You are on page 1of 17

EKSPERIMEN

EPIDEMIOLOGI


Eksperimen Epidemiologi adl: penelitian epidemiologi analitik utk
mengungkap hubungan sebab akibat antara faktor resiko dgn
faktor efek melalui intervensi yg dilakukan peneliti.

Konsep : Eks. Epidemiologi meliputi aspek; perlakuan, randomi
sasi, grup kontrol, uji hipotesa

Contoh: Pengaruh Vit. C thd penyembuhan penyakit gusi
berdarah
> Para penderita gusi berdarah dibagi 2 kelompok.
> Kelompok perlakuan diberi capsul Vit.C murni
> Kelompok kontrol diberi kapsul Vit. C semu (placebo)
> Kedua kelompok dipelajari perbedaan kesembuhannya

Jenis Eksperimen Epidemiologi.

1. Eks. Epidemiologi lapangan (Operational research)
2. Eks. Epidemiologi klinik (Clinical Trial = Studi intervensi).


Eksperimen Epidemiologi dilakukan bila:

1. Masalah kesehatan yg diteliti sangat spesifik
2. Ingin menjelaskan hubungan sebab akibat
3. Ingin menindaklanjuti studi observasional
4. Akibat yg ditimbulkan > tdk membahayakan jiwa manusia
5. Hasil eks. akan digeneralisasikan pd populasi yg lbh besar.

Kendala dlm Eksperimen Epidemiologi.

1. Apakah dibenarkan mencoba obat baru yg blm jelas khasiatnya
2. Secara Etika apakah dibenarkan memberikan placebo pd kel.
kontrol.
3. Apakah hasil eks. ditindak lanjuti (follow up) pd masyarakat.
4. Apakah rancangan uji klinik (sensitifitas dan akurasi instrumen
eks. yg akan digunakan sudah valid.


> Perlu kesepakatan = standard operation procedure (SOP)
1. Bila obat yg akan digunakan berbahaya, perlu diuji coba
pd binatang dahulu
2. Bila digunakan utk manusia > resiko hrs ditekan se- kecil2 nya
3. Harus ada pernyataan kesediaan tertulis oleh responden
(inform concern)
4. Utk mencegah bias perlu tehnik penabiran (blind method)


Protokoler Eksperimen Epidemiologi.

1. Menentukan cara pemilihan individu yg akan menjadi obyek
eksperimen, yaitu kel. studi dan kel. kontrol.
2. Menyusun design (prosedur) perlakuan (intervensi) pemberian
obat atau vaksin dll kpd obyek eksperimen.
3. Ukuran/ besar (size) sampel yg digunakan utk eksperimen
4. Menetapkan validitas instrumen pengukuran
5. Mengelompokkan sifat/ ciri2/ karakteristik obyek eksperimen
6. Menetapkan Hipothesis eksperimen
7. Menetapkan variabel (hubungan antar variabel) eksperimen
8. Menetapkan kriteria pengukuran yan spesifik dan rencana
analisa.
9. Tabulasi dan analisa data serta uji hipotesis
10. Pembahasan hasil eksperimen dan kesimpulan.
LANGKAH2 EKSPERIMEN EPIDEMIOLOGI.

1. Penentuan populasi reference > adl. Populasi yg dipilih sesuai
karakteristik individu > hubungannya dgn tujuan Eksperimen.
Contoh 1; bila ingin meneliti pengaruh vit. C thd kesembuhan
gusi berdarah > maka sbg populasi reference adl;
kelompok orang yg menderita gusi berdarah.
contoh 2 ; ingin tahu pengaruh pelatihan kader pemberian
makanan tambahan (PMT) thd perbaikan Gizi Balita
yg kurang kalori protein (KKP), maka populasi
reference > ibu2 yg memiliki balita KKP dimana saja.
2. Penentuan populasi studi > sebagian dr pop. Reference dgn
karakteristik tertentu, spt: Usia, Sex, Status Sos.Ek, dll
Contoh 1 : ingin meneliti pengaruh pemberian vit. C thd
kesembuhan gusi berdarah, maka pop. Studi adl:
jmlh kasus gusi berdarah berdasarkan usia, sex
sos. Ekonomi, perilaku dan periode tertentu.


contoh 2; ingin tahu pengaruh pelatihan kader PMT thd perbaikan
Gizi balita yg KKP, maka Pop. Studi adl: ibu2 yg punya
balita KKP dgn kriteria; ibu2 yg aktif Posyandu, ibu2 yg
pernah mendapat penyuluhan Gizi balita, ibu2 yg hanya
memiliki 2 anak, dan ibu2 balita KKP dgn pendidikan ttt.

3. Penentuan Populasi trial:
Krn tdk semua populasi studi o.k kondisi ttt (miss, punya penya-
kit lainnya), atau tdk bersedia jadi subyek eks. maka perlu inform
concern, ini disbt : Populasi trial
contoh : pd kasus gusi berdarah, sbg Pop. trial adl: kelompok
orang yg bebas penyakit lain, dan bersedia jadi subyek
eks. pengobatan dgn vit. C.


4. PENETAPAN SAMPEL EKSPERIMEN.
Populasi trial dibagi menjadi : - Kelompok perlakuan
- Kelompok kontrol
Perlu tehnik Randomisasi agar sampel benar2 homogen dan
mewakili populasinya (represenatif).
Jenis sampling yg bisa digunakan sesuai heterogenitas popu-
lasi trial nya, antara lain : - Simple random sampling
- Stratified random sampling
- Cluster random sampling
- Proportional random sampling
- Multi stage random sampling.

Pertanyaan: pada eksperimen laboratoris apa diperlukan
penetapan populasi reference, studi, trial dan tehnik sampling
berjenjang seperti diatas?
5. RANDOMIZED DESIGN.
Artinya: randomisasi tdk hanya pd peserta (sampel) kel. studi
dan kel. Kontrol, tetapi juga thd perlakuannya ( intervensinya).
Tujuan: menghindari bias akibat perlakuan peneliti dan subyek
eksperimen (terutama aspek psikologisnya)
Contoh: Pengaruh vit. C utk penyembuhan gusi berdarah.
> Vit. C murni dan placebo setelah dirandom diberikan kpd
kel. studi dan kel. kontrol.










Vit.C murni dan
placebo
kel. studi
kel. kontrol
randomisasi

Contoh lain: pemberian ampul vaksin dan placebo diradomisasi,
lalu disuntikan kpd kel. studi dan kel. kontrol,
Bila subyek eksperimen jumlahnya 200 orang, maka
yg 100 mendapatkan vaksin murni, sisanya yg 100
mendapat vaksin placebo.

Jadi pengertian randomized design adl: setiap subyek penelitian
baik, kel. studi dan kel. kontrol memiliki kesempatan yg sama
utk menerima intervensi obat murni maupun placebo.



Jenis Randomized disgn.
ada 2 jenis, yaitu: 1. Randomized single blind cotrolled trial
2. Randomized double blind controlled trial




Single blind Double blind
Artinya Subyek tdk tahu ttg obat
yg diterima, apakah obat
murni atau placebo
Peneliti dan subyek Eks.
sama2 tdk tahu ttg obat
yg diterimanya
Tujuannya Menghilangkan kendala
Psikologis bagi subyek.
Eksperimen
Menghilangkan kendala
Psikologis bagi Peneliti
dan subyek eksperimen
Kegunaan dan konsep Operational research
kel. orang yg tdk sakit
tetapi at risk > tujuannya
utk pencegahan
Mis: efektifitas vaksin baru

Clinical trial
Sbg subyek > kel. Orang
yg sakit, utk mengetahui
efek obat thd progonose
stlh tindakan perawatan
Skema Eksperimen Epidemiologi
Populasi reference
Populasi studi
Populasi yg tdk
Ikut eksperimen
Populasi trial

Randomisasi
Subyek eks. dan
perlakuan

kel. studi
Kel. kontrol
obat placebo
obat placebo
Out come Out come
+/-
+/-
Skema Randomized single blind controlled trial








= Obat asli

= Placebo
peneliti
Kelompok studi Kelompok kontrol
Skema Randomized double blind controlled trial










Disini Peneliti 1 & 2 serta kel. studi & kontrol tdk mengetahui
apakah ia memberi atau menerima obat murni atau placebo
Jadi yg tahu hanya peneliti utama.

Peneliti utama
Peneliti 1 Peneliti 2
Kel. studi
Kel. kontrol

6. Observasi hasil (outcome) Eksperimen.
Setelah dilakukan intervensi pemberian obat atau vaksin thd
kel. studi dan kel. kontrol, maka dilakukan analisa thd outcome
dgn menguji hipothesa, apakah ada perbedaan atau pengaruh
dr intervensi tsb thd variabel2 yg dihipothesakan.
Hrs diakui bhw tdk ada satu eksperimenpun yg dpt mengontrol
faktor2 yg mempengaruhi variabel tsb, munculnya interviewning
variabel dan ancaman drop out pada obyek eksperimen.
Jadi dlm menyusun proposal eksperimen perlu mempertimbang
kan variabel2 yg relevan, terutama thd variabel dependen dan
independen, demikian juga dgn ketepatan tehnik sampling.

7. Analisa hasil Eksperimen Epidemiologi.
Tujuan analisa adl: melihat apakah hipothesa dpt dibuktikan,
Jadi melalui uji hipothesa dpt dibuktikan adakah pengaruh
atau hubungan yg segnifikan antara intervensi/ perlakuan
tertentu terhadap akibat dr perlakuan tsb, atau apakah ada
perbedaan yg sangat segnifikan antara kel. studi dgn kel.
kontrol dalam menerima perlakuan thd akibat perlakuan tsb.
miss: apakah vaksin X dpt mengurangi incidence penyakit Y.
Uji statistik yg biasa digunakan utk menguji hipothesa adl:
> Uji perbedaan = utk membuktikan mana yg lbh efektif
> Uji Korelasi = ada hubungan/ atau tdk
> Koefisien Korelasi = kuatnya hubungan
> Regresi = meramalkan besarnya perubahan


TERIMA
KASIH
SAMPAI
JUMPA

You might also like