You are on page 1of 99

Edisi Keempat

Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
MODUL 7
SISTEM IMUN DAN KULIT
UKU !E"AN"AN TUTO#
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Alamat$ %L& #a'a Kaliga(e Km& ) Semarang *+,,-
!O o. ,+*)/SM
Telepon& 0+-)1 2*34*3)
Fa5simile$ 0+-)1 2*6)422
Modul 7 $ Sistem Imun dan Kulit
uku Modul
7op'rig8t 9 :' Fa5ult' o; Medi5ine< Islami5 Sultan Agung Universit'&
!rinted in Semarang
Frist printed$ -++*
Se5ond printed $ -++7
T8ird printed $ -++3
Designed :'$ I(ang 'usu;
7over Designed :'$ I(ang =usu;
!u:lis8ed :' Fa5ult' o; Medi5ine< Islami5 Sultan Agung Universit'
All rig8t reserved
T8is pu:li5ation is prote5ted :' 7op'rig8t la( and permission s8ould :e o:tained
;rom pu:lis8er prior to an' pro8i:ited reprodu5tion< storage in a retrieval s'stem< or
transmission in an' ;orm :' an' means< ele5troni5< me58ani5al< p8oto5op'ing< and
re5ording or like(ise
TIM MODUL
Iwang Yusuf
Department o; Medi5al iolog'
Masfiyah
-
Department o; Mi5ro:iolog'
Pasid Harlisa
Department o; Dermatolog'
Hesti
Department o; Dermatolog'
KONTRIBUTOR
Cre Disi!lin"
,& Medi5al iolog' devision o; Immuno:iolog'
-& io58emistr'
4& Mi5ro:iolog'
)& Dermatolog'
#u!le$entary disi!lin"
a& Anatom' > ?istolog'
4
:& !arasitolog'
5& !at8olog' o; Anatom'
d& 7lini5al !at8olog'
e& Farmo5olog'
;& Nutrient
g& Internal Medi5ine
8& Surger'
K%T% P&N'%NT%R
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb,
Alhamdulillahirobbilalamin, segala pu@i :agi Alla8< #o: seluru8 alam 'ang
tela8 mem:erikan karunia kepada kami 8ingga kami dapat men'elesaikan modul
sistem imun dan kulit ini&
Modul Kulit dan Imun ini terdiri dari * lem:ar :ela@ar ma8asis(a 'ang
masingAmasing memiliki area kompetensi< kompetensi inti< komponen kompetensi<
dan sasaran pem:ela@aran se:agaimana 'ang diatur dalam STANDA#
)
KOM!ETENSI DOKTE# 'ang ditetapkan ole8 Kolegium Kedokteran Indonesia
0 KKI 1& Tiap unit :ela@ar :erisi Lem:ar ela@ar Ma8asis(a 0LM1 dengan :e:erapa
kegiatan :ela@ar men5akup materi tentang imunologi dan pen'akit kulit& Kegiatan
:ela@ar didalamn'a :erupa diskusi< kulia8< praktikum dan la:oratorium ketrampilan
'ang meliputi Anamnesis< pemeriksa klinik< pemeriksaan penun@ang dan
penatalaksanaan dari triger 'ang :erupa materi tentang #8ematoid Art8ritis 0#A1<
Sistemik Lupus Er't8ematosus 0SLE1< ?IB AIDS< in;eksi @amur pada kulit dan
kelainan pada kelen@ar se:a5ea&
Meskipun sistim imum dan Kulit 'ang dikenalkan le(at modul ini 8an'a
:erkisar pada * lem:ar :ela@ar ma8asis(a di atas< namun :ukan :erarti :a8(a
5akupan masala8 :er8enti sampai di sini& Konsultasi< mem:a5a artikel dan @urnal
penelitian merupakan sum:er in;ormasi lain 'ang 8arus di5ari ole8 ma8asis(a&
!ada saat menggunakan :uku ini< mulaila8 dengan mem:a5a area
kompetensi< kompetensi inti< komponen kompetensi< dan sasaran pem:ela@aran
masingAmasing lem:ar :ela@ar ma8asis(a< se8ingga dapat dipa8ami 5akupan minimal
penga@aran le(at modul ini&
Kami men'adari :a8(a masi8 :an'ak kekurangan dalam pen'usunan modul
ini& Ole8 karena itu< saranAsaran :aik dari tutor maupun dari ma8asis(a akan kami
terima dengan ter:uka&
Semoga modul ini dapat :erman;aat< dan mem:antu siapa sa@a 'ang
mem:utu8kann'a&
Jazakumullhahi khoiro jaza
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tim !en'usun Modul
*
'%MB%R%N UMUM MODUL
Modul Sistem Imun dan Kulit dilaksanakan pada semester -< ta8un ke ,< dengan
(aktu * minggu& !en5apaian :ela@ar ma8asis(a di@a:arkan dengan penetapan area
kompetensi< kompetensi inti< komponen kompetensi< dan sasaran pem:ela@aran
se:agaimana 'ang diatur dalam Standar Kompetensi Dokter 'ang dikeluarkan ole8
Kolegium Kedokteran Indonesia 0KKI1 &
Modul ini terdiri dari * unit dan masingAmasing unit :erisi Lem:ar ela@ar
Ma8asis(a 0LM1 dengan :e:erapa sasaran pem:ela@aran dan skenario& !ada modul
ini ma8asis(a akan :ela@ar tentang dasarAdasar imunologi dan imunopatologi 'ang
akan mendasari pengeta8uan ma8asis(a didalam mema8ami dasarAdasar patogenesis
pen'akit in;eksi< degenerati; pada semua organ atau sistema serta mem:eri
pengeta8uan tentang dasar penegakan diagnosis dan mana@emen pen'akit kulit&
=ang dipela@ari ole8 ma8asis(a meliputi pengeta8uan dasar kedokteran<
pat8o;isiologi< proses penegakkan diagnosis dan pengelolaann'a& Untuk itu
diperlukan pem:ela@aran keterampilan tentang anamnesis< pemeriksaan ;isik<
pemeriksaan penun@ang dan keterampilan prosedural 'ang diperlukan& Ma8asis(a
@uga akan mempela@ari sikap pro;esionalisme 'ang terkait dengan topik diatas&
2
Modul ini akan dipela@ari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning<
dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven @ump< kulia8< praktikum
la:oratorium< dan :ela@ar keterampilan klinik di la:oratorium ketrampilan&
Hu(ungan dengan $dul se(elu$nya
,& Tela8 mema8ami prinsipAprinsip komunikasi dokterApasien dan keluarga 'ang
di:erikan pada modul komunoikasi e;ekti; 0 modul - 1
-& Tela8 mema8ami konsep ?omeostasis< reseptor dan ligan pada modul
iops'kososial 0modul 41
4& Tela8 mema8ami komponen dara8 'ang nantin'a :erperan dalam sistim imun
pada modul ?ematopoetin 0modul 21
Hu(ungan dengan $dul sesudahnya
Diperkuat modul 8ormonal > meta:olisme 031 modul sistim imun dan kulit ini
mempun'ai konstri:usi mendasari :e:erapa materi pada modul "erak dan
muskuloskeletal 061< Sistim Kardivaskuler 0,+1< Sistim perna;asan 0,,1< Sistim
pen5ernaan 0,-1< Entero8epatik 0,41< !en'akit Tropis 0,)1< Sara; dan reseptor sensorik
0,*1< Sistem urogenetalia 0,71< #eproduksi 0,31< Tum:u8 Kem:ang< geriatri dan
degenerati; 0-+1< !engli8atan 0--1< !endengaran< pen5iuman dan tenggorok 0-41< dan
modul ele5ti; o:at tradisonal serta modul Kega(atdaruratan 0-21&
7
D%)T%R I#I
Kata pengatarCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& *
"am:aran umum modul&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 7
?u:ungan dengan modul se:elumn'a&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 7
?u:ungan dengan modul sesuda8n'aCCCCCCCCCCCC&&&&&&& 3
Da;tar IsiCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&&&&& 6
Learning O:@e5tive&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ,+
!emetaan !en5apaian Learning Objectie.................................................. ,4
Topik&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ,2
Topik TreeCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&& ,7
Materi Dmasala8ECCCCCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&& ,3
Kegiatan pem:ela@aranCCCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&& ,6
AssessmentCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& -)
Sum:er ela@arCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC&&&&&&&&&&&&&&&&& -7
!en@a:aran !em:ela@aran LM&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& -3
LM ,$ ?ipersensiti;itas 0Dermatitis atopik1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& -3
LM -$ Autoimun 0SLE1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ))
LM 4$ Imunode;isiensi/imunokompromise 0?IBAAIDS1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 77
LM )$ In;eksi @amur 0 Tinea 1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 37
LM * $ !en'akit Kelen@ar Se:a5ea 0 A5ne 1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ,++
%ad(al &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ,,-
L&%RNIN' OB*&CTI+&
3
MODUL #I#T&M IMUN D%N KULIT
%rea , " Ketera$!ilan -linis
Setela8 mengikuti modul ini Ma8asis(a mampu $
,& Mengidenti;ikasi< memili8 dan menentukan prosedur klinis dan pemeriksaan
la:oratorium 'ang sesuai dengan masala8 dan ke:utu8an pasien
-& Melakukan prosedur klinis dan la:oratorium sesuai ke:utu8an pasien dan
ke(enangann'a
4& Menentukan pemeriksaan penun@ang untuk tu@uan penapisan pen'akit pada
sistem imun dan Kulit
)& Melakukan pemeriksaan ;isik 'ang sesuai dengan masala8 pasien
*& Memili8 dan melakukan keterampilan terapetik< serta tindakan prevensi sesuai
dengan ke(enangann'a
%rea . " Landasan il$iah -ed-teran
Setela8 mengikuti modul ini Ma8asis(a mampu $
,& Men@elaskan prinsipAprinsip ilmu kedokteran dasar terkait dengan ter@adin'a
masala8 kese8atan
-& Men@elaskan mekanisme patogenesis< patologis dan pato;isiologi suatu
masala8 dalam Sistem imun dan Kulit&
4& Men@elaskan masala8 kese8atan pada Sistem imun dan Kulit dari tingkat
seluler maupun molekuler 8ingga tu:u8 manusia melalui pema8aman
mekanisme normal dalam tu:u8
)& Men@elaskan mekanisme ;isiologis Sistem imun dan Kulit manusia dalam
memperta8ankan 8omeostasis
*& Men@elaskan ;aktorA;aktor 'ang mendasari kelainan pada tu:u8 manusia
terkait dengan Sistem imun dan Kulit 0 neoplasma< in;eksi dan in;lamasi<
degenerasi< trauma< 8erediter< dan kongenital1
2& Men@elaskan prinsipAprinsip pengam:ilan keputusan dalam mengelola masala8
kese8atan
7& Men@elaskan ;armakodinamik dan ;armakokinetik o:at 'ang :erkaitan dengan
masala8 kese8atan
6
3& Men@elaskan :er:agai pili8an 'ang mungkin dilakukan dalam penanganan
pasien kasus Sistim imun dan Kulit&
6& Men@elaskan pertim:angan pemili8an intervensi :erdasarkan ;armakologi<
;isiologi< giFi< ataupun peru:a8an tingka8 laku
,+& Mengem:angkan strategi untuk meng8entikan sum:er pen'akit< poinApoin
patogenesis dan pato;isiologis< aki:at 'ang ditim:ulkan< serta resiko spesi;ik
se5ara e;ekti;
,,& Men@elaskan se5ara rasional/ ilmia8 dalam menentukan penanganan pen'akit
:aik se5ara klinikal epidemiologis< ;armakologis< ;isiologis< diet< ola8 raga<
atau peru:a8an perilaku
,-& Men@elaskan alasan 8asil diagnosis dengan menga5u pada eidence- based
medicine.
%rea / " Pengellaan $asalah -esehatan
Setela8 mengikuti modul ini Ma8asis(a mampu $
,& Men@elaskan peru:a8an proses pato;isiologi setela8 pengo:atan dalam kasus
Sistim imun dan Kulit&
-& Mengidenti;ikasi :er:agai pili8an 5ara pengelolaan 'ang sesuai pen'akit
pasien Sistim imun dan Kulit&
4& Men@elaskan prinsipAprinsip pengam:ilan keputusan dalam mengelola kasus
Sistim imun dan Kulit&
)& Mengidenti;ikasi peran keluarga pasien< peker@aan< dan lingkungan sosial
se:agai ;aktor 'ang :erpengaru8 ter8adap ter@adin'a pen'akit serta se:agai
;aktor 'ang mungkin :erpengaru8 ter8adap pertim:angan terapi
*& Mengidenti;ikasi peran keluarga pasien< peker@aan< dan lingkungan sosial
se:agai ;aktor risiko ter@adin'a pen'akit dan se:agai ;aktor 'ang mungkin
:erpengaru8 ter8adap pen5ega8an pen'akit
%rea 0 " Isla$ dan disi!lin il$u
Setela8 mengikuti modul ini Ma8asis(a mampu $
,& Menggali dan menerapkan nilaiAnilai Islam dalam men5ari< menguasai
mengka@i dan mengem:angkan dan menerapkan ilmu kedokteran&
,+
-& Melakukan pemeriksaan dan prosedur pela'anan sesuai dengan masala8
pasien dengan senantiasa :erlandaskan pada nilaiAnilai dasar Islam dan etika
kedokteran Islam&
4& Mampu mem:a5a dan meng8a;al AlAGurHan dan 8adist terkait dengan topik
'ang dipela@ari
P&M&T%%N P&NC%P%I%N LEARNING OBJECTIVE
Learning Objective LBM
I II III I+ +
%rea , " Ketra$!ilan Klinis "
Mampu mengidenti;ikasi< memili8 dan menentukan
prosedur klinis dan pemeriksaan la:oratorium 'ang sesuai
dengan masala8 dan ke:utu8an pasien
1 1 1 1 1
Mampu melakukan pemeriksaan ;isik kelainan Kulit 1 1 1
Mampu melakukan prosedur klinis pemeriksaan
?ipersensiti;itas
1
Mampu men@elaskan prosedur La:oratorium pemeriksaan
ELISA
1
Mampu men@elaskan susunan selAsel kulit 1
Mampu men@elaskan prosedur La:oratorium dan 8asil
pemeriksaan selAsel radang
1
,,
Mampu men@elaskan prosedur La:oratorium dan 8asil
pemeriksaan selAsel degenerati;
1
Menetukan pemeriksaan penun@ang untuk @amur dan
parasit
1 1
Mampu melakukan ketrampilan terapetik in5isi dan
drainase
1 1
Mampu men@elaskan prosedur eksterpasi dan na5kel
ekstraksi
1
Mampu memili8 dan melakukan ketrampilan terapetik
in@eksi Intrakutan dan Su:kutan serta mampu melakukan
!ound care"dressing
1
Mampu memili8 dan melakukan ketrampilan terapetik
mera5ik o:at dan menulis resep
1
%rea . " Landasan il$iah -ed-teran
Mampu men@elaskan Komponan imun non spesi;ik< imun
spesi;ik< antigen
1 1 1
Mampu men@elaskan Fat mediator dan imunomodulator 1
Mampu men@elaskan mekanisme respons imun 1
Mampu men@elaskan susunan makros dan mikroskopis
dari lapisan kulit
1
Mampu men@elaskan mekanisme ?ipersensiti;itas<
Autoimun dan Imunode;isiensi/imunokompromise
1 1 1
Mampu men@elaskan masala8 kese8atan sistim imun
melalui masala8 #8ematoid art8ritis< Sistemik Lupus
Er't8ematosus 0SLE1 dan ?IBAAIDS
1 1 1
Mampu men@elaskan mani;estasi 8ipersensiti;itas pada
Kulit
1
Mampu men@elaskan mekanisme in;eksi dan degenerati;
pada kulit dan kelen@ar ekrin serta kelen@ar se:a5ea 1 1
Mampu men@elaskan ;aktorA;aktor 'ang mendasari
kelainan kulit pada in;eksi @amur< investasi parasitik dan
noplasma kulit&
1 1 1 1 1
Mampu men@elaskan prinsipAprinsip pengam:ilan
keputusan dalam mengelola masala8 kese8atan sistim
imun dan Kulit
1 1 1 1 1
Mampu men@elaskan ;armakodinamik dan ;armakokinetik
o:at 'ang :erkaitan dengan masala8 kese8atan Sistim
imun dan Kulit
1 1
Mampu men@elaskan :er:agai pili8an 'ang mungkin
dilakukan dalam penanganan pasien kasus Sistim imun
dan Kulit&
1 1 1 1 1
Mampu men@elaskan pertim:angan pemili8an intervensi
giFi pada masala8 Sistim Imun&
1
Mampu mengem:angkan strategi untuk meng8entikan
sum:er pen'akit< poinApoin patogenesis dan
pato;isiologis< aki:at 'ang ditim:ulkan< serta resiko
spesi;ik se5ara e;ekti;
1 1 1 1 1
,-
Mampu men@elaskan se5ara rasional / ilmia8 dalam
menentukan penanganan pen'akit :aik se5ara klinikal
epidemiologis< ;armakologis< ;isiologis< diet< ola8 raga<
atau peru:a8an perilaku
1 1 1 1 1
Men@elaskan alasan 8asil diagnosis dengan menga5u pada
eidence- based medicine.
1 1 1 1 1
%rea / " Pengellaan Masalah -esehatan
Mampu men@elaskan peru:a8an proses pato;isiologi
setela8 pengo:atan dalam kasus Sistim imun dan Kulit&
1 1 1 1 1
Mampu mengidenti;ikasi :er:agai pili8an 5ara
pengelolaan 'ang sesuai pen'akit pasien Sistim imun dan
Kulit&
1 1 1 1 1
Mampu men@elaskan prinsipAprinsip pengam:ilan
keputusan dalam mengelola kasus Sistim imun dan Kulit& 1 1 1 1 1
Mampu mengidenti;ikasi peran keluarga pasien<
peker@aan< dan lingkungan sosial se:agai ;aktor 'ang
:erpengaru8 ter8adap ter@adin'a pen'akit serta se:agai
;aktor 'ang mungkin :erpengaru8 ter8adap pertim:angan
terapi
1 1 1 1 1
Mampu mengidenti;ikasi peran keluarga pasien<
peker@aan< dan lingkungan sosial se:agai ;aktor risiko
ter@adin'a pen'akit dan se:agai ;aktor 'ang mungkin
:erpengaru8 ter8adap pen5ega8an pen'akit
1 1 1 1 1
%rea 0 " Isla$ dan disi!lin il$u
Menggali dan menerapkan nilaiAnilai Islam dalam
men5ari< menguasai mengka@i dan mengem:angkan dan
menerapkan ilmu kedokteran&
1 1 1 1 1
Melakukan pemeriksaan dan prosedur pela'anan sesuai
dengan masala8 pasien dengan senantiasa :erlandaskan
pada nilaiAnilai dasar Islam dan etika kedokteran Islam&
1 1 1
Mampu mem:a5a dan meng8a;al AlAGurHan dan 8adist
terkait dengan topik 'ang dipela@ari&
1 1 1 1 1
,4
TOPIK
,& Sistim Imun
,&,& Fisiologis
Komponen Imun Non Spesi;ik
Komponen Imun Spesi;ik
#espons Imun
Antigen
,&-& !atologis
?ipersensiti;itas
Autoimun
Imunode;isiensi/imunokompromise
,&4& Imunodiagnosis
?ipersensiti;iti Test
ELISA
,&)& Imunoterapi
Anti8istamin
Antiin;lamasi
Imunostimulan
-& !en'akit Kulit
,)
Anatomi dan ?istologi Kulit
Makros dan mikroskopis Susunan Kulit
!atologis
In;eksi @amur pada Kulit
In;eksi :akteri pada kulit
Investasi parasit pada Kulit
Kelainan pada kelen@ar ekrin dan se:a5ea 0A5ne vulgaris dan
Milliaria1
TOPIC TR&&
,*
Modul 7I Sistim Imun > Kulit
Imunologi
Fisiologis
!atologis
Imunodiagnosis Imunoterapi
Imunnonspesi;ik
Imunspesi;ik
Antigen
#espons Imun
?ipersensiti;itas
Autoimun
Imunode;isiensi/
Imunokompromise
Dermatitis
Atopi
SLE
?IBAAIDS
?ipersensiti;itasATest
ELISA
Anti?istamin
AntiIn;lamasi
Imunostimulan
Dermatologi
M%T&RI 2M%#%L%H3
,& ?ipersensitivitas
#. Autoimmne disorder
4& Imunode;isiensi
)& In;eksi kulit
*& Kelainan adneksa kulit
,2
Fisiologis !atologis
Makros %ar& Kulit
Mikros %ar& Kulit
In;eksi Kulit
%amur !arasit
Kelainan Kel@& Ekrin >
Se:a5ea
akteri
K&'I%T%N P&MB&L%*%R%N
!ada modul ini akan dilakukan kegiatan :ela@ar se:agai :erikut$
a4 Tutrial
Tutorial akan dilakukan - kali dalam seminggu& Setiap kegiatan tutorial
:erlangsung selama ,++ menit& %ika (aktu 'ang disediakan terse:ut :elum
men5ukupi< kelompok dapat melan@utkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open
spa5e area 'ang disediakan& Keseluru8an kegiatan tutorial terse:ut dilaksanakan
dengan menggunakan seen jum$ ste$s& Seven @ump steps itu adala8$
,& %elaskan terminologi 'ang :elum anda keta8ui
-& @elaskan masala8 'ang 8arus anda selesaikan
4& analisis masala8 terse:ut dengan :rainstorming agar kelompok
memperole8 pen@elasan 'ang :eragam mengenai ;enomena 'ang
didiskusikan&
)& 5o:ala8 untuk men'usun pen@elasan 'ang sistematis mengenai ;enomena/
masala8 'ang di:erikan kepada anda&
*& susunla8 persoalanApersoalan 'ang tidak :isa diselesaikan dalam diskusi
terse:ut men@adi tu@uan pem:ela@aran kelompok 0learning issue/learning
o:@e5tives1
2& Lakukan :ela@ar mandiri untuk men5ari in;ormasi 'ang anda :utu8kan
guna men@a(a: learning issues 'ang tela8 anda tetapkan&
7& %a:arkan temuan in;ormasi 'ang tela8 dikumpulkan ole8 anggota
kelompok< sintesakan dan diskusikan temuan terse:ut agar tersusun
pen@elasan 'ang kompre8ensi; untuk men@elaskan dan men'elesaikan
masala8&
%turan $ain tutrial"
,7
!ada tutorial ,< langka8 'ang dilakukan adala8 ,A*& Ma8asis(a diminta untuk
men@elaskan istila8 'ang :elum dimengerti pada skenario Dmasala8E< men5ari
masala8 'ang se:enarn'a dari skenario< menganalisis masala8 terse:ut dengan
mengakti;kan $rior kno!ledge 'ang tela8 dimiliki ma8asis(a< kemudian dari
masala8 'ang tela8 dianalisis lalu di:uat peta konsep 0conce$t ma$$ing1 'ang
menggam:arkan 8u:ungan sistematis dari masala8 'ang di8adapi< @ika terdapat
masala8 'ang :elum terselesaikan atau @elas dalam diskusi maka susunla8 masala8
terse:ut men@adi tu@uan pem:ela@aran kelompok 0learning issue1 dengan ara8an
pertan'aan se:agai :erikut$ apa 'ang kita :utu8kanJ< apa 'ang kita suda8 ta8uJ
Apa 'ang kita 8arapkan untuk ta8uJ
Langka8 ke 2< ma8asis(a :ela@ar mandiri 0sel% stud&1 dalam men5ari in;ormasi
!ada tutorial -< ma8asis(a mendiskusikan temuanAtemuan in;ormasi 'ang ada
dengan mensintesakan agar tersusun pen@elasan se5ara men'eluru8 dalam
men'elesaikan masala8 terse:ut&
(4 Kuliah Pa-ar
Ada :e:erapa aturan 5ara kulia8 dan ;ormat penga@aran pada pro:lem :ased
learning& !ro:lem :ased learning menstimulasi ma8asis(a untuk mengem:angkan
perilaku akti; pen5arian pengeta8uan& Kulia8 mungkin tidak se5ara ti:aAti:a
:er8u:ungan dengan :ela@ar akti; ini< Namun demikian keduan'a dapat memenu8i
tu@uan spesi;ik pada !L& Adapun tu@uan kulia8 pada modul ini adala8$
a& Men@elaskan gam:aran se5ara umum isi modul< mengenai relevansi dan
kontri:usi dari :er:agai disiplin ilmu 'ang :er:eda ter8adap tema modul&
:& Mengklari;ikasi materi 'ang sukar& Kulia8 akan le:i8 maksimum e;ekn'a
ter8adap pen5apaian 8asil ketika pertama kali ma8asis(a men5o:a untuk
mengerti materi le(at diskusi atau :ela@ar mandiri&
5& Men5ega8 atau mengkoreksi adan'a misconce$tion pada (aktu ma8asis(a
:erdiskusi atau :ela@ar mandiri&
d& Menstimulasi ma8asis(a untuk :ela@ar le:i8 dalam tentang materi terse:ut&
Agar penggunaan media kulia8 dapat le:i8 e;ekti; disarankan agar ma8asis(a
men'iapkan pertan'aanApertan'aan 'ang tidak dapat di@a(a: atau kurang @elas
@a(a:ann'a pada saat diskusi kelompok agar le:i8 interakti;&
Adapun materi kulia8 'ang akan dilaksanakan se:agai :erikut$
a4 Minggu 5
,3
a&,& Overvie( #espon Imunn 0iologi1
a&-&Overvie( Dermatitis< Management dermatitis atopik0Dermatologi1
a&4& Overvie( Aplikasi Klinis #eaksi ?ipersensitivitas
a&)& !emeriksaan !enun@ang DKA 0Dermatologi1
a&*& Konsep Konsumsi ?alalan To'i:an Kaitann'a dengan #eaksi
?ipersensiti;itas 0giFi1
(4 Minggu ,
:&,& Overvie( KatAFat Mediator dan Imunomodulator 0iokimia1
:&-& Mani;estasi SLE pada Kulit dan
:&4& !en'akit ula Autoimun 0Dermatologi1
:&)& Overvie( pen'akit autoimun 0!en'akit Dalam1
:&*&Man;aat S8olat 0ta8a@ud1 dalam !roses ?omeostatis Modulasi #espons
Imun
64 Minggu .
5&,& Overvie( Farmakologi O:atAo:at Imunostimulan < Anti In;lamasi < Anti
?istamin 0;armakologi1
5&-& "iFi dan Mikronutrien pada Sistem Imun 0"iFi1
5&4& !enanggulangan Epidemi5 dan Dampak So5ial ?IB/AID 0Ilmu Kese8atan
Mas'arakat1
5&)& Overvie( !en'akit Imunode;isiensi 0!en'akit dalam1
5&*& Islami5 Li;est'le dalam Men5ega8 ?IBAAIDS
d4 Minggu /
d&,& Aspek mikro:iologi :akteri gram positi; pem:entuk nana8
0Sta;ilokokus< Streptokokus1< Si;at< mor;ologi< eksotoksin< endotoksin<
patogenesitas 0mikro:iologi1
d&-& Overvie( !en'akit In;eksi Kulit 0pioderma primer1
d&4& Aspek mikro:iologi @amur 0si;at< mor;ologi< patogenesitas mikosis
super;isial 0Dermatop8'ta dan non Dermat8op8'ta1dan 7andida1
d&)& Overvie( !en'akit Kulit Eritropapuloskuamosa dan !soriasis vulgaris
0Dermatologi1
d&*& Farmakologi o:at anti @amur "olongan aFole< griseo;ulvin< dan alilamin
d&2& Konsep T8a8aro8 dalam Men5ega8 !enularan !en'akit Kulit
e4 Minggu 7
e&,& Milaria dan ?idradenitis Supurativa 0Dermatologi1
,6
e&-& Kelainan Kuku dan #am:ut 0Dermatologi1
e&4& Struktur Appendik Kulit 0Dermatologi1
e&)& Ada: meng8adapi penderita pen'akit menular
64 Pra-ti-u$
Tu@uan utama praktikum pada !L adala8 mendukung proses :ela@ar le(at
ilustrasi dan aplikasi praktek ter8adap apa 'ang ma8asis(a pela@ari dari diskusi<
:ela@ar mandiri< dan kulia8& Alasan lain adala8 agar ma8asis(a terstimulasi
:ela@arn'a le(at penemuan se8ingga dapat meningkatkan motivasi :ela@ar&
Adapun !raktikum 'ang akan dilaksanakan adala8$
a4 Minggu 5
a&,& Organ lim;oid sekunder 0?istologi1
a&-& A
(4 Minggu ,
:&,& !atologi anatomi reaksi in;lamasi 0!A1
:&-& Identi;ikasi sel imun 0iologi1
64 Minggu .
5&,& Imuno8istokimia 0!A1
5&-& Imunodiagnosis 0!K1
d4 Minggu /
d&,& !emeriksaan KO? 0Mikro:iologi1
d&-& S5a:ies dan pedi5ulosis 0!arasitologi1
e4 Minggu 7
e&,& Menulis resep dan mera5ik o:at kulit 0Farmakologi1
e&-& L
d4 Latihan -etera$!ilan $edi- di Skills Laboratory
Tu@uann'a adala8 men'iapkan ma8asis(a dalam ketrampilan 'ang mendukung
pem:ela@aran pada sistem reproduksi dengan menggunakan simulasi pasien dan
manekin se:agai media a@ar guna kelangsungan proses pem:ela@aran di klinik &
Ma8asis(a di8arapkan mampu menguasai tek8nik se5ara lege artis< sistematis dan
terintegrasi& Adapun ketrampilan 'ang 8arus dikuasai adala8$
a4 Minggu 5
-+
a&,& !ri5k test dan pa5t8 test 0T?T1
a&-& A
(4 Minggu ,
:&,& UKK !rimer Sekunder
:&-& UKK Dermatitis
64 Minggu .
5&,& In@eksi su: 5utan< in@eksi intra muskuler< in@eksi intra vena
5&-& A
d4 Minggu /
d&,& Insisi dan drainase
d&-& A
e4 Minggu 7
e&,& Naegle ekstraksi
e&-&A
%##&##M&NT
Assessment kno(ledge $
Assessment tutorial $ :o:ot 0-+ M dari total nilai ak8ir kno(ledge1
Di;ungsikan untuk menilai per;orman5e ma8asis(a dalam kegiatan tutorial S"D
maupun kegiatan praktikum& e:erapa 8al 'ang dinilai dalam penilaian 8arian ini
adala8 $ ke8adiran< keakti;an< dan kesiapan materi& agi ma8asis(a 'ang :er8alangan
8adir karena sakit dengan men'ampaikan surat i@in atau mengikuti kegiatan
kema8asis(aan < (a@i: meminta tugas kepada tim modul se:agai pengganti kegiatan
tutorial atau kegiatan praktikum 'ang ditinggalkan terse:ut&
Assessment kegiatan praktikum ,+ M dari total nilai ak8ir kno(ledge& Di;ungsikan
untuk menilai ke8adiran< keakti;an ma8asis(a< ker@asama kelompok< serta
pengeta8uan sis(a pada setiap kegiatan praktikum&
-,
Assessment tenga8 modul dilakukan pada pertenga8an pelaksanaan modul 0:o:ot -+
M dari total nilai ak8ir kno(ledge1& U@ian tenga8 modul :ertu@uan untuk mengeta8ui
keter5apaian sasaran pem:ela@aran LM 'ang tela8 dilalui< 'ang :er8u:ungan dengan
pengeta8uan 0kno(ledge1& Ole8 karena itu u@ian dilakukan dalam :entuk tertulis&
,& Sis(a dapat mengikutinu@ian susulan tenga8 modul @ika memenu8i
pers'aratan se:agai :erikut $
a& Mengikuti 3+ M dari keseluru8an S"D
:& Mengikuti ,++ M dari keseluru8an praktikum
5& Mengikuti ,++ M dari keseluru8an skill la:
d& Mengikuti 7* M dari keseluru8an kulia8
Sis(a 'ang meninggalkan u@ian tenga8 modul< dapat mengikuti u@ian susulan
tenga8 modul @ika memenu8i pers'aratan untuk mengikuti u@ian
Tata 5ara permo8onan u@ian susulan dilaksanakan se:agaimana 'ang :erlaku
'akni sis(a menga@ukan permo8onan kepada dekan dilampiri alasan
ketidak8adirann'a pada u@ian terse:ut< selan@utn'a surat permo8onan u@ian
susulan dikeluarkan ole8 MEU untuk disampaikan kepada tim modul terkait
%ika ma8asis(a tidak mengikuti u@ian tenga8 modul maka nilai tenga8 modul
din'atakan nol
-& Apa:ila ma8asis(a :er8alangan 8adir pada kegiatan S"D< praktikum< dan
Skill la:< maka ma8asis(a 8arus $
a& Mem:erikan surat i@in ketidak8adiran pada kegiatan terse:ut
:& Mengganti kegiatan S"D dengan tugas dari tim modul< untuk penggantian
terse:ut ma8asis(a 8arus :erkoordinasi dengan tim modul
5& Mengganti kegiatan praktikum pada 8ari lain< untuk penggantian terse:ut
ma8asis(a 8arus :erkoordinasi dengan :agian
d& Mengganti kegiatan skill la: pada 8ari lain< untuk penggantian terse:ut
ma8asis(a :erkoordinasi dengan tim modul
e& Selain tugas pengganti S"D dan ma8asis(a mengikuti kegiatan pengganti
praktikum dan skill la: maka ma8asis(a din'atakan tela8 mengikuti
kegiatan ,++ M
--
Assessment ak8ir modul dilakukan pada ak8ir modul 0:o:ot *+M dari total nilai ak8ir
kno(ledge1
Diselenggarakan men'esuaikan dengan @adual 'ang tela8 disusun MEU& entuk u@ian
:erupa u@ian tulis dengan tu@uan pem:ela@aran 'ang 8arus dikuasai ole8 sis(a& Tu@uan
assesmen ak8ir modul adala8 untuk mengeta8ui keter5apaian seluru8 sasaran
pem:ela@aran< :aik kno(ledge< skill< maupun attitute 'ang dipela@ari dalam modul
terse:ut& Ketentuan 'ang :erlaku :agi u@ian tenga8 :erlaku pula :agi u@ian ak8ir
modul
Assessment Skill
Nilai skill diam:il dari $
Kegiatan skill la: 8arian $ -* M dari total nilai ak8ir skill
Kegiatan OS7E $ 7* M dari total nilai ak8ir skill
Kegiatan OS7E didasarkan pada kelulusan tiap station& %ika tidak lulus pada station
tertentu < ma8asis(a di(a@i:kan mengulang dan nilai skill :elum dapat dikeluarkan
se:elum ma8asis(a lulus skill terse:ut& !elaksanaan u@ian ulang OS7E diatur ole8
MEU dan Tim Modul< dengan :ia'a 'ang akan ditentukan selan@utn'a& !er8itungan
nilai ak8ir modul adala8 $
0Nilai total kogniti; N SKS kogniti;1 O 0Nilai total skill N SKS skill1
SKS Modul
Standar kelulusan ditetapkan dengan *udg$ent Bderline
-4
#u$(er Bela8ar
,& Essesnsial Immunolog'< Ivan #oittHs&et al&<
-& Imunologi III< ellanti&<et al
4& Imunologi Dasar< Karnen arata Pi@a'a
)& Mole5ular dan 7ellular Immunolog'< A:ul K& A::as&<et al&
*& Medi5al Immunolog'< Daniel !& Stites&<et al&
2& D@uanda S< Sularsito S Adi< ilmu !en'akit Kulit dan Kelamin< alai !ener:it
FKUI< -++7
7& Siregar< #S& Saripati !en'akit Kulit& Atlas :er(arna& !ener:it :uku Kedokteran<
E"7& -++*
3& Pol;; Klaus< %o8nson #A< Suurmond Di5k& Disorders o; se:a5eous and apo5rine
glands& Dalam FitFpatri5k $ 7olor atlas and s'nopsis o; 5lini5al dermatolog' ;i;t8
edition< M5"ra(A?ill< -++*
6& Strauss %o8n< !le(ig "< Kerr #e:e55a Er& Disorders o; epidermal appendages and
related disorders& Dalam FitFpatri5k$ Dermatolog' in general medi5ine< si.t8
edition< M5"ra(A?ill -++*
,+& Mos58ella SL< ?urle' ?%< eds& Dermatolog'< t8irdt8 ed& !8iladelp8ia$ P& &
Saunders< ,66-&
,,& 7olor Atlas and S'nopsis O; 7lini5al Dermatolog' & T8omas FitFpatri5k MD et
all edisi )&
,-& Dermatomikosis super;isialis pedoman untuk dokter dan ma8asis(a kedokteran&
Unandar udimul@a dkk& alai !ener:it Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia& -++,
,4& !en'akit %amur Kulit& Dr& #&S Siregar La: I& !en'akit Kulit dan Kelamin FK
UNS#I / #SU !alem:ang& ,66*
,)& Dermatolog' in general medi5ine& FitFpatri5k et all edisi */2
-)
P&N*%B%R%N P&MB&L%*%R%N LBM
L&MB%R B&L%*%R M%H%#I#9% 5
:LBM 5;
(4 *udul"
"atal di kulit
64 #asaran Bela8ar"
,& Melakukan pemeriksaan pri5t test < pat58 test< test alergi
-& Men@elaskan 8istologi organ lim;oid primer 0timus dan sumsum tulang1
4& Men@elaskan ;isiologi organ lim;oid primer 0timus dan sumsum tulang1
)& Men@elaskan 8istologi organ lim;oid sekunder 'ang meliputi kulit< sistem
mukosa saluran napas< gut associated lim$hoid tissue, $e&er's $atch,
Walde&e's ring, kelen@ar geta8 :ening< lien
*& Men@elaskan ;isiologi organ lim;oid sekunder 'ang meliputi kulit< sistem
mukosa saluran napas< gut associated lim$hoid tissue, $e&er's $atch,
Walde&e's ring, kelen@ar geta8 :ening< lien
<4 Men8elas-an Innate I!nity :I$unitas (awaan;
=4 Men8elas-an !e$rsesan dan !resentasi antigen
04 Men8elas-an !er-e$(angan li$fsit B dan T
>4 Men8elas-an i$$unitas seluler
5?4 Men8elas-an i$$unitas hu$ral
,,& Men@elaskan respon imun pada tu:u8 manusia
5,4 Men8elas-an $a6a$@ $a6a$ rea-si hi!ersensitiAitas
5.4 Men8elas-an i$un!atgenesis $a6a$@ $a6a$ rea-si hi!ersensitiAitas
,)& Men@elaskan etiologi dermatitis atopik
,*& Men@elaskan pato;isiologi dermatitis atopik
,2& Men@elaskan ge@ala dan tanda dermatitis atopik
,7& Men@elaskan pemeriksaan la: dasar dan penun@ang terkait masala8 dermatitis
atopik
,3& Men@elaskan di;erential diagnosis dermatitis atopik
,6& Men@elaskan alasan 8asil penegakan diagnosis ter8adap dermatitis atopik
-*
-+& Men@elaskan @enisA@enis dan strategi penanganan dermatitis atopik serta alasan
pemili8an penanganan terse:ut
-,& Men@elaskan ;aktorA;aktor 'ang :erpengaru8 ter8adap dermatitis atopik
--& Men@elaskan @enisA@enis dan strategi penanganan dermatitis atopik serta alasan
pemili8an penanganan terse:ut
-4& Men@elaskan prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien dermatitis atopik
-)& Men@elaskan pen'akitApen'akit kulit aki:at reaksi imune 0(czematous
dermatitis< allergic skin disease)
-*& Men@elaskan konsep konsumsi 8alalan to'i:an kaitann'a dengan reaksi
8ipersensitivitas
#K&N%RIO
-2
"atal di Kulit
Seorang LakiAlaki usia 4+ ta8un datang ke tempat praktek dokter praktek
umum 'ang :uka pada sore 8ari< karena tidak kuat mena8an rasa gatal pada ke dua
punggung kaki 'ang dirasakan se@ak siang 8ari& "atal pada punggung kaki disertai
:engkak dan (arna kulit sekitarn'a memera8< terasa panas dan peri8 aki:at luka
garukan< gatal tim:ul pada ke dua punggung kaki se5ara :ersamaan& ?asil
anamnesis diketa8ui :a8(a penderita pada saat makan siang< makan di (arung
dengan lauk pauk ikan laut& !enderita suda8 minum o:at 7TM mem:aik se:entar
tetapi kemudian mun5ul kem:ali& uang air ke5il tidak ada kelainan< :uang air
:esar tidak ada kelainan< perna;asan dan @antung tidak ada kelainan& I:u penderita
dulu @uga sering menderita gatalAgatal dan :entolA:entol apa:ila makan udang&
Ole8 dokter diusulkan pemeriksaan penun@ang pri5k test&
"ata "!nci#
"atal< :engkak< (arna kulit memera8< makan ikan laut< o:at 7TM< !ri5k Test
$asala%#
?ipersensitivitas
d4 Knse! $a!
-7
Antigen/
Immunogen
?ipersensitivitas
#espons Imun
Imun non Spesi;ik Imun spesi;ik
UKK
Struktur Ant>?isto
Kulit
"atal
Sistim Sara;
Anti8istamin
Ma5am- !en'akit
?ipersensiti;itas
e4 Materi
!a8ami materi 'ang di:erikan ole8 tim modul se:agai dasar untuk men@a(a:
pertan'aan minimal di:a(a8 ini 0'ang :ertu@uan men5apai kompetensi sasaran
:ela@ar1
ANTI"EN adala8 suatu su:stansi 'ang men@adi target suatu respons imun
'ang dapat dikenali dan diikat ole8 anti:od' 0Ig1 maupun reseptor sel T 0T7#1&
agian antigen 'ang :erikatan langsung dengan Fa: dari Anti:odi dan T7#
dise:ut Antigenik Deterniman atau E!ITO!& Ada - ma5am E!ITO!< 'aitu linier
epitop dan kom;ormational epitopI Kom;ormational epitop adala8 , epitop 'ang
tersusun atas kon;igurasi :e:erapa linier epitop dan apa:ila mengalami denaturasi
akan :eru:a8 men@adi linier :e:erapa linier epitop&
*+umber , Abbas et al.,#---)
Antigen 'ang dapat menginduksi suatu respons imun dise:ut IMUNO"EN
sedangkan antigen 'ang tidak dapat menginduksi respons imun dise:ut
?A!TEN&
MA7AM ANTI"EN $
Menurut asaln'aI Antigen eksogen 'aitu 'ang :erasal dari mikro:a dan :a8anA
:a8an kimia& Antigen Endogen 'aitu ?uman Leuko5'te Antigen 0?LA1 atau
Ma@or ?isto5ompati:ilit' 7omple.s 0M?71 'aitu antigen permukaan 'ang ada
pada selAsel dan Tumor Antigen& ?LA/M?7 ada - ma5am =aitu ?LA/M?7
Klas I 'ang diekspesikan ole8 seluru8 sel 'ang mempun'ai inti selI dan
?LA/M?7 klas II 'ang diekspresikan ole8 sel imunokompeten& Sedangkan
Tumor antigen adala8 antigen 'ang :erasal dari sel tu:u8 'ang mengalami
-3
peru:a8an se8ingga antigenn'a :eru:a8 dari Sel; Antigen men@adi Non Sel;
Antigen& Menurut Susunan KimiaI adala8 Ma5romolekul seperti protein<
kar:o8idrat< p8osp8olipids dan Asam Nukleat& Meta:olit lainn'a seperti
"likogen< lipid< aoto5oid dan 8ormon& 0A::as et al&< -+++I Stites et al&<,6671&
"atal atau it58 atau pruritus adala8 suatu sensasi 'ang merangsang kita untuk
menggaruk daera8 terse:ut dan merupakan suatu simtom dominan pada kelainan
kulit& 0!irouFi<-++-1& Sensasi gatal dapat tim:ul apa:ila ter@adi rangsangan :aik
makanik maupun kimia(i ter8adap reseptor gatal& #eseptor gatal adala8 ak8iran
sara; 'ang tidak :erm'elin dan tidak spesi;ik dari sera:ut sara; 'ang ditemukan
pada daera8 dekat antara dermal dan epidermal @un5tion 'ang ditemukan se@ak
ta8un ,6*+ 0:ern8ard<,66,1& a8an atau mediator kimia serta rangsangan ;isik
dapat men'e:a:kan gatal dan ditemukan merangsang u@ung sara; :e:as 'ang
terdapat pada dermoAepidermal @un5ta 0S8ele' and Art8ur<,6*71& !ola gatal dari
orang satu ke orang lain sangatla8 :er:eda< :a8kan sensasi gatal pada seseorang
@uga tidak sama (alaupun di :ero rangsang gatal 'ang sama 0 ern8ard<,66-1&
#angsangan gatal kemudian disalurkan atau dipan5arkan ke 5ornu dorsalis
medulla spinalis pada sisi 'ang :erla(anan< men'ilang garis tenga8 kemudian
naik ke traktus 5ontraAlateral spinot8alami5 kemudian ke t8alamus dan :erak8ir
pada 5ornu sensorik otak pada 5orte. 5ere:ri& #angsangan gatal ditransmisikan
ole8 sera:ut 7 tidak :erm'elin 0 Unm'elinated no5i5eptor 7 ;i:er 1& Palaupun
rangsangan gatal mele(ati @alur 'ang sama seperti @alur n'eri< tapi ada
per:edaan @arak antara rangsangan gatal 'ang unik pada titik gatal tadi dengan
rangsangan n'eri& Stimulasi listrik men'okong teori ini 0Tu5kett<,63- dalam
ern8ard<,66-1& #angsangan n'eri menim:ulkan re;lek tarik diri 0(it8dra(al
re;le.1< rangsangan gatal merangsang untuk menggaruk& !enelitian terak8ir
dengan menggunakan D ;un5tional positron emission tomograp8'E menun@ukkan
induksi gatal di kaki dengan D8istamin iontop8oresisE ter@adi kenaikan ;okus
dalam aktivitas meta:olisme di area 5ontraAlateral g'rus 5inguli anterior 0area
rodman -)1 0"reaves<-+++1&
-6
!roses In;lamasi adala8 suatu reaksi tu:u8 mikrosirkuler 'ang :ersi;at lokal
ter8adap :enda atau FatAFat 'ang mem:a8a'akan tu:u8 dengan tu@uan per:aikan&
Parna kemera8an 0 ru:or 1 ter@adi le:i8 da8ulu ole8 karena pada proses in;lamasi
a(al ter@adi vasodilatasi kapiler 'ang meningkatkan aliran dara8 setempat
se8ingga ter@adi peningkatan su8u 0 5alor 1< kemudian ter@adi peningkatan
permea:ilitas pem:ulu8 dara8 'ang :eraki:at eksudasi plasma 05airan dara81
ke@aringan sekitarn'a dan ter@adi pem:engkakan 0 tumor 1& ila massa terse:ut
menekan sara; maka akan tim:ul rasa n'eri 0 dolor 1 'ang dapat men'e:a:kan
ter@adin'a gangguan ;ungsi 0 ;ungsiolaesa 1&
?'persensitivit' rea5tions are t8e result o; normall' :ene;i5ial immune
responses a5ting inappropriatel'< and sometimes 5ause in;lammator' rea5tions
and tissue damage 0#oitt< et al& ,6631& #eaksi alergi atau 8ipersensitivitas tim:ul
apa:ila individu terpapar ole8 suatu alergen&
Alergen adala8 Antigen 0:enda Asing1 atau suatu su:stansi 'ang tak dikenal ole8
sistim imun spesi;ik 'ang dapat menim:ulkan respon imun alergi& ?al ini dapat
ter@adi apa:ila individu terse:ut se5ara genetik mempun'ai kemampuan untuk
memproduksi anti:odi dari kelas IgE dalam @umla8 'ang 5ukup setela8 terpapar
ole8 alergen dalam @umla8 'ang sedikit 0stites<,667I #oitt<,6631&
7oom:s and "ell mem:edakan reaksi 8ipersensitivitas men@adi ) tipe I
A ?ipersensitivitas tipe I atau dise:ut @uga Immediate ?ipersensitivit' atau
Anap8'la5ti5 rea5tion ter@adi apa:ila alergen direspon atau diikat ole8 anti:odi
dari kelas IgE dimana IgE ini mempun'ai aktivitas :iologi mampu
mengaktivkan sel mast se8ingga sel mast mengalami degranulasi melepaskan
4+
mediatorAmediator in;lamasi terutama adala8 ?istamin se8ingga ter@adi reaksi
in;lamasi dan dapat men'e:a:kan kerusakan @aringan&
A ?ipersensitivitas tipe II 'ang dise:ut @uga dengan AD77 #ea5tion
0 Anti:od' Dependent 7ell 7'toto.i5 1< pada reaksi ini 'ang :erperan dalam
mengikat alergen adala8 Anti:odi dari kelas Ig" atau IgM dimana aktivitas
:iologi dari kedua anti:odi terse:ut adala8 dapat mengaktivkan sel Killer untuk
melakukan aktivitas ;agosit atau @uga dapat mengaktivkan reaksi komplement
untuk melakukan aktivitas sitolisis&
A ?ipersensitivitas tipe III dise:ut @uga dengan immune 5omple.es rea5tion
merupakan reaksi 8ipersensitivitas 'ang ter@adi aki:at penumpukan anti:odi
pada @aringan dimana terdapat alergen se8ingga ter@adi reaksi komplek imun
'ang dapat mengakti;kan reaksi 5omplement dan dapat merusak @aringan
terse:ut&
A ?ipersensitivitas tipe IB atau dise:ut @uga Dela'ed T'pe ?ipersensitivit'
0DT?1 :er:eda dengan tiga tipe 8ipersensitivit' se:elumn'a dimana pada tipe
IB ini mediator 'ang :erperan :ukan respon imun 8umoral 0Anti:odi1 tetapi
respon imun seluler& !ada tipe IB ini alergen diikat ole8 reseptor sel T 0T7#1
kemudian sel lim;osit T 'ang teraktivasi melepas mediator 8umoral 'ang :erupa
7'tokine 'ang dapat mengaktivkan sel pagosit seperti makro;ag untuk melepas
mediator in;lamasi dan melakukan aktivitas ;agositosis& *Abbas et
al.,#---.+tites et al.,/001.2oitts,/001. 2oitt et al.,/003)
2oitt et al.,/003
4,
!ada reaksi 8ipersensitivitas tipe I terdapat mani;estasi :entuk P8eal and Flare
'ang merupakan D Late !8ase #ea5tion D dari 'ang tampak setela8 - L ) @am
setela8 terpapar ole8 alergen dan :erangsur angsur meng8ilang setela8 -) @am&
?al terse:ut dapat ter@adi ole8 karena pada degranulasi dari sel mast ter@adi
pelepasan mediatorAmediator in;lamasi diantaran'a adala8 7'tokine Tumor
Ne5rosis Fa5tor 0TNF1 'ang dapat dapat menginduksi sel endot8el untuk
mengekspresikan Dleuko5'te ad8esion mole5ulesE< seperti EASele5tin<
Inter5elluler Ad8esion Mole5uleA, 0I7AMA,1 'ang dapat men'e:a:kan
:ermigrasin'a sel !MN dari intravaskuler ke @aringan se8ingga dapat
men'e:a:kan oedema lokal 0P8eal1 serta adan'a vasodilatasi karena pengaru8
dari ?istamin men'e:a:kan (arna kemera8an 0Flare1& 0Stites et al&,6671
0sum:er $ #oitt<,6631
0sum:er $ #oitt<,6631
4-
!ada ?ipersensiti;itas tipe II ter@adi aktivasi sel pagosit&
Sel pagosit adala8 sel 'ang mempun'ai kemampuan untuk melakukan pinositosit
0engul;ment1 suatu antigen& =ang termasuk sel pagosit ini adala8 sel denditrik
'ang ada di lapisan kulit dan organ lim;oid< monosit 'ang ada di5airan dara8 dan
makro;ag 'ang terdapat pada @aringan&
!roses pagositosit se:agaimana 'ang diterangkan dalam gam:ar di:a(a8&
!ada ?ipersensiti;itas tipe III ter@adi aktivasi 5omplement&
Komplement adala8 protein 'ang di8asilkan di 8epar 'ang :erperan dalam
peristi(a sitolisis< in;lamasi dan opsonisasi& Akti;asi 5omplement ada - @alur 'aitu
44
@alur klasik dan @alur alternative& %alur klasik dimulai dari akti;asi komponen
komplemet 7, ole8 AntgenAanti:odi komplek 0 AgAA: 7omple.1&
Sedangkan akti;asi @alur alternative dimulai dari komponen 5omplement 74 ole8
properdin dan ;a5tor D&
0sum:er $ A::as et al&<-+++1
!ada ?ipersensiti;itas tipe IB ter@adi reaksi antara Alergen 0antigen1 dengan sel T/
lim;osit T kemudian mengakti;kan akti;itas 5'toto.i5 dan pagositosis
4)
Sistim imun ada - ma5am 'aitu SISTIM IMUN NON S!ESIFIK DAN SISTIM
IMUN S!ESIFIK&
!er:edaan utama dari kedua sistim imun terse:ut adala8 kemampuann'a untuk
mengenali Antigen dan kemampuan untuk mem:entuk memoriter8adap antigen
terse:ut&
Sistim Imun Non Spesi;ik adala8 $
4nnate *natural) immunit& re%ers to an& inborn resistance that is $resent the %irst
time a $athogen is encountered. it does not re5uire $rior e6$osure and is not
modi%ied signi%icantl& b& re$eated e6$osures to the $athogen oer the li%e o% an
indiidual.
Mekanisme Imun Non Spesi;ik $
(6ternal barriers against in%ection
Phagoc&tic cells kill microorganisms
7umoral or +oluble mediator mechanism $roide a second de%ensie strateg&.
*Abbas et al.,#---.+tites et al.,/001.2oitts,/001. 2oitt et al.,/003)
Sistim Imun Spesi;ik adala8 $ Sistim imun 'ang mempun'ai 5iri atau si;at
se:agaimana :erikut $
Mempun'ai S!E7IFI7IT=I 'aitu kemampuan untuk mengenal dan
mem:edakan antigen/imunogen
Mampu mem:edakan SELF AND NONSELFI 'aitu kekmampuan untuk
mem:edakan protein atau molekul milik sendiri atau :enda asing&
Mampu mem:entuk MEMO#=I 'aitu kemampuan untuk mengenali
pemaparan antigen 'ang pertama kali se8ingga pada pemaparan
:erikutn'a sistim imun ini suda8 siap mengeliminasi antigen
*Abbas et al.,#---.+tites et al.,/001.2oitts,/001. 2oitt et al.,/003)
De;erensiasi sel T
Sel T 0lim;osit T1 adala8 lim;osit 'ang proses maturasin'a ter@adi di kelen@ar
t8'mus< setela8 disensitisasi ole8 antigen sel T :er de;erensiasi men@adi sel T 8
0T ?elper/7D)
O
1< sel T sitotoksik 07TL/7D3
O
1 dan Sel T regulator 0Treg1&
4*
0sum:er $ A::as et al&<-+++1
De;erensiasi Sel
Immunoglo:ulin 0anti:od'1 adala8 protein ;raksi glo:ulin 'ang disekresi ole8
sel plasma 'ang merupakan de;erensiasi dari sel 0lim;osit 1 'ang tela8
tersensitisasi ole8 antigen& Struktur immunoglo:ulin terdiri dari - rantai ringan 0L
42
58ain1 dan - rantai :erat 0? 58ain1 masing rantai mempun'ai varia:el region dan
5onstant region& Immunoglo:ulin mempun'ai - Fa: dan , F5& Imunoglo:ulin
ada * kelas 'aitu IgM< Ig"< IgA< IgE dan IgD&
De;erensiasi sel men@adi sel !lasma dan sekresi Imunoglo:ulin
Struktur Imunoglo:ulin
f4 Pertanyaan $ini$al yang di-uasai
,& Apaka8 pengertian dari :enda asing atau Antigen J dan @elaskan ma5amA
ma5am antigen&
-& Apa 'ang dises:ut "atal dan agaimana sensasi gatal dapat tim:ul J
4& Apaka8 reaksi in;lamasi ituJ
)& Ada :erapa ma5am sistim imunJ
*& Apaka8 reaksi 8ipersensiti;itas itu dan :agaimanaka8 ter@adin'aJ
2& Ma5amAma5am reaksi 8ipersenti;itas J
47
7& Ma5amAma5am pemeriksaan penun@ang untuk reaksi 8ipersensti;itiasJ
Daftar !usta-a
A Art8ur 7& "u'ton<,672& Fisiologi Kedokteran Edisi * agian -<E"7<%akarta<?al
,)4
A Daniel !& Stites<A::a I& Terr< Tristram "& !arslo(&<,667&Medi5al Immunolog'
6
t8
edition<Appleton>Lange<USA<pp $ ,37
A Ivan #oitt<%onat8an rosto;;<David Male&<,663& Immunolog' )
t8
edition&Mos:'<ar5elona<pp $ --&, L -*&,-
A A:ul K& A::as<Andre( ?& Li58tman<%ordan S& !o:er&<-+++&7ellular and
Mole5ular Immunolog' )
t8
edition&<Saunders<USA<pp $ )-)A))
A "anong<,676 Fisiologi Kedokteran ?al $ 64
A %unGuiera< ,66, ?istologi Umum ?al $,6,
A Andokopra(iro Atmo@o<,673 !atologi Umum ?al ,*
A 7D Imunologi dasar
43
L&MB%R B&L%*%R M%H%#I#9% ,
:LBM ,;
a4 *udul"
Autoimmune dissorder
(4 #asaran Bela8ar
54 Men8elas-an sifat dan $a6a$ antigen :i$ungen;
-& Men@elaskan proses in@uri @aringan pada reaksi in;lamasi
4& Mampu mengidenti;ikasi selAsel imun 'ang :erperan pada proses in@ur'
@aringan
/4 Men8elas-an -nse! sel& tolerance
74 Men8elas-an $e-anis$e -ehilangan sel& tolerance
<4 Men8elas-an $e-anis$e auti$un
=4 Men8elas-an Ma8r Hyst6$!ati(elity C$!leB :MHC; atau
Hu$an Leu-6yte %ntigen :HL%;
04 Men8elas-an !enya-it@!enya-it auti$un
>4 Men8elas-an etilgi !enya-it@!enya-it auti$un
5?4 Men8elas-an ge8ala dan tanda !enya-it@!enya-it auti$un
554 Men8elas-an !e$eri-saan la( dasar dan !enun8ang ter-ait $asalah
!enya-it@!enya-it auti$un
5,4 Men8elas-an alasan hasil !enega-an diagnsis terhada! !enya-it@
!enya-it auti$un
5.4 Men8elas-an )a-tr@fa-tr yang (er!engaruh !ada !enya-it@
!enya-it auti$un
46
,)& Men@elaskan @enisA@enis dan strategi penanganan pen'akitApen'akit
autoimun serta alasan pemili8an penanganan terse:ut
,*& Men@elaskan prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien autoimun
,2& Men@elaskan pen'akit pen'akit :ula autoimun
,7& Melakukan identi;ikasi UKK primer maupun sekunder
,3& Melakukan identi;ikas UKK dermatitis
,6& Men@elaskan man;aat s8olat 0ta8a@ud1 dalam proses 8omeostatis modulasi
respons imun
#K&N%RIO
"ata "!nci#
Kelela8an< :er5ak mera8 men'erupai gam:aran kupuAkupu di(a@a8< :engkak dan
sakit pada :e:erapa sendi di @ariA@ari tangan< :elum dikaruniai anak< ken5ing (arna
mera8< penurunan @umla8 sel dara8 puti8 dan trom:osit< r8ematoid ;aktor 0O1&
$asala%#
Autoimmune 8isorder
)+
Seorang (anita usia 4* ta8un datang ke Klinik dokter praktek umum&
!enderita mengelu8 se@ak pulang dari :erli:ur dipantai kute ali 4 8ari 'ang lalu
tim:ul :er5ak mera8 di (a@a8 'ang tidak mau 8ilang disertai :engkak dan sakit
pada :e:erapa sendi di @ariA@ari tangan& !ada anamnesa diketa8ui se@ak setenga8
ta8un 'ang lalu penderita sering merasa kelela8an< sendiAsendi sering terasa sakit
terutama ketika :angun tidur& !enderita suda8 2 ta8un menika8 tetapi :elum
dikaruniani anak& !enderita perna8 keguguran , N< siklus menstruasi tidak teratur&
?asil pemeriksaan ;isik ditemukan :er5ak mera8 dikedua :agian pipi dan 8idung
'ang men'erupai gam:aran kupuAkupu< tidak sakit< dan tidak terasa gatal& !ada
sendi @ariA@ari tangan tampak :engkak < mera8 < kaku dan sakit ketika digerakkan&
!enderita perna8 dira(at karena sakit pinggang dan ken5ing (arna mera8& !ada
pemeriksaan la:oratorium didapat penurunan @umla8 sel dara8 puti8 dan
trom:osit& %uga ditemukan r8eumatoid ;aktor 0O1 dan gam:aran erosi kartilago
sendi @ari tangan dan pene:alan mem:ran sinovial pada ;oto rontgen
64 Knse! $a!
d4 Materi
!a8ami materi 'ang di:erikan ole8 tim modul se:agai dasar untuk men@a(a:
pertan'aan minimal di:a(a8 ini 0'ang :ertu@uan men5apai kompetensi sasaran
:ela@ar1
%UTOIMUN
I$ungeneti-
Mekanisme imun dipandang dari sudut evolusi merupakan suatu seri adaptasi genetik
ole8 spesies 'ang :erkem:ang karena pengaru8 peru:a8an lingkungan 'ang
dipaksakan kepadan'a& !engendalian genetik dapat diamati pada tingkat seluler
seperti proli;erasi dan di;erensiasi aneka ma5am sel dalam :erespon ter8adap antigen&
Ker@a gen @uga dapat dipela@ari pada tingkat molekuler dalam kaitann'a dengan
),
?LA
%aringan
#espons Imun
Loss O; Sel;
Toleran
AutoImun Disorders
Organ/%aringan
Sistemik
Antigen
#elated
SuperAntigen
#elated
"eneti5 ?ormon
#elated
struktur 'ang tidak ter:atas dari aneka ma5am imunoglo:ulin 'ang dikode se5ara
langsung dalam DNA&
'eneti-a Regulasi I$un
Sistem imun adala8 @aringA@aring sel 'ang kompleks 'ang :erinteraksi dengan
sentu8an langsung maupun melalui mediatorAmediator 'ang larut& Tu@uan @aringA
@aring ini adala8 mem:erikan imunitas 'ang e;ekti; pada organisme dan men5ega8
ke@adianAke@adian internal 'ang mem:a8a'akan& Ada se@umla8 :esar gen 0 :ersama
sama dise:ut respon imun atau I# genes1 'ang mem:eri kode komponenAkomponen
pengatur @aringA@aring terse:ut& Diperkirakan :a8(a gen 'ang mengatur respon imun
terletak pada segmen genetik 'ang mem:eri kode pada antigen 8istokompati:ilitas&
"enAgen I# 'ang terikat 8istokompati:ilitas memainkan peran penting< tetapi mereka
@uga 8an'a merupakan se:agian dari seluru8 sistem& Sistem multigen mengendalikan
tidak 8an'a kemampuan untuk :erespon ter8adap antigen tetapi @uga mengatur tingkat
dan laman'a proses&
K$!le-s Hist-$!ati(ilitas Mayr : Ma8r Hist-$!ati(ility C$!leB C
MHC ;
Kompleks ?istokompati:ilitas Ma'or 0M?71 merupakan suatu daera8 kromosom
'ang terdiri dari satu seri gen 'ang mem:eri kode untuk ekspresi permukaan sel
antigenAantigen transplantasi& AntigenAantigen transplantasi ini umumn'a adala8
glikoprotein 'ang :erada pada permukaan ke:an'akan sel :erinti& M?7 pada
mamalia @uga merupakan suatu daera8 tempat terdapatn'a genaAgena respon imun
0I#1 'ang terikat 8istokompati:ilitas< karena itu M?7 tidak 8an'a mengendalikan
sintesis antigenAantigen tranplantasi dan penolakan 5angkok< tetapi @uga
mempengaru8i respon imun ter8adap tantangan in;eksi dan kerentanan ter8adap
perkem:angan pen'akit 'ang ditenga8i imunologik& Kedua sistem M?7 'ang tela8
dikarakterisasi se5ara luas adala8 sistem ?A- pada men5it dan sistem ?LA 0 7uman
Leucoc&teAntigen1 pada manusia&
)-
%ntigen dan I$ungenisitas
Imunigenisitas dapat dide;inisikan se:agai si;at suatu Fat 0imunogen1 'ang
mem:erikan Fat terse:ut kemampuan mem:angkitkan respon imun spesi;ik&
Kemampuan ini terdiri dari pem:entukan anti:odi< pengem:angan imunitas seluler
0cell mediated1 atau keduaAduan'a& Se:alikn'a antigenisitas adala8 si;at Fat 0antigen1
'ang memungkinkan Fat terse:ut :ereaksi dengan produkAproduk dari respon imun
spesi;ik< misaln'a anti:odi atau lim;ositAT 'ang tersensitasi spesi;ik& Kat 'ang
imunogenik selalu antigenik< tetapi antigen tidak selalu imunogenik& Se:agai 5onto8
Fat tertentu dengan :erat molekul renda8< 'ang dise:ut 8apten< misal pinisilin tidak
imunogenik ke5uali @ika terikat pada molekul pem:a(a 0carrier1 'ang le:i8 :esar&
%adi 8apten :er;ungsi se:agai antigen tetapi tidak se:agai imunogen&
agianA:agian dari struktur tiga dimensi tiapAtiap imunogen mengandung kelompokA
kelompok permukaan< misaln'a asam amino dalam suatu protein glo:ular atau sisi
rantaiArantai sakarida 'ang menon@ol pada polisakarida& Struktur ini dinamakan
determinan antigenik atau epitop dan men'a@ikan daera8 akti; molekul 'ang terpapar<
dengan mana anti:odi dapat men'atu& Ke:an'akan :endaA:enda 'ang kompleks
seperti sel dara8 mera8< @aringan< dan :akteri < mengandung :an'ak determinan
antigenik& Karena ukurann'a 'ang ke5il< determinan antigenik suatu individu dapat
tidak imunogenik< dan dengan demikian dianggap se:agai 8apten& Dengan demikian
respon imun pada imunogen 'ang kompleks memerankan respon imun kolekti;
ter8adap se@umla8 determinan antigenik&
Definisi@definisi #!esifisitas %ntigeni-
!ada umumn'a antigenAantigen dapat diklasi;ikasikan men@adi dua @enis utama $
antigen eksogen dan antigen endogen.
Ta:el ,& Klasi;ikasi Antigen
Sum:er %enis 7onto8 Arti klinis
&-sgen e:erapa Mikroorganisme<
tepungsari< o:atAo:atan<
polutan
Kerentanan ter8adap in;eksi<
pen'akit 'ang ditenga8i
imunologik 0asma1
&ndgen
)4
Nenogenei5
0?eterolog1
Nenoantigen
0?eteroantigen1
Antigen Forssman<
antigenAantigen @aringan
tertentu 'ang :ereaksi
silang dengan antigen
eksogen
0misaln'a @aringan gin@al<
@antung dengan
+tre$tococcus 9
haemoliticus1
!atogenesis pen'akit tertentu
misaln'a glomerulone;ritis<
demam rematik
Autolog Autoantigen
Idiotip
AntigenAantigen spesi;ik
organ 0 misal antigen
t8iroid1&
AntigenAantigen spesi;ik
imunoglo:ulin
!en'akitApen'akit autoimun
misaln'a $ T8iroiditis ?as8imoto&
ertukar kelas imunoglo:ulin
Allogeneik
0?omolog1
Aloantigen
0Isoantigen1
"olongan dara8< antigen
8istokompati:ilitas 0?LA
A1
!en'akit 8emolitik neonatus<
reaksi trans;usi< imunitas<
transplantasi
%ntigen@antigen &-sgen
AntigenAantigen eksogen adala8 antigenAantigen 'ang disa@ikan dari luar kepada
8ospes dalam :entuk mikroorganisme< tepung sari< o:atAo:at< atau polutan& Antigen
ini :ertanggung @a(a: ter8adap suatu spektrum pen'akit pada manusia< mulai dari
pen'akitApen'akit in;eksi sampai kepada pen'akit 'ang ditenga8i imunologik
misaln'a asma :ronkiale&
%ntigen@antigen &ndgen
Antigen endogen adala8 antigen 'ang terdapat dalam individu dan meliputi antigenA
antigen :erikut $ antigen senogeneik 08eterolog1< antigen autolog dan antigen idioti$ik
atau antigen alogeneik 08omolog1&
Antigen senogeneik 06enogeneic1 adala8 antigen 'ang terdapat dalam aneka ma5am
spesies 'ang se5ara ;ilogenetik tidak ada 8u:ungann'a& AntigenAantigen ini @uga
dikenal se:agai antigen heterogeneik <dan penting pada kedokteran klinik< karena
antigenA antigen ini menim:ulkan respon anti:odi 'ang :erkaitan atau :erguna dalam
diagnosis pen'akit& Se:agai 5onto8< reaksi silang antara antigenAantigen
+tre$tococcus beta haemoliticus gru$ A dan @aringan @antung manusia& Diduga
kerusakan @aringan merupakan aki:at reaksi silang antara anti:odi dengan antigenA
antigen 8eterolog ini& 7onto8 ter:aik dari proses ini adala8 antigen Forssman< 'ang
terdapat dalam @aringan dari ke:an'akan spesies dan :erkaitan erat dengan antigenA
antigen lain 'ang ada di @aringan manusia< seperti antigen golongan dara8 A& Karena
antigen Forssman sendiri tidak terdapat pada @aringan manusia< maka mungkin sekali
))
:a8(a aneka ma5am @aringan lain atau selAsel 'ang mengandung antigen ini dapat
mensensitasi manusia&
KomponenAkomponen tu:u8 'ang autolog adala8 unsur pokok 8ospes dan dikenal
se:agai komponenAkomponen sel%. !ada keadaan normal mereka nonimunogenik&
Diduga :a8(a peru:a8an dalam komponenA komponen tu:u8 dapat men'e:a:kan
mereka men@adi imunogenik< se8ingga 8ospes men'usun serangan imunologik
mela(an @aringann'a sendiri& !ada :e:erapa ke@adian< @aringan manusia mengandung
antigenAantigen 'ang :iasan'a dapat dikenali ole8 sistem imun 8ospes< mereka
ter8indar dari tindakan anti:odiAanti:odi ole8 selAsel imun tu:u8 mereka sendiri
karena ada rintanganArintangan< seperti mem:rana :asalis& !ada keadaan tertentu
dimana terdapat peng8ilangan rintangan sedemikian rupa akan meng8asilkan respon
imun akut sekunder< merangsang 8ospes untuk men'usun serangan pada @aringann'a
sendiri& !ada tiap kasus< keadaan ak8ir ditun@uk se:agai autoimunitas&

Penya-it yang #e6ara I$unlgi Meli(at-an %ntigen@antigen %utlg
!ada se:agian ke5il populasi ter@adi suatu pen'akit 'ang dikenal se:agai pen'akit
autoimun& Dalam 8al ini< tandaAtanda pokok adala8 in@uri @aringan 'ang dise:a:kan
ole8 reaksi imunologik 8ospes 'ang n'ata dengan @aringann'a sendiri& !ada
ke:an'akan individu< dalam 8ospes ada QQpengenalan sel; QQ dan toleransi ter8adap
semua komponenAkomponen tu:u8< namun demikian pada pen'akit autoimun< ada
suatu keadaan pen'impangan 'ang dise:ut Erli58 se:agai QQ horror autoto6icus '' ,
dimana proses peng8an5uran diri ter@adi ole8 sistem imun orang itu sendiri&
!emisa8an 'ang @elas 8arus di:uat antara respons autoimun dan pen'akit autoimun&
Istila8 Rrespons autoimunR meru@uk pada ditemukann'a autoanti:odi 'ang diara8kan
pada antigen QQsel; QQ atau reaktivitas lim;osit tersensitisasi ter8adap antigen QQsel; QQ&
#espons autoimun dapat atau tidak dapat menim:ulkan pen'akit autoimun& Meskipun
diduga :a8(a pen'akit autoimun aki:at dari 5edera @aringan ole8 respons autoimun<
:elum diketa8ui apaka8 ;enomena autoimun adala8 pen'e:a:n'a< aki:at< atau suatu
penemuan 'ang :ersamaan dalam pen'akit autoimun& Meskipun per5o:aan :inatang
'ang luas tela8 dilakukan< respons autoimun se:agai pen'e:a: pen'akit manusia
masi8 merupakan suatu 8ipotesis& Sering ter@adi ;enomena autoimun :erkaitan
dengan pen'akit in;eksi& ?emaglutinin dingin sering terli8at sesuda8 in;eksi dengan
:&co$lasma $neumoniae dan kadangAkadang dikaitkan dengan 8emolisis& Sekarang
)*
:elum ada :ukti :a8(a respons autoimun ini men'e:a:kan ter@adin'a pen'akit
autoimun 'ang kekal dan terusAmenerus& !enggunaan 'ang tidak menguntungkan
istila8 Rpen'akit autoimunR< 'ang men'atakan suatu serangan pertama dari 8ospes
mela(an dirin'a< tim:ul se:elum pengeta8uan tentang mekanisme imunologi in@uri
@aringan dikemukakan& Istila8 pen'akit RkolagenR< pen'akit RkolagenvaskulerR dan
pen'akit R@aringan ikatR merupakan masala8 peristila8an tam:a8an 'ang
mengganggu& Istila8Aistila8 ini memusatkan per8atian 'ang tidak semestin'a pada
@aringan ikat< 'ang 8an'a merupakan satu dari :e:erapa @aringan 'ang terli:at&
Autoimunitas dapat dipandang se:agai mani;estasi tersier dari respons imun 'ang
diara8kan pada antigen 'ang pemrosesann'a tidak tepat dan menim:ulkan
peng8an5uran @aringan 8ospes& !andangan ini :er:eda dari pengertian klasik serangan
pertama 8ospes ter8adap @aringann'a sendiri&
Teri@Teri Patgenesis Penya-it %uti$un
Tiga 8ipotesis tela8 diusulkan untuk menerangkan mekanisme dan mani;estasi
pen'akit autoimun &
?ipotesis pertama< teori klon terlarang *%orbidden-clone theor&)< men'atakan adan'a
suatu klon dari lim;osit mutan 'ang tim:ul melalui mutasi somatik & Sel mutan 'ang
mem:a(a antigen permukaan 'ang dikenal se:agai asing 0mutan positi; se5ara
antigenik1 :iasan'a akan di8an5urkan& agaimanapun< menurut teori ini< sel mutan
'ang tidak mem:a(a antigen permukaan 0mutan negati; se5ara antigenik1 tidak akan
di8an5urkan& Dengan :erproli;erasin'a sel mutan 'ang de;isien antigen ini 0klon
terlarang1< selAsel ini akan mampu :ereaksi dengan @aringan sasaran karena
ketidaksamaan genetik& Fenomena ini sama dengan reaksi 8ospes mela(an 5angkok
karena lim;osit 'ang tidak 5o5ok se5ara genetik&
?ipotesis kedua< teori antigen terasing *se5uestered antigen theor&)< didasarkan
pada ;enomena pengaru8 toleransi pada @anin& Menurut teori ini< selama
pertum:u8an em:rio< @aringan 'ang dipaparkan pada sistem lim;oretikuler dikenal
se:agai QQsel; QQ& Mereka 'ang se5ara anatomi terpisa8 atau terasing dari sistem
lim;oretikuler tidak dikenali se:agai QQsel;QQ& Antigen ini terdapat pada @aringan seperti
mata< sistem s'ara; pusat< t8iroid< dan testis& !ada ke8idupan kemudian< pemaparan
melalui trauma atau in;eksi< dari antigen @aringan terasing ini ter8adap sistem
lim;oretikuler men'e:a:kan ter@adin'a pen'akit autoimun& Kedua pengertian ini
)2
didasarkan pada dasar pikiran 0premise1 8iperaktivitas respon imun< 'ang melalui
pem:entukan autoanti:odi atau lim;osit tersensitisasi 08ipersensitivitas lam:at1 akan
menim:ulkan produksi suatu pen'akit autoimun&
?ipotesis ketiga< pengertian tentang de%isiensi imunologik< didasarkan pada 8ipoakti;
atau de;isien sistem imunoiogik& ?ipotesis ini mendapat dukungan dari pengamatan
se5ara klinis adan'a 8u:ungan antara sindroma de;isiensi imunoiogik dan kenaikan
insidensi a:normalitas autoimun& ?u:ungan ini tela8 diper8itungkan se:agian :esar
dari data 'ang diperole8 pada per5o:aan :inatang& In@uri akan ter@adi melalui
mun5uln'a lim;osit mutan atau se:agai aki:at tetap adan'a antigen mikro:a& Dari
pengamatan ini< tela8 disimpulkan :a8(a :ukan individu normal 'ang
mengem:angkan pen'akit autoimun< ken'ataann'a paling tidak individu terse:ut
mempun'ai de;isiensi imun 'ang mendasari 'ang tidak kentara 'ang mem:eri
ke5enderungan pada keadaan autoimun& Ak8irn'a< suatu pengertian 'ang meminta
pen@elasan perkem:angan keadaan autoimun 8arus memper8itungan pengendalian
genetik dari sistem imun& "am:aran keluarga dan distri:usi @enis kelamin 0misaln'a
le:i8 :an'ak ter@adi pada (anita1 mengkarakterisasi ke:an'akan pen'akit autoimun&
!enemuan adan'a 8u:ungan antara antigen 8istokompati:ilitas tertentu dengan aneka
ma5am pen'akit mem:eri kesan :a8(a gena respons imun 0I#1 pada manusia
mungkin terletak dekat sekali dengan lokus ?LA pada kromosom keA2& ?u:ungan
'ang paling utama adala8 risiko 'ang relati; tinggi ter@adin'a spondilitisankilosis atau
sindroma #eiter pada individu ?LAA-7Apositi;< 'ang mempun'ai kerentanan 'ang
di(ariskan ter8adap :erkem:angn'a spondilitis atau sindrom #eiter dari aneka
ma5am rangsangan antigenik& ukti ak8irAak8ir ini pada per5o:aan :inatang dan
manusia mem:eri kesan pengaturan imun 'ang terganggu didasarkan pada
ketidakseim:angan asF4'ang ditentukan se5ara genetik pada su:populasi selAT 0'aitu
selAT) 8elper/induser dan T3 sitotoksik/supresor1 se:agai determinan penting pada
perkem:angan pen'akit autoimun serta pen'akit alergi&
Klasifi-asi
!en'akit autoimun dikelompokkan dalam dua kelompok 'aitu pen'akit autoimun
sistemik 0non organ s$esi%ic1 dan pen'akit autoimun spesi;ik organ 0organ s$esi%ic)&
!en'akit autoimun sistemik0non organ s$esi%ic1 adala8 pen'akit autoimun dimana
pengaru8 utaman'a meli:atkan le:i8 dari satu organ sedangkan pen'akit autoimun
)7
organ spesi;ik adala8 pen'akit autoimun dimana pengaru8 utaman'a meli:atkan satu
organ&
"am:ar ,& Spektrum dari pen'akit autoimun
"am:ar -& Dua tipe pen'akit autoimun
)3
Penya-it %uti$un #iste$i- :Non Organ S'esi&ic;
Lu!us &rite$atsis #iste$i- :#yste$i6 Lu!us &rythe$atsus C #L&;
"am:ar 4& SLE dan :er:agai mani;estasi klinis 'ang dapat ter@adi
an'ak terdapat pada (anita< SLE adala8 suatu pen'akit generalisata 'ang
mengekspresikan dirin'a se:agai vaskulitis 'ang meli:atkan :e:erapa sistem organ&
Sel sasaran primern'a adala8 sistem 8ematopoetik< kulit< sendi dan gin@al& OrganA
organ ini dili:atkan dalam aneka ma5am 5ara ole8 :an'ak sekali anti:odi & Anti:odi
ter8adap sel dara8 mera8< sel dara8 puti8< dan trom:osit masingAmasing men'e:a:kan
anemia 8emolitik< leukopenia dan trom:ositopenia& !erpan@angan (aktu protrom:in
dan se:agian (aktu trom:oplastin kadangAkadang ter@adi karena Rantikoagulan
lupusR< pada :e:erapa kasus< anti:odi ter8adap ;aktor koagulasi dapat ditemukan&
Anti:odi ter8adap :a8anA:a8an nukleus atau antigen lain 'ang tidak diketa8ui dapat
:erga:ung dan menim:ulkan in@uri @aringan vaskuler mem:rana glomeruli gin@al< atau
permukaan sinovial sendi & !em:entukan anti:odi 'ang luas digam:arkan ole8
8ipergamaglo:ulinemia< 'aitu< gamopati poliklonal k8as untuk :e:erapa pen'akit
autoimun& Ke5uali pada kerusakan sel dara8 mera8< autoanti:odi sendiri rupaArupan'a
tidak men5etuskan 5edera @aringan se5ara langsung& 7edera diduga ter@adi terutama
karena pengendapan kompleks antigen anti:odi 0reaksi Tipe III1& Seperti pada
:e:erapa pen'akit vaskuler< @aringan tertentu le:i8 muda8 terserang in@uri daripada
'ang lain& %aringan ini meliputi pem:ulu8 dara8 ke5il< glomerulus< sendi< limpa< dan
valvula @antung&
)6
"am:ar )& !enderita SLE dengan lesi kulit dan alopesia
Ta:el -& Mani;estasi Umum SLE
Mekanisme Mani;estasi
Anti:odi ter8adap sel dara8 mera8 7oom:s O anemia 8emolitik
Anti:odi ter8adap sel dara8 puti8 Leukopenia
Anti:odi ter8adap trom:osit trom:ositopenia
Anti:odi ter8adap ;aktor pem:ekuan Paktu p5m:ekuan diperpan@ang
!5m:5ntukan anti:odi ekst5nsi; ?ipergamaglo:ulinemia
kompleks anugenAanti:odi$ vasa dara8 Baskulitis
Kompleks antigenAanti:odi$ glomeruli Ne;ritis
Kompleks antigen antii:odi$ mem:rana sinovia Artritis
"am:ar *& Foto mikroskopis penderita SLE 'ang menun@ukkan pengendapan imuno;luoresens tidak
teratur 'ang k8as dari glo:ulin Ig " sepan@ang mem:rana :asalis gromerulus
Patgenesis
!redisposisi genetik dise:ut Rdiatesis lupusR< tela8 dili:atkan atas dasar :ertam:a8n'a
insidensi pada kem:ar dan adan'a pen'akit autoimun pada keluarga penderita dengan
lupus eritematosus& Se:agai tam:a8an <tampakn'a ada kenaikan insidensi pada
penderita 'ang positi; ?LAAD#- atau positi; D#4& Sindroma seperti lupus sementara
tela8 ter@adi setela8 penggunaan 'ang lama o:atAo:at seperti 8idralaFin dan
prokainamida& !ada individu 'ang rentan se5ara gen5tik< ;aktorA;aktor eksogen
*+
tertentu seperti sinar ultraviolet< o:alAo:atan tertentu dan aneka ma5am agen in;eksi
dapat :erperan se:agai antigen atau meng8asilkan antigen 'ang memi5u respons
imunologik peng8an5ur diri&

Ta:el 4& Antigen ?LA dan !en'akit Manusia
!en'akit Antigen
Spondilitis ankilosis -7
Sindroma #eiter -7
Artritis #eakti; In;eksi ;ersinia, +almonella, +higella -7
Artritis #eumatoid D()< D#()
Lupus eritematosus sistemik A,<3< D#4
Dia:etes Melitus 0tergantung insulin1 3< ,*< DP4
!en'akit "rave 3
!en'akit Addison 3< D( 4
!en'akit 5eliak D(4< 3
Epatitis akut kronis 3
Anemia pernisiosa 7
!soriasis ,4< ,7< -7< 47< 7( 2< D,,< D#7
!8em;igus ,4
Sklerosis Multipel A4< 7< ,3< D-
Miastenia "ravis 3
Uveitis anterior akut -7
"lomerulone;ritis kronik A-
!en'akit ?odgkin *
Leukemia mielogenus kronik A4
Leukimia lim;ositik akut A-< ,-
Lim;osarkoma ,-
Sindroma S@ogren primer D(4
ukti 'ang diperole8 dari :inatang per5o:aan @uga mem:eri kesan etiologi genetik<
!ada strain men5it Ne( Kealand 8itam se@enis< dapat ter@adi sindroma seperti lupus
'ang terdiri dari selAsel LE dan lesi glomerulus& Disamping predisposisi genetik<
penemuan partikel seperti virus pada men5it ini mem:eri kemungkinan etiologi
in;eksi 'ang men'e:a:kan keadaan autoimun& Ada :ukti ak8irAak8ir ini :a8(a selAT
supresor atau Fat supresor respons imun solu:el 0a soluble immune res$on su$$ressor
< +42+1 mungkin de;isien pada tikus NK 0 =e! >ealand Black +train1& Meskipun
;ungsi 'ang tepat dari selAT supresor pada manusia :elum diketa8ui< mereka
tampakn'a memainkan peran penting pada pengaturan imunologik dan pada
pen5ega8an produksi autoanti:odi& Mungkin kemudian men'usul< :a8(a de;isiensi
;ungsi sel supresor memungkinkan selA keluar dari mekanisme pengaturan normal
dan terus meng8asilkan autoanti:odi& "am:aran su:partikel mi.ovirus pada 8asil
:iopsi gin@al dari kasus lupus eritematosus sistematik pada manusia menguatkan
kemungkinan virus ini se:agai pen'e:a: pada manusiatetapi arti dari penemuan ini
:elum diketa8ui&
U8i I$unlgi-
*,
Sel lupus eritematosus 0sel LE1 adala8 leukosit polimor;onuklear 'ang tela8
mengingesti :a8anA:a8an nukleus 'ang :erga:ung dengan anti:odi antinuklear& U@i
untuk adan'a selAsel ini dapat digunakan untuk mem:uktikan diagnosis SLE& Dara8
peri;er atau sumsum tulang diinku:asi pada su8u 47
+
7 dan kemudian di5ari sel LE&
Karena nonspesi;isitasn'a< u@i ini sekarang @arang dilakukan& =ang le:i8 sering di5ari
dalam diagnosis SLE adala8 anti:odi 'ang mela(an protein atau :a8anA:a8an
nukleus lain& e:erapa anti:odi ditemukan dengan ;luoresensi 0%luorescent
antinucleur antibod&1 'ang ditemukan dengan teknik presipitasi Amonium Sul;as &
Anti:odi antinuklear 0ANA1 mempun'ai kemampuan :erga:ung dengan antigen dan
mengikat komplemen& ila pen'akitn'a sangat akti;< terutama :ila gin@al terli:at< ada
pengurangan komplemen dalam sirkulasi 0misaln'a 741 dalam sera individu ini< 'ang
mempun'ai arti penting :aik diagnostik maupun terapeutik karena kadarn'a men@adi
normal :ila terapi :er8asil&
U@i untuk ANA sekarang sedang digunakan untuk men'aring SLE& Karena ANA dan
sel LE @uga ter@adi pada penderita 'ang menerima o:atAo:atan< adan'a ri(a'at
minum o:at supa'a diper8atikan dengan seksama& Kadar komplemen dapat mem:eri
pegangan 'ang :erguna dalam diagnosis maupun pengelolaan pen'akit< terutama
dengan keterli:atan gin@al& Anti:odi antiADNA dan pengikatan DNA merupakan u@i
tam:a8an 'ang mempun'ai spesi;isitas 'ang tinggi untuk SLE dan digunakan se5ara
seri untuk menilai aktivitas pen'akit& Di antara anti:odiAanti:odi ini ada anti:odi
ter8adap antigen nukleus 'ang diekstraksi 0e6tractable nuclear antigen <
(=A1<seperti antigen ri:onukleoprotein 0#N!1< antigen Sm< antigen #o< dan antigen
La& Adala8 menarik :a8(a mikroskopik imuno;luoresen dari kulit menun@ukkan
pengendapan imunoglo:ulin pada per:atasan dermoepidermal pada le:i8 dari 6+
persen spesimen dari kulit 'ang terli:at< dan le:i8 dari *+ persen dari kulit 'ang tidak
terli:at pada penderita SLE& er:eda 8aln'a< pada lupus diskoid< pengendapan 8an'a
ter8adap pada kulit 'ang terli:at&
!engo:atan SLE :er:edaA:eda& !ada :e:erapa penderita o:atAo:at anti in;lamatoris
nonsteroid dapat mem:erikan 5ukup pengendalian aktivitas pen'akit< dan dalam
:e:erapa kasus diperlukan o:atA o:at sitotoksik&
%rtritis reu$atid :Rheu$atid %rthritis CR%;
*-
"am:ar 2& #eumatoid art8ritis
#8eumatoid Art8ritis merupakan pen'akit lain autoimun 'ang dapat meli:atkan
:e:erapa sistem organ dengan meng8asilkan vaskulitis& Tempat in@uri 'ang paling
sering adala8 permukaan sinovial dan sendi & Lesi 'ang le:i8 luas dapat ter@adi<
terutama artritis reumatoid sistemik&
Patgenesis dan etilgi
Etiologi #A :elum diketa8ui& e:erapa etiologi tela8 dirumuskan< termasuk gangguan
meta:olik dan agen in;eksius 0:akteri dan mikoplasma1& ukti tidak langsung tela8
dia@ukan untuk virusAvirus pada mem:ran sinovial penderita #A& Namun demikian<
tidak ada :ukti langsung :a8(a virusAvirus ini memainkan peran pada patogenesis
#A& Artritis ringan diketa8ui men'ertai :e:erapa in;eksi virus& Misaln'a< setela8
ter@adi in;eksi ru:ela se5ara alami atau imunisasi ru:ela< kurang le:i8 sepertiga dari
orang de(asa tim:ul pengaru8 seperti artritis reumatoid sementara&
"am:ar 7& Foto tangan penderita dengan artritis reumatoid lan@ut& !er8atikan de;ormitas pada sendi
metakarpalA;alangeal dengan atro;i pada otot 8ipotenar dan deviasi ulner
'eneti-
*4
Keluarga dari penderita 'ang terkena #A menun@ukkan kenaikan insidensi pen'akit
@aringan ikat 0misaln'a SLE1& Lagi pula< pada anakAanak dengan de;isiensi imun
0misaln'a agamaglo:ulinemia1< mempun'ai kenaikan insidensi ter8adap pen'akit
@aringan ikat 0misaln'a artritis reumatoid1& Tam:a8an lagi< ada suatu kenaikan
insidensi ?LAAD#A) pada penderita A#& Karena itu< mungkin ada ;aktor genetik 'ang
mendasari 'ang menentukan kerentanan penderita ter8adap #A< tetapi ;aktorA;aktor
ini kompleks dan saat ini :elurn dimengerti&
Pene$uan I$unlgi-
Faktor reumatoid 0#F1 merupakan glo:ulin IgM 'ang mempun'ai kemampuan
:ereaksi dengan glo:ulin Ig" in vitro& Ada aneka ma5am antiglo:ulin lain dari Ig"<
IgE dan IgA& #angsangan untuk produksi #F :elum diketa8ui& Faktor ini ditemukan
dalam serum dan 5airan sinovial dari ke:an'akan penderitaApenderita de(asa dengan
artritis reumatoid tetapi @arang ditemukan pada #A @uvenil& Meskipun #F se5ara
diagnostik :erguna< tetapi tidak spesi;ik karena @uga ditemukan pada 8ospes pen'akit
lain termasuk pen'akit @aringan ikat& U@i untuk #F dilakukan dengan menggunakan
aneka ma5am :a8an pem:a(a 05arrier1 se:agai pengantar gamaglo:ulin 0lateks<
:entonit dan eritrosit1& Karena kompleks ;aktor reumatoidAgamaAglo:ulinA
komplemen tela8 ditemukan dalam 5airan sinovial< F# tela8 dili:atkan se:agai ;aktor
pen'e:a: dari pen'akit radang sendi kronik A#& Tidak seperti kasuss SLE< kadar
komplemen serum 'ang renda8 @arang di@umpai pada serum penderita dengan #A&
Karena kompleks terutama :erada dalam sendi< kadar komplemen 'ang renda8 tela8
ditemukan dalam 5airan sendi penderita dengan A#& Sintesis #F tela8 @uga
ditun@ukkan dalam sinovial sendi 'ang terkena&
U8i I$unlgi-&
!ada orang d5(asa< u@i utama 'ang mem:edakan A# adala8 u@i #F serum& !ada
:entuk demam akut atau sistemik #A @uvenil< pen5etusan pen'akit sering men'erupai
pen5etusan proses pen'akit in;eski akut dengan demam tinggi< ruam< leukositosis dan
la@u endap dara8 'ang 5epat& !ada anakAanak< diagnosis pasti dari #A mungkin 8arus
menunggu tim:uln'a mani;estasi sendi& !engo:atan #A diara8kan terutama pada
8ilangn'a rasa sakit dan radang& O:atA o:at 'ang sering digunakan termasuk salisilat
dan agen nonsteroid lain& Ke:an'akan penderita mendapat man;aat ole8 o:atAo:at ini
dan ;isioterapi& !enderita dengan #A 'ang progresi; mungkin memerlukan o:atAo:at
*)
preparat emas< antimalaria< DApenisilamin< steroid dan :a8kan o:atAo:at sitotoksik&
Agen ini mempun'ai pengaru8 RmeringankanR dalam arti mereka mungkin
meng8entikan progresi;itas #A&
#!ndilitis %n-ilsis :#%;D Ancylosing S'on(ylitis :%#;
Spondilitis ankilosis 0SA1 merupakan pen'akit reumatik sistemik 'ang dikarakterisasi
ole8 radang sendi sakroiliaka dan sendi apo;isial spinal 0sinovial1& Aki:atn'a< n'eri
pinggang merupakan kelu8anAkelu8an 'ang sering dia@ukan meskipun pen'akit dapat
mulai pada sendi peri;er< :a8kan dapat dimulai dengan iridosiklitis akut& AS
men'erang ,+ kali le:i8 :an'ak lakiAlaki daripada (anita dan mulai ke:an'akan
antara -+ dan )+ ta8un& Meskipun etiologi 'ang pasti dari AS ini :elum @elas< :ukti
adan'a pengaru8 ;aktor genetik tampak makin :5rtam:a8& AS diduga se@ak lama
mempun'ai latar :elakang genetik< pertama karena kelompok keluarga 'ang
men'olok ditemukan antara penderita dan kedua karena angka persamaan 'ang tinggi
pada kem:ar monoFigot& aruA:aru ini< terungkapn'a ;rekuensi 'ang luar :iasa tinggi
dari antigen ?LAA-7 'ang di(ariskan men5apai le:i8 dari 62 persen dari penderita <
dan *+ persen dari keluarga :ila di:andingkan dengan kontrol 'ang 8an'a 6 persen<
mem:erikan :ukti 'ang :esar adan'a 8u:ungan genetik pada pen'akit ini& ?u:ungan
'ang sering antara AS dan pen'akit 'ang seakanAakan tidak :erkaitan seperti 5olitis
ulserativa< enteritis regional< sindroma #eiter dan psoriasis sampai sekarang :elum
dapat di@elaskan& Diperkirakan :a8(a risiko :erkem:angn'a SA adala8 )+ kali le:i8
:esar pada penderita dengan 5olitis ulserativa 'ang mem:a(a antigen -7 daripada
mereka 'ang tanpa antigen& Tepatn'a :agaimana 8u:ungan genetik :elum diketa8ui&
Namun demikian< laporan ak8irAak8ir ini mem:erikan :ukti adan'a pem:entukan
anti:odi dan pengendapan kompleks imun di AS& Aki:atn'a< patogenesis AS dapat
disusun dalam 5ara :erikut& Faktor pendorong 'ang :eru:a8Au:a8< seperti 5olitis
ulserativa< dapat memper5epat perkem:angan spondilitis pada individu 'ang
mempun'ai ke5enderungan se5ara genetik 'ang mempun'ai penanda -7& !en'akit
ini kemudian dapat dia:adikan ole8 serangan pengrusak diri respon imun mela(an
QQsel; 'ang diu:a8QQ&
O:atAo:at utama dalam penanganan termasuk indometasin dan ;enil:utason& MasingA
masing o:at ini menekan dengan 5epat radang sendi dan kelu8anAkelu8ann'a<
**
penderita dian@urkan melakukan langka8Alangka8 pendukung selama 8idupn'a seperti
lati8an :ersikap dan lati8an terapeutis& agaimanapun< o:atAo:at ini tidak men5ega8
progresivitas AS& Untuk penderita dengan ki;osA koliasis 'ang @arang< osteotomi
verte:ra 'ang ter@epit dapat memper:aiki keadaan penderita&
#indr$a #8Egren :#s;

"am:ar 3& Serostomia dan keratokon@ungtivitis sikka
Sindroma S@Sgren 0SS1< pada :entuk primern'a terdiri dari keratokon@ungtivitas sikka
0mata kering1 dan serostomia 0mulut kering1& Namun demikian< SS le:i8 sering ter@adi
aki:at A# atau sala8 satu dari pen'akit @aringan ikat seperti SLE< skleroderma atau
polimiositis& Sala8 satu tandaAtanda 'ang paling k8as dari SS adala8 reaktivitas
imunologik 'ang men'olok 'ang ditemukan dalam serum& Sel LE< ANA< #F< dan
8ipergamaglo:ulinemia sering terdapat anti:odi ter8adap #NA< duktus salivarius<
kelen@ar lakrimal otot polos< mitokondia dan kelen@ar tiroid dapat @uga ditemukan&
Tam:a8an lagi< anti:odi ter8adap antigen 'ang dise:ut SSAA dan SSA ditemukan<
dengan presentase 'ang tinggi pada p5nderitaApenderita SS& !ada penderita SS ada
kenaikan ;rekuensi asidosis tu:ulus renalis& Lim;oma dapat @uga :5rkem:ang pada
pend5rita ini< terutama pada penderita dengan :entuk primer dari SS&
Anti:odi antiduktus salivarius< 'ang ditun@ukkan dengan imuno;luoresensi indirek
dari kelen@ar luda8 dan kelen@ar lakrimal manusia< ter@adi le:i8 sering pada pend5rita
dengan SS dan A# daripada pada penderita dengan SS primer& Anti:odi ini
nampakn'a mem:lok 0:ereaksi dengan dan menutupi1 diterminan pada selAsel
permukaan duktus< < diserang ole8 lim;osit tersenA sitisasi& Ak8irAak8ir ini 8u:ungan
?LAADP4 dengan sindroma S@Sgren primer tela8 diternukan& Diagnosis diperkuat
dengan technitium $ertechnetate scintiscanning kelen@ar luda8< 'ang le:i8 sensiti;
dari sialogra;i< dan :iopsi :i:ir& !engo:atann'a termasuk tindakan pen'okong seperti
*2
penggunaan air mata :uatan dan steroid atau o:at imunosupresi; untuk
menanggulangi mani;estasi sistemik 'ang serius seperti vaskulitis&
%ngitis Ne-rti-ans :%N; D Necroti)ing Angitis *NA+
Angitis nekrotikans meliputi sekelompok ge@alaAge@ala 'ang dikarakterisasi ole8
radang segmental dari arteri& !oliarteritis nodosa 0!N1 mempun'ai ke5enderungan
terdapat lakiAlaki dan meli:atkan :aik arteri ke5il ataupun sedang& Sedangkan
8ipersensitivitas angiitis 8an'a meli:atkan vasaAvasa ke5il& Se5ara klinik sukar
mem:edakan antara !N dari 8ipersensitivitas angitis ke5uali :ila keterli:atan kulit
@elas mem:erikan dugaan 'ang mengara8 pada 8ipersensitivitas angiitis< 'ang sering
dise:a:kan ole8 o:atAo:atan< terutama sul;onamida dan penisilin& "am:aran toksik
penderila dengan tiap pen'akit menggam:arkan keterli:atan :er:agai ma5am organ
'ang terse:ar luas se:agai aki:at oklusi vaskuler di;us& !engo:atann'a termasuk
steroid 0dosis tinggi1 dan kadangAkadang ditam:a8 o:atAo:at imunosupresi;&
!rognosis le:i8 :aik pada 8ipersensitivitas angiitis< penderita 'ang :erta8an 8idup
se:aikn'a meng8indari o:atAo:at 'ang terli:at&
!urpura ?eno58AS58onlein mengenai vasaAvasa ke5il kulit< sendi dan traktus
gastrointestinal& !urpura< perdara8an gastrointestinal dan glomerulone;ritis lokal
sering men'ertai artritis& aruA:aru ini<:iopsi lesi purpura menun@ukkan adan'a
endapan granuler 'ang 5emerlang dari IgA< 74 dan ;i:rinA;i:rinogen dalam kapiler
dan @aringan ikat dermis
!enemuanApen5muan 'ang mungkin :erguna untuk diagnostik< terutama pada kasus
atipik& !ada granulomatosis Pegener< vaskulitis ter@adi pada traktus respiratorius
:agian atas< paruAparu< gin@al< pada pen'akit Ka(aFaki< terutama ter@adi pada arteri
5oronaria< sedangkan pada pen'akit taka'asu 0tanpa nadi1< ini ter@adi pada aorta dan
5a:angA5a:ang utaman'a< dan pada arteritis sel raksasa< ini ter@adi pada arteri
temporalis dan arteri 5ranialis 'ang lain&
Patgenesis dan &tilgi4
Adan'a kompleks imun antigen 8epatitis 0?:sAg1 pada @aringan 'ang terkena<
termasuk gin@al< :aruA :aru ini tela8 ditun@ukkan pada 4+ sampai )+ persen penderita
dengan !N& Se:alikn'a etiologi dari keadaan ini tetap :elum diketa8ui&
:agaimanapun< tanda imunopatologik dari keadaan ini adala8 vaskulitis< serupa
*7
dengan in@uri @enis kompleks imun& !enemuan penentuan la:oratorium termasuk
leukositosis dan kadangAkadang eosino;ilia& Dengan keterli:atan gin@al< dalam
sedimen urin dapat ditemukan 8eterogenesitas elemenAelemen seluler& iopsi adala8
satuAsatun'a 5ara untuk memperkuat diagnosis dan 8arus diperole8 dari area 'ang
terkena&
Pli$isitis :Der$at$isitis;
!olimiositis merupakan pen'akit autoimun sistemik lain 'ang se5ara patologik
dikarakterisasi ole8 degenerasi dan in;lamasi otot skelet& Se5ara klinis< pen'akit ini
ditandai ole8 kelema8an otot :a8u dan ototAotot lingkaran pelvis& Dermatomiositis
adala8 :entuk polimiositis< 'ang meli:atkan kulit&
Patgenesis dan etilgi4
Etiologi dari keadaan ini tidak @elas< meskipun :ukti untuk 5ara in@uri imun otot 'ang
ditenga8i sel terus :ertam:a8& =ang menarik adala8 insidensi keseluru8an pen'akit
malignan 'ang ter@adi sampai le:i8 dari -+ persen kasus< :iasan'a pada penderita
dengan dermatomiositis& Insidensi ini dikaitkan dengan umur 8ospes 0 men@adi makin
tinggi dengan makin :ertam:a8n'a umur1& Karena itu< pada setiap orang d5(asa tua
dengan pen'akit ini< pemeriksaan 'ang teliti untuk neoplasma 8arus dilakukan<
terutama :ila mulain'a akut& !enemuan la:oratorium termasuk kenaikan enFim otot
dalam serum 0transaminase< aldolase< kreatinin ;os;okinase1 dan gam:aran
elektromiogra;i 'ang a:normal& Diagnosis dapat diperkuat dengan :iopsi otot&
!engo:atan adala8 penggunaan imunosupresan< misaln'a steroid&
#-lersis #iste$i- Prgresif #-lerder$a
:,rogressive Systeik Sclerosis Sklero(era;
!SS adala8 pen'akit kronik 'ang etiologin'a :elum diketa8ui< dikarakterisasi ole8
pene:alan ;i:rosa dari kulit 0skleroderma1 dan :e:erapa organ dalam 0traktus
gastrointestinal<@antung< gin@al dan paruAparu1& Dua pertiga dari penderita adala8
(anita& Kenaikan kadar imunoglo:ulin< ANA 0terutama gam:aran 'ang :er:intik
dan nukleolar1 dan ikatan DNA pada anak dengan !SS dan skleroderma lokal
0morp8ea dan 8emiatro;i1 merupakan :ukti untuk patogenesis 'ang ditenga8i antigen&
*3
!emeriksaan in vitro dari ;i:ro:last kulit skleroderma menun@ukkan kenaikan sintesis
kolagen< mem:eri kesan :a8(a 5a5at dasar pada !SS adala8 sala8 satu dari gangguan
pengaturan atau aktivasi dari ;i:ro:last& Saat ini< :elum ada terapi 'ang :er8asil<
meskipun DApenisilamin mem:erikan :e:erapa 8arapan< terutama untuk pen'akit
kulit !SS&
Penya-it *aringan I-at Ca$!uran
:$i-e( Connective Tiss!e .isease / $CT.;
!em:erian nama ini disediakan untuk penderitaApenderita dengan tandaAtanda klinik
ga:ungan dari #A< SLE< !SS dan polimiositis& !enderita menun@ukkan adan'a artritis<
tangan :engkak se5ara di;us< ;enomen #a'naud< motilitas eso;agus terganggu<
miositis< lim;adenopati< dan 8ipergamaglo:ulinemia& K8as< penderita mempun'ai
ANA positi; dengan gam:aran 'ang :er:intik& Diagnosis diperkuat ole8 adan'a titer
'ang tinggi dari anti:odi ter8adap antigen nuklear 'ang dapat diekstraksi 0e.tra5ta:le
nuelear antigen T ENA1 terutama antigen #N!& Anti:odi serum M7TD tidak :ereaksi
dengan antigen :ila se:elumn'a di5ampur dengan ri:onuklease& Tidak seperti pada
kasus SLE< pada M7TD kadar komplemen serum normal& e:erapa penderita 0muda8
:erespons1 ter8adap kortikosteroid& !rognosis tampakn'a :aik< tetapi pengamatan
@angka lama menun@ukkan :a8(a :e:erapa penderita :erkem:ang men@adi pen'akit
@aringan ikat klasik< seperti !SS&
P&NY%K5T OR'%N #P&#I)IK
%ne$ia He$liti- %uti$un :%H%;
A?A adala8 kelompok anemia 8eterogen 'ang dikarakt5risasi ole8 proses 8emolitik
'ang :5rkaitan dengan anti:odi spesi;ik sel dara8 'ang mengaglutinasi sel dara8
mera8 0aglutinin1< 'ang lain melisis mereka 08emolisin1 :ila :ersamaAsama dengan
komplemen& Karena anti:odi ini diara8kan mela(an sel dara8 mera8 penderita
sendiri< mereka dise:ut autoanti:odi& A?A dikIasi;ikasikan menurut si;atAsi;at ;isik
dari anti:odi & A?A 'ang paling sering ditemukan adala8 kelompok aglutinin panas<
terdiri dari @enis idiopatik dan @enis sekunder& !ada pend5rita ini< anti:odi adala8 kelas
*6
Ig" dan menun@ukkan kemampuan mengikat komplemen ter:atas& !ada @enis
idiopatik 'ang merupakan le:i8 dari separo kasus A?A< etiologin'a tetap :elum @elas&
Namun demikian pada pengamatan @angka lama pada :e:erapa dari penderita ini
tim:ul lim;oma& !ada @enis sekunder anemia ter@adi :erkaitan dengan sala8 satu dari
:e:erapa p5n'akit atau sesuda8 penggunaan o:at& !ada kelompok aglutinin dingin<
anti:odi kelas IgM mempun'ai kemampuan untuk mengikat komplemen dan :ereaksi
pada su8u dingin 0)U71< terutama 'ang mela(an golongan dara8 I& Autoanti:odi antiAI
terdapat pada pen'akit seperti pneumonia atipik 0:&co$lasma $neumoniae1<
mononukleosis in;eksiosa< dan pen'akit aglutinin dingin& Auto8emolisin dingin 0@enis
Donat8A landsteiner1 ditemukan pada kelompok ketiga dari A?A 'ang :erkaitan
dengan 8emoglo:ulinuria dengan paroksismal dan in;eksi 'ang :5ru:a8Au:a8
0varia:el1< termasuk virus& !en'akit ini pertama digam:arkan pada penderita dengan
si;ilis tersier& Anti:odi adala8 Ig" dan semuan'a mengikat komplemen& Karena
muda8 sekali mengikat komplemen< ke:an'akan sel dara8 mera8 dilisis se:elum
mereka men5apai selAsel ;agositik< men'e:a:kan 8emolisis intravaskuler 'ang 5epat
dengan 8emoglo:inemia dan 8emoglo:inuria k8as untuk pen'akit ini&

&tilgi
Etiologi A?A :elum diketa8ui& Tela8 disimpulkan :a8(a agen eksogen 0o:at dan
virus1 dapat rnengu:a8 susunan antigenik dari mem:ran sel dara8 mera8< 'ang
men'e:a:kan eritrosit rentan ter8adap 8emolisis& !ada penderita 'ang mengalami
A?A dapat ditentukan se5ara genetik kerentanann'a ter8adap perkem:angan
autoanti:odi 'ang pada :e:erapa kasus dapat dikaitkan dengan a:normalitas
imunologik< misaln'a se:agai kegagalan mem:entuk imunoglo:ulin 'ang di(ariskan
atau didapat&
Diagnsis
Kriteria diagnostik utama 'ang digunakan dalam mem:edakan A?A dari :entukA
:entuk lain anemia adala8 adan'a s;erositosis pada preparat apus dara8 peri;er dan
raksi antiglo:ulin 'ang positi; 0u@i 7oom:s1 untuk autoanti:odi& #eaksi aglutinasi
tergantung su8u akan mem:antu mengenali autoanti:odi @enis spesi;ik &
Tera!i
2+
!ada @enis aglutinin panas< steroid adala8 o:atAo:at 'ang :erguna< tetapi agen
imunosupresi lain seperti aFatioprin< dapat digunakan @ika penderita gagal :erespons
dengan steroid& Splenektomi dapat @uga :erguna pada :e:erapa penderita 'ang tidak
:erespons dengan steroid& !ada kelompok aglutinin dingin< tidak ada pengo:atan
spesi;ik'ang diperlukan karena merupakan @enis pas5a in;eksi< agen sitotoksik
:5rguna pada @enis idiopatik& !ada 8emoglo:inuria dingin paroksismal< terapi o:at
tidak :er8asil meskipun trans;usi dengan dara8 'ang s5:elumn'a dipanasi sampai
47U7 sering menguntungkan&
Kelen8ar Tirid
!en'akit kelen@ar 'ang meli:atkan ;aktor autoimun tela8 ditemukan 'aitu tiroiditis
dan pen'akit "rave& Tiroiditas merupakan suatu keadaan dimana ter@adi tingkat
peng8an5uran kelen@ar 'ang :er:edaA:eda dengan in;iltrasi in;lamatoris& !enderita
dapat dalam mani;estasi pen'akit akut< su:akut atau kronik< 'ang ditegaskan ole8
dera@at dan lama in;lamasi& Si;atAsi;at imunologik tiroiditis di@elaskan melalui
penelitian dengan mem:uat pen'akit pada kelin5i dengan men'untikkan @aringan
tiroid 'ang diemulsikan dalam a@uvan Freund lengkap& Meskipun mulan'a diduga
ditenga8i ole8 anti:odi< sekarang dirasakan :a8(a mekanisme primer in@uri
imunologik dapat meli:atkan mekanisme lain< misaln'a in@uri seluler& Tiroiditis akut
dapat supurati; atau nonsupurati;& Ada :ukti :a8(a :entuk nonA supurati; dapat
mempun'ai dasar imunologik& Ia tampak dengan ge@ala demam< sakit tenggorokan<
kelen@ar tiroid mem:esar dan lunak& "e@alaAge@ala 8ipertiroidisme dapat ada< dan
kadar tiroksin serum dapat naik&
"e@alaA ge@alan'a sama dengan ge@ala in;eksi< dan dapat ter@adi kenaikan @umla8
Ieukosit dan la@u endap dara8 'ang 5epat& Kemungkinan adan'a tiroiditis 8arus :etulA
:etul dipertim:angkan& !ada penderita 'ang datang dengan 8ipertiroidisme< #atio
(anita ter8adap lakiAlaki adala8 enam :anding satu&
"am:aran klinis 'ang kurang :erat ter@adi pada tiroiditis su:akut& !ada keadaan ini<
ter@adi pelunakan nodulus kelen@ar tiroid atau struma lokal 'ang dapat diragukan
dengan Karsinoma& Meskipun pada suatu saat dianggap @arang ditemukan< tetapi
sekarang tiroiditis su:akut le:i8 sering dikenal& Kek8asann'a< penderita adala8
2,
eutiroid dan tidak ditemukan kelainan ;ungsi tiroid& !ada tiroiditis lim;ositik kronik
0tiroiditis ?as8imoto1< penderita :erkem:ang melalui ;ase akut dan su:akut & la dapat
tetap eutiroid atau dapat :erkern:ang men@adi :er:agai tingkat 8ipotiroidisme&
Ke8a:isan kelen@ar dapat total< 'ang mengaki:atkan mi.edema& !ada :entuk klasik<
ditemukan kelen@ar 'ang mem:esar di;us dan tidak lunak& !ada kasus dengan
mi.edema< pemeriksaan ;isik dapat menun@ukkan suatu struma atau suatu kelen@ar
tiroid keras< ke5il dengan penemuan ;ungsi tiroid 'ang tertekan&
"am:ar 6& Tiroiditis ?as8imoto
Se:agai aki:at dari penemuan imunologik 'ang le:i8 :aru< pen'akit "rave sekarang
dipandang se:agai pen'akit multisistem dimana ada 4 golongan 'ang :er:eda se5ara
klinis$ 0,1 8ipertiroidisme karena struma di;us 0-1 o;talmopati in;iltrati; 0ekso;talmus1<
dan 041 dermopati in;iltrati; 0mi.edema preti:ial lokal1& Tiga komponen ini mungkin
terdapat se5ara individual atau dalam kom:inasi satu dengan 'ang lain& Mani;estasi
o;talmopati in;iltrati; dan dermopati in;iltrati; le:i8 seing ter@adi pada penderita
de(asa karena pada orang de(asa ditemukan insidensi 'ang le:i8 tinggi& ?u:ungan
antara pen'akit "rave dan pen'akit ?as8imoto makin le:i8 sering dikenal& Kedua
pen'akit ini sering ada :ersamaAsama dan tentu sa@a dapat menggam:arkan
mani;estasi 'ang :er:eda dari spektrum :iasa& Anti:odi dalam sirkulasi serta respons
lim;oproli;erati; in vitro ter8adap :er:agai ma5am unsur pokok tiroid :iasan'a
ditemukan dalam keduan'a< Lagi pula< peru:a8anAperu:a8an patologik dari pen'akit
?as8imoto sering ditemukan pada kelen@ar tiroid dari penderita dengan pen'akit
"rave& Di samping anti:odi dalam sirkulasi< 'ang dapat menggam:arkan ;enomena
autoimun< anti:odi tela8 di:i5arakan pada dua pen'akit ini 'ang tampakn'a mengatur
aktivitas seluler dan dapat se5ara n'ata mem:antu 8ipertiroidisme& antuan ini
2-
termasuk stimulator tiroid :erda'a ker@a lama 0long a5ting t8'roid stimulator T
LATS1< aktivitas pelindung LATS 0LATS prot55tor a5tivit' T L!A1 dan
imunoglo:ulin 'ang merangsang tiroid 0t8'roidAstimulating imunoglo8ulin A TSI1&
Saat ini :elurn @elas apaka8 aktivitas ini menggam:arkan tiga anti:odi 'ang :er:eda
atau apaka8 mereka semua dapat merupakan mani;estasi 'ang :er:5da dari anti:odi
'ang lama spesi;isitasn'a< 8an'a :er:eda pada 5ara 'ang digunakan untuk deteksi&
Anti:odi ini dideteksi dengan 5ara :ioassa'& LATS dengan kemampuan in vivon'a
untuk memper:esar pelepasan 8ormon tiroid dan L!A dengan kemampuann'a
men5ega8 neutralisasi LATS dengan inaktivator 'ang :iasan'a ada pada ekstrak tiroid
manusia& TSl tampakn'a me(akili autoanti:odi 'ang diara8kan pada reseptor
tirotropin< 'ang mampu mengikat reseptor dan merangsang produksi AM! siklik dan
produksi 8ormon tiroid 'ang :erle:i8Ale:i8an& !enderita dapat @uga mempun'ai
anti:odi 'ang diara8kan mela(an tiroglo:ulin dan antigen mikrosom&
Patgenesis
Tiroglo:ulin :iasan'a dipinda8kan dari ruang koloidal ke dalam sel asinar dengan
5ara proses pinositosis& Dalam sel asinar< protease melepaskan tiroksin dari kompleks
protein makromolekuler& Se5ara normal tiroglo:ulin tidak masuk sirkulasi dalam
@umla8 'ang :erarti& Tiroksin 'ang dilepaskan masuk ke dalam struktur kapiler 'ang
mengelilingi sel asinar dan diangkut ke @aringan peri;er& %ika kompleks
makromolekuler :elum di:ersi8kan ole8 protease atau dilepaskan utu8< ia mungkin
masuk ke dalam sirkulasi dan merangsang ter@adin'a respons imun dengan aki:at
5edera RautoimunR ter8adap tiroid & ?al ini dapat t5r@adi sesuda8 trauma atau in;eksi&
aruA:aru ini< ;aktor genetik tela8 dili:atkan dalam patogenesis tiroiditas kronik :aik
pada manusia maupun pada :inatang per5o:aan& Dengan penggam:aran LATS< L!A<
dan TSI :aruA:aru ini< diduga :a8(a anti:odi tam:a8an dapat memainkan peran
dalam patogenesis pen'akit "rave dan tiroiditis lim;ositik kronik&
U8i I$unlgi-
Ada :e:erapa u@i imunologik 'ang :erguna untuk deteksi anti:odi ter8adap @aringan
tiroid& Anti:odi antitiroglo:ulin dapat dideteksi dengan teknik presipitasi< aglutinasi
lateks< u@i sel dara8 mera8 (arna 5oklat 0tanned red 5ell T T#71 dan
radioimunoassa'& Anti:odi mikrosomal dideteksi d5ngan ;iksasi komplemen< u@i
sitotoksisitas< imuno;luoresensi dari sel epitel tiroid 'ang tidak terikat<
24
radioimmunoassa' dan u@i 8emaglutinasi& Antigen mikrosomal dikaitkan dengan :aik
sekali dengan lipoprotein ekstrak tiroid dan dilekatkan pada :agian mem:ran
retikulum endoplasmik 'ang 8alus& Antigen kedua koloid asinar< suatu protein 'ang
:er:eda dari tiroglo:ulin @uga dideteksi dengan imuno;luoresensi& !e(arnaan untuk
anti:odi ini paling 5emerlang pada tiroiditis ?as8imoto< meskipun tidak spesi;ik pada
pen'akii ini dan dapat sering ditemukan pada serum penderita dengan tirotoksikosis
dan kanker tiroid& Anti:odi permukaan sel spesi;ik tiroid tela8 terdeteksi dengan
imuno;luoresensi pada suspensi sel tiroid manusia& Arti dari anti:odi ini :elum
diketa8ui& Stimulator tiroid :erda'a ker@a lama 0long a5ting t8iroid Stimulatorr T
LATS1 tela8 dideteksi pads sekitar *+ persen penderita pen'akit "rave&
Imunoglo:ulin 'ang merangsang tiroid 0t8'roidAslimulating immunoglo:ulin T TSI1
dalam sirkulasi tela8 dideteksi dalam 6+ persen penderitaApenderita pen'akit "rave
dan ,* persen pada penderita tiroiditis ?as8imoto& Meskipun 8ipertiroidisme dapat
mengkarakterisasi ;ase tertentu tiroiditis< tu@uan keseluru8an dari proses peng8an5ur
diri dari pen'akit ?as8imoto tampakn'a diara8kan dengan keras pada ter@adin'a
in;lamasi kronik dengan in;iltrasi lim;osit< peng8an5uran kelen@ar <dan ak8irn'a
pengurangan ;ungsi tiroid dan 8ipotiroidisme& Se:a: dari ekso;talmus pada pen'akit
"rave :elum diketa8ui& Namun demikian penelitian :aruA:aru ini 'ang menun@ukkan
adan'a tiroglo:ulin dalam otot or:ita penderita pen'akit grave dapat memperkuat
dasar dari in@uri imun seluler pada patogenesis pen'akit ini& Aneka ma5am :entuk
tiroiditis dapat di:edakan d5ngan meneliti :er:agai ma5am ;ungsi tiroid dan anti:odi &
!ada :entuk akut< gam:aran 'ang paling sering adala8 :ertam:a8n'a T) total
:ersamaan dengan :erkurangn'a pengam:ilan @odiumA,4,& Anti:odi antitiroid
:iasan'a tidak dideteksi pada tiroiditis akut& !ada tiroiditis su:akut< kadar tiroksin
sering normal< tetapi dapat dideteksi :ertam:a8n'a sen'a(a @odium nontiroksin
dalam sirkulasi& !en'erapan @odiumA,4, seringkali normal& Anti:odi antitiroid
:iasan'a tidak ada pada tiroiditis su:akut& !ada :entuk kronik< ;ungsi tiroid dapat
normal atau :erkurang< tergantung pada tingkat keterli:atan tiroid& Anti:odi antitiroid
:iasan'a terdeteksi& !ada pen'akit "rave< T) total naik< pen'erapan
,,4
I radioakti;
meningkat< dan anti:odi antitiroid< terutama LATS dan TSI ada&
2)
"am:ar ,+& Foto mikroskopis kelen@ar tiroid 'ang menun@ukkan peru:a8an tiroiditis kronis 0tiroiditis
?as8imoto1& !er8atikan peng8an5uran susunan normal kelen@ar dengan in;iltrasi selA
sel mononuklear :erat
Pan-reas
Anti:odi ter8adap insulin dalam sirkulasi tela8 ditemukan dalam serum penderita
dia:etes< 'ang dapat mem:antu alergi insulin 0IgE1 atau keke:alan insulin 0Ig"< IgA
atau IgM1 & Namun demikian< anti:odi ini tidak ditemukan se5ara teratur pada
penderita 'ang tidak dio:ati& Ak8irAak8ir ini< keke:alan insulin tela8 dilaporkan pada
penderita 'ang tidak dio:ati dan tampak dikaitkan dengan dua @enis anti:odi$ 0,1
anti:odi 'ang diara8kan ter8adap reseptor molekul insulin< dan 0-1 anti:odi 'ang
diara8kan ter8adap reseptor insulin& !ada kedua keadaan ini< interaksi insulin dengan
reseptorn'a tampak dirintangi& Anti:odi insulin 'ang di8asilkan pada :inatang tela8
mem:erikan dasar untuk u@i 'ang :erguna untuk radioimunoassa' kadar insulin&
aruA:aru ini< autoanti:odi tiroid dan gastrik tela8 ditemukan dalam serum penderita
dia:etes tanpa ada pen'akit tiroid se5ara klinis atau anemia pernisiosa& Autoanti:odi
ini le:i8 sering dideteksi pada @enis tergantung insulin 0%uvenileAonset1 dan le:i8
sering dideteksi pada (anita& !enemuan ini mungkin merupakan sala8 satu segi
8eterogenesitas dari penvakit endokrin ini&
Kelen8ar %drenal
2*
!enemuan anti:odi ter8adap @aringan adrenal pada penderita pen'akit Addison tela8
dilaporkan& Anti:odi ini tela8 dideteksi dengan imuno;luoresensi atau ;iksasi
komplemen& Arti penting penemuan terse:ut pada saat ini :elum @elas&
Kelen8ar Paratirid
?ipoparatiroidisme idiotipik ter@adi dengan ;rekuensi le:i8 :esar pada anakAanak
daripada de(asa dan le:i8 sering pada (anita daripada lakiAlaki& !en'akit terkait 'ang
dapat men'ertai 8ipoparatiroidisme< termasuk pen'akit Addison idiopatik< alopesia
totalis< anemia pernisiosa dan moniliasis& Anti:odi ter8adap tiroid< kelen@ar adrenal
dan @aringan gastrik tela8 dideteksi& ukti dengan alasan 'ang me'akinkan tela8
diperole8 untuk 5ara peminda8an autosomal resesi; dari 5a5at 'ang mendasari
ma5amAma5am pen'akit 'ang terkait ini :ila ada kelompok 'ang terdiri dari dua atau
le:i8& !erlu diper8atikan :a8(a ada @uga 8u:ungan 8ipoparatiroidisme dengan
kegagalan perkem:angan sistem imun tergantung timus pada sindroma Di"eorge&
e4 Pertanyaan $ini$al yang di-uasai
,& agaimanaka8 mekanisme AutoimunJ
-& agaimanaka8 konsep sel% ?olerance J
4& agaimanaka8 mekanisme ke8ilangan sel% tolerance@
)& Apaka8 'ang dimaksud Ma@or ?'sto5ompati:elit' 7omple. 0M?71 atau
?uman Leuko5'te Antigen 0?LA1 J
*& Se:utkan pen'akitApen'akit 'ang :erdasarkan mekanisme autoimun V
2& %elaskan patogenesis pen'akitApen'akit 'ang :erdasarkan mekanisme
autoimun V
7& %elaskan ge@ala dan tanda kelainanAkelainan 'ang :erdasarkan mekanisme
autoimun V
3& %elaskan pemeriksaan penun@ang untuk kelainanAkelainan 'ang :erdasarkan
mekanisme autoimunV
f4 Daftar !usta-a
A Daniel !& Stites<A::a I& Terr< Tristram "& !arslo(&<,667&Medi5al Immunolog'
6
t8
edition<Appleton>Lange<USA<pp $ 3-7A32-
22
A Ivan #oitt<%onat8an rosto;;<David Male&<,663& Immunolog' 2
t8
edition&Mos:'<ar5elona<pp $ )+,A),-
A %osep8 A ellanti< MD& Immunologi III<*3A32< -+4A-,-< --4A-4)< ))-A)34
A A:ul K& A::as<Andre( ?& Li58tman<%ordan S& !o:er&<-+++&7ellular and
Mole5ular Immunolog' )
t8
edition&<Saunders<USA<pp $ ),A24&
A %ulius M 7ruse< #o:ert E le(is& Immunolog'& ?oste58 SA< Spain< ,77A-+*
A 7D Imunologi dasar
L&MB%R B&L%*%R M%H%#I#9% .
:LBM .;
a4 *udul"
Imunode;isiensi dan imunokompremaise
(4 #asaran Bela8ar
,& Melakukan in@eksi su: 5utan 0test alergi1< in@eksi intra muskuler< dan in@eksi
intra vena
,4 Men8elas-an $e-anis$e i$undefisiensi
.4 Men8elas-an !engaturan i$un :I$un!tensiasiF TleransiF
I$unsu!resi dan i$un-$!r$ise;
27
)& Men@elaskan ;armakologi o:atAo:at imunostimulan< anti in;lamasi dan anti
8istamin
*& Men@elaskan FatAFat mediator dan imunomodulator respons imun
<4 Men8elas-an !enya-it@!enya-it i$undefisiensi !ri$er dan se-under
=4 Men8elas-an i$un!atgenesis !enya-it i$undefisiensi !ri$er dan
se-under
04 Men8elas-an ge8ala dan tanda HI+ G D %ID# se(agai !enye(a( ter!enting
dari i$undefisiensi se-under
>4 Men8elas-an !e$eri-saan la( dasar dan !enun8ang ter-ait $asalah
!enya-it i$undefisiensi !ri$er dan se-under
5?4 Men8elas-an alasan hasil !enega-an diagnsis terhada! !enya-it
i$undefisiensi !ri$er dan se-under
,,& Men@elaskan @enisA@enis dan strategi penanganan pen'akit imunode;isiensi
primer dan sekunder serta alasan pemili8an penanganan terse:ut
,-& Men@elaskan prinsip dasar keputusan pengelolaan pasien imunode;isiensi
primer dan sekunder
,4& Men@elaskan penanganan T7 (it8 ?IB
,)& Men@elaskan Islami5 Li;est'le dapat men5ega8 ?IBAAIDS
,*& Men@elaskan penanggulangan epidemi5 dan dampak so5ial ?IB/AIDS
,2& Men@elaskan pemeriksaan immuno8istokimia
,7& Men@elaskan teknik Immunodiagnostik
#K&N%RIO
23
Seorang (anita usia 4+ ta8un dira(at di :angsal ruang isolasi :agian
!en'akit Dalam #S !emerinta8< dengan kelu8an :adan lema8< :atukA:atuk<
n'eri perut 'ang 8ilang tim:ul< diare< napsu makan menurun< serta penurunan
:erat :adan 'ang drastis& !ada anamnesis diketa8ui :erpro;esi se:agai peker@a
seks komersial 0!SK1& Suda8 * ta8un ini penderita 8idup dengan pa5arn'a
'ang diketa8ui se:agai pengguna narko:a in@eksi 0injection drug user1& !ada
pemeriksaan ;isik ditemukan adan'a :er5akA:er5ak kemera8an di seku@ur
tu:u8< :er5akA:er5ak terse:ut mun5ul se@ak ) :ulan 'ang lalu dan semakin
:ertam:a8 :an'ak& Kadang :er5akA:er5ak terse:ut terasa sakit& Ditemukan
pula pem:esaran kelen@ar lim;e multiple& !ada pemeriksaan la: ditemukan
penurunan lekosit& !ada pemeriksaan radiologi tampak gam:aran puti8 pada
lapang paru 'ang diduga se:agai gam:aran pneumonia& !enderita diam:il
sampel saliva< urin< dara8< s(a: vagina guna pemeriksaan gula dara8 dan
skrening p-) antigen test serta pemeriksaan Elisa
"ata "!nci#
adan lema8< n'eri perut 'ang 8ilang tim:ul< diare< napsu makan menurun< dan
penurunan :adan 'ang dratis< :ekasA:ekas luka sa'at :erupa sikatrik dan keloid< ?IB
O< :er5akA:er5ak kemera8an
$asala%#
Imunode;isiensi dan imunokompromise
64 Knse! Ma!ing
f4 Materi
26
?IBO / AIDS Imunode;isiensi
NA!KA
SEN e:as
In;eksi
Keganasan
Imun Spesi;ik
Imun Non Spesi;ik
Imunokompromise
!a8ami materi 'ang di:erikan ole8 tim modul se:agai dasar untuk men@a(a:
pertan'aan minimal di:a(a8 ini 0'ang :ertu@uan men5apai kompetensi sasaran
:ela@ar1
AIDS 0Ac5uired 4mmune 8e%icienc& +&ndrome1 'aitu suatu kumpulan ge@ala pen'akit
'ang tim:ul aki:at lema8 atau 8ilangn'a s'stem imun dise:a:kan ole8 in;eksi virus
?IB&
?IB kependekan dari ?uman Immunode;i5ien5' Birus< 'aitu suatu virus 'ang
men'erang s'stem keke:alan tu:u8 manusia& Dimana target utama dari virus ini
adala8 sel T 8elper& ?IB dapat di8entikan ole8 s'stem perta8an tu:u8 non spesi;ik&
?IB tidak dapat masuk kedalam tu:u8 melalui kulit 'ang intak/utu8& ?IB 8an'a dapat
ditularkan melalui pertukaran 5airan tu:u8 se5ara langsung< misal 8u:ungan se.ual<
trans;usi dara8< melalui @arum suntik 'ang terkontaminasi< i:u 8amil ke @anin 'ang
sedang dikandung dan saat men'usui& ?IB 'ang ditularkan melalui 8u:ungan
se.ual< masuk ke dalam tu:u8 melalui mem:rane mukosa vagina< mulut dan re5tum&
Makro;ag dan sel dendritik pada permukaan mukosa akan mengikat virus dan akan
mem:a(a virus ke lim;onodi 'ang :an'ak mengandung sel T 8elper 07D)O T5ells1
Kemudian ?IB akan men'erang sel T 7D)O< dan melakukan replikasi
se8ingga ter@adi viremia& Dan memperluas pen'e:aran virus ke @aringanA@aringan
lim;onodi 'ang lain& #espon immune 'ang di5etuskan ole8 virus menim:ulkan
perlindungan tetapi in;eksi kronik tetap :er@alan terus& !roduksi sitokin dan sel- imun
'ang meregulasi s'stem immune @ustru akan men'e:a:kan replikasi ?IB&
!enggantian sel T 7D)O :erlangsung 5epat seiring dengan @umla8 sel T
7D)O 'ang di8an5urkan ole8 ?IB& !ada suatu saat lim;onodi dan sumsum tulang
'ang memproduksi selAsel imun akan lela8 se8ingga produksi selAsel immune akan
:erkurang atau tidak ada sama sekali& ?al ini akan men'e:a:kan menurunn'a atau
8ilangn'a s'stem keke:alan tu:u8 kita&
7+
?IB :erkem:ang :iak 0:ereplikasi1 melalui suatu siklus$
,& ?IB akan melakat pada permukaan sel T 7D)O< untuk masuk ke dalam sel
memerlukan pengikat 'aitu 5oAreseptor 7N7#) dan 77#*&
-& ?IB 'ang suda8 tidak :erkapsul masuk ke dalam sel dan mem:alikan
transkrip genom #NA m@d DNA< menga5aukan replikasi #NA satu ;reGuent
untuk tiap- siklus replikasi
4& DNA virus dapat :erintegrasi dengan DNA 8ost dan men@adi :agian dari
genome seluler& !ada tingkat ini in;eksi :ersi;at irreversi:le dan itu :erarti
untuk mengo:ati atau mengeluarkan 0mem:unu81 virus di dalam tu:u8
seseorang 'ang terin;eksi viru ini men@adi tidak mungkin&
Birus menggunakan mesin seluler ntuk mensintesis protein virus& e:erapa
diantaran'a adala8 asam amino rantai pan@ang dimana untuk memotong rantai ini
diperlukan enFim protease virus spesi;ik se:elum partikel virus men@adi akti;&
7,
!ada saat pertamakali seseorang terin;eksi ?IB< di:utu8kan (aktu ,A2 :ulan
untuk pem:entukan anti:od' 'ang 5ukup @umla8n'a se8ingga dapat dideteksi melalui
pemeriksaan la:oratorium& Untuk men@adi AIDS tiapAtiap individu memerlukan (aktu
'ang :ervariasi demikian pula per@alanan pen'akitn'a&
Mani;estasi klinis in;eksi ?IB merupakan spe5trum 'ang :erkisar dari sindroma akut
'ang :erkaitan dengan in;eksi primer lalu keadaan asimptomatik 'ang
:erkepan@angan sampai pen'akit lan@ut&
#INDROM% HI+ %KUT
iasan'a ter@adi 4A 2 minggu setela8 in;eksi primer& "e@ala :iasan'a menetap ,A-
minggu dan se5ara :erta8ap mereda seiring dengan pem:entukan respon imun
ter8adap ?IB&
"e@ala Umum$
,& Demam
-& Faringitis
4& Lim;adenopati
7-
)& n'eri kepala/ n'eri retro or:ita
*& atralgia / mialgia
2& Letargi / malese
7& Anoreksia dan penurunan :erat :adan 'ang drastis< le:i8 dari ,+ kg dalam
(aktu , :ulan
3& Diare :erkepan@angan le:i8 dari 4 :ulan&
"e@ala neuropati $
,& Meningitis
-& En5ep8alitis
4& Neuropati peri;er
)& Mielopati
"e@ala Dermatologis $
,& #uam makulopapuler eritematosa 'ang le:i8 dikenal se:agai sar5oma Kaposi
-& Ulkus mukokutis
#T%DIUM %#IMTOM%TIK H L%T&N#I KLINI#
%angka (aktu dari in;eksi a(al sampai pem:entukan pen'akit klinis sangat :ervariasi
dari satu orang ke orang lain< (aktu median adala8 sekitar ,+ ta8un& Paktu median
ini sangat :ervariasi sesuai 5ara in;eksi& In;eksi transuterin :iasan'a mengalami
per@alanan pen'akit 'ang le:i8 progresi;&
Selama periode asimtomatik ini replikasi virus akti; terus :erlangsung& !enurunan
progresi; @umla8 sel T 7D)O selama periode asimtomatik ini menim:ulkan status
imunosupresi 'ang 5ukup para8 0 @umla8 sel T 7D)O W -++ per mikroliter 1 'ang
menempatkanpasien pada resiko tinggi ter@angkit pen'akit oportunistik 'ang tampak
se5ara klinis& !ada pasienApasien tertentu< (alaupun asimtomatik< mengalami
lim;adenopati generalisata&
#T%DIUM #IMTOM%TIK DINI
!ada suatu titik selama penurunan @umla8 sel T 7D)O di:a(a8 *++ per mikroliter<
pasien mulai memperli8atkan ge@ala dan tanda pen'akit klinis& Karakteristik klinis
pen'akit simtomatik dini $
74
,& Lim;adenopati generalisata $ pem:esaran kelen@ar lim;e X ,5m di dua atau
le:i8 tempat ekstrainguinal
-& Trus8 $ in;eksi pada mukosa mulut aki:at Aandida
4& Oral 8air' leukoplakia $ :erupa lesi puti8 ;ilamentosa :iasan'a terdapat pada
:atas lateral lida8& Dise:a:kan ole8 virus EpsteinAarr&
)& Ulkus a;tosa $ pen'e:a: tidak diketa8ui< :iasan'a terletak di oro;aring
posterior dan sangat n'eri se8ingga men'e:a:kan gangguan prose menelan&
*& #eaktivasi 8erpes Foster/ s8ingles& Di@umpai ,+ L -+ M pasien in;eksi ?IB
setela8 * ta8un terin;eksi ?IB&
2& Trom:ositopenia< ge@ala klinis 'ang sering mun5ul adala8 perdara8an gusi<
petekie di ekstremitas dan muda8 memar&
"e@ala klinis lain 'ang sering di@umpai adala8 moluskum kontagiosum< karsinoma sel
:asal kulit< kondiloma kuminata< n'eri kepala dan serangan :erulangan 8erpes oral
dan genital&
Birus AIDS ditemukan dalam 5airan tu:u8 manusia< dan 'ang paling :an'ak
ditemukan pada dra8< 5airan sperma< dan 5airan vagina& !ada 5airan tu:u8 lain @uga
:isa ditemukan< seperti misaln'a 5airan ASI tetapi @umla8n'a sangat sedikit& Se@umla8
7*A3*M penularan ter@adi melalui 8u:ungan seks 0*A,+M diantaran'a melalui
8u:ungan 8omoseksual1& 4A*M melalui trans;usi dara8 'ang ter5emar& In;eksi ?IB
se:agian :esar 0X3+M1 diderita ole8 kelompok usia produkti;< ,*A)6 ta8un< terutama
lakiAlaki& Tetapi proporsi penderita (anita 5enderung meningkat& In;eksi pada :a'i
dan anak< 6+M ter@adi dari i:u 'ang mengidap ?IB& Sekitar -*A4*M :a'i 'ang
dila8irkan ole8 i:u pengidap ?IB akan men@adi pengidap ?IB melalui in;eksi 'ang
ter@adi dalam kandungan selama proses persalinan dan melalui pem:erian ASI&
Dengan pengo:atan antiretroviral pada i:u 8amil trimester ak8ir risiko penularan
dapat dikurangi men@adi 3M&
!ada dasarn'a pen5ega8an suatu pen'akit le:i8 mura8 dari pada pengo:atan pen'akit
terse:ut& !roses pen5ega8an terse:ut tidak dapat dipisa8kan dari kondisi lingkungan
dan se@ara8 pen'akit&
Dalam proses pen5ega8an< dilakukan deteksi dan intervensi pada pen'e:a: dan ;a5tor
resiko dari pen'akit terse:ut& Arti pen5ega8an sendiri adala8 mengadakan in8i:isi
ter8adap perkem:angan suatu pen'akit&
Tingkat pen5ega8an pen'akit terdiri dari $
7)
!en5ega8an primer 0tingkat pen5ega8an dilakukan pada ;ase se@ara8 alami suatu
pen'akit1< terdiri dari - kategori< 'ang pertama 'aitu peningkatan kese8atan
08ealt8 promotion1 missal per:aikan giFi< per:aikan kondisi ruma8< pendidikan
kese8atan1I 'ang kedua pen5ega8an spesi;ik missal immunisasi< pen@erni8an air
minum<pen5ega8an ke5elakaan<pengaru8 diet dan ola8raga dan dalam pelaksanaan
dipengaru8i sikap individu dan lingkungan
!en5ega8an sekunder 0tingkat pen5ega8an ini dilakukan pada ;ase preklinik
dan klinik1 I terdiri - ma5am 'aitu penemuan deteksi se5ara dini dan pengo:atan
se5ara dini
!en5ega8an Tersier 0pen5ega8an dilakukan pada ;ase pen'akit 'ang suda8
lan@ut atau ;ase ke5a5atan1 Iterdiri dari mem:atasi ke5a5atan dan re8a:ilitasi&
Dari uraian diatas maka @elas :a8(a perilaku dan pola ke8idupan manusia
itu sendiri mempun'ai pengaru8 penting ter8adap masala8 kese8atan 'ang tim:ul
termasuk kasus diatas 'aitu penderita AIDS&
!ada prinsipn'a pen5ega8an dapat dilakukan dengan 5ara men5ega8 penularan virus
AIDS& Karena penularan AIDS ter:an'ak adala8 melalui 8u:ungan seksual&
!en5ega8an lain adala8 melalui pen5ega8an kontak dara8< misaln'a pen5ega8an
penggunaan @arum suntik 'ang diulang< pengidap virus tidak :ole8 men@adi donor
dara8&
Se5ara ringkas< pen5ega8an dapat dilakukan dengan ;ormula AAA7& A adala8
A:stinensia< artin'a tidak melakukan 8u:ungan seks se:elum menika8& adala8 :e
;ait8;ul< artin'a @ika suda8 menika8 8an'a :er8u:ungan seks dengan pasangann'a
sa@a& 7 adala8 7ondom< artin'a @ika memang 5ara A dan tidak :isa dipatu8i maka
8arus menggunakan alat pen5ega8an dengan menggunakan kondom
g4 Pertanyaan $ini$al yang di-uasai
,& agaimanaka8 mekanisme imunode;isiensi J
-& agaimana pengaturan imun 0Imunopotensiasi< Toleransi< Imunosupresi1 J
4& %elaskan tentang imunode;isiensi primer dan sekunder
)& %elaskan patogenesis patogenesis ?IBO / AIDS V
*& %elaskan tentang ?IBO / AIDS V
2& %elaskan ge@ala dan tanda ?IB O/ AIDS V
7& %elaskan pemeriksaaan penun@ang ?IBO / AIDS V
7*
h4 Daftar !usta-a
- Daniel !& Stites<A::a I& Terr< Tristram "& !arslo(&<,667&Medi5al
Immunolog' 6
t8
edition<Appleton>Lange<USA<pp $ ,37
- Ivan #oitt<%onat8an rosto;;<David Male&<,663& Immunolog' )
t8
edition&Mos:'<ar5elona<pp $ --&, L -*&,-
- A:ul K& A::as<Andre( ?& Li58tman<%ordan S& !o:er&<-+++&7ellular and
Mole5ular Immunolog' )
t8
edition&<Saunders<USA<pp $ )-)A))
- 7D Imunologi dasar
L&MB%R B&L%*%R M%H%#I#9% /
:LBM /;
72
a4 *udul"
er5ak mera8< gatal< dan :ernana8
(4 #asaran Bela8ar "
,& Mema8ami aspek mikro:iologi dari @amur dermato;ita dan non dermato;ita
-& Mema8ami aspek mikro:iologi dari :akteri gram 0O1 pem:entuk nana8
0 Stap8'lo5o55us dan Strepto5o55us1
4& Mema8ami reaksi @aringan ter8adap masukn'a @amur dan :akteri gram
positi;
)& Men@elaskan de;inisi dari impetigenisata
*& Mema8ami dan men@elaskan apa 'ang dise:ut p'oderma primer&
2& Men@elaskan ma5amAma5am p'oderma primer
7& Men@elaskan penatalaksanaan p'oderma primer
3& Melakukan terapi in5isi dan drainase pada p'oderma
>4 Men8elas-an etilgi (er6a- $erah yang gatal dengan te!i a-tif dan
6entral healing
5?4 Men8elas-an -lasifi-asi $i-sis su!erfisialis
554 Men8elas-an !enya-it@ !enya-it yang ter$asu- dala$ $i-sis
su!erfisialis
5,4 Men8elas-an !redis!sisi ter8adinya $i-sis su!erfisial
5.4 Men8elas-an etilgiF ge8ala dan u8ud -elainan -ulit yang terda!at !ada
$i-sis su!erfisialis
5/4 Men8elas-an tera!i anti 8a$ur $asing@$asing !enya-it yang ter$asu-
dala$ $i-sis su!erfisialis (ai- dewasa $au!un ana-F efe- sa$!ing
tera!i dan intera-si (at4
574 Bisa $enentu-an diagnsis (anding (erdasar-an u8ud -elainan -ulit
dan !redile-si lesi
,2& isa melakukan pemeriksaan penun@ang untuk diagnosis mikosis super;isial
,7& Men@elaskan aspek ;armakologi terapi @amur
,3& isa melakukan penulisan resep o:atAo:at anti @amur
,6& Men@elaskan konsep ta8aro8 dalam men5ega8 penularan pen'akit kulit
77
#K&N%RIO
73
Ber6a- Merah 'atal dan Bernanah
Seorang lakiAlaki :erusia 4* ta8un datang ke #ISA dengan kelu8an se@ak ,) 8ari
'ang lalu :agian lipat pa8a tim:ul :er5ak mera8 :ersisik 'ang tepin'a meninggi
dan terasa gatal& "atal akan semakin mengganggu :ila :erkeringat& ) ?ari 'ang
lalu :er5ak mera8 :ertam:a8 le:ar dan :ertam:a8 :an'ak @umla8n'a& er5ak
mera8 tim:ul pada punggung dan perut& er5ak mera8 pada :agian perut karena
digaruk tim:ul luka dan :ernana8& Dari pemeriksaan didapatkan adan'a lesi
:er:entuk polisiklis 'ang eritematousa< tepi akti; terdapat papula dan :agian
tenga8n'a terdapat 5entral 8ealing dengan u@ud kelainan kulit :erupa
8iperpigmentasi< skuama< pada perut ada pustul< krusta< ekskoriasi< tidak ada lesi
satelit< tidak ada makula eritema dengan skuama 8alus & Dokter men'atakan
:a8(a ada dua kelainan& =ang :ernana8 merupakan suatu kelainan kulit 'ang
mengalami proses impetigenisata&& Untuk me'akinkan diagnosisn'a doter
mengan@urkan untuk dilakukan pemeriksaan la:oratorium dengan sample dari dua
lokasi 'ang :er:eda 'aitu dari lipat pa8a dan dari perut pada lesi 'ang :ernana8&
"ata "!nci#
Eritematousa< tepi akti;< 5entral 8ealing< pustul< impetigenisata
$asala%#
er5ak mera8 gatal dan :ernana8
Knse! $a!
76
Materi
!a8ami materi 'ang di:erikan ole8 tim modul se:agai dasar untuk men@a(a:
pertan'aan minimal di:a(a8 ini 0'ang :ertu@uan men5apai kompetensi sasaran
:ela@ar1
B&RC%K M&R%H '%T%L D%N B&RN%N%H
er5ak mera8 merupakan peru:a8an (arna kulit men@adi mera8& ila disertai adan'a
in;iltrat maka akan mem:entuk papul< nodul< plakat& an'ak pen'akit kulit dia(ali
dengan tim:uln'a :er5ak mera8& !ada tiapAtiap pen'akit selain adan'a :er5ak mera8
@uga disertai dengan tandaAtanda 'ang spesi;ik se8ingga dapat di:edakan antara
pen'akit satu dengan 'ang lain&
ila didapatkan :er5ak mera8 maka per8atikan :entuk< ukuran< tepi< skuama< ge@ala
dan tanda lain 'ang men'ertain'a&
3+
Ber6a- Merah 'atal
7entral 8ealing
%amur
Tepi akti;
Tinea
Impetigenisata
a
Skuama
!'oderma sekunder
Kandidosis kutis
Lesi satelit
!& Bersikolor
Lesi ke5il
skuama 8alus
akteri "ram 0O1$
Stap8'lo5o55us<
Strepto5o55us
er5ak mera8 'ang gatal dimana :agian tepin'a akti; dan :agian tenga8n'a tenang
05entral 8ealing1 dise:a:kan ole8 @amur golongan dermato;ita 'ang dise:ut dengan
tinea& Namun demikian @amur golongan dermato;ita (alaupun spesiesn'a sama :ila
men'erang kepala< telapak kaki< kuku akan mem:eri gam:aran 'ang tidak k8as 'aitu
tidak terdapatn'a 5entral 8ealing dan tepi 'ang akti;& ila :er5ak mera8 disertai
adan'a lesiAlesi ke5il 'ang mengelilingin'a 0lesi satelit1 maka dise:a:kan ole8
7andida al:i5an& ila :er5ak mera8 terdapat pada daera8 tertutup diselimuti skuama
8alus kemungkinan adala8 !t8'riasis versikolor 0panu1 0!B1& !B selain mem:erikan
(arna 'ang mera8 dapat @uga mem:erikan gam:aran (arna puti8 dan 5oklat dengan
skuama 8alus diatasn'a&
P&N%T%L%K#%N%%N UMUM
Dengan melakukan anamnesis< pemeriksaan ;isik< dan pemeriksaan penun@ang untuk
mem:edakan masingAmasing pen'akit
Apa:ila ter:entuk pus kemungkinan ter@adin'a in;eksi sekunder 0proses
impetigenisata1 se8ingga ter@adi p'oderma sekunder&

D&RM%TOMIKO#I#
Dermatomikosis adala8 pen'akit kulit 'ang dise:a:kan ole8 @amur&
erdasarkan :entuk klinis di:agi men@adi $
,& Mikosis Super;isialis
-& Mikosis Intermediate
4& Mikosis !ro;unda
MIKO#I# #UP&R)I#I%LI#
Mikosis super;isialis $ !en'akit @amur kulit 'ang mengenai lapisan luar kulit< kuku
dan ram:ut&
Di:agi men@adi -$
Dermato;itosis
Non dermato;itosis
3,
D&RM%TO)ITO#I#
Dermato;itosis merupakan pen'akit pada @aringan 'ang mengandung Fat
tanduk misaln'a pada epidermis kulit< ram:ut dan kuku 'ang dise:a:kan ole8 @amur
golongan dermato;ita& Kedalaman pada pada kulit :isa men5apai stratum :asale&
Sinonim$ Tinea< ring(orm< kurap< teigne< 8erpes sirsinata&
&tilgi"
%amur golongan dermato;ita 'ang ter:agi dalam 4 genus$ Mikrosporon< Tri5op8'ton<
dan Epidermop8'ton& %amur golongan dermato;ita :ersi;at kerato;ilik dan memiliki
enFim keratinase 'ang mem:antu @amur men5erna keratin&
Klasifi-asi$
Klasi;ikasi 'ang sering digunakan adala8 klasi;ikasi :erdasarkan lokasi$
A Tinea Kapitis
A Tinea ar:ae
A Tinea Kruris
A Tinea !edis et Manum
A Tinea Unguium
A Tinea Korporis
A Tinea Fasialis
A Tinea Im:rikata
A Tinea Sirsinata
A !ada ak8irAak8ir ini dikenal nama Tinea inkognito 'ang :erarti dermato;itosis
dengan :entuk klinis tidak k8as ole8 karena tela8 dio:ati dengan steroid topikal
kuat&
'e8ala -linis$
Se5ara umum penderita merasa gatal sedangkan u@ud kelainan pada kulit 'ang tidak
:eram:ut mempun'ai mor;ologi k8as& Lesi :erupa plakat eritematousa :er:atas tegas
dengan tepi sedikit meninggi 0 tepi akti;1 'ang ter:entuk dari vesikel ke5il ke5il <
papul disertai adan'a skuama& agian tenga8n'a 5enderung le:i8 tenang 05entral
8ealing1
Namun demikian pada lokasiAlokasi tertentu mempun'ai gam:aran 'ang k8as&
Diagnsis$
Selain anamnesis dan pemeriksaan ;isik di:antu @uga dengan peeriksaan penun@ang
:erupa$
3-
,& !emeriksaan preparat langsung dengan larutan KO? ,+A)+M
-& !em:iakan
4& #eaksi imunologis
)& iopsi atau gam:aran 8istopatlogi
*& !emeriksaan lampu Pood
Tinea Ka!itis
Dermato;itosis 'ang men'erang ram:ut dan kulit kepala&
&tilgi"
A %amur endotri.$ Spesies Tri5op8'ton 0 T&tonsuran< Tviola5eum1
In;eksi @amur ter@adi didalam :atang ram:ut tanpa merusak kutikula
A %amur ektotrik $ Spesies Mi5rosporum 0M& auduinii dan M& 5anis1 In;eksi @amur
dimulai dari luar :atang ram:ut se8ingga merusak kutikula ram:ut&
Di:agi men@adi -$ =aitu 'ang menim:ulkan reaksi peradangan dan tidak
54 Ra-si Peradangan he(at
Kerin4
entuk peradangan 8e:at ditandai dengan adan'a pem:engkakan< nodul a'ng
eritematousa disertai pustul& ila pustul pe5a8 pus akan keluar dari lu:ang lu:ang
:ekas pustul & "am:aran ini men'erupai sarang le:a8& #am:ut pada lokasi ini
putusAputus dan muda8 di5a:ut& ila sem:u8 meninggalkan @aringan parut 'ang
mengaki:atkan alopesia ireversi:el
)aAus
Dimulai adan'a titik di:a(a8 kulit :er(arna mera8 kuning :erkem:ang men@adi
krusta 'ang :er(arna kuning :er:entuk 5a(an 0skutula1 melekat pada kulit&
Krusta :iasan'a ditem:us ole8 satu atau dua ram:ut :ila krusta diangkat terli8at
dasar 'ang 5ekung& Dapat te5ium :au tikus 0mous& odor1
,4 Tida- ada !eradangan
Bla6- dt ring wr$
#am:ut putus tepat pada permukaan kulit kepala 0pada muara ;olikel ram:ut1'ang
tertinggal u@ung ram:ut 'ang mengandung spora& U@ung ram:ut tampak se:agai
titikAtitik 8itam se8ingga tampak gam:aran se:agai black dot&
34
'ray !a6th ring wr$
Dimulai papul eritem ke5il mele:ar kesekitarn'a mem:entuk :er5ak :er(arna
pu5at dan :ersisik& #am:ut men@adi a:uAa:u rapu8 dan muda8 pata8 diatas kulit
kepala&
Tinea Bar(ae
Dermato;itosis pada @enggot dan kumis&
&tilgi $ ?.errucosum, ?.mentagro$h&tes
Tanda -linis"
Folikel ram:ut didapatkan adan'a pustul< papul sering eksudasi dan krusta&
#am:ut kumis dan @enggot muda8 di5a:ut dan rontok&
Tinea Kruris dan Tinea -r!ris
T&kruris $ Dermato;itosis pada daera8 genitokrural< sekitar anus< :okong dan
kadang sampai perut :agian :a(a8&
T&korporis $ Dermato;itosis pada daera8 :adan< tungkai dan lengan&
T&kruris dan T&korporis dapat digolongkan men@adi t& gla:rosa ole8 karena
kelainan terdapat pada kulit 'ang tidak :eram:ut& Palaupun se5ara klinis terdapat
murni T kruris atau korporis namun :isa ditemukan tinea kruris et korporis&
&tilgi$ isa dari ketiga genus dermato;ita&
'e8ala dan tanda "
Kelu8an 'ang sering dialami pasien adala8 gatal&
U@ud kelainan kulit 'ang tipikal didapatkan lesi dengan :atas tegas tepi meninggi
terdiri dari eritematosa< papulovesikel skuama 0tepi akti;1 :agian tenga8
men'em:u8 :isa :erupa 8iperpigmentasi< skuama& !ada t& kruris :isa ter@adi
se5ara unilateral maupun simetris& Daera8 skrotum @arang menun@ukkan gam:aran
klinis& er:eda dengan kandidiasis 'ang sering menun@ukkan keterli:atan klinis
3)
pada skrotum& !ada t korporis :ila ter@adi pada daera8 (a@a8 tidak :eram:ut para
klinisi men'e:utn'a se:agai tinea ;asialis& Sedangkan :entuk t&korporis lain 'ang
k8as adala8 t&im:rikata 'aitu dermato;itosis dengan susunan skuama 'ang
kosentris dan dise:a:kan ?rico$h&ton consentricum.
Tinea Pedis et $anus
Dermato;itosis pada kaki dan tangan&
Ada 4 :entuk&
54 Tinea !edis D$anu$ interdigitalis
Sering ter@adi pada antara @ari IB dan B& Didapatkan ;isura< skuama 8alus dan
tipis& Ole8 karena daera8 ini lem:a: :isa ditemukan adan'a maserasi& Kelainan
ini dapat meluas pada sela @ari 'ang lain&
,4 Tinea !edisD $anu$ hi!er-eratsis :$66asin ft;
!ada seluru8 telapak kaki dan tangan< tepi sampai punggung kaki dan tangan&
Ditemukan adan'a pene:alan 08iperkeratosis1 skuam& ila 8iperkeratosis 8e:at
:isa ditemukan adan'a ;isura& Eritema :iasan'a ringan&
.4 Tinea !edis D $anu$ su( a-ut4
Di@umpai vesikel< vesiko pustul< :ula mula dari sela @ari< meluas ke telapak
kaki<dan punggung kaki& Besikel :erisi 5airan 'ang kental :ila pe5a8
meninggalkan skuama 'ang melingkar dise:ut koleret&
Tinea Unguiu$
Kelainan kuku 'ang dise:a:kan @amur dermato;itosis&
Ada 4 :entuk$
54 #u( ungual !r-si$al
Mulai dari pangkal kuku& agian distal kukuk :iasan'a masi8 utu8&
,4 #u( ungual distal
Mulai dari :a(a8 kuku :agian diatal atau distolateral&!ermukaan kuku suram <
rapu8 dan ter:entuk 8iperkeratosis su: ungual& a(a8 kuk terdapat detritus
'ang mengandung elemen @amur&
.4 Leu-ni-ia tri-fita4
3*
erupa (arna puti8 pada permukaan kuku 'ang dapat dikerok& T& unguium
merupakan dermato;itosis 'ang paling sulit dio:ati&
NON D&RM%TO)ITO#I#
Pitiriasis +ersi-lr4
&tilgi $ :alassezia %ur%ur ;lora normal kulit&
L-asi $ Atas dada meluas lengan atas< le8er< perut< tungkai atas :a(a8<
Aksila inguinal kulit (a@a8 dan kepala&
'e8ala dan tanda -linis"
Tim:ul kelu8an tim:ul :er5ak :er(arna puti8 sampai ke5oklatan 'ang kadang
gatal :ila :erkeringat& isa pula tanpa kelu8an gatal sama sekali& U@ud kelainan kulit
'ang di@umpai adan'a makula 8ipopigmentasi :er:atas tegas tertutup skuama 8alus
pada orang dengan kulit :er(arna sedangkan pada orang kulit pu5at :iasan'a :erupa
makula 8iperpigmentasi sampai eritematousa dengan skuama 8alus& Untuk
menun@ukkan adan'a suamasi se5ara seder8ana dapat dilakukan dengan garukan maka
akan tampak @elas antara lesi dan kulit 'ang normal 0%inger nail sign1& Ter@adin'a
8ipopigmentasi dise:a:kan enFim oksidase pada :.%ur%ur akan mengoksidasi asam
lemak pada kulit se8ingga ter:entuk asam dekar:oksilat 'ang meng8am:at tirosinase
pada melanosit epidermal& Selain itu @amur @uga mempun'ai si;at sitotoksik pada
melanosit& Sedangkan lesi 8iperpigmenasi 'ang ter@adi sampai saat ini :elum dapat
di@elaskan&
%da , (entu- -linis"
,& entuk makular$ Makula 'ang le:ar dengan skuama 8alus
-& entuk ;olokuler$ Makula ke5il Lke5il disekitar ;olikel ram:ut&
T&R%PI MIKO#I# #UP&R)I#I%LI#
,& Terapi topikal
A Lesi radang akut atau 'ang mengalami eksudasi di kompres
A O:at Lo:at topikal dengan kandungan tolsiklat< 8aloprogin< tolna;tat< golongan
aFol$ mikonaFol< ketokonaFol< :i;onaFol< tiokonaFol< 5lotrimaFol dalam :entuk
krim< salep< solusio< s8ampo< sa:un< :edak
A Lesi 'ang 8iperkeratosis dapat di:erikan :a8anA:a8an keratolitik :erupa asam
salisilat 4A2M
-& Terapi sistemik
32
A "riseovulvin 8arus diminum :ersama dengan orange @ui5e karena untuk
melarutkan ta:let 8arus dalam p? asam&
A AFol $ ketokonaFol< itrakonaFol< ;lukonaFol
A Alilamin$ Ter:ina;in
Dosis dan lama pem:erian tergantung pada anak atau de(asa serta @enis
pen'akit @amur&
P&NC&'%H%N
,& !erkem:angan in;eksi @amur diper:erat ole8 panas< :asa8 dan maserasi < @ika
;aktor lingkungan tidak diper:aiki pen'em:u8an akan lam:at&
-& Alas kaki 8arus pas dan tidak ketat
4& !asien dengan 8iper8idrosis memakai kaos dari :a8an katun 'ang men'erap
keringat
)& !akaian < 8anduk agar sering diganti dan di5u5i&
PRO'NO#I#
!er@alanan pen'akit dipengaru8i ole8 :entuk klinik dan pen'e:a: pen'akitn'a
disamping ;aktor 'ang memper:erat dan memperingan pen'akit&
e4 Pertanyaan Mini$al
,& Apaka8 'ang dimaksud dengan dermatomikosisJ
-& Klasi;ikasi dermatomikosis&
4& Apaka8 'ang dimaksud dengan mikosis super;isialJ
)& Klasi;ikasi mikosis super;isial
*& Apa 'ang dimaksud dengan dermato;itosis dan se:utkan @amur 'ang termasuk
pen'e:a: dermato;itosis&
2& %elaskan predisposisi penderita mikosis super;isial
7& %elaskan mengenai Tinea kapitis< Tinea pedis< Tinea Ungueum
3& %elaskan mengenai Tinea korporis< Tinea kruris
6& !emeriksaan penun@ang untuk diagnosis
,+& %elaskan mengenai !t8'riasis Bersi5olorJ
,,& %elaskan etiologi kandidosis kutis
,-& agaimanaka8 u@ud kelainan kandidosis kutis
,4& Dimana predileksi kandidosis kutis
37
,)& %elaskan Terapi pada masingAmasing mikosis super;isialis dosis dan laman'a
pada anak dan de(asa< serta e;ek samping&
f4 Daftar Pusta-a
- 7olor Atlas and S'nopsis O; 7lini5al Dermatolog' & T8omas FitFpatri5k
MD et all edisi )&
- Dermatomikosis super;isialis pedoman untuk dokter dan ma8asis(a
kedokteran& Unandar udimul@a dkk& alai !ener:it Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia& -++,
- Ilmu !en'akit Kulit dan Kelamin & !ro; Dr&dr& Ad8i D@uanda dkk& Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia & Edisi ) -++*&
- !en'akit %amur Kulit& Dr& #&S Siregar La: I& !en'akit Kulit dan Kelamin FK
UNS#I / #SU !alem:ang& ,66*
- Dermatolog' in general medi5ine& FitFpatri5k et all edisi */2
L&MB%R B&L%*%R M%H%#I#9% 7
:LBM 7;
a4 *udul"
Kelainan Adneksa Kulit
(4 #asaran Bela8ar"
54 Men8elas-an $a6a$@$a6a$ adne-sa -ulit
33
,4 Men8elas-an $a6a$@$a6a$ -elainan adne-sa -ulit
.4 Men8elas-an fa-tr@fa-tr yang $endasari -elainan -elen8ar -ulit
/4 $en8elas-an $e-anis$e !atgenesis dan !atfisilgi -elainan -elen8ar
se(asea
74 Men8elas-an ge8ala -linis $a6a$@$a6a$ -elainan -ulit
<4 Men8elas-an !e$eri-saan !enun8ang untu- tu8uan !ena!isan !ada
-elainan adne-sa -ulit
=4 Men8elas-an (er(agai !ilihan 6ara !engellaan -elainan adne-sa -ulit
04 Men8elas-an tera!i -elainan adne-sa -ulit
>4 Menentu-an -etera$!ilan tera!euti- (er-aitan dengan -elainan
adne-sa -ulit
5?4 Menentu-an tinda-an !reAentif untu- $en6egah ter8adinya -elainan
adne-sa -ulit
,,& Ada: meng8adapi penderita pen'akit menular
#K&N%RIO
36
Kelainan %dne-sa Kulit
#ema@a putri ,* ta8un dengan kelu8an tim:ul :intilA:intil dan :en@olan
:ernana8 di (a@a8 dan punggung dan suda8 diderita O 4 :ulan terak8ir& !ada
:intilA:intil :erisi masa puti8 seperti nasi< sedang pada :en@olan 'ang :ernana8
terasa n'eri dan kemera8an& !enderita @uga mengelu8 (a@a8n'a sangat
:ermin'ak dan poriAporin'a tampak le:ar& !emeriksaan status dermatologi
tampak eritem< papula< pustula dan komedo& Meli8at UKK dan predileksin'a
dokter menduga merupakan sala8 satu kelainan adneksa kulit se8ingga
didiagnosis :anding dengan :e:erapa kelainan di kelen@ar se:asea 0seperti $
akne< rosasea1 dan kelainan di kelen@ar sudori;era 0seperti $ 8idradenitis
supurativa dan miliaria1& Tern'ata pemeriksaan 8istopatologi anatomi dari
spesimen :iopsi lesi menun@ukkan adan'a se:ukan sel radang kronis di sekitar
;olikel se:asea dengan massa se:um di dalam ;olikel se:asea&
"ata "!nci#
Kelainan adneksa kulit< kelainan kelen@ar se:asea< kelainan kelen@ar sudori;era
$asala%#
Kulit (a@a8 :ermin'ak dan poriApori :esar< terdapat papula eritem< pustula dan
komedo& Terdapat se:ukan sel radang kronis di sekitar ;olikel se:asea dengan massa
se:um di dalam ;olikel se:asea&
64 Knse! $a!
6+
KERINGAT
APOKRIN :
Hidradenitis
supurativa
EKRIN :
Miliaria
SEBASEA
INFLAMASI :
Akne r!sasea
der"atitis
peri!ral
KONGENITAL
NEOPLASMA
K#K#
INFEKSI
TRA#MA
K#LIT
EPI$ERMIS
$ERMIS
S#B K#TIS
Adneksa
KELEN%AR
Anat!"i
Fisi!l!&is
Hist!l!&is
RAMB#T
ALOPESIA :
Areata
Andr!&enik
EFL#'I#M
TELOGEN
TRIKOTILOMANIA
d4 Materi
!a8ami materi 'ang di:erikan ole8 tim modul se:agai dasar untuk men@a(a:
pertan'aan minimal di:a(a8 ini 0'ang :ertu@uan men5apai kompetensi sasaran
:ela@ar1
M%C%M@M%C%M K&L%IN%N K&L&N*%R #UDORI)&R%
A& Kelen@ar apokrin
a& rom8idrosis
Adala8 suatu keadaan dimana :au 'ang 8e:at menusuk 8idung keluar
dari kulit& Terdapat dua @enis< :rom8idrosis apokrin 0aki:at penguraian
keringat apokrin ole8 :akteri "ram negati;1 dan :rom8idrosis ekrin
6,
0aki:at degradasi mikro:iologik pada stratum korneum 'ang melunak
karena produksi keringat ekrin 'ang :erle:i8an
:& Krom8idrosis
Adala8 kelainan 'ang ditandai adan'a sekresi keringat apokrin 'ang
:er(arna< ada dua :entuk klinis $ ;asial dan aksiler& Ter@adin'a diduga
dise:a:kan ole8 meningkatn'a @umla8 ekskresi keringat apokrin diikuti
ole8 oksidasi 'ang meningkat pada lipo;u58sin 0pigmen :entuk granuler
'ang normal terdapat pada kelen@ar apokrin1
5& ?idradenitis supurativa
?idradenitis supurativa
Definisi $ merupakan pen'akit kronis supurati; dan sikatrikal pada kulit
lokasi kelen@ar apokrin< terutama di aksila dan anogenital&
&ti!atgenesis $ pada a(aln'a ter@adi sum:atan keratin pada duktus
apokrin distal diduga karena gesekan 0trauma ketika men5ukur ram:ut
atau pakaian 'ang ketat1 atau iritasi :a8an kimia 0anti persipiran
deodoran1< selan@utn'a ter@adi pele:aran duktus< diikuti masukn'a
:akteri 0 'ang tersering stapilokokus< streptokokus dan e& 7oli1 'ang
kemudian ter@e:ak di :a(a8 tempat 'ang tersum:at& akteri tum:u8
dan :erkem:ang dengan lingkungan nutrisi dalam duktus apokrin&
Selan@utn'a ter@adi peradangan 'ang men'olok pada kelen@ar apokrin
'ang tersum:at&
Manifestasi -lini- $ A(aln'a ter@adi :isul eritem 'ang n'eri tanpa
pun5ak pustuler< pada daera8 apokrin& iasan'a soliter< @ika multiple
@arang le:i8 dari tiga& Dalam :e:erapa 8ari men@adi a:ses 'ang
mem:esar dan tanpa terapi akan pe5a8 mengeluarkan 5airan purulen
atau seropurulen< pada pen'em:u8an ter@adi ;i:rosis& Se5ara
keseluru8an terdapat tiga stadium $
Stadium I
Ter@adin'a a:ses soliter< atau :ila multipel :iasan'a terpisa8< tanpa
ada @aringan parut atau sinus&
Stadium II
Ter@adin'a a:ses 'ang rekuren dengan sinusAsinus dan sikatrik<
dapat tunggal atau multipel tapi lesi masi8 terpisa8&
6-
Stadium III
Ter@adin'a a:ses'ang di;us dengan sinusAsinus multipel dan saling
:er8u:ungan&

& Kelen@ar ekrin
a& ?iper8idrosis0kortikal/emosional<volar<aksilar<8ipotalamus< medularis<
spinal< kompensatorik1
?iper8idrosis adala8 suatu kondisi dimana ter@adi peningkatan sekresi
keringat ekrin< di:agi dua @enis neural dan non neural :erdasarkan
mekanisme ker@a dan respon 'ang ditim:ulkan&
:& An8idrosis
Suatu keadaan 8ilangn'a se:agian akti;itas kelen@ar keringat& %arang
ter@adi se5ara men'eluru8 se8ingga le:i8 tepat dise:ut se:agai
8ipo8idrosis& iasan'a kondisi an8idrosis pada satu tempat diikuti
ter@adin'a 8iper8idrosis kompensatoris pada kelen@ar keringat lain 'ang
:er;ungsi sempurna& !en'e:a:n'a di:agi 4< 'aitu$ neuropati< peru:a8an
tingkat kelen@ar non neural peri;er dan idiopatik&
5& Miliaria
Suatu keadaan dimana poriApori keringat tertutup se8ingga tim:ul
retensi keringat di kulit& Ter:entukn'a sum:at parakeratotik di duktus
diduga aki:at lesi pada sel epidermis pem:entuk duktus& Lesi ter@adi
aki:at maserasi 'ang ditim:ulkan air 'ang :erasal dari keringat 'ang
:erle:i8an 0lingkungan tropis dengan su8u dan kelem:a:an udara 'ang
tinggi1& Tingkat o:struksi dalam duktus ekrin menentukan tipe miliaria
'ang ditim:ulkan< ada 4 ma5am$
Miliaria kristalina
Sum:atan super;isial pada stratum korneum& Besikel 'ang
ter:entuk men'erupai kristal @erni8& Asimtomatik dan vesikel
si;atn'a muda8 pe5a8&
Miliaria ru:ra
64
Sum:atan ter@adi pada epidermis 'ang le:i8 dalam& Disertai
ge@ala eritem dan pruritus aki:at vasodilatasi peri;er dan
stimulasi reseptor gatal ole8 ensim sel epidermis 'ang rusak&
Lesi ditemukan ekstra ;olikuler
Miliaria pro;unda
Sum:atan ter@adi pada taut dermoepidermal& erupa papul
puti8 dengan diameter ,A4 mm< predileksi di tu:u8/ektremitas&
Dapat menim:ulkan komplikasi 8iper8idrosis ;asial
kompensatorik
d& Dis8idrosis
Adala8 erupsi vesikuler< rekuren non in;lamasi pada telapak tangan atau
kaki& Sinonim pom;olik&
M%C%M@M%C%M K&L%IN%N K&L&N*%R #&B%#&%
,& Akne
Akne adala8 peradangan mena8un ;olikel pilose:asea 'ang ditandai adan'a
komedo< papul< pustula< nodul dan kista&
Klasi;ikasi menurut !le(ig dan Kligman$
A& Akne vulgaris
!ada akne vulgaris ter@adi peru:a8an @umla8 dan konsistensi lemak
kelen@ar aki:at multi;aktorial
Barietasn'a $ Akne tropikalis
Akne ;ulminan
!ioderma ;asiale
Akne Mekanika
Akne venenata aki:at kontaktan eksternal
!ada akne venenata ter@adi penutupan ;olikel se:asea ole8 massa
eksternal&
Barietasn'a $ akne kosmetika
Pomade akne
Akne klor
Akne aki:at ker@a
Akne deter@en
6)
& Akne komedonal aki:at agen ;isik !ada akne ;isis saluran ;olikel se:asea
men'empit aki:at radiasi sinar ultraviolet< sinar mata8ari atau sinar
radioakti;
Barietasn'a $ Solar 5omedones
Akne radiasi
-& #osasea
8e%inisi $ Merupakan pen'akit kronis pada sentral (a@a8 aki:at kelainan
kelen@ar pilose:asea pada daera8 (a@a8 :erupa akne 'ang meradang disertai
peningkatan reaktivitas kapiler se8ingga ter@adi %lushing dan teleangiektasis&
(tio$atogenesis
Diduga ada :e:erapa ;aktor$
a& Makanan
:& !sikis
5& O:at
d& In;eksi
e& Musim
;& Imunologis
Blinis, adan'a eritem dan teleangiektasis 'ang persisten dan tidak n'eri<
papul< edema< pustul dengan predileksi pada sentral (a@a8 'aitu
8idung< pipi< dagu< kening dan alis< lesi umumn'a simetris& Komedo
:iasan'a tidak ditemukan @ika ada mungkin kom:inasi dengan kelainan akne
0akne solaris< akne kosmetika1
8iagnosis banding $ akne vulgaris< dermatitis se:oreik< dermatitis perioral<
lupus eritematosus
4& Dermatitis perioral 0M -)++1
De;inisi $ Kelainan kulit ditandai erupsi papuler< eksemateus dan :erskuama
dengan predileksi lipat nasola:ial dan :i:ir atas dengan per@alanan pen'akit
:er;luktuasi&
Etiopatogenesis$ elum diketa8ui pasti& Faktor 8ormonal dan penggunaan
steroid topikal ;luorinated diduga se:agai pen'e:a:&
6*
!er@alanan pen'akit$ :er;luktuasi dengan ruam akut rekuren :erupa eritem dan
papul& #uam mereda meninggalkan :ekas :erupa :er5ak eritem dengan
skuama& Siklus :ervariasi dari :e:erapa 8ari sampai :e:erapa :ulan&
Diagnosis :anding $ akne vulgaris< rosasea< dermatitis se:oreik< dermatitis
kontak&
M%C%M@M%C%M K&L%IN%N R%MBUT
a& Alopesia areata
Adalah @enis kerontokan ram:ut 'ang rekuren tanpa meninggalkan
@aringan parut& Dapat ter@adi di daera8 :eram:ut manapun&
Pato%isiologin&a :elum diketa8ui dengan pasti< namun 8ipotesis 'ang
dapat diterima adala8 suatu keadaan autoimun 'ang diperantarai sel T
dan 5enderung mempun'ai predisposisi genetik&
Blinis :iasan'a asimptomatik< namun :e:erapa pasien mengelu8 sensasi
gatal atau ter:akar pada daera8 'ang terkena& Lesi pertama kali
terlokalisir kemudian men@adi multipel& Daera8 'ang terkena :isa kulit
kepala< @enggot< alis mata dan ekstremitas&
Pemeriksaan %isik adan'a :er5ak alopesia 8alus (arna normal atau
eritematosus pada daera8 'ang terkena& Ditemukan ram:ut seperti tanda
seru 0ram:ut 'ang menipis di dekat u@ung proksimal1&
?era$i dengan steroid intra lesi< steroid topikal potensi kuat< imunoterapi
topikal 0di:utilester asam sGuarik dan dinitrikloro:ensen1&
:& Alopesia androgenik
Alopesia 'ang tim:ul pada pria/(anita pada a(al umur tigapulu8an<
ram:ut rontok se5ara :erta8ap mulai dari verteks dan ;rontal& "aris
ram:ut anterior men@adi mundur dan da8i men@adi le:ar< pun5ak kepala
men@adi le:ar& ?amilton mem:agi men@adi 3 tipe untuk pria dan 2 tipe
untuk (anita&
5& E;luvium telogen
Adala8 kerontokan ram:ut 'ang terlalu 5epat dan terlalu :an'ak pada
;olikel ram:ut normal& iasan'a karena rangsangan 'ang memper5epat
;ase anagen dan ;ase telogen& Dapat mengenai *+M @umla8 ram:ut
62
keseluru8an& erdasarkan etiologin'a di:edakan men@adi e;luviun
telogen pas5a partum< e;luvium telogen pas5anatal< e;;luvium telogen
psikis< e;;luvium telogen pas5a;e:ris akut&
d& Trikotilomania
Suatu keadaan dimana ter@adi gangguan kontrol impuls ditandai
ke:iasaan menarik ram:ut :erulangAulang se8ingga men'e:a:kan
ter@adin'a alopesia& %adi merupakan gangguan o:sesi; kompulsi;
:iasan'a :ersamaan dengan kelainan psikiatri lain 0depresi< 5emas1
Klinis di@umpai alopesia tanpa @aringan parut< ram:ut pata8 dengan
pan@ang 'ang tidak sama& !ada stadium lan@ut dapat ditemukan ;i:rosis
dan alopesia permanen& Mengenai daera8 kepala< alis mata< :ulu mata<
ram:ut pu:is< :iasan'a le:i8 dari satu tempat terkena& Dapat diikuti
dengan trikopagi 0memakan ram:ut terse:ut1 se8ingga dapat ter@adi
triko:eFoar 0o:struksi ram:ut pada traktus gastrointestinal1&
Terapi :iasan'a sulit @ika diserta gangguan psikiatri :erat& !em:erian
Selekti; Serotonin #euptake In8i:itor klomipramine dikatakan e;ekti;&
Dapat @uga dilakukan terapi peru:a8an perilaku untuk meru:a8
ke:iasaan atau dengan 8ipnoterapi&
K&L%IN%N KUKU
!aronikia $
In;lamasi @aringan sekitar lipatan kuku& !en'e:a: tersering karena in;eksi 0@amur
kuku A onikomikosis< :akteri1&
Klinis ditamdai adan'a :engkak< kemera8an dan n'eri pada pangkal kuku& Dapat
ter@adi pemisa8an lipatan kuku dari lempeng kuku ole8 material purulen& %ika
pen'e:a:n'a onikomikosis ter@adi peru:a8an (arna lempeng kuku men@adi rapu8<
(arna kuning ke5oklatan dan su:ungual 8iperkeratosis&
Terapi tergantung pada pen'e:a:n'a 'ang penting men@aga kuku agar tetap
kering& Dapat di:erikan preparat anti @amur atau anti :akteri&
e4 Pertanyaan $ini$al"
,& Ma5amAma5am adneksa kulit
-& Ma5amAma5am kelen@ar sudori;era< distri:usi dan per:edaan ;ungsi masingA
masing
67
4& Ma5amAma5am kelainan kelen@ar sudori;era
)& De;inisi< etiopatogenesis dan gam:aran klinis dan penatalaksanaan miliaria
*& De;inisi< etiopatogenesis dan gam:aran klinis dan penatalaksanaan
8idradenitis supurativa
2& Ma5amAma5am kelainan kelen@ar se:asea
7& Klasi;ikasi akne
3& De;inisi< etiopatogenesis dan gam:aran klinis di;erensial diagnosis dan
penatalaksanaan akne vulgaris
6& De;inisi< etiopatogenesis dan gam:aran klinis< di;erensial diagnosis dan
penatalaksanaan rosasea
,+& De;inisi< etiopatogenesis dan gam:aran klinis< di;erensial diagnosis dan
penatalaksanaan dermatitis perioral
,,& Ma5amAma5am kelainan ram:ut 0Alopesia areata< alopesia androgenik<
trikotilomania< e;;luvium telogen1
,-& Apa 'ang dimaksud dengan paronikiaJ
f4 Daftar Pusta-a
- D@uanda S< Sularsito S Adi< ilmu !en'akit Kulit dan Kelamin< alai
!ener:it FKUI< -++7
- Siregar< #S& Saripati !en'akit Kulit& Atlas :er(arna& !ener:it :uku
Kedokteran< E"7& -++*
- Pol;; Klaus< %o8nson #A< Suurmond Di5k& Disorders o; se:a5eous and
apo5rine glands& Dalam FitFpatri5k $ 7olor atlas and s'nopsis o; 5lini5al
dermatolog' ;i;t8 edition< M5"ra(A?ill< -++*< ?al&3 A ,,&
- Strauss %o8n< !le(ig "< Kerr #e:e55a Er& Disorders o; epidermal
appendages and related disorders& Dalam FitFpatri5k$ Dermatolog' in
general medi5ine< si.t8 edition< M5"ra(A?ill -++*< ?al& 244 L 7,4
- Mos58ella SL< ?urle' ?%< eds& Dermatolog'< t8irdt8 ed& !8iladelp8ia$ P&
& Saunders< ,66-&
63
66

You might also like