You are on page 1of 94

PROSES LAKTASI

DAN
MENYUSUI


PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

Anatomi dan fisiologi payudara
Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI
Manfaat Pemberian ASI
Komposisi gizi dalam ASI
Upaya memperbanyak ASI
Tanda bayi cukup ASI
ASI eksklusif
Cara merawat payudara
Cara menyusui yang benar
Masalah Dalam Pemberian ASI
Anatomi dan fisiologi payudara
(review)
Makroskopik
Cauda axillaris adalah jaringan yang
meluas kearah axilla
Areola adalah daerah lingkaran dan
mengelilingi putting susu yang terdiri dari
kulit yang longgar dan mengalami
pigmentasi dan masing-masing bergaris
tengah kira-kira 2,5 cm
Papilla mammae terletak dipusat areola
mammae setinggi iga (costa)ke-4
Mikroskopik
Alveoli mengandung sel yang mensekresi
air susu
Ductus lectiferus adalah saluran sentral
yang merupakan muara beberapa tubulus
lactifier
Ampula adalah bagian dari duktus lactifier
yang melebar, yang meruoakan tempat
menyimpan air susu, terletak dibawah
areola
Lanjutan setiap ductus lactiferus meluas
dari ampulla sampai papilla mammae


GAMBAR MEKANISME PENGELUARAN
ASI
Dukungan Bidan Dalam
Pemberian ASI
Peran Awal bidan dalam Mendukung
Pemberian ASI:
Yakinkan bahwa bayi memperoleh makan
yang mencukupi dari payudara ibunya.
Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia
mampu menyusui bayinya.
Bagaimana bidan dapat memberikan
dukungan bagi pemberi ASI :
1. Biarkan bayi bersama ibunya segera ssdh
dilahirkan slm beberapa jam pertama
2. Ajarkan cara merawat payudara yg sehat
pada ibu utk mencegah masalah umum yg
timbul.
3. Bantulah ibu pd waktu pertama kali memberi
ASI.
Posisi ibu dan bayi yang benar saat
menyusui
Posisi ibu dan bayi yang benar
saat menyusui
Berbaring miring. Ini possisi yang amat baik
untuk pemberian ASI yang pertama kali atau
bila ibu merasa lelah atau merasakan nyeri.
Duduk. Penting untuk memberikan topangan
atau sandaran pada punggung ibu ,dalam
posisinya tegak lurus (90 derajat ) terhadap
pangkuannya. Ini mungkin dapat dilakukan
dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau
dilantai, atau duduk dikursi.

Tanda-tanda bahwa bayi telah berada dalam
posisi yang baik
Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada
ibu
Mulut dan dagunya berdekatan dengan
payudara
Areola tidak akan bisa terlihat dengan jelas
Anda dapat melihat bayi, lakukan hisapan yang
lamban dan dalam dan menelan ASInya .
Bayi terlihat tenang dan senang
Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada putting
susu
4. Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di
kamar yg sama (rawat gabung, rooming-in).
5. Memberikan ASI pd bayi sesering mungkin
6. Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
7. Hindari susu botol dan dot empeng

Manfaat Pemberian ASI
Bagi bayi :
mengandung anti body yang kuat untuk
mencegah infeksi
ASI mengandung campuran yang tepat dari
berbagai bahan makanan yang baik untuk
bayi
ASI mudah dicerna oleh bayi
Bagi ibu
membantu ibu memulihkan diri dari proses
persalinannya.
membuat rahim berkontaksi dengan cepat
dan memperlambat perdarahan
akan lebih cepat pulih atau turun berat
badannya dari berat badan
LAM
mencurahkan kasih sayangnya pada bayi
dan membuat bayi merasa nyaman.
Bagi semua orang
ASI selalu bersih dan bebas hama
Pemberian ASI tidak menuntut persiapan
khusus
ASI selalu tersedia dan gratis
kecil kemungkinannya ia akan menjadi hamil
dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan
Komposisi gizi dalam ASI
ASI menurut stadium laktasi dibedakan
menjadi:
Kolostrum
Air Susu Masa Peralihan
Air Susu Matur
Komposisi ASI Berdasarkan Kandungan
Zat Gizi :
Protein
Keistimewaan protein dlm asi:
Rasio protein whey : kasein = 60 : 40, dibandingkan
dg air susu sapi yg rasionya = 20 : 80.
ASI mengandung alfa-laktalbumin, sdngkan ASS
mengandung juga beta-laktoglobulin dan bovine serum
albumin.
ASI mengandung asam amino essensial taurin yg
tinggi.
Kadar methiolin dlm ASI lebih rendah dr ASS,sdgkan
sistin lebih tinggi.
Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah.
Kadar poliamin dan nukleotid yg penting utk sintesis
protein pd ASI lbh tinggi dibandingkan ASI
Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dr
ASS (6,5-7 gram%).
Karbohidrat yg utama adl laktosa
Lemak
Keistimewaan lemak dlm ASI dibandingkan
ASS:
Bentuk emulsi lbh sempurna.
Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali
lebih besar dari ASS.
Asam lemak rantai panjang yg
Berperan dlm perkembangan otak.
Kolesterol yg diperlukan utk mielinisasi sususnan
saraf pusat dan diperkirakan juga berfungsi dlm
pembentukan enzim
Mineral
ASI mengandung mineral lengkap.
Total mineral slm masa laktsi adl konstan.
Fe dan Ca paling stabil, tdk dipengaruhi diit ibu.
Garam organic yg terdapat dlm ASI terutama
kalsium, kalium dan natrium dr asam klorida dan
fosfat

Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dr air, yang berguna
untuk melarutkan zat-zat yang terdapat
didalamnya yang sekaligus juga dapat
meredakan rangsangan haus dari bayi.
Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI adalah
lengkap, vitamin A, D dan C cukup.
Sedangkan golongan vitamin B kecuali
riboflavin dan asam pantothenik adalah
kurang
Komponen Unggul Yang Terkandung
dlm ASI yang Dapat Melindungi Bayi Dari
Berbagai Penyakit
No Komponen Peranan
1




2

Faktor bifidus




Laktoferin
Mendukung proses
perkembangan bakteri yang
menguntungkan dalam usus
bayi, untuk mencegah
pertumbuhan bakteri yang
merugikan
Mengikat zat besi dalam ASI
sehingga zat besi tidak digunakan
oleh bakteri pathogen untuk
pertumbuhannya
3

4


5
6
7
Laktopeoksi
dase
Faktor
antispaphiloco
ccus
Sel-sel fogosit
Komplemen
Sel limfosit
dan makrofag
Membunuh bakteri pathogen

Menghambat pertumbuhan
staphilicoccus pathogen

Memakan bakteri pathogen
Memperkuat kegiatan fogosit
Mengeluarkan zat antibody untuk
meningkatkan imunitas terhadap
penyakit
8

9

10
Lisosim

Interferon

Faktor
pertumbuhan
epidermis
Membantu pencegahan
terhadap penyakit
Menghambat pertumbuhan
virus
Membantu pertumbuhan
selaput usus bayi sebagai
perisai untuk menghindari zat-
zat merugikan yang masuk ke
dalam peredaran darah
Pengaruh Waktu Pada Komposisi Asi
Bila bayi menyusu pada 15 menit pertama,
maka :
5 menit pertama mendapatkan
60% total volume ASI
60% total protein ASI
60% total karbohidrat ASI
40% total lemak ASI
50% total energi ASI
5 menit kedua mendapatkan
25% total volume ASI
255 total protein ASI
25 % total karbohidrat ASI
33% total lemak ASI
25% total energi ASI
5 menit terakhir adalah sisanya

Keuntungan utama ASI berdasarkan
komposisinya :
Mengandung semua bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam
keadaan segar, bebas bakteri dan dalam suhu yang
sesuai dan tanpa menggunakan alat bantu.
Bebas dari kesalahan dlm penyediaan.
Problem kesulitan pemberian makanan bayi jauh
lebih sedikit daripada bayi yang mendapat susu
formula.
Mengandung zat anti yang berguna untuk
mencegah penyakit infeksi usus dan alat
pencernaan
Mencegah terhadap terjadinya keadaan gizi salah
(marasmus, kelebihan makanan dan obesitas).
Keuntungan ASI yang lain :
Mengandung zat anti virus polio
Mengandung Zat Anti Alergi

Upaya memperbanyak ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan air susu ibu :
Rangsangan otot-otot buah dada
Keteraturan anak mrenghisap
Keadaan Ibu
Makanan dan istirahat ibu

Tanda bayi cukup ASI
Bayi kencing setidaknya 6 kali dlm 24 jam dan
warnanya jernih sampai kuning muda.
Bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji.
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu mrs lapar,
bangun dan tdr ckp.
Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dlm 24 jam.
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap
kali selesai menyusui.
Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI,
setiap kali bayi mulai menyusu.
Bayi bertambah berat badannya.
ASI eksklusif
Pemberian ASI saja tanpa tambahan
cairan atau makanan lain pada bayi usia
0-6 bulan
Cara merawat payudara
Dengan cara pengurutan,
Dengan cara menyiram buah dada
Cara menyusui yang benar
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit,
kemudian dioleskan pada putting dan sekitar
kalang payudara. Cara ini mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban
putting susu.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila
duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah (agar kaki tidak menggantung) dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
Bayi dipegang pada belakang bahunya
dengan satu lengan, kepala bayi terlatak
pada lengkung siku ibu (kapala tidak
boleh menengadah, dan bokong bayi
ditahan dengan telapak tangan).
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang
badan ibu , dan yang satu didepan.
Perut bayi menempel pada badan ibu,
kapala bayi menghadap payudara(tidak
hanya membelokkan kepala bayi).
Telingan dan lengan bayi terletak pada
suatu garis lurus.
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan
jari lain menopang dibawah, jangan menekan
putting susu atau kalang payudaranya saja.
Bayi diberi rangsangan agar membuka mulit
(rooting reflek) dengan cara :
Menyentuh pipi dengan putting susu atau
Menyentuh sisi mulut bayi
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat
kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta kalang payudara dimasukkan ke
mulut bayi.
Usahakan sebagian besar kalang payudara
dapat masuk ke mulut bayi, sehingga putting
susu berada dibawah langit-langit dan lidah
bayi akan menekan ASI keluar dari tempat
penampungan ASI yang terletak di bawah
kalang payudara. Posisi yang salah, yaitu
apabila bayi hanya menghisap pada putting
susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI
yang tidak adekuat dan putting susu lecet.
Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak
perlu dipegang atau disangga lagi.
Cara Pengamatan Teknik
Menyusui Yang Benar
Bayi tampak tenang.
Badan bayi menempel pada perut ibu.
Mulut bayi terbuka lebar.
Dagu menempel pada payudara ibu.
Sebagian besar kalang payudara masuk
kedalam mulut bayi.
Bayi tampak menghisap kuat dengan irama
perlahan.
Putting susu ibu tidak terasa nyeri.
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus.
Kepala tidak mengadah
Pengeluaran ASI
Pengeluaran ASI dengan tangan
Tangan dicuci sampai bersih.
Siapkan cangkir/gelas bertutup yang telah
dicuci dengan air mendidih.
Payudara dikompres dengan kain handuk
yang hangat dan dimasase dengan kedua
telapak tangan dari pangkal kea rah kalang
payudara. Ulangi pemijatan ini pada sekitar
payudara secara merata.
Dengan ibu jari di sekitar kalang payudara
bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang
lain, lalu daerah kalang payudara ditekan kea
rah dada.
Daerah kalang payudara diperas dengan ibu
jari dan jari telunjuk, jangan memijat/menekan
putting, karena dapat menyebabkan rasa
nyeri/lecet.
Ulangi tekan peras-lepas-tekan-peras-lepas,
pada mulanya ASI tak keluar, setelah
beberapa kali maka ASI akan keluar.
Gerakan ini diulang pada sekitar kalang
payudara pada semua sisi, agar yakin bahwa
ASI telah diperas dari semua segmen
payudara
Pengeluaran dengan pompa
Bila payudara bengkak/terbendung
(engorgement) dan putting susu terasa
nyeri, maka akan lebih baik bila ASI
dikeluarkan dengan pompa payudara
Cara pengeluaran ASI dengan pompa
payudara
Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.
Ujung leher tabung diletakkan pada payudara
dengan putting susu tepat di tengah, dan tabung
benar-benar melekat pada kulit.
Bola karet dilepas, sehingga putting susu dan
kalang payudara tertarik ke dalam.
Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga
ASI akan keluar dan terkumpul pada
lekukan penampung pada sisi tabung.
Setelah selesai dipakai atau akan
dipakai, maka alat harus dicuci bersih
dengan menggunakan air mendidih. Bola
karet sukar dibersihkan, oleh karenanya
bila memungkinkan lebih baik
pengeluaran ASI dengan menggunakan
tangan
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk
beberapa saat dengan syarat, bila disimpan
Di udara terbuka/bebas 6-8 jam
Di lemari es (40C) 24 jam
Di lemari pendingin/beku (-18C) 6 bulan
Pemberian ASI Perasan
Cara pemberian dengan menggunakan
cangkir ;
Ibu atau yang memberi minum bayi duduk
dengan memangku bayi.
Pegang punggung bayi dengan lengan.
Letakkan cangkir pada bibir bawah bayi.
Lidah bayi berada di atas pinggir cangkir dan
biarkan bayi menghisap ASI dari dalam
cangkir (saat cangkir dimiringkan).
Beri sedikit waktu istirahat setiap kali bayi
menelan
Nasihat Praktis Pada Ibu
Menyusui
1. Dukungan Psikologis
Untuk menyusui secara lebih berhasil,
seorang ibu perlu rasa percaya diri
(konfidens), yaitu
Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI
adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga
harus yakin bahwa ASI akan mencukupi
kebutuhan bayinya terutama pada awal-awal
bulan setelah lahir, dan pfroduksi ASI tidak
tergantung pada besar kecilnya payudara.

Diperlukan dukungan psikologis dari
Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu,
ibu mertua, kakak wanita,atau teman/wanita
lain yang telah berpengalaman dan berhasil
dalam menyusui.
Suami yang mengerti bahwa ASI adalah
makanan yang baik untuk bayinya.
Merupakan pendukung yang baik demi
keberhasilan menyusui.
Kelompok pendukung ASI (KP,ASI).
Petugas kesehatan
Masalah Dalam Pemberian ASI
Masalah masalah menyusui yang sering
terjadi adalah :
PUTTING SUSU NYERI/LECET
PAYUDARA BENGKAK (ENGORGEMENT)
SALURAN SUSU TERSUMBAT (OBSTRUCTIVE
DUCT)
MASTITIS
ABSES PAYUDARA
KELAINAN ANATOMIS PADA PUTTING SUSU
(INVERTED, FLAT NIPPLE)
KEGAGALAN MENYUSUI
KEGAGALAN MENYUSUI
Apabila produksi ASI tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi, harus dicari sebab-
sebabnya mengapa produksi ASI tersebut
menurun, yaitu :
1. Makanan Suplemen
Berikut ini adalah tanda-tanda bayi bingung
putting :
Bayi menghisap putting seperti menghisap dot.
Waktu menyusu, cara menghisapnya terputus-
putus/sebentar-sebentar.
Bayi menolak menyusu pada ibu.
Untuk menghindari bingung putting
tersebut, maka :
Ibu harus mengusahakan agar bayi hanya
menyusu pada ibu terutama pada saat bayi
masih belajar menyusu yaitu pada bulan
pertama setelah lahir.
Teknik menyusui harus benar.
Menyusu lebih sering tanpa dijadwal.
Perlu kesabaran dan ketelatenan dari ibu.
2. Penggunaan empongan (pacifier).
3. Penggunaan nipple shield
4. Jadwal makan yang ketat
5. Bayi tidur saja
6. Kecemasan dan kelelahan ibu
7. Merokok dan obat-obatan
8. Ibu yang sedikit minum, produksi ASI-
nya juga akan berkurang.
9. Diit ibu yang jelek
BAYI ENGGAN MENYUSU
Bayi Pilek, sehingga pada waktu menyusu sulit
bernafas.
Bayi sariawan/moniliasais, sehingga nyeri pada
waktu menghisap.
Bayi tidak rawat gabung, yang sudah pernah
minum dengan menggunakan botol dot.
Bayi ditinggal lama karena ibu sakit/bekerja.
Bayi bingung putting.
Bayi dengan tali lidah (freenulum linguae) yang
pendek
Bayi enggan menyusui
Teknik menyusui yang salah.
ASI kurang lancer/ yang terlalu deras
memancar.
Pemberian makanan tambahan yang
terlalu dini. Sebaiknya pemberian ASI
eksklusif sampai bayi berumur 4 bulan
IBU BEKERJA
Sebelum ibu berangkat bekerja bayi harus
disusui. Selanjutnya ASI diperas dan disimpan
untuk diberikan pada bayi selama ibu bekerja. Di
samping susu formula kalau masih diperlukan.
Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada
tengah hari.
Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang kerja
dan pada malam hari.
Tidak menggunakan susu formula pada hari
libur.
Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah
melahirkan, tunggu 1-2 bulan untuk
menyakinkan lancarnya produksi ASI dan
masalah pada awal menyusui telah
teratasi. Kalau ibu ingin memberikan susu
formula dengan menggunakan botol,
maka dapat dicoba setelah ibu yakin
bahwa bayinya telah mampu menyusu
pada ibu dengan baik, untuk menghindari
bayi bingung putting
GAGAL TUMBUH (FAILURE TO THRIVE)
PADA BAYI YANG MENDAPAT ASI
Gejala bayi yang gagal tumbuh adalah :
Dehidrasi ringan.
Kurang dari 6 popok basah perharinya.
Bayi menangis, baik sebelum maupun setelah
menyusui.
Bayi jarang berak pada minggu-minggu
pertama kehidupan.
Kenaikan berat badan anak pada KMS, tidak
baik
Penyebab umum gagal tumbuh yang bisa
terjadi pada bayi yang minum ASI maupun
non-ASI, adalah :
Infeksi.
Penyakit jantung bawaan.
Kelainan pada susunan saraf pusat.
Penyakit-penyakit ginjal.
Kelainan/penyakit pada saluran pencernaan,
misalnya malabsopsi.
Kelainan anatomis : sumbing palatum, atresia
koananl,dsb.
Endokrin/penyakit-penyakit metabolic.
Penyebab khusus gagal tumbuh pada
bayi yang minum ASI atau penyebab
produksi ASI yang tidak memadai:
1. DARI PIHAK BAYI :
a. Kelainan anatomic :
Sumbing pada bibir/palatum.
Deformitas fasial lainnya.
Kelainan gastrointestinal.
b. Kelainan fisiologik :
Frekuensi menyusui yang kurang sering.
c. Masalah organic :
Kebutuhan kalori yang meningkat : infeksi.
Prematuritas.
Kelainan organic lainnya : kelainan SSP
(Susunan Syaraf Pusat), gangguan metabolic,
malabsopsi.
d. Faktor Psikologis :
Bayi yang stress, bayi yang sulit
2. DARI PIHAK IBU
a. Kelainan anatomic :
Payudara yang telah diangkat.
Jaringan payudara yang hipoplastik.
Putting inverse.
Lainnya.
b. Kelainan fisiologik :
Payudara yang jarang disusu atau lamanya menyusui
yang kurang.
Hambatan refleks let down : stress, kelelahan,
depresi, obat-obatan missal pil KB yang mengandung
estrogen, ibu perokok/peminum alcohol yang berat dan
sebagainya.
Gizi ibu menyusui yang kurang baik, diit ibu yang terlalu
ketata, penurunan berat badan ibu yang terlalu drastis.
c. Masalah organic :
Ibu sedang menderita sakit.
Gangguan hormonal.
Ibu hamil lagi.
e. Factor psikologik :
Ibu yang mengalami depresi, cemas , sedang
ada masalah, ibu yang terlalu tergantung,
juga ibu yang kurang mendapat dukungan
dari suami/keluarganya dalam menyusui
bayinya.
3. KOMBINASI FAKTOR BAYI DAN IBU
a. Masalah structural :
Ketidakcocokan : mulut bayi yang kecil, tali
lidah yang pendek, payudara yang besar,
putting datar.
Penggunaan nipple shield . Atau empongan.
b.Faktor psikologik :
Pemberian suplemen makanan lain selain ASI
yang terlalu cepat atau suplemen yang
membuat bayi kenyang.
Bayi kurang disusui : ada bayi yang rewel/ada
yang puas.
c. Faktor psikologis :
Bayi yang dirawat terpisah dengan ibunya.
Bayi yang ditelantarkan atau bayi yang
mendapat perlakukan salah.
Penyebab lain misalnya, ruangan yang terlalu
bising, menghentikan menyusui sebelum bayi
selesai menyusui, dan lain-lain.
IKTERUS PADA BAYI YANG MINUM ASI

Karena hormon 3-alfa 20- beta-pregnane-
diol pada ASI yang mengadakan inhibisi
pada enzim glukoronil-transferase pada
hepar bayi
Penyebab lain adalah asam lemak bebas
terutama asam linoleat pada ASI yang
mengadakan inhibisi pada enzim
glukoronil transferase.
pendapat terbaru menekankan pada jalur
enterohepatik yang menyebabkan
meningkatnya reabsopsi bilirubin indirek
dari usus bayi, kemungkinan karena efek
yang tidak diketahui pada ASI terhadap
saluran pencernaan.

Gejala dan penatalaksanaan ;
Timbulnya setelah bayi umur 4 hari.
Tidak terdapat kenaikan bilirubin direk.
ASI diberhentikan kalau ada bahaya
terjadinya kern ikterus yaitu bila bilirubin
indirek lebih dari 20 mg/100 cc pada bayi
matur,atau lebih dari 15 mg/100 cc pada
bayi BBLR yang sehat.
Bayi tampak sehat.
Perjalanan ikterus karena ASI (yang
ASInya diteruskan) puncaknya pada
minggu ke 2-3, dengan penurunan secara
bertahap pada minggu ke 6-8.
Tidak perlu fototerapi. Ikterus karena ASI
tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
BAYI YANG LAHIR DENGAN
OPERASI SEKSIO SESARIA
Ibu yang seksio dengan anestesi umum,
bayi bisa mulai disusukan setelah ibu
sadar dengan bantuan tenaga
perawat/bidan.
Efek narkose pada bayi yang diterimanya
baik melalui plasenta ataupun melalui ASI
dapat mengakibatkan bayi lemah dan
malas menyusu.
Kalau ibu dan bayi keadaan umumnya
baik tanpa ada komplikasi, maka harus
segera dilakukan rawat gabung.
Posisi memegang bola (foot ball) lebih
cocok untuk ibu seksio oleh karena bayi
tidak menekan bekas luka operasi. Atau
dengan posisi miring, dengan bayi berada
di samping ibu.
BAYI KEMBAR
Dengan meningkatnya rangsangan untuk
produksi ASI yang datang dari 2 bayi.
Maka ASI selalu cukup untuk kedua bayi
kembar
Diit ibu harus mengandung kalori lebih
tinggi, ekstra minum, cukup protein dan
vitamin, agar produksi ASI mencukupi
kebutuhan bayi dan status gizi ibu
terpelihara.
Tiga posisi yang dapat dilakukan pada
kedua bayi secara bersamaan adalah :
Tiap bayi menyusu dengan posisi Foot ball.
Tiap bayi menyusu dengan posisi sejajar
dengan tubuh ibu.
Kedua bayi menyusu saling menyilang di
depan tubuh ibu.

Bagi ibu yang terpaksa menyusui
bayinya secara bergantian, mulailah
lebih dahulu dengan menyusui bayi yang
lebih kecil.
BAYI DENGAN KELAINAN ANATOMIS
BIBIR DAN PALATUM
Diperlukan dukungan dari keluarga maupun dari
petugas kesehatan
Bayi yang sumbing pada langit-langit lunak
(palatum molle) bayi dapat menyusu tanpa
kesulitan apabila bayi disusukan dalam posisi
tegak, agar ASI tidak masuk ke dalam hidung
Sumbing hanya pada bibir atas saja. Maka bayi
dapat menyusu sambil ibu menutup sumbing
tersebut dengan jari agar bayi dapat menghisap
dengan sempurna
Sumbing ganda
ibu dapat mengeluarkan ASI dengan
tangan/pompa kemudian diberikan dengan
sendok/pipet/dot khusus .
PENYAKIT KRONIS/BERAT
PADA IBU
ibu dengan TBC aktif, asal sudah
mendapatkan pengobatan, ibu masih tetap
boleh menyusui.
Bayi segera diimunisasikan BCG dan
diberikan INH profilaksis
Ibu sakit berat biasanya produksi ASInya
menurun, asal ibu mendapat pengobatan
dan diit yang baik, maka setelah ibu
sembuh bisa menyusui kembali bayinya
Pada ibu-ibu yang malnutrisi, produksi ASi
lebih sedikit daripada ibu yang gizinya
baik. Dengan suplementasi makanan,
maka produksi ASI bias ditingkatkan.
Pada ibu yang menderita hepatitis B atau
AIDS, masih terdapat beberapa pendapat.
Penularan vertical dari ibu yang menderita
AIDS pada bayinya berkisar antara 25 %
sampai 50%
IBU DENGAN DIET TERTENTU
Ibu Vegetarian
bila ibu vegetarian murni dan sama sekali tidak
mengkonsumsi protein hewani, maka ibu dan
bayinya akan kekurangan vitamin B12.
Ibu Diabetes Melitus.
Ibu penderita diabetes mellitus tetap
dianjurkan untuk menyusui bayinya
Pada keadaan seperti ini, harus diperhatikan:
Kebutuhan insulinnya akan berkurang.

Pada saat melahirkan dan beberapa hari
setelahnya, kadar gula ibu sangat
bervariasi.
Sering terjadi laktosuria yang dapat
disangka glukosuria.
Kemungkinan menderita mastitis atau
abses payudara lebih besar.
PEMBERIAN OBAT-OBATAN
PADA IBU MENYUSUI
Bila obat diberikan pada ibu menyusui,
yang perlu diketahui adalah :
Berapa banyak obat tersebut dikeluarkan
melalui ASI
Berapa banyak obat tersebut yang diserap
oleh bayi
Sejauh mana obat tersebut mempengaruhi
laktasi
Obat-obatan yang merupakan kontra
indikasi ibu menyusui adalah :
No Obat Alasan
Bronkokriptin
Kokain
Siklofosfamid
Menekan laktasi
Intoksikasi
Menekan system imun,
karsigenesis, neutropia.
MENYUSUI PADA WAKTU HAMIL
Menyusui pada saat ibu sedang hamil bukan
sebagai factor risiko untuk melahirkan bayi
premature atau mengganggu pertumbuhan janin
intrauterine, asalkan ibu sehat, mendapat diit
yang baik serta tidak dapat kontra indikasi
Berat badan anak yang masih menyusui
tersebut harus dimonitor secara teratur,
terutama kalau umur anak dibawah satu tahun,
karena adanya penurunan produksi ASI pada
waktu ibu sedang hamil.
Pada anak yang masih belum usia satu tahun
tetapi ibunya sudah hamil lagi, peran petugas
kesehatan adalah :
Memberikan penjelasan tentang baik buruknya
menyusui pada waktu ibu sedang hamil/menyusui.
Menggali perasaan ibu tentang keputusannya untuk
menyusui dengan cara diatas, serta diskusikan emosi
yang menyertainya.
Rujuk ibu ke kelompok pendukung ASI yang terdekat.
Beri dukungan pada ibu yang akan memutuskan
menyapih anaknya, karena pada umumnya mereka
tau apayang terbaik yang akan dilakukannya.


Posisi menyusui sambil berdiri yang benar
(Perinasia, 1994)
Posisi menyusui sambil duduk yang benar
(Perinasia, 1994 )
Posisi menyusui sambil rebahan yang
benar (Perinasia, 1994)
Posisi menyusui balita pada kondisi normal
(Perinasia, 1994)
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar
di ruang perawatan (Perinasia, 2004)
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di
rumah (Perinasia, 2004)
Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
(Perinasia, 2004)
Posisi menyusui bayi kembar secara
bersamaan (Perinasia, 2004)
Langkah-Langkah Menyusui yang Benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan
sabun, perah sedikit ASI dan
oleskan disekitar putting, duduk
dan berbaring dengan santai.

Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)
Lanjutan
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan
posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan
tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan
dengan puting susu, dekatkan badan bayi
ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar.

Cara memegang payudara (Perinasia,
2004
Lanjutan
3. Segera dekatkan bayi ke payudara
sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak di bawah
puting susu. Cara melekatkan
mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka lebar dan
bibir bawah bayi membuka lebar

Cara merangsang mulut bayi (Perinasia,
2004)
Perlekatan benar (Perinasia,
2004)
Perlekatan salah (Perinasia,
2004)
BH KHUSUS MENYUSUI

You might also like