You are on page 1of 9

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH
IMPLIKASI PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PEMBELAJARAN







Oleh:
RIZKY ARGIAWAN
NIM.11503241030




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
BAB I
Pendahuluan

a. Latar Belakang
Setiap individu memiliki ciri dan sifat tersendiri yang berbeda dengan individu
lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan fisik maupun perbedaan secara
psikologis. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan individu
dalam bersikap dan berperilaku. Adanya perbedaan individual itu menyebabkan
perlakuan terhadap seseorang menjadi berbeda, disesuaikan dengan siapa kita
berhadapan. Pada proses belajar mengajar, guru sebagai pendidik menghadapi peserta
didik yang terdiri dari berbagai karakter, bakat, minat serta kemampuan. Oleh karena
itu, agar proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik, maka sangat perlu untuk
mengetahui perbedaan indvidual dalam diri peserta didik.

b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian individu?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan individu?
3. Aplikasi/implikasi apa saja yang dapat diterapkan dari perbedaan individu dalam
pembelajaran?









BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, individuum yang artinya tak terbagi. Kata
individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis
berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan
di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa,
rasio, dan rukun.
Dalam kamus Echols dan Shadaly (1975), Individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Bedasarkan pengertian di
atas dapat di bentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat yang dapat merangsang
perkembanganpotensi-potensi yang di milikinya dan akan membawa perubahan-
perubahan apa saja yang di inginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan
pada awal kehidupannya. Bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia
belum peduli dengan apa yang terjadi di luar dirinya sendiri. Ia sudah senang jika
kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan yang selanjutnya ia akan
mulai mengenal lingkungannya, memebutuhkan alat komunikasi (bahasa),
membutuhkan teman, keamanan dan yang lainnya. Semakin besar anak tersebut maka
akan semakin banyak kebutuhan non fisiknya atau psikologis yang di butuhkan
dirinya.
Sedangkan perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah sebarang
sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu
individu dengan individu lainnya.Perbedaan individual pada individu meliputi fisik,
minat, kemampuan dan sifat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan
individual adalah perbedaan pada individu yang meliputi fisik, minat, kemampuan
dan sifat yang bisa membedakan dengan individu yang lain.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Individual
Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor bawaan dan faktor lingkungan.
1. Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui
pewarisan genetic oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai saat terjadinya
pembuahan. Menurut Zimbardo dan Gerig (1999) penyatuab antara sebuah sperma
dab sebuah sel telur hanya menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan
kombinasi gen. Salah satu kromosom yaitu kromosom sex merupakan pembawa
kode gen untuk perkembangan karakteristik fisik laki-laki atau perempuan. Kkode
untuk kita mendapatkan kromosom X dari ibu, dan salah satu dari kromosom X
atau Y dari ayah. Kombinasi XX merupakan kode untuk perkembangan fisik
perempuan, dan kombinasi XY merupakan kode untuk perkembangan fisik laki-
laki. Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yanbg sama dengan saudara
kita, kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik. Perbedaan
gen ini merupakan satu alasab mengapa kita berbeda dengan orang lain, baik
secara fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan dengan saudara kita sendiri.
Selebihnya adalah dipengaruhi oleh lingkungan, karena kita pernah berada di
lingkungan yang sama persis. (Zimbardo & Gerig, 1999).

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan perbedaan individu
yang berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal dari beberapa
macam yaitu status sosial ekonomi orang tua, pola asuh orang tua, budaya, dan
urutan kelahiran.
a. Status sosial ekonomi orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan
orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak
mutlak tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap
pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak.
Demikian juga dengan pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-
beda. Perbedaan ini akan membawa implikasi pada berbedanya aspirasi
orang tua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak terhadap pendidikannya,
fasilitas yang diberikan pada anak dan mungkin waktu disediakan untuk
mendidik anak-anaknya. Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat
membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan
dalam keluarga.
b. Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak-
anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga
lainnya. Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak yaitu otoriter,
permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang
menekankan pada pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan
ketaatan atau keputuhan. Orangtua bersikap tegas, suka menghukum, dan
cenderung mengekang anak. Pola asuh permisif adalah pola asuh dimana
orangtua memberi kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk
mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak
banyak dikontrol oleh orangtua. Sedangkan pola asuh autoritatif adalah pola
asuh dimana orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama dalam arti
saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan
perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin.
c. Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat
memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam
masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma.
Norma masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku yang muncul dari
anggota masing-masing masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
d. Urutan kelahiran
Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang lahir sulung atau
anak pertama cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif
dibandingkan dengan adik-adiknya. Anak tengah sering menjadi mediator
dan pecinta damai. Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya
menarik. Anak tunggal atau si anak semata wayang biasanya sering merasa
terbebani dengan harapan yang tinggi dari orangtua mereka terhadap diri
mereka sendiri. Mereka lebih percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi
yang tinggi. Karakteristik yang berbeda-beda pada individu dipengaruhi oleh
perilaku orangtuanya berdasarkan urutan kelahiran.

C. Aplikasi yang Dapat Diterapkan dari Perbedaan Individual dalam Pembelajaran
Salah Satu Karakteristik penting dalam pembelajaran yang efektif adalah
ketika proses pembelajaran tersebut mampu merespon kebutuhan individual siswa.
Memang terlalu banyak perbedaan yang ada diantara siswa sementara guru dituntut
untuk dapat mengajar suatu materi dalam waktu yang sama.
Banyak program pendidikan yang dapat dipilih guru sebagai implikasi dari
adanya perbedaan individu diantara siswa, khususnya perbedaan kemampuan. Dari
sekian banyak bentuk program pendidikan yang dapat dipilih, terdapat tida jenis
program yang terbayak dilaksanakan yakni :
1. Program Remidial yakni pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang
mengalami kesulitan atau hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas
tambahan secara individu sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran secara
klasikal dan menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan serta
mencapai hasil belajar scara optimal.
2. Program Pengayaan (Enrichment), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai
potensi kecerdasan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat
pelunasan/pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas
yang diprogramkan untuk siswa lainnya.
3. Program Percepatan (Acceleration), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai
potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi
kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program regular dalam
jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya.


Menurut Horne (1994), terdapat beberapa stratgi pembelajaran yang dapat
digunakan dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual serta untuk
meningkatkan keberhasiln belajar.
1. Menggunakan pendekatan pembelajaran akletik dan fleksibel
disertaipenggunaan multimedia dan multimetode.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang menunjukkan adanya
pemahaman lintas budaya, perbedaan gender dan usia dalam pilihan-
pilihan gaya belajar.
3. Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan
belajar yang mendukung gaya belajar mereka.
4. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan
pelihan cara belajar siswa, mnggunakan metode mengajar, insentif, alat,
dan situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa.
5. Meminta siswa unuk mengenali gaya belajar mereka dan memberikan
hadiah untuk kelebihan mereka. Bantu mereka memahami mengapa
mereka melakukan apa yang mereka lakukan dalam situasi belajar.
6. Member kesempatan kepada siswa untuk memilih bagaimana menerima
pelajaran dan bagaimana menunjukkan pengetahuannya. Dalam
mengerjakan tugas, menawarkan pilihan jenis,waktu, dan tanggal
penyelesaian tugas.
7. Menggunakan semua tipe pertanyaan dan cara eksplorasi untuk
menstimulasi berbagai tingkatan cara berpikir, mulai dari pengingat
informasi factual sampai menggambarkan implikasidan melakukan
analisis.
8. Menjelaskan maksud dan keterkaitan semua pengalaman pembelajaran
dengan apa yang akan dipelajari agar siswa dapat memahami hubungan
antara pengalamannya dengan ide-ide baru.
9. Menggunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual,
dan pembelajaran kelompok,atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang
berpusat pada guru dengan pembelajaran dengan berpusat kepada siswa.
10. Memberikn waktu yang cukup untuk memproses dan memahami
informasi.
11. Menggunakan alat-alat multi sensory untuk memperoleh, memproses,dan
mempraktekkan informasi.
12. Mengulangi tugas-tugas belajar yang nampaknya sulit dengan
menggunakan metode embelajaran yang berbeda.
13. Menggunakan strategi review dan refleksi yang bervriasi untuk
mengakhiri belajar.
14. Memberikan umpan balik dengan segera, konsisten dan jelas.
15. Mengevaluasi pengalaman pembelajaran berdasarkan tujuan atau syarat-
syarat pencapaian yang telah ditentukan, observasi perilaku dan
keterlibatan siswa dalam belajar.
16. Melanjutkan pengalaman-pengalaman belajar yang familier dan nyaman
bagi siswa, dan secar bertahap kenalkan pada siswa cara-cara belajar yang
lain.
17. Memahami siswa melalui berbagai cara dan aktivitas.
18. Menggunakan penilaian yang sesuai dengan pelajaran.
Program-program tersebut dapat membantu siswa/siswi untuk mengembangan
bakat-bakat yang di miliki.
Selain itu terdapat beberapa cara atau strategi pembelajaran yang dapat
digunakan dengan adanya perbedaan individual siswa sehingga dapat meningkatkan
keberhasilan pembelajaran, yaitu:
1. Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan
multimedia dan multimetode
2. Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan
belajar yang mendukung gaya belajar mereka.
3. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan
cara belajar siswa, menggunakan metode mangajar, insentif, alat, dan situasi
yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa
4. Gunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan
pembelajaran kelompok, atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang berpusat
pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5. Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.
6. Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan
memperoleh informasi.

BAB III
Kesimpulan
Setiap manusia merupakan individu yang memiliki sifat, perilaku, dan kebiasaan yang
berbeda satu sama lain. Adanya perbedaan tersebut akan menghasilkan perlakuan yang
berbeda dalam pembelajaran untuk setiap siswa. Perbedaan-perbedaan individual yang
terdapat dalam suatu kelas akan membawa implikasi terhadap cara atau metode yang akan
digunakan untuk mengelola pembelajaran di sekolah.
Terdapat beberapa program pembelajaran yang telah dirancang untuk memenuhi
kebutuhan akan perbedaan-perbedaan individual yang berbeda-beda, program tersebut antara
lain program remidial, program pengayaan, dan percepatan.




DAFTAR PUSTAKA
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
http://hardikadwihermawan.blogspot.com/2013/04/implikasi-perbedaan-individu-dalam.html
http://khairyararastiti.wordpress.com/tugas-mata-kuliah/psikologi-pendidikan/

You might also like