You are on page 1of 34

1

SKENARIO 2 BLOK REPRO VANIA FILDZA (1102009291)



KEHAMILAN

LO 1. Memahami dan menjelaskan fisiologi pada kehamilan

1.1 Menjelaskan proses terjadinya kehamilan
a. Fertilisasi

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen- mikrofilamen fimbria
infundibulum tuba ke arah ostium tuba abdominalis, disalurkan terus ke arah medial. Ovum
ini mempunyai diameter 100 (0,01 mm). Di tengah tengahnya dijumpai mikronukleus
yang berada dalam metaphase pada pembelahan pematangan kedua, terapung-apung dalam
sitoplasma yang kekuning-kuningan yaitu vitelus. Vitelus ini mengandung banyak zat
karbohidrat dan asam amino.
Ovum dilingkari oleh zona pelusida. Di luar zona pelusida ini ditemukan sel-sel korona
radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitelina, tempat benda-benda kutub. Bahan-
bahan dari sel-sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalui saluran halus di zona
pelusida. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam perjalanan ovum, diampula tuba makin
berkurang, sehingga ovum hanya dilingkari oleh zona pelusida pada waktu berada dekat
pada perbatasan ampula dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi.
Setelah ditaruh di vagina saat ejakulasi, sperma-sperma tersebut ditumpahkan di fornix
vagina dan harus berjalan melewati kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur di
sepertiga atas oviduktus. Rintangan pertama adalah melewati kanalis servikalis. Sewaktu
kadar estrogen tinggi seperti yang terjadi saat folikel matang akan berovulasi, mucus serviks
2

menjadi cukup tipis dan encer untuk dapat ditembus oleh sperma. Setelah sampai uterus,
kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, saat mencapai oviduktus sperma harus
bergerak melawan silia, gerak ini dipermudah oleh kontraksi antipristaltik otot polos
oviduktus.
Fertilisasi adalah penyatuan ovum dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula
tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum,
diakhiri dengan fusi materik genetik. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses
kapasitasi mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum.
Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula harus melewati korona radiata
dan zona pelusida. Enzim-enzim akrosom, yang terpajan saat membran akrosom rusak saat
sperma berkontak dengan korona radiata, memungkinkan sperma membuat terowongan
menembus sawar-sawar protektif tersebut.
Sperma pertama yang mencapai ovum itu
sendiri berfusi dengan membran plasma
ovum, memicu suatu perubahan kimiawi di
membran yang mengelilingi ovum sehingga
lapisan ini tidak lagi dapat ditembus sperma
lain (Fenomena Black To Polyspermy).

Kepala sperma yang berfusi secara
bertahap tertarik ke dalam sitoplasma ovum
oleh suatu kerucut tumbuh yang
menelannya. Dalam proses ini ekor sperma
yang membawa informasi genetik yang
krusial. Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma memicu pembelahan meiosis akhir oosit
sekunder. Dalam satu jam, nukleus sperma dan ovum menyatu. Selain menyumbang separuh
dari kromosom ke ovum yang dibuahi, yang sekarang disebut zigot, sperma pemenang ini
juga mengaktifkan enzim-enzim ovum yang essensial untuk program pengembangan
embrionik dini.

b. Nidasi (implantasi)
Selanjutnya pada hari ke-4 hasil konsepsi menjadi blastokista, yang bagian luarnya
tropoblas dan dibagian dalamnya disebut inner cell. Massa inner cell ini berkembang
menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta.
Tropoblas mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan
endometrium dalam masa sekresi, dengan sel-sel desidua. Sel-sel desidua ini besar-besar dan
mengandung lebih banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Keberhasilan
nidasi dan plasentasi yang normal adalah hasil keseimbangan proses antara trofoblas dan
endometrium.
3

Perkembangan differensiasi trofoblas, sitotrofoblas yang belum berdiferensiasi dapat
berkembang dan berdiferensiasi menjadi 3 jenis :
- Sinsisiotrofoblas : aktif menghasilkan hormone (hCG)
- Trofoblas jangkar ekstravili yang akan menempel pada endometrium
- Trofoblas yang invasive















Ketika blastokista siap melaksanakan implantasi, permukaannya menjadi lengket. Pada
saat ini endometrium siap menerima mudigah. Blastokista melekat ke lapisan dalam uterus
di sisi massa sel dalamnya. Implantasi dimulai ketika sel-sel trofoblastik yang melapisi
massa sel dalam mengeluarkan enzim-enzim proteolitik sewaktu berkontak dengan
endometrium. Enzim-enzim ini mencerna jalan diantara sel-sel endometrium, sehingga
genjel-genjel sel-sel trofoblas yang berbentuk seperti jari dapat menembus ke dalam
endometrium, tempat sel-sel tersebut terus mencerna sel uterus. Melalui efek kanibalnya,
trofoblas melaksanakan fungsi ganda, yaitu:
1. Menyelesaikan implantasi sewaktu membuat lubang di endometrium untuk blastokista
2. Menyediakan bahan bakar metabolik serta bahan-bahan dasar untuk mudigah yang
sedang berkembang karena sel-sel trofoblastik menguraikan jaringan endometrium yang
kaya akan gizi.








4

Dirangsang oleh invasi trofoblas, jaringan endometrium di tempat kontak mengalami
perubahan-perubahan dramatis yang meningkatkan kemampuannya menunjang mudigah.
Sebagai respons terhadap zat perantara kimiawi yang dikeluarkan oleh blastokista, sel-sel
endometrium mengeluarkan prostaglandin yang bekerja secara lokal untuk meningkatkan
vaskularisasi, menyebabkan edema, dan meningkatkan simpanan zat gizi. Jaringan endometrium
yang mengalami modifikasi tersebut disebut desidua. Ke dalam jaringan desidua yang super-
kaya inilah blastokista tertanam. Setelah blastokista masuk ke dalam desidua melalui aktivitas
trofoblastik, terbentuk selapis sel endometrium yang menutupi permukaan lubang, sehingga
blastokista benar-benar tertanam di lapisan dalam uterus. Lapisan trofoblas terus mencerna sel-
sel desidua di sekitarnya dan menyediakan energi bagi mudigah sampai plasenta terbentuk.



c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan structural dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio
kedalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-
18 minggu setelah fertilisasi.
Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil
konsepsi, trofoblas invasif telah melakukan
penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan-
ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh-
pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini
berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan
interviller dimana vili korialis seakan-akan
terapung-apung diantara ruangan-ruangan tersebut
sampai terbentuknya plasenta.

Tiga minggu pascafertilisasi sirkulisasi darah dini dapat diidentifikasi dan dimulai
pembentukan vili korialis. Sirkulisasi darah janin ini berakhir dilengkung kapilar di dalam
vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh arteri
5

spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterina. Vili korialis ini akan tumbuh menjadi suatu
massa jaringan yaitu plasenta.
Villi terdapat di seluruh permukaan blastosis. Dengan demikian membesarnya blastosis,
desidua superfisial (desidua kapsularis) akan tertekan dan kehamilan akan semakin
mengembang ke arah dalam cavum uteri.
Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya.
Hal ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan. Permukaan
blastosis menjadi halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve. Pada sisi yang
berlawanan, villi mengalami pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion
Frondusum. Dengan semakin luasnya ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel
dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi obliterasi
Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi desidua. Pada proses ini, kelenjar
dan stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi
membentuk sinusoid.

1.2 Menjelaskan perkembangan janin
Minggu ke-1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir Anda

Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa
telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah
kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah
nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi
matahariSel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan

5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada
akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.

Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung
telur
Minggu ke-2:
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
6

kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium

Minggu 3:
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu ke-4 :
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
- HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang
belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.
Minggu ke-6 :
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak

Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru

Minggu ke 8:
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.
Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.
7

Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

Minggu ke-12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap
hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar
untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak
8

Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutup.

Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak !
Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram

Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk.
Sidik jari sudah mulai terbentuk

Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan
Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu ke-20 :
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
9

kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat

Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional

Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal

Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan
cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-
paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan
fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena
di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai
650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
10

disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum
sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup.

Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya,
rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari
bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-
1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar
untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri
perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana
senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini
si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan
tinggi 39-40 cm.

Minggu ke-31 :
11

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang
akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya.
Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat
penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase
ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan
bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560
gram dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan
sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa
bermimpi,

Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
12

kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm

Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu hamil
1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk
elastisitas / kelenturan uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

13

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada
kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi
satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi
segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur,
kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin
dannyawa ibu.Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen
dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide /
kebiruan.Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala
keputihan.

2. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah
kebiruan (tanda Chadwick).

3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat.
Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak
terjadi siklus hormonal menstruasi.

4. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan
produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum.
Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting
susu membesar dan menonjol.

5. Peningkatan berat bedan selama kehamilan
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg,
berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan
volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

6. Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
14

compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional
residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

7. Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain
itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih
sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam
lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak
sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

8. Sistem sirkulasi / kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
HEMODINAMIK maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,kemudian bertambah
secara perlahan sampai akhir kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh,
peningkatan TBW / total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik
untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit
meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac
output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak
sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi
antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila
leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3,
tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan.
Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah
meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena
15

terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1,
alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.

9. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidra tmeningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).
Kebutuhan protein 1g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar
kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,
magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk
pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada
kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara
bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta
lainnya, hormon2ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).Selain itu
terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

10. Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen
dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-
150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan
hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.

Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan
berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (->
linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

11. Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga
kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.Umumnya
kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan
pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan
baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap
16

hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi
mungkin juga hal-hal lain), tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan
akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak
mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan
usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.

LO 2. Memahami dan menjelaskan anemia pada kehamilan

2.1 Menjelaskan definisi anemia pada kehamilan
Anemia
Anemia, adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin atau sel darah merah dalam darah
sangatlah rendah.
Hemoglobin Adalah senyawa dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut zat oksigen ke
dalam sel sel tubuh.

Gejalanya :
Kulit/bibir/lidah/kuku/kelopak mata bagian dalam pucat.
Mudah lelah ,lesu
Sesak napas terutama setelah olahraga.
Denyut jantung cepat (palpitasi )

Penyebab Umum :
Kurang Zat Besi dan atau vitamin B12 dalam diet.
Kehilangan darah seperti mimisan (pendarahan hidung secara spontan)
Menstruasi Berat,wasir berdarah,pendarahan tukak lambung.
Kehamilan karena dibutuhkan lebih banyak zat besi bagi pertumbuhan janin.
Gangguan produksi hemoglobin karena faktor keturunan misalnya Talasemia,yaitu
kelainan darah (pada talasemia ringan hanya terjadi anemia ringan yang jarang menjadi
keluhan penderita.Talasemia berat,ditemukan gangguan bentuk tulang dan anemia berat
sehingga membutuhkan transfusi darah setiap bulan )

1. Anemia Dalam Kehamilan
Secara fisiologik konsentrasi hemoglobin menurun secara relative pada masa kehamilan normal
karena plasma darah bertambah. Kebutuhan rata-rata zat besi (Fe) adalah 4 mg/hari, kian
meningkat sesuai dengan pertambahan usia kehamilan. Fe yang berasal dari makanan tersedia
sebanyak 25 mg/hari, tetapi karena yang diresorbsi hanya sekitar sepuluh persennya, maka pada
umumnya ibu hamil memerlukan tambahan 100 mg Fe dan 300 mg asam folat
perhari memerlukan tambahan 100 mg Fe dan 300 mg asam folat perhari agar tidak terjadi
penurunan feritin serum sebanyak 26 mg perliter pada kehamilan 28 minggu keatas.

17

Menurut WHO, seorang ibu hamil baru disebut menderita anemia bila kadar Hb-nya kurang dari
11 gr%. Disebut anemia berat atau anemia gravis bila kadar Hb-nya kurang dari 6 gr%.
Kadar Hb normal bagi wanita tidak hamil :
a. Hemoglobin : 12 15 gr%
b. Hematokrit : 34 54 gr%.
Penyebab menurunnya kadar Hb dalam tubuh ibu hamil :
a. Kurangnya gizi (malnutrisi) akibat kurang protein, mineral
b. Kurang zat besi dalam makanan
c. Malabsorbsi
d. Banyak kehilangan darah (sewaktu persalinan yang terdahulu, sewaktu haid, dan lain-lain).
e. Penyakit-penyakit kronis (TBC, paru-paru, cacing usus, malaria, dll).

Dalam kehamilan, terjadi pengenceran darah secara fisiologik untuk meringankan kerja jantung.
Akibat pengenceran ini, jumlah darah bertambah (hipervolemia). Kadang-kadang pertambahan
sel-sel darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma darah, yaitu :
a. Sel-sel darah bertambah 18 %
b. Plasma darah bertambah 30 %
c. Hemoglobin akan menurun
Hasil konsepsi memerlukan 0,5 gr zat besi untuk pertumbuhannya, yang merupakan 1/10 dari
seluruh zat besi yang ada dalam tubuh. Pada bulan ke 5 6 kehamilan, janin membutuhkan zat
besi. Anemia tidak akan terjadi dalam kehamilan bila cadangan zat besi dalam
hati, limpa dan sumsum tulang cukup.


2.2 Menjelaskan jenis-jenis anemia dalam kehamilan
a. Anemia karena kekurangan zat besi.
Ini adalah jenis anemia yang paling sering dijumpai (62,3%). Penyebabnya adalah kekurangan
zat besi dalam makanan, yang bisa terjadi karena gangguan resorbsi, gangguan pencernaan dan
terlalu banyak zat besi keluar (terbuang) dari badan (perdarahan). Dalam kehamilan terlebih-
lebih pada kehamilan kembar, keperluan zat besi bertambah terutama pada trimester terakhir.
Didaerah khatulistiwa, zat besi lebih banyak keluar dari tubuh melalui air keringat dan kulit.

Ciri-ciri karena kekurangan zat besi adalah :
1) Terjadi mikrositosis dan hipokhromasia (anemia defisiensi berat).
2) Kadar serum zat besi rendah.
3) Daya ikat serum zat besi tinggi.
4) Protoparfirin eritrosit tinggi
5) Tidak di temukan hemosiderin dalam sumsum tulang.
6) Kadar ferritin rendah.
Pengobatannya dengan :
1) Terjadi mikrositosis dan hipokhromasia (anemia defisiensi berat).
18

2) Memakan makanan yang banyak mengandung zat besi.
3) Suplementasi oral.
4) Peroral : Sulfas ferosus 0,20 mg 3-5 kali per hari.
5) Parenteral : Imferon, jectoper, i.m. atau i.v.

b. Anemia Megaloblastik
Penyakit ini disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, vitamin
B12 dan erat hubungannya dengan malnutrisi.
1) Asam folik 15 30 mg/hari
2) Vitamin B12 3 x 1 tablet / hari
3) Sulfas ferosus 3 x 1 tablet / hari
4) Pada kasus yang berat : transfusi darah.

c. Anemia Hipoplastik.
Pada wanita hamil, anemia hipoplastik dapat terjadi karena sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Penyebab anemia hipoplastik dalam kehamilan belum diketahui
secara pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Rontgen, keracunan atau obat-obatan
kemungkinan adanya reaksi imunologis selama kehamilan. Apabila wanita hamil selama masa
nifas, anemia hipoplastik akan sembuh sendiri.

d. Anemia Hemolitik.
Anemia jenis ini disebabkan oleh terjadinya penghancuran sel-sel darah merah lebih cepat dari
perbuatannya. Faktor-faktor penyebabnya adalah :
1) Faktor intrakorpuskuler : dijumpai pada anemia hemolitik herediter, talasemia, anemia sel
sabit, hemoglobinopati dan paroksismal nokturnal hemoglobinuria.
2) Faktor ekstrakorpuskuler : dijumpai pada malaria, sepsis, keracunan zat logam (arsen, dan
sebagainya), obat-obatan, dan sebagainya.
Gejala utamanya adalah : anemia dengan kelainan-kelainan dari penyebab hemolitik,
kelelahan, kelemahan, subikterik.
Pengobatan : Tergantung penyebabnya. Transfusi darah adalah yang paling efektif.
Karena proses hemodilusi yang terus berlanjut pada masa kehamilan, pemeriksaan Hb pada
kunjungan pertama periksa hamil tidak menjamin tidak akan terjadinya anemia pada usia
kehamilan selanjutnya.

2.3 Menjelaskan dampak anemia pada kehamilan
PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS
1. Keguguran
2. Partus prematurus
3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah.
4. Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan
5. Syok
19

6. Afibrinogemia dan hipofrinogenemia.
7. Infeksi Intrapartum dan dalam nifas.
8. Bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung, yang bukan saja
menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa fatal.
PENGARUH ANEMIA TERHADAP HASIL KONSEPSI
Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah :
1. Kematian mudigah (Keguguran).
2. Kematian janin dalam kandungan.
3. Kematian janin waktu lahir (stillbirth),
4. Kematian perinatal tinggi,
5. Prematuritas.
6. Dapat terjadi cacat-bawaan.
7. Cadangan besi kurang
Dampak Anemia Defisiensi Besi
Pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh dan
gangguan penyembuhan luka. Abortus, lahir prematur, lamanya waktu partus karena kurang daya
dorong rahim, pendarahan post partum, rentan infeksi, rawan dekompensasi cordis pada
penderita dengan Hb kurang dari 4 g persen. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan
shock bahkan kematian ibu saat persalinan, meskipun tak disertai pendarahan
Kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta cacat bawaan.


LO 3. Memahami dan menjelaskan tentang persalinan

3.1 Menjelaskan Fisiologi persalinan
PERSALINAN
Definisi
a. Menurut Cara Persalinan
1) Partus normal disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi dengan
tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai bayi dan ibu,
yang umumnya berlansung kurang dari 24 jam.
2) Partus abnormal yaitu persalinan parvaginan dengan bantuan alat-alat atau
melalui dinding perut dengan operas caesarea.
b. Menurut Usia Kehamilan
1) Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup
(viable) berat janin di bawah 1000 gram, usia kehamilan di bawah 28 minggu.
2) Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28-36
minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000-2500 gram.
3) Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada kehamilan 37-40
minggu, janin matur, berat badan diatas 2500 gram.
20

4) Partus post maturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau
lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut post matur.
5) Partus presipatatus adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin di kamar
mandi, di atas beca dan sebagainya.
6) Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik.

Sebab-sebab Yang Menimbulkan Persalinan
Adapun yang menyebabkan persalinan belum benar, yang ada hanyalah teori-teori yang
kompleks, antara lain karena faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh
tekanan pada syaraf dan nutrisi.
a. Teori Penurunan Hormon
1-2 minggus sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen,
progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
b. Teori Plasenta Menjadi Tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori Distensi Rahim
Rahmi yang besar dan meregang menyebabkan iskemi otot-otot rahim, sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenter.
d. Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus franken hauser). Bila ganglion
ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
e. Induksi Partus

Tanda-tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi kehamilan/persalinan beberapa minggu sebelumnya, wanita hamil
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan.
(Prepatory Stage of Labor). Tandanya adalah sebagai berikut :
a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandun kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah uterus,
kadang disebut false labor pains.
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).
21


Tanda-tanda Inpartu
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan-robekan kecil pada
serviks.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

Tahap Tahap Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
a. Kala I (kala pembukaan)
Waktu untuk pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10 cm ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar.
Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis. Kala
pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
1) Fase laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3
cm berlangsung 7-8 jam.
2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase.
a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 cm.
c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm atau lengkap.
b. Kala II (kala pengeluaran janin)
Pada kala II, his terkoordinir, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan,
karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau BAB, dengan tanda anus
terbuka.

Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka perineum
merenggang, dengan his mengedan terpimpin akan lahirkan kepala, diikuti oleh
seluruh badan janin, kala II pada primi 1 -2 jam, pada multi -1 jam.

c. Kala III (kala pengeluaran uri)
Setelah banyi lahir, kontraksi rahim istirahat sebenar, uterus terata keras dengan
fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri, dalam waktu 1-
5 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, seluruh
22

proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir, pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

Ada 3 tanda lepasnya plasenta :
- Perubahan ukuran dan bentuk uterus.
- Tali pusat memanjang.
- Semburan darah.

Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri :
- Kustner
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas symphisis tali pusat
ditegangkan, jika tali pusat masuk berarti belum lepas, jika diam/maju berarti
sduah lepas.
- Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti
belum lepas, bila diam/turun berarti sudah lepas.
- Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit, bila bergetar kembali berarti belum
lepas, bila diam/turun berarti sudah lepas.

d. Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.

Mekanisme Persalinan
a. Turunnya kepala
Bila his cukup kuat kepala akan turun, dan mulai masuk kedalam rongga panggul.
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat terbagi atas dua keadaan
1) Sinklitismus, yaitu bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu
atas panggul.
2) Asinklitismus ialah, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu
atas panggul.
Asinklitismus terbagi atas dua bagian :
a) Asinklitismus anterior: menurut Naegele ialah apabila arah sumbu kepala
membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.
b) Asinklitismus posterior: menurut Litzman; yaitu keadaan sebaliknya dari
asinklitismus anterior.
Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan dari pada mekanisme
turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di
daerah posterior adalah lebih luas dibandingkan ruangan pelvis di daerah
23

anterior. Hal asinklitismus lebih penting, apabila daya akomodasi panggul
agak terbatas.
b. Fleksi
Kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran paling kecil, yakni dengan
dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkumsirkumferensia
suboksipitobregmatikus (32 cm). Sampai di dasar panggul kepala janin berada
didalam keadaan fleksi maksimal.
c. Rotasi (putaran paksi dalam)
Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intrauterin disebabkan oleh
his yang berulang-ulang. Di dalam hal mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan
berputar kearah depan, sehingga di dasar panggul ubun-ubun kecil berada di bawah
simfisis.
d. Defleksi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil dibawah simfisis,
maka dengan suboksipot sebagai hipomoklion, kepala akan mengadakan gerakan
defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his, vulva lebih membuka dan kepala janin
makin tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding
rektum. Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengedan, berturut-turut
tampak bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
e. Putaran paksi luar
Adalah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan
kedudukan kepala dengan punggung anak.
Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul
bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga
didasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi
depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru kemudian
bahu belakang. Demikian pula dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru
trokanter belakang. Kemudian bayi lahir sepenuhnya.

FISIOLOGI PERSALINAN
(Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC)
JANIN
Hipotalamus

Hipofisis
ACTH
24

Adrenal

Kotrisol

Progesteron Estrogen

IBU
Estrogen

reseptor oksitosin di miometrium

ketanggapan uterus terhadap oksitosin dalam darah
1. kepala janin menekan serviks
yang melunak berfungsi sebagai baji
untuk membuka kanalis serviks
2. peregangan serviks merangsang
pengeluaran oksitosin melalui refleks
neuroendokrin
+ kontraksi uterus +

mendorong janin menekan serviks

sekresi oksitosin pembentukan prostaglandin oleh sel desidua

Stimulan miometrium , meningkatkan kontraksi uterus

Fisiologi persalinan normal, melibatkan 2 hal dibawah ini :
A. Fase-fase persalinan pada uterus
Fase O : fase tenang
- Relaksasi otot miometrium
25

- Fase tenang yang normal ini terjadi pada 95% kehamilan
- Serviks rigid berkontraksi/kokoh
- Kadang2 terjadi kontraksi Braxton-hicks
- Pada fase ini uterus refrakter thd induksi uterotonin

Fase 1 : Persiapan persalinan
- Ketenangan miometrium harus dihentikan
- Terjadi aktivasi uterus
- Perubahan progresif uterus 6-8 mgg terakhir
- Terjadi perubahan serviks : melunak dan berdilatasi
- Fundus uteri memproduksi kontraksi
- Peningkatan yang menyolok reseptor oksitosin pada miometrium
- Peningkatan jembatan antar sel (gap junction) baik jumlah maupun area
- Iritabilitas uterus meningkat
- Responsif terhadap uterotonika
- Transisi waktu antara kontraksi his yang adekuat
- Pembentukan segmen bawah uterus
- Sebelum memasuki fase 2, terjadi peningkatan > 50 kali lipat jumlah reseptor
oksitosin pada miometrium
- Pada serviks terjadi pematangan serviks yang berkaitan dengan 2 perubahan
- Perusakan & penyusunan kolagen dan perubahan dalam jumlah relatif
glikosaminoglikan, yaitu peningkatan asam hialuronat yang bersifat menahan air

Fase 2 proses persalinan
- Sinonim dengan kondisi in partu
- Kontraksi uterus membuat dilatasi serviks
- Pengeluaran janin dan plasenta

Fase 3 puerpurium
- Masa Puerpurium
- Pemulihan ibu dari masa melahirkan anak
- Kontribusi ibu utnuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup anak
- Pemulihan fertilitas ibu
- Miometrium berada dalam keadaan rigid dan berkontraksi terus menerus sehingga
menekan pembuluh darah uterina
- Mencegah perdarahan post partum
- Onset laktogenesis dan milk let down amat penting bagi kelangsungan hidup bayi
- Involusi uterus 4-6 minggu (kembalinya uterus ke bentuk normal lagi)

B. Endokrinologi persalinan
26

Uterotropin
- Zat-zat yang mempersiapkan uterus untuk persalinan
- Pelunakan dan pematangan serviks
- Peningkatan jumlah reseptor oksitosin pada miometrium
- Peningkatan respon kontraktif dari miometrium terhadap uterotonin

Uterotonin
- Zat-zat yang bekerja menyebabkan kontraksi miometrium yang khas pada proses
persalinan aktif yaitu fase 2 persalinan
- Prostaglandin, oksitosin, angiotensin II, arginin vasopresin, bradikinin

LO 4. Memahami dan menjelaskan asupan gizi pada ibu hamil
4.1 Menjelaskan kebutuhan zat gizi
Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil, pertumbuhan
dan perkembangan janin, persalinan dan risiko komplikasi yang terjadi selama kehamilan.

Status
gizi sebelum kehamilan, salah satunya berat badan yang ideal, merupakan faktor kunci yang
akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil secara umum. Pengaturan makanan dan gaya hidup
sehat pada kehamilan dapat menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
Selama kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis untuk menjaga kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin. Beberapa perubahan :
1) perubahan fisiologis saluran cerna meliputi nafsu makan meningkat walaupun kadang disertai
mual dan muntah, penurunan motilitas saluran cerna akibat penurunan kadar progesteron
sehingga terjadi penurunan kadar motilin (hormon yang menstimulasi otot polos saluran cerna)
2) metabolisme basal mulai meningkat yang terjadi akibat peningkatan kebutuhan dan konsumsi
oksigen dan mencapai 15-20% pada akhir kehamilan.

Berat badan lahir yang normal dipengaruhi oleh peningkatan berat badan selama
kehamilan. Rekomendasi The Institute of Medicine menyatakan peningkatan berat badan selama
kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) sebelum kehamilan seperti pada tabel berikut.


Tabel 1. Rekomendasi Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

IMT Sebelum Kehamilan
(kg/m
2
)
Peningkatan Total Berat
Badan (kg)
Rata-rata Peningkatan
Berat Badan (kg/minggu)
a
<19.8 12.5-18 0.5
19.8-26.0 11.5-16 0.4
>26.0-29.0 7-11.5 0.3
>29.0 7

a
trimester kedua dan ketiga

Peningkatan berat badan yang tidak adekuat berhubungan dengan gangguan pertumbuhan
janin, meningkatkan risiko persalinan, dan malnutrisi setelah lahir.
27

KEBUTUHAN ZAT GIZI
Untuk menunjang kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin, diperlukan asupan makronutrien
dan mikronutrien yang adekuat selama kehamilan. Kebutuhan zat gizi ibu hamil di Indonesia
berpedoman pada angka kecukupan gizi (AKG) Indonsia tahun 2004.

Kebutuhan makronutrien meliputi kalori, protein dan lemak. Kalori diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan tumbuh kembang janin dan membentuk jaringan penunjang selama
kehamilan dengan rata-rata tambahan kebutuhan kalori per hari sebesar 100 kkal untuk trimester
pertama dan sebesar 300 kkal untuk trimester kedua dan ketiga. Protein diperlukan untuk
membentuk struktur sel dan jaringan serta penyusun enzim. Kebutuhan protein selama kehamilan
rata-rata ditambah sebesar 17 gram per hari. Kebutuhan protein meningkat terutama pada
trimester ketiga. Lemak merupakan salah satu sumber energi tubuh dan sebagai pelarut vitamin
larut lemak. Kebutuhan lemak tergantung pada kebutuhan energi untuk peningkatan berat badan.
Kebutuhan lemak meliputi asam lemak esensial jenis long chain polyunsaturated fatty acid (LC
PUFA) antara lain asam linoleat dan asam linolenat.
Kebutuhan mikronutrien meliputi vitamin larut air dan larut lemak serta makromineral
dan mikromineral. Asam folat diperlukan terutama untuk mencegah terjadinya neural tube defect
(NTD). Kebutuhan asam folat ditambahkan sebesar 200 mcg dari kebutuhan sebelum hamil
sebesar 400 mcg. Kolin mutlak diperlukan dari bahan makanan sebesar 450 mg per hari karena
bersifat esensial, yang digunakan untuk pembentukkan membran sel, transmisi impul saraf, dan
sumber gugus metil. Vitamin B6 diperlukan untuk mengurangi gangguan mual dan muntah.
Rata-rata tambahan kebutuhan vitamin B6 sebesar 0.4 mg per hari dari kebutuhan sebelum hamil
sebesar 1.3 mg per hari. Pemberian tambahan asam askorbat sebesar 10 mg per hari dari
kebutuhan sebelum hamil. Asam askorbat dapat diberikan diberikan bersama dengan besi untuk
meningkatkan bioavailabilitas besi.

Rata-rata tambahan kebutuhan vitamin A sebesar 300 RE dari kebutuhan sebelum hamil
sebesar 500 RE. Konsumsi vitamin A berlebihan dari diet harus memerlukan pengawasan yang
ketat karena memiliki risiko terjadinya kecacatan janin. Kebutuhan vitamin D, E, dan K tidak
mengalami perubahan selama kehamilan.
Kebutuhan kalsium mengalami peningkatan sebesar 150 mg per hari dari kebutuhan
sebelum hamil sebesar 800-1000 mg per hari. Hormon human chorionic somatomammotropin
akan meningkatkan resorspsi tulang sedangkan hormon estrogen akan menghambatnya.
28

Kebutuhan magnesium dan fosfor tidak mengalami perubahan selama kehamilan. Seng
diperlukan sebagai kofaktor pada sebagian besar metabolisme tubuh. Rata-rata tambahan
kebutuhan seng terus meningkat sampai trimester ketiga sebesar 9 mg per hari. Pemberian
asupan besi akan mempengaruhi absorpsi seng karena kedua mineral tersebut bersifat kompetitif
inhibitor, dimana absorpsi besi lebih besar dibandingkan seng. Iodium diperlukan dalam
pembentukkan tiroksin yang berperan mengatur metabolisme makronutrien. Rata-rata tambahan
kebutuhan iodium sebesar 50 mcg per hari selama kehamilan.
Pemberian suplementasi vitamin dan mineral diindikasikan pada keadaan defisiensi,
namun selama ini suplementasi tetap diberikan pada ibu hamil untuk menjamin kecukupan
mikronutrien selama kehamilan. Salah satu mikronutrien yang diberikan adalah zat besi (Fe) dan
akan dibahas lebih lanjut mengenai aspek gizi besi.

4.2 Menjelaskan zat-zat gizi penting
KALORI ENERGI
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini
digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang
baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan
baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda
terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.
Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya.
Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah
berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori
yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu
anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

PROTEIN
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di
seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada
janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram
dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif
untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging,
ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa
didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan
lainnya.

FOLAT (ASAM FOLAT)
29

Semua wanita yang dapat hamil, sedang merencanakan kehamilan atau dalam masa-masa awal
kehamilan, harus meningkatkan asupan folat hingga 0.4 0.5 mg per hari.
Folat (juga dikenal sebagai asam folat) merupakan kelompok vitamin B yang dapat ditemukan
dalam berbagai jenis makanan seperti yang tercantum pada daftar dibawah ini. Beberapa cereal
untuk sarapan telah difortifikasi dengan folat dan akan tercantum pula pada daftar dibawah.
Jika seorang wanita hamil tidak mengkonsumsi folat dalam jumlah yang cukup, bayi yang
dikandungnya beresiko terkena cacat tabung syaraf (neural tube defects) seperti spina bifida.
Folat yang dikonsumsi pada masa pra konsepsi dan beberapa minggu pertama masa kehamilan,
dapat mencegah 7 dari 10 kasus cacat tabung syaraf.
Sumber Istimewa Asam Folat
Asparagus
Bran Flakes
Brokoli
Brussel sprouts
Kacang polong kecil
Kacang yang dikeringkan
Lentils
Bayam
Sumber Asam Folat yang Sangat Baik
Kol
Kembang kol
Bawang bombay
Jeruk
Jus jeruk
Daun peterseli
Kacang polong
Biji gandum
Roti dari gandum utuh
Sumber Asam Folat yang Baik
Hazelnuts
Vegemite
Lobak
Kentang
Ikan salmon
Stroberi
Tomat
Kacang tanah tawar
Kenari

30

Meskipun hati mengandung asam folat yang tinggi, namun tidak direkomendasikan untuk wanita
yang sedang hamil atau dapat hamil, karena kandungan vitamin A yang tinggi. Selain itu,
terdapat resiko listeriosis dari hati yang masih mentah atau jika hati tidak dimasak dengan
sempurna. Kedua hal ini beresiko pada janin yang sedang berkembang.

ZAT BESI
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang
berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah
untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan
kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu
hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi
dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar
27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah,
ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

ZAT SENG (Zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam
makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam
jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat
ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan,
dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan
tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari)
jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

KALSIUM
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika
trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang
dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi
hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi
akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari.
Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan
teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

VITAMIN C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan
antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen
dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi
31

85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan
seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

VITAMIN A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan,
imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada
buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

DHA
Selama masa kehamilan, asam lemak dokosaheksaenoat (DHA) sangat penting untuk
perkembangan otak bayi. Bayi dalam kandungan anda bergantung pada kecukupan asupan DHA
anda.
Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi DHA dari ibu dapat meningkatkan status DHA
bayi. Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 300 mg DHA per hari.
Contoh sumber DHA adalah: telur, daging, hati, dan ikan. Beberapa minuman formulasi khusus
juga telah diperkaya dengan DHA, misalnya S-26 MAMA*.

KARBOHIDRAT & SERAT
Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting. Bahan makanan sumber
karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan pasta.
Agar kebutuhan energi anda terpenuhi, makanlah 3 porsi karbohidrat/serat makanan setiap hari
(Seiris roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan).
Pilihlah makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalnya havermut, rye (sejenis
gandum), dan gandum. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dan serat dibanding produk
olahannya.
Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi. Makanan
berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar bisa mengatasi
kesulitan buang air besar (konstipasi) tersebut.


4.3 Menjelaskan masalah Anemia dan Asupan Zat Besi
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat besi. Janin yang
sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya hingga 5-6 bulan setelah lahir
sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan.
Kehilangan zat besi selama kehamilan cenderung menurun karena wanita hamil tidak mengalami
menstruasi sehingga bisa menyerap zat besi dari usus dengan lebih baik. Disarankan untuk
mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber zat besi setiap harinya (contoh: daging merah),
dan juga mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber vitamin C (seperti jeruk) untuk
membantu penyerapan zat besi.
32

Rekomendasi Asupan Harian Zat Besi
Rekomendasi Asupan Harian atau Recommended Daily Intake (RDI) zat besi untuk wanita hamil
adalah 22-36 mg (10-20 mg lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil). Jumlah kebutuhan
tersebut tergantung pada jumlah zat besi yang tersimpan pada tubuh seorang wanita sebelum ia
hamil. Jika jumlah simpanan zat besi sangat sedikit, maka wanita tersebut membutuhkan
asupan lebih yang berasal dari suplemen. Namun perlu diingat bahwa suplemen zat besi dapat
menyebabkan konstipasi.

KALSIUM
RDI kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi daripada wanita yang
tidak hamil). Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada janin yang
sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang-tulangnya. Jika sang ibu tidak
meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan kalsium bagi janin yang sedang dalam masa
pembentukan tulang ini akan diambil dari tulang ibunya.
Sebagian besar wanita mampu mengembalikan kondisi tulang dengan cepat setelah ia berhenti
menyusui. Makanan harian selama anda hamil harus dipastikan mengandung kalsium yang
cukup untuk melindungi tulang anda dan untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin anda.
Produk-produk susu seperti susu, keju dan yogurt, serta susu kedelai yang difortifikasi dengan
kalsium merupakan sumber kalsium yang sangat baik.

LO 5. Memahami dan menjelaskan hukum puasa ramadhan pada ibu hamil

Wanita menyusui dan yang semisalnya, yakni wanita hamil, memiliki dua kondisi: Pertama,
mampu berpuasa dan tidak ada pengaruh buruk saat berpuasa. Dia tidak merasa kepayahan dan
tidak pula khawatir terhadap kesehatan anaknya kalau berpuasa. Maka ia wajib berpuasa dan
tidak boleh berbuka.
Kedua, ia khawatir terhadap kesehatan dirinya atau anaknya, dan kalau berpuasa sangat
kepayahan. Maka ia boleh tidak berpuasa dan wajib mengqadha' hari-hari yang ditinggalkannya
tersebut. Dalam kondisi ini yang utama baginya adalah berbuka, makruh berpuasa. Bahkan
sebagian ulama menyebutkan: Jika ia takut terhadap kesehatan anaknya maka ia wajib tidak
puasa dan haram berpuasa.
Imam al-Mawardi dalam al-Inshaf (7/382) berkata, "Dimakruhkan ia berpuasa dalam kondisi
seperti ini." Ibnu 'Aqil menyebutkan, "Jika wanita hamil dan menyusui khawatir akan
kandungannya dan anaknya, saat menyusui ia tidak boleh berpuasa, dan jika tidak khawatir maka
tidak boleh berbuka."


33

Tabel 1.asupan makanan harian wanita hamil yang dianjurkan national research council

a untuk wanita tidak hamil berusia 15-18 tahun
b RE = ekivalen retinol
c TE = ekivalen tokoferol
kegunaan macam-macam vitamin :
vit A : untuk meningkatkan fungsi paru-paru dengan mengkonsumsi vit a terbukti fungsi paru-
paru janin meningkat 3%.
Vit D : di hati vit D diubah ke dalam bentuk sehingga bisa diangkut oleh darah.Di ginjal diubah
untuk menghasilkan hormone vit d yang fungsi utamanya adalah meningkatkan penyerapan
kalsium dari usus dan mempermudah pertumbuhan tulang normal.
Def ; ibu -> ostemalacia pada ibu,anak ->rakitis pada bayi
Tidak hamil Hamil menyusui
kilokalori 22000 2500 2600
Protein (g) 55 60 65
Vit.larut lemak
A(g RE)b
D(g)
E(mg TE)c
K(g)
800
10
8
55
800
10
10
65
1300
12
12
65
Vit .larut air
C (mg)
Folat (g)
Niasin (mg)
Riboflavin(mg)
Tiamin (mg)
Piridoksin B6(mg)
kobalaminB12(g)

60
180
15
1,3
1,1
1,6
2,0

70
400
17
1,6
1,5
2,2
2,2

95
280
20
1,8
1,6
2,1
2,6
mineral
Kalsium(mg)
Fosfor(mg)
Iodium(g)
Besi(mg besi fero)
Magnesium (mg)
Seng (mg)
1200
1200
150
15
280
12
1200
1200
175
30
320
15
1200
1200
200
15
355
19
34

Vit E :suatu studi di uk menyerankan bahwa konsumsi vit e pada saat kehamilan dapa
mengurangi resiko asma pada bayi
Vit C : vit c merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan
untuk membentuk kolagen dan mengantarkan sinyal kimia diotak.
As.folat :untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan
untuk pendewasaan.berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem
Def:gangguan metabolisme DNA

You might also like