PARYANTO, PARYANTO, M.Pd M.Pd . . J ur J ur . PT. . PT. Mesin Mesin FT UNY FT UNY Proses Proses bubut bubut adalah adalah proses proses pemesinan pemesinan untuk untuk menghasilkan menghasilkan bagian bagian- -bagian bagian mesin mesin ( (komponen komponen) ) berbentuk berbentuk silindris silindris yang yang dikerjakan dikerjakan dengan dengan menggunakan menggunakan Mesin Mesin Bubut Bubut. . Prinsip Prinsip : : Benda kerja yang berputar Benda kerja yang berputar Menggunakan Menggunakan pahat pahat bermata bermata potong potong tunggal tunggal ( (single single- -point point cutting tool cutting tool) ) Gerakan Gerakan pahat pahat sejajar sejajar terhadap terhadap sumbu sumbu benda benda kerja kerja pada pada jarak jarak tertentu tertentu sehingga sehingga akan akan membuang membuang permukaan permukaan luar luar benda benda kerja kerja Proses Proses bubut bubut permukaan permukaan/ /surface turning surface turning adalah adalah proses proses bubut bubut yang yang identik identik dengan dengan proses proses bubut bubut rata , rata ,tetapi tetapi arah arah gerakan gerakan pemakanan pemakanan tegak tegak lurus lurus terhadap terhadap sumbu sumbu benda benda kerja kerja. . Proses Proses bubut bubut tirus tirus/ /taper turning taper turning sebenarnya sebenarnya identik identik dengan dengan proses proses bubut bubut rata rata di di atas atas, , hanya hanya jalannya jalannya pahat pahat membentuk membentuk sudut sudut tertentu tertentu terhadap terhadap sumbu sumbu benda benda kerja kerja. . MESIN BUBUT DAN BAGIAN MESIN BUBUT DAN BAGIAN- -BAGIANNYA BAGIANNYA Gambar 3.2. Gambar skematis Mesin Bubut dan nama bagian-bagiannya Parameter yang dapat diatur pada mesin bubut Parameter yang dapat diatur pada mesin bubut Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah 1. 1. kecepatan putar spindel ( kecepatan putar spindel (speed speed) ) adalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atau adalah gerakan berputar benda kerja (putaran spindel atau sumbu utama) sumbu utama) 2. gerak makan ( 2. gerak makan (feed feed) ) adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalah berputar satu kali (Gambar 3.4), sehingga satuan f adalah mm/putaran mm/putaran 3. kedalaman potong ( 3. kedalaman potong (depth of cut depth of cut) ) adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja, adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4). permukaan yang belum terpotong (lihat Gambar 3.4). f a f a Gambar 3.4. Gerak makan (f) dan kedalaman potong (a) J ENIS PENGERJ AAN BENDA KERJ A DI MESIN BUBUT J ENIS PENGERJ AAN BENDA KERJ A DI MESIN BUBUT Proses Proses bubut bubut dikelompokkan dikelompokkan dalam dalam dua dua kategori kategori, , yaitu yaitu pengerjaan pengerjaan pada pada bagian bagian luar luar benda benda kerja kerja ( (Outside Outside Turning Turning) ) dan dan pegerjaan pegerjaan pada pada bagian bagian dalam dalam benda benda kerja kerja ( (Inside Turning Inside Turning). ). Secara Secara umum umum proses proses pengerjaan pengerjaan tersebut tersebut adalah adalah: : Pembubutan Pembubutan muka muka ( (surface turning surface turning) ) Pembubutan Pembubutan tirus tirus ( (taper turning taper turning) ) pembubutan pembubutan pinggul pinggul ( (chamfering chamfering), ), pembubutan pembubutan alur alur ( (parting parting- -off off), ), pembubutan pembubutan ulir ulir ( (threading threading), ), pembubutan pembubutan lubang lubang ( (boring boring), ), pembuatan pembuatan lubang lubang ( (drilling drilling), ), pembuatan pembuatan kartel kartel ( (knurling knurling) ) Proses bubut permukaan dan bubut tirus (a) pembubutan pinggul (chamfering), (b) pembubutan alur (parting-off), (c) pembubutan ulir (threading), (d) pembubutan lubang (boring), (e) pembuatan lubang (drilling), (f) pembuatan kartel (knurling) LANGKAH LANGKAH- -LANGKAH PROSES PEMBUBUTAN LANGKAH PROSES PEMBUBUTAN Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien. yang efektif dan efesien. Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan Menentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan jenis alat potong dan media pendingin untuk menentukan jenis alat potong dan media pendingin yang akan digunakan. yang akan digunakan. Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan. Menetapkan kualitas hasil bubutan yang diinginkan. Menentukan macam geometri alat Menentukan macam geometri alat- -alat potong yang alat potong yang digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll) digunakan (pahat rata, alur, ulir, dll) Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan. Menentukan alat Bantu yang dibutuhkan. Menentukan roda Menentukan roda- -roda gigi pengganti apabila roda gigi pengganti apabila dikehendaki dikehendaki adanya pengerjaan adanya pengerjaan- -pengerjaan khusus. pengerjaan khusus. Menentukan parameter Menentukan parameter- -parameter pemotongan yang parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong, berpengaruh dalam proses pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan, waktu waktu pemotongan pemotongan dll dll). ). PAHAT BUBUT PAHAT BUBUT A. A. Material Material Pahat Pahat Bubut Bubut bahan bahan dasar dasar pahat pahat bubut bubut harus harus mempunyai mempunyai sifat sifat: : 1. 1. Keras Keras, agar , agar sisi sisi potong potong ( (cutting edge cutting edge) ) dapat dapat memotong memotong benda benda kerja kerja. . 2. 2. Ulet Ulet, agar , agar sisi sisi potong potong tidak tidak mudah mudah patah patah. . 3. 3. Tahan Tahan panas panas, agar , agar sisi sisi potong potong tidak tidak mudah mudah aus aus 4. 4. Secara Secara ekonomis ekonomis menguntungkan menguntungkan B. B. Geometri Geometri Pahat Pahat Bubut Bubut Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada material benda kerja dan material pahat. Terminologi material benda kerja dan material pahat. Terminologi standar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahat standar ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling pokok adalah sudut beram ( pokok adalah sudut beram (rake angle rake angle), sudut bebas ), sudut bebas ( (clearance angle clearance angle), dan sudut sisi potong ( ), dan sudut sisi potong (cutting edge cutting edge angle angle). ). Gambar 3.6. Geometri pahat bubut HSS (Pahat diasah dengan mesin gerinda pahat). Rake angle Rake angle, , berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap pengontrolan pengontrolan arah arah dari dari aliran aliran beram beram dan dan mempengaruhi mempengaruhi kekuatan kekuatan dari dari mata mata pisau pisau. Rake angle . Rake angle positif positif dapat dapat mengurangi mengurangi gaya gaya yang yang terjadi terjadi dan dan menurunkan menurunkan temperature temperature pemotongan pemotongan. . Cutting edge angle Cutting edge angle, , mempengaruhi mempengaruhi pada pada pembentukan pembentukan beram beram, , kekuatan kekuatan pahat pahat, , dan dan gaya gaya pemotongan pemotongan . . Nose radius Nose radius, mempengaruhi kehalusan , mempengaruhi kehalusan permukaan dan ketahanan mata pisau. Bila permukaan dan ketahanan mata pisau. Bila radiusnya semakin kecil maka permukaan benda radiusnya semakin kecil maka permukaan benda kerja semakin kasar dan ketahanan pahat akan kerja semakin kasar dan ketahanan pahat akan menurun. menurun. Elemen Elemen Dasar Dasar Proses Proses Bubut Bubut Elemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisa Elemen dasar proses bubut dapat dihitung/ dianalisa dengan menggunakan rumus dengan menggunakan rumus- -rumus dan Gambar 3.12 rumus dan Gambar 3.12 berikut : berikut : Keterangan : Keterangan : Benda kerja Benda kerja : : do do = diameter mula ; mm = diameter mula ; mm dm dm = diameter akhir; mm = diameter akhir; mm lt lt = panjang pemotongan; mm = panjang pemotongan; mm Pahat : Pahat : r r = sudut potong utama/sudut masuk = sudut potong utama/sudut masuk Mesin Bubut : Mesin Bubut : a a = kedalaman potong, mm = kedalaman potong, mm f f = gerak makan; mm/putaran = gerak makan; mm/putaran n n = putaran poros utama; putaran/menit = putaran poros utama; putaran/menit Elemen Elemen dasar dasar dapat dapat dihitung dihitung dengan dengan rumus rumus- -runus runus sebagai sebagai berikut berikut: : a. a. Kecepatan Kecepatan potong potong (v) (v) dimana dimana d = (do d = (do dm)/2 dm)/2 b. b. Kecepatan Kecepatan makan makan ( (v vf f) ) ) 2 . 3 .....( .......... .......... / ; 1000 menit mm dn v
= ) 3 . 3 .....( .......... / ; . menit mm n f v f = c. c. Waktu Waktu pemotongan pemotongan d. d. Kecepatan Kecepatan penghasilan penghasilan tatal tatal di mana : A = a.f mm di mana : A = a.f mm 2 2 ) 4 . 3 .........( .......... ; menit v l t f t c = ) 5 . 3 ........( .......... / ; . 3 menit cm v A Z = Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak perlu dihitung. Karena setiap material telah memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan karakteristiknya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kecepatan potong: 1. Material benda kerja semakin keras bahan/material benda kerja, kecepatan potong semakin rendah 2. Material pahat pahat dengan ketahanan aus lebih tinggi, kecepatan potong lebih tinggi 3. 3. Penampang Penampang dari dari tatal tatal semakin semakin tebal tebal penapang penapang tatal tatal, , kecepatan kecepatan potong potong semakin semakin rendah rendah 4. 4. Pendingin Pendingin dengan dengan menggunakan menggunakan cairan cairan pendingin pendingin, , kecepatan kecepatan potong potong dapat dapat ditingatkan ditingatkan 5. 5. Kemampuan Kemampuan mesin mesin mesin mesin dengan dengan kemampuan/kapasitas kemampuan/kapasitas yang yang lebih lebih besar besar, , dapat dapat menggunakan menggunakan kecepatan kecepatan potong potong lebih lebih besar besar Kecepatan Potong Untuk Beberapa J enis Bahan 60 60 90 90 140 140 215 215 30 30 45 45 70 70 110 110 Aluminium Aluminium 120 120 150 150 185 185 215 215 45 45 70 70 85 85 110 110 Kuningan Kuningan 60 60 75 75 110 110 140 140 25 25 30 30 40 40 45 45 Besi Besi cor cor kelabu kelabu 75 75 110 110 140 140 185 185 20 20 40 40 60 60 85 85 Baja Baja karbon karbonmenengah menengah 90 90 120 120 170 170 215 215 25 25 40 40 70 70 90 90 Baja Baja karbon karbonrendah rendah 110 110 140 140 185 185 230 230 25 25 45 45 75 75 100 100 Baja Baja perkakas perkakas Kasar Kasar Halus Halus Kasar Kasar Halus Halus Pahat Pahat Karbida Karbida Pahat Pahat HSS HSS Bahan Bahan Proses pembubutan ulir Nama- nama bagian ulir Penyetelan pahat ulir menggunakan mal ulir Setting Setting pahat pahat ulir ulir posisi pahat tegak lurus terhadap permukaan sumbu benda kerja Eretan atas diatur menyudut (29 0 ) terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut Langkah-langkah membubut ulir 1. Tentukan jenis mesin bubut yang sesuai 2. Siapkan benda kerja sesuai dengan diameter luar ulir 3. Pasang benda kerja dengan baik 4. Setel pahat ulir dan eretan atas pada posisi yang benar 5. Tentukan kisar dengan mengatur tuas-tuas pada gearbox 6. Tentukan kecepatan potong, biasanya dipilih 1/3 dari kecepatan potong pembubutan biasa. 7. Hitung kedalaman pemotongan ulir 8. Beri batasan panjang bagian benda kerja yang diulir 9. Cek kembali kebenaran kisar ulir dengan picth gauge 10. Lakukan pembubutan ulir dengan benar hingga mencapai kedalaman ulir yang telah ditentukan 11. Cek ulir yang telah dibuat. Proses penguliran luar Proses pembubutan tirus Tiga Tiga cara cara pebubutan pebubutan tirus tirus Memiringkan eretan atas. gerakan pahat (pemakanan) dilakukan secara manual. Dengan alat bantu tirus (taper attachment), untuk benda yang memiliki sudut tirus relatif kecil. pembuatan tirus lebih cepat. gerakan pemakanan (feeding) dapat dilakukan secara otomatis. Dengan menggeser kepala lepas (tail stock) proses pembubutan tirus dengan bantuan dua senter. sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap. Memiringkan Memiringkan Eretan Eretan Atas Atas Pembubutan tirus dengan Taper Attachment Pembubutan tirus dengan menggeser Kepala Lepas Perhitungan pergeseran Kepala Lepas Proses Pembubutan Eksentrik Bubut permukaan benda kerja hingga mencapai diameter terbesar dan panjang yang diinginkan. Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi penandaan pergeseran senter. Buat pergeseran senternya pada salah satu sisi penampang benda kerja Tempatkan benda kerja pada chuck empat, atur sesuai posisi senter utama Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai sumbu eksentriknya, gunakan pointer untuk membantu pergeserannya. Bubut bagian eksentriknya Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat Cukup Cukup Sekian Sekian dan dan Terima Terima Kasih Kasih