You are on page 1of 2

Jangan Menghakimi Seseorang Hanya Dari

Ceritanya Saja
Apr 29th, 2014 0 Comment

Jangan Menghakimi Seseorang Hanya Dari Ceritanya Saja Suatu ketika saya singgah di
sebuah toko besar, sebut saja Kircle-C. Waktu itu saya ingin membeli sebotol minuman ringan.
Tampak seorang SPG Rokok sedang menawarkan rokok kepada seorang pria yang kebetulan
hendak membayar di kasir. Pria itu kelihatannya hanya berpura-pura tertarik, betul saja pria itu
hanya memperhatikan maaf kata payudara si SPG dan menghiraukan perkataan SPG itu.
Kemudian setelah pria itu kelihatan puas melihat payudara SPG tadi, dia-pun berlalu begitu
saja.

Ketika saya ingin membayar di kasir, SPG Rokok tadi juga mendekati dan menawarkan saya
rokok yang dijualnya. Dengan pertanyaan basa-basi b*ngs*t yang telah di ulangnya kepada pria
tadi (mungkin telah diajarkan oleh Leadernya), dia mencoba menyakinkan saya bahwa rokok
yang dijualnya memiliki keunggulan dari segi filter yang katanya telah menerapakan teknologi
triple-blender. Sejenak saya memperhatikan dia dari ujung rambut hingga ujung kaki,
kelihatannya dia sudah berdiri seharian di toko tersebut. Make-up yang di wajahnya sudah
kelihatan mulai luntur. Kemudian saya bertanya, Apakah kamu merokok? Dia menjawab
singkat, Tidak. Lalu kenapa anda menjual rokok sementara anda sendiri tidak merokok?
Bukankah untuk mengetahui kualitas rokok tersebut, seharusnya anda paling tidak pernah
mencobanya? tanyaku lagi. Dia hanya terdiam lalu berkata, Saya memang tidak merokok Mas
tapi setidaknya dengan bekerja sebagai SPG Rokok, saya mampu membayar uang praktikum
kuliah saya. Dan setidaknya juga, saya tidak melakukan pekerjaan yang haram.
Tiba-tiba saya tersentak mendengar jawabannya. Dalam hati, saya merasa miris dengan
kenyataan yang dihadapinya. Kemudian saya kembali ke lemari pendingin dan mengambil
sebotol minuman penambah elektrolit lalu memberikannya kepada SPG tadi. Dengan kukiknya
dia mengucapkan terima kasih kepadaku. Silahkan diminum, tampaknya kamu kehausan
pintaku. Dia lalu meminumnya seolah tak memikirkan lagi gengsi layaknya seorang wanita jaim.
Saya lalu membayar dua botol minuman tadi di kasir. Penjaga kasir tersebut lalu berkata pada
saya Kupikir Mas akan melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh pengunjung lainnya,
tetapi ternyata anda berbeda. Aku hanya tersenyum kecil kemudian berlalu dari toko tersebut.
Saat ingin menyalakan motor, kulihat SPG Rokok tadi meneteskan air mata di pipinya. Entahlah
apa yang sedang dirasakannya, tetapi kurasa dia hanya satu dari sekian banyak orang yang
mendapatkan penilaian negatif hanya karena apa yang terlihat oleh mata sementara kita tak
pernah tau apa yang telah dilalui hatinya.
Berhentilah menjadi hakim bagi orang lain dalam pemikiran dan pemahaman anda yang
terbatas. Menilai seseorang itu manusiawi tetapi melalui penilaian, anda telah menghakimi orang
tersebut dan tidak akan menjadikan anda seorang Manusia Yang Baik.
[ sumber ]
http://www.addgue.com/2014/04/jangan-menghakimi-seseorang-hanya-dari-ceritanya-saja.html

You might also like