You are on page 1of 23

Menstruasi Banyak dan Berkepanjangan

Seorang muslimah, 14 tahun , siswi pesantren, diantar oleh ibunya ke Poliklinik RS dengan
keluhan haid banyak dan lama yaitu sejak 2minggu yang lalu, dengan ganti pembalut 2-3 x
sehari. Dua hari ini, haid banyak sekali (! ganti pembalut sehari". Sebelumnya, pasien
terlambat haid 2 bulan. Pasien mendapatkan haid pertama sejak 1 tahun yang lalu, teratur tiap
bulan.
Pemeriksaan #isik didapatkan$
%eadaan umum $ tampak sakit
%esadaran $ komposmentis
&D $ 11'()' mm*g
+adi $ )'! (menit
,antung dan paru $ dalam batas normal
Pemeriksaan luar ginekologi$
-bdomen$
.nspeksi $ perut tampak mendatar
Palpasi $ lemas, TFU tidak teraba diatas simfisis
-uskultasi $ bising usus normal
Vulvavagina! fluksus "#$
/erdasarkan pemeriksaan diatas, Dokter menduga kelainan haid disebabkan oleh
ketidakseimbangan h%rm%nal&
Pasien juga bingung apakan keluhan ini karena haid atau istihadhah&
1
'()*+(, -
T.U - Memahami dan menjelaskan tentang fisi%l%gi haid
-&- Fungsi ,%rm%n
-&2 /iklus haid n%rmal
T.U 2 Memahami dan menjelaskan kelainan haid
2&- menjelaskan masing-masing kelainan berdasarkan klasifikasi
T.U 3 Memahami dan menjelaskan perbedaan haid dengan istihadhah
2
'()*+(, 2
3
'()*+(, 3
T.U - Memahami dan menjelaskan tentang fisi%l%gi haid
-&- Fungsi h%rm%ne
Se0ara garis besar terdapat tiga hirarki hormonal yang berperan saat pubertas pada wanita yaitu
(1" 1onadotopin2releasing hormone (1nR*" yang dihasilkan oleh hipotalamus, (2" 3olli0le2
stimulating hormone (3S*" dan 4uteini5ing hormone (4*" yang dihasilkan oleh hipo#isis
anterior sebagai respons atas 1nR*, dan (6" 7strogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
o8arium sebagai respons atas 3S* dan 4*.
1. 1onadotopin2releasing hormone (1nR*"
1nR* adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh hipotalamus, yang menstimulasi sel2sel
gonadotrop pada hipo#isis anterior. Di hipotalamus sendiri pengeluaran 1nR* diatur oleh
nukleus arkuata. +euron pada nukleus arkuata memiliki kemampuan untuk memproduksi dan
melepas gelombang 1nR* ke hipo#isis.
2. 1onadotopin
1onadotropin pada wanita meliputi 3olli0le2stimulating hormone (3S*" dan 4uteini5ing
hormone (4*". /aik 3S* dan 4* disekresikan oleh kelenjar hipo#isis anterior pada usia antara
9212 tahun. 7#ek dari sekresi hormon tersebut adalah siklus menstruasi yang terjadi pada usia
sekitar 1121 tahun. Periode ini dikatakan pubertas sedangkan siklus menstruasi pertama disebut
menar0he.
3S* dan 4* bekerja menstimulasi o8arium dengan berikatan pada reseptor 3S* dan reseptor
4*. Reseptor yang terakti8asi akan meningkatkan laju sekresi sel, pertumbuhan, dan proli#erasi
sel. -kti8itas ini diperantarai oleh 0-:P.
; 3olli0le2stimulating hormone (3S*"
3S* merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein, diproduksi di sel gonadotrop
hipo#isis, distimulasi oleh hormon akti8in dan dihambat oleh hormon inhibin. 3S* ber#ungsi
dalam pertumbuhan, perkembangan, maturasi saat pubertas, dan reproduksi.
Pada wanita, 3S* menstimulasi maturasi sel2sel germinal, menstimulasi pertumbuhan #olikel
terutama pada sel2sel granulosa dan men0egah atresia #olikel. Pada akhir #ase #olikular kerja 3S*
dihambat oleh inhibin dan pada akhir #ase luteal akti8itas 3S* kembali meningkat untuk
mempersiapkan siklus o8ulasi berikutnya, demikian seterusnya.
4
%erja 3S* juga dihambat oleh estradiol (estrogen" yang dihasilkan oleh #olikel matang sehingga
menyebabkan #olikel tersebut dapat mengalami o8ulasi sedangkan #olikel lainnya mengalami
atresia.
; 4uteini5ing hormone (4*"
4* merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein heterodimer, diproduksi di sel
gonadotrop hipo#isis dan kerjanya tidak dipengaruhi oleh akti8itas akti8in, inhibin, dan hormon
seks.
Pada saat 3S* menstimulasi pertumbuhan #olikel, khususnya sel granulosa, maka pengeluaran
estrogen akan memi0u mun0ulnya reseptor untuk 4*. 4* akan berikatan pada reseptornya
tersebut dan estrogen akan mengirim umpan balik positi# untuk mengeluarkan lebih banyak lagi
4*. Dengan semakin banyaknya 4*, maka akan memi0u o8ulasi (pengeluaran o8um" dari
#olikel sekaligus mengarahkan pembentukan korpus luteum. %orpus luteum yang terbentuk akan
menghasilkan progesteron yang berguna pada saat implantasi.
6. 7strogen dan progestin
0str%gen
Pada wanita yang sedang tidak hamil, estrogen diproduksi di o8arium dan korteks adrenal,
sedangkan pada wanita hamil estrogen juga diproduksi di plasenta. -da tiga ma0am estrogen
yang terdapat dalam jumlah signi#ikan$ <2estradiol, estrone, dan estriol. <2estradiol banyak
diproduksi di o8arium sedangkan estrone lebih banyak diproduksi di korteks adrenal dan sel2sel
teka. -dapun estriol adalah turunan <2estradiol dan estrone yang sudah dikon8ersi di hati.
%arena <2estradiol memiliki potensi estrogenik 12 kali lebih kuat dibanding estrone dan )' kali
lebih kuat dari estriol, maka <2estradiol dikatakan sebagai estrogen mayor.
7#ek dari estrogen adalah menstimulasi proli#erasi seluler dan pertumbuhan organ seks dan
jaringan lainnya terkait reproduksi. /erikut adalah e#ek estrogen se0ara spesi#ik$
; =terus dan organ seks eksternal
Pada masa pubertas, estrogen diproduksi sekitar 2' kali lipat lebih banyak dibanding masa
prepubertas. Peningkatan kadar hormon ini, bersamaan dengan penimbunan lemak,
menyebabkan perubahan2perubahan spesi#ik yaitu pembesaran o8arium, tuba #allopi, uterus dan
8agina.
7strogen juga mengubah epitel 8agina dari epitel kuboid menjadi epitel bertingkat yang lebih
resisten terhadap trauma dan in#eksi.
; &uba #allopi
5
7strogen menyebabkan proli#erasi jaringan pada lapisan mukosa tuba #allopi. Selain itu estrogen
juga meningkatkan jumlah dan akti8itas sel2sel silia, yang penting dalam pergerakan o8um yang
telah di#ertilisasi.
; Payudara
7strogen menyebabkan perkembangan jaringan stromal pada kelenjar payudara, pertumbuhan
sistem duktus, serta deposisi lemak. 4obulus2lobulus dan al8eoli berkembang menjadi lebih luas.
; Sistem rangka
7strogen menghambat akti8itas osteoklas sehingga mengurangi penyerapan osteosit dan
meningkatkan pertumbuhan tulang. 7strogen juga menyebabkan penyatuan epi#isis pada tulang2
tulang panjang. Diketahui bahwa e#ek estrogen pada wanita lebih kuat dibandingkan e#ek
testosteron pada pria, namun penghentiannya yang 0epat menyebabkan wanita 0enderung lebih
pendek dibanding pria.
; Deposisi protein
7strogen menyebabkan peningkatan protein total tubuh, hal ini dibuktikan oleh keseimbangan
nitrogen yang lebih positi# setelah pemberian estrogen. +amun jika dibandingkan dengan
testosteron, e#ek deposisi protein yang ditimbulkan oleh testosteron lebih kuat dibandingkan
estrogen.
; :etabolisme tubuh dan deposisi lemak
7strogen meningkatkan laju metabolik tubuh, namun lebih lemah jika dibandingkan dengan e#ek
yang sama oleh testosteron pria. Selain itu estrogen juga meningkatkan jumlah lemak subkutan
dan mendeposisinya pada daerah2daerah tertentu seperti payudara, bokong, dan paha sehingga
memun0ulkan gambaran melekuk wanita yang khas.
; Distribusi rambut
7strogen tidak memiliki e#ek besar terhadap pendistribusian rambut. -dapun tumbuhnya rambut
di daerah pubis dan aksila merupakan peran dari androgen adrenal.
; %ulit
7strogen menyebabkan kulit wanita memiliki tekstur yang lembut dan halus namun lebih tebal
jika dibandingkan dengan kulit anak2anak. Selain itu estrogen juga menyebabkan kulit menjadi
lebih 8askular. *al ini sering diasosiasikan dengan peningkatan suhu pada kulit dan perdarahan
yang lebih banyak jika terjadi sayatan pada kulit wanita dibandingkan dengan kulit pria.
; %esetimbangan elektrolit
6
7strogen menyebabkan retensi air dan sodium oleh tubulus2tubulus ginjal.
1r%gestin
Progestin terpenting adalah progesteron. Pada wanita yang sedang tidak hamil, progesteron
diproduksi oleh korpus luteum pada paruh terakhir siklus o8arium. 3ungsi progesteron
berdasarkan organ yang dipengaruhinya adalah$
; =terus
3ungsi terpenting progesteron adalah meningkatkan perubahan sekretorik pada endometrium
uterin selama paruh akhir siklus seksual sehingga mempersiapkan uterus untuk implantasi o8um.
Selain itu progesteron juga mengurangi #rekuensi dan intensitas kontraksi uterine, sehingga
dengan demikian mengurangi risiko terjadinya peluruhan o8um yang telah diimplantasi.
; &uba #allopi
Progesteron meningkatkan sekresi lapisan mukosa yang ada pada tuba #allopi. Sekresi ini
diperlukan untuk nutrisi o8um yang telah di#ertilisasi sebelum mengalami implantasi.
; %elenjar payudara
Progesteron memi0u perkembangan lobulus dan al8eoli pada payudara, menyebabkan sel2sel
al8eolar berproli#erasi, membesar, dan menjadi sekretorik. +amun progesteron tidak berperan
dalam sekresi -S..
Progesteron juga menyebabkan pembesaran kelenjar payudara karena peningkatan 0airan di
jaringan subkutan.
-&2 /iklus haid n%rmal
/.+'U/ 2V(3.UM
3ase 3olikular
Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi(terlepasnya endometrium
3S* merangsang beberapa #olikel premordial dalam o8arium namun hanya satu yang
berkembang dan menjadii #olikel de graa#.
3olikel terdiri dari o8um dan 2 lapisan sel yang mengelilinginya.
7
4apisan dalam$ Sel2sel granulosa menyintesis progesteron yang disekresikan kedalam 0airan
#olikular selama paruh pertama siklus menstruasi dan bekerja sebagai prekursor pada sintesis
estrogen oleh lapisan teka interna yang mengelilinginya.
7strogen disintesis dalam sel2sel lutein pada teka interna.
,alur biosintesis estrogen berlangsung dari progesteron dan prognenolon melalui 1>2hidroksilasi
turunan dari aldosteron, tertosteron dan estradiol.
Didalam #olikel, oosit primer mulai menjalani pematangannya, disaat yang sama estrogen yang
berkembang menyekresi estrogen lebih banyak kedalam sistem ini. %adar estrogen yang
meningkat menyebabkan pelepasan 4*R* melalui umpan balik positi#.
3ase 4uteal
4* merangsang o8ulasi dari oosit yang matang. &epat sebelum o8ulasi, oosit primer selesai
menjalani pembelahan meiosis pertamanya. %adar estrogen yang tinggi kini menghambat
produksi 3S*, kemudian kadar estrogennya mulai menurun.
Setelah oosit terlepas dari #olikel de graa#, lapisan granulosanya menjadi banyak mengandung
pembuluh darah dan sangat terluteinisasi, berubah menjadi korpus luteumterus menyekresi
sejumlah ke0il estrogen dan progesteron yang makin lama makin bertambah.
/.+'U/ 0)42M0T3.UM
3ase Proli#erasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan dalam stadium istirahat.
Stadium ini brlangsung kira2kira hari.
%adar estrogen yang meningkat dari #olikel yang berkembang akan merangsang stroma
endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar2kelnjar mulai hipertropi dan
berplori#erasi dan pembuluh darah menjadi banyak sekali.
4ama #ase ini sangat ber8ariasi setiap orang dan akan berakhir pada saat o8ulasi.
3ase Sekresi
Setelah o8ulasi, dibawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya
estrogen oleh korpus luteum, endometrium menebal dan seperti beludru. %elenjar menjadi lebih
besar dan berkelok2kelok dan epitel kelenjar menjadi berlipat2lipat sehingga memberikan
gambaran seperti ?gigi gergaji@, inti sel bergerak kebawah dan permukaan epitel tampak kusust.
Stoma menjadi edematosa. &erjadi pila in#iltrasi leukosit yang banyak, dan pembuluh darah
menjadi berbentuk lebar dan spiral.
4amanya #ase sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 1221A hari.
3ase :enstruasi
%orpus luteum ber#ungsi kira2kira samapi hari ke 26 atau 24 pada siklus 2) hari dan kemudian
mulai beregresi. -kibatnya terjadi penurunan progesteron dan estrogen yang tajam sehingga
menghilangkan perangsang pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan
diikuti dengan menstrusasi.
T.U 2 Memahami dan menjelaskan kelainan haid
1-+11=-+ *-.D
8
:enstruasi adalah proses alamiah pada peremouan. +ormalnya, menstruasi terjadi setiap 2226
hari, selama 22> hari. &erdapat lima gangguan menstruasi yang paling sering mun0ul, yaitu
oligomenore (jangka waktu haid terlalu lama", polimenore (terlalu sering haid", hipermenorea
(darah haid terlalu banyak", hipomenorea (darah haid terlalu sedikit", dan amenore (tidak haid
sama sekali".-da dua penyebab utama gangguan menstruasi. Pertama, kelainan organ seperti
mioma, kanker atau polip. %edua, kelainan hormonal. Dari kelima gangguan menstruasi diatas,
ada yang berbahaya ada yang tidak berbahaya. Bligomenore tidak berbahaya, namun perempuan
dapat memiliki potensi sulit hamil, karena tidak terjadi o8ulasi. Polimenore dan hipermenore
adalah gangguan menstruasi yang berbahaya. &erlalu sering haid (polimenore", misalnya 2
minggu sekali, dapat menyebabkan anemia. /egitu juga dengan hipermenore dapat
menyebabkan anemia. Polimenore dan hipermenore juga berhubungan dengan gangguan bekuan
darah dan mioma. Polimenore yang terkait dengan gangguan hormonal, dapat terjadi pada
perempuan yang mengalami peralihan dari masa subur ke masa menopause. Polimenore juga
dapat terjadi pada perempuan muda menjelang haid pertama kali. Perempuan obesitas juga
terkadang mengalami polimenore. 3a0tor penyebab hipermenore adalah mioma uteri, polip
endometrium, endometritis, dll. Suntik %/ dapat menyebabkan oligomenore maupun amenore.
,ika tidak menggunakan %/ pil ato suntik, oligomenore berhubungan dengan penyakit polikistik
o8arium. Cang menyebabkan perempuan tidak dapat menghasilkan sel telur, sehingga tidak
terdaji o8ulasi yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan hormone, akibatnya jangka
waktu haid sangat lama.Perempuan dikatakan amenorea jika tidak menstruasi lebih dari bulan
sejak menstruasi terakhir. -menore dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. -menore
primer terjadi pada perempuan yang tidak pernah mendapatkan haid, sedangkan amenorea
sekunder terjadi pada orang yang pernah mendapatkan haid, tapi kemudian berhenti karena
ano8ulasi. -menore primer biasanya disebabkan oleh gangguan dari lahir. Sedangkan amenore
sekunder dapat disebabkan karena kehamilan, penggunaan %/, dll.
DCS3=+D&.B+-4 =&7R.+7 /477D.+1 (D=P"
1engertianDys#un0tional uterine bleeding (D=P" atau perdarahan uterus dis#ungsional adalah
perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena
gangguan #ungsi mekanisme pengaturan hormon (hipotalamushipo#isis2o8arium2endometrium",
tanpa kelainan organ. Perdarahan ini juga dide#inisikan sebagai menstruasi yang banyak dan (
atau tidak teratur tanpa adanya patologi pel8ik yang diketahui, kehamilan atau gangguan
perdarahan umum.
/iklus Menstruasi )%rmal:enstruasi normal terjadi akibat turunnya kadar progesteron dari
endometrium yang kaya esterogen. Siklus menstruasi yang menimbulkan o8ulasi disebabkan
interaksi kompleks antara berbagai organ. Dis#ungsi pada tingkat manapun dapat mengganggu
o8ulasi dan siklus menstruasi. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 2126 hari dan
berlangsung sekitar 22> hari. Pada saat menstruasi, jumlah darah yang hilang diperkirakan 62
1' ml, biasanya berjumlah banyak hingga hari kedua dan selanjutnya berkurang sampai
menstruasi berakhir.
9
1at%genesisSe0ara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus o8ulasi (pengeluaran sel
telur(o8um dari indung telur", tanpa o8ulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita
premenopause (#olikel persisten".Sekitar 9'E perdarahan uterus di#ungsional (perdarahan rahim"
terjadi tanpa o8ulasi (ano8ulation" dan 1'E terjadi dalam siklus o8ulasi.1ada siklus %vulasi&
Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan
waktu menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar hormon estrogen, sementara
hormon progesteron tetap terbentuk.1ada siklus tanpa %vulasi "an%vulati%n$Perdarahan rahim
yang sering terjadi pada masa pre2menopause dan masa reproduksi. *al ini karena tidak terjadi
o8ulasi, sehingga kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah.
-kibatnya dinding rahim (endometrium" mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi" tanpa
diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar" yang memadai. +ah, kondisi inilah
penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh. Di lain pihak,
perdarahan tidak terjadi bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas
diikuti perdarahan di permukaan lainnya. ,adilah perdarahan rahim berkepanjangan.
*ejala +linikPerdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. ,umlah
perdarahan bisa sedikit2sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. %ejadian tersering
pada menar0he (atau menarke$ masa awal seorang wanita mengalami menstruasi" atau masa pre2
menopause.1ada siklus %vulasi%arakteristik D=/ ber8ariasi, mulai dari perdarahan banyak tapi
jarang, hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus. Perdarahan ini merupakan kurang
lebih 1'E dari perdarahan dis#ungsionalndengan siklus pendek (polimenorea" atau panjang
(oligomenorea". =ntuk menegakan diagnosis perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati
haid. ,ika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur sehingga siklus haid tidal lagi dikenali
maka kadang2kadang bentuk kur8e suhu badan basal dapat menolong. ,ika sudah dipastikan
bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa ada sebab organik, maka harus
dipikirkan sebagai etiologi $1. korpus luteum persistens $ dalam hal ini dijumpai perdarahan
kadang kadang bersamaan dengan o8arium membesar. Dapat juga menyebabkan pelepasan
endometrium tidak teratur.2. .nsu#isiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual
spotting, menoragia atau polimenorea. Dasarnya ialah kurangnya produksi progesteron
disebabkan oleh gangguan 4* releasing #aktor. Diagnosis dibuat, apabila hasil biopsi
endometrial dalam #ase luteal tidak 0o0ok dengan gambaran endometrium yang seharusnya
didapat pada hari siklus yang bersangkutan.6. -popleksia uteri$ pada wanita dengan hipertensi
dapat terjadi pe0ahnya pembuluh darah dalam uterus4. %elainan darah seperti anemia, purpura
trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.1ada siklus tanpa %vulasi
"an%vulati%n$Perdarahan tidak terjadi bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru
sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. ,adilah perdarahan rahim
berkepanjangan. 2Pada tipe ini berhubungan dengan #luktuasi kadar estrogen dan jumlah #olikel
yang pada suatu waktu #ungsional akti#. 3olikel2#olike ini mengeluarkan estrogen sebelum
mengalami atresia dan kemudian diganti oelh #olikel2#olikel baru . 7ndometrium dibawah
pengaruh estrogen akan tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula2mula proliperati# dapat
terjadi endometrium hiperplastik kistik. ,ika gambaran ini diperoleh pada saat kerokan dapat
diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersi#at ano8ulatoar. /iasanya perdarahan dis#ungsional
ini terjadi pada masa pubertas dan masa pramenopause. Pada masa pubertas terjadi sesudah
menar0he, perdarahan tidak normal disebabkan oleh gangguan atau terlambatnya proses maturasi
pada hipotalamus, dengan akibat bahwa pembuatan Releasing #a0tor dan hormon gonadotropin
10
tidak sempurna. Pada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya #ungsi o8arium tidak
selalu berjalan lan0ar./ila pada masa pubertas kemungkinan keganasan ke0il sekali dan ada
harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi o8ulatoar.
Sedangkan pada wanita dewasa dan terutama dalam masa pramenopause dengan perdarahan
tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas.
Fakt%r 1enyebab*ingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim dis#ungsional (D=/" belum
diketahui se0ara pasti. /eberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim dis#ungsional,
antara lain $
F %egemukan (obesitas"
F 3aktor kejiwaan
F -lat kontrasepsi hormonal
F -lat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine de8i0es"
F /eberapa penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim (D=/", misalnya$ trombositopenia
(kekurangan trombosit atau #aktor pembekuan darah", %en0ing :anis (diabetus mellitus", dan
lain2lain
F Galaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena$ tumor organ reproduksi, kista
o8arium (poly0ysti0 o8ary disease", in#eksi 8agina, dan lain lain.
4iagn%sis-namnesis dan pemeriksaan klinis yang lengkap harus dilakukan dalam pemeriksaan
pasien. ,ika anamnesis dan pemeriksaan #isik menunjukkan adanya penyakit sistemik, maka
penyelidikan lebih jauh mungkin diperlukan. -bnormalitas pada pemeriksaan pel8is harus
diperiksa dengan =S1 dan laparoskopi jika diperlukan. Perdarahan siklik (reguler" didahului
oleh tanda premenstruasi (mastalgia, kenaikan berat badan karena meningkatnya 0airan tubuh,
perubahan mood, atau kram abdomen " lebih 0enderung bersi#at o8ulatori. Sedangkan,
perdarahan lama yang terjadi dengan inter8al tidak teratur setelah mengalami amenore berbulan
H bulan, kemungkinan bersi#at ano8ulatori. Peningkatan suhu basal tubuh ( ',6 H ',A D ",
peningkatan kadar progesteron serum ( I 6 ng( ml " dan atau perubahan sekretorik pada
endometrium yang terlihat pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan, semuannya
merupakan bukti o8ulasi. Diagnosis D=/ setelah eksklusi penyakit organik traktus genitalia,
terkadang menimbulkan kesulitan karena tergantung pada apa yang dianggap sebagai penyakit
organik, dan tergantung pada sejauh mana penyelidikan dilakukan untuk menyingkirkan
penyakit traktus genitalia. Pasien berusia dibawah 4' tahun memiliki resiko yang sangat rendah
mengalami karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan patologi endometrium tidaklah
merupakan keharusan. Pengobatan medis dapat digunakan sebagai pengobatan lini pertama
dimana penyelidikan se0ara in8asi# dilakukan hanya jika simptom menetap. Resiko karsinoma
endometerium pada pasien D=/ perimenopause adalah sekitar 1 persen. ,adi, pengambilan
sampel endometrium penting dilakukan.Pemeriksaan penunjang$1. Pemeriksaan darah $
*emoglobin, uji #ungsi thiroid , dan kadar *D1, 3S*, 4*, Prolaktin dan androgen serum jika
ada indikasi atau skrining gangguan perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana.2.
Deteksi patologi endometrium melalui (a" dilatasi dan kuretase dan (b" histeroskopi. Ganita tua
11
dengan gangguan menstruasi, wanita muda dengan perdarahan tidak teratur atau wanita muda ( J
4' tahun " yang gagal berespon terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan
endometrium. Penyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan bahkan saat kuretase.
:aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan in8estigasi lain yang sesuai pada seluruh
kasus perdarahan uterus abnormal berulang atau berat. Pada wanita yang memerlukan
in8estigasi, histeroskopi lebih sensiti# dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi
abnormalitas endometrium.6. 4aparoskopi $ 4aparoskopi berman#aat pada wanita yang tidak
berhasil dalam uji 0oba terapeutik.
1eng%batanSetelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan
kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan prinsip2prinsip pengobatan sebagai berikut$1. :enghentikan perdarahan.2. :engatur
menstruasi agar kembali normal6. &rans#usi jika kadar hemoglobin (*b" kurang dari ) grE.
Menghentikan perdarahan&4angkah2langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai
berikut$%uret (0urettage". *anya untuk wanita yang sudah menikah. &idak bagi gadis dan tidak
bagi wanita menikah tapi ?belum sempat berhubungan intim@. B b a t (medikamentosa"$
1. 1olongan estrogen.Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya$ estradiol 8alerat
(nama generik" yang relati# menguntungkan karena tidak membebani kinerja li8er dan tidak
menimbulkan gangguan pembekuan darah. ,enis lain, misalnya$ etinil estradiol, tapi obat ini
dapat menimbulkan gangguan #ungsi li8er.Dosis dan 0ara pemberian$ F F 7strogen konyugasi
(estradiol 8alerat"$ 2, mg diminum selama >21' hari.F F /en5oas estradiol$ 2' mg disuntikkan
intramuskuler. (melalui bokong"F F ,ika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS
(opname", dan diberikan 7strogen konyugasi (estradiol 8alerat"$ 2 mg se0ara intra8enus
(suntikan lewat selang in#us" perlahan2lahan (1'21 menit", dapat diulang tiap 624 jam. &idak
boleh lebih 4 kali sehari. 7strogen intra8ena dosis tinggi ( estrogen konjugasi 2 mg setiap 4 jam
sampai perdarahan berhenti " akan mengontrol se0ara akut melalui perbaikan proli#erati#
endometrium dan melalui e#ek langsung terhadap koagulasi, termasuk peningkatan #ibrinogen
dan agregasi trombosit. &erapi estrogen berman#aat menghentikan perdarahan khususnya pada
kasus endometerium atro#ik atau inadekuat. 7strogen juga diindikasikan pada kasus D=/
sekunder akibat depot progestogen ( Depo Pro8era ". %eberatan terapi ini ialah bahwa setelah
suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi.
2& 2bat +%mbinasi&erapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling
e#ekti#. Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang banyak atau
perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore. Dara terbaik adalah memberikan
kontrasepsi oral K obat ini dapat dihentikan setelah 6 H A bulan dan dilakukan obser8asi untuk
melihat apakah telah timbul pola menstruasi yang normal. /anyak pasien yang mengalami
ano8ulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan diperlukan. Paparan estrogen kronik dapat
menimbulkan endometrium yang berdarah banyak selama penarikan progestin . Spero##
menganjurkan pengobatan dengan menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen
menurun se0ara bertahap. Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga
duabelas jam , selama sampai > hari untuk mengontrol perdarahan akut. 3ormula ini biasanya
mengontrol perdarahan akut dalam 24 hingga 4) jam K penghentian obat akan menimbulkan
perdarahan berat. Pada hari ke perdarahan ini, mulai diberikan kontrasepsi oral siklik dosis
12
rendah dan diulangi selama 6 siklus agar terjadi regresi teratur endometrium yang berproli#erasi
berlebihan. Dara lain, dosis pil kombinasi dapat diturunkan bertahap ( 4 kali sehari, kemudian 6
kali sehari, kemudian 2 kali sehari " selama 6 hingga A hari, dan kemudian dilanjutkan sekali
setiap hari. %ombinasi kontrasepsi oral menginduksi atro#i endometrium, karena paparan
estrogen progestin kronik akan menekan gonadotropin pituitari dan menghambat steroidogenesis
endogen. %ombinasi ini berguna untuk tatalaksana D=/ jangka panjang pada pasien tanpa
kontraindikasi dengan man#aat tambahan yaitu men0egah kehamilan. %hususnya untuk pasien
perimenar0he, perdarahan berat yang lama dapat mengelupaskan endometrium basal, sehingga
tidak responsi# terhadap progestin. %uretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan
karena tingginya resiko terjadinya sinekia intrauterin ( sindroma -sherman " jika endometrium
basal dikuret. BD aman pada wanita hingga usia 4' dan diatasnya yang tidak obes, tidak
merokok, dan tidak hipertensi.
3& *%l%ngan pr%gester%nePertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan
#ungsional bersi#at ano8ulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium. Bbat untuk jenis ini, antara lain$F F :edroksi progesteron asetat
(:P-"$ 1'22' mg per hari, diminum selama > 1' hari.F F +orethisteron$ 6L1 tablet, diminum
selama >21' hari.F F %aproas hidroksi2progesteron 12 mg se0ara intramuskular
5& 2(.)/:enorragia dapat dikurangi dengan obat anti in#lamasi non steroid. 3raser dan
Shearman membuktikan bahwa B-.+S paling e#ekti# jika diberikan selama > hingga 1' hari
sebelum onset menstruasi yang diharapkan pada pasien D=/ o8ulatori, tetapi umumnya dimulai
pada onset menstruasi dan dilanjutkan selama espisode perdarahan dan berhasil baik. Bbat ini
mengurangi kehilangan darah selama menstruasi ( mensturual blood loss ( :/4 " dan
man#aatnya paling besar pada D=/ o8ulatori dimana jumlah pelepasan prostanoid paling
tinggi.2:engatur menstruasi agar kembali normalSetelah perdarahan berhenti, langkah
selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian$
1olongan progesteron$ 2L1 tablet diminum selama 1' hari. :inum obat dimulai pada hari ke 142
1 menstruasi.&rans#usi jika kadar hemoglobin kurang dari ) grE.&erapi yang ini diharuskan
pasiennya untuk menginap di Rumah Sakit atau klinik. Sekantong darah (2' 00" diperkirakan
dapat menaikkan kadar hemoglobin (*b" ',> grE. .ni berarti, jika kadar *b ingin dinaikkan
menjadi 1' grE maka kira2kira perlu sekitar 4 kantong darah.
1r%gn%sis*asil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit (pato#isiologi"
F Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal se0ara dini dapat memberikan angka
kesembuhan hingga 9' E.
F Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus ano8ulasi, dapat diobati dengan
hasil baik.
+lasifikasi
1. %elainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid$
a. hipermenorea atau menoragia
b. hipomenorea
2. %elainan siklus$
13
a. polimenorea
b. oligomenorea
0. amenorea
6. Perdarahan diluar haid$
a. metroragia
4. 1angguan lain yang ada hubungan dengan haid$
a. premenstrual tension (ketegangan prahaid"
b. mastodinia
0. :ittels0hmer5 (rasa nyeri pada o8ulasi"
d. Dismenorea
-& ,ip%men%rea
4efinisi
*ipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa,
sebab kelainan ini terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misal $ sesudah operasi
mioma". *ipomenorea tidak mengganggu #ertilitas. *ipomenorea adalah pendarahan dengan
jumlah darah sedikit, melakukan pergantian pembalut sebanyak 122 kali per hari, dan
berlangsung selama 122 hari saja. Perdarahan haid yg jumlahnya sdkt (J4'mlI" siklus regular.
1enyebab ,ip%men%rea
*ipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang
gi5i, penyakit menahun maupun gangguan hormonal. Sering disebabkan karena gangguan
endokrin. %ekurangan estrogen maupun progesterone, stenosis hymen, stenosis ser8iks uteri,
sinekia uteri (sindrom asherman". Sebab2sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada
uterus (misalnya sesudah meomektomi", pada gangguan endoktrin, dan lain2lain, ke0uali bila
ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita.
1eng%batan ,ip%men%rea
&idak perlu terapi jika siklus o8ulatoar subsitusi hormon 7MP bila perlu induksi o8ulasi jika
siklus ano8ulatoar M ingin anak. &indakan /idan$
1" :enenangkan penderita
2" :erujuk ke #asilitas yang lebih tinggi dan lengkap
7+DB:7&R.4
4ynestrenol ( 4inestrenol.
.)4.+(/.
Bligomenore M hipomenore, polimenore, menoragia M metroragia (perdarahan dari
rahim yang banyak di luar masa haid", perdarahan rahim dis#ungsional, dismenore (nyeri saat
haid", sindroma premenstruasi, penekanan o8ulasi, nyeri o8ulasi dan atau perdarahan, penekanan
atau memperlambat menstruasi, mastopati #ibrokistik, endometriosis, karsinoma endometrium
dan atau metastase, kasus2kasus tertentu dari amenore primer dan sekunder.
14
+2)T3( .)4.+(/.
Riwayat atau sedang menderita penyakit hati, sakit kuning kolestatik, perdarahan per
8agina yang tak terdiagnosa, riwayat gatal2gatal berat selama hamil, herpes gestasionis atau sakit
kuning selama hamil, sindroma Rotor M Dubin2,ohnson, dan wanita hamil.
103,(T.()
%loasma (keadaan warna kulit wajah yang berubah menjadi tengguli", kelainan
tromboembolik, gagal jantung tersembunyi atau jelas, gangguan #ungsi ginjal, hipertensi, migren,
epilepsi.
Interaksi obat $ menurunnya kemanjuran 4inestrenol saat digunakan bersama dengan
antikon8ulsan, /arbiturat, Ri#ampisin.
0F0+ /(M1.)*
1angguan saluran pen0ernaan, sakit kuning kolestatik, payudara terlalu lembek, kloasma,
ruam kulit, sakit kepala, migren, perubahan suasana hati, retensi 0airan, penurunan toleransi
glukosa, perubahan berat badan, perdarahan intermenstrual, amenore setelah terapi, perubahan
sekresi ser8ikal, in#eksi 8agina.
2& ,ipermen%rea atau men%ragia
4efinisi
*ipermenore adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal
(lebih dari ) hari". ,adwal siklus tetap, tetapi kelainan terletak pada jumlah perdarahan lebih
banyak dan dapat disertai gumpalan darah.
0ti%l%gi
1. (B23TU/ 2 spontan atau pro8okatus
2. +0,(M.'() 0+T21.+H umumnya berupa metroragia akibat terjadinya proses
lepasnya implantasi hasil konsepsi di daerah tuba yang menyebabkan perdarahan pada
endometrium yangberada dalam uterus.
6. *()**U() ,23M2)(' H hipotiroid (kadar tiroksin rendah" dapat menyebabkan
gangguan siklus haid.
4. 0)42M0T3.2/./ H sel endometrium mengadakan migrasi keluar rongga rahim
angara lain kedalam o8arium atau kedinding uterus
. .)F0+/. H antara lain klamidia atau penyakit radang panggul ( P.D H pel8i0 in#lamatory
disease ".
A. M04.+(M0)T2/( H konsumsi antikoagulan yang mengganggu proses pembekuan
darah.
15
>. ('(T +2)T3(/01/. 4('(M 3(,.M 6 (+43 ".U4$ H alat kontrasepsi yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim dan dapat bersi#at sebagai benda asing sehingga
memi0u terjadinya perdarahan per 8aginam yang tidak normal.
). +2)T3(/01/. ,23M2)(' H seperti kontrasepsi oral kombinasi atau injeksi
depopro8era.
9. M.2M( UT03.2 tumor miometrium (otot uterus"
1'. 12'.1 H tonjolan ke0il bertangkai yang tumbuh dari endometrium dan seringkali
disebabkan oleh mioma uteri (pedun0ulated submu0ous myoma ".
11. *()**U() 1034(3(,() H leukemia dan penyakit 8on Gillebrand.
12. +0*()(/() H sebagian besar kasus adalah yang berasal dari endometrium dan
sejumlah ke0il berasal dari miometrium.
4iagn%sis
(namnesa $ e8aluasi sejarah medis pasien, gangguan menstruasi lain, kondisi medis,
atau obat2obatan yang dapat menyebabkan atau memperparah kondisi.
1emeriksaan Fisik $ pemeriksaan #isik lengkap termasuk pemeriksaan panggul.
1emeriksaan 1enunjang
F &es darah
F Pap tes.
&es yang melibatkan pemeriksaan mikroskopis sel2sel yang dikumpulkan dari leher rahimK
digunakan untuk mendeteksi perubahan yang mungkin kanker atau dapat menyebabkan kanker,
dan untuk menunjukkan kondisi non2kanker, seperti in#eksi atau peradangan.
F =S1
=ltrasound digunakan untuk melihat organ2organ internal sebagai #ungsi mereka, dan untuk
menilai aliran darah melalui berbagai pembuluh.
F /iopsi (endometrium"
Sebuah prosedur di mana sampel jaringan dihilangkan (dengan jarum atau selama operasi" dari
badan untuk diperiksa di bawah mikroskop, untuk menentukan apakah kanker atau sel abnormal
lain yang hadir.
F *isteroskopi 2 pemeriksaan 8isual kanal ser8iks dan bagian dalam rahim dengan
menggunakan instrumen melihat (hysteros0ope" dimasukkan melalui 8agina.
F Pelebaran dan %uret (D M D"
Bperasi ginekologis yang umum yang terdiri dari pelebaran kanal leher dengan dilator dan
mengorek rongga uterus dengan kuret.
1enatalaksanaan
F Suplemen 5at besi (jika kondisi ini dibarengi dengan anemia, kelainan darah yang
disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin".
F Prostaglandin inhibitor seperti non2steroid obat anti in#lamasi (+S-.D", seperti
aspirin atau ibupro#en (untuk membantu mengurangi kram dan jumlah darah yang
dikeluarkan".
16
F %ontrasepsi oral (o8ulasi inhibitor".
F Progesteron (terapi hormon"
F -blasi endometrium 2 sebuah prosedur untuk menghan0urkan dinding rahim
(endometrium".
F Reseksi endometrium 2 sebuah prosedur untuk menghilangkan lapisan rahim
(endometrium".
F *isterektomi 2 operasi pengangkatan rahim.
3& 1%limen%rea
4efinisi
Siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari". Perdarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak dari haid biasa. *aid yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau
epimenoragia.
0ti%l%gi
1. 1angguan hormonal yang mengakibatkan gangguan o8ulasi
2. Pendeknya masa luteal.
6. %ongesti o8arium karena peradangan, endometriosis dan sebagainya.
1enatalaksanaan
Stadium proli#erasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi
menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron.
5& 2lig%men%re
4efinisi
Siklus menstruasi memanjang lebih dari 6 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.
0ti%l%gi
FPerpanjangan stadium #olikuller
F Perpanjangan stadium luteal
F %edua stadium menjadi panjang
F Pengaruh psikis
F Pengaruh penyakit $ &/D
1enatalaksanaan
Bligomenorea yang disebabkan o8ulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila mendekati
amenorea diusahakan dengan o8ulasi.
7& (men%rea
4efinisi
-rnenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 6 bulan berturutNturut

+lasifikasi
&erdapat dua bentuk amenorea, yaitu $
1.-menorea primer
17
/ila tidak datang bulan sejak bayi sampai men0apai umur 1) tahun atau lebih.
2. -menorea sekunderK pernah mendapatkan haid tetapi berhenti berturut2turut selama tiga bulan.
0ti%l%gi
Penyebab amenorea 0ukup yang banyak berkaitan dengan $
1.%eadaan #isiologis
Sebelum menar0he
*amil dan laktasi amenorea
:enopause
2. 1angguan pada aksis2hipotalamus2hipo#isis2o8arium pada $
B8arium
*ipo#isis
*ipotalamus
6. %elainan kongenital
4.1angguan sistem hormonal
1enatalaksanaan
1. -namnesis
*arus diketahui apakah amenore primer atau sekunder
-da hubungannya dengan #aktor emosional atau tidak
Penderita menderita penyakit akut atau menahun.
-da(tidaknya gejala penyakit metabolik.
2. Pemeriksaan ginekologik
/iasanya didapatkan adanya aplasia 8agina, keadaan klitoris, aplasia uteri, tumor
o8arium dll.
6. Pemeriksaan Penunjang
Rontgen $ thora! terhadap tuberkulosis serta sella tursika
Sitologi 8agina
&es toleransi glukosa
Pemeriksaan mata untuk mengetahui tanda tumor hipo#ise
%erokan uterus
Pemeriksaan metabolisme basal atau &6 dan &4 tiroid
4aparoskopi
Pemeriksaan kromatin seksFPemeriksaan kadar hormon
1enatalaksanaan
&erapi pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Se0ara umum dapat diberikan
hormon2hormon yang merangsang o8ulasi, dan iradiasi dari o8arium.
&erapi umum dilakukan dengan memperbaiki keadaan kesehatan, termasuk gi5i,
kehidupan dalam lingkungan sehat dan tenang.
Pengurangan // pada obesitas.
18
&erapi yang penting bila pada pemeriksaan ginekologi tidak ada kelainan
men0olok adalah dengan pemberian hormon gonadotropin yang berasal dari
hipo#ise dan pemberian klomi#en
3& 1erdarahan diluar haid
Metr%ragia
4efinisi
:etroragia merupakan perdarahan yang terjadi diluar haid dengan penyebab kelainan hormonal
atau kelainan organ genitalia. Perdarahan terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan ini tampak
terpisah dan dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis pendarahan ini menjadi satuK yang pertama
dinamakan metroragia, yang kedua menometroragia. :etroragia atau menometroragia dapat
disebabkan oleh kelainan organi0 pada alat genital atau oleh kelainan #ungsional.
0ti%l%gi
Sebab2sebab organik
a" Ser8iks uteri, seperti polipus ser8isis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri,
karsinoma se8isis uteri.
b" %orpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, abortus sedang berlangsung,
abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subin8olusio uteri, karsinoma korporis,
uteri, sar0oma uteri, mioma uteri.
0" &uba #allopi, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.
d" B8arium, seperti radang o8arium, tumor o8arium.
Sebab2sebab #ungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organi0 dinamakan
perdarahan dis#ungsional. Perdarahan dis#ungsional dapat terjadi pada setiap um
ur antara menar0he dan menopause
1enatalaksanaan
Medikament%sa H inhibitor prostaglandin , terapi pengganti hormonal dan antibiotika
4ilatase dan +uretase "489$
Mengganti jenis k%ntrasepsi
1embedahan 2 pengangkatan tumor, polip , mioma atau terapi kehamilan ektopik.
Terapi latar belakang penyakit 2 *ipotiroia atau gangguan pembekuan darah.
,isterekt%mi
5& *angguan lain yang ada hubungannya dengan haid
a& 1remenstrual tensi%n "+etegangan prahaid$
%eluhan pre menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan sampai
saat menstruasi berlangsung. 1ejala ini dijumpai pada wanita sekitar umur 6' sampai 4
tahun. Penyebab yang jelas tidak diketahui tetapi terdapat dugaan bahwa
ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron. Dikemukakan bahwa dominasi
19
OestrogenO merupakan penyebab dengan de#isiensi #ase luteal dan kekurangan produksi
progesteron. -kibat dominasi estrogen terjadi retensi air dan garam dan oedema pada
beberapa tempat.
1ejala kliniknya dalam bentuk $
1angguan emosional2 mudah tersinggung
Sukar tidur, gelisah, sakit kepala
Perut kembung, mual sampai muntah
Payudara terasa tegang dan sakit
Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan
b& Mast%dinial atau Mastalgia
4efinisi
-dalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
0ti%l%gi
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai
hiperemia didaerah payudara.
:& Mittels:hmer; "rasa nyeri pada %vulasi$
4efinisi
adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat o8ulasi, berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi.
0ti%l%gi
*al ini terjadi karena pe0ahnya #olikel 1ra##. 4amanya bisa beberapa jam bahkan sampai 226
hari. &erkadang :ittels0hmer5 diikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses o8ulasi dengan
gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pe0ah.
4iagn%sis
/erdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar, dan
tidak disertai mual atau muntah.
1enatalaksanaan
Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
d& 4ismen%rea&
4efinisi
+yeri sewaktu haid. Dismenorea 7tiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang
belum jelas.
+lasifikasi
1. Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun #ungsional"K adalah
nyeri haid yang terjadi sejak menar0he dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan.
20
/ebab $ psikisK (konstitusionil$ anemia, kelelahan, &/D"K (obstetri0 $ 0er8i0 sempit,
hyperante#le!io, retro#le!io"K endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid
seks, kadar 8asopresin tinggi".
0ti%l%gi $ nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang
disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil.
Terapi $ psikoterapi, analgetika, hormonal.
2. Dismenorea SekunderK terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore.
*al ini terjadi pada kasus in#eksi, mioma submu0osa, polip 0orpus uteri, endometriosis,
retro#le!io uteri #i!ata, gynatresi, stenosis kanalis ser8ikalis, adanya -%DR, tumor
o8arium
6. Terapi $ 0ausal (men0ari dan menghilangkan penyebabnya".
T.U 3 Memahami dan menjelaskan perbedaan haid dengan istihadhah
4efinisi .stihadhah
Se0ara bahasa, dikatakan$ ?Ganita itu terkena istihadhah,@ kalau darahnya terus keluar
padahal adat haidnya telah berakhir. P:ukhtar -sh2Shihah hal. 9'Q
-dapun se0ara istilah, maka ada beberapa de#inisi di kalangan ulama. -kan tetapi mungkin bisa
disimpulkan sebagai berikut$ .stihadhah adalah darah yang berasal dari urat yang pe0ah(putus,
yang keluarnya bukan pada masa adat haid dan ni#as 2dan ini kebanyakannya2, tapi terkadang
juga keluar pada masa adat haid dan saat ni#as. %arena dia adalah darah berupa penyakit, maka
dia tidak akan berhenti mengalir sampai wanita itu sembuh darinya.
%arena itulah, darah istihadhah ini kadang tidak pernah berhenti keluar sama sekali dan kadang
berhentinya hanya sehari atau dua hari dalam sebulan.
P4ihat$ -l2-hkam -l2:utarattibah ala -l2*aidh wa -n2+i#as wa -l2.stihadhah hal. 1A21>Q
9iri-9iri 4arah .stihadhah
/erbeda dengan darah haid, darah istihadhah mempunyai 0iri20iri sebagai berikut$
Garnanya merah, tipis, baunya seperti darah biasa, berasal dari urat yang pe0ah(putus dan ketika
keluar langsung mengental.
,ukum-hukum istihadhah
Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan
kapan sebagai darah istihadhah. ,ika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya
hukum2hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun
hukum2hukum istihadhah.
21
*ukum2hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka. -dapun hukum2hukum
istihadhah seperti halnya hukum2hukum keadaan su0i. &idak ada perbedaan antara wanita
mustahdhah dan wanita su0i, ke0uali dalam hal2hal berikut$
1. Ganita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. /erdasarkan sabda +abi saw
kepada 3atimah binti -bu *ubaisy.
?%emudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat.@ (*r. -l2/ukhari"
*al itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat
yang telah tertentu waktunya ke0uali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak
tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.
2. %etika hendak berwudhu, membersihkan sisa2sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas
(atau pembalut" pada #arjinya untuk men0egah keluarnya darah. /erdasarkan sabda +abi saw
kepada *amnah.
?-ku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan" kapas, karena hal itu dapat menyerap darah.@
*amnah berkata, ?Darahnya lebih banyak dari itu.@ +abi bersabda, ?1unakan kain.@ %ata
*amnah, ?Darahnya masih banyak pula.@ +abi pun bersabda, ?:aka pakailah penahan.@
%alaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa2apa
hukumnya. %arena sabda +abi saw kepada 3atimah binti -bu *ubaisy$
?&inggalkan shalat selama hari2hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap
kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas.@ (*R. -hmad dan .bnu :ajah".
6. ,imaR (senggama". Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila
ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan 5ina. Cang benar adalah boleh se0ara mutlak.
%arena ada banyak wanita, men0apai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada 5aman nabi,
sementara -llah dan rasul+ya tidak melarang jimaR dengan mereka. 3irman+ya,
?*endaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidS@ (-l2/aTarah$ 222".
-yat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri.
%alaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jimaR pun tentu lebih boleh.
Dan tidak benar jimaR wanita mustahadhah dikiaskan dengan jimaR wanita haid, karena keduanya
tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan
sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah
22
4aftar 1ustaka
Pri0e, Syl8ia.2''.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.,akarta$71D.
1anong, Gilliam 3.1999.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed:22.,akarta$71D.

Giknjosastro, *ani#am.2''>.Ilmu Kandungan ed:2 cetakan kelima.ayasan Bina Pustaka
!ar"ono Pra"iro#ardjo$,akarta.
www.nouralislam.org(indonesian(indo#iles(wanita(hukumwanita.htm
23

You might also like