You are on page 1of 3

semangat brada kalo kamu pengen jadi sound engineer yang inovatif emang harus kerja keras dan

banyak-
banyak berekperimen dengan sound. Saya mo coba bantu brada Labirin sekalian dengan memberikan
sedikit gambaran tentang equing, biar makin gape ngolah soundnya. Ilmu ini saya dapat dari para guru
sound enginer profesional loch, silakan di simak baik-baik
Kick Drum
High pass filter di freq 60Hz dapat mempertegas karakter dari kick drum.
Sedikit cut di freq 160Hz, 800Hz dan1.3kHz pada kick drum sebagai potongan space untuk tone dasar
gitar bass.
Freq 80Hz dan 100Hz adalah fundamental (punch) dari kick berada.
Boost di area freq 200Hz-300Hz memberikan karakter sound yang warm bagi kick drum.
Boost di area freq 7kHz menciptakan rasa metallic sound pada kick drum.
Snare Drum
Boost di low freq (150-300Hz) dapat membuat suara snare terasa lebih gemuk/fat.
Freq di bawah 150Hz biasanya tidak diperlukan, disarankan untuk sebuah high pass filter.
Boost di low-mid (250-1.5kHz) dapat menjadikan suara snare terdengar warmer.
Cut di freq 5kHz dapat memberi sedikit distance, dan itu mungkin berarti sedikit boost di freq 10kHz
untuk brighten.
Area freq antara 6-10kHz adalah area dari rattling snare berada.
Toms Drum
Freq 100Hz kebawah adalah range freq yang tidak perlu cut dengan high pass filter.
Terlalu banyak boost di low-end hanya akan menutupi harmonis dan bunyi alami dari tom. Pikirkan
warna suaranya bukan suara yang sekedar big pada low-end.
Freq 1-3 kHz adalah range freq dari ringing atau rattling dari tom.
Floor tom dapat dibuat lebih berisi dengan mem-boost di area sekitar 100Hz, sementara rack tom
membalas dengan boost di area up hingga 300Hz.
Hi-hats Drum
High pass filter di 200Hz untuk membersihkan suara tidak berguna atau berlumpur.
Mid range (600-800Hz) adalah fundamental/area utama dari hi-hat.
Boost di freq 1-6kHz untuk memperoleh ringing overtone tambahan dari hi-hat.
Boost di freq 8-12kHz untuk menghasilkan suara yang mendesis (sizzle), sebaliknya cut pada area freq
yang sama dapat membuang hiss (semacam noise).
Low pass filter di freq 12.5kHz dapat mem-brighten up suara hi-hat.
Cymbal Drum
Berikan high pass filter dan low pass filter.
Jangan terlalu banyak EQ di sini, biar karakter asli suaranya tidak berubah.
Cut di freq 200Hz bisa mengurangi gong dari sound.
Cut di freq 400Hz bisa mengurangi ambiance yang berlebih.
Boost di antara 100 dan 300Hz adalah penekanan clunk dari stick pada ride cymbal dan hi-hat.
Gitar Bass
Biasanya perlu di boost di mid range (sekitar 400Hz) dan mungkin di high agar soundnya terdengar
lebih baik di speker kecil.
High pass filter di bawah 150Hz untuk membuang mask/penutupan dan mengurangi boom yang akan
meningkatkan overtones.
Area freq 800Hz adalah area fundamental dari kejernihan suara gitar bass.
Area freq 80-100Hz adalah area punch dari aliran pop ballads.
Freq 120-350Hz adalah area karakter real dari sound bass yang warm.
Boost di freq 3kHz untuk kejernihan suara pluck/picking pada gitar bass.
Boost di freq 5kHz untuk kejernihan suara petikan/finger pada gitar bass.
Boost di freq 7kHz untuk kejernihan suara petikan/finger pada gitar bass akustik.
Gitar Rhythm
Jika ada lebih dari satu gitar, EQ di berikan pada freq yang berbeda dan di atur untuk saling
melengkapi.
Untuk menjadikan keseluruhan sound terdengar lebih smooth, cut pada bagian sound yang berisi
distorsi atau di beri low pass filter.
Untuk membuat sound rhythm terdengar lebil tebal dan lebar adalah dengan membuat dua buah track
mono pada rhythm (kanan dan kiri) kemudian berikan setingan EQ yang berbeda.
High pass filter di freq 80 Hz dapat mengurangi noise dan hum.
Boost di freq 125-250Hz untuk menjadikan sound terdengar warmer.
Boost di freq 2-5kHz adalah fundamental kejernihan dari rhythm dan akustik.
Boost di freq 5kHz untuk menegaskan attack dan suara yang lebih brightness.
Gitar Lead
Sound gitar yang tipis mingkin perlu di boost pada area mid dan low tergantung pada suara yang
diinginkan.
High pass filter di freq 80 Hz untuk mengurangi noise dan hum.
Mengatur freq di mid range (400-800Hz) adalah area pembentukan tones.
High range-nya ada di area 1-5kHz menghasilkan suara yang brightness.
Cut di freq 800Hz dapat membuang suara cheap (murah) pada gitar.
Penekanan distorsi ada pada area 8kHz untuk lead dan 6kHz untuk rhythm.
Gitar Akustik
High pass filter di freq 80 Hz untuk membuang noise dan hum.
Boost di sekitar 80-120Hz menghasilkan sound low-end yang berat.
Boost di freq 200-300Hz menciptakan lebih banyak boom dari sound.
Area freq 1-1.5kHz cendrung sedikit nasal (tidak jelas).
Area freq 5-10kHz menekankan karakter the jangle atau sparkle (kilau) dari string gitar.
Vokal
High pass filter di bawah 100Hz dapat mengurangi plosive/letupan dan meng-handle noise.
Area freq 160-250Hz adalah area fundamental dari vokal.
Freq antara 315-500Hz area penting untuk kualitas vokal.
Low-mid (200-1000Hz) area penegasan huruf vokal dan menambah tone yang lebih rich.
High-mid (2-3kHz) adalah solusi untuk kejelasan huruf konsonan tapi hati-hati dengan sizzling.
Area freq 1.25-8kHz adalah area untuk menentukan kecerahan vokal (aksen).
Terlalu banyak boost di 1-4kHz dapat menciptakan kepenatan pada sound.
Agar tidak hilang di antara sound gitar dapat diterapkan aturan berlawanan. Boost di mid pada vokal
dan cut di mid pada gitar atau sesuatu yang mirip.
Suara hidung (nasal) berada pada freq sekitar 1-3kHz.
Cut di freq 3kHz dapat meningkatkan breathy dan suara yang lembut pada background vokal.
Boost di freq 4-5kHz akan menambah rasa presense pada vokal.
Cut di freq 5-16kHz untuk mengurangi hiss dan sibilance.
Synthezier
Jika hanya sebagai support, menipiskannya di mid saja sudah cukup.
Jika dijadikan present, berikan boost di mid-end.
Boost di 100hz akan membuat suara piano warm.
Boost di 3kHz untuk menambahkan attack.
Boost di 7 kHz untuk menambah ketajaman pada synthezier, gitar rock, gitar akustik dan piano.
Boost di 15kHz dapat membuat sampel suara synthezier lebih realistis.
Pedoman di atas memang saya peroleh dari para guru sound engineers profesional dari berbagai majalah
luar dan mungkin hanya sedikit yang dari saya, tapi saya nggak akan kasih tau yang mana. Terlepas akurat
atau tidaknya informasi di atas, semua tergantung keberuntungan brada saja. Yang pasti sich, gak ada
aturan baku dalam mengolah serta menentukan karakter dari setiap sound, semua terserah brada dalam
mengambil keputusan. Sampai hasilnya enak.., paling cuma itu tujuan akhir yang harus brada capai.
End

You might also like