang pada sebelah kiri/kanan target, kemudian dicatat
posisinya
3. Target diatur diposisi tengah, kedalaman puncak serta sudut kemiringannya
4. Pemancar dihidupkan, diamati gelombang P dan gelombang S, amplitudo dan beda
fase dicatat untuk keduanya
5. Posisi pemancar dan penerima dipindah, langkah 4 diulang untuk 10 data berbeda
6. Besaran IP dan OP dihitung
7. Besaran IP dan OP dibuat grafik sebagai fungsi x (jarak)
Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi


Bab IV
Data dan Analisa Data

Data
1. Percobaan 1
No. Jarak (cm) Hp (volt) Hs (volt) Beda fase
1 20 0.016 0.14 54.78
2 25 0.016 0.14 54.78
3 30 0.016 0.14 54.78
4 35 0.016 0.10 62.61
5 40 0.016 0.08 62.61
6 45 0.016 0.08 62.61
7 50 0.016 0.14 54.78
8 55 0.016 0.16 54.78
9 60 0.016 0.16 54.78
10 65 0.016 0.16 54.78



2. Percobaan 2
No. Jarak (cm) Hp (volt) Hs (volt) Beda fase
1 70 0.016 0.14 62.61
2 65 0.016 0.14 62.61
3 60 0.016 0.12 54.78
4 55 0.016 0.14 54.78
5 50 0.016 0.12 54.78
6 45 0.016 0.08 54.78
7 40 0.016 0.08 54.78
8 35 0.016 0.08 54.78
9 30 0.016 0.14 54.78
10 25 0.016 0.14 62.61






Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi


Analisa Data


Keterangan:
Hp=gelombang primer
Hs= gelombang sekunder
= beda fase

IP dan OP pada setiap langkah pergeseran sesuai dengan diagram phasor pada gambar diatas
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:



Bila IP>>OP good conductor
Bila IP<<OP poor conductor












Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi

Bab V
Perhitungan dan Pembahasan

Perhitungan
1. Percobaan 1
No. Jarak (m) Hp (volt) Hs (volt) Beda fase IP (%) OP (%)
1 0.20 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
2 0.25 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
3 0.30 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
4 0.35 0.016 0.10 62.61 5.55 2.87
5 0.40 0.016 0.08 62.61 4.44 2.30
6 0.45 0.016 0.08 62.61 4.44 2.30
7 0.50 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
8 0.55 0.016 0.16 54.78 8.17 5.77
9 0.60 0.016 0.16 54.78 8.17 5.77
10 0.65 0.016 0.16 54.78 8.17 5.77








0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
R
e
s
p
o
n

I
P
,

O
P

(
%
)


Jarak (m)
Grafik Respon IP, OP (%) vs Jarak (m)
IP
OP
Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi


2. Percobaan 2
No. Jarak (m) Hp (volt) Hs (volt) Beda fase IP (%) OP (%)
1 0.70 0.016 0.14 62.61 7.77 4.02
2 0.65 0.016 0.14 62.61 7.77 4.02
3 0.60 0.016 0.12 54.78 6.13 4.32
4 0.55 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
5 0.50 0.016 0.12 54.78 6.13 4.32
6 0.45 0.016 0.08 54.78 4.08 2.88
7 0.40 0.016 0.08 54.78 4.08 2.88
8 0.35 0.016 0.08 54.78 4.08 2.88
9 0.30 0.016 0.14 54.78 7.15 5.05
10 0.25 0.016 0.14 62.61 7.77 4.02




Pembahasan
Dalam praktikum ini, praktikan melakukan pengamatan terhadap daya hantar atau
konduktivitas suatu lempeng logam dengan menggunakan metode horizontal loop
electromagnetics (HLEM). Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode
pengamatan langsung yakni dengan pengamatan pada gelombang yang ditampilkan
dalam layar osiloskop dan variasi letak pemancar serta penerima pada meteran pada
rangkaian percobaan. Data yang didapat kemudian diolah menjadi nilai OP dan IP
diplotkan kedalam grafik hubungan x (jarak) versus OP dan IP.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
R
e
s
p
o
n

I
P
,

O
P

(
%
)


Jarak (m)
Grafik Respon IP, OP (%) vs Jarak (m)
IP
OP
Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi

Metode yang digunakan untuk analisa data adalah metode grafik dan perhitungannya
dengan melihat amplitudo gelombang primer dan gelombang sekunder. Kelebihan dari
metode ini adalah metode ini dapat memberikan gambaran mengenai sebaran data hasil
eksperimen. Dari sebaran data itu kemudian dapat ditentukan sifat dari konduktornya, apakah
konduktor yang baik (good conductor) atau konduktor yang buruk (poor conductor). Serta
grafik juga akan memberikan gambaran daripada kemiringan konduktor. Namun demikian,
metode grafik juga memiliki kekurangan yaitu bila datanya tersebar secara tidak beraturan
maka akan sulit dalam menentukan gambaran dari kemiringan konduktornya.
Analisa grafik untuk pengamatan terhadap daya hantar atau konduktivitas suatu
lempeng logam dengan menggunakan metode horizontal loop electromagnetics (HLEM)
dengan mengatur nilai ketinggian dari antena pemancar dan penerima serta mengatur
kemiringan dari konduktor targetnya. Percobaan dilakukan dengan memveriasikan jarak
antena pemancar-penerima terhadap konduktor secara horizontal. Sehingga diperoleh grafik
Respon IP, OP (%) vs Jarak (m), yang menunjukkan kurva yang bergelombang karena
pengaruh dari konduktor sebagai targetnya. Dari grafik terlihat bahwa pada jarak-jarak
tertentu terjadi perubahan respon IP maupun OP secara halus maupun drastis.
Pada grafik yang diperoleh dari percobaan pertama menghasilkan grafik dengan
respon IP dan OP yang berbentuk mengarah kebawah. Hal itu terjadi karena beda fase yang
teramati pada layar osiloskop. Pada saat perubahan dari rendah ke tinggi, antena penerima
telah menerima sinyal yang berbeda di bawahnya, yaitu lempeng konduktor. Perubahan
respon mulai terjadi pada jarak kira-kira 30 cm hingga 50 cm. Dari grafik percobaan pertama
juga dapat dilihat bahwa respon menunjukkan arah kemiringan dari konduktor. Pada jarak 35
cm merupakan titik maksimal dan kemudian mengalami penurunan atau titik minimum pada
kira-kira 45 cm dan kembali naik hingga jarak 55 cm. Dari situ dapat diperkirakan bahwa
lempeng konduktor miring kearah kiri atau dalam sistem linear membentuk gradien negatif
dengan sudut kemiringan yang tidak terlalu besar. Hal itu karena perubahan grafik yang
terlihat memiliki pola perubahan yang halus atau tidak berubah secara drastis.
Sedangkan pada grafik yang diperoleh dari percobaan kedua menghasilkan grafik
dengan respon IP dan OP yang berbentuk mengarah kebawah juga. Hal itu terjadi karena
beda fase yang teramati pada layar osiloskop. Pada saat perubahan dari rendah ke tinggi,
antena penerima telah menerima sinyal yang berbeda di bawahnya, yaitu lempeng konduktor.
Perubahan respon mulai terjadi pada jarak kira-kira 35 cm hingga 45 cm. Dari grafik
percobaan kedua juga dapat dilihat bahwa respon menunjukkan arah kemiringan dari
konduktor. Pada jarak 35 cm merupakan titik maksimal dan kemudian mengalami penurunan
atau titik minimum pada kira-kira 40 cm dan kembali naik hingga jarak 50 cm. Dari situ
dapat diperkirakan bahwa lempeng konduktor miring kearah kiri atau dalam sistem linear
membentuk gradien negatif dengan sudut kemiringan yang cukup besar (mendekati vertikal).
Hal itu karena perubahan grafik yang terlihat memiliki pola perubahan yang mendadak atau
berubah secara drastis.
Dari hasil perhitungan untuk kedua percobaan menunjukkan bahwa percobaan
pertama maupun percobaan kedua meghasilkan suatu anomali dengan konduktor yang cukup
baik karena nilai IP lebih besar daripada OP atau juga dapat dikatakan konduktor baik (good
conductor) karena IP >> OP.
Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Percepatan Gravitasi


Bab VI
Kesimpulan
Rata-rata percobaan pertama
IP = 6.75 %
OP = 4.49 %
Rata-rata percobaan kedua
IP = 6.21 %
OP = 3.95 %
IP >> OP merupakan bahan good conductor
Material lempeng yang mampu menghantarkan listrik
Metode horizontal loop elekrtomagnetics (HLEM) dapat digunakan dalam eksplorasi
geofisika untuk mengetaui mengenai keberadaan dan kondisi suatu benda ataupun
singkapan dibawah permukaan


Bab VII
Daftar Pustaka

Drs. Suparwoto, M.Sc. & Rakhman, Afif, S.Si., M.T. 2014. MODUL PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI GEOFISIKA. Lab. Geofisika. Fakultas MIPA UGM.

You might also like