You are on page 1of 47

1

Panduan Registrasi Kepabeanan Online


Versi 1.0


Importir
Eksportir
PPJK, dan
Pengangkut *)








*) Pengangkut yang wajib memiliki NIK adalah Perusahaan/Agen Pengangkut yang wajib mengajukan
RKSP dan Manifest kepada Kantor Pabean



I. Petunjuk Umum
1. Membuka Portal dan Pendaftaran User
Buka alamat situs web dengan menulis alamat:
http://www.beacukai.go.id/customer/
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:











2. Mendaftar sebagai user dengan menu
(Bagi anda yang telah memiliki
a) Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
Catatan:
Data identitas user
Data Yang Melakukan Pendaftaran
kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan
Data Username dan Password,
diinginkan
b) Cek sekali lagi ke

Membuka Portal dan Pendaftaran User
Buka alamat situs web dengan menulis alamat:
http://www.beacukai.go.id/customer/
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:
Mendaftar sebagai user dengan menu Pendaftaran User Baru
(Bagi anda yang telah memiliki username dan password, langsung lakukan
Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
Catatan:
Data identitas user, diisi data-data perusahaan
ata Yang Melakukan Pendaftaran, diisi data orang yang diberikan
kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan
Data Username dan Password, diisi username dan password yang
diinginkan
Cek sekali lagi kelengkapan dan kebenaran pengisi
SUDAH PUNYA USER ?
Silahkan langsung Sign In ke dalam sistem ini.
Gunakan user id dan password yang Anda
dapatkan ketika melakukan pendaftaran user !
Sign In

Cek Status Pendaftaran

Pendaftaran User Baru

Request Kode Aktivasi

Recovery Password


Laporkan Permasalahan

2
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:

Pendaftaran User Baru:
, langsung lakukan sign in)
Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
diisi data orang yang diberikan
kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan
diisi username dan password yang
lengkapan dan kebenaran pengisian
3

c) Klik tombol submit,
(aplikasi registrasi kepabeanan akan mengirimkan kode aktivasi ke alamat
email yang anda isikan pada formulir pendataran user baru di atas).
d) Buka alamat email anda, dan buka email aktifasi user di alamat
email anda
(Jika kode aktifasi tidak kunjung terkirim ke alamat email anda setelah ditunggu
beberapa lama, gunakan menu Request Kode Aktifasi)
e) Lakukan aktifasi sesuai petunjuk yang terdapat pada email
tersebut.
f) Setelah aktifasi user berhasil, anda dapat melakukan sign in untuk
melakukan registrasi, mengubah data registrasi, memantau status
proses registrasi atau fasilitas lain yang disediakan portal ini.

3. Registrasi Baru
1) Klik Menu Registrasi Baru
2) Isi formulir registrasi secara lengkap dan benar
(Sesuai Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online)
3) Submit jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.
4) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK
(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.
(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda
siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi).
5) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan
sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.
Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:
o Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id
o Fax : 021-47869462
o Surat/Langsung : Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,
Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By
Pass) Jakarta Timur
Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan TTP-
RK (Tanda Terima


4. Mengubah Data Registrasi Kepabeanan
Perubahan data isian registrasi dilakukan karena:
Penolakan pada proses registrasi (sebelum mendapat NIK).
Ubah isian registrasi sesuai rekomendasi petugas registrasi
yang tertera dalam SPP-RK (Surat Pemberitahuan Penolakan
Registrasi Kepabeaan).
Terdapat perubahan data-data registrasi seperti, perubahan
API, NPWP, Alamat, Pergantian Direksi, dsb (setelah
mendapat NIK).
Langkah perubahan data adalah sebagi berikut:
4

1) Log in pada portal pengguna jasa, pilih menu Registrasi
Kepabeanan
2) Klik menu Perubahan Data
3) Pilih Jenis Perubahan Data
4) Isikan perubahan data isian registrasi online sesuai dengan
dokumen pendukungnya.
(Meskipun terdapat pilihan data yang akan diubah, disarankan untuk mengecek
kembali kekesuaian seluruh isian dengan dokumen pendukung yang terkini.
Terutama untuk yang sudah lama tidak mengubah data registrasi
kepabeanan).
5) Submit jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.
6) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK
(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.
(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda
siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi).
7) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan
sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.
Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:
o Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id
o Fax : 021-47869462
o Surat/Langsung : Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,
Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By
Pass) Jakarta Timur
Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan TTP-RK
(Tanda Terima Permohonan Registrasi Kepabeanan)

5


II. Daftar kelengkapan Salinan Dokumen Registrasi Kepabeanan

Sebelum memulai proses pengisian formulir sebaiknya anda menyiapkan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
No Dokumen Check List
Semua Importir Eks-
portir
PPJK Pengang
kut
1. Kartu NPWP x
2. Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
x
3. Akte Pendirian
Perusahaan , Surat dari
Dinas Koperasi (untuk
Koperasi) atau Kontrak
Karya dengan BP Migas
(untuk BUT)
x
4. a. PT: SK Pengesahan
Akte Pendirian dari
Menkumham
b. CV: Nomor
Pendaftaran Akta
Pendirian dari Pengadilan
Negeri setempat
x
5. Akte Perubahan terakhir *) x
6. a. PT: SK Pengesahan
Akte Perubahan dari
Menkumham
b. CV: Nomor
Pendaftaran Akta
Perubahan dari
Pengadilan Negeri
setempat
*) x
7. SIUP/IUI/IUT/Surat
Rekomendasi dari
BPMIGAS
x
8. SIUPAL/SIUPAU/SIUP
JPT
x
9. TDP/TDUP/TDI x
10. Surat Keterangan
Domisili (pastikan SKD
masih berlaku dan tidak
bertanggal lebih dari 5
x
6

tahun). SKD valid jika
diterbitkan oleh
Desa/Kelurahan/Kecamat
an/Kota/Kabupaten
setempat.
11. Sertifikat ISO seri 9000
(Jika ada dan masih
berlaku)
*) x
12. KTP/Paspor/KITAS/
KITAP semua anggota
Direksi/Komisaris dan
penandatangan PIB
x
13. Kartu NPWP para
Direktur dan Komisaris
x
14. Struktur organisasi X
15. Laporan Keuangan
(Neraca dan Laba/Rugi)
jika ada yang audited
x
16. Rekening Koran
Perusahaan dan Buku
Tabungan
x
17. Laporan Hasil Audit Bea
dan Cukai
*) x
18. Laporan Hasil
Pemeriksaan Pajak
*) x
19. Ijasah Kepala Bagian
Pembukuan/Manajer
Akuntansi
x
20. Angka Pengenal Impor x
21. Nomor Identitas PDE
Importir/Eksportir
*) x x
22. Kartu NPWP PPJK (jika
menggunakan
Perusahaan Pengurusan
Jasa Kepabeanan)
x x
23. Skep Fasilitas
Kepabeanan dibidang
impor seperti KB, KITE,
dll, jika ada
x
24. SKEP PPJK x
7

25. Ijasah Ahli Kepabeanan
(untuk PPJK Wajib)
*) x x x
26. Kartu Identitas Ahli
Kepabeanan jika ada
(KTP/Paspor/Kitas/Kitap,
dll)
x x x
27. Bukti angota asosiasi *) x
28. PIB/PEB jika ada (untuk
memudahkan mengisi
data komoditi)
x x

Dokumen tersebut di atas tidak semuanya harus dilampirkan, tetapi sebaiknya
dipersiapkan untuk memudahkan pengisian formulir registrasi.
8

III. Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online

Petunjuk Umum
1. Pengisian dengan huruf Kapital
2. Pengguna Jasa dapat memilih lebih dari satu bidang usaha dengan menu
personalisasi akun, contoh: Importir dan PPJK, Importir dan Eksportir dan
Pengangkut, dll.
3. Pengisian data yang berulang, seperti direksi, komisaris, komoditi, dst, yang
lebih dari 1 (satu) dilakukan dengan klik dibawah isian dimaksud
untuk membuka form kosong berikutnya.
4. Jika pengisian belum selesai dan akan dilanjutkan pada kesempatan lain,
maka dapat dilakukan dengan klik .
5. Tombol hanya di klik ketika anda benar-benar sudah yakin bahwa
seluruh formulir terisi lengkap dan benar.
Cukup satu kali klik di halaman manapun, maka seluruh data isian
anda terkirim ke Sub Direktorat Registrasi Kepabeanan.






9

FORM A. DATA UMUM PERUSAHAAN



FORM A.1. Bentuk Badan Usaha

Pilih bentuk badan usaha

Gambar 1 Contoh Pengisian Bentuk Badan Usaha



sehingga data pada Bentuk Badan Usaha pada FORM A.1 menjadi seperti Gambar
2 di bawah ini

10

Gambar 2 Contoh Hasil Pengisian Bentuk Badan Usaha, Nama Perusahaan, NPWP,
Klasifikasi Lapangan Usaha, Status Wajib Pajak



FORM A.2. Nama perusahaan
Isikan nama perusahaan sesuai akte pendirian/akte perubahan terakhir perusahaan tanpa
diawali/diakhiri bentuk perusahaan
Contoh : PT SUKAMAJU, TBK ditulis SUKAMAJU
Catatan : Pastikan nama perusahaan yang tercantum pada FORM A.2 sesuai dengan nama perusahaan yang
tercantum dalam Surat Keterangan Domisili (SKD), Surat Keterangan Terdaftar (SKT), NPWP, Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP), Angka Pengenal Importir (API), Akte Pendirian dan Perubahan terakhir.

FORM A.3. NPWP
Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahaan sesuai yang tercantum dalam Kartu NPWP
tanpa tanda baca.
Contoh : NPWP Perusahaan 02.613.404.9-005.000 tulis 026134049005000 (lihat Gambar
2 di atas).
Catatan : Pastikan NPWP yang tercantum pada FORM A.3 sesuai dengan NPWP perusahaan yang tercantum
dalam SKT, NPWP, SPPKP, TDP, SIUP, API atau Adendum API

FORM A.4. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)
Pilih KLU yang tersedia pada FORM A.4 yang sesuai/paling mendekati dengan KLU
perusahaan.


11

FORM A.5. Status Wajib Pajak

Pilih status wajib pajak perusahaan (PKP atau Non PKP).
Jika memilih status PKP, isikan Nomor dan Tanggal SPPKP Perusahaan.
Catatan: Pengisian nomor dan tanggal SPPKP harus sesuai dengan nomor dan tanggal yang
tercantum dalam SPPKP tersebut dan bukan nomor NPWP.

FORM A.6. Alamat perusahaan

a. Kantor:
Alamat kantor
Isikan sesuai dengan alamat kantor perusahaan, meliputi nama gedung
perkantoran/komplek, kode blok/kav, nama jalan, nomor bangunan, RT dan RW
(tanpa Kelurahan, kecamatan, dsb)
Contoh: MENARA NIK, LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004, KEL.
PISANGAN TIMUR, KEC PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR ditulis MENARA NIK,
LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004
Kelurahan/desa
Isikan nama kelurahan/desa di mana kantor berlokasi.
Kecamatan
Isikan nama kecamatan di mana kantor berlokasi
Kabupaten/Kota
Isikan nama kabupaten/kota di mana kantor berlokasi
Provinsi
Isikan nama provinsi di mana kantor berlokasi, sesuai daftar berikut:
1. ACEH
2. SUMATERA UTARA
3. KEPULAUAN RIAU
4. RIAU
5. SUMATERA BARAT
6. JAMBI
7. BENGKULU
8. KEP. BANGKA BELITUNG
9. SUMATERA SELATAN
10. LAMPUNG
11. BANTEN

12. DKI JAKARTA
13. JAWA BARAT
14. JAWA TENGAH
15. DI YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
17. KALIMANTAN BARAT
18. KALIMANTAN TENGAH
19. KALIMANTAN TIMUR
20. KALIMANTAN SELATAN
21. SULAWESI UTARA
22. GORONTALO
23. SULAWESI TENGAH
24. SULAWESI BARAT
25. SULAWESI TENGGARA
26. SULAWESI SELATAN
27. BALI
28. NUSA TENGGARA BARAT
29. NUSA TENGGARA TIMUR
30. MALUKU UTARA
31. MALUKU
32. PAPUA BARAT
33. PAPUA
Kode pos
Isikan 5 (lima) angka kode pos sesuai alamat kantor.
Nomor telepon dan faksimili:
Isikan masing-masing salah satu nomor telepon dan nomor faksimili kantor beserta
kode areanya.
12

Catatan: Pastikan bahwa SKD, NPWP, SKT, SPPKP, TDP, SIUP, API mencantumkan alamat
perusahaan yang sama.
Status penguasaan:
Dipilih sesuai status penguasaan lokasi kantor, dengan catatan:
Status Hak Guna Bangunan jika memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)
atas nama perusahaan
Status Sewa jika memiliki perjanjian sewa-menyewa yang disahkan oleh
notaris, bukti pembayaran/hutang sewa dan catatan dalam pembukuan.
Status penguasaan kantor Hak Pakai /Hak Milik Pribadi harus dibuktikan
dengan bukti kepemilikan/sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama
Penanggung jawab/Pemilik perusahaan/Grup Usaha.


Gambar 3 Contoh Pengisian Alamat Kantor pada FORM A.6



b. Pabrik / Gudang / Perkebunan / Peternakan / Cabang / Lain-lain :
Isikan sesuai jumlah pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang yang
dimiliki perusahaan.
Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
kode pos, nomor telepon dan faksimili serta status penguasaan lokasi usaha sama
dengan tatacara pengisian kantor.
NPWP:
Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahan sesuai yang tercantum dalam Kartu
NPWP pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang / lokasi lain perusahaan
selain lokasi kantor.
Catatan:
Pemegang API dengan jenis IMPORTIR PRODUSEN harus mengisi alamat pabrik.
13

Apabila alamat pabrik sama dengan alamat kantor, maka perusahaan tetap harus mengisikan
alamat tersebut pada kolom alamat pabrik.
Pastikan data alamat yang diisikan sesuai dengan Kartu NPWP, SKT, SKD, TDP, bukti
kepemilikan (SHM/SGB/akte perjanjian sewa)





Gambar 4 Pengisian Alamat Pabrik pada FORM A.6




FORM A.7. Status investasi
Pilih status investasi perusahaan
Pilih PMA /PMDN jika memiliki izin prinsip investasi dari BKPM/BKPMD
Pilih NON PMA-NON PMDN dengan izin dari Kementerian Perdagangan dalam
bentuk SIUP.
Gambar 5 Contoh Pengisian Status Investasi pada FORM A.7

14



FORM A.8. Dokumen perizinan
FORM A.8.a. Akte pendirian perusahaan
Nomor dan Tahun Akte: Isikan dengan nomor dan tahun akte pendirian perusahaan
Nama Notaris: Isikan dengan nama notaris (diisi apabila memiliki akte pendirian)
Kota: isikan dengan kota/wilayah kerja notaris yang menerbitkan akte pendirian
perusahaan (diisi apabila memiliki akte pendirian)
Catatan:
Untuk bentuk badan usaha yang sesuai perundang-undangan tidak memerlukan akte pendirian,
diberikan pengecualikan sebagai berikut:
Untuk Usaha Dagang (UD), nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun SIUP
Untuk Koperasi, nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun pendaftaran ke
Kementerian Koperasi
Apabila Badan Usaha Tidak Tetap (BUT) agar diisi nomor dan tahun kontrak karya

SK Pengesahan akte pendirian :
Isikan dengan nomor dan tanggal SK Pengesahan dari Menkumham.
Catatan: Yang diisikan adalah nomor SK pengesahan dan bukan nomor Daftar
Perseroan yang ada dalam SK Pengesahan tersebut.
Untuk CV, isikan dengan nomor dan tanggal pendaftaran dari pengadilan negeri
setempat atau nomor pengesahan dari Menkumham
Untuk UD, Koperasi, Yayasan, Firma, Lain-lain, isikan NIHIL dengan tanggal
17/08/1945





Gambar 6 Contoh Pengisian Akte Pendirian pada FORM A.8a

15




16

FORM A.8.b. Akte perubahan terakhir
Kolom ini hanya diisi apabila perusahaan sudah memiliki akte perubahan
Tatacara pengisian sesuai dengan tatacara pengisian akte pendirian perusahaan.

Gambar 7 Pengisian Akte Perubahan Terakhir, SIUP/IUI/IUT




FORM A.8.c. SIUP atau IUI/IUT
Pilih SIUP/IUI/IUT sesuai izin yang dimiliki.
Isikan nomor dan tanggal SIUP atau IUI/IUT.
Catatan:
Pengisian tanggal SIUP adalah tanggal dikeluarkannya SIUP tersebut dan bukan tanggal akhir masa
berlakunya SIUP
Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat
perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.
Contoh pengisian SIUP/IUI/IUT dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah.

FORM A.8.d. TDP/TDUP/TDI
Pilih TDP, TDUP atau TDI sesuaikan dokumen yang dimiliki.
Isikan nomor dan tanggal TDP atau TDUP/TDI sesuai pilihan.
Catatan:
Pengisian tanggal TDP adalah tanggal dikeluarkannya TDP tersebut dan bukan tanggal masa
berlakunya TDP
Pengisian nomor TDP (dalam TDP ada dalam kolom NOMOR TDP) bukan nomor yang berkode
seperti SIUP.
Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat
perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.
Contoh pengisian TDP/TDUP/TDI dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah ini.

17

Gambar 8 Contoh Pengisian SIUP/IUI/IUT, TDP/TDUP/TDI, Surat Keterangan Domisili



FORM A.8.e. Surat Keterangan Domisili (SKD)
Instansi penerbit: Isikan nama kantor desa/kelurahan/kecamatan Penerbit SKD
Nomor: Isikan nomor SKD
Tanggal: Isikan tanggal dikeluarkannya Surat Keterangan Domisili

Catatan: Pastikan bahwa SKD tersebut masih berlaku dan diterbitkan oleh Kantor Kelurahan/Kecamatan dan
mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.
Contoh pengisian Surat Keterangan Domisili dapat dilihat pada Gambar 8 di atas.

FORM A.9. Kedudukan perusahaan
Pilih kedudukan perusahaan
Pilih Kantor Pusat, jika perusahaan memiliki cabang, dan data alamat cabang harus
ditambahkan pada Form A.6.
Pilih Cabang, jika NPWP yang didaftarkan adalah NPWP cabang, maka data alamat
dan NPWP kantor pusat harus diisi.
Dalam hal tidak ada dokumen pendukung, maka diisi sebagai perusahaan tunggal /
berdiri sendiri.


18

Gambar 9 Pengisian Kedudukan Perusahaan pada FORM A.9



FORM A.10. Kepemilikan sertifikat ISO
Isikan Ya atau Tidak (hanya untuk ISO seri 9000 atau sertifikat akreditasi sejenis)
Jika Ya, isikan Nama Lembaga Penerbit ISO, Nomor Sertifikat (yang masih berlaku),
Tanggal Sertifikat ISO


19

FORM B DATA PENANGGUNG JAWAB DAN PEMILIK PERUSAHAAN

FORM B.1. Pimpinan / Penanggung Jawab Perusahaan
1 Jabatan: Pilih nama jabatan pimpinan sesuai akte perusahaan terakhir atau dokumen
lain yang sejenis..
2 Nama: Isikan nama sesuai dengan identitas yang bersangkutan. Penulisan gelar atau
alias yang tercantum pada kartu identitas ditulis di belakang nama.
Contoh: Ir. H. HERI, MBA alias Ahong ditulis HERI, IR, H, MBA (AHONG)
3 Bukti Identitas: Pilih bukti identitas sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki yang
bersangkutan. Contoh: KTP.
Nomor: Isi nomor kartu identitas yang bersangkutan.
Tanggal: Isi tanggal kadaluarsa katu identitas yang dimiliki.
Catatan:
Untuk WNA yang tinggal di Indonesia harus mengisikan KITAS/KITAP dan NPWP.
4 Alamat: Tatacara pengisian alamat lihat panduan pada Form A.6.
5 NPWP: WNI harus mengisikan NPWP. Pengisian NPWP seperti panduan pengisian
FORM A.3. Jika tidak memiliki NPWP tulis 0.
6 Kewarganegaraan: Isi kewarganegaraan sesuai bukti identitas yang bersangkutan.

Catatan:
Jika jabatan sebagai DIREKTUR UTAMA dipilih PRESIDEN DIREKTUR
Jika Nama Jabatan tidak tersedia dalam pilihan, pilih LAIN-LAIN.
Di antara jajaran pimpinan harus ada yang memiliki NPWP. Jika tidak ada yang memiliki NPWP
harus dicantumkan KUASA DIREKSI yang ditunjuk berdasarkan Akta Notaris.
Khusus WNI: Untuk istri tanpa pemisahan harta, isikan NPWP suami.


Gambar 10 Contoh Pengisian Jabatan Pimpinan Perusahaan pada FORM B.1

20





Gambar 10 Pengisian Nama dan Bukti Identitas Pimpinan Perusahaan





Gambar 11 Contoh Pengisian Alamat, NPWP, Kewarganegaraan Pimpinan Perusahaan




21


FORM B.2. Komisaris / Pemilik / Sekutu(Pasif)

Tatacara pengisian sama dengan panduan Form B.1
Catatan: Jika jabatan sebagai KOMISARIS UTAMA dipilih PRESIDEN KOMISARIS

Gambar 12 Contoh Pengisian Jabatan, Nama, Bukti Identitas pada FORM B.2




Gambar 13 Contoh Pengisian NPWP, Kewarganegaraan pada FORM B.2



FORM B.3. Tergabung dalam afiliasi kelompok / grup usaha

Pilih YA atau TIDAK,
Jika YA, isikan afiliasi atau grup usaha, contoh: ASTRA, CT Corp., dll
22



FORM B.4. Struktur organisasi perusahaan
Pilih banyaknya tingkat di bawah jabatan pimpinan tertinggi perusahaan. Jika perusahaan
perorangan pilih LAINNYA


Gambar 14 Pengisian FORM B.3 dan 4

FORM B.5. Jumlah karyawan perusahaan saat ini
Pilih sesuai jumlah karyawan di perusahaan yang bersangkutan

Gambar 15 Contoh Pengisian Jumlah Karyawan Perusahaan pada FORM B.5



23



FORM C. DATA KEUANGAN PERUSAHAAN

FORM C.1. Data laporan keuangan perusahaan
1. Tanggal Laporan Keuangan: Isi tanggal diterbitkannya laporan keuangan
2. Periode Laporan Keuangan: Isi periode atau jangka waktu yang dicakup oleh laporan
keuangan tersebut Contoh: 01/01/2011 s.d 31/12/2011.

Gambar 16 Pengisian Tanggal dan Periode Laporan Keuangan pada FORM C.1


Pengisian data angka laporan keuangan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tanpa menggunakan tanda pemisah . maupun ,.
2. Angka pecahan di belakang koma dibulatkan ke atas.
3. Data laporan keuangan yang menunjukkan nilai negatif harus diawali dengan
tanda baca - (minus).

FORM C.1.a. Pendapatan / Penjualan
Isikan dengan angka pendapatan bersih (perusahaan jasa) atau angka penjualan bersih
(perusahaan perdagangan / produsen) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.

FORM C.1.b. Harga Pokok Penjualan
Isikan dengan angka Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) atau beban langsung/expenses
(perusahaan jasa) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.

FORM C.1.c. Persediaan Awal
24

Isikan angka persediaan awal (komponen HPP), hanya untuk perusahaan perdagangan /
produsen, dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.d. Pembelian / harga pokok produksi
Isikan angka pembelian (perusahaan dagang), isikan angka harga pokok produksi
(perusahaan produsen) komponen HPP dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk
perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.e. Persediaan Akhir
Isikan angka persediaan akhir barang jadi, hanya untuk perusahaan dagang/produsen,
komponen HPP Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.f. Laba / rugi kotor
Isikan angka laba / rugi kotor dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan

FORM C.1.g. Beban administrasi dan penjualan
Isikan angka Beban Administrasi dan Penjualan dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan

FORM C.1.h. Laba / rugi bersih
Isikan angka rugi/laba bersih setelah pajak sesuai Laporan Rugi/Laba Perusahaan


Gambar 17 Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1

FORM C.1.i. Aset lancar
Isikan angka Total Current Asset/Aktiva Lancar sesuai Neraca Perusahaan.

FORM C.1.j. Aset tetap
Isikan Total Fixed Asset/ Aktiva Tetap sesuai Neraca Perusahaan.
25


FORM C.1.k. Aset lainnya
Isikan angka Aset Lainnya yaitu aset selain aset lancar dan aset tetap (jika ada) dari Neraca
Perusahaan.



FORM C.1.l. Total Aset
Isikan angka Total Asset/Total Aktiva sesuai dengan angka di Neraca Perusahaan.

FORM C.1.m. Hutang jangka pendek
Isikan angka Total Hutang Jangka Pendek/Shortterm (Current) Liability dari Neraca
Perusahaan.

FORM C.1.n. Hutang jangka panjang
Isikan angka Total Hutang Jangka Panjang/ Longterm Liability dari Neraca Perusahaan.

FORM C.1.o. Total Hutang
Isikan Total Hutang/Total Liability dari Neraca Perusahaan

FORM C.1.p. Total Modal
Isikan Total Modal/Total Equity dari neraca perusahaan, bukan Modal Disetor.

FORM C.1.q. Laba Ditahan

Isikan jumlah laba ditahan pada saat pelaporan keuangan

Catatan: untuk perusahaan baru berdiri, minimal harus diisi Komponen Neraca dan Beban-beban Administrasi.

Contoh pengisian data keuangan dapat dilihat pada Gambar 18 di bawah ini


26

Gambar 18 Contoh Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1



FORM C.2. Rekening Bank atas nama perusahaan
Nama Bank: Isi nama bank tempat rekening dibuka
Nomor Rekening: Isi nomor rekening bank Giro perusahaan
Atas Nama: Nama pemilik rekening (harus atas nama perusahaan kecuali
perusahaan perseorangan seperti UD, dll)
Jenis Rekening: Walaupun terdapat pilihan, tapi sangat disarankan diisikan jenis
rekening Giro. Untuk PT, minimal salah satu rekening harus berjenis GIRO.
Jenis Valuta: Pilih Jenis Valuta


27

Gambar 19 Contoh Pengisian Rekening Bank pada FORM C.2


FORM C.3. Audit Akuntan Publik
Pilih Tidak jika laporan keuangan perusahaan tidak pernah diaudit Kantor Akuntan Publik
(KAP);
Pilih Pernah jika laporan keuangan perusahaan diaudit KAP.
Jika memilih Pernah, isikan Nama KAP nya, tahun laporan keuangan yang diaudit, dan
Pilih Opini Akuntan Publik atas laporan keuangan perusahaan (Semua informasi ini dapat
ditemukan pada Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik).
Gambar 20 Contoh Pengisian Data Audit Akuntan Publik pada FORM C.3

FORM C.4. Audit DJBC
Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
Catatan:
Audit DJBC adalah audit kepabeanan dan / atau audit cukai yang dilakukan oleh kantor wilayah atau
Direktorat Audit Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap perusahaan.
Tidak termasuk audit yang dilakukan atas permohonan keberatan/banding yang diajukan oleh
perusahaan dan penelitian lapangan (survey).


28

Gambar 21 Pengisian Data Audit DJBC pada FORM C.4

FORM C.5. Audit DJP
Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia
Catatan
Audit DJP adalah audit di bidang perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak terhadap
perusahaan.
Isikan sesuai jumlah pelaksanaan audit DJP terhadap perusahaan terkait pajak secara keseluruhan (all
taxes).


FORM C.6. Audit Internal
Dipilih Ya apabila perusahaan memiliki audit internal atau bagian yang berfungsi sebagai
audit internal dalam struktur organisasi perusahaan, untuk kondisi yang lain pilih Tidak.
Contoh pengisian FORM C.6 dan 7 dapat dilihat pada Gambar 22

FORM C.7. Aplikasi Sistem Akuntansi
Dipilih sesuai jenis penyelenggaran pembukuan yang diterapkan oleh perusahaan.
Catatan:
Manual dengan bantuan komputer: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan
program umum dalam komputer (misalnya Microsoft Office).
Manual dan EDP: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan program aplikasi
akuntansi dalam komputer (misalnya MYOB, Zahir),
Electronic Data Processing (EDP): Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan
program aplikasi akuntansi yang khusus untuk perusahaan tersebut dengan menggunakan server
komputer sendiri

Gambar 22 Pengisian FORM C.6 dan 7


29

FORM C.8. Kualifikasi kepala bagian / manajer pembukuan (akuntansi)
Pillih sesuai kualifikasi kepala bagian/manajer akuntansi di perusahaan
Gambar 23 Pengisian FORM C.8

FORM D1. DATA KHUSUS IMPORTIR
FORM D1.1. Angka Pengenal Importir (API)
Nomor: Isikan nomor dokumen Angka Pengenal Impor (API).
Tanggal: Isikan tanggal dokumen Angka Pengenal Impor (API).
Instansi Penerbit: Pilih salah satu jawaban yang tersedia.
Catatan:
Pastikan pengisian nomor API telah sesuai dengan format API dan API tersebut sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan terbaru. Contoh: 170302276-B bukan 170302276 B atau
170302276-b
Untuk API yang diterbitkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam, pilih instansi penerbit LAINNYA dengan keterangan KAWASAN BATAM.

30

Gambar 24 Pengisian data API pada FORM D1.1

FORM D1.2. Jenis Importir
Pilih sesuai jenis API yang dimiliki perusahaan
Catatan:
Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, maka perusahaan harus mengisi alamat pabrik
secara lengkap dan benar pada FORM A.6.
Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, namun perusahaan belum / tidak memiliki pabrik,
maka jenis importir agar dipilih LAIN-LAIN.



31

Gambar 25 Pengisian Jenis Importir pada FORM D1.2

FORM D1.3. Penandatangan dokumen impor (penanggung jawab sebagaimana yang
tercantum dalam API)

1) Nama: Isikan Nama sesuai daftar nama yang tertera pada halaman
belakang/lampiran dokumen API.
2) Jabatan: Pilih jabatan sesuai jabatan yang tertera pada halaman belakang/lampiran
dokumen API.
3) Bukti identitas: Dipilih jenis bukti identitas pribadi yang bersangkutan.
o Nomor: Isikan nomor kartu/surat bukti identitas pribadi yang bersangkutan.
o Tanggal akhir: Isikan tanggal kadaluarsa atau akhir masa berlaku bukti identitas
pribadi yang bersangkutan.
4) Alamat: Isikan alamat penandatangan dokumen impor perusahaan sesuai dengan
identitas yang bersangkutan.
Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
kode pos, nomor telepon dan faksimili sama dengan tatacara pengisian alamat pada
Form A.6.
Catatan:
Pastikan Nama, Nama Jabatan, dan alamat pimpinan yang tercantum dalam Form B tidak berbeda
satu sama lain.
Jika Penandatangan PIB lebih dari 1 orang klik tombol tambah di bawah isian ini
Jika pilihan jabatan tidak tersedia pada form isian, pilih LAIN-LAIN






32



Gambar 27 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3

Gambar 28 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3


33

Gambar 29 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3

FORM D1.4. Jenis Usaha Sesuai API
Isikan jenis usaha importir sesuai yang tercantum dalam API
Contoh pengisian Jenis Usaha sesuai API dapat dilihat pada Gambar 30

FORM D1.5. Pemenuhan kewajiban kepabeanan
Dipilih sesuai cara pemenuhan kewajiban kepabeanan yang dilakukan / akan dilakukan oleh
perusahaan.
Catatan:
Apabila pemenuhan kewajiban kepabeanan dipilih Dikuasakan, maka data NPWP dan nama PPJK
harus diisi.
Apabila pemenuhan kewajiban yang dipilih adalah DISELESAIKAN SENDIRI maka media yang
dipergunakan untuk menyelesaikan PIB dipilih salah satu sesuai kondisi perusahaan.


34

Gambar 30 Pengisian FORM D1.4 dan 5

FORM D1.6. Media yang digunakan untuk menyelesaikan PIB
Dipilih sesuai media yang digunakan / akan digunakan dalam penyelesaian Pemberitahuan
Impor Barang atau PIB. (Jika media yang digunakan dalam penyelesaian PIB adalah PDE Importir,
maka nomor PDE Kepabeanan harus diisi).

Gambar 31 Pengisian FORM D1.6


35

FORM D1.7. Memiliki Ahli Kepabeanan

Dipilih Ya apabila perusahan memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi sebagai ahli
kepabeanan.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi
sebagai ahli kepabeanan.
Apabila memilih Ya maka nama, jabatan, nomor seri dan nomor sertifikat ahli
kepabeanan terkait harus diisi.
Catatan: Kualifikasi sebagai ahli kepabeanan dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat ahli kepabeanan
yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian
Keuangan.
Gambar 32 Pengisian Data Ahli Kepabeanan


FORM D1.8. Memiliki Fasilitas Kepabeanan dalam rangka Impor

Dipilih Ya apabila perusahaan memiliki fasilitas kepabeanan dalam rangka impor
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki fasilitas kepabeanan dalam rangka
impor
Apabila memilih Ya maka nama fasilitas kepabeanan harus dipilih dan nomor surat
keputusan pemberian fasilitas terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

36

Gambar 33 Pengisian Fasilitas Kepabeanan


FORM D1.9. Tergabung dalam asosisi usaha importir

Dipilih Ya apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang impor.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang
impor.
Apabila memilih Ya maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota
asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).
Gambar 34 Pengisian Data Asosiasi Usaha Importir

FORM D1.10. Komoditi Utama yang Diimpor

Diisi dengan uraian singkat barang yang dapat menunjukkan jenis barang secara
spesifik serta 6 (enam) digit pertama kode/nomor HS.
Setiap isian komoditi harus dipilih antara:
o Rencana apabila komoditi tersebut belum pernah diimpor, atau
o Realisasi apabila komoditi tersebut sudah pernah diimpor
37

Catatan: Jika komoditi lebih dari 1 (satu), klik , untuk memasukkan komoditi yang lain.
Gambar 35 Pengisian Data Komoditi Utama yang Diimpor





















38

FORM D2. DATA KHUSUS EKSPORTIR
FORM D2.1. Memiliki izin ekspor dari instansi pemerintah

Dipilih Ya apabila perusahaan memiliki izin ekspor (atas komoditi tertentu) dari
instansi pemerintah
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki izin ekspor (atas komoditi tertentu)
dari instansi pemerintah
Apabila memilih Ya maka isi nama instansi penerbit, pilih nama perizinan, isi nomor
dan tanggal perizinan.
Gambar 36 Pengisian Data Izin Ekspor

FORM D2.2. Pemenuhan kewajiban kepabeanan

Dipilih sesuai cara pemenuhan kewajiban kepabeanan yang dilakukan / akan
dilakukan oleh perusahaan.
Apabila pemenuhan kewajiban ada yang dikuasakan, maka data NPWP dan nama
PPJK harus diisi.
Gambar 37 Pengisian Pemenuhan Kewajiban Kepabeanan

39

FORM D2.3. Media yang digunakan untuk menyelesaikan PEB

Dipilih sesuai media yang digunakan / akan digunakan dalam penyelesaian
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Jika media yang digunakan dalam penyelesaian PEB adalah PDE Eksportir, maka
nomor PDE Kepabeanan harus diisi.
Gambar 38 Pengisian Media Penyelesaian PEB


FORM D2.4. Memiliki ahli kepabeanan

Dipilih Ya apabila perusahan memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi sebagai ahli
kepabeanan.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi
sebagai ahli kepabeanan.
Apabila memilih Ya maka nama, jabatan, nomor seri dan nomor sertifikat ahli
kepabeanan terkait harus diisi.
Contoh pengisian data ahli kepabeanan dapat dilihat pada Gambar 39
Catatan: Kualifikasi sebagai ahli kepabeanan dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat ahli kepabeanan
yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian
Keuangan.

FORM D2.5. Tergabung dalam Asosiasi Usaha Eksportir

Dipilih Ya apabila perusahan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang ekspor.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang
ekspor
Apabila memilih Ya maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota
asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).


40

Gambar 39 Pengisian Data FORM D2.4 dan 5


FORM D2.6. Komoditi Utama yang Diekspor

Diisi dengan uraian singkat barang yang dapat menunjukkan jenis barang secara
spesifik serta 6 (enam) digit pertama nomor HS.
Setiap isian komoditi harus dipilih antara:
o Rencana apabila komoditi tersebut belum pernah diimpor, atau
o Realisasi apabila komoditi tersebut sudah pernah diimpor
Catatan: Jika komoditi lebih dari 1 (satu), klik , untuk memasukkan komoditi yang lain.
Gambar 40 Pengisian Data Komoditi Ekspor

41

FORM D3. DATA KHUSUS PPJK
FORM D3.1. Perizinan Sebagai PPJK
Petunjuk pengisian
Nomor Pokok PPJK: Diisi Nomor Pokok PPJK
Nomor dan tanggal Surat Keputusan: Diisi nomor dan tanggal Surat Keputusan
sebagai PPJK.
Nomor dan tanggal Surat Keputusan perubahan Terakhir: Nomor dan tanggal Surat
Keputusan Perubahan terakhir PPJK (apabila ada)
Contoh pengisian data Perizinan PPJK dapat dilihat pada Gambar 41
Gambar 41 Pengisian Data Perizinan PPJK


FORM D3.2. Ahli Kepabeanan
Petunjuk pengisian
Diisi sesuai jumlah ahli kepabeanan yang terdaftar/dimiliki oleh perusahaan
Nama: Diisi nama ahli kepabeanan
Jabatan: Diisi njabatan ahli kepabeanan dalam perusahaan.
Alamat: Diisi alamat ahli kepabeanan sesusi dengan bukti identitas yang
bersangkutan. Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, kode pos, nomor telepon dan faksimili serta status
penguasaan lokasi usaha sama dengan tatacara pengisian kantor.
Nomor seri sertifikat: Diisi nomor seri sertifikat ahli kepabeanan.
Nomor sertifikat: Diisi nomor sertifikat ahli kepabeanan


42

Gambar 42 Pengisian Data Perizinan PPJK

FORM D3.3. Pelanggan Utama

Dipilih Yaapabila perusahaan memiliki pelanggan utama (customer) utama dalam
usahanya sebagai PPJK.
Dipilih Tidakapabila perusahaan tidakmemiliki pelanggan utama (customer) utama
dalam usahanya sebagai PPJK.
Apabila memilih Yamaka NPWP dan nama pelanggan utama harus diisi
Contoh pengisian data pelanggan utama dapat dilihat pada Gambar 43
Gambar 43 Pengisian Data Pelanggan Utama


43

FORM D3.4. Usaha Lain selain PPJK

Dipilih Ya dan diisi jenis usaha apabila perusahaan memiliki usaha lain selain
bidang usaha PPJK, Importir, Eksportir, atau Pengangkut.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki usaha lain selain bidang usaha
PPJK, Importir, Eksportir, atau Pengangkut.

FORM D3.5. Nomor PDE kepabeanan (EDI Number)

Dipilih Ya dan diisi Nomor PDE kepabeanan (EDI Number) apabila perusahaan
memiliki Nomor PDE kepabeanan.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak memiliki Nomor PDE kepabeanan.

FORM D3.6. Tergabung dalam asosiasi usaha PPJK

Dipilih Ya apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang
pengurusan jasa kepabeanan.
Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak tergabung Dipilih Tidak apabila
perusahaan tidak.
Apabila memilih Yamaka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota
asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).
Gambar 44 Pengisian Data pada FORM D3.4, 5, dan 6











44

FORM D.4 DATA KHUSUS PENGANGKUT
FORM D.4..1 Jenis Usaha Angkutan

Dipilih sesuai jenis usaha angkutan (dapat lebih dari satu)
Nomor perizinan dan tanggal : diisi nomor dan tanggal surat izin usaha angkutan
terkait yang dimiliki perusahaan.

Gambar 45 Pengisian Data Jenis Usaha Angkutan


FORM D.4..2. Sarana Pengangkut yang dimiliki
a. Sarana pengangkut air

- Diisi sejumlah sarana pengangkut yang dimiliki
- Nama sarana pengangkut: diisi nama sarana pengangkut sebagaimana yang
tercantum pada lambung / badan sarana pengangkut.
- Nomor register : diisi nomor register sarana pengangkut
- Kapasitas muatan: diisi jumlah kapasitas maksimal penumpang (orang) dan / atau
barang (dalam MT)
- Jenis trayek: dipilih antara Tidak Terjadwal atau Terjadwal. Apabila dipilih
Terjadwal maka harus diisi rute trayek.
Catatan: Jika perusahaan sebagai Agen Pengangkut, data Nama Sarana Pengangkut isikan "NIHIL"








45


Gambar 46 Pengisian Data Sarana Pengangkut Air

b. Sarana pengangkut Udara

Diisi sejumlah sarana pengangkut yang dimiliki
Nama sarana pengangkut: diisi nama sarana pengangkut sebagaimana yang
tercantum pada lambung / badan sarana pengangkut.
Nomor register : diisi nomor register sarana pengangkut
Jenis sarana pengangkut : dipilih antara Penumpang atau Kargo.
Jenis trayek: dipilih antara Tidak Terjadwal atau Terjadwal. Apabila dipilih
Terjadwal maka harus diisi rute trayek.
Contoh pengisian data sarana pengangkut udara dapat dilihat pada Gambar 47

Gambar 47 Pengisian Data Sarana Pengangkut Udara
46


c. Sarana pengangkut darat
Petunjuk pengisian
Diisi sesuai jenis dan jumlah sarana pengangkut yang dimiliki
Dapat diisi untuk lebih dari satu jenis sarana pengangkut.
Contoh pengisian data sarana pengangkut darat dapat dilihat pada Gambar 48
Catatan: Sarana Pengangkut Darat diisikan dalam hal perusahaan bergerak di bidang pengurusan Empty
Container


Gambar 48 Pengisian Data Sarana Pengangkut Darat dan Asosiasi Pengangkut

FORM D4.3. Tergabung dalam asosiasi usaha pengangkut

Dipilih Ya apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang
pengangkut.
47

Dipilih Tidak apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang
pengangkutan.
Apabila memilih Ya maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota
asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).
Contoh pengisian data asosiasi usaha pengangkut dapat dilihat pada Gambar 48

You might also like