DIKERJAKAN OLEH : Group 2 Nama kelompok : FESTUS SIMBOLON 10 0404 168 FREDDY TANTRA 10 0404 072 RIZKY TORANG SIAGIAN 10 0404 067
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
I. Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan padat baik proses di atmosfir, tanah dan badan-badan air yang tidak terputus melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Gambar : siklus hidrologi
Salah satu proses siklus hidrologi yaitu TRANSPIRASI akan di bahas lebih detail mekanisme nya.
II. Intersepsi dan transpirasi
a. intersepsi
Intersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Proses intersepsi terhadap curah hujan dari tutupan vegetasi adalah sebagai salah satu proses dalam siklus hidrologi dalam hutan
Gambar : intersepsi
b. transpirasi
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya dalam transpirasi. Air yang diserap oleh tanaman berasal dari air dalam tanah. Lubang stomata yang mengatur laju transpirasi.
Gambar : stomata
Proporsi distribusi air yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah yaitu sebagian besar air yang diserap tanaman ditranspirasikan . Misal: tanaman jagung, dari 100% air yang diserap: 0,09% untuk menyusun tubuh, 0,01% untuk pereaksi, 98,9% untuk ditranspirasikan .
Gambar : distribusi air
Hal- hal yang mempengaruhi laju transpirasi di cantumkan dibawah ini,sebagai berikut : Faktor lingkungan Faktor tanaman 1. kelembaban udara 2. suhu 3. kecepatan angin 4. cahaya 5. tekanan udara 6. ketersediaan air tanah 7. debu 1. stomata: jumlah per satuan luas, letak stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/tenggelam), waktu bukaan stomata 2. daun: berbulu/tidak, warna daun(kandungan klorofil daun), posisinya menghadap matahari secara langsung atau tidak
Air yang telah diuapkan melalui proses transpirasi akhirnya mengalami kondensasi. Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan merupakan proses eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari yang panas adalah kondensasi. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan. Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut siklus air.