You are on page 1of 8

19

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan
desain Cross sectional. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan
penelitian dengan melakukan pengukuran atau observasi terhadap variabel
independen dan variabel dependen yang dilaksanakan pada satu waktu
secara bersamaan (S. Sudigdo, 2008).


III.2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian dilaksanakan di RW 04 pada RT 06, RT 07, RT
013 dan RT 014 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dilatarbelakangi oleh
banyak faktor, salah satunya adalah daerah tersebut merupakan daerah
rawan banjir di Kelurahan Cilandak Barat sehingga masyarakat di
lingkungan tersebut terutama anak balita akan sangat rentan terkena diare
terutama di musim penghujan. Penelitian dilakukan pada tanggal 22
Februari 2011 19 Maret 2011.

III.3. SUBYEK PENELITIAN
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki anak balita
(berumur 1-5 tahun) yang bertempat tinggal di RW 04 Kelurahan
Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki anak balita
(berumur 1-5 tahun) yang bertempat tinggal di RW 04 pada RT 06, RT
07, RT 013 dan RT 014 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan
Cilandak, Jakarta Selatan.
Adapun kriteria inklusi dari sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:


20

a. Ibu yang memiliki anak usia 1 sampai 5 tahun yang bertempat
tinggal di wilayah RW 04 pada RT 06, RT 07, RT 013 dan RT 014
Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
b. Bersedia menjadi responden
Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
a. Tidak bersedia untuk menjadi responden
b. Responden yang datanya tidak lengkap
c. Responden yang sedang tidak berada di tempat pada saat
pengambilan data

III.4. TEKNIK SAMPLING
Sampel diambil dengan menggunakan metode Cluster Sampling,
yaitu proses penarikan sampel secara acak pada kelompok individu dalam
populasi yang terjadi secara alamiah (Dahlan, 2009). Cara ini sangat efisien
bila populasi tersebar luas dalam suatu wilayah sehingga tidak mungkin
untuk membuat daftar seluruh populasi tersebut (S. Sudigdo, 2008).
Proses pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan
tingkat wilayah secara bertahap. Tahap pertama dengan menentukan
wilayahnya yaitu Kelurahan Cilandak Barat dari Kecamatan Cilandak.
Peneliti kemudian mendatangi kantor kelurahan dan mendapatkan informasi
bahwa Kelurahan Cilandak Barat mempunyai 13 RW yang letaknya
berjauhan. Berdasarkan asumsi bahwa karakteristik subjek di setiap RW
adalah sama, maka dipilihlah RW 04 yang terdiri atas 15 RT. Kemudian
peneliti menentukan RT-RT mana saja dari RW 04 tersebut yang akan
menjadi sampel. Berdasarkan informasi dari ahlinya maka dipilihlah RT 06,
RT 07, RT 013 dan RT 014 karena wilayah tersebut merupakan daerah
rawan banjir dan padat penduduk. Kemudian ibu-ibu yang memiliki anak
umur balita yang berada di wilayah tersebutlah yang menjadi responden.
Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak
97 responden. Jumlah sampel ini didapat dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (S. Sudigdo, 2008):




21

n = (Za)
2
PQ
(d)
2
Keterangan:
n = besarnya sampel
a = batas kemaknaan, yang digunakan adalah 0,05
Za = untuk a sebesar 0,05 dari tabel dua arah didapatkan nilai 1,96
P = proporsi penyakit diare
Q = 1-P
d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki, yaitu 10%
Rumus untuk menghitung besar jumlah sampel ini digunakan pada
sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi, dimana dalam rumus
ini diperlukan 3 informasi, yaitu (S. Sudigdo, 2008):
1. Proporsi penyakit yang akan dicari, P
2. Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki, d
3. Tingkat kemaknaan, a
Bila proporsi sebelumnya tidak diketahui, maka pada subyek yang
dipilih dipergunakan P= 0,50. berdasarkan rumus di atas didapatkan sampel:
n = (1,96)
2
x 0,5 x (1-0,5)
(0,1)
2
n = 97 responden

III.5. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel independent : Penyediaan sarana air bersih,
Penyediaan jamban keluarga,
Pengelolaan pembuangan sampah.
Variabel dependen : Penyakit diare pada anak balita.








22

III.6. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Sarana Air
Bersih
Sumber air yang
digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan hidup
sehari-hari yang
memenuhi syarat
kualitas air bersih

Kuesioner 1. Tidak
memenuhi
kualitas air
bersih
(nilai: 0-7)
2.
Memenuhi
kualitas air
bersih
(nilai: 8-11)
Ordinal
2. Penyediaan
Jamban
Keluarga
Jenis tempat
buang air besar
yang digunakan
oleh keluarga
yang memenuhi
syarat
pembuangan
kotoran sesuai
aturan kesehatan.
Kuesioner 1. Jamban
yang tidak
memenuhi
aturan
kesehatan
(nilai: 0-7)
2. Jamban
yang
memenuhi
aturan
kesehatan
(nilai: 8-10)
Ordinal
3. Pengelolaan
Pembuangan
Sampah
Jenis tempat dan
pengelolaan
sampah
perorangan yang
meliputi:
Kuesioner 1. Tidak
memenuhi
kesehatan
(nilai: 0-7)
2.
Ordinal


23

- Penyimpanan
- Pengumpulan
- Pembuangan
Memenuhi
kesehatan
(nilai: 8-11)
4. Kejadian
Penyakit
Diare
Suatu keadaan
dimana balita
menunjukkan
buang air besar
dengan tinja
berbentuk cair
dengan frekuensi
lebih dari
biasanya atau 3x
sehari dalam
kurun waktu 6
bulan terakhir
yang dialami oleh
balita yang
terpilih sebagai
sampel.
Kuesioner 1. Ya
2. Tidak
Nominal

III.7. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yaitu
dengan skala pengukuran yang sesuai dengan skala kategorikal (Dahlan,
2009). Pada penelitian ini meliputi sarana air bersih, penyediaan jamban
keluarga dan pengelolaan pembuangan sampah tentang faktor kesehatan
lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare pada balita.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh melalui wawancara secara langsung terhadap responden yang
disesuaikan dengan tujuan peneliti serta data sekunder yang diperoleh


24

dari dari Kantor Kelurahan Cilandak Barat untuk gambaran umum lokasi
penelitian dan data demografi.
3. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara
secara langsung kepada responden dan pengamatan secara langsung
terhadap sumber air minum, kondisi jamban keluarga dan kondisi tempat
pembuangan sampah di rumah responden. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari Kantor Kelurahan Cilandak Barat untuk gambaran umum
lokasi penelitian dan data demografi
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan alat pengumpul data
yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan oleh responden dan
sudah tersusun dengan baik, sehingga responden hanya memberikan
tanda-tanda yang ada sesuai pada petunjuk pengisian kuesioner
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner diuji dengan uji validitas dan
reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas
pada instrumen penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson
product moment (Hastono, 2007). Uji validitas kuesioner pada
penelitian ini menggunakan 30 sampel dan dilaksanakan diluar
sampel penelitian. Setiap butir pertanyaan kuesioner dinyatakan
valid jika nilai korelasi pearson product moment (r hitung) lebih
besar dari pada nilai r tabel dengan siginifikannya adalah 5% (0,05).
Nilai r tabel didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
df = n-k
keterangan:
n = banyaknya jumlah sampel
k = banyaknya butir pertanyaan dalam 1 variabel


25

Berdasarkan rumus di atas didapatkan:
df = 30-5
= 25
r tabel = 0,381
Didapatkan nilai df sebesar 25 sehingga nilai r tabel yang
digunakan adalah 0,381. Hasil uji validitas menyatakan bahwa nilai
rata-rata r hitung pada kuesioner adalah 0,638 lebih besar daripada
nilai r tabel yaitu 0,381 maka kuesioner tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan menunjukkan
hasil pengukuran tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
secara berulang dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbachs Alpha. Jika nilai
reliabilitas diatas 0,6 maka instrumen penelitian tersebut dapat
diterima dengan baik (Dahlan, 2009). Hasil uji reliabilitas pada
kuesioner menunjukkan nilai 0,959 sehingga kuesioner dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

III.8. PROTOKOL PENELITIAN (CARA KERJA PENELITIAN)
1. Pra penelitian
Setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan oleh
pembimbing, selanjutnya peneliti mengurus surat permohonan ijin untuk
melakukan penelitian kepada Kepala kelurahan Cilandak Barat untuk
melakukan penelitian kepada ibu di Kelurahan Cilandak Barat.
2. Saat penelitian
Melakukan Penelitian kepada ibu yang terdapat di RW 04 pada
RT 06, RT 07, RT 013 dan RT 014 Kelurahan Cilandak Barat,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan dengan sudah melakukan informed
consent terlebih dahulu kepada masing-masing responden. Ibu yang
menjadi responden kemudian diwawancarai sesuai dengan pertanyaan
yang ada di kuesioner.


26

3. Saat pengolahan data
Data yang sudah terkumpul kemudian akan diolah dengan
menggunakan sistem komputerisasi. Pengolahan data pada penelitian ini
meliputi beberapa tahapan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010):
a. Editing
Setelah semua lembar kuesioner selesai terisi, kemudian dilakukan
pengecekan kembali kelengkapan data apakah sudah lengkap sesuai
dengan variabel-variabel yang akan diteliti.
b. Coding
Untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data, peneliti
memberikan kode berupa angka atau bilangan.
c. Processing
Setelah data dikumpulkan kemudian data dimasukkan untuk selanjutnya
diolah kedalam analisa data dengan menggunakan program statistik
komputer.
d. Cleaning
Data yang telah dimasukkan dicek kembali kelengkapannya, jika data
ada yang tidak lengkap maka sampel dianggap gugur dan diambil
sampel yang baru.

III.9. ANALISIS DATA
Data dianalisis secara komputerisasi, dengan analisis univariat dan
bivariat.
Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran dari
masing-masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Sedangkan analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara
faktor kesehatan lingkungan terhadap angka kejadian diare dengan
menggunakan uji chi square. Setelah data terkumpul, data diolah dengan
interpretasi hasilnya menggunakan derajat kepercayaan (= 0,05).
Dinyatakan ada hubungan yang signifikan jika p value < = 0,05.

You might also like