You are on page 1of 3

13

BAB I
PENDAHULUAN





I.1. Latar Belakang
Kepentingan untuk menggantikan gigi yang hilang pada pasien yang telah
kehilangan gigi pada regio anterior adalah sesuatu yang umum terjadi, tetapi hal ini
sama pentingnya pada regio posterior. Jika sebuah gigi hilang, maka integritas
struktural dari lengkung gigi akan terganggu, sehingga dibutuhkan penyusunan
kembali gigi-gigi yang hilang agar didapatkan keseimbangan kembali.
1
Salah satu
tujuan untuk menggantikan gigi yang hilang adalah untuk mencegah terjadinya
migrasi gigi, selain untuk pemulihan fungsi estetik, sistem stomatognatik, termasuk
diantaranya pemulihan fungsi bicara, perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan,
pemeliharaan jaringan mulut yang masih tertinggal, dan peningkatan distribusi beban
kunyah.
2

Terdapat beberapa alternatif pilihan perawatan untuk menggantikan gigi yang
hilang, diantaranya adalah penggantian dengan Gigi Tiruan Sebagian Lepas, Gigi
Tiruan Cekat (Gigi Tiruan Jembatan), atau Dental Implant.
1
Telah disebutkan, salah
satu tujuan perawatan penggantian gigi yang hilang adalah untuk mendapatkan fungsi
dan estetis kembali dari gigi tersebut. Maka, untuk mendapatkan fungsi yang optimal
atau kurang lebih sama, Gigi Tiruan tersebut harus memiliki kondisi seperti gigi asli
yang akan digantikan. Bila perawatan penggantian gigi hilang yang dipilih adalah
perawatan Gigi Tiruan Jembatan, maka untuk menyesuaikan kondisi gigi asli yang
akan digantikan adalah dengan melakukan preparasi gigi penyangga.
Prosedur pembuatan Gigi Tiruan Jembatan terdiri atas beberapa tahapan,
diantaranya adalah melakukan preparasi gigi. Preparasi gigi adalah pengambilan/
pengasahan jaringan permukaan gigi dengan tujuan untuk mendapatkan retensi,
menghilangkan undercut, memberikan tempat bagi bahan retainer, penyesuaian
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
14

sumbu mahkota gigi dengan arah pasang Gigi Tiruan Jembatan dan memungkinkan
pembentukan retainer sesuai dengan bentuk anatomi.
3
Untuk dapat memenuhi syarat-syarat hasil preparasi yang ideal, maka operator
harus mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip preparasi yang benar. Salah satu
prinsip preparasi yang harus diketahui adalah banyaknya reduksi aksial dan insisal
(untuk gigi anterior)/ oklusal (untuk gigi posterior). Dalam hal ini operator harus
mengetahui banyaknya pengambilan jaringan mahkota gigi pada preparasi gigi
penyangga yang dibutuhkan untuk pembuatan Gigi Tiruan Jembatan, dan dapat
dilakukan tanpa membahayakan struktur jaringan yaitu sesuai dengan bahan dan
kondisi lokal (tekanan kunyah, dll).
Banyaknya reduksi yang dibutuhkan bervariasi pada tipe mahkota dan
permukaan gigi yang berbeda. Reduksi juga dipengaruhi oleh posisi dan susunan gigi
dalam rahang, hubungan oklusal, estetik, pertimbangan periodontal, dan morfologi
gigi.
4
Seperti kita ketahui bahwa mahasiswa yang baru memasuki pendidikan profesi
Kedokteran Gigi harus dapat menerapkan pemahaman teori pada kerja klinik.
Peningkatan keterampilan klinik harus dilakukan oleh mahasiswa profesi, dan hal ini
dapat berhasil jika ditunjang dengan pemahaman teori yang baik. Maka dengan
penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai
prinsip dan teknik preparasi yang benar, terutama tentang rata-rata banyaknya
pengambilan jaringan gigi penyangga posterior atas dan bawah untuk restorasi Gigi
Tiruan Jembatan. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan mahasiswa profesi
memiliki persiapan ketika akan mengaplikasikannya pada pasien.

I.2. Rumusan Permasalahan
Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi
peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Berapa rata-rata banyaknya pengambilan jaringan gigi penyangga posterior atas
dan bawah dalam preparasi Gigi Tiruan Jembatan?

I.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui rata-rata banyaknya pengambilan jaringan gigi penyangga posterior
atas dan bawah dalam preparasi Gigi Tiruan Jembatan.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
15



I.4. Manfaat Penelitian
Penulis berharap setelah didapat data-data yang diinginkan, penelitian ini
dapat berguna bagi:
1. Mahasiswa Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa pendidikan
profesi dalam hal pemahaman mengenai prinsip dan teknik preparasi gigi
penyangga yang benar untuk restorasi Gigi Tiruan Jembatan, serta sebagai
persiapan untuk mengaplikasikannya pada pasien yang akan dirawat
dengan Gigi Tiruan Jembatan.
2. Peneliti bidang Ilmu Gigi Tiruan Cekat,
Menambah pengalaman peneliti (pemula) dalam melakukan sebuah
penelitian ilmiah serta menambah wawasan di bidang ilmu Prosthodonsia.
Sebagai data awal untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dalam
bidang ilmu Gigi Tiruan Cekat.

















Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

You might also like