You are on page 1of 3

Metronidazole 250 mg

Rating: . Direkomendasikan oleh 28 pembaca. Beri rekomendasi:




Indikasi:
Metronidazole efektif untuk pengobatan :
1. Trikomoniasis, seperti vaginitis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
2. Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E.
histolytica.
3. Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.

Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap metronidazole atau derivat nitroimidazol lainnya dan
kehamilan trimester pertama.

Komposisi:
Tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg.
Tiap tablet salut selaput mengandung metronldazol 500 mg.

Cara Kerja:
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroimidazoi yang
mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid.

Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil
reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat.

Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia.
Metronidazole bekerja efektif baik lokal maupun sistemik.

Dosis:
Trikomoniasis:
Pasangan seksual dan penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu
bersamaan.
Dewasa : Untuk pengobatan 1 hari : 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari.
Untuk pengobatan 7 hari : 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.

Amebiasis:
Dewasa : 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari.
Anak-anak : 35 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama
10 hari.

Giardiasis:
Dewasa : 250 - 500 mg 3 kali sehari selama 5 - 7 hari atau 2 g 1 kali
sehari selama 3 hari.
Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.

Efek Samping:
Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri epigastrum dan konstlpasi.

Interaksi Obat:
Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus
dikurangi.

Pemberian alkohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada
disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.

Dengan obat-obat yang menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan
memperpanjang waktu paruh metronidazole.

Perhatian:
Metronidazole tidak dianjurkan untuk penderita dengan gangguan pada susunan saraf pusat,
diskrasia darah, kerusakan hati, ibu menyusui dan dalam masa kehamilan trimester II dan III.
Pada terapi ulang atau pemakaian lebih dari 7 hari diperlukan pemeriksaan sel darah putih.

Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering, teriindung dari cahaya.

Kemasan: Metronidazole 250 mg, botol 100 tablet
http://www.dechacare.com/Metronidazole-250-mg-P583.html
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroimidazoi yang
mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid. Dalam sel atau mikroorganisme
metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi
antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat. Metronidazole efektif terhadap
Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif
baik lokal maupun sistemik.
http://health.detik.com/readobat/377/metronidazole-250-mg
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri.Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di
dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi.

You might also like