Professional Documents
Culture Documents
pada N = 27 untuk
taraf signifikasi 5% sebesar 1,67 dan pada taraf signifikasi 1% sebesar 2,39.
Dengan kriteria pengujian jika harga t
> t
maka H
diterima dan H
< t
maka H
ditolak dan H
diterima.
Terbukti pada taraf signifikasi 5% dapat diketahui hasil perhitungan t
>
t
yaitu 7,43 > 1,67 dan pada taraf signifikasi 1% dapat diketahui hasil
perhitungan t
> t
diterima dan
H
)
ditolak.
Jika t
)
diterima.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian
kuantitatif biasanya menggunakan alat atau statistik dalam menganalisis data
(Djojosuroto, 2004:121).
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, maksudnya
bahwa metode penelitian ini untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian yang
bersumber dan berpangkal pada kejadian yang benar-benar terjadi dan digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.
Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen metode eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono,
2009:107).
Metode eksperimen ini bertujuan untuk memperoleh data yang meyakinkan
mengenai efek dari suatu variabel pada variabel lain, yaitu dengan cara memberi
perlakuan pembelajaran menulis cerpen menggunakan model project based
learning kepada kelompok eksperimen kemudian membandingkan hasil sebelum
dan sesudah dikenai perlakuan. Penelitian ini juga untuk mengetahui keefektifan
penerapan model project based learning dalam meningkatkan kemampuan
menulis pada siswa kelompok eksperimen.
29
B. Desain Penelitian
Dalam perwujudan penelitian, peneliti menggunakan desain penelitian lemah
(pre-experimental) (Sugiyono, 2009:109). Dalam model desain penelitian ini,
kelompok tidak diambil secara acak, tetapi diberi tes awal dan tes akhir di
samping perlakuan. Dalam hal ini, sebelum dilakukan pembelajaran menulis
cerpen dengan model pembelajaran project based learning peneliti mengadakan
tes awal, kemudian diberi perlakuan yaitu menulis cerpen dengan model project
based learning. Setelah diberi perlakuan tersebut kemudian diberi tes akhir. Hasil
kedua tes dibandingkan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
A
Keterangan:
A : kelompok yang diteliti.
O
100 %
37
Keterangan:
n : skor yang diperoleh tiap siswa
N: jumlah seluruh skor
Kriteria penilaian adalah sebagai berikut.
a. Tidak berminat apabila siswa mendapat skor 10-17.
b. Kurang berminat apabila siswa mendapat skor 18-25.
c. Cukup berminat apabila siswa mendapat skor 26-33.
d. Berminat apabila siswa mendapat skor 34-41.
e. Sangat berminat apabila siswa mendapat skor 42-50.
H. Analisis Data
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model Project Based Learning
dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan
Tahun Ajaran 2012/2013, dengan membandingkan kemampuan menulis hasil pre-
test dan post-test. Adapun rumus untuk menghitung perbandingan kemampuan
menulis hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan uji t.
T=
()
Keterangan:
Mk = mean dari kelompok sesudah pemberian model Project Based Learning
Me = mean dari kelompok sebelum pemberian model Project Based Learning
E - K E K
Keterangan :
B = perbedaan kemampuan menulis sebelum dan sesudah perlakuan
MB =
B = B MB
Kemudian dihitung dengan uji t.
2. Membandingkan Hasil Perhitungan dengan Harga t Tabel
Untuk mengetahui hipotesis kerja diterima atau ditolak, maka hasil
perhitungan uji t tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel taraf signifikasi
5% (dk = n-1). Jika hasilnya t hitung t tabel maka hipotesis diterima.
39
BAB IV
EFEKTIVITAS MODEL PROJ ECT BASEDLEARNI NGDALAM
PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BATANGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
A. Hasil Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti segera melakukan penelitian
di sekolah yang telah ditentukan yaitu di SMA Negeri 1 Batangan. Namun
sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu
agar penelitian berlangsung dengan baik. Persiapan tersebut antara lain:
a. Pengumpulan Informasi
Informasi yang dimaksud adalah informasi yang berhubungan dengan
objek penelitian. Oleh karena itu, langkah yang pertama dilakukan dalam
mempersiapkan penelitian adalah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain jumlah peserta didik
kelas X, jumlah kelas X, dan nama peserta didik yang diperoleh dari guru
bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013.
Adapun hasil dari pengumpulan informasi yaitu untuk jumlah siswa kelas
X SMA Negeri 1 Batangan berjumlah 216 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas
untuk masing-masing kelas berjumlah 27 siswa.
40
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batangan Tahun Ajaran 2012/2013
No Kelas Jumlah Siswa
1 X1 27 siswa
2 X2 27 siswa
3 X3 27 siswa
4 X4 27 siswa
5 X5 27 siswa
6 X6 27 siswa
7 X7 27 siswa
8 X8 27 siswa
Jumlah 216 siswa
a. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan, populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 216 siswa, sedangkan untuk sampel adalah siswa
kelas X2 SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah
siswa 27 siswa. berikut data daftar nama siswa sebagai sampel dalam
penelitian.
41
Tabel 4.2
Daftar Nama Siswa Kelompok Eksperimen
NO NIS NAMA SISWA L/P
1. 1820 ANNISA NUR ROCHMAH P
2. 1821 ATIK MEI ANI P
3. 1822 AYU SRI WAHYUNI P
4. 1823 BAYU MUSTIKA L
5. 1824 CATUR SUDARMANA L
6. 1825 CHRISTIYAN RAHARDJO L
7. 1826 DANIEL SETYO UTOMO L
8. 1827 DIAN PERMATASARI P
9. 1829 GRACE PRILIA SONRA EVELINE SITORUS P
10. 1830 JAMBARI RIYANTO L
11. 1831 JEVRI NUGROHO SETIANTO L
12. 1832 KIKIH KRISDIANTO L
13. 1833 LIA RUMIATI P
14. 1834 NOVIANTI P
15. 1835 NUR CAHYANINGSIH P
16. 1836 PUPUT LESTARI P
17. 1837 RIZKI OKTAVIANI P
18. 1838 THEZZA AYUN INKTYAZ P
19. 1839 ULFA CHOIRIYATUN NISA P
20. 1840 VIVI ARYANTI P
21. 1841 WINDA AYU SUSANTI P
22. 1842 YAYUK NUR HIKMAH P
23. 1843 YOSIE APRILIANA P
24. 1844 YUNI AMBARWATI P
25. 1845 YUSAK KORNIAWAN L
26. 1846 YUSWA ANDRIAN L
27. 1863 MARIA AYU RESPANINGTYAS P
Keterangan:
L (Laki-laki) = 9 siswa
P (Perempuan) = 18 siswa
Jumlah = 27 siswa
b. Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Sebelum pembelajaran dilaksanakan perlu disiapkan beberapa perangkat
pembelajaran, yaitu silabus kelas X, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
42
kelas X semester 2 dengan standar kompetensi (SK) menulis karangan
berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, dan latar).
RPP dalam pembelajaran menulis cerpen pada penelitian ini menggunakan 1
RPP, dimana dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdapat 2
alokasi waktu yaitu pertama menulis cerpen tanpa menggunakan model project
based learning, dan yang kedua rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
menulis cerpen dengan menggunakan model project based learning. Selain
silabus dan RPP juga dipersiapkan buku kumpulan cerpen sebagai media
pembelajaran dan bahan ajar yang berkaitan dengan menulis cerpen, seperti
unsur-unsur cerpen dan contoh cerpen.
b. Deskripsi Data Kemampuan Menulis
Pada hasil penelitian ini disajikan deskripsi data kemampuan menulis
cerpen hasil pre-test sebelum pembelajaran menulis menggunakan model
project based learning dan post-test setelah pembelajaran menulis
menggunakan model project based learning. Kegiatan penelitian dilaksanakan
sebanyak dua kali pertemuan dan setiap satu kali pertemuan berlangsung
selama dua jam pelajaran 245 menit. Dalam pertemuan pertama dilakukan
test awal untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa sebelum
menggunakan model project based learning. Pada pertemuan kedua
dilaksanakan dengan menggunakan model project based learning untuk
menulis cerpen. Pelaksanaan pre-test dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013
dan post-test dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013 di SMA Negeri 1
Batangan tahun ajaran 2012/2013. Hasil belajar inilah yang kemudian
dianalisis untuk mengetahui ada dan tidaknya perbedaan hasil belajar menulis
cerpen siswa dengan menggunakan model project based learning dan
pembelajaran menulis cerpen siswa tanpa menggunakan model project based
learning. Efektif dan tidaknya pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan model project based learning ditinjau dari hasil belajar siswa
secara individu maupun klasikal pada materi pokok menulis cerpen kelas X
SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013. Sesuai materi pokok yang
digunakan, untuk pre-test mendapat pembelajaran secara konvensional,
sedangkan post-test pembelajaran dengan menggunakan model project based
learning.
43
Aspek yang dinilai adalah diksi, ejaan, kesesuaian tema, alur, ketepatan
gaya bahasa, penggambaran latar, dan ketepatan menentukan tokoh. Masing-
masing aspek memiliki bobot yang berbeda, bergantung pada tingkat
kepentingan masing-masing aspek memiliki bobot yang berbeda ada juga yang
sama, bergantung pada tingkat kesukaran masing-masing aspek. Dari perolehan
bobot tersebut dapat ditentukan dengan skala penilaian 10-100. Dengan
demikian skor kemampuan menulis cerpen tertinggi idealnya sebesar 100.
Pada hasil penelitian ini disajikan deskripsi data kemampuan menulis
cerpen hasil pre-test dan post-test setelah menggunakan model project based
learning dan uji hipotesis. Data penelitian ini berupa kemampuan menulis
cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 dari
hasil pre-test dan post-test setelah perlakuan dan sebelum perlakuan
pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan model project based
learning. Data kemampuan menulis cerpen hasil pre-test dan post-test diambil
pada akhir bulan April di SMA Negeri 1 Batangan.
Setelah melakukan pembelajaran dengan model project based learning,
dapat diperoleh data berupa skor pre-test dan skor post-test dari hasil menulis
cerpen. Skor penilaian menulis cerpen terendah adalah 0 dan tertinggi 100.
Dapat dilihat kategorinya sebagai berikut.
Interval skor penilaian menulis cerpen apabila interval nilai berada di antara
angka 85-100 memiliki kategori tinggi atau sangat baik, 66-84 berkategori
sedang atau baik, dan apabila interval nilai berada di antara angka 0-65 maka
berkategori rendah atau cukup.
44
Data kemampuan menulis cerpen hasil pre-test dan post-test adalah sebagai
berikut.
a. Data kemampuan menulis cerpen hasil pre-test
Dari hasil penelitian pre-test yang telah dilaksanakan 23 April 2013 di
kelas X2 SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 menunjukkan
bahwa data kemampuan menulis cerpen siswa sebagai berikut.
45
Tabel 4.3 Rekap Nilai Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen
sebelum Perlakuan (Pre-Test)
(Tanpa Model Project BasedLearning)
NO NAMA SISWA Nilai Aspek
Kebahas
aan
Aspek Kesastraan Skor
a b c d e f g h
1. ANNISA NUR ROCHMAH 70 5 10 10 10 10 10 5 10 70
2. ATIK MEI ANI 80 5 5 10 20 10 10 10 10 80
3. AYU SRI WAHYUNI 70 5 10 10 10 10 5 10 10 70
4. BAYU MUSTIKA 60 5 5 10 10 5 10 5 10 60
5. CATUR SUDARMANA 65 5 5 10 10 10 10 5 10 65
6. CHRISTIYAN RAHARDJO 70 5 5 10 10 10 10 10 10 70
7. DANIEL SETYO UTOMO 60 5 5 10 10 5 10 5 10 60
8. DIAN PERMATASARI 60 5 5 10 10 5 10 5 10 60
9. GRACE PRILIA S. E. S. 65 5 5 10 10 10 10 5 10 65
10. JAMBARI RIYANTO 70 5 5 10 10 10 10 10 10 70
11. JEVRI NUGROHO SETIANTO 55 5 5 10 5 5 10 5 10 55
12. KIKIH KRISDIANTO 60 5 5 10 10 5 10 5 10 60
13. LIA RUMIATI 55 5 5 10 5 5 10 5 10 55
14. NOVIANTI 65 5 10 10 5 10 5 10 10 65
15. NUR CAHYANINGSIH 70 5 10 10 10 10 10 5 10 70
16. PUPUT LESTARI 75 10 10 10 10 10 10 10 5 75
17. RIZKI OKTAVIANI 80 10 10 10 10 10 10 10 10 80
18. THEZZA AYUN INKTYAZ 60 5 5 10 10 10 5 5 10 60
19. ULFA C. N 60 5 5 10 5 10 10 10 5 60
20. VIVI ARYANTI 65 10 5 10 5 10 10 10 5 65
21. WINDA AYU SUSANTI 60 5 5 10 10 5 10 5 10 60
22. YAYUK NUR HIKMAH 60 10 5 5 10 5 10 5 10 60
23. YOSIE APRILIANA 70 5 5 10 10 10 10 10 10 70
24. YUNI AMBARWATI 80 10 10 10 10 10 10 10 10 80
25. YUSAK KORNIAWAN 65 10 5 10 5 10 10 10 5 65
26. YUSWA ANDRIAN 60 5 5 10 5 10 10 10 5 60
27. MARIA AYU R 60 5 5 10 5 10 10 10 5 60
Keterangan:
a. Diksi d. Alur g. Gaya Bahasa
b. Ejaan e. Latar h. Tokoh
c. Tema f. Sudut Pandang
46
Tabel 4.4
Nilai Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen sebelum
Perlakuan (Pre-Test)
(Tanpa Model Project BasedLearning)
NO NIS NAMA SISWA Nilai
1. 1820 ANNISA NUR ROCHMAH 70
2. 1821 ATIK MEI ANI 80
3. 1822 AYU SRI WAHYUNI 70
4. 1823 BAYU MUSTIKA 60
5. 1824 CATUR SUDARMANA 65
6. 1825 CHRISTIYAN RAHARDJO 70
7. 1826 DANIEL SETYO UTOMO 60
8. 1827 DIAN PERMATASARI 60
9. 1829 GRACE PRILIA SONRA EVELINE SITORUS 65
10. 1830 JAMBARI RIYANTO 70
11. 1831 JEVRI NUGROHO SETIANTO 55
12. 1832 KIKIH KRISDIANTO 60
13. 1833 LIA RUMIATI 55
14. 1834 NOVIANTI 65
15. 1835 NUR CAHYANINGSIH 70
16. 1836 PUPUT LESTARI 75
17. 1837 RIZKI OKTAVIANI 80
18. 1838 THEZZA AYUN INKTYAZ 60
19. 1839 ULFA CHOIRIYATUN NISA 60
20. 1840 VIVI ARYANTI 65
21. 1841 WINDA AYU SUSANTI 60
22. 1842 YAYUK NUR HIKMAH 60
23. 1843 YOSIE APRILIANA 70
24. 1844 YUNI AMBARWATI 80
25. 1845 YUSAK KORNIAWAN 65
26. 1846 YUSWA ANDRIAN 60
27. 1863 MARIA AYU RESPANINGTYAS 60
jumlah 1770
Rata-rata 65,5
47
Pemerolehan skor kemampuan menulis cerpen pada hasil pre-test skor
tertinggi yang diperoleh 80, sedangkan skor terendah yang diperoleh sebesar
55, dan rata-rata yang diperoleh hasil pre-test sebesar 65,5.
Dengan demikian, maka rata-rata kemampuan menulis cerpen hasil pre-
test sebesar 65,5 berada dalam interval antara 0-65 berarti termasuk kategori
rendah atau cukup. Data kemampuan menulis cerpen hasil pre-test dapat
dilihat pada lampiran 2.
Adapun distribusi frekuensi untuk masing-masing kategori kemampuan
menulis cerpen dapat dibuat dalam tabel distribusi sebagai berikut.
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi kemampuan menulis cerpen hasil Pre-Test siswa
kelas X SMA Negeri 1 Batangan
Interval Nilai Frekuensi Kategori prosentase
85-100
66-84
0-65
3
7
17
Tinggi atau Sangat baik
Sedang atau Baik
Rendah atau Cukup
11,1%
26%
62,9%
jumlah 27 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa data kemampuan
menulis cerpen hasil pre-test dengan kategori tinggi atau sangat baik
sebanyak 3 siswa atau 11,1%, kategori sedang atau baik sebanyak 7 siswa
atau 26%, dan kategori rendah atau cukup sebanyak 17 siswa atau 62,9%.
Dari tabel di atas maka dapat dibuat histogram data kemampuan
menulis cerpen sebagai berikut.
Gambar 4.1 Histogram data kemampuan menulis cerpen
Dari gambar histogram
mengetahui presentase
Gambar 4.2 Bagan (
b. Data kemampuan menulis cerpen hasil
Dari hasil penelitian
April 2013 di kel
menunjukkan bahwa data kemampuan menulis cerpen siswa sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Gambar 4.1 Histogram data kemampuan menulis cerpen
Dari gambar histogram diatas maka dapat dibuat bagan (
entase data kemampuan menulis cerpen sebagai berikut.
Gambar 4.2 Bagan (chart) data kemampuan menulis cerpen
Data kemampuan menulis cerpen hasil post-test
Dari hasil penelitian post-test yang telah dilaksanakan pada tanggal 24
di kelas X2 SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013
menunjukkan bahwa data kemampuan menulis cerpen siswa sebagai berikut.
0-65 66-84 85-100
Gambar 4.1
Nilai tes siswa
11%
26%
63%
Gambar 4.2
48
Gambar 4.1 Histogram data kemampuan menulis cerpen pre-test
atas maka dapat dibuat bagan (chart) untuk
data kemampuan menulis cerpen sebagai berikut.
) data kemampuan menulis cerpen pre-test
nakan pada tanggal 24
as X2 SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013
menunjukkan bahwa data kemampuan menulis cerpen siswa sebagai berikut.
Nilai tes siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
49
Tabel 4.6 Rekap Nilai Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen
sesudah Perlakuan (Post-Test)
(Menggunakan Model Project BasedLearning)
NO NAMA SISWA Nilai Aspek
Kebahas
aan
Aspek Kesastraan Skor
a b c d e f g h
1. ANNISA NUR ROCHMAH 75 10 5 10 10 10 10 10 10 75
2. ATIK MEI ANI 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
3. AYU SRI WAHYUNI 80 10 5 10 10 10 5 20 10 80
4. BAYU MUSTIKA 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
5. CATUR SUDARMANA 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
6. CHRISTIYAN RAHARDJO 90 10 5 10 20 10 5 20 10 90
7. DANIEL SETYO UTOMO 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
8. DIAN PERMATASARI 80 10 5 10 20 10 10 10 5 80
9. GRACE PRILIA S. E. S. 95 10 5 10 20 10 10 20 10 95
10. JAMBARI RIYANTO 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
11. JEVRI NUGROHO SETIANTO 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
12. KIKIH KRISDIANTO 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
13. LIA RUMIATI 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
14. NOVIANTI 80 10 5 10 20 10 10 5 10 80
15. NUR CAHYANINGSIH 85 10 5 10 20 10 10 10 10 85
16. PUPUT LESTARI 75 10 5 10 10 10 10 10 10 75
17. RIZKI OKTAVIANI 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
18. THEZZA AYUN INKTYAZ 85 10 5 10 20 10 10 10 10 85
19. ULFA C. N 85 10 5 10 20 10 5 10 10 85
20. VIVI ARYANTI 85 10 5 10 20 10 10 10 10 85
21. WINDA AYU SUSANTI 80 10 5 10 20 10 10 5 10 80
22. YAYUK NUR HIKMAH 75 10 10 5 10 10 10 10 10 75
23. YOSIE APRILIANA 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
24. YUNI AMBARWATI 75 10 5 10 10 10 10 10 10 75
25. YUSAK KORNIAWAN 85 10 5 10 20 10 10 10 10 85
26. YUSWA ANDRIAN 80 10 5 10 20 10 5 10 10 80
27. MARIA AYU R 70 10 5 10 10 10 10 5 10 70
Keterangan:
a. Diksi d. Alur g. Gaya Bahasa
b. Ejaan e. Latar h. Tokoh
c. Tema f. Sudut Pandang
50
Tabel 4.7
Nilai Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen sesudah
Perlakuan (Post-Test)
(Menggunakan Model Project BasedLearning)
NO NIS NAMA SISWA Nilai
1. 1820 ANNISA NUR ROCHMAH 75
2. 1821 ATIK MEI ANI 80
3. 1822 AYU SRI WAHYUNI 80
4. 1823 BAYU MUSTIKA 70
5. 1824 CATUR SUDARMANA 70
6. 1825 CHRISTIYAN RAHARDJO 90
7. 1826 DANIEL SETYO UTOMO 70
8. 1827 DIAN PERMATASARI 80
9. 1829 GRACE PRILIA SONRA EVELINE SITORUS 95
10. 1830 JAMBARI RIYANTO 70
11. 1831 JEVRI NUGROHO SETIANTO 80
12. 1832 KIKIH KRISDIANTO 80
13. 1833 LIA RUMIATI 70
14. 1834 NOVIANTI 80
15. 1835 NUR CAHYANINGSIH 85
16. 1836 PUPUT LESTARI 75
17. 1837 RIZKI OKTAVIANI 80
18. 1838 THEZZA AYUN INKTYAZ 85
19. 1839 ULFA CHOIRIYATUN NISA 85
20. 1840 VIVI ARYANTI 85
21. 1841 WINDA AYU SUSANTI 80
22. 1842 YAYUK NUR HIKMAH 75
23. 1843 YOSIE APRILIANA 80
24. 1844 YUNI AMBARWATI 75
25. 1845 YUSAK KORNIAWAN 85
26. 1846 YUSWA ANDRIAN 80
27. 1863 MARIA AYU RESPANINGTYAS 70
Jumlah 2130
Rata-rata 78,8
51
Pemerolehan skor kemampuan menulis cerpen pada hasil post-test skor
tertinggi yang diperoleh 95, sedangkan skor terendah yang diperoleh sebesar
70, sehingga dapat diperoleh rata-rata hasil post-test sebesar 78,8.
Dengan demikian, maka rata-rata kemampuan menulis cerpen hasil post-
test sebesar 78,8 berada dalam interval antara 66-84 yang berarti termasuk
kategori baik. Data kemampuan menulis cerpen hasil post-test dapat dilihat
pada lampiran 3.
Adapun distribusi frekuensi untuk masing-masing kategori kemampuan
menulis cerpen dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi kemampuan menulis cerpen hasil Post-Test siswa
kelas X SMA Negeri 1 Batangan
Interval Nilai Frekuensi Kategori prosentase
85-100
66-84
0-65
7
20
0
Tinggi atau Sangat baik
Sedang atau Baik
Rendah atau Cukup
26%
74%
0%
jumlah 27 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa data kemampuan menulis
cerpen hasil post-test dengan kategori tinggi atau sangat baik sebanyak 7
siswa atau 26%, kategori sedang atau baik sebanyak 20 siswa atau 74%,
sedangkan kategori rendah atau cukup tidak ada.
Dari tabel tersebut di atas maka dapat dibuat histogram data kemampuan
menulis cerpen sebagai berikut.
Gambar 4.3 Histogram data kemampuan menulis cerpen
Dari gambar histogram
mengetahui presentase
Gambar 4.4 Bagan (
B. Analisis Uji Hipotesis
Berdasarkan data kemampuan menulis cerpen hasil
kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 sebagai subjek
penelitian. Langkah selanjutnya yaitu dilakuka
efektivitas model project based learning
dapat dilihat sebagai berikut.Berdasarkan hasil
diketahui bahwa:
0
5
10
15
20
25
Gambar 4.3 Histogram data kemampuan menulis cerpen
Dari gambar histogram diatas maka dapat dibuat bagan (
mengetahui presentase data kemampuan menulis cerpen sebagai berikut.
Gambar 4.4 Bagan (chart) data kemampuan menulis cerpen
Analisis Uji Hipotesis
Berdasarkan data kemampuan menulis cerpen hasil pre-test dan
kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 sebagai subjek
penelitian. Langkah selanjutnya yaitu dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan
project based learning dalam pembelajaran menulis cerpen
dapat dilihat sebagai berikut.Berdasarkan hasil pre-test dan
66-84 85-100
Gambar 4.3
26%
74%
0%
Gambar 4.4
52
Gambar 4.3 Histogram data kemampuan menulis cerpen post-test
atas maka dapat dibuat bagan (chart) untuk
data kemampuan menulis cerpen sebagai berikut.
data kemampuan menulis cerpen post-test
dan post-test siswa
kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013 sebagai subjek
n uji hipotesis untuk membuktikan
dalam pembelajaran menulis cerpen
dan post-test, dapat
Nilai tes siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
53
Tabel 4.9 Nilai Siswa Pre-Test dan Post-Test
NO NAMA SISWA Pre-Test Post-Test
1. ANNISA NUR ROCHMAH 70 75
2. ATIK MEI ANI 80 80
3. AYU SRI WAHYUNI 70 80
4. BAYU MUSTIKA 60 70
5. CATUR SUDARMANA 65 70
6. CHRISTIYAN RAHARDJO 70 90
7. DANIEL SETYO UTOMO 60 70
8. DIAN PERMATASARI 60 80
9. GRACE PRILIA SONRA EVELINE SITORUS 65 95
10. JAMBARI RIYANTO 70 70
11. JEVRI NUGROHO SETIANTO 55 80
12. KIKIH KRISDIANTO 60 80
13. LIA RUMIATI 55 70
14. NOVIANTI 65 80
15. NUR CAHYANINGSIH 70 85
16. PUPUT LESTARI 75 75
17. RIZKI OKTAVIANI 80 80
18. THEZZA AYUN INKTYAZ 60 85
19. ULFA CHOIRIYATUN NISA 60 85
20. VIVI ARYANTI 65 85
21. WINDA AYU SUSANTI 60 80
22. YAYUK NUR HIKMAH 60 75
23. YOSIE APRILIANA 70 80
24. YUNI AMBARWATI 80 75
25. YUSAK KORNIAWAN 65 85
26. YUSWA ANDRIAN 60 80
27. MARIA AYU RESPANINGTYAS 60 70
Jumlah 1770 2130
Rata-rata 65,5 78,8
M
= 78,8
M
= 65,5
b
= 2250,03
N = 27
54
Selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut.
T =
()
=
,,
,
()
=
,
=
,
,
=
,
,
= 7,43
Kemudian hasil dari t
dibandingkan dengan t
pada taraf
signifikasi 5% dan 1%. Hasil perhitungan dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Kemampuan
menulis
cerpen
5%
1%
Keterangan
Pre-test
Post-test
65,5
78,8
27
27
7,43 1,67 2,39 Signifikan
55
Hasil dari perhitungan uji t ditununjukkan bahwa harga t
= 7,43 yang
ternyata lebih besar dari harga t
= 7,43. Maka
langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan t
> t
>
t
yaitu 7,43 > 2,39. Berdasarkan penghitungan tersebut maka dapat dikatakan
bahwa hipotesis alternatif (H
) diterima,
maka menunjukkan bahwa model project based learning sangat efektif dalam
pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun
ajaran 2012/2013.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan model project based learning sangat
efektif dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Batangan tahun ajaran 2012/2013. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai
post-test yang lebih tinggi pre-test. Pada hasil post-test nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 78,8 sedangkan pada hasil pre-test nilai rata-rata yang diperoleh
adalah 65,5. Selain itu, dapat juga dilihat pada distribusi perolehan nilai. Pada
56
hasil pre-test nilai tertinggi adalah 80 sedangkan pada hasil post-test nilai tertinggi
adalah 95.
Meningkatnya nilai yang diperoleh dalam keterampilan menulis cerpen melalui
model project based learning dikarenakan siswa lebih terampil memanfaatkan
keefektifan kalimat dengan penggunaan pilihan katanya dan menggunakan gaya
bahasa pada saat mengarang. Model project based learning digunakan agar siswa
terdorong, termotivasi untuk menulis cerpen. Melalui kegiatan ini siswa lebih
berani dalam menuangkan hasil karyanya atau terampil menuangkan seluruh ide
dan gagasannya melalui menulis cerpen. Dengan kegiatan belajar mengajar yang
menciptakan situasi lingkungan belajar yang dapat memperkenankan siswa untuk
bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya dalam produk nyata untuk
dapat mengaplikasikannya berupa sebuah karangan. Hal ini yang menjadikan
siswa lebih mudah dalam menulis karena dibantu oleh produk nyata sehingga
siswa dengan mudah membuat karanganya yang berupa cerpen.
Siswa memiliki kemampuan untuk terampil menulis apabila mampu menguasai
ejaan dan pilihan katanya. Siswa akan lebih menguasai bahan tulisan jika bahan
tulisan merupakan hasil perolehan ide atau gagasan siswa. jadi guru hendaknya
mengetahui ide yang disukai oleh siswa dan lebih kreatif lagi dalam
menyampaikan suatu materi sehingga siswa mudah menguasai materi yang akan
dibuat untuk menulis cerpen dan siswa dapat terampil menulis secara maksimal.
Siswa mengalami kendala dalam pembelajaran menulis cerpen dengan model
project based learning karena, kurangnya perhatian dan pemahaman dari siswa
saat dijelaskan oleh guru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan keterampilan menulis yakni
dengan adanya proyek yang dijadikan sumber dalam pemerolehan suatu ide atau
gagasan, siswa lebih kreatif dan lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran yang
disampaikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model project based
learning sangat efektif dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2012/2013.
Angket minat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, rata-rata skor
perolehan siswa kelas X2 adalah 40,25 dan prosentase sebesar 80,5% yang berarti
keseluruhan siswa sangat berminat dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.
57
Angket minat ini hanya untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
58
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diperoleh t
sebesar 7,43
dan t
> t
artinya,
hipotesis H
Post-Test Pre-Test
1. 75 70 5 8.3 68.89
2. 80 80 0 13.3 176.89
3. 80 70 10 3.3 10.89
4. 70 60 10 3.3 10.89
5. 70 65 5 8.3 68.89
6. 90 70 20 -6.7 44.89
7. 70 60 10 3.3 10.89
8. 80 60 20 -6.7 44.89
9. 95 65 30 -16.7 278.89
10. 70 70 0 13.3 176.89
11. 80 55 25 -11.7 136.89
12. 80 60 20 -6.7 44.89
13. 70 55 15 -1.7 2.89
14. 80 65 15 -1.7 2.89
15. 85 70 15 -1.7 2.89
16. 75 75 0 13.3 176.89
17. 80 80 0 13.3 176.89
18. 85 60 25 -11.7 136.89
19. 85 60 25 -11.7 136.89
20. 85 65 20 -6.7 44.89
21. 80 60 20 -6.7 44.89
22. 75 60 5 -1.7 2.89
23. 80 70 10 3.3 10.89
24. 75 80 -5 18.3 334.89
25. 85 65 20 -6.7 44.89
26. 80 60 20 -6.7 44.89
27. 70 60 10
3.3 10.89
= 13,3
b = B MB
N = 27
Berdasarkan hasil Pre-Test dan Post-Test, dapat diketahui bahwa:
M
= 78,8
M
= 65,5
b
= 2250,03
N = 27
Selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut.
T =
()
=
,,
.,
()
=
,
,
=
,
,
= 7,43
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI
NO PERILAKU SISWA
HASIL PENGAMATAN
KETERANGAN
YA TIDAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
mempersiapkan model yang
disesuaikan dengan materi
pembelajaran.
Guru menampilkan,
menjelaskan didepan siswa.
Model yang digunakan guru
sesuai dengan materi.
Materi yang digunakan guru
menarik dan tidak
membosankan.
Guru menjelaskan cara
menulis cerpen dengan
model.
Siswa memperhatikan guru
pada saat menjelaskan model
yang diterapkan dalam
pembelajaran.
Siswa melakukan kegiatan
sesuai dengan perintah guru.
Guru mengadakan tes untuk
membuat cerpen sesuai
dengan pengalaman hidup
orang lain.
Siswa mendiskripsikan di
depan kelas hasil tes
10.
membuat cerpen.
Siswa merasa senang dan
mendapat pengalaman baru
dalam pembelajaran menulis
cerpen model project based
learning.
100
= 68%
Siswa no 1 termasuk kategori siswa yang berminat.
2. Contoh perhitungan minat siswa no 2 sebagai berikut.
Skor penilaian =
100
=
100
= 92%
Siswa no 2 termasuk kategori siswa yang sangat berminat.
Lampiran 15
DATA HASIL ANGKET MINAT SISWA
NO pernyataan jumlah % Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 4 5 3 2 1 4 5 5 2 3 34 68% Berminat
2. 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 46 92% Sangat berminat
3. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 98% Sangat berminat
4. 5 4 5 2 3 3 5 3 4 5 39 78% Berminat
5. 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 47 94% Sangat berminat
6. 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 32 64% Cukup berminat
7. 4 4 3 3 3 5 3 2 2 3 32 64% Cukup berminat
8. 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 39 78% Berminat
9. 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47 94% Sangat berminat
10. 4 4 5 2 2 3 5 2 3 5 35 70% Berminat
11. 5 5 3 2 2 2 5 3 3 5 35 70% Berminat
12. 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 35 70% Berminat
13. 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 46 92% Sangat berminat
14. 5 5 5 4 3 5 3 3 4 5 42 84% Sangat berminat
15. 4 4 3 2 4 5 5 3 5 5 40 80% Berminat
16. 5 3 5 3 5 5 5 3 4 5 43 86% Sangat berminat
17. 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 46 92% Sangat berminat
18. 5 4 5 3 3 5 4 3 3 5 40 80% Berminat
19. 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 39 78% Berminat
20. 5 3 4 3 3 4 5 3 4 5 39 78% Berminat
21. 5 5 5 3 4 4 3 3 4 5 41 82% Berminat
22. 5 5 5 3 3 3 5 3 5 5 42 84% Sangat berminat
23. 5 5 5 2 2 5 5 5 2 5 41 82% Berminat
24. 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47 94% Sangat berminat
25. 3 2 5 4 3 4 4 2 2 2 31 62% Cukup berminat
26. 4 3 4 2 4 4 5 4 4 5 39 78% Berminat
27. 5 5 5 3 4 4 3 3 4 5 41 82% Berminat
Lampiran 16
Menghitung Rata-Rata Minat Siswa Secara Keseluruhan
M =
=
.
= 40,25
Hasil penghitungan minat siswa keseluruhan
Skor penilaian =
100 %
=
,
100%
= 80,5%
Jadi, rata-rata seluruh siswa termasuk dalam kategori siswa sangat berminat.
Lampiran 17
Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Peneliti memimpin berdoa sebelum memulai pelajaran
Peneliti memberikan apersepsi terkait materi yang akan disampaikan
Lampiran 18
Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan eksplorasi peneliti bersama-sama siswa menyebutkan unsur-unsur
pembangun yang terdapat dalam cerpen
Peneliti bertanya kepada salah satu siswa terkait materi ajar
Lampiran 19
Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Siswa mulai membuat tulisan kerangka karangan
Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi cerpen
Lampiran 20
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anik Kurniawati
NPM : 09410054
Prodi : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Fakultas : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan penganbilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tilisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Semarang, 30 Mei 2013
Yang membuat pernyataan
Anik Kurniawati
NPM 09410054
lampiran 21
A. Standar Kompetensi
Menulis
16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.
BAHAN AJAR
Sekolah : SMA Negeri 1 Batangan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema/ Materi : Menulis Cerita Pendek
Kelas/ Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (2 X pertemuan)
B. Kompetensi Dasar
16.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman hidup orang lain dalam cerpen
(pelaku, peristiwa, latar).
C. Indikator
4. Mampu menentukan topik yang berhubungan dengan pengalaman hidup
orang lain untuk menulis cerita pendek.
5. Mampu menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan pelaku,
peristiwa, dan latar.
6. Mampu mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen
(pelaku, peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata,
tanda baca, dan ejaan.
1. Kognitif
a. Proses
a) Menjelaskan pengertian cerpen
b) Mengidentifikasi unsur-unsur cerpen (pelaku,
peristiwa, latar, konflik)
c) Menulis kerangka cerpen
b. Produk
a) Menulis karangan berupa cerpen, berdasarkan
kehidupan diri sendiri dengan memperhatikan
(pelaku, peristiwa, latar)
2. Psikomotor
a. Mengidentifikasi unsur-unsur cerpen (pelaku, peristiwa,
latar)
b. Menulis cerpen berdasar pada unsur-unsur pembangun
cerpen
c. Menyajikan hasil kerja individu
d. Membahas cerita pendek yang ditulis teman
3. Afektif
a. Karakter
Jujur, disiplin, ingin tahu, dan bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi cerpen yang ditulis.
b. Keterampilan Sosial
Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi penulis yang baik dan kreatif dalam
mengidentifikasi tema, latar, dan penokohan pada cerpen
yang telah ditulis.
D. Materi Prasyarat
a. Siswa dapat mengerti dan mampu menjelaskan ciri-ciri cerita pendek.
b. Siswa dapat mengerti terlebih dahulu dan mampu mengidentifikasi unsur-
unsur cerpen dalam kegiatannya menulis cerpen.
c. Siswa mampu mengerti syarat topik yang baik dalam cerpen.
E. Petunjuk bagi peserta didik untuk mempelajari bahan ajar
a. Sebelum menginjak pada materi pembelajaran terlebih dahulu bacalah dan
simaklah penjelasan singkat tentang materi yang tersaji.
b. Setelah mengetahui mengenai materi yang disajikan guru, kemudian
mulailah menulis karangan berupa cerpen berdasar pada unsur-unsur yang
terdapat dalam cerpen.
PENDAHULUAN
A. Diskripsi singkat atau gambaran umum tentang cakupan materi
menulis karangan berdasarkan pengalaman hidup orang lain dalam cerpen
(pelaku, peristiwa, latar)
Pengertian Cerpen
Cerita pendek, tidak terlepas dari cerita itu sendiri. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, cerita diartikan sebagai turunan yang membentangkan
bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).
Cerita pendek (cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya
berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relatif.
Namun, pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar
sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500-5000 kata. Karena
itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan cerita yang dapat dibaca dalam
sekali duduk.
Oleh karena itu, cerita pendek pada umumnya bertema sederhana. Jumlah
tokohnya terbatas. Jalan ceritanya sederhana dan latarnya meliputi ruang lingkup
yang terbatas.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cerpen memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
1. Alur lebih sederhana
2. Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang
3. Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas
Unsur-unsur Cerpen
Cerpen dibangun oleh unsur-unsur sebagai berikut.
1. Alur
Alur (plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab kibat. Secara umum, alur terbagi ke dalam bagian-bagian
berikut.
a. Pengenalan situasi cerita (exposition)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata
adegan, dan hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan peristiwa (complication)
Dalam bagian ini, disajikan peristiwa awal yang menimbulkan
berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi
para tokohnya.
c. Menuju pada adanya konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya
kesukaran tokoh.
d. Puncak konflik (turning point)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang
paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya
perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.
e. Penyelesaian (ending)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-
nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu.
2. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita
Berikut adalah contoh teknik penggambaran karakteristik tokh:
a. Teknik analitik atau penggambaran langsung
Intan namanya dia anak yang cantik, anggun, pintar, kaya-raya, baik
hati, dan ceria. Dia anak yang sempurna sangat sempurna, tapi hanya satu
kekurangannya yaitu tidak mempunyai tubuh yang sehat. Sekarang dia
duduk di kelas IX SMP dan kini sedang menghadapi ujian akhir.
b. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
Asap mengepul dari batang rokok yang kujepit di antara dua jariku.
Sementara seorang gadis berambut panjang terurai basah kena air hujan
menghampiriku. Ah, dia tidak menghampiriku. Dia hanya ingin mencari
perlindungan dari guyuran hujan sepertiku. Celana dan kaos hitamnya
terlihat basah.
c. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung-
kampung tetangganya sudah pada terang semua. desa itu gelap gulita kalau
malam, cepat becek kalau hujan tiba. Banyak anjing berkeliaran di sana,
beberapa diantaranya tidak jelas empunya.
d. Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Kata-katanya sering membuat marah orang yang mendengarkannya.
Teriakan mengancam begitu mudah mengucur dari mulutnya sehingga
sering membuat orang-orang yang baru mengenalnya menjadi takut.
Logatnya memang tidak seperti orang-orang kebanyakan, ia seperti orang
dari daerah pedalaman.
e. Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan, ingin ia
mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, Cuma anak
gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin
ibunya,seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada
menerima kepulangannya.
3. Latar
Latar atau setting merupakan tempat dan waktu berlangsungnya kejadian
dalam cerita. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan
pembaca terhadap jalannya cerita ataupun pada karakter tokoh. Dengan
demikian apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang
benar adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima
karakter tokoh ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam cerita itu.
Macam-macam latar:
a. Latar tempat
Tempat berlangsungnya cerita mungkin berupa daerah yang luas,
seperti nama daerah atau negara, mungkin pula berada di daerah yang
sempit, seperti kelas atau pojok kamar.
b. Latar waktu
Waktu berlangsungnya cerita, mungkin pada pagi hari, malam hari,
dan waktu-waktu lainya. Seperti halnya latar tempat, penggambarannya
dapat secara langsung oleh pengarang ataupun melalui penuturan tokoh.
4. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan,
kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.
Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat
menyingkap tema suatu cerpen, seorang pembaca harus terlebih dahulu
mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai oleh pengarang untuk
mengembangkan cerita fiksinya.
Beberapa unsur intrinsik yang dipergunakan pengarang untuk
menyalurkan tema ceritanya.
a. Melalui alur cerita
Alur cerita kerapkali dipakai oleh pengarang untuk membimbing
pembaca mengenali tema dalam cerita yang ditulisnya. Jika Anda
mendaftar peristiwa yang ada dalam cerita yang kita baca, Anda akan
menemukan peristiwa-peristiwa yang diurutkan atas dasar sebab akibat,
yaitu peristiwa A mengakibatkan peristiwa B, peristiwa B merupakan
akibat dari peristiwa A. Rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang
berhubungan atas dasar sebab dan akibat itu disebut alur.
b. Melalui tokoh cerita
Selain alur, penokohan juga biasa dipakai oleh pengarang untuk
menyalurkan tema. Penokohan meliputi peran dan sifat-sifat tokoh yang
diciptakan oleh pengarang. Tokoh cerita dengan bermacam-macam sifat
dan wataknya sengaja diciptakan oleh pengarang untuk dimuati tema.
Tokoh jahat (antagonis) biasanya dipertentangkan dengan tokoh baik
(protagonis). Jika pengarang hendak menunjukkan kepada pembaca,
bahwa kebaikan tidak selamanya benar, pengarang dapat saja
mengalahkan pemain dengan watak baik. Akan tetapi, jika pengarang
bertujuan menyatakan bahwa kejahatan pasti punah, pengarang tentu akan
memenangkan tokoh protagonis.
c. Melalui pendekatan yang dipergunakan pengarang
Perkataan dapat dipakai untuk menemukan tema. Melalui kalimat-
kalimat, dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokoh cerita, dan juga komentar
pengarang terhadap peristiwa-peristiwa, pengarang dapat menyampaikan
pernyataan-pernyataan yang dapat kita jadikan rumusan tema.
5. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak
disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Amanat
tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang
diungkapkan. Karena itu, amanat selalu berhubungan dengan tema cerita itu.
Misalnya, tema suatu cerita tentang hidup bertetangga, maka cerita
amanatnya tidak akan jauh dari tema itu: pentingnya menghargai tetangga,
pentingnya menyantuni tetangga yang miskin, dan sebagainya.
B. Manfaat
Pada dasarnya bahan merupakan inti pokok materi. Ia adalah sesuatu yang akan
disajikan kepada ana. Bahan pembelajaran hendaknya sebagai gabungan dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Bahan sebagai dasar kegiatan belajar siswa.
dengan bahan maka tujuan pembelajaran khusus akan dapat tercapai dengan baik
nantinya. Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat bergantung pada
keberhasilan seorang guru merancang materi ajar itu sendiri. Karena itu dengan
materi dan bahan yang lengkap dan tertata akan memudahkan guru nantinya jika
akan melakukan suatu pembelajaran, bahan ajar itu akan dijadikan pedoman dan
acuan seorang guru. Tidak hanya itu saja, siswapun juga dapat merasakan manfaat
dan memperoleh manfaatnya dari bahan ajar tersebut. Materi ajar pada hakikatnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan,
prediksi, dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran. Materi dan bahan ajar menempati posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pembelajaran dapat
mencapai sasaran.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses
1) Siswa mampu menentukan topik yang berhubungan dengan
kehidupan kehidupan diri sendiri untuk menulis cerpen
2) Siswa mampu megidentifikasi unsur-unsur cerpen (pelaku,
peristiwa, latar, konflik)
b. Produk
1) Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah dibuat
dalam bentuk cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik) dengan
memperhatikan pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
2) Siswa mampu menulis cerpen
2. Psikomotor
1) Siswa mampu menulis cerpen, berdasarkan pengalaman hidup
sesuai dengan karakteristik pembangun dalam cerpen.
2) Siswa mampu melaporkan hasil kerjanya untuk dapat dibahas
secara bersama-sama.
3. Afektif
a. Karakter
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang menanamkan nilai-
nilai karakter kejujuran, disiplin, rasa ingin tahu, komunikatif, dan
bertanggung jawab dalam menulis cerpen berdasarkan pengalaman
hidup masing-masing.
b. Keterampilan sosial
Siswa mampu menulis cerpen dengan bahasa yang baik dan benar,
menuangkan gagasan pikiranya kedalam cerpen yang telah dibuat
secara kreatif dalam mengidentifikasi cerpen.
Lampiran 22
DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI STUDENT (t)
dk t
0.995
t
0.99
t
0.975
t
0.95
t
0.925
t
0.90
t
0.75
t
0.70
t
0.60
t
0.55
1 63,66 31,82 12,71 6,31 4,17 3,08 1,00 0,73 0,32 0,16
2 9,92 6,96 4,30 2,92 2,28 1,89 0,82 0,62 0,29 0,14
3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,92 1,64 0,76 0,58 0,28 0,14
4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,78 1,53 0,74 0,57 0,27 0,13
5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,70 1,48 0,73 0,56 0,27 0,13
6 3,71 3,14 2,45 1,94 1,65 1,44 0,72 0,55 0,26 0,13
7 3,50 3,00 2,36 1,89 1,62 1,41 0,71 0,55 0,26 0,13
8 3,36 2,90 2,31 1,86 1,59 1,40 0,71 0,55 0,26 0,13
9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,57 1,38 0,70 0,54 0,26 0,13
10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,56 1,37 0,70 0,54 0,26 0,13
11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,55 1,36 0,70 0,54 0,26 0,13
12 3,05 2,68 2,18 1,78 1,54 1,36 0,70 0,54 0,26 0,13
13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,53 1,35 0,69 0,54 0,26 0,13
14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,52 1,35 0,69 0,54 0,26 0,13
15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,52 1,34 0,69 0,54 0,26 0,13
16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,51 1,34 0,69 0,54 0,26 0,13
17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,51 1,33 0,69 0,53 0,26 0,13
18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,50 1,33 0,69 0,53 0,26 0,13
19 2,86 2,54 2,09 1,73 1,50 1,33 0,69 0,53 0,26 0,13
20 2,85 2,53 2,09 1,72 1,50 1,33 0,69 0,53 0,26 0,13
21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,49 1,32 0,69 0,53 0,26 0,13
22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,49 1,32 0,69 0,53 0,26 0,13
23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,49 1,32 0,69 0,53 0,26 0,13
24 2,80 2,49 2,06 1,71 1,49 1,32 0,68 0,53 0,26 0,13
25 2,79 2,49 2,06 1,71 1,49 1,32 0,68 0,53 0,26 0,13
26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,48 1,31 0,68 0,53 0,26 0,13
27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,48 1,31 0,68 0,53 0,26 0,13
28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,48 1,31 0,68 0,53 0,26 0,13
29 2,76 2,46 2,05 1,70 1,48 1,31 0,68 0,53 0,26 0,13
30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,48 1,31 0,68 0,53 0,26 0,13
40 2,70 2,42 2,02 1,68 1,47 1,30 0,68 0,53 0,26 0,13
50 2,68 2,40 2,01 1,68 1,46 1,30 0,68 0,53 0,25 0,13
60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,46 1,30 0,68 0,53 0,25 0,13
70 2,65 2,38 1,99 1,67 1,46 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
71 2,65 2,38 1,99 1,67 1,46 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
72 2,65 2,38 1,99 1,67 1,46 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
73 2,64 2,38 1,99 1,67 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
74 2,64 2,38 1,99 1,67 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
75 2,64 2,38 1,99 1,67 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
76 2,64 2,38 1,99 1,67 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
77 2,64 2,38 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
78 2,64 2,38 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
79 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
80 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
81 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
82 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
83 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
84 2,64 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
85 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
86 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
87 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
88 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
89 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13
90 2,63 2,37 1,99 1,66 1,45 1,29 0,68 0,53 0,25 0,13