You are on page 1of 1

Fisiologi kehamilan

Periode gestasi (kehamilan) adalah sekitar tiga puluh delapan minggu sejak
konsepsi (empat puluh minggu dari akhir periode haid terakhir). Selama kehamilan, mudigah
terus tumbuh dan berkembang sampai ke tahap saat ia mampu meninggalkan sistem
penunjang-kehidupan ibunya. Sementara itu terjadi sejumlah perubahan fisik pada ibu untuk
memenuhi segala kebutuhan kehamilan. Perubahan yang paling mencolok adalah
pembesaran uterus. Uterus berkembang dan beratnya meningkat lebih dari dua puluh kali,
di luar isinya. Payudara membesar dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan air susu.
Sistem-sistem tubuh di luar reproduksi juga melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Volume darah meningkat sebesar 30% dan sistem kardiovaskular berespons terhadap
peningkatan kebutuhan massa plasenta yang tumbuh. Pertambahan berat yang dialami
selama kehamilan hanya sebagian yang ditentukan oleh berat janin. Sisanya terutama oleh
peningkatan berat uterus, termasuk plasenta, dan peningkatan volume darah. Aktivitas
pernapasan meningkatsekitar 20% untuk memenuhi tambahan kebutuhan pemakaian O
2
dan peneluaran CO
2
oleh janin. Pengeluaran urin meningkat, dan ginjal juga
mengekskresikan zat-zat sisa dari janin. Peningkatan kebutuhan metabolik dari janin yang
sedang tumbuh menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi ibu. Secara umum, janin akan
mengambil apa yang diperlukannya dari ibu, walaupun hal tersebut dapat menyebabkan ibu
mengalami defisit zat gizi. Sebagai contoh, apabila ibu kurang mengkonsumsi Ca
++
, akan
terjadi mobilisasi Ca
++
dari tulang ibu agar kalsifikasi tulang janin terjamin.

Sumber: Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta:
EGC.

You might also like