Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management-ABM) adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.AB adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas.!adi" model manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi # dimensi biaya dan dimensi proses.$imensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya" aktivitas" dan objek biaya yang menjadi perhatian" seperti prroduk" pelanggan" pemasok" dan saluran distribusi.%ujuan dimensi biaya adalah memperbaiki akurasi pembebanan biaya. Gambar Contoh Sederhana Dua Dimensi Model ABM &eperti yang disarankan model tersebut" biaya berbagai sumber daya ditelusuri ke berbagai aktivitas" kemudian biaya berbagai aktivitas tersebut dibebankan pada objek biaya.$imensi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk perhitungan harga pokok produksi" manajemen biaya strategis" dan analisis taktis.$imensi kedua" dimensi proses" memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan" mengapa harus dilakukan" dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan.%ujuan dimensi ini adalah $imensi Biaya Sumber Daa Sumber Daa Analisis Dimensi Analisis Dimensi Analisis Kiner!a Analisis Kiner!a A"iti#itas A"iti#itas Produ" dan Pelan$$an Produ" dan Pelan$$an Dimensi Biaa Dimensi Proses Mengapa' &eberapa Baik ' Apa ' mengurangi biaya.$imensi inilah yang memberikan kemampuan untuk melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan. Perubahan Lin$"un$an Produ"si Produ"si Lin$"un$an Bisnis Lama Lin$"un$an Bisnis Baru $asar (ersaingan )uantitas barang yang dihasilkan (economic of scale) dan produk bersifat standard. )ualitas"ragam kegunaan produk"dan kepuasan pelanggan. (roses (roduksi volume tinggi"proses produksi panjang"mempertahankan tingkat minimum persediaan. *olume produksi rendah"proses produksi pendek"berupaya mengurangi nilai persediaan"dan menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. %ekhnologi (roduksi Bersifat otomatis karena produk standard dan volume produksi tinggi. Bersifat fleksibel (robotic) karena produk bervariasi dan volume produksi rendah. &umber $aya Manusia &umber daya manusia dengan keahlian rendah karena hanya berfungsi sebagai operator dan bersifat individualitis. &umber daya manusia dengan keahlian tinggi karena harus inovatif dan mampu bekerja sama. %itik Berat )ualitas Menerima tingkat kesalahan atau mentoleransi kesalahan normal dalam menghasilkan produk. %idak mentoleransi kesalahan (+ero defect) dalam menghasilkan produk. MENG%MPLEMENTAS%KAN ABM ABM menambahkah pandangan proses pada pandangan biaya dalam AB.ABM dapat dipandang sebagai sistem informas yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.%ujuan pertama adalah domain dari AB" sedangkan tujuan kedua adalah bagian merupakan bagian dari analisis nilai proses.!ika sebuah perusahaan ingin menggunakan AB dan analisis nilai proses (process value analysis-(*A)" maka pendekatan untuk implementasinya haruslah dibentuk secara hati- hati.ontohnya" jika AB menciptakan berbagai kelompok biaya agregat berdasarkan teknik homogenitas atau perkiraan" benyak informasi aktivitas detail yang mungkin tidak dibutuhkan.Akan tetapi" untuk (*A" berbagai perincian ini harus didapat.$ua langkah dalam implementasi ABM yang sama berkaitan dengan AB dan (*A adalah (,) perencanaan sistem dan (-) identifikasi" definisi" dan klasifikasi berbagai aktivitas. Peren&anaan Sistem'(erencanaan sistem memberikan justifikasi ntuk implementasi ABM dan menjawab berbagai masalah berikut ini. ,. &asaran dan tujuan sistem ABM. -. (osisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan. .. (roses bisnis dan bauran produk perusahaan. /. !adwal dan tanggung jawab yang dibebankan" dan sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi. 0. )emampuan perusahaan untuk mengimplementasikan" mempelajari" dan menggunakan informasi baru. %denti(i"asi) De(inisi) dan Klasi(i"asi A"ti(itas 1dentifkasi" definisi" dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian lebih banyak ABM daripada AB.)amus aktivitas haruslah meliputi perincian daftar berbagai pekerjaan yang membentuk setiap aktivitas.Mengetahui pekerjaan apa saja yang membentuk suatu aktivitas merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi efektivitas yang bernilai tambah.)lasifikasi berbagai aktifitas juga memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha perbaikan berkelanjutan" seperti proses manufaktur just-in-time (!1%)" manajemen kualitas total" dan manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan. *ubun$an ABM den$an +erhitun$an ABC ABM melibatkan AB dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama dengan tujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. 2ubungan AB dengan ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi dari AB untuk melakukan analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang berkesinambungan ABM untuk standar pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya pertukaran dantara perusahaan dengan konsumen. 3ang termasuk biaya pemasaran antara lain # Biaya promosi" Biaya distribusi fisik" Biaya riset pasar" Biaya pengembangan produk. &istem AB tidak hanya memperbaiki pengalokasian sumber daya salam suatu perusahaan tetapi dengan mudah dapat diimplementasikan tterhadap aktivitas pemasaran. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menerapkan sistem AB terhadap aktivitas pemasaran sbb# ,. Memilih segmen tertentu sebagai dasar untuk menganalisa profitabilitas. ontoh # daerah pengelompokan pelanggan dan lini produksi -. Menetapkan aktifitas pemasaran yang lebih terperinci untuk penggudangan" transportasi" kredit dan penagihan" aktifitas pemasaran umum" penjualan pribadi" periklanan dan promosi penjualan. .. Mengakumulasi biaya langsung dari semua aktifitas dan memisahkan biaya langsung tersebut kedalam katgori biaya variabel dan biaya tetap. /. Menentukan pemacu biaya untuk setiap aktifitas. 0. Menghitung biaya per unit untuk setiap aktifias dengan membagi biaya aktifitas total dengan pemacu biaya yang dipilih 4. Mengalokasikan biaya ke segmen tertentu untuk menganalisis profitabilitas segmen tersebut 5. Membagikan biaya yang dianggarkan (biaya mandor) dengan biaya actual untuk setiap aktifitas pemasaran dan menghitung selisih harga 6 efisiensi ,. Meningkatkan customer value melalui pengurangan biaya Mencapai (engurangan Biaya" dimana aktivitas tak bernilai tambah dapat diidentifikasi" empat cara bisa digunakan untuk mengurangi biaya tak bernilai tambah. a. Mengurangi Aktivitas. ara ini digunakan secara sederhana pada aktivitas" dengan mengurangi waktu atau sumber daya yang digunakan untuk aktivitas tersebut. b. Menghilangkan Aktivitas. (edekatan ini mengasumsikan aktivitas tersebut sepenuhnya tidak perlu. c. Memilih Aktivitas. $i bawah strategi ini" aktivitas yang paling efisien yang dipilih dari serangkaian alternatif. d. Membagi Aktivitas. ara ini menemukan jalan untuk mendapatkan pencapaian yang lebih dari sebuah aktivitas yang telah ada dengan mengkombinasikan fungsi pada beberapa cara yang lebih efisien. ontohnya" adalah menggunakan suku cadang yang sama pada beberapa produk yang berkaitan daripada mendesain tiap produk untuk menggunakan suku cadang khusus. -. Bagaimana pengurangan biaya dilaksanakan dalam ABM' - 7okus utama adalah terhadap non-value-added activities# a. Activity reduction (pengurangan non-value-added activities) b. Activity elimination (penghilangan non-value-added activities) - 7okus kedua adalah terhadap value-added activities: a. Activity selection (pemilihan valu-added activities) b. Activity sharing (pemanfaatan optimum value-added activities) Proses ABM Business process analysis : 1. (engurangan biaya (cost reduction) dilandasi oleh keyakinan bahwa pemahaman secara mendalam terhadap proses bisnis dan improvement berkelanjutan terhadap proses tersebut merupakan penentu efektivitas pengelolaan biaya 2. (ergeseran paradigma terhadap organisasi8 dari organisasi sebagai sekelompok fungsi9departemen ke organisasi sebagai sekumpulan proses. Business Process Analysis dilakukan dengan tujuan untuk# ,. Memberikan panduan dalam program pengurangan biaya dan cycle time -. Improvement terhadap kualitas proses .. :saha lain dalam meningkatkan kinerja organisasi %ahap Business Process Analysis 1. Mengidentifikasi business process -. Mengidentifikasi subprocess dan activities .. Melaksanakan process value analysis /. Mengembangkan rencana improvement Pro&ess ,alue Analsis Process Value Analysis merupakan suatu analisa yang menghasilkan informasi tentang mengapa dan bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan dilakukan. Analisa ini menekankan pada upaya untuk memaksimumkan sistem penilaian kinerja secara keseluruhan dari pada performance individu. Process Value Analysis dilakukan dengan . langkah di bawah ini# ,. Driver analysis untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan biaya suatu Aktivitas &etiap aktivitas pasti membutuhkan input dan menghasilkan output. 1nput aktivitas merupakan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu aktivitas" sedangkan output aktivitas merupakan produk yang dihasilkan dari suatu aktivitas. ;utput yang dihasilkan oleh suatu akitivitas perlu diukur dalam satuan kuantitatif tertentu yang disebut dengan Activity Output Measure. Apabila permintaan akan suatu aktivitas berubah akan menyebabkan perubahan jumlah biaya aktivitas" akan tetapi satuan ukuran output aktivitas tidak selalu berhubungan langsung dengan penyebab timbulnya biaya suatu aktivitas. ;leh karen aitu perlu dilakukan suatu analisa yang disebut dengan analisa driver. Analisa $river bertujuan untuk menunjukan penyebab munculnya biaya aktivitas. -. Activity analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan" jumlah pekerja yang telibat" waktu dan sumber ekonomi yang digunakan serta rekomendasi bagi manajemen tentang aktivitas tersebut. Analisa aktivitas akan diuraikan di bawah ini. Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analysis. Analisa aktivitas merupakan suatu proses identifikasi" penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi. Analisa aktivitas diharapkan mampu menjawab / pertanyaan berikut ini# a. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dilaksanakan' b. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan setiap aktivitas' c. Berapa jumlah waktu dan sumber-sumber ekonomi lainnya yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas' d. Bagaimana manfaat aktivitas bagi organisasi secara keseluruhan organisasi termasuk rekomendasi untuk teyap mempetahankan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi. $ari / hal tersebut di atas" hasil akhir dari suatu analisa aktivitas adalah penentuan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi. ;leh karena itu dalam analisa aktivitas" aktivitas dapat dibedakan menjadi - jenis aktivitas yaitu# a. Aktivitas bernilai tambah (value-added activities) Merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan kegiatan operasional perusahaan. $apat pula dikatakan bahwa aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang diperlukan dan sudah dilaksanakan dengan efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas bernilai tambah disebut dengan biaya aktivitas bernilai tambah. Biaya ini merupakan biaya yang seharusnya terjadi dalam melaksanakan sutau aktivitas. Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bernilai tambah meliputi# - Reuired Activities" merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaukan untuk memuhi peraturan atau perundangan yang berlaku. - !iscretionary activities" merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi . kriteria berikut yaitu (,) aktivitas menyebabkan adanya perubahan sifat atau bentuk (-) perubahan sifat atau bentuk tidak dapat dilakukan oleh aktivitas sebelumnya (.) aktivitas yang memungkinkan aktivitas lain untuk dilaksanakan. b. Aktivitas tidak bernilai tambah (non value-added activities) Merupakan aktivitas yang tidak diperlukan atau diperlukan tetapi dilaksanakan dengan tidak efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas ini disebut dengan biaya aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya inilah yang harus dieliminasi karena menimbulkan adanya pemborosan. ontohnya# - "cheduling" merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi untuk setiap jenis produk - Moving" merupakan aktivitas pemindahan bahan" barang dalam proses dan barang jadi dari satu dept. ke departemen lain. - #aiting" merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku" menunggu datangnya B$( yang dikirimkan dari bagian atau departemen lain - Inspe$si" merupakan aktivitas pemeriksaan barang untuk meyakinkan bahwa barang telah memenuhi spesifikasi atau kualitas yang diharapkan. - "toring" merupakan aktivitas penyimpanan bahan" Barang $alam (roses" produk selesai sebagai persediaan di gudang menunggu waktu pemakaian atau pengiriman. 2asil akhir yang ingin dicapai dalam analisa aktivitas adalah penurunan biaya (cost reduction) yang ditimbulkan karena adanya continues improvement. $alam lingkungan yang kompetitif" perusahaan harus mampu mengirimkan produk yang diinginkan konsumen" dalam waktu yang tepat serta harga yang rendah. 2al ini mendorong perusahaan harus selalau melakukan perbaikan yang terus menerus dalam melaksanakan aktivitasnya. Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya malalui dengan / cara berikut ini# a. Activity elimination Memfokuskan pada Aktivitas tidak bernilai tambah" dengan mengidentifikasikan kemudian mengeliminasi aktivitas tersebut. b. Activity selection (emilihan serangkaian aktivitas yang berbeda disebabkan kerena srtategi yang saling bersaing. &trategi berbeda membutuhkan aktivitas berbeda. $ipilih aktivitas yang biayanya rendah untuk hasil yang sama. c. Activity reduction (engurangan waktu dan konsumsi sumber ekonomi yang diperlukan suatu aktivitas. (endekatan ini terutama ditujukan untuk pengingkatan efisiensi dan peningkatan aktivitas tidak bernilai tambah dapat dihilangkan. d. Activity sharing (eningkatan efisiensi aktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi" khususnya dengan meningkatkan jumlah kuantitas cost driver tanpa meningkatkan biaya aktivitasnya. .. Activity Performace Measurement yaitu pengukuran performance dalam pelaksanaan suatuaktivitas dengan menggunakan alat ukur finansial maupun non finansial. Alat ukut yang digunakan harus mampu mengetahui bagaimana suatu aktivitas dilaksanakan dan hasil yang dicapai. Alat ukur ini juga diharapkan mampu menunjukan perbaikan yang secara terus menerus dilakukan perusahaan. (enilaian dipusatkan pada . hal yaitu waktu" kualitas serta efisiensi. a' -a"tu - Reliability # !umlah pengiriman yang tepat waktu atau jumlah pengiriman - Responsiveness # cycle time (waktu untuk melaksanakan , aktivitas)" velocity(jumlah output aktivitas yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu) - Manu%acturing cycle e%%iciency # waktu pemrosesan9(waktu proses< waktu perpindahan < waktu inspeksi < waktu tunggu ) b' Kualitas# jumlah produk cacat" jumlah produk cacat9total produksi" = kegagalan eksternal" jumlah sisa bahan atau jumlah bahan yang digunakan. :ntuk aktivitas pembelian ukuran kualitas dapat dinilai dengan !umlah kesalahan atau jumlah total permintaan pembelian" jumlah kesalahan setiap order pembelian. &' E(isiensi - >fisiensi operasi# ;utput9bahan" output9!)?" output9 jam mesin - >fisiensi mesin # = kapasitas mesin yang terpakai - (ersediaan # (erputaran persediaan" jumlah persediaan" lamanya persediaan UKURAN K%NER.A AKT%,%TAS Menaksir seberapa baik aktivitas dan proses dilakukan adalah landasan bagi usaha manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Adapun ukuran kinerja ini berpusat pada tiga dimensi utama # >fisiensi" )ualitas dan @aktu Mengetahui seberapa baik kita saat ini dalam melakukan aktivitas seharusnya membuka potensi untuk melakukannya dengan baik. )arena banyak ukuran nonkeuangan yang akan dibahas pada perspektif proses balanced scorecard (akuntansi pertanggungjawaban berdasar strategi) juga berlaku pada tingkat aktivitas " maka bagian ini akan menekankan pada ukuran keuangan kinerja aktivitas . :kuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi # ,. ?aporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah (elaporan ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. &uatu sistem akuntansi perusahaan seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah karena memperbaiki kinerja aktivitas membutuhkan penghapusan tak bernilai tambah dan mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah. Mengetahui jumlah biaya yang dihemat merupakan hal yang penting bagi tujuan strategis . &ebagai contoh " jika suatu aktivitas dihapus" maka biaya yang dihemat seharusnya dapat ditelusuri pada produk individual. (enghematan ini dapat menghasilkan penurunan harga bagi pelanggan dan membuat perusahaan lebih kompetitif. $engan membandingkan biaya aktual dengan biaya aktivitas bernilai tambah" manajemen dapat menilai tingkat ketidak efisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan.Biaya bernilai tambah ( standar Auantities B &C) dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga ( standar price B &( ). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan anatara output aktual tingkat aktivitas (activity Auantity B AC) dan tingkat bernilai tambah ( &C) dikalikan dengan biaya standar per unit. Biaya bernilai tambah D &C E &( Biaya tak bernilai tambah D (AC- &C) &( -. %ren dalam laporan biaya aktivitas (elaporan ini menyatakan bahwa pengurangan biaya berjalan sesuai yang diharapkan. 2ampir setengah biaya tak bernilai dihapuskan. &ebagai catatan perhatian" perbandingan biaya aktual dua periode akan menyatakan pengurangan yang sama. Famun" pelaporan biaya tak bernilai tambah tidak hanya menyatakan pengurangan namun juga dimana hal tersebut muncul. 2al ini memberikan informasi pada para manajer tentang berapa banyak potensi penurunan harga yang masih mungkin dilakukan. $ari pelaporan ini setidaknya para manajer tidak menjadi puas " namun seharusnya secara berkelanjutan mencari tingkat efisiensi yang lebih tinggi. .. (enetapan standar )ai+en (enghitungan biaya kai+en mengacu pada pengurangan biaya produk dan proses yang ada. $alam istilah operasional" hal ini diartikan ke dalam pengurangan biaya tak bernilai tambah. (engelolaan proses pengurangan biaya ini dipenuhi melalui pengulangan penggunaan dua subsiklus utama # ,). &iklus perbaikan berkelanjutan atau kai+aen dan -). &iklus pemeliharaan. &iklus kai+en didefinisikan dengan urutan rencana-Glakukan- Gperiksa-Gbertindak (plan-do-check-act). &tandar kai+en mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut. &iklus pemeliharaan mengikuti aturan standar-lakukan-periksa-bertindak (standard-do- check-act). &uatu standar dibuat berdasarkan perbaikan sebelumnya . kemudian tindakan diambil dan hasil periksa untuk memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat baru ini. !ika tidak" maka tindakan korektif akan diambil untuk mengembalikan kinerja /. Benchmarking ?angkah ini menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. %ujuan benchmarking adalah untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan aktivitas dan proses. !adi" benchmarking seharusnya juga melibatkan pertbandingan dengan para pesaing atau industri lain. 0. (erhitungan biaya siklus hidup %ahap perencanaan produk dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya aktivitas. $alam kenyataanya" paling sedikit HI persen atau lebih biaya yang berhubungan dengan suatu produk termasuk dalam tahap pengembangan dari daur hidup produk. $aur hidup produk secara sederhana adalah waktu keberadaan produk" dari pengkonsepan hingga tidak terpakai. Biaya daur hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan produk keseluruhan daur hidupnya. )arena kepuasan total pelanggan telah menjadi isu vital dalam persiapan bisnis baru " biaya hidup keseluruhan telah menjadi fokus utama dari manajemen biaya daur hidup. Biaya hidup keseluruhan adalah biaya daur hidup suatu produk plus biaya pasca pembelian oleh pelanggan yang meliputi operasional" dukungan" pemeliharaan dan pembuangan. (enghitungan biaya hidup keseluruhan menekankan pada manajemen kesleuruhan rantai nilai . Jantai nilai adalah kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk merancang" mengembangkan" memproduksi" memasarkan dan melayani suatu produk. !adi " manajemen biaya daur hidup memfokuskan pada aktivitas pengelolaan rantai nilai sehingga terbentuk keunggulan bersaing jangka panjang. :ntuk mencapai tujuan ini" para manajer harus menyeimbangkan biaya hidup keseluruhan produk" metode pengiriman" inovasi dan berbagai atribut produk termasuk kinerja" keistimewaan yang ditawarkan" keandalan" kecocokan" ketahanannya" keindahannya dan kualitas yang dimilikinya. $ari sudut pandang keseluruhan hidup" biaya produk memiliki empat elemen utama # ,) Biaya yang tidak muncul lagi ( perencanaan" perancangan" dan pengujian)" -) Biaya manufaktur" .) Biaya logistik" /) Biaya pasca pembelian dari pelanggan. Manajemen biaya siklus hidup menekankan pada penurunan biaya" bukan pada pengendalian biaya. !adi" penghitungan biaya target menjadi suatu alat khusus yang berguna untuk pembuatan tujuan penurunan biaya. Biaya target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. !ika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai" maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang menggerakkan biaya aktual ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target. %iga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan" adalah # ,). Jekayasa berlawanan" -). Analisis nilai " .). (erbaikan proses. Jekayasa berlawanan memilah produk pesaing untuk mencari lebih keistimewaan rancangan yang membuat penurunan biaya. Analisis nilai berusaha untuk menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai fungsi produk oleh pelanggan. Baik rekayasa yang berlawanan maupun analisis nilai memfokuskan pada desain produk untuk mencapai penurunan biaya. (roses yang digunakan untuk memproduksi dan memasarkan produk juga sumber potensi pengurangan biaya. !adi" proses perancangan ulang untuk memperbaiki efisiensinya juga dapat memberikan sesuatu untuk mencapai kebutuhan penurunan biaya. Misalkan suatu perusahaan mempertimbangkan untuk produksi trencher (mesin penggali) spesifiikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual K -0I.III. ?aba yang diminta adalah K0I.III per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut# Biaya target D K -0I.III B K 0I.III D K -II.III Meskipun manajemen biaya daur hidup penting bagi semua perusahaan manufaktur" hal ini lebih penting lagi bagi perusahaan yang memiliki produk dengan daur hidup pendek. (roduk harus menutup biaya daur hidup dan memberikan laba yang dapat diterima . &ecara kontras " perusaaan yang memiliki produk dengan daur hidup pendek biasanya tidak memiliki waktu untuk bertindak dalam cara ini" sehingga pendekatan mereka harus proaktif. !adi" untuk daur hidup pendek" perencanaan daur hidup yang baik merupakan hal yang penting dan harga harus dibuat secara tepat untuk menutup semua biaya daur hidup dan memberikan hasil baik. (enghitungan biaya berdasar aktivitas dapat digunakan untuk mendorong perencanaan daur hidup yang baik. $engan pemilihan penggerak biaya secara hati- hati " para perekayasa desain dapat dimotivasi untuk memilih desain dengan biaya minimum B%A/A PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN AKT%,%TAS $alam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas" keakuratan perhitungan biaya roduk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas ke produk yang memakai aktivitas. AB juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Perhitun$an Biaa Pelan$$an Berdasar"an A"ti#itas (ara pelanggan adalah obyek-obyek biaya dasar.para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. &umber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan" frekuensi pengiriman" jarak geografis" dukungan penjualan dan promosi" dan kebutuhan dukungan rekayasa teknik. (engetahuan biaya untuk melayani pelanggan penting untuk penentuan harga" menentukan bauran pelanggan" dan meningkatkan laba. (embebanan biaya dari costumer service pada pelanggan" dilakukan dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk. Perhitun$an biaa +emaso" berdasar"an a"ti#itas (erhitungan biaya berdasarkan akivitas juga dapat membantu manajer untuk mengidentifikasikan biaya yang sebenarnya dari para pemasoknya. Biaya seorang pemasok lebih baanyak dari pembelian komponen atau bahan yang dibutuhkan. sebagaimana halnya dengan pelanggan" pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian. (embebankan biaya aktivitas yang berhubungan dengan pemasok ke pemasok mengikuti pola yang sama sebagaimana perhitungan biaya produk dan pelanggan berdasarkan aktivitas9AB. Contoh Kasus (% AB merupakan service company (perusahaan jasa) yang memiliki wilayah kerja di !akarta" )alimantan dan Bali. Mereka memberikan service kepada customer berdasarkan keinginan pelanggannya' Berikut ini adalah struktur organisasi di (%.AB $ivisi merupakan cost centre dimana mereka bukanlah sesuatu yang bisa mendapatkan revenue atau profit dari aktivitas sehari-hari mereka. &B: (strategic business unit) adalah suatu kesatuan organisasi yang memiliki batasan tujuan strategi bisnis dan mempunyai seorang manajer dibantu tenaga penjualan dan menjadi pengumpul kekayaan9keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan. abang sendiri merupakan revenue center dimana kegiatan-kegiatan operasional ada dicabang tersebut. &etiap &B: dapat beraktivitas dicabang-cabang tersebut seperti terlihat pada gambar ,-, diatas" dimana matriE dari kegiatan bisnis &B: bisa jadi disetiap cabang" sehingga cabang memiliki laporan J9? dan &B: juga memiliki laporan J9? untuk menilai performance mereka. Masalah menjadi pelik" ketika charging atas biaya-biaya cabang maupun divisi di alokasikan ke setiap &B: berdasarkan = dari revenue. )arena itu berarti" kenaikan revenue akan menaikan beban yang di absorb oleh &B: yang bersangkutan. &edangkan" belum tentu setiap biaya yang ada dicabang maupun di divisi diakibatkan oleh &B: yang bersangkutan (khususnya triger atas penjualan9sales). Berikut laporan keuangan (% AB# Jevenue dan eEpenses setiap &B: dan cabang serta eEpenses untuk tiap divisi. 1nformasi revenue sudah dipisahkan dari tiap-tiap cabang ke masing-masing &B:. &edangkan biayanya masih biaya langsung yang terjadi baik di masing-masing &B: maupun cabang dan divisi (belum ada alokasi dari cabang dan divisi ke &B:). (% AB kemudian melakukan alokasi seperti biasanya dari setiap cabang dan divisi kemasing-masing &B: melalui mekanisme direct allocation yang berdasarkan persentase penjualan. Berikut adalah laporan keuangan masing-masing &B:# Las B ;il memiliki revenue sebesar Jp. -I./ Miliar dengan operating cost sebelum alokasi sebesar Jp. ,-.0 Miliar yang menghasilkan margin operasi sebelum alokasi sebesar .M.00 =. (% AB melakukan alokasi biaya-biaya dari cabang maupun divisi kemasing-masing &B: berdasarkan nilai sales mereka. &ehingga" &B: Las B ;il mendapatkan alokasi sebesar Jp. /.. Miliar dari cabang dan Jp. -.H Miliar dari $ivisi. &B: Agri mendapatkan alokasi sebesar Jp. ,., Miliar dari cabang darn Jp. 55H juta dari divisi. &edangkan &B: 1% dan %elekomunikasi mendapatkan alokasi sebesar Jp. 0.. Miliar dari abang dan Jp. ..4 Miliar dari $ivisi. Atas alokasi tersebut" margin &B: Las B ;il mengalami penurunan yang signifikan dari .M.00= margin operasi sebelum alokasi menjadi ..,, = margin operasi setelah alokasi dari divisi dan cabang. &edangkan margin kedua &B: lainnya hampir setengahnya dari margin sebelumnya. $alam hal ini" business manager &B: ;il B Las mempertanyakan" kenapa margin mereka turun drastic sekali lebih dari setengahnya. %entu saja" jika dibiarkan seperti ini" maka mereka lambat laun akan menjadi kurang bergairah meningkatkan performance. )arena mereka merasa bahwa apapun yang mereka lakukan untuk meningkatkan revenue" at the end" mereka akan dibebankan oleh sesuatu yang tidak mereka mengerti yang mengakibatkan kinerja mereka secara keselurahan menjadi tidak baik. Mereka mempertanyakan" apakah semua biaya-biaya di divisi dan cabang merupakan refleksi langsung atas kemampuan mereka menaikkan pendapatan' &eberapa besar porsi cabang dan divisi memberikan kontribusi kepada &B: mereka' Apakah disetiap cabang (terlebih cabang yang memiliki eEpenses besar) merupakan refleksi dari kegiatan &B: mereka' $ibawah ini disajikan informasi tambahan mengenai cost driver dan informasi-informasi lainnya yang akan digunakan untuk menganalisis lebih jauh. Famun perlu diperhatikan bahwa data ini hanya bersifat memberikan kemudahan bukan mutlak memiliki korelasi yang erat. Beberapa mesti di adjust9sesuaikan dengan sifat dari aktivitas dan biaya itu sendiri (misalnya biaya depresiasi seharusnya berhubungan dengan luas ruangan" jumlah kendaraan" ataupun fasilitas-fasilitas lainnya yang dimiliki oleh (% AB). Famun demi kemudahan ilustrasi" maka data yang disediakan dianggap memiliki hubungan dekat dengan biaya-biaya yang terjadi seperti tabel ,-. dan ,-/ dibawah ini &etelah melakukan analisis dengan seksama" Manajemen (% AB memperoleh informasi seperti tabel ,-. dan ,-/ diatas. (ara staff diminta untuk melakukan verifikasi dan validitas informasii mengenai jumlah order9proyek per &B: per cabang. Mereka juga diminta untuk melakukan analisis berapa jumlah invoice yang diterbitkan selama periode tersebut. %ermasuk didalam analisisnya adalah berapa jumlah project manajer ditiap-tiap &B: dan cabang serta informasi lainnya seperti tertera pada tabel diatas. Business controller ;il B Las menekankan bahwa" jumlah order9proyek ini merepresentasikan jumlah kerja bisnis support lainnya. &emakin banyak order" maka semakin banyak tenaga atau effort yang harus dilakukan disisi bisnis support untuk melakukan masalah administrasi dan pekerjaan yang berhubungan dengannya. $engan kata lain" kontribusi bisnis support terhadap proyek di &B: tersebut cukup berkaitan erat. Maka pembagi berdasarkan revenue bukanlah hal yang seharusnya dilakukan terhadap biaya-biaya pegawai dari bisnis support yang berkaitan. %etapi jumlah proyek9orderlah yang berkaitan erat dengan timbulnya kegiatan tersebut. Mengapa bukan revenue' (adahal order9proyek nantinya menjadi revenue. Alasannya sederhana saja" yaitu# %idak semua order9proyek akan segera menjadi revenue. Bisa jadi mereka berada pada stage processing dan belum di invoice atau belum di lakukan perhitungan (; ((ercentage of ompletion) atas proyek tersebut (untuk system accrual basis). )emudian" Jevenue adalah hasil tidak langsung dari proyek9order. Aktivitas untuk mendapatkan revenue dilakukan didalam penyelesaian order9proyek sehingga order9proyek tersebut diakui sebagai revenue. &ehingga aktivitas tsb lah yang menjadi dasar trigger biaya yang timbul. Bisa jadi suatu &B: memiliki proyek yang banyak" namun nilainya kecil. &ehingga aktivitas masalah administrasi dan support lainnya semakin banyak. Atau kebalikan" bisa jadi suatu &B: memiliki jumlah ptoyek9order sedikit" namun nilainya besar" sehingga aktivitas dari bagian yang berkaitan juga tidak banyak (volume diversity). (erhatikan bahwa" jumlah proyek yang ditangani oleh &B: Las B ;il tidak sebanyak proyek yang ada di &B: Agri maupun 1% dan %elecomunication. (royek9;rder Las B ;il hanya 0 dengan jumlah invoice ,I. Famun Jevenue mereka besar atas proyek9order tersebut. &edangkan &B: Agri proyek9ordernya berjumlah ,I dengan invoice sebanyak ,0 (lebih banyak dari &B: Las B ;il). &eharusnya biaya yang dilekatkan atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan di sisi support seharusnya tidak sebanyak &B: Las B ;il dibandingkan &B: Agri maupun &B: 1% dan %elco. Begitu juga dengan informasi-informasi lainnya dioleh berdasarkan analisis tersebut. Manajemen (% AB akhirnya mencoba untuk melakukan perhitungan kembali untuk pengalokasian biaya-biaya dari cabang maupun divisi. 1nformasi dibawah ini pada tabel ,-0 menyajikan laporan keuangan yang direvisi berdasarkan kegiatan tersebut &etalah dialokasikan menurut cost driver yang tepat (berdasarkan informasi yang diperoleh)" maka Margin operasi &B: Las B ;il menjadi sebesar ,,.-5 = naik dari margin sebelumnya berdasarkan alokasi dari persentase (=) penjualan. &edangkan margin &B: Agri mengalami penurunan menjadi /., =. $ibawah ini disajikan perbandingan antara $irect Allocation berdasarkan persentase penjualan dengan ABM Approach pada tabel ,-4 Kesim+ulan0 Bahwa alokasi berdasarkan Activity Based Management Approach akan memiliki nilai validasi dan reliable yang lebih signifikan dibandingakn alokasi secara abritase berdasarkan persentase penjualan secara umum jika suatu korporasi memiliki lebih dari , &B: maupun cabang dan divisi. )arena prilaku biaya itu tidak sama satu dengan lainnya. ?a+imnya" input dan output itu tergantung dari proses yang dijalani dan terkait dengan aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya.