You are on page 1of 483

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI

NO NAMA JABATAN Halaman


1. KEPALA KPPN 1
2. KEPALA SUBBAGIAN UMUM 11
3. Perumus (pada Subbagian Umum) 19
4. Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Subbagian Umum) 23
5. Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Subbagian Umum) 27
6. Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Subbagian Umum) 31
7. Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Subbagian Umum) 35
8. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Subbagian Umum) 39
9. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Subbagian Umum) 44
10. Sekretaris Tk.II (pada Subbagian Umum) 49
11. Sekretaris Tk.III (pada Subbagian Umum) 53
12. Bendahara Pengeluaran Tk.I (pada Subbagian Umum) 57
13. Bendahara Pengeluaran Tk.II (pada Subbagian Umum) 60
14. Pembuat Daftar Gaji Tk.I (pada Subbagian Umum) 63
15. Pembuat Daftar Gaji Tk.II (pada Subbagian Umum) 67
16. Pembuat Daftar Gaji Tk.III (pada Subbagian Umum) 71
17. Pengelola Arsip Tk.I (pada Subbagian Umum) 75
18. Pengelola Arsip Tk.II (pada Subbagian Umum) 78
19. Pengelola Arsip Tk.III (pada Subbagian Umum) 81
20. Pengemudi Tk.I (pada Subbagian Umum) 84
21. Pengemudi Tk.II (pada Subbagian Umum) 86
22. Pengemudi Tk.III (pada Subbagian Umum) 88
23. Penatausaha Tk.I (pada Subbagian Umum) 90
24. Penatausaha Tk.II (pada Subbagian Umum) 94
25. Caraka Tk.I (pada Subbagian Umum) 99
26. Caraka Tk.II (pada Subbagian Umum) 102
27. Caraka Tk.III (pada Subbagian Umum) 105
28. KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN I 108
29. Perumus (pada Seksi Perbendaharaan I) 117
30. Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan I) 128
31. Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan I) 139
32. Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan I) 150
33. Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan I) 161
34. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan I) 172
35. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan I) 183

 
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

NO NAMA JABATAN Halaman


36. KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN II 194
37. Perumus (pada Seksi Perbendaharaan II) 203
38. Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan II) 214
39. Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan II) 225
40. Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan II) 236
41. Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan II) 247
42. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Perbendaharaan II) 258
43. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Perbendaharaan II) 269
44. KEPALA SEKSI PERSEPSI 280
45. Perumus (pada Seksi Persepsi) 286
46. Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi) 293
47. Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi) 300
48. Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi) 307
49. Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi) 314
50. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi) 321
51. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi) 327
52. KEPALA SEKSI BANK/GIRO POS 333
53. Perumus (pada Seksi Bank/Giro Pos) 343
54. Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos) 352
55. Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos) 361
56. Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos) 370
57. Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos) 379
58. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos) 388
59. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos) 397
60. KEPALA SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI 406
61. Perumus (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi) 413
Penganalisis Laporan Keuangan Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan 422
62. Akuntansi)
Penganalisis Laporan Keuangan Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan 431
63. Akuntansi)
Penganalisis Laporan Keuangan Tk.III (pada Seksi Verifikasi dan 440
64. Akuntansi)
65. Verifikator Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi) 449
66. Verifikator Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi) 457
67. Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi) 465
68. Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi) 473

 
Lampiran III
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
430/PM.1/2007 Tentang Uraian Jabatan
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-1-

1. NAMA JABATAN: Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A

2. IKHTISAR JABATAN:

Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran


pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. TUJUAN JABATAN:

Terjaminnya pencairan dana atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan


dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara secara secara cepat, tepat dan
akuntabel berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:


4.1. Menyelenggarakan penatausahaan dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/
dokumen pelaksanaan anggaran lain yang dipersamakan ).
4.1.1. Meneliti dan mempelajari dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/ dokumen
pelaksanaan anggaran lain yang dipersamakan);
4.1.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk mengagendakan dan
memasukkan data dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/ dokumen
pelaksanaan anggaran lain yang dipersamakan ) ke dalam referensi
komputer SP2D DIPA;
4.1.3. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk menyampaikan dokumen
pelaksanaan anggaran tersebut kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I dan
II dan Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi bersangkutan;
4.1.4. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II serta Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi untuk mencatat data dokumen ke dalam kartu
pengawasan.

4.2. Menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan perbendaharaan mengenai


pengujian terhadap Surat Perintah Membayar (SPM).
4.2.1. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk menerima SPM dari
instansi/Kuasa Pengguna Anggaran bersangkutan, menatausahakan dan
meneruskan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I/II;
4.2.2. Memantau pelaksanaan penyelesaian SP2D yang dilakukan oleh Kepala
Seksi Perbendaharaan I dan II serta Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.2.3. Meneliti dan menandatangani surat pengembalian SPM;
4.2.4. Memperingatkan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II serta Kepala Seksi
Bank/Giro Pos dalam hal ketidaktepatan dan keterlambatan dalam
penyelesaian SP2D;

4.3. Menyelenggarakan pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana


(SP2D) atas nama Menteri Keuangan.
4.3.1. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk membuat konsep surat
keputusan pendelegasian penandatanganan SP2D kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I dan II dan Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

4.3.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk merekam dan mencatat SP2D
berdasarkan konsep SP2D dari Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II;
4.3.3. Menandatangani SP2D dalam keadaan khusus (apabila semua Kepala
Seksi Perbendaharaan I dan II berhalangan);
4.3.4. Menugaskan Kepala Subbagian Umum dan Kepala Seksi Bank/Giro Pos
untuk melakukan re-checking pembukuan setiap hari;
4.3.5. Meneliti, mengoreksi dan menandatangani Daftar Penguji SP2D, serta
mengembalikan kepada Kepala Subbagian Umum untuk didistribusikan;
4.3.6. Mengawasi ketepatan penyelesaian SP2D.

4.4. Menyelenggarakan pelaksanaan penilaian dan pengesahan terhadap Uang


Persediaan (UP) dan penyaluran dana perimbangan.
4.4.1. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II serta Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi untuk meneliti, menilai, dan mengesahkan dana
Uang Persediaan yang telah dipergunakan;
4.4.2. Menilai permintaan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang telah
dipergunakan;
4.4.3. Meneliti dan menandatangani surat teguran terhadap kelambatan
penyampaian SPM-GU atas Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan
belanja;
4.4.4. Mengawasi pelaksanaan penyelesaian sisa dana Uang Persediaan yang
tidak dipergunakan pada akhir tahun anggaran;
4.4.5. Mengawasi ketepatan penyaluran dana perimbangan.

4.5. Menyelenggarakan pelaksanaan penerbitan Surat Penagihan (SPn) atas nama


Menteri Keuangan dan penatausahaan PNBP.
4.5.1. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk membuat konsep surat
pendelegasian penandatanganan SPn;
4.5.2. Menandatangani surat keputusan pendelegasian kewenangan
ordonansering untuk menandatangani SPn kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I dan II;
4.5.3. Menandatangani SPn dalam keadaan khusus (apabila Kepala Seksi
Perbendaharaan I dan II berhalangan);
4.5.4. Mengawasi ketepatan penyelesaian dan ketertiban penerbitan SPn;
4.5.5. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan pencatatan penerimaan
negara bukan pajak, khususnya dari instansi pengguna PNBP;
4.5.6. Menandatangani Surat Pengantar Keterangan Lunas Piutang Negara untuk
ditetapkan dan dikembalikan kepada Seksi yang bersangkutan untuk
diselesaikan lebih lanjut;
4.5.7. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II untuk membuat laporan
piutang negara;
4.5.8. Mengawasi pelaksanaan penyusunan laporan PNBP;

4.6. Menyelenggarakan dan mengawasi pengesahan Surat Keterangan


Pemberhentian Pembayaran (SKPP).
4.6.1. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk menatausahakan data SKPP;
4.6.2. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II untuk meneliti berkas
SKPP dan mengesahkan SKPP;
4.6.3. Mengawasi ketepatan dan kecepatan pengesahan SKPP pada semua unit
kerja yang terkait;
4.6.4. Meneliti dan menandatangani daftar pengantar SKPP yang diajukan oleh
Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

4.6.5. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II untuk mengirimkan


dokumen kepegawaian bersangkutan berikut kartu pegawainya ke kantor
/satuan kerja bersangkutan melalui Subbagian Umum.

4.7. Menyelenggarakan pelaksanaaan penatausahaan penerimaan dan


pengeluaran negara melalui dan dari rekening kas negara.
4.7.1. Menugaskan Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk membukukan dan membuat
laporan penerimaan dan pengeluaran KPPN;
4.7.2. Menugaskan Kepala Seksi Persepsi untuk membukukan dan membuat
laporan penerimaan negara melalui rekening kas negara pada Bank /Pos
Persepsi;
4.7.3. Mengawasi pelaksanaan penyusunan statistik penerimaan dan pengeluaran
uang dalam rangka pelaksanaan APBN;
4.7.4. Meneliti dan menandatangani rangkuman laporan perbendaharaan dan
bendahara umum.

4.8. Menyelenggarakan pelaksanaan pengiriman dan penerimaan kiriman uang.


4.8.1. Meneliti permintaan dari KPPN atau perintah dari Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan untuk melakukan pengiriman uang antar KPPN
atau kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.8.2. Menelaah keabsahan permintaan kiriman uang dari KPPN ataupun dari
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.8.3. Menugaskan Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk melakukan pengiriman
uang kepada KPPN lain dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
4.8.4. Meneliti dan menandatangani faktur kiriman uang berikut dokumen
pendukungnya;
4.8.5. Meneliti, mengawasi pencatatan, dan menandatangani bilyet giro untuk
transfer ataupun pengiriman uang (Remis A atau B) kepada Bank
Operasional, KPPN atau Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
bersama Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.8.6. Menandatangani surat permintaan tambahan uang saldo rekening kepada
KPPN Induk/Bank Indonesia.

4.9. Menyelenggarakan pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada


bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account
(TSA).
4.13.1. Memeriksa dan menandatangani surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.13.2. Memeriksa dan menandatangani surat permintaan tambahan dana untuk
hari itu apabila terjadi kekurangan dana kepada Direktorat Pengelolaan Kas
Negara;
4.13.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat permintaan transfer
dana ke BO I 3 (tiga) hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.13.4. Memeriksa dan menandatangani surat permintaan transfer dana ke BO I
untuk mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan.

4.10. Memantau dan mengawasi ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran


bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury
Single Account (TSA).
4.10.1. Memeriksa dan menandatangani surat peringatan atas keterlambatan
penihilan kepada BO I dan BO II;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-

4.10.2. Memeriksa perhitungan denda dan menandatangani surat pemberitahuan


pengenaan denda kepada Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia (KBI
mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN Non-KBI).

4.11. Menyelenggarakan penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan


dan belanja negara.
4.11.1. Meneliti dan menandatangani laporan pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja negara Kepala Seksi;
4.11.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk merangkum dan mengirim
laporan tersebut ke instansi terkait;
4.11.3. Mengawasi ketepatan waktu penyampaian laporan insidental (permintaan
khusus) KPPN kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.12. Menyelenggarakan penyusunan laporan realisasi pencairan dana kegiatan


Departemen/Lembaga/Pemerintah Daerah.
4.12.1. Menugaskan Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II untuk menyusun
laporan realisasi pencairan dana kegiatan Departemen/ Lembaga/
Pemerintah Daerah termasuk kegiatan berbantuan luar negeri dan hibah luar
negeri maupun dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
4.12.2. Memantau dan menyampaikan surat teguran kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak menyampaikan laporan
realisasi pencairan dana kegiatan Departemen/Lembaga/Pemerintah Daerah
termasuk yang berbantuan luar negeri dan hibah luar negeri maupun
dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
4.12.3. Memantau dan menyampaikan surat teguran kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang dibiayai dengan PHLN apabila
daya serap dananya sangat rendah;
4.12.4. Melaporkan kegiatan yang dibiayai dengan PHLN kepada Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan apabila daya serap dananya sangat
rendah;
4.12.5. Melaporkan kegiatan yang dibiayai dengan PHLN kepada Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat Pelaksanaan Anggaran)
apabila closing date-nya hampir habis atau dana pendampingnya hangus
atau kurang.

4.13. Menyelenggarakan pelaksanaan urusan kepegawaian KPPN.


4.13.1. Menugaskan dan memberikan arahan kepada Kepala Subbagian Umum
untuk melaksanakan urusan kepegawaian;
4.13.2. Meneliti dan menetapkan bezetting pegawai KPPN setiap tahun;
4.13.3. Meneliti dan menetapkan usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat,
dan pensiun serta usulan kepegawaian lainnya;
4.13.4. Meneliti dan menetapkan permohonan cuti pegawai;
4.13.5. Meneliti dan menetapkan rencana dan pelaksanaan pengembangan
pegawai;
4.13.6. Meneliti dan menetapkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) KPPN setiap
tahun;
4.13.7. Meneliti dan menetapkan usulan mutasi/promosi pegawai KPPN;
4.13.8. Meneliti dan menetapkan laporan yang berhubungan dengan kepegawaian;
4.13.9. Menetapkan/menandatangani DP3, LP2P, dan Surat Keterangan Untuk
Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4) pegawai KPPN;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-

4.14. Membimbing pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk


meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.
4.14.1. Memberi pengarahan dan menegakkan disiplin pegawai;
4.14.2. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan pegawai.

4.15. Menyelenggarakan pelaksanaan urusan tata usaha dan keuangan.


4.15.1. Menugaskan dan mengarahkan Kepala Subbagian Umum untuk
melaksanakan urusan tata usaha dan keuangan;
4.15.2. Memantau pelaksanaan pengiriman surat ke luar dan dokumen lainnya ke
instansi lain;
4.15.3. Memantau pelaksanaan kearsipan, penghimpunan peraturan, dokumentasi,
dan perpustakaan kantor;
4.15.4. Memantau pelaksanaan penatausahaan DIPA, SPM dan SP2D untuk kantor;
4.15.5. Meneliti dan menetapkan hasil rekonsiliasi dengan KPPN pembayar dan
Laporan Keuangan Tingkat UAKPA;
4.15.6. Meneliti dan menetapkan laporan pertanggungjawaban keuangan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara ;
4.15.7. Meneliti dan menetapkan rencana pembiayaan kantor berupa konsep RKA-
KL;
4.15.8. Meneliti dan menandatangani daftar gaji dan TKPKN setiap bulan;
4.15.9. Memantau pelaksanaan pengajuan SPM kepada KPPN;
4.15.10. Memantau pelaksanaan pembayaran tagihan kepada pihak ketiga dan
penatausahaannya;
4.15.11. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap pembukuan bendahara
pengeluaran KPPN secara berkala;
4.15.12. Meneliti dan menandatangani penutupan pembukuan bendahara
pengeluaran setiap akhir bulan;
4.15.13. Meneliti dan menandatangani laporan pertanggungjawaban keuangan
bersama bendahara pengeluaran.

4.16. Menyelenggarakan pelaksanaan urusan rumah tangga dan pelaporan.


4.16.1. Merencanakan dan melaksanakan pengadaan alat perlengkapan kantor;
pengadaan dan pemeliharaan gedung kantor dan kendaraan dinas;
4.16.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk melakukan penyimpanan,
penatausahaan, penyaluran, dan pemeliharaan alat perlengkapan kantor;
4.16.3. Memantau pelaksanaan penatausahaan, pengaturan penggunaan serta
pemeliharaan gedung kantor, rumah dinas, dan kendaraan dinas;
4.16.4. Meneliti dan menetapkan usulan penghapusan arsip, inventaris kantor, dan
kendaraan dinas yang tidak dapat dipergunakan atau tidak dipergunakan
lagi serta tindak lanjutnya;
4.16.5. Memantau kecepatan dan ketepatan waktu penyampaian laporan-laporan ke
alamat yang dituju;
4.16.6. Meneliti dan menandatangani rekapitulasi laporan yang berkenaan dengan
pelaksanaan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum;
4.16.7. Memantau pelaksanaan SABMN.
4.16.8. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk memantau proses pencetakan
konsep SP2D;
4.16.9. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk membuat daftar penguji SP2D;
4.16.10. Menandatangani daftar penguji SP2D;
4.16.11. Memantau kebersihan, ketertiban, dan keamanan kantor;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-

4.17. Menyelenggarakan pelaksanaan urusan kehumasan pada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.
4.17.1. Memberikan pengarahan kepada Kepala Subbagian Umum untuk
memberikan penjelasan berbagai peraturan mengenai perbendaharaan
kepada Satker yang memerlukan informasi;
4.17.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk melakukan penatausahaan
berbagai peraturan mengenai perbendaharaan;
4.17.3. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk memproses pengaduan
masyarakat baik lisan maupun tertulis.
4.17.4. Meneliti/mengoreksi dan menandatangani konsep tanggapan, jawaban atau
bantahan yang diajukan oleh Kepala Subbagian Umum;

4.18. Menyelenggarakan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


dari aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Menerima tugas dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan untuk menindaklanjuti LHP KPPN;
4.18.2. Menugaskan Kepala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi sesuai
dengan tugasnya untuk menanggapi/menindaklanjuti LHP KPPN;
4.18.3. Membahas tindak lanjut tanggapan LHP dengan Kepala Subbagian Umum
dan para Kepala Seksi;
4.18.4. Mengoreksi dan memaraf tanggapan LHP KPPN;
4.18.5. Menyampaikan tanggapan LHP tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Inspektorat
Jenderal Departemen Keuangan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.19. Menyelenggarakan penyusunan laporan berkala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.19.1. Menugaskan Kepala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi untuk
menyusun laporan berkala;
4.19.2. Memantau pelaksanaan penyusunan konsep laporan berkala KPPN;
4.19.3. Meneliti/mengoreksi, menandatangani, dan menyampaikan laporan berkala
tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
4.20. Menetapkan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara sebagai bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
4.20.1. Mempelajari laporan berkala dan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan
serta mencatat hal-hal yang penting;
4.20.2. Mengadakan rapat untuk membahas penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara bersama Kepala
Subbagian Umum dan para Kepala Seksi;
4.20.3. Menugaskan Kepala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi untuk
menyusun Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP masing-masing sebagai
bahan penyusunan rencana kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.20.4. Menugaskan Kepala Subbagian Umum untuk menyusun konsep Renstra,
Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
berdasarkan hasil pembahasan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-

4.20.5. Mengoreksi, menandatangani, dan menyampaikan Renstra, Renja, RKT,


PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan;


5.2. SPM dan Surat Permintaan Penerbitan SKPA dari instansi terkait;
5.3. Blanko SP2D, blanko Daftar Penguji dan blanko lainnya
5.4. Surat Permintaan Penerbitan Lunas Piutang Negara dan Kartu Piutang Negara
Perorangan;
5.5. SKPP;
5.6. Konsep faktur kiriman uang dan blanko bilyet giro,
5.7. Konsep surat permintaan tambahan dana;
5.8. Konsep surat peringatan dan pemberitahuan pengenaan denda keterlambatan;
5.9. Konsep rangkuman laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara;
5.10. Konsep laporan realisasi pencairan dana;
5.11. Konsep rangkuman laporan perbendaharaan dan bendahara umum.
5.12. Data Kepegawaian;
5.13. DIPA, SPM dan SP2D untuk kantor;
5.14. Surat-surat penawaran untuk pengadaan barang;
5.15. Surat-surat masuk;
5.16. Konsep surat/nota dinas dari bawahan;
5.17. Laporan berkala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi;
5.18. Database program Aplikasi terintegrasi KPPN.
5.19. LHP dari instansi pengawasan fungsional;
5.20. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan
perbendaharaan dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi terintegrasi KPPN;

7. HASIL KERJA :
7.1. Penatausahaan dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/ dokumen pelaksanaan
anggaran lain yang dipersamakan);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-

7.2. SP2D, Daftar Penguji dan SKPA;


7.3. Surat Pengantar Keterangan Lunas Piutang Negara;
7.4. Surat Pengantar SKPP;
7.5. Faktur kiriman uang dan bilyet giro yang telah ditandatangani;
7.6. Surat permintaan tambahan dana;
7.7. Surat peringatan dan pemberitahuan pengenaan denda keterlambatan;
7.8. Rangkuman laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
7.9. Laporan Realisasi Pencairan Dana Kegiatan Departemen/ Lembaga/ Pemerintah
Daerah termasuk kegiatan yang berbantuan luar negeri maupun dekonsentrasi dan
tugas pembantuan;
7.10. Rangkuman laporan perbendaharaan dan Rangkuman Pertanggungjawaban
Bendahara Umum (RPBU);.
7.11. Surat dan laporan kepegawaian;
7.12. Penatausahaan DIPA, SPM dan SP2D untuk kantor;
7.13. Pengadaan barang dan Jasa;
7.14. Surat-surat masuk;
7.15. Konsep surat/nota dinas dari bawahan;
7.16. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA;
7.17. Surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada BO I dan BO II;
7.18. Surat pemberitahuan pengenaan denda BO I dan BO II kepada Bank Indonesia;
7.19. Hasil pelaksanaan administrasi kepegawaian, tata usaha, keuangan, dan rumah
tangga kantor;
7.20. Surat Pengembalian SPM;
7.21. Daftar Penguji Penerbitan SP2D;Koordinasi pelaksanaan urusan kehumasan pada
KPPN;
7.22. Tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
7.23. Laporan Berkala KPPN;
7.24. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
sebagai bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
8.2. Menunjuk pengganti sementara (Pjs) Kepala Seksi/Kepala Subbagian Umum
apabila tidak masuk kerja;
8.3. Menandatangani Daftar Penguji SP2D;
8.4. Menetapkan surat keputusan penunjukan penandatanganan SP2D dan bilyet giro
/cek Bank/Giro Pos bagi para Kepala Seksi;
8.5. Menandatangani SP2D dalam keadaan khusus (apabila Kepala Seksi
Perbendaharaan I dan II berhalangan);
8.6. Menandatangani Surat Penagihan dalam hal tertentu;
8.7. Menandatangani Surat Keterangan Lunas Piutang Negara dalam keadaan tertentu;
8.8. Menandatangani SKPA (Surat Kuasa Pengguna Anggaran);
8.9. Menandatangani bilyet giro Bank Operasional;
8.10. Memberikan penilaian DP3 kepada para Kepala Seksi dan Subbagian Umum;
8.11. Mengusulkan mutasi kepegawaian;
8.12. Mengusulkan hukuman disiplin pegawai yang melanggar ketentuan;
8.13. Menegakkan disiplin pegawai;
8.14. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;
8.15. Membimbing dan memberikan pengarahan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran penunjukan pengganti sementara (Pjs) Kepala Seksi/Kepala Subbagian
Umum apabila tidak masuk kerja;
9.3. Kebenaran Daftar Penguji SP2D;
9.4. Penetapan surat keputusan penunjukan penandatangan SP2D dan bilyet giro/ Cek
Bank/Giro Pos bagi Para Kepala Seksi;
9.5. Kebenaran SP2D dalam hal tertentu (apabila Kepala Seksi Perbendaharaan I dan II
berhalangan);
9.6. Kebenaran Surat Penagihan dalam keadaan khusus;
9.7. Kebenaran Surat Keterangan Lunas Piutang Negara;
9.8. Kebenaran SKPA (Surat Kuasa Pengguna Anggaran);
9.9. Kebenaran bilyet giro Bank Operasional;
9.10. Kebenaran penilaian DP3 kepada para Kepala Seksi dan Kepala Subbagian Umum;
9.11. Usul mutasi kepegawaian;
9.12. Usul hukuman disiplin pegawai yang melanggar ketentuan;
9.13. Penegakan disiplin pegawai;
9.14. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.15. Bimbingan dan arahan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :

10.1. Meliputi jumlah pegawai KPPN dalam hal pembinaan kepegawaian;


10.2. Meliputi jumlah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada dalam wilayah pembayaran;
10.3. Meliputi jumlah kantor/satuan kerja pusat/vertikal maupun satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) yang dilayani ( terlampir);
10.4. Meliputi jumlah Bank/Kantor Pos Operasional maupun Bank/Pos Persepsi yang
menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.5. Meliputi jumlah Pagu DIPA KPPN (anggaran kantor) dan pagu DIPA yang akan
disalurkan pada tahun anggaran berkenaan serta penerimaan negara yang dikelola
(terlampir).
10.6. Meliputi jumlah realisasi pengeluaran anggaran dan handling SP2D yang diterbitkan
(terlampir).;
10.7. Meliputi jumlah realisasi penerimaan dan handling yang ditatausahakan (terlampir).;

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan para Direktur pada Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam hal menerima
bimbingan dan arahan;
11.3. Kepala Subbagian Umum dan para Kepala Seksi dalam hal pelaksanaan tugas;
11.4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala Kantor Pelayanan PBB, dan Kepala
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas serta
laporan penerimaan pajak, PBB/BPHTB, dan bea dan cukai.
11.5. Pimpinan Cabang Bank Indonesia, Bank Pemerintah, dan Bank Swasta yang
menjadi Bank Tunggal, Bank Operasional, dan Bank-Bank /Pos Persepsi dalam hal
pengelolaan rekening Bendahara Umum;
11.6. Kepala Sentral Giro/Sentral Giro Gabungan dalam hal pengelolaan rekening
Bendahara Umum;
11.7. Gubernur/Bupati/Walikota/pihak lain dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas antara
lain : dana perimbangan, saksi ahli dll.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -

11.8. Para Kepala Kantor/instansi terkait dalam hal pelaksanaan APBN;


11.9. Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran pada
Kementerian/Lembaga dalam hal pelaksanaan APBN.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih banyaknya satuan kerja yang kurang memahami peraturan di bidang


perbendaharaan sehingga kurang mendukung kelancaran pelaksanaan anggaran (daya
serap/realisasi rendah), diperlukan sosialisasi dan bimbingan yang intensif untuk
meningkatkan kemampuan satker dalam memahami dan melaksanakan ketentuan di
bidang perbendaharaan.

13. RISIKO BAHAYA:

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN


14.1. Pangkat/Golongan : Pembina (IV/a)
14.2. Pendidikan formal : DIV/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. III
14.4. Syarat lainnya : - Pernah menduduki jabatan eselon IV
- Standar Kompetensi :
a. Komitmen Organisasi (OC)
b. Kepemimpinan Kelompok (TW)
c. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
d. Integritas (INT)
e. Kerjasama (TW)

15. KEDUDUKAN JABATAN:

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI VERIFIKSI DAN


KASI BANK/GIRO
PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II PERSEPSI POS AKUNTANSI
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 11 -

1. NAMA JABATAN: Kepala Subbagian Umum

2. IKHTISAR JABATAN:
Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, penyusunan
laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan serta
menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,


penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan efisien dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Melakukan urusan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.


4.1.1. Mempelajari peraturan di bidang kepegawaian dan meneliti data
kepegawaian untuk melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan
pengembangan pegawai;
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep formasi dan bezetting
pegawai KPPN setiap tahun;
4.1.3. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep formasi dan bezetting
pegawai kepada Kepala KPPN;
4.1.4. Menerima permohonan cuti pegawai;
4.1.5. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep surat izin cuti pegawai;
4.1.6. Meneliti,memaraf dan menyampaikan surat izin cuti pegawai kepada kepala
KPPN;
4.1.7. Menugaskan pelaksana untuk menyusun Daftar Urutan Kepangkatan (DUK)
pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta mengikuti perubahannya;
4.1.8. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep DUK pegawai dan Daftar
Pegawai (model UP2) serta mengikuti perubahannya;
4.1.9. Meneliti,memaraf dan menyampaikan DUK pegawai dan Daftar Pegawai
(model UP2) kepada kepala KPPN;
4.1.10. Menugaskan pelaksana untuk menyusun dan membuat konsep laporan
kepegawaian;
4.1.11. Meneliti,memaraf dan menyampaikan konsep laporan kepegawaian kepada
kepala KPPN;
4.1.12. Menugaskan pelaksana untuk menyusun dan membuat konsep mutasi
pelaksana pada KPPN;
4.1.13. Meneliti,memaraf dan menyampaikan konsep mutasi pelaksana kepada
Kepala KPPN;
4.1.14. Menugaskan pelaksana untuk memproses usulan kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan Diklat dan urusan
kepegawaian lainnya;
4.1.15. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep tersebut kepada Kepala
Kantor.
4.1.16. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep SPMT, SPMJ, dan surat
pernyataan pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional.
4.1.17. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep tersebut kepada Kepala
KPPN.
4.1.18. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan dan menatausahakan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -

4.2. Melakukan administrasi DP3, LP2P, dan KP4 sesuai ketentuan yang berlaku.

4.2.1. Menugaskan pelaksana untuk membagikan formulir-formulir DP3, Surat


Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4)
kepada seluruh pegawai di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dan LP2P khusus golongan IIIa ke atas dan menghimpun kembali
setelah diisi dan ditandatangani atasannya masing-masing;
4.2.2. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep Surat Pengantar
Pengiriman DP3, LP2P, dan KP4;
4.2.3. Meneliti, memaraf dan menyampaikan Surat Pengantar Pengiriman DP3,
LP2P, dan KP4 kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani.
4.2.4. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan dan menatausahakan DP3,
LP2P, dan KP4.

4.3. Menyelenggarakan urusan absensi pegawai dalam rangka disiplin pegawai.


4.3.1. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan daftar hadir (absensi) dan
membuat konsep laporan kehadiran para pegawai;
4.3.2. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep laporan kehadiran para
pegawai kepada Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan para pegawai yang
sedang melanjutkan/ mengikuti tugas belajar;
4.3.4. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep laporan para pegawai yang
sedang melanjutkan/ mengikuti tugas belajar;
4.3.5. Memantau pelaksanaan kegiatan urusan absensi.
4.3.6. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan dan menatausahakannya.

4.4. Melakukan penatausahaan persuratan dan administrasi kantor.


4.4.1. Menugaskan pelaksana untuk melakukan penatausahaan dan administrasi
kantor;
4.4.2. Menugaskan pelaksana untuk menerima, menyortir, mencatat/
meregistrasikan serta meneruskan surat masuk dan dokumen lainnya
kepada Seksi/Unit bersangkutan;
4.4.3. Menugaskan pelaksana untuk memberikan tanggal dan nomor surat keluar
dan dikirimkan kepada instansi yang dituju;
4.4.4. Menugaskan pelaksana untuk menatausahakan arsip, himpunan peraturan,
dokumen dan perpustakaan kantor;
4.4.5. Menugaskan pelaksana untuk menggandakan surat dan dokumen lain yang
diperlukan serta mendistribusikannya;
4.4.6. Menugaskan pelaksana untuk menatausahakan surat dan menyimpan
dalam sarana penyimpanan;
4.4.7. Menugaskan pelaksana untuk melayani peminjaman berkas surat/arsip
dengan membuat bon peminjaman;
4.4.8. Memantau pelaksanaan penatausahaan persuratan dan administrasi kantor.

4.5. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran (DIPA/ dokumen lain yang


dipersamakan).

4.5.1. Menerima dan meneliti dokumen anggaran (DIPA/ dokumen lain yang
dipersamakan) dan menugaskan pelaksana untuk mengagendakan
dokumen anggaran tersebut;
4.5.2. Menugaskan pelaksana untuk memasukkan data (entry data) dokumen
(DIPA/ dokumen lain yang dipersamakan) ke dalam referensi komputer
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -

SP2D dan menyampaikannya dokumen anggaran tersebut kepada Seksi


bersangkutan.
4.5.3. Memantau pelaksanaan entry data dokumen (DIPA/ dokumen lain yang
dipersamakan)

4.6. Melakukan penatausahaan Surat Perintah Membayar (SPM), pencetakan SP2D,


Daftar Penguji SP2D, serta penyerahan dan pengiriman SP2D.
4.6.1. Menugaskan pelaksana untuk menerima SPM, mentransfer ADK SPM,
mencetak routing slip, serta menyampaikan hard copy SPM dan routing slip
kepada Seksi Perbendaharaan I dan II;
4.6.2. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D yang diterima dari Seksi
Perbendaharaan I dan II;
4.6.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat Daftar Penguji SP2D;
4.6.4. Meneliti, memaraf dan menyampaikan Daftar Penguji SP2D kepada Kepala
KPPN untuk ditandatangani;
4.6.5. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan daftar penguji yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor dan SP2D kepada Bank Indonesia, Bank
Operasional I/II/ Kantor Pos operasional serta menyampaikan SP2D kepada
pihak yang terkait.
4.6.6. Melakukan pemantauan atas pelaksanaanya.

4.7. Melakukan penatausahaan penerimaan negara melalui potongan Surat


Perintah Membayar (SPM) yang telah diterbitkan SP2D-nya dalam rangka
pelaksanaan Modul Penerimaan Negara (MPN).
4.7.1. Menugaskan pelaksana untuk melakukan upload data potongan SPM yang
telah diterbitkan SP2D, melalui sistem pengesahan potongan SPM untuk
mendapatkan NTPN;
4.7.2. Menerbitkan BPN untuk transaksi penerimaan negara yang berasal dari
potongan SPM dengan mencantumkan NTPN dan NPP sebagai bukti
pengesahan penerimaan negara dan menggabungkan dengan surat setoran
masing-masing.
4.7.3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaanya.

4.8. Mengkoordinasikan penghapusan arsip sesuai ketentuan yang berlaku.


4.8.1. Mengusulkan tim penghapusan arsip Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.8.2. mengkoordinasikan pelaksana atau anggota tim untuk memilah arsip atau
duplikasi arsip yang dapat dihapus;
4.8.3. Menugaskan pelaksana atau anggota tim untuk membuat Daftar Pertelaan
Arsip dan membuat Berita Acara Penghapusan Arsip;
4.8.4. Menugaskan pelaksana untuk melaksanakan penghapusan arsip sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
4.8.5. Memantau pelaksanaan penghapusan arsip dan memaraf berita acara
penghapusan arsip;
4.8.6. Menugaskan pelaksana menyimpan arsip yang masih mempunyai nilai guna
kepada tempat penyimpanan arsip.
4.8.7. Menugaskan tim untuk memusnahkan arsip sesuai dengan jadwal retensi
arsip berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan Arsip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 14 -

4.9. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan penatausahaan urusan keuangan


kantor.
4.9.1. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.9.2. Meneliti, mengoreksi dan memaraf konsep Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.9.3. Menugaskan pelaksana untuk menatausahakan DIPA dan SP2D beserta
dokumen pendukungnya untuk keperluan kantor;
4.9.4. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep daftar gaji dan penghasilan
lain para pegawai;
4.9.5. Meneliti, mengoreksi dan memaraf konsep daftar gaji dan penghasilan lain
para pegawai;
4.9.6. Menugaskan pelaksana untuk mengajukan SPP (Surat Permintaan
Pembayaran);
4.9.7. Meneliti, mengoreksi dan menugaskan pelaksana untuk menerbitkan SPM
(Surat Perintah Membayar) atas SPP dan kelengkapannya yang sudah
diketahui/disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala KPPN);
4.9.8. Meneliti dan menandatangani SPM berdasarkan Surat Penunjukan sebagai
Pejabat Penanda tangan SPM dari Kepala Kantor Wilayah;
4.9.9. Menugaskan Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran gaji
dan non gaji;
4.9.10. Menugaskan pelaksana untuk membuat pertanggungjawaban pembayaran
Tunjangan Khusus Pengelolaan Keuangan Negara (TKPKN);
4.9.11. Menugaskan pelaksana untuk membuat/melaksanakan SAI (Sistem
Akuntansi Instansi) serta melakukan rekonsiliasi dengan KPPN;
4.9.12. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan ADK dan laporan SAI hasil
rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.9.13. Memantau pelaksanaannya.
4.10. Melakukan penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor.
4.10.1. Meneliti permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi;
4.10.2. Membuat perencanaan,melakukan pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, rumah dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya;
4.10.3. Menugaskan pelaksana untuk melakukan penyimpanan dan
penatausahaan serta penyaluran alat perlengkapan kantor;
4.10.4. Menugaskan pelaksana untuk melaksanakan SABMN (Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara);
4.10.5. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan ADK dan laporan SABMN
hasil rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.10.6. Menugaskan pelaksana untuk melakukan pemeliharaan kebersihan,
ketertiban, dan keamanan kantor;
4.10.7. Mengusulkan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi;
4.10.8. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep-konsep surat mengenai
urusan rumah tangga kantor Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.10.9. Memantau pelaksanaan kegiatan pelaksana urusan rumah tangga kantor.
4.10.10. Melakukan pengadaan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan operasional kantor;
4.10.11. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan dan Berita Acara
penggunaan dan penghapusan blanko SP2D;
4.10.12. Meneliti, memaraf dan menyampaikan laporan dan Berita Acara
penggunaan dan penghapusan blanko SP2D;
4.10.13. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan urusan rumah tangga kantor.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 15 -

4.11. Melakukan urusan kehumasan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara.
4.11.1. Memberikan pengarahan pelaksana untuk melakukan penatausahaan
berbagai peraturan mengenai perbendaharaan;
4.11.2. Mempelajari berbagai peraturan mengenai perbendaharaan;
4.11.3. Memberikan informasi tentang peraturan perbendaharaan kepada Satker
yang memerlukan;
4.11.4. Menugaskan pelaksana untuk menerima pengaduan masyarakat baik lisan
maupun tulisan;
4.11.5. Mempelajari dan menelaah isi informasi pengaduan masyarakat dan
memberikan usul/saran/pemecahan masalah kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.11.6. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep tanggapan, jawaban atau
bantahan atas pengaduan masyarakat;
4.11.7. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep tanggapan, jawaban atau
bantahan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4.12. Melakukan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


dari aparat pengawasan fungsional.
4.12.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.12.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan tindak lanjut LHP
disertai dokumen pendukungnya;
4.12.3. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun dan mengkompilasi tanggapan
LHP dari para Seksi;
4.12.4. Membahas tanggapan LHP bersama Kepala Kantor dan para Kepala
Seksi;
4.12.5. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konseo tanggapan LHP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.12.6. Meneliti dan memaraf konsep tanggapan LHP tersebut dan menyampaikan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.12.7. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan dan menatausahakannya.

4.13. Melaksanakan koordinasi penyelesaian laporan berkala KPPN.


4.13.1. Mengkoordinasikan penyelesaian laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.13.2. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun laporan dari masing-masing
Seksi dan Subbagian Umum;
4.13.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat pengantar laporan;
4.13.4. Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep surat pengantar laporan
laporan berkala tersebut kepada Kepala KPPN untuk ditetapkan.
4.13.5. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan dan menatausahakannya.

4.14. Menyusun bahan masukan dan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.14.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.14.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan masukan Renstra,
Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.14.3. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun dan mengkompilasi bahan
masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP dari Seksi-Seksi lain serta
untuk menyusun konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 16 -

4.14.4. Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum,


dan para Kepala Seksi;
4.14.5. Meneliti konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor KPPN dan
menyampaikan kepada Kepala Kantor;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Formulir DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan
Keluarga (KP4), dan LP2P para pegawai;
5.6. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.7. Bon permintaan barang;
5.8. Data barang inventaris kantor;
5.9. RKA-KL tahun lalu;
5.10. Daftar gaji dan TKPKN para pegawai di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.11. SPM dan SP2D
5.12. DIPA/dokumen anggaran lain yang dipersamakan;
5.13. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.14. Daftar pertelaan arsip;
5.15. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.16. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Aplikasi SPM;
6.12. Aplikasi SAI dan SABMN

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -

7.3. Konsep surat pengantar DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4), dan LP2P ;
7.4. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.5. Penatausahaan dokumen anggaran (DIPA/dokumen lain yang dipersamakan);
7.6. Konsep RKA-KL;
7.7. SPP dan SPM;
7.8. Penataan dan penyusunan berkas-berkas aktif;
7.9. Penghapusan arsip maupun inventaris kantor;
7.10. Penyaluran dan pendistribusian alat perlengkapan kantor;
7.11. Daftar penguji SP2D;
7.12. Hasil cetakan net SP2D;
7.13. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.14. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.15. Laporan berkala Subbagian Umum dan konsep laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meneliti dan memaraf surat;
8.3. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.4. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
8.5. Meneliti dan menandatangani SPM;
8.6. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;
8.7. Membina dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas kepada pelaksana;
8.8. Menandatangani absensi pegawai.
8.9. Mengusulkan hukuman disiplin pegawai pelaksana yang melanggar ketentuan;
8.10. Menegakkan disiplin pegawai;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Usul permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
9.5. Kebenaran SPM;
9.6. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.7. Usul hukuman disiplin pegawai pelaksana;
9.8. Bimbingan dan arahan pelaksanaan tugas;
9.9. Kebenaran absensi pegawai;
9.10. Penegakkan disiplin pegawai;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah surat/dokumen yang ditatausahakan dalam setahun;
10.3. Meliputi seluruh instansi dan mitra kerja dalam wilayah pelayanan KPPN dalam
hal pelayanan kehumasan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -

11.2. Para Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara


dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.
11.4. Instansi lain dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)


14.2. Pendidikan formal : DIV/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang Perbendaharaan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)

15. KEDUDUKAN JABATAN:

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM
ƒ Perumus
ƒ Penelaah Bahan Telaahan Tk.I
ƒ Penelaah Bahan Telaahan Tk.II
ƒ Pemroses Bahan Telaahan Tk.I
ƒ Pemroses Bahan Telaahan Tk.II
ƒ Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
ƒ Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
ƒ Sekretaris Tk.II
ƒ Sekretaris Tk.III
ƒ Bendahara Pengeluaran Tk.I
ƒ Bendahara Pengeluaran Tk.II
ƒ Pembuat Daftar Gaji Tk.I
ƒ Pembuat Daftar Gaji Tk.II
ƒ Pembuat Daftar Gaji Tk.III
ƒ Pengelola Arsip Tk.I
ƒ Pengelola Arsip Tk.II
ƒ Pengelola Arsip Tk.III
ƒ Pengemudi Tk.I
ƒ Pengemudi Tk.II
ƒ Pengemudi Tk.III
ƒ Penatausaha Tk.I
ƒ Penatausaha Tk.II
ƒ Caraka Tk.I
ƒ Caraka Tk.II
ƒ Caraka Tk.III

KASI KASI KASI KASI BANK/GIRO KASI VERIFIKSI DAN


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II PERSEPSI POS AKUNTANSI
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 19 -

1. NAMA JABATAN: Perumus ( padaSubbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Melakukan penelaahan urusan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.


4.1.1. Mempelajari bahan/ peraturan di bidang kepegawaian dan meneliti data
kepegawaian untuk melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan
pengembangan pegawai;
4.1.2. Menelaah formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional;
4.1.3. Membahas formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional bersama Kepala
Subbagian Umum;
4.1.4. Menyusun konsep telaahan formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai,
Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model
UP2) serta mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai,
usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun,
usulan Diklat dan urusan kepegawaian lainnya; SPMT, SPMJ, dan surat
pernyataan pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.2. Melakukan penelaahaan perencanaan urusan keuangan kantor.


4.2.1. Mempelajari bahan/ peraturan yang diperlukan dalam penyusunan konsep
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.2. Menelaah Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.3. Membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL)
bersama Kepala Subbagian Umum;
4.2.4. Menyusun konsep telaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 20 -

4.3. Melakukan penelaahan penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor.


4.3.1. Menelaah permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi;
4.3.2. Menelaah perencanaan pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya;
4.3.3. Menelaah usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi;
4.3.4. Membahas permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, rumah dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan
usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi bersama Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menyusun konsep kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan perbaikan
barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan usulan
penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat dipergunakan/tidak
diperlukan lagi dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.4. Melakukan penelaahan urusan kehumasan pada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.
4.4.1. Mempelajari pengaduan masyarakat baik lisan maupun tulisan;
4.4.2. Menelaah isi informasi pengaduan masyarakat;
4.4.3. Membahas isi informasi pengaduan masyarakat bersama Kepala Subbagian
Umum dan memberikan usul/saran/pemecahan masalah;
4.4.4. Menyusun konsep tanggapan, jawaban atau bantahan atas pengaduan
masyarakat dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.5. Melakukan penelaahan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


dari aparat pengawasan fungsional.
4.5.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.5.2. Menelaah tindak lanjut/tanggapan LHP beserta dokumen pendukungnya;
4.5.3. Membahas tindak lanjut/tanggapan LHP bersama Kepala Kepala Subbagian
Umum;
4.5.4. Menyusun konsep tindak lanjut/tanggapan LHP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian
Umum;

4.6. Melakukan penelaahan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.6.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.6.2. Menelaah bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.6.3. Membahas bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN
bersama dengan Kepala Subbagian Umum;
4.6.4. Menyusun konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor KPPN dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 21 -

5.3. Data kepegawaian;


5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.6. Bon permintaan barang;
5.7. Data barang inventaris kantor;
5.8. RKA-KL tahun lalu;
5.9. DIPA/dokumen anggaran lain yang dipersamakan;
5.10. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.11. Daftar pertelaan arsip;
5.12. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.13. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Aplikasi SPM;
6.12. Aplikasi SAI dan SABMN

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.4. Penatausahaan dokumen anggaran (DIPA/dokumen lain yang dipersamakan);
7.5. Konsep RKA-KL;
7.6. Penataan dan penyusunan berkas-berkas aktif;
7.7. Penghapusan arsip maupun inventaris kantor;
7.8. Penyaluran dan pendistribusian alat perlengkapan kantor;
7.9. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.10. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 22 -

8.3. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;


8.4. Meneliti dan menandatangani SPM;
8.5. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Usul permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
9.5. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah surat/dokumen yang ditatausahakan dalam setahun;
10.3. Meliputi seluruh instansi dan mitra kerja dalam wilayah pelayanan KPPN dalam
hal pelayanan kehumasan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c) – Pembina (IV/a)


14.2. Pendidikan formal : DIII/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 23 -

1. NAMA JABATAN: Penelaah Bahan Telaahan Tk.I ( padaSubbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Melakukan penelaahan urusan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.


4.1.1. Mempelajari bahan/ peraturan di bidang kepegawaian dan meneliti data
kepegawaian untuk melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan
pengembangan pegawai;
4.1.2. Menelaah formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional;
4.1.3. Membahas formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional bersama Kepala
Subbagian Umum;
4.1.4. Menyusun konsep telaahan formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai,
Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model
UP2) serta mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai,
usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun,
usulan Diklat dan urusan kepegawaian lainnya; SPMT, SPMJ, dan surat
pernyataan pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.2. Melakukan penelaahaan perencanaan urusan keuangan kantor.


4.2.1. Mempelajari bahan/ peraturan yang diperlukan dalam penyusunan konsep
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.2. Menelaah Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.3. Membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL)
bersama Kepala Subbagian Umum;
4.2.4. Menyusun konsep telaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 24 -

4.3. Melakukan penelaahan penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor.


4.3.1. Menelaah permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi;
4.3.2. Menelaah perencanaan pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya;
4.3.3. Menelaah usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi;
4.3.4. Membahas permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, rumah dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan
usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi bersama Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menyusun konsep kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan perbaikan
barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan usulan
penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat dipergunakan/tidak
diperlukan lagi dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.4. Melakukan penelaahan urusan kehumasan pada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.
4.4.1. Mempelajari pengaduan masyarakat baik lisan maupun tulisan;
4.4.2. Menelaah isi informasi pengaduan masyarakat;
4.4.3. Membahas isi informasi pengaduan masyarakat bersama Kepala Subbagian
Umum dan memberikan usul/saran/pemecahan masalah;
4.4.4. Menyusun konsep tanggapan, jawaban atau bantahan atas pengaduan
masyarakat dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.5. Melakukan penelaahan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


dari aparat pengawasan fungsional.
4.5.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.5.2. Menelaah tindak lanjut/tanggapan LHP beserta dokumen pendukungnya;
4.5.3. Membahas tindak lanjut/tanggapan LHP bersama Kepala Kepala Subbagian
Umum;
4.5.4. Menyusun konsep tindak lanjut/tanggapan LHP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian
Umum;

4.6. Melakukan penelaahan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.6.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.6.2. Menelaah bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.6.3. Membahas bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN
bersama dengan Kepala Subbagian Umum;
4.6.4. Menyusun konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor KPPN dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 25 -

5.3. Data kepegawaian;


5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.6. Bon permintaan barang;
5.7. Data barang inventaris kantor;
5.8. RKA-KL tahun lalu;
5.9. DIPA/dokumen anggaran lain yang dipersamakan;
5.10. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.11. Daftar pertelaan arsip;
5.12. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.13. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Aplikasi SPM;
6.12. Aplikasi SAI dan SABMN

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.4. Penatausahaan dokumen anggaran (DIPA/dokumen lain yang dipersamakan);
7.5. Konsep RKA-KL;
7.6. Penataan dan penyusunan berkas-berkas aktif;
7.7. Penghapusan arsip maupun inventaris kantor;
7.8. Penyaluran dan pendistribusian alat perlengkapan kantor;
7.9. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.10. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 26 -

8.3. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;


8.4. Meneliti dan menandatangani SPM;
8.5. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Usul permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
9.5. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah surat/dokumen yang ditatausahakan dalam setahun;
10.3. Meliputi seluruh instansi dan mitra kerja dalam wilayah pelayanan KPPN dalam
hal pelayanan kehumasan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I (III/b) – Penata Tk.I (III/d)


14.2. Pendidikan formal : DIII/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 27 -

1. NAMA JABATAN: Penelaah Bahan Telaahan Tk.II ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Membantu melakukan penelaahan urusan kepegawaian sesuai ketentuan


yang berlaku.
4.1.1. Mempelajari bahan/ peraturan di bidang kepegawaian dan meneliti data
kepegawaian untuk melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan
pengembangan pegawai;
4.1.2. Menelaah formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional;
4.1.3. Membahas formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional bersama Kepala
Subbagian Umum;
4.1.4. Menyusun konsep telaahan formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai,
Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model
UP2) serta mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai,
usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun,
usulan Diklat dan urusan kepegawaian lainnya; SPMT, SPMJ, dan surat
pernyataan pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.2. Membantu melakukan penelaahaan perencanaan urusan keuangan kantor.


4.2.1. Mempelajari bahan/ peraturan yang diperlukan dalam penyusunan konsep
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.2. Menelaah Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.2.3. Membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL)
bersama Kepala Subbagian Umum;
4.2.4. Menyusun konsep telaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA-KL) dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 28 -

4.3. Membantu melakukan penelaahan penyelenggaraan urusan rumah tangga


kantor.
4.3.1. Menelaah permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi;
4.3.2. Menelaah perencanaan pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya;
4.3.3. Menelaah usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi;
4.3.4. Membahas permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan
perbaikan barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman
kantor, rumah dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan
usulan penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat
dipergunakan/tidak diperlukan lagi bersama Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menyusun konsep kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan, dan perbaikan
barang-barang inventaris, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah
dinas, kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya, dan usulan
penghapusan barang inventaris kantor yang tidak dapat dipergunakan/tidak
diperlukan lagi dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.4. Membantu melakukan penelaahan urusan kehumasan pada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.
4.4.1. Mempelajari pengaduan masyarakat baik lisan maupun tulisan;
4.4.2. Menelaah isi informasi pengaduan masyarakat;
4.4.3. Membahas isi informasi pengaduan masyarakat bersama Kepala Subbagian
Umum dan memberikan usul/saran/pemecahan masalah;
4.4.4. Menyusun konsep tanggapan, jawaban atau bantahan atas pengaduan
masyarakat dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

4.5. Membantu melakukan penelaahan konsep tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.5.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.5.2. Menelaah tindak lanjut/tanggapan LHP beserta dokumen pendukungnya;
4.5.3. Membahas tindak lanjut/tanggapan LHP bersama Kepala Kepala Subbagian
Umum;
4.5.4. Menyusun konsep tindak lanjut/tanggapan LHP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian
Umum;

4.6. Membantu melakukan penelaahan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.6.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.6.2. Menelaah bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.6.3. Membahas bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN
bersama dengan Kepala Subbagian Umum;
4.6.4. Menyusun konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor KPPN dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -

5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.6. Bon permintaan barang;
5.7. Data barang inventaris kantor;
5.8. RKA-KL tahun lalu;
5.9. DIPA/dokumen anggaran lain yang dipersamakan;
5.10. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.11. Daftar pertelaan arsip;
5.12. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.13. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Aplikasi SPM;
6.12. Aplikasi SAI dan SABMN

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.4. Penatausahaan dokumen anggaran (DIPA/dokumen lain yang dipersamakan);
7.5. Konsep RKA-KL;
7.6. Penataan dan penyusunan berkas-berkas aktif;
7.7. Penghapusan arsip maupun inventaris kantor;
7.8. Penyaluran dan pendistribusian alat perlengkapan kantor;
7.9. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.10. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 30 -

8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.3. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
8.4. Meneliti dan menandatangani SPM;
8.5. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Usul permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
9.5. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah surat/dokumen yang ditatausahakan dalam setahun;
10.3. Meliputi seluruh instansi dan mitra kerja dalam wilayah pelayanan KPPN dalam
hal pelayanan kehumasan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata Muda (III/a) – Penata (III/c)


14.2. Pendidikan formal : DIII/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 31 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk.I ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data kepegawaian sesuai ketentuan


yang berlaku.
4.1.1. Mempelajari bahan/ peraturan di bidang kepegawaian;
4.1.2. Meneliti bahan/data kepegawaian untuk melaksanakan urusan
kepegawaian, pembinaan dan pengembangan pegawai;
4.1.3. Mengolah bahan/data formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar
Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional dan
menyampaikan Kepala Subbagian Umum;

4.2. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data administrasi DP3, LP2P, dan
KP4 sesuai ketentuan yang berlaku.

4.2.1. Membagikan formulir-formulir DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan


Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4) kepada seluruh pegawai di
lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan LP2P khusus
golongan IIIa ke atas;
4.2.2. Menghimpun kembali setelah diisi dan ditandatangani atasannya masing-
masing;
4.2.3. Membuat konsep Surat Pengantar Pengiriman DP3, LP2P, dan KP4;
4.2.4. Menyampaikan konsep Surat Pengantar Pengiriman DP3, LP2P, dan KP4
kepada Kepala Subbagian Umum.

4.3. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data absensi pegawai dalam rangka
disiplin pegawai.
4.3.1. Menyiapkan daftar hadir (absensi);
4.3.2. Menghimpun daftar hadir (absensi) yang telah ditandatangani pegawai;
4.3.3. Menyampaikan konsep laporan laporan kehadiran para pegawai kepada
Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 32 -

4.4. Melakukan pengolahan dan pentabulasian tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.4.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.4.2. Meneliti bahan tindak lanjut LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.4.3. Menghimpun dan mengkompilasi tanggapan LHP dari para Seksi dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.5. Melakukan pengolahan dan pentabulasian penyelesaian laporan berkala


KPPN.
4.5.1. Mengkoordinasikan penyelesaian laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.2. Menghimpun laporan dari masing-masing Seksi dan Subbagian Umum;
4.5.3. Membuat konsep surat pengantar laporan dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum;

4.6. Melakukan pengolahan dan pentabulasian bahan masukan dan konsep


Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
4.6.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.6.2. menghimpun dan mengkompilasi bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP dari Seksi-Seksi lain;
4.6.3. Menyampaikan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP dari
Seksi-Seksi lain kepada Kepala Subbagian Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Formulir DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan
Keluarga (KP4), dan LP2P para pegawai;
5.6. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.7. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.8. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 33 -

6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;


6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Konsep surat pengantar DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4), dan LP2P ;
7.4. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.5. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.6. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.7. Laporan berkala Subbagian Umum dan konsep laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.3. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.5. Kebenaran absensi pegawai;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh data pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah data/bahan yang dihimpun dalam rangka penyusunan laporan;

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 34 -

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Tk.I (II/d) – Penata Muda Tk.I (III/b)


14.2. Pendidikan formal : DIII/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 35 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk.II ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data kepegawaian sesuai ketentuan


yang berlaku.
4.1.1. Mempelajari bahan/ peraturan di bidang kepegawaian;
4.1.2. Meneliti bahan/data kepegawaian untuk melaksanakan urusan
kepegawaian, pembinaan dan pengembangan pegawai;
4.1.3. Mengolah bahan/data formasi dan bezetting pegawai, cuti pegawai, Daftar
Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan Daftar Pegawai (model UP2) serta
mengikuti perubahannya, laporan kepegawaian, mutasi pegawai, usulan
kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghargaan, pensiun, usulan
Diklat dan urusan kepegawaian lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan
pelantikan bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional dan
menyampaikan Kepala Subbagian Umum;

4.2. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data administrasi DP3, LP2P, dan
KP4 sesuai ketentuan yang berlaku.

4.2.1. Membagikan formulir-formulir DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan


Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4) kepada seluruh pegawai di
lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan LP2P khusus
golongan IIIa ke atas;
4.2.2. Menghimpun kembali setelah diisi dan ditandatangani atasannya masing-
masing;
4.2.3. Membuat konsep Surat Pengantar Pengiriman DP3, LP2P, dan KP4;
4.2.4. Menyampaikan konsep Surat Pengantar Pengiriman DP3, LP2P, dan KP4
kepada Kepala Subbagian Umum.

4.3. Melakukan pengolahan dan pentabulasian data absensi pegawai dalam rangka
disiplin pegawai.
4.3.1. Menyiapkan daftar hadir (absensi);
4.3.2. Menghimpun daftar hadir (absensi) yang telah ditandatangani pegawai;
4.3.3. Menyampaikan konsep laporan laporan kehadiran para pegawai kepada
Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 36 -

4.4. Melakukan pengolahan dan pentabulasian tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.4.1. Mempelajari LHP KPPN;
4.4.2. Meneliti bahan tindak lanjut LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.4.3. Menghimpun dan mengkompilasi tanggapan LHP dari para Seksi dan
menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.5. Melakukan pengolahan dan pentabulasian penyelesaian laporan berkala


KPPN.
4.5.1. Mengkoordinasikan penyelesaian laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.2. Menghimpun laporan dari masing-masing Seksi dan Subbagian Umum;
4.5.3. Membuat konsep surat pengantar laporan dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum;

4.6. Melakukan pengolahan dan pentabulasian bahan masukan dan konsep


Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
4.6.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN tahun lalu dan
tahun berjalan;
4.6.2. menghimpun dan mengkompilasi bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP dari Seksi-Seksi lain;
4.6.3. Menyampaikan bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP dari
Seksi-Seksi lain kepada Kepala Subbagian Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Formulir DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan
Keluarga (KP4), dan LP2P para pegawai;
5.6. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.7. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.8. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 37 -

6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;


6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Konsep surat pengantar DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4), dan LP2P ;
7.4. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.5. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.6. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.7. Laporan berkala Subbagian Umum dan konsep laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.3. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.5. Kebenaran absensi pegawai;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh data pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah data/bahan yang dihimpun dalam rangka penyusunan laporan;

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 38 -

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur (II/c) – Penata Muda (III/a)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 39 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk.I ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam


melaksanakan urusan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan dalam
melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan
pegawai;
4.1.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data formasi dan bezetting
pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan
Daftar Pegawai (model UP2) serta mengikuti perubahannya, laporan
kepegawaian, mutasi pegawai, usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat, penghargaan, pensiun, usulan Diklat dan urusan kepegawaian
lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan pelantikan bagi pejabat
struktural dan pejabat fungsional dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.2. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor.
4.2.1. Menginventarisasi permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan,
dan perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi,
pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah dinas, kendaraan dinas,
dan barang inventaris lainnya;
4.2.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data kebutuhan alat tulis kantor,
perlengkapan, dan perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari
semua seksi, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah dinas,
kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya dan menyampaikan lepada
Kepala Subbagian Umum;

4.3. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam penyusunan
perencanaan urusan keuangan kantor.
4.3.1. Menginventarisasi bahan dan data yang diperlukan dalam penyusunan
konsep Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.3.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data yang diperlukan dalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL)
dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 40 -

4.4. Melaksanakan pencetakan net SP2D.


4.4.1. Menerima konsep SP2D dari Seksi Perbendaharaan;
4.4.2. Meneliti dan menghubungi Seksi Perbendaharaan apabila terjadi keragu-
raguan atau kesalahan dalam pemberian nomor dan kode kantor bayar;
4.4.3. Mencetak net SP2D berdasarkan konsep SP2D yang diterima dari Seksi
Perbendaharaan;
4.4.4. Membubuhkan paraf dan jam pada kolom routing slip setelah pencetakan
dilakukan;
4.4.5. Menyampaikan konsep dan net SP2D yang telah selesai dicetak kepada
Seksi Perbendaharaan;
4.4.6. Melaporkan hasil pelaksanaanya kepada Kepala Subbagian Umum.

4.5. Melaksanakan pembuatan Daftar Penguji SP2D.


4.5.1. Melakukan pencetakan Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
memperhatikan nomor dan kode kantor bayar;
4.5.2. Menyampaikan hasil pencetak Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
kepada Kepala Subbagian Umum;
4.5.3. Mencetak Daftar Penguji SP2D harian dengan memperhatikan nomor dan
kode kantor bayar;
4.5.4. Menyampaikan Daftar Penguji SP2D harian kepada Kepala Subbagian
Umum;
4.5.5. Membuat rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D dan membandingkan
dengan data komputer;
4.5.6. Menyampaikan rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.6. Membantu membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang


akan dikirimkan.
4.6.1. Membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang akan
dikirimkan;
4.6.2. Menyampaikan konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang akan
dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum;
4.6.3. Menyatukan surat penegasan/pengantar tersebut pada dokumen yang akan
dikirimkan;
4.6.4. Menyampaikan hasil penyatuan surat penegasan/pengantar tersebut pada
dokumen yang akan dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.7. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari aparat
pengawasan fungsional.
4.7.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data tindak lanjut LHP disertai
dokumen pendukungnya;
4.7.2. Mengumpulkan bahan dan data tindak lanjut LHP disertai dokumen
pendukungnya dari para Seksi dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum;

4.8. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyusunan laporan berkala KPPN.
4.8.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan untuk
menyusun laporan berkala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 41 -

4.8.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data laporan dari masing-
masing Seksi dan Subbagian Umum dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum ;.

4.9. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam menyusun
bahan masukan dan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.9.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan untuk
menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.9.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP dari Seksi-Seksi lain serta untuk menyusun konsep
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.6. Bon permintaan barang;
5.7. Data barang inventaris kantor;
5.8. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.10. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 42 -

7.3. Konsep surat pengantar DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4), dan LP2P ;
7.4. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.5. Konsep RKA-KL;
7.6. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.7. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.8. Laporan berkala Subbagian Umum dan konsep laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.3. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh data pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah bahan dan data yang diperlukan dalam mendukung kelacaran
pelaksanaan tugas;

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 43 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda Tk.I (II/b) – Pengatur Tk.I (II/d)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 44 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk.II ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Membantu melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,
penyusunan laporan keuangan, kehumasan, dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan serta menerbitkan surat perintah pembayaran.

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terwujudnya pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha,


rumah tangga, penyusunan laporan keuangan dan kehumasan secara efektif dan
efisien dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPPN.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam


melaksanakan urusan kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.
4.1.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan dalam
melaksanakan urusan kepegawaian, pembinaan dan pengembangan
pegawai;
4.1.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data formasi dan bezetting
pegawai, cuti pegawai, Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) pegawai dan
Daftar Pegawai (model UP2) serta mengikuti perubahannya, laporan
kepegawaian, mutasi pegawai, usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat, penghargaan, pensiun, usulan Diklat dan urusan kepegawaian
lainnya, SPMT, SPMJ, dan surat pernyataan pelantikan bagi pejabat
struktural dan pejabat fungsional dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.2. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor.
4.2.1. Menginventarisasi permohonan kebutuhan alat tulis kantor, perlengkapan,
dan perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari semua seksi,
pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah dinas, kendaraan dinas,
dan barang inventaris lainnya;
4.2.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data kebutuhan alat tulis kantor,
perlengkapan, dan perbaikan barang-barang inventaris yang diterima dari
semua seksi, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, rumah dinas,
kendaraan dinas, dan barang inventaris lainnya dan menyampaikan lepada
Kepala Subbagian Umum;

4.3. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam penyusunan
perencanaan urusan keuangan kantor.
4.3.1. Menginventarisasi bahan dan data yang diperlukan dalam penyusunan
konsep Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
4.3.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data yang diperlukan dalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL)
dan menyampaikan kepada Kepala Subbagian Umum;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 45 -

4.4. Melaksanakan pencetakan net SP2D.


4.4.1. Menerima konsep SP2D dari Seksi Perbendaharaan;
4.4.2. Meneliti dan menghubungi Seksi Perbendaharaan apabila terjadi keragu-
raguan atau kesalahan dalam pemberian nomor dan kode kantor bayar;
4.4.3. Mencetak net SP2D berdasarkan konsep SP2D yang diterima dari Seksi
Perbendaharaan;
4.4.4. Membubuhkan paraf dan jam pada kolom routing slip setelah pencetakan
dilakukan;
4.4.5. Menyampaikan konsep dan net SP2D yang telah selesai dicetak kepada
Seksi Perbendaharaan;
4.4.6. Melaporkan hasil pelaksanaanya kepada Kepala Subbagian Umum.

4.5. Melaksanakan pembuatan Daftar Penguji SP2D.


4.5.1. Melakukan pencetakan Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
memperhatikan nomor dan kode kantor bayar;
4.5.2. Menyampaikan hasil pencetak Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
kepada Kepala Subbagian Umum;
4.5.3. Mencetak Daftar Penguji SP2D harian dengan memperhatikan nomor dan
kode kantor bayar;
4.5.4. Menyampaikan Daftar Penguji SP2D harian kepada Kepala Subbagian
Umum;
4.5.5. Membuat rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D dan membandingkan
dengan data komputer;
4.5.6. Menyampaikan rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.6. Membantu membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang


akan dikirimkan.
4.6.1. Membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang akan
dikirimkan;
4.6.2. Menyampaikan konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang akan
dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum;
4.6.3. Menyatukan surat penegasan/pengantar tersebut pada dokumen yang akan
dikirimkan;
4.6.4. Menyampaikan hasil penyatuan surat penegasan/pengantar tersebut pada
dokumen yang akan dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.7. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari aparat
pengawasan fungsional.
4.7.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data tindak lanjut LHP disertai
dokumen pendukungnya;
4.7.2. Mengumpulkan bahan dan data tindak lanjut LHP disertai dokumen
pendukungnya dari para Seksi dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum;

4.8. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam melakukan
penyusunan laporan berkala KPPN.
4.8.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan untuk
menyusun laporan berkala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 46 -

4.8.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data laporan dari masing-
masing Seksi dan Subbagian Umum dan menyampaikan kepada Kepala
Subbagian Umum ;.

4.9. Menghimpun dan menyajikan bahan data yang diperlukan dalam menyusun
bahan masukan dan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.9.1. Menginventarisasi kelengkapan bahan dan data yang diperlukan untuk
menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN ;
4.9.2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan dan data masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP dari Seksi-Seksi lain serta untuk menyusun konsep
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Surat-surat yang masuk yang telah didisposisi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Data kepegawaian;
5.4. Konsep Daftar Urut Kepangkatan;
5.5. Surat-surat keluar dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.6. Bon permintaan barang;
5.7. Data barang inventaris kantor;
5.8. Daftar kebutuhan alat tulis kantor;
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;
5.10. Database

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep-konsep surat yang berkenaan dengan tata usaha kepegawaian, keuangan,
dan rumah tangga;
7.2. Konsep Daftar Urut Kepangkatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 47 -

7.3. Konsep surat pengantar DP3, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4), dan LP2P ;
7.4. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar;
7.5. Konsep RKA-KL;
7.6. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.7. Konsep tanggapan LHP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.8. Laporan berkala Subbagian Umum dan konsep laporan berkala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meminta data yang diperlukan yang ada kaitannya dengan masalah kepegawaian,
keuangan, dan rumah tangga;
8.3. Mengusulkan permintaan atau penghapusan atas barang inventaris;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran konsep surat;
9.3. Kebenaran penggunaan data yang diperlukan;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh data pegawai KPPN dalam hal pengurusan kepegawaian;
10.2. Meliputi jumlah bahan dan data yang diperlukan dalam mendukung kelacaran
pelaksanaan tugas;

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai di lingkungan Subbagian Umum dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih sulitnya menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan berdampak pada
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan pelayanan, untuk diperlukan adanya
sosialisasi dan bimbingan teknis yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 48 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a) – Pengatur (II/c)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 49 -

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Tk.II ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu melaksanakan tugas kesekretariatan, mengatur pelaksanaan tugas rutin dan


insidenti, dan memberikan pelayanan kepada tamu Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Telaksananya tugas kesekretariatan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan


tugas Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Menyampaikan dan menenirma surat, berkas atau dokumen yang


memerlukan pengesahan atau pengarahan dari Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disampaikan kepada yang bersangkutan.

4.1.1. Mengecek surat, berkas atau dokumen yang akan disampaikan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.1.2. Memasukkan surat, berkas atau dokumen ke dalam map atau ordner;
4.1.3. Menyampaikan surat, berkas atau dokumen tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk diketahui, dimintakan disposisi
atau ditandatangani;
4.1.4. Mengambil surat, berkas atau dokumen yang telah disetujui dari meja
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.1.5. Meneruskan surat, berkas atau dokumen tersebut kepada pejabat atau
petugas lainnya.

4.2. Membuat catatan atau mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara baik rutin maupun insidentil berdasarkan
undangan rapat dan pesanan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

4.2.1. Menghimpun semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara ke dalam satu daftar acara;
4.2.2. Mencatat semua daftar acara pada papan acara Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.3. Mengingatkan jadwal acara kegiatan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.4. Mencatat acara yang dapat dihadiri atau tidak dapat dihadiri atau
diwakilkan.

4.3. Membantu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara mengadakan


komunikasi dengan para pejabat di lingkungan maupun di luar unit
organisasi melalui telepon.

4.3.1. Menerima perintah untuk menghubungi relasi Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara melalui telepon atau meneruskan pembicaraan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 50 -

4.3.2. Mencari nomor yang akan dihubungi melalui buku telepon;


4.3.3. Mengangkat gagang dan memutar nomor telepon yang hendak dihubungi;
4.3.4. Melaporkan dan mempersilakan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk berbicara, baik dalam mengadakan hubungan pembicaraan
dengan pihak didalam maupun diluar lingkungan organisasi.

4.4. Menerima dan melayani tamu yang ingin bertemu dengan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4.4.1. Menerima tamu dan menanyakan serta mencatat kepentingannya;


4.4.2. Mempersilakan tamu untuk mengisi buku tamu dan menunggu di ruang
tunggu;
4.4.3. Menyampaikan maksud dan tujuan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.4.4. Mencatat pesan atau perjanjian dan informasi seperlunya bila Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara berhalangan;
4.4.5. Mempersilahkan tamu memasuki ruangan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara secara selektif.

4.5. Menyimpan surat atau berkas kerja Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara berdasarkan pola klasifikasi.

4.5.1. Menyeleksi surat atau berkas sesuai dengan prioritas kepentingan yang
berhubungan dengan tugas-tugas Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.2. Memasukkan surat atau berkas ke dalam map atau folder sesuai dengan
masalahnya dan menyimpan dalam tempat penyimpanan;
4.5.3. Mencatat dalam buku catatan atau pada kartu pengingat sebagai alat untuk
mengingat.

4.6. Mengamati terhadap meja dan ruangan Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara, agar pelaksanaan tugas Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara berjalan dengan tertib dan lancar.

4.6.1. Mengatur kerapihan meja Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara dengan menempatkan berkas kerja pada tempat yang selayaknya
agar aman, mudah diproses Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara, terlihat rapi dan nyaman sesuai dengan kehendak Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.6.2. Mengatur dan menata berkas dan peralatan kerja Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dengan menempatkan pada file yang tersedia
agar lebih aman, teratur, dan mudah ditelusuri;
4.6.3. Mengamankan ruangan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
dari pegawai, tamu, dan para petugas perbaikan alat dan ruangan, agar
terpelihara dari unsur keamanan dan kerahasiaan dengan cara membuat
tata tertib ruangan atas persetujuan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

4.7. Membuat laporan pelaksanaan tugas kesekretariatan.

4.7.1. Menginventarisasi hasil pelaksanaan tugas kesekretariatan.


4.7.2. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 51 -

5. BAHAN YANG DIPERGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Perintah, baik lisan maupun tertulis dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
5.2. Surat/ berkas dan dokumen yang ditandatangani, termasuk memo rekening, surat-
surat yang memerlukan disposisi dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Undangan rapat dan pelantikan;
5.4. Informasi lisan/telepon untuk Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Pisau/gunting untuk membuka amplop;


6.2. Pelubang kertas (perforator) dan penjepret kertas (headmachine);
6.3. Tembusan DPP-SPM;
6.4. Alat tulis kantor;
6.5. Catatan daftar nama pejabat beserta nomor teleponnya dan buku daftar nomor
telepon;
6.6. Telepon;
6.7. Rak surat/ bak surat/dokumen dan kotak kartu;
6.8. Pedoman kerja kesekretariatan;
6.9. Himpunan peraturan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen Keuangan;
6.10. Pedoman tata persuratan dinas di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.11. Folder/map/filing kabinet.

7. HASIL KERJA :

7.1. Jadwal acara kegiatan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara


7.2. Pelayanan informasi bagi kepentingan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/tamu-tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara,
termasuk pelayanan informasi melalui telepon sesuai dengan pesan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Pelayanan persediaan perlengkapan dan peralatan lainnya, termasuk kerapian
ruangan baik ruang tamu maupun ruang rapat Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.4. Pelayanan surat/ dokumen untuk kepentingan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :

8.1. Mengatur tata tertib penerimaan tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara sesuai dengan persetujuan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/pesan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
8.2. Mengajukan permintaan alat tulis kantor atau keperluan lainnya bagi kepentingan
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
8.3. Melaksanakan hal-hal lain yang berkaitan dengan tugasnya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 52 -

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Ketertiban penerimaan tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;


9.2. Tersedianya alat tulis kantor atau keperluan lainnya bagi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
9.3. Terselenggaranya tugas-tugas di bidang kesekretariatan, terutama dalam hal
pelayanan kepentingan dinas Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

10. DIMENSI JABATAN :

Meliputi seluruh kegiatan terkait dengan pelayanan dukungan administratif pada


kelancaran pelaksanaan tugas Kepala KPPN

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam pelaksanaan tugas-
tugas kesekretariatan;
11.3. Para tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal
kepentingan dinas;
11.4. Para pegawai yang berkepentingan dengan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan sulit mengidentifikasi dan menyeleksi


tamu atau telpon yang benar-benar berkepentingan dengan Kepala Kantor sehingga
pemangku jababatan harus menguasai bidang kesekretariatan dan kehumasan.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Tk.I (II/d) – Penata Muda Tk.I (III/b)


14.2. Pendidikan formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Memahami bidang tugasnya.
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 53 -

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Tk.III ( pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu melaksanakan tugas kesekretariatan, mengatur pelaksanaan tugas rutin dan


insidenti, dan memberikan pelayanan kepada tamu Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Telaksananya tugas kesekretariatan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan


tugas Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Menyampaikan dan menenirma surat, berkas atau dokumen yang


memerlukan pengesahan atau pengarahan dari Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disampaikan kepada yang bersangkutan.

4.1.1. Mengecek surat, berkas atau dokumen yang akan disampaikan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.1.2. Memasukkan surat, berkas atau dokumen ke dalam map atau ordner;
4.1.3. Menyampaikan surat, berkas atau dokumen tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk diketahui, dimintakan disposisi
atau ditandatangani;
4.1.4. Mengambil surat, berkas atau dokumen yang telah disetujui dari meja
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.1.5. Meneruskan surat, berkas atau dokumen tersebut kepada pejabat atau
petugas lainnya.

4.2. Membuat catatan atau mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara baik rutin maupun insidentil berdasarkan
undangan rapat dan pesanan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

4.2.1. Menghimpun semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara ke dalam satu daftar acara;
4.2.2. Mencatat semua daftar acara pada papan acara Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.3. Mengingatkan jadwal acara kegiatan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.4. Mencatat acara yang dapat dihadiri atau tidak dapat dihadiri atau
diwakilkan.

4.3. Membantu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara mengadakan


komunikasi dengan para pejabat di lingkungan maupun di luar unit
organisasi melalui telepon.

4.3.1. Menerima perintah untuk menghubungi relasi Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara melalui telepon atau meneruskan pembicaraan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 54 -

4.3.2. Mencari nomor yang akan dihubungi melalui buku telepon;


4.3.3. Mengangkat gagang dan memutar nomor telepon yang hendak dihubungi;
4.3.4. Melaporkan dan mempersilakan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk berbicara, baik dalam mengadakan hubungan pembicaraan
dengan pihak didalam maupun diluar lingkungan organisasi.

4.4. Menerima dan melayani tamu yang ingin bertemu dengan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4.4.1. Menerima tamu dan menanyakan serta mencatat kepentingannya;


4.4.2. Mempersilakan tamu untuk mengisi buku tamu dan menunggu di ruang
tunggu;
4.4.3. Menyampaikan maksud dan tujuan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.4.4. Mencatat pesan atau perjanjian dan informasi seperlunya bila Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara berhalangan;
4.4.5. Mempersilahkan tamu memasuki ruangan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara secara selektif.

4.5. Menyimpan surat atau berkas kerja Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara berdasarkan pola klasifikasi.

4.5.1. Menyeleksi surat atau berkas sesuai dengan prioritas kepentingan yang
berhubungan dengan tugas-tugas Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.2. Memasukkan surat atau berkas ke dalam map atau folder sesuai dengan
masalahnya dan menyimpan dalam tempat penyimpanan;
4.5.3. Mencatat dalam buku catatan atau pada kartu pengingat sebagai alat untuk
mengingat.

4.6. Mengamati terhadap meja dan ruangan Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara, agar pelaksanaan tugas Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara berjalan dengan tertib dan lancar.

4.6.1. Mengatur kerapihan meja Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara dengan menempatkan berkas kerja pada tempat yang selayaknya
agar aman, mudah diproses Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara, terlihat rapi dan nyaman sesuai dengan kehendak Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.6.2. Mengatur dan menata berkas dan peralatan kerja Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dengan menempatkan pada file yang tersedia
agar lebih aman, teratur, dan mudah ditelusuri;
4.6.3. Mengamankan ruangan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
dari pegawai, tamu, dan para petugas perbaikan alat dan ruangan, agar
terpelihara dari unsur keamanan dan kerahasiaan dengan cara membuat
tata tertib ruangan atas persetujuan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

4.7. Membuat laporan pelaksanaan tugas kesekretariatan.

4.7.1. Menginventarisasi hasil pelaksanaan tugas kesekretariatan.


4.7.2. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan kepada
Kepala Subbagian Umum.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 55 -

5. BAHAN YANG DIPERGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Perintah, baik lisan maupun tertulis dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
5.2. Surat/ berkas dan dokumen yang ditandatangani, termasuk memo rekening, surat-
surat yang memerlukan disposisi dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
5.3. Undangan rapat dan pelantikan;
5.4. Informasi lisan/telepon untuk Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Pisau/gunting untuk membuka amplop;


6.2. Pelubang kertas (perforator) dan penjepret kertas (headmachine);
6.3. Tembusan DPP-SPM;
6.4. Alat tulis kantor;
6.5. Catatan daftar nama pejabat beserta nomor teleponnya dan buku daftar nomor
telepon;
6.6. Telepon;
6.7. Rak surat/ bak surat/dokumen dan kotak kartu;
6.8. Pedoman kerja kesekretariatan;
6.9. Himpunan peraturan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen Keuangan;
6.10. Pedoman tata persuratan dinas di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.11. Folder/map/filing kabinet.

7. HASIL KERJA :

7.1. Jadwal acara kegiatan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara


7.2. Pelayanan informasi bagi kepentingan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/tamu-tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara,
termasuk pelayanan informasi melalui telepon sesuai dengan pesan Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.3. Pelayanan persediaan perlengkapan dan peralatan lainnya, termasuk kerapian
ruangan baik ruang tamu maupun ruang rapat Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
7.4. Pelayanan surat/ dokumen untuk kepentingan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :

8.1. Mengatur tata tertib penerimaan tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara sesuai dengan persetujuan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/pesan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
8.2. Mengajukan permintaan alat tulis kantor atau keperluan lainnya bagi kepentingan
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
8.3. Melaksanakan hal-hal lain yang berkaitan dengan tugasnya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 56 -

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Ketertiban penerimaan tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;


9.2. Tersedianya alat tulis kantor atau keperluan lainnya bagi Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
9.3. Terselenggaranya tugas-tugas di bidang kesekretariatan, terutama dalam hal
pelayanan kepentingan dinas Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

10. DIMENSI JABATAN :

Meliputi seluruh kegiatan terkait dengan pelayanan dukungan administratif pada


kelancaran pelaksanaan tugas Kepala KPPN

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam pelaksanaan tugas-
tugas kesekretariatan;
11.3. Para tamu Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal
kepentingan dinas;
11.4. Para pegawai yang berkepentingan dengan Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan sulit mengidentifikasi dan menyeleksi


tamu atau telpon yang benar-benar berkepentingan dengan Kepala Kantor sehingga
pemangku jababatan harus menguasai bidang kesekretariatan dan kehumasan.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur (II/c) – Penata Muda (III/a)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Memahami bidang tugasnya.
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- - 57 - -

1. NAMA JABATAN: Bendahara Pengeluaran Tk.I ( Pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN:
Mengelola pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

3. TUJUAN JABATAN:
Kelancaran pengelolaan pengeluaran anggaran di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Menyusun Rencana Kerja Bendahara Pengeluaran Sebagai Bahan


Penyusunan Rencana Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.1.1 Menerima tugas dari Kepala Subbagian Umum untuk menyiapkan bahan
penyusunan rencana kerja Bendahara Pengeluaran;
4.1.1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Bendahara Pengeluaran;
4.1.2. Menyusun rencana kerja Bendahara Pengeluaran dan menyampaikannya
kepada Kepala Subbagian Umum.

4.2. Mengelola Uang Persediaan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.


4.2.1. Mengusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk menerbitkan SPP-
UP;
4.2.2. Mencairkan dana uang persediaan sesuai kebutuhan dan peraturan yang
berlaku;
4.2.3. Menyimpan uang persediaan sesuai kebutuhan pada brankas;
4.2.4. Menerima tagihan dari pihak ketiga yang dibayarkan dengan mekanisme
uang persediaan;
4.2.5. Meneliti kebenaran dan keabsahan tagihan tersebut;
4.2.6. Meneliti kebenaran pembebanan anggaran;
4.2.7. Mengesahkan/menndatangani tagihan yang telah diteliti kebenaran syarat
dan pembebanannya tersebut;
4.2.8. Melakukan pembayaran tagihan kepada pihak ketiga;
4.2.9. Melakukan pemungutan pajak sebagai wajib pungut;
4.2.10. Melakukan penyetoran pajak.

4.3. Menatausahakan Anggaran Belanja Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara.
4.3.1. Memasukkan data pagu dana dan referensi yang ada pada DIPA pada
Program Aplikasi Pembukuan Bendahara;
4.3.2. Membukukan seluruh pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara pada Buku Kas Umum yang meliputi:
4.3.3. Membukukan seluruh pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara pada Buku Bank yang meliputi:.
4.3.4. Melaksanakan entry data penerimaan dan pengeluaran pada Program
Aplikasi Pembukuan Bendahara;
4.3.5. Menutup dan menandatangani buku kas umum dan buku bank setiap akhir
bulan;
4.3.6. menyampaikan buku kas umum dan buku bank tersebut kepada Kepala
Subbagian Umum untuk diketahui.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 58 -

4.4. Mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan.


4.4.1. Menghimpun berkas-berkas tagihan yang dibayarkan melalui mekanisme
uang persediaan dan membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
(SPTB);
4.4.2. Mengajukan penerbitan SPTB tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen
setelah prosentase pengeluaran uang persediaan telah mencapai minimal
75% untuk diproses menjadi SPP-GUP.

5. BAHAN KERJA:
5.1. DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Rencana Kerja Bendahara Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara tahun lalu dan tahun berjalan;

6. PERALATAN KERJA:
6.1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
6.4. UU No. 13 Tahun 2005 Tentang APBN;
6.5. Keppres No. 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
6.8. Perdirjen Perbendaharaan No. : PER-07/PB/2005 tanggal 15 Juni 2005 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Melalui Mekanisme Pemberian Kuasa Antar
Kuasa Pengguna Anggaran;
6.9. DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
6.10. Program Aplikasi Pembukuan Bendahara.

7. HASIL KERJA:
7.1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja untuk seluruh tagihan yang dibayar
dengan uang persediaan;
7.2. Buku Kas Umum;
7.3. Buku Bank;
7.4. Buku Pembantu Pajak;
7.5. Laporan Pajak;
7.6. Laporan Arus Kas;
7.7. Buku Kas Tunai;
7.8. Buku Pengawasan Uang Persediaan;
7.9. Buku Pengawasan Persekot;
7.10. Buku Pengawasan Pajak;
7.11. Daftar pengawasan pagu anggaran;
7.12. Daftar pengawasan pagu per kegiatan dan sub kegiatan;
7.13. Daftar pengawasan pagu per jenis belanja;
7.14. Daftar realisasi anggaran;
7.15. Daftar realisasi anggaran per kegiatan dan sub kegiatan;
7.16. Daftar realisasi anggaran per jenis belanja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 59 -

8. WEWENANG:
8.1. Mengajukan usul saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan berkas tagihan penggantian uang
persediaan;
8.3. Melaksanakan pengujian keabsahan berkas SPP;
8.4. Penggunaan Program Aplikasi Pembukuan Bendahara.

9. TANGGUNG JAWAB:
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;
9.2. Uang persediaan yang dikuasai;
9.3. Kebenaran laporan hasil pemeriksaan dan pengujian SPP.

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Sebesar Pagu Anggaran DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang
dikelola;
10.2. Meliputi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

11. HUBUNGAN KERJA:


11.1. Kepala Subbagian Umum selaku atasan langsung dalam hal menerima tugas,
petunjuk, pengarahan, mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai
pelaksanaan tugas, pembahasan rencana kerja tahunan, pelaksanaan DIPA, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas;
11.2. Para kepala Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan
masalah kebendaharaan;
11.3. Bank Operasional dalam pengambilan dan penyetoran uang, pajak, bukan pajak,
dan jasa giro;
11.4. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam hal pelaporan Perpajakan;
11.5. Pihak lain dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Sering terjadinya perubahan yang berkaitan dengan peraturan di bidang
perbendaharaan, kadangkala memerlukan waktu untuk penyesuaian terhadap sarana
dan prasarana kerja sehingga bisa menghambat proses penyelesaian pelaksanaan
tugas;

13. RISIKO BAHAYA:


13.1. Risiko Fisik : tidak ada
13.2. Risiko Non Fisik : tanggung jawab secara pribadi terhadap kesalahan
pembayaran yang mengakibatkan kerugian negara.

14. SYARAT JABATAN:


14.1. Pangkat Golongan : Pengatur (II/c) – Penata Muda ( III/a)
14.2. Pendidikan formal : SLTA/Diploma III
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Orientasi pelayanan pelanggan (CSO);
- Kerja sama (TW);
- Integritas (ING).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- - 60 - -

1. NAMA JABATAN: Bendahara Pengeluaran Tk.II (Pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN:
Mengelola pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

3. TUJUAN JABATAN:
Kelancaran pengelolaan pengeluaran anggaran di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:

4.1. Menyusun Rencana Kerja Bendahara Pengeluaran Sebagai Bahan


Penyusunan Rencana Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.1.1 Menerima tugas dari Kepala Subbagian Umum untuk menyiapkan bahan
penyusunan rencana kerja Bendahara Pengeluaran;
4.1.1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Bendahara Pengeluaran;
4.1.2. Menyusun rencana kerja Bendahara Pengeluaran dan menyampaikannya
kepada Kepala Subbagian Umum.

4.2. Mengelola Uang Persediaan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.


4.2.1. Mengusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk menerbitkan SPP-
UP;
4.2.2. Mencairkan dana uang persediaan sesuai kebutuhan dan peraturan yang
berlaku;
4.2.3. Menyimpan uang persediaan sesuai kebutuhan pada brankas;
4.2.4. Menerima tagihan dari pihak ketiga yang dibayarkan dengan mekanisme
uang persediaan;
4.2.5. Meneliti kebenaran dan keabsahan tagihan tersebut;
4.2.6. Meneliti kebenaran pembebanan anggaran;
4.2.7. Mengesahkan/menndatangani tagihan yang telah diteliti kebenaran syarat
dan pembebanannya tersebut;
4.2.8. Melakukan pembayaran tagihan kepada pihak ketiga;
4.2.9. Melakukan pemungutan pajak sebagai wajib pungut;
4.2.10. Melakukan penyetoran pajak.

4.3. Menatausahakan Anggaran Belanja Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara.
4.3.1. Memasukkan data pagu dana dan referensi yang ada pada DIPA pada
Program Aplikasi Pembukuan Bendahara;
4.3.2. Membukukan seluruh pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara pada Buku Kas Umum yang meliputi:
4.3.3. Membukukan seluruh pengeluaran anggaran pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara pada Buku Bank yang meliputi:.
4.3.4. Melaksanakan entry data penerimaan dan pengeluaran pada Program
Aplikasi Pembukuan Bendahara;
4.3.5. Menutup dan menandatangani buku kas umum dan buku bank setiap akhir
bulan;
4.3.6. menyampaikan buku kas umum dan buku bank tersebut kepada Kepala
Subbagian Umum untuk diketahui.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 61 -

4.4. Mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan.


4.4.1. Menghimpun berkas-berkas tagihan yang dibayarkan melalui mekanisme
uang persediaan dan membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
(SPTB);
4.4.2. Mengajukan penerbitan SPTB tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen
setelah prosentase pengeluaran uang persediaan telah mencapai minimal
75% untuk diproses menjadi SPP-GUP.

5. BAHAN KERJA:
5.1. DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.2. Rencana Kerja Bendahara Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara tahun lalu dan tahun berjalan;

6. PERALATAN KERJA:
6.1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
6.4. UU No. 13 Tahun 2005 Tentang APBN;
6.5. Keppres No. 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
6.8. Perdirjen Perbendaharaan No. : PER-07/PB/2005 tanggal 15 Juni 2005 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Melalui Mekanisme Pemberian Kuasa Antar
Kuasa Pengguna Anggaran;
6.9. DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
6.10. Program Aplikasi Pembukuan Bendahara.

7. HASIL KERJA:
7.1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja untuk seluruh tagihan yang dibayar
dengan uang persediaan;
7.2. Buku Kas Umum;
7.3. Buku Bank;
7.4. Buku Pembantu Pajak;
7.5. Laporan Pajak;
7.6. Laporan Arus Kas;
7.7. Buku Kas Tunai;
7.8. Buku Pengawasan Uang Persediaan;
7.9. Buku Pengawasan Persekot;
7.10. Buku Pengawasan Pajak;
7.11. Daftar pengawasan pagu anggaran;
7.12. Daftar pengawasan pagu per kegiatan dan sub kegiatan;
7.13. Daftar pengawasan pagu per jenis belanja;
7.14. Daftar realisasi anggaran;
7.15. Daftar realisasi anggaran per kegiatan dan sub kegiatan;
7.16. Daftar realisasi anggaran per jenis belanja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 62 -

8. WEWENANG:
8.1. Mengajukan usul saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan berkas tagihan penggantian uang
persediaan;
8.3. Melaksanakan pengujian keabsahan berkas SPP;
8.4. Penggunaan Program Aplikasi Pembukuan Bendahara.

9. TANGGUNG JAWAB:
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;
9.2. Uang persediaan yang dikuasai;
9.3. Kebenaran laporan hasil pemeriksaan dan pengujian SPP.

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Sebesar Pagu Anggaran DIPA Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang
dikelola;
10.2. Meliputi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

11. HUBUNGAN KERJA:


11.1. Kepala Subbagian Umum selaku atasan langsung dalam hal menerima tugas,
petunjuk, pengarahan, mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai
pelaksanaan tugas, pembahasan rencana kerja tahunan, pelaksanaan DIPA, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas;
11.2. Para kepala Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan
masalah kebendaharaan;
11.3. Bank Operasional dalam pengambilan dan penyetoran uang, pajak, bukan pajak,
dan jasa giro;
11.4. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam hal pelaporan Perpajakan;
11.5. Pihak lain dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Sering terjadinya perubahan yang berkaitan dengan peraturan di bidang
perbendaharaan, kadangkala memerlukan waktu untuk penyesuaian terhadap sarana
dan prasarana kerja sehingga bisa menghambat proses penyelesaian pelaksanaan
tugas;

13. RISIKO BAHAYA:


13.1. Risiko Fisik : tidak ada
13.2. Risiko Non Fisik : tanggung jawab secara pribadi terhadap kesalahan
pembayaran yang mengakibatkan kerugian negara.

14. SYARAT JABATAN:


14.1. Pangkat Golongan : Pengatur Muda Tk.I (II/b) – Pengatur Tk.I ( II/d)
14.2. Pendidikan formal : SLTA/Diploma I
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Orientasi pelayanan pelanggan (CSO);
- Kerja sama (TW);
- Integritas (ING).
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 63 -

1. NAMA JABATAN : Pembuat Daftar Gaji Tk. I ( Pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan urusan pembuatan daftar dan pembayaran gaji dan TKPKN
serta kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terwujudnya penyelenggaraan pembayaran gaji dan TKPKN serta
kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai lingkup Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.1.1. Melakukan pencetakan daftar gaji pegawai golongan I/II dan III/IV
secara terpisah per direktorat lingkup Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara setelah proses up date data selesai;
4.1.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.1.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar gaji yang salah;
4.1.4. Memeriksa kembali daftar gaji, mencetak rekapitulasi daftar gaji dan
menandatanganinya.

4.2. Melaksanakan pembuatan daftar TKPKN pegawai Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.2.1. Melakukan pencetakan daftar TKPKN Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.2.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar TKPKN yang salah;
4.2.4. Memeriksa kembali daftar TKPKN, mencetak rekapitulasi daftar TKPKN
dan menandatanganinya.
.
4.3. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang lembur pegawai Kantor
Pelayanan Perbendaharaan
4.3.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang lembur Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.3.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.3.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang lembur
yang salah;
4.3.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang lembur, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang lembur dan menandatanganinya.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 64 -

4.4. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang makan pegawai Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.4.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang makan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.4.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.4.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang makan
yang salah;
4.4.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang makan, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang makan dan menandatanganinya.

4.5. Melaksanakan pembuatan daftar pembayaran-pembayaran lainnya


(Kekurangan Gaji/TKPKN, Gaji/TKPKN Susulan, Uang Duka Wafat/Tewas,
Gaji Terusan, Persekot Gaji) untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
4.5.1. Melakukan pembuatan daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
4.5.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.5.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar pembayaran gaji dan
TKPKN lainnya yang salah;
4.5.4. Memeriksa kembali daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya,
membuat rekapitulasi pembayaran dan menandatanganinya.

4.6. Menjaga keamanan dan memelihara kehandalan sistem komputer dan


program aplikasi gaji dan TKPKN dalam pembuatan daftar gaji dan TKPKN
pegawai lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.6.1. Menjaga keamanan sistem komputer dalam pembuatan daftar gaji dan
TKPKN;
4.6.2. Menjaga keamanan program aplikasi gaji dan TKPKN KPPN;
4.6.3. Memelihara kehandalan sistem komputer dan aplikasi dalam
pembuatan daftar gaji dan TKPKN KPPN;

5. BAHAN KERJA :
5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum;
5.2. Rencana kerja tahun lalu dan tahun berjalan;
5.3. SK-SK mutasi kepegawaian;
5.4. SKPP Gaji/TKPKN;
5.5. SPK lembur, daftar hadir kerja lembur;
5.6. Rekapitulasi absen;
5.7. SPM/SP2D;
5.8. Konsep surat/nota dinas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 65 -

6. PERALATAN KERJA ;
6.1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 466/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. Per-66/PB/2006 tentang
mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN;
6.5. Brandkas;
6.6. Kalkulator dan alat tulis kantor;
6.7. Personal Computer (PC) dan printer.

7. HASIL KERJA :
7.1. Daftar gaji;
7.2. Daftar TKPKN;
7.3. Daftar perhitungan uang lembur;
7.4. Daftar perhitungan uang makan pegawai
7.5. Daftar pembayaran gaji/TKPKN lainnya.

8. WEWENANG ;
8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat;
8.2. Menandatangani daftar gaji;
8.3. Menandatangani daftar TKPKN;
8.4. Menandatangani daftar perhitungan uang lembur;
8.5. Menandatangani daftar perhitungan uang makan;
8.6. Menandatangani daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
8.7. Akses terhadap sistem komputer dan program aplikasi gaji dan TKPKN.

9. TANGGUNG JAWAB ;
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran daftar gaji;
9.3. Kebenaran daftar TKPKN
9.4. Kebenaran daftar perhitungan uang lembur;
9.5. Kebenaran daftar perhitungan uang makan;
9.6. Kebenaran daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
9.7. Keamanan dan kehandalan sistem komputer dan program aplikasi gaji dan
TKPKN.

10. DIMENSI JABATAN ;


Pencetakan daftar gaji dan TKPKN serta kesejahteraan pegawai lainnya untuk Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 66 -

11. HUBUNGAN KERJA ;


11.1. Kepala Subbagian Umum hal menerima tugas, pengarahan, mengajukan usul,
saran serta pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai KPPN terkait dengan kelengkapan data terhadap
perubahan/mutasi kepegawaian.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN ;

Peningkatan keakuratan data dan perhitungan dalam daftar-daftar pembayaran gaji


dan TKPKN serta kesejahteraan lainnya untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara memerlukan peningkatan dukungan sistem komputer dan
program aplikasi gaji dan TKPKN yang handal dan memadai.

13. RISIKO BAHAYA :


Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat Golongan : Pengatur (II/c) – Penata Muda (III/a)
14.2. Pendidikan Formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat Lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Integritas (ING)
- Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN

- 67 -

1. NAMA JABATAN : Pembuat Daftar Gaji Tk. II ( Pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan urusan pembuatan daftar dan pembayaran gaji dan TKPKN
serta kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terwujudnya penyelenggaraan pembayaran gaji dan TKPKN serta
kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai lingkup Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.1.1. Melakukan pencetakan daftar gaji pegawai golongan I/II dan III/IV
secara terpisah per direktorat lingkup Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara setelah proses up date data selesai;
4.1.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.1.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar gaji yang salah;
4.1.4. Memeriksa kembali daftar gaji, mencetak rekapitulasi daftar gaji dan
menandatanganinya.

4.2. Melaksanakan pembuatan daftar TKPKN pegawai Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.2.1. Melakukan pencetakan daftar TKPKN Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.2.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar TKPKN yang salah;
4.2.4. Memeriksa kembali daftar TKPKN, mencetak rekapitulasi daftar TKPKN
dan menandatanganinya.
.
4.3. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang lembur pegawai Kantor
Pelayanan Perbendaharaan
4.3.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang lembur Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.3.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.3.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang lembur
yang salah;
4.3.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang lembur, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang lembur dan menandatanganinya.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 68 -

4.4. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang makan pegawai Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.4.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang makan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.4.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.4.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang makan
yang salah;
4.4.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang makan, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang makan dan menandatanganinya.

4.5. Melaksanakan pembuatan daftar pembayaran-pembayaran lainnya


(Kekurangan Gaji/TKPKN, Gaji/TKPKN Susulan, Uang Duka Wafat/Tewas,
Gaji Terusan, Persekot Gaji) untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
4.5.1. Melakukan pembuatan daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
4.5.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.5.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar pembayaran gaji dan
TKPKN lainnya yang salah;
4.5.4. Memeriksa kembali daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya,
membuat rekapitulasi pembayaran dan menandatanganinya.

4.6. Menjaga keamanan dan memelihara kehandalan sistem komputer dan


program aplikasi gaji dan TKPKN dalam pembuatan daftar gaji dan TKPKN
pegawai lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.6.1. Menjaga keamanan sistem komputer dalam pembuatan daftar gaji dan
TKPKN;
4.6.2. Menjaga keamanan program aplikasi gaji dan TKPKN KPPN;
4.6.3. Memelihara kehandalan sistem komputer dan aplikasi dalam
pembuatan daftar gaji dan TKPKN KPPN;

5. BAHAN KERJA :
5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum;
5.2. Rencana kerja tahun lalu dan tahun berjalan;
5.3. SK-SK mutasi kepegawaian;
5.4. SKPP Gaji/TKPKN;
5.5. SPK lembur, daftar hadir kerja lembur;
5.6. Rekapitulasi absen;
5.7. SPM/SP2D;
5.8. Konsep surat/nota dinas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 69 -

6. PERALATAN KERJA ;
6.1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 466/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. Per-66/PB/2006 tentang
mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN;
6.5. Brandkas;
6.6. Kalkulator dan alat tulis kantor;
6.7. Personal Computer (PC) dan printer.

7. HASIL KERJA :
7.1. Daftar gaji;
7.2. Daftar TKPKN;
7.3. Daftar perhitungan uang lembur;
7.4. Daftar perhitungan uang makan pegawai
7.5. Daftar pembayaran gaji/TKPKN lainnya.

8. WEWENANG ;
8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat;
8.2. Menandatangani daftar gaji;
8.3. Menandatangani daftar TKPKN;
8.4. Menandatangani daftar perhitungan uang lembur;
8.5. Menandatangani daftar perhitungan uang makan;
8.6. Menandatangani daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
8.7. Akses terhadap sistem komputer dan program aplikasi gaji dan TKPKN.

9. TANGGUNG JAWAB ;
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran daftar gaji;
9.3. Kebenaran daftar TKPKN
9.4. Kebenaran daftar perhitungan uang lembur;
9.5. Kebenaran daftar perhitungan uang makan;
9.6. Kebenaran daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
9.7. Keamanan dan kehandalan sistem komputer dan program aplikasi gaji dan
TKPKN.

10. DIMENSI JABATAN ;


Pencetakan daftar gaji dan TKPKN serta kesejahteraan pegawai lainnya untuk Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 70 -

11. HUBUNGAN KERJA ;


11.1. Kepala Subbagian Umum hal menerima tugas, pengarahan, mengajukan usul,
saran serta pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai KPPN terkait dengan kelengkapan data terhadap
perubahan/mutasi kepegawaian.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN ;

Peningkatan keakuratan data dan perhitungan dalam daftar-daftar pembayaran gaji


dan TKPKN serta kesejahteraan lainnya untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara memerlukan peningkatan dukungan sistem komputer dan
program aplikasi gaji dan TKPKN yang handal dan memadai.

13. RISIKO BAHAYA :


Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat Golongan : Pengatur Muda Tk.I (II/b) – Pengatur Tk.I (II/d)
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat Lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Integritas (ING)
- Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 71 -

1. NAMA JABATAN : Pembuat Daftar Gaji Tk. III ( Pada Subbagian Umum )

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan urusan pembuatan daftar dan pembayaran gaji dan TKPKN
serta kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terwujudnya penyelenggaraan pembayaran gaji dan TKPKN serta
kesejahteraan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai lingkup Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.1.1. Melakukan pencetakan daftar gaji pegawai golongan I/II dan III/IV
secara terpisah per direktorat lingkup Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara setelah proses up date data selesai;
4.1.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.1.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar gaji yang salah;
4.1.4. Memeriksa kembali daftar gaji, mencetak rekapitulasi daftar gaji dan
menandatanganinya.

4.2. Melaksanakan pembuatan daftar TKPKN pegawai Kantor Pelayanan


Perbendaharaan
4.2.1. Melakukan pencetakan daftar TKPKN Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.2.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.2.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar TKPKN yang salah;
4.2.4. Memeriksa kembali daftar TKPKN, mencetak rekapitulasi daftar TKPKN
dan menandatanganinya.
.
4.3. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang lembur pegawai Kantor
Pelayanan Perbendaharaan
4.3.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang lembur Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.3.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.3.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang lembur
yang salah;
4.3.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang lembur, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang lembur dan menandatanganinya.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 72 -

4.4. Melaksanakan pembuatan daftar perhitungan uang makan pegawai Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.4.1. Melakukan pembuatan daftar perhitungan uang makan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.4.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.4.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar perhitungan uang makan
yang salah;
4.4.4. Memeriksa kembali daftar perhitungan uang makan, mencetak
rekapitulasi perhitungan uang makan dan menandatanganinya.

4.5. Melaksanakan pembuatan daftar pembayaran-pembayaran lainnya


(Kekurangan Gaji/TKPKN, Gaji/TKPKN Susulan, Uang Duka Wafat/Tewas,
Gaji Terusan, Persekot Gaji) untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
4.5.1. Melakukan pembuatan daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
4.5.2. Meneliti hasil cetakan dan melakukan koreksi/menghitung ulang apabila
terdapat kesalahan;
4.5.3. Melakukan pencetakan ulang halaman daftar pembayaran gaji dan
TKPKN lainnya yang salah;
4.5.4. Memeriksa kembali daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya,
membuat rekapitulasi pembayaran dan menandatanganinya.

4.6. Menjaga keamanan dan memelihara kehandalan sistem komputer dan


program aplikasi gaji dan TKPKN dalam pembuatan daftar gaji dan TKPKN
pegawai lingkup Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
4.6.1. Menjaga keamanan sistem komputer dalam pembuatan daftar gaji dan
TKPKN;
4.6.2. Menjaga keamanan program aplikasi gaji dan TKPKN KPPN;
4.6.3. Memelihara kehandalan sistem komputer dan aplikasi dalam
pembuatan daftar gaji dan TKPKN KPPN;

5. BAHAN KERJA :
5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum;
5.2. Rencana kerja tahun lalu dan tahun berjalan;
5.3. SK-SK mutasi kepegawaian;
5.4. SKPP Gaji/TKPKN;
5.5. SPK lembur, daftar hadir kerja lembur;
5.6. Rekapitulasi absen;
5.7. SPM/SP2D;
5.8. Konsep surat/nota dinas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 73 -

6. PERALATAN KERJA ;
6.1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 466/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. Per-66/PB/2006 tentang
mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN;
6.5. Brandkas;
6.6. Kalkulator dan alat tulis kantor;
6.7. Personal Computer (PC) dan printer.

7. HASIL KERJA :
7.1. Daftar gaji;
7.2. Daftar TKPKN;
7.3. Daftar perhitungan uang lembur;
7.4. Daftar perhitungan uang makan pegawai
7.5. Daftar pembayaran gaji/TKPKN lainnya.

8. WEWENANG ;
8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat;
8.2. Menandatangani daftar gaji;
8.3. Menandatangani daftar TKPKN;
8.4. Menandatangani daftar perhitungan uang lembur;
8.5. Menandatangani daftar perhitungan uang makan;
8.6. Menandatangani daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
8.7. Akses terhadap sistem komputer dan program aplikasi gaji dan TKPKN.

9. TANGGUNG JAWAB ;
9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran daftar gaji;
9.3. Kebenaran daftar TKPKN
9.4. Kebenaran daftar perhitungan uang lembur;
9.5. Kebenaran daftar perhitungan uang makan;
9.6. Kebenaran daftar pembayaran gaji dan TKPKN lainnya;
9.7. Keamanan dan kehandalan sistem komputer dan program aplikasi gaji dan
TKPKN.

10. DIMENSI JABATAN ;


Pencetakan daftar gaji dan TKPKN serta kesejahteraan pegawai lainnya untuk Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 74 -

11. HUBUNGAN KERJA ;


11.1. Kepala Subbagian Umum hal menerima tugas, pengarahan, mengajukan usul,
saran serta pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai KPPN terkait dengan kelengkapan data terhadap
perubahan/mutasi kepegawaian.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN ;

Peningkatan keakuratan data dan perhitungan dalam daftar-daftar pembayaran gaji


dan TKPKN serta kesejahteraan lainnya untuk pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara memerlukan peningkatan dukungan sistem komputer dan
program aplikasi gaji dan TKPKN yang handal dan memadai.

13. RISIKO BAHAYA :


Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat Golongan : Pengatur Muda (II/a) – Pengatur I (II/c)
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat Lainnya : - Menguasai bidang tugasnya
- Integritas (ING)
- Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 75 -

1. NAMA JABATAN : Pengelola Arsip Tingkat I


(pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Mendukung terwujudnya tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara secara baik, lancar. effektif dan effisien.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pencatatan surat-surat yang akan didokumenkan

4.1.1. Menyortir surat-surat yang akan didokumentasikan dan


mengelompokkannya menurut jenis surat;
4.1.2. Mencatat surat tersebut ke dalam sarana pencatatan;
4.1.3. Memasukkan surat-surat tersebut ke dalam ordner;
4.1.4. Menyimpan surat-surat tersebut ke tempat yang telah disediakan.

4.2. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif milik Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.

4.2.1. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif Direktorat;


4.2.2. Melakukan serah terima arsip inaktif beserta daftar pertelaan;
4.2.3. Mencocokan/memverifikasi arsip yang diterima dengan daftar pertelaan;
4.2.4. Menyimpan arsip tersebut ke dalam kotak khusus untuk arsip;
4.2.5. Memberi klasifikasi dan kode pada kotak tersebut;
4.2.6. Menyimpan kotak tersebut pada rak penyimpanan arsip.

4.3. Melaksanakan penyusutan arsip agar dapat mencegah akumulasi atau


penumpukan berkas atau dokumen yang tidak diperlukan.

4.3.1. Mengumpulkan arsip-arsip inaktif berdasarkan jadwal retensi yang telah


ditetapkan;
4.3.2. Mengelompokkan arsip yang bernilai guna dan tidak bernilai guna.
4.3.3. Membuat daftar pertelaan sementara;
4.3.4. Melaporkan daftar pertelaan sementara kepada Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menata arsip inaktif yang bernilai guna untuk disimpan;
4.3.6. Menyampaikan usulan penghapusan arsip yang telah melewati batas waktu
retensi kepada Kepala Subbagian Umum.

4.4. Mengamankan dan memelihara arsip agar dapat memenuhi kebutuhan


informasi pemakai.
4.4.1. Menjaga agar ruang arsip tidak lembab dan cukup cahaya;
4.4.2. Melakukan penyemprotan terhadap ruangan penyimpanan arsip untuk
mencegah rayap dan kutu;
4.4.3. Membuat fotokopi/digitalisasi berkas arsip yang rusak jika perlu;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 76 -

4.5. Melayani peminjaman arsip dari pemakai untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan.

4.5.1. Menerima bon peminjaman arsip dalam rangkap 3 (tiga) dari pemakai arsip;
4.5.2. Mengambil surat yang diminta dari tempat penyimpanan berdasarkan
klasifikasinya;
4.5.3. Menyerahkan arsip yang diminta kepada pemakai beserta bon peminjaman
(lembar III);
4.5.4. Mencatat dan menyimpan bon peminjaman ke dalam file berkas arsip yang
asli (lembar I) dan menyerahkan lembar II kepada Kepala Subbagian Umum;
4.5.5. Memantau pengembalian arsip dari pemakai;
4.5.6. Mencatat dan memberi tanda pada lembar I bahwa arsip telah dikembalikan;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Kearsipan beserta peraturan
pelaksanaannya;
6.12. Buku Pedoman Tata Persuratan Dinas Departemen Keuangan.

7. HASIL KERJA :

7.1. Usulan pemusnahan arsip;


7.2. Nota peminjaman arsip;
7.3. Data pertelaan arsip;
7.4. Penataan berkas dan penyusutan arsip yang telah memenuhi jadwal retensi arsip.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Meminta kembali arsip atau dokumen yang dipinjamkan;
8.3. Menjaga kerahasiaan dokumen atau arsip yang bersifat rahasia;
8.4. Menolak meminjamkan arsip yang tidak melalui prosedur yang berlaku;
8.5. Memelihara dan menjaga keamanan arsip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 77 -

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;


9.2. Ketertiban dan kerapian arsip;
9.3. Kerahasiaan dokumen atau arsip;
9.4. Pemeliharaan dan keamanan arsip.

10. DIMENSI JABATAN :

Dimensi non finansial :

Sejumlah surat/berkas/dokumen arsip dan surat permintaan peminjaman arsip untuk


keperluan dinas KPPN.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, pengarahan dan
mengajukan saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pelaksana KPPN dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Besarnya volume surat/dokumen arsip yang dikelola, memerlukan tempat/gudang yang


memadai serta pengelolaan arsip secara baik dan tertib, sehingga sewaktu-waktu arsip
akan digunakan dapat disiapkan dengan cepat dan lengkap.

13. RISIKO BAHAYA : Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur (IIc) – Penata Muda (III/a)


14.2. Pendidikan formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : a. Memahami pedoman pengelolaan arsip,
b. Standar Kompetensi :
- Kerjasama (TW)
- Peduli terhadap keteraturan (CO)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 78 -
1. NAMA JABATAN : Pengelola Arsip Tingkat II
(pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Mendukung terwujudnya tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara secara baik, lancar. effektif dan effisien.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pencatatan surat-surat yang akan didokumenkan

4.1.1. Menyortir surat-surat yang akan didokumentasikan dan


mengelompokkannya menurut jenis surat;
4.1.2. Mencatat surat tersebut ke dalam sarana pencatatan;
4.1.3. Memasukkan surat-surat tersebut ke dalam ordner;
4.1.4. Menyimpan surat-surat tersebut ke tempat yang telah disediakan.

4.2. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif milik Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.

4.2.1. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif Direktorat;


4.2.2. Melakukan serah terima arsip inaktif beserta daftar pertelaan;
4.2.3. Mencocokan/memverifikasi arsip yang diterima dengan daftar pertelaan;
4.2.4. Menyimpan arsip tersebut ke dalam kotak khusus untuk arsip;
4.2.5. Memberi klasifikasi dan kode pada kotak tersebut;
4.2.6. Menyimpan kotak tersebut pada rak penyimpanan arsip.

4.3. Melaksanakan penyusutan arsip agar dapat mencegah akumulasi atau


penumpukan berkas atau dokumen yang tidak diperlukan.

4.3.1. Mengumpulkan arsip-arsip inaktif berdasarkan jadwal retensi yang telah


ditetapkan;
4.3.2. Mengelompokkan arsip yang bernilai guna dan tidak bernilai guna.
4.3.3. Membuat daftar pertelaan sementara;
4.3.4. Melaporkan daftar pertelaan sementara kepada Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menata arsip inaktif yang bernilai guna untuk disimpan;
4.3.6. Menyampaikan usulan penghapusan arsip yang telah melewati batas waktu
retensi kepada Kepala Subbagian Umum.

4.4. Mengamankan dan memelihara arsip agar dapat memenuhi kebutuhan


informasi pemakai.
4.4.1. Menjaga agar ruang arsip tidak lembab dan cukup cahaya;
4.4.2. Melakukan penyemprotan terhadap ruangan penyimpanan arsip untuk
mencegah rayap dan kutu;
4.4.3. Membuat fotokopi/digitalisasi berkas arsip yang rusak jika perlu;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 79 -
4.5. Melayani peminjaman arsip dari pemakai untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan.

4.5.1. Menerima bon peminjaman arsip dalam rangkap 3 (tiga) dari pemakai arsip;
4.5.2. Mengambil surat yang diminta dari tempat penyimpanan berdasarkan
klasifikasinya;
4.5.3. Menyerahkan arsip yang diminta kepada pemakai beserta bon peminjaman
(lembar III);
4.5.4. Mencatat dan menyimpan bon peminjaman ke dalam file berkas arsip yang
asli (lembar I) dan menyerahkan lembar II kepada Kepala Subbagian Umum;
4.5.5. Memantau pengembalian arsip dari pemakai;
4.5.6. Mencatat dan memberi tanda pada lembar I bahwa arsip telah dikembalikan;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Kearsipan beserta peraturan
pelaksanaannya;
6.12. Buku Pedoman Tata Persuratan Dinas Departemen Keuangan.

7. HASIL KERJA :

7.1. Usulan pemusnahan arsip;


7.2. Nota peminjaman arsip;
7.3. Data pertelaan arsip;
7.4. Penataan berkas dan penyusutan arsip yang telah memenuhi jadwal retensi arsip.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Meminta kembali arsip atau dokumen yang dipinjamkan;
8.3. Menjaga kerahasiaan dokumen atau arsip yang bersifat rahasia;
8.4. Menolak meminjamkan arsip yang tidak melalui prosedur yang berlaku;
8.5. Memelihara dan menjaga keamanan arsip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 80 -
9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;


9.2. Ketertiban dan kerapian arsip;
9.3. Kerahasiaan dokumen atau arsip;
9.4. Pemeliharaan dan keamanan arsip.

10. DIMENSI JABATAN :

Dimensi non finansial :

Sejumlah surat/berkas/dokumen arsip dan surat permintaan peminjaman arsip untuk


keperluan dinas KPPN.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, pengarahan dan
mengajukan saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pelaksana KPPN dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Besarnya volume surat/dokumen arsip yang dikelola, memerlukan tempat/gudang yang


memadai serta pengelolaan arsip secara baik dan tertib, sehingga sewaktu-waktu arsip
akan digunakan dapat disiapkan dengan cepat dan lengkap.

13. RISIKO BAHAYA : Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda Tk.I (II/b) – Pengatur Tk.I (II/d)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/ DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : a. Memahami pedoman pengelolaan arsip,
b. Standar Kompetensi :
- Kerjasama (TW)
- Peduli terhadap keteraturan (CO)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 81 -

1. NAMA JABATAN : Pengelola Arsip Tingkat III


(pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Membantu urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Mendukung terwujudnya tata usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara secara baik, lancar. effektif dan effisien.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melaksanakan pencatatan surat-surat yang akan didokumenkan

4.1.1. Menyortir surat-surat yang akan didokumentasikan dan


mengelompokkannya menurut jenis surat;
4.1.2. Mencatat surat tersebut ke dalam sarana pencatatan;
4.1.3. Memasukkan surat-surat tersebut ke dalam ordner;
4.1.4. Menyimpan surat-surat tersebut ke tempat yang telah disediakan.

4.2. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif milik Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara.

4.2.1. Melaksanakan penyimpanan pemindahan arsip inaktif Direktorat;


4.2.2. Melakukan serah terima arsip inaktif beserta daftar pertelaan;
4.2.3. Mencocokan/memverifikasi arsip yang diterima dengan daftar pertelaan;
4.2.4. Menyimpan arsip tersebut ke dalam kotak khusus untuk arsip;
4.2.5. Memberi klasifikasi dan kode pada kotak tersebut;
4.2.6. Menyimpan kotak tersebut pada rak penyimpanan arsip.

4.3. Melaksanakan penyusutan arsip agar dapat mencegah akumulasi atau


penumpukan berkas atau dokumen yang tidak diperlukan.

4.3.1. Mengumpulkan arsip-arsip inaktif berdasarkan jadwal retensi yang telah


ditetapkan;
4.3.2. Mengelompokkan arsip yang bernilai guna dan tidak bernilai guna.
4.3.3. Membuat daftar pertelaan sementara;
4.3.4. Melaporkan daftar pertelaan sementara kepada Kepala Subbagian Umum;
4.3.5. Menata arsip inaktif yang bernilai guna untuk disimpan;
4.3.6. Menyampaikan usulan penghapusan arsip yang telah melewati batas waktu
retensi kepada Kepala Subbagian Umum.

4.4. Mengamankan dan memelihara arsip agar dapat memenuhi kebutuhan


informasi pemakai.
4.4.1. Menjaga agar ruang arsip tidak lembab dan cukup cahaya;
4.4.2. Melakukan penyemprotan terhadap ruangan penyimpanan arsip untuk
mencegah rayap dan kutu;
4.4.3. Membuat fotokopi/digitalisasi berkas arsip yang rusak jika perlu;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 82 -

4.5. Melayani peminjaman arsip dari pemakai untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan.

4.5.1. Menerima bon peminjaman arsip dalam rangkap 3 (tiga) dari pemakai arsip;
4.5.2. Mengambil surat yang diminta dari tempat penyimpanan berdasarkan
klasifikasinya;
4.5.3. Menyerahkan arsip yang diminta kepada pemakai beserta bon peminjaman
(lembar III);
4.5.4. Mencatat dan menyimpan bon peminjaman ke dalam file berkas arsip yang
asli (lembar I) dan menyerahkan lembar II kepada Kepala Subbagian Umum;
4.5.5. Memantau pengembalian arsip dari pemakai;
4.5.6. Mencatat dan memberi tanda pada lembar I bahwa arsip telah dikembalikan;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Pengarahan dan disposisi dari Kepala Subbagian Umum

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 stdtd. Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Kearsipan beserta peraturan
pelaksanaannya;
6.12. Buku Pedoman Tata Persuratan Dinas Departemen Keuangan.

7. HASIL KERJA :

7.1. Usulan pemusnahan arsip;


7.2. Nota peminjaman arsip;
7.3. Data pertelaan arsip;
7.4. Penataan berkas dan penyusutan arsip yang telah memenuhi jadwal retensi arsip.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Meminta kembali arsip atau dokumen yang dipinjamkan;
8.3. Menjaga kerahasiaan dokumen atau arsip yang bersifat rahasia;
8.4. Menolak meminjamkan arsip yang tidak melalui prosedur yang berlaku;
8.5. Memelihara dan menjaga keamanan arsip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 83 -

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran dan pendapat yang diajukan;


9.2. Ketertiban dan kerapian arsip;
9.3. Kerahasiaan dokumen atau arsip;
9.4. Pemeliharaan dan keamanan arsip.

10. DIMENSI JABATAN :

Dimensi non finansial :

Sejumlah surat/berkas/dokumen arsip dan surat permintaan peminjaman arsip untuk


keperluan dinas KPPN.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, pengarahan dan
mengajukan saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Para pelaksana KPPN dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Besarnya volume surat/dokumen arsip yang dikelola, memerlukan tempat/gudang yang


memadai serta pengelolaan arsip secara baik dan tertib, sehingga sewaktu-waktu arsip
akan digunakan dapat disiapkan dengan cepat dan lengkap.

13. RISIKO BAHAYA : Tidak ada

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a) – Pengatur (II/c)


14.2. Pendidikan formal : SLTA/ DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : a. Memahami pedoman pengelolaan arsip,
b. Standar Kompetensi :
- Kerjasama (TW)
- Peduli terhadap keteraturan (CO)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 84 -

1. NAMA JABATAN : Pengemudi Tk.I (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Mengemudikan dan menjaga kondisi serta perlengkapan kendaraan dinas pimpinan dan
operasional untuk menunjang kelancaran tugas kedinasan.

3. TUJUAN JABATAN :

Terciptanya kelancaran mobilitas pimpinan dan operasional kantor.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan operasional untuk menunjang


kelancaran pelaksanaan tugas.

4.1.1. Menjemput pegawai dan atau pejabat yang akan berangkat ke instansi lain
dalam rangka dinas serta mengantar kembali ke kantor sesuai perintah
atasan;
4.1.2. Mengembalikan kunci mobil kepada Kepala Subbagian Umum atau
pemegang kendaraan.

4.2. Memelihara kendaraan secara berkala agar dalam keadaan baik dan siap pakai.

4.2.1. Mengecek kondisi mesin dengan memeriksa bagian-bagiannya uantuk


mengetahui kerusakan yang timbul;
4.2.2. Mendata jumlah suku cadang serta alat perlengkapan lainnya yang rusak
yang memerlukan penggantian;
4.2.3. Membuat konsep Surat Perintah Service kendaraan sesuai dengan
kebutuhan service;
4.2.4. Menyampaikan konsep Surat Perintah Service kepada Kepala Subbagian
Umum untuk ditandatangani;
4.2.5. Membawa kendaraan ke bengkel sesuai Surat Perintah Service
4.2.6. Melaporkan pelaksanaan service kendaraan kepada Kepala Subbagian
Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Surat Perintah Service/perbaikan kendaraan;


5.2. Surat Ijin Mengemudi;
5.3. STNK;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Kendaraan dinas;


6.2. Surat-surat kelengkapan kendaraan;
6.3. Alat-alat perlengkapan kendaraan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 85 -

7. HASIL KERJA :

7.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan atau operasional;


7.2. Kondisi dan kebersihan kendaraan;
7.3. Laporan tentang kerusakan yang timbul untuk dilakukan perbaikan dan
penggantian suku cadang.

8. WEWENANG :

8.1. Meminta kunci mobil untuk pelaksanaan antar jemput;


8.2. Meminta BBM yang diperlukan untuk kegiatan antar jemput;
8.3. Mengajukan perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang;
8.4. Menjaga kondisi dan kebersihan kendaraan.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kunci Mobil yang diminta untuk pelaksanaan antar jemput;


9.2. Kebenaran jatah bensin yang diminta untuk kegiatan keperluan antar jemput;
9.3. Usul perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang yang diajukan;
9.4. Kondisi dan Kebersihan kendaraan.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi operasionalisasi mobil dinas.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Bagian Umum dalam hal permintaan perbaikan dan service kendaraan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN :

Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus mempu mengemudikan kendaraan


disiplin waktu, serta menguasai pengetahuan tentang mesin kendaraan.

13. RISIKO BAHAYA:

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda Tk.I (II/b) – Pengatur Tk.I (II/d)


14.2. Pendidikan formal : SLTP/ SLTA
14.3. Diklat/Kursus : Montir dan mengemudi mobil
14.4. Syarat lainnya : - Memiliki Surat Ijin Mengemudi sesuai jenis kendaraan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 86 -

1. NAMA JABATAN : Pengemudi Tk.II (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Mengemudikan dan menjaga kondisi serta perlengkapan kendaraan dinas pimpinan dan
operasional untuk menunjang kelancaran tugas kedinasan.

3. TUJUAN JABATAN :

Terciptanya kelancaran mobilitas pimpinan dan operasional kantor.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan operasional untuk menunjang


kelancaran pelaksanaan tugas.

4.1.1. Menjemput pegawai dan atau pejabat yang akan berangkat ke instansi lain
dalam rangka dinas serta mengantar kembali ke kantor sesuai perintah
atasan;
4.1.2. Mengembalikan kunci mobil kepada Kepala Subbagian Umum atau
pemegang kendaraan.

4.2. Memelihara kendaraan secara berkala agar dalam keadaan baik dan siap pakai.

4.2.1. Mengecek kondisi mesin dengan memeriksa bagian-bagiannya uantuk


mengetahui kerusakan yang timbul;
4.2.2. Mendata jumlah suku cadang serta alat perlengkapan lainnya yang rusak
yang memerlukan penggantian;
4.2.3. Membuat konsep Surat Perintah Service kendaraan sesuai dengan
kebutuhan service;
4.2.4. Menyampaikan konsep Surat Perintah Service kepada Kepala Subbagian
Umum untuk ditandatangani;
4.2.5. Membawa kendaraan ke bengkel sesuai Surat Perintah Service
4.2.6. Melaporkan pelaksanaan service kendaraan kepada Kepala Subbagian
Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Surat Perintah Service/perbaikan kendaraan;


5.2. Surat Ijin Mengemudi;
5.3. STNK;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Kendaraan dinas;


6.2. Surat-surat kelengkapan kendaraan;
6.3. Alat-alat perlengkapan kendaraan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 87 -

7. HASIL KERJA :

7.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan atau operasional;


7.2. Kondisi dan kebersihan kendaraan;
7.3. Laporan tentang kerusakan yang timbul untuk dilakukan perbaikan dan
penggantian suku cadang.

8. WEWENANG :

8.1. Meminta kunci mobil untuk pelaksanaan antar jemput;


8.2. Meminta BBM yang diperlukan untuk kegiatan antar jemput;
8.3. Mengajukan perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang;
8.4. Menjaga kondisi dan kebersihan kendaraan.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kunci Mobil yang diminta untuk pelaksanaan antar jemput;


9.2. Kebenaran jatah bensin yang diminta untuk kegiatan keperluan antar jemput;
9.3. Usul perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang yang diajukan;
9.4. Kondisi dan Kebersihan kendaraan.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi operasionalisasi mobil dinas.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Bagian Umum dalam hal permintaan perbaikan dan service kendaraan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN :

Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus mempu mengemudikan kendaraan


disiplin waktu, serta menguasai pengetahuan tentang mesin kendaraan.

13. RISIKO BAHAYA:

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Pengatur Muda (II/a) – Pengatur (II/c)


14.2. Pendidikan formal : SLTP/ SLTA
14.3. Diklat/Kursus : Montir dan mengemudi mobil
14.4. Syarat lainnya : - Memiliki Surat Ijin Mengemudi sesuai jenis kendaraan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 88 -

1. NAMA JABATAN : Pengemudi Tk.III (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Mengemudikan dan menjaga kondisi serta perlengkapan kendaraan dinas pimpinan dan
operasional untuk menunjang kelancaran tugas kedinasan.

3. TUJUAN JABATAN :

Terciptanya kelancaran mobilitas pimpinan dan operasional kantor.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan operasional untuk menunjang


kelancaran pelaksanaan tugas.

4.1.1. Menjemput pegawai dan atau pejabat yang akan berangkat ke instansi lain
dalam rangka dinas serta mengantar kembali ke kantor sesuai perintah
atasan;
4.1.2. Mengembalikan kunci mobil kepada Kepala Subbagian Umum atau
pemegang kendaraan.

4.2. Memelihara kendaraan secara berkala agar dalam keadaan baik dan siap pakai.

4.2.1. Mengecek kondisi mesin dengan memeriksa bagian-bagiannya uantuk


mengetahui kerusakan yang timbul;
4.2.2. Mendata jumlah suku cadang serta alat perlengkapan lainnya yang rusak
yang memerlukan penggantian;
4.2.3. Membuat konsep Surat Perintah Service kendaraan sesuai dengan
kebutuhan service;
4.2.4. Menyampaikan konsep Surat Perintah Service kepada Kepala Subbagian
Umum untuk ditandatangani;
4.2.5. Membawa kendaraan ke bengkel sesuai Surat Perintah Service
4.2.6. Melaporkan pelaksanaan service kendaraan kepada Kepala Subbagian
Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Surat Perintah Service/perbaikan kendaraan;


5.2. Surat Ijin Mengemudi;
5.3. STNK;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Kendaraan dinas;


6.2. Surat-surat kelengkapan kendaraan;
6.3. Alat-alat perlengkapan kendaraan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 89 -

7. HASIL KERJA :

7.1. Mengemudikan kendaraan dinas pimpinan dan atau operasional;


7.2. Kondisi dan kebersihan kendaraan;
7.3. Laporan tentang kerusakan yang timbul untuk dilakukan perbaikan dan
penggantian suku cadang.

8. WEWENANG :

8.1. Meminta kunci mobil untuk pelaksanaan antar jemput;


8.2. Meminta BBM yang diperlukan untuk kegiatan antar jemput;
8.3. Mengajukan perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang;
8.4. Menjaga kondisi dan kebersihan kendaraan.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kunci Mobil yang diminta untuk pelaksanaan antar jemput;


9.2. Kebenaran jatah bensin yang diminta untuk kegiatan keperluan antar jemput;
9.3. Usul perbaikan kendaraan dan penggantian suku cadang yang diajukan;
9.4. Kondisi dan Kebersihan kendaraan.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi operasionalisasi mobil dinas.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Bagian Umum dalam hal permintaan perbaikan dan service kendaraan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN :

Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus mempu mengemudikan kendaraan


disiplin waktu, serta menguasai pengetahuan tentang mesin kendaraan.

13. RISIKO BAHAYA:

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Juru Tk.I (I/d) – Pengatur Muda Tk.I (II/b)


14.2. Pendidikan formal : SLTP/ SLTA
14.3. Diklat/Kursus : Montir dan mengemudi mobil
14.4. Syarat lainnya : - Memiliki Surat Ijin Mengemudi sesuai jenis kendaraan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 90 -

1. NAMA JABATAN : Penatausaha Tk.I (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melaksanakan urusan tata usaha Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terlaksananya urusan tata usaha secara efektif dan efisien dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membantu melaksanakan penatausahaan pelaksanan pembiayaan untuk


keperluan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara..
4.1.1. Meneliti dan melakukan pencatatan data DIPA ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran;
4.1.2. Menyampaikan hasil pencatatan data DIPA ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran kepada Kepala Subbag Umum;
4.1.3. Membuat konsep SPM yang berhubungan dengan pembiayaan kegiatan
kantor;
4.1.4. Menyampaikan konsep SPM tersebut kepada Kepala Subbagian Umum
untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.1.5. Menyampaikan SPM tersebut kepada petugas loket penerimaan SPM untuk
diteruskan kepada Seksi Perbendaharaan;
4.1.6. Menyiapkan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu lainnya untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pembiayaan
kegiatan kantor;
4.1.7. Melakukan pencatatan penerimaan SPM ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran per MAK;
4.1.8. Menyampaikan hasil pencatatan kepada Kepala Subbag Umum;
4.1.9. Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran ke dalam Buku
Pembantu yang terkait dan Buku Kas Umum;
4.1.10. Menyampaikan hasil pencatatan penerimaan dan pengeluaran ke dalam
Buku Pembantu yang terkait dan Buku Kas Umum kepada Kepala Subbag
Umum.

4.2. Membantu melaksanakan penerimaan SPM.


4.2.1. Menerima SPM dan meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPM yang
diterima dari satuan kerja/ instansi yang bersangkutan;
4.2.2. Melampirkan daftar yang berisikan kelengkapan dokumen SPM yang
diterima;
4.2.3. Membubuhkan stempel tanda terima pada lembar SPM serta diisi tanggal,
jam dan diparaf;
4.2.4. Mengagendakan SPM yang telah diterima tersebut ke dalam buku agenda
penerimaan;
4.2.5. Melampirkan routing slip pada SPM tersebut;
4.2.6. Melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Kepala Subbagian Umum.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 91 -

4.3. Membantu melaksanakan pembuatan dan penyiapan DPP-SPM.


4.3.1. Membuat/ menyiapkan DPP-SPM;
4.3.2. Mengisi DPP-SPM tersebut dengan tanggal dan jam penerimaan SPM per
jenis pengeluaran (belanja pegawai dan belanja non pegawai yang terdiri
dari belanja barang, belanja modal, belanja bunga utang, belanja subsidi,
belanja hibah dan belanja bantuan sosial);
4.3.3. Menghimpun semua SPM yang telah dicatat dalam DPP-SPM tersebut
untuk dilampirkan pada DPP-SPM bersangkutan;
4.3.4. Menyampaikan DPP-SPM kepada Kepala Seksi Perbendaharaan dan
Kepala Subbagian Umum serta tembusannya kepada Kepala Kantor
sebagai monitoring;

4.4. Melaksanakan pembuatan laporan penerimaan SPM dan penerbitan SP2D.


4.4.1. Membuat laporan penerimaan SPM per jenis pengeluaran (belanja pegawai
dan belanja non pegawai) setiap hari;
4.4.2. Menyampaikan laporan penerimaan SPM per jenis pengeluaran (belanja
pegawai dan belanja non pegawai) setiap hari kepada Kepala Subbagian
Umum;
4.4.3. Membuat rekapitulasi laporan penerimaan SPM setiap hari;
4.4.4. Menyampaikan rekapitulasi laporan penerimaan SPM setiap hari kepada
Kepala Subbagian Umum
4.4.5. Membuat rekapitulasi penerbitan SP2D setiap hari;
4.4.6. Menyampaikan rekapitulasi penerbitan SP2D setiap hari kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.5. Membantu membuat laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, surat


pertanggungjawaban perbendaharaan dan bendahara umum, serta dokumen
lainnya.
4.5.1. Membuat laporan penerimaan SPM dan penerbitan SP2D setiap hari
kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.5.2. Memberitahukan kepada Kepala Subbagian Umum apabila terdapat
dokumen yang secara rutin harus dikirim setiap hari, mingguan ataupun
bulanan tetapi belum diterima;
4.5.3. Membuat laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, surat
pertanggungjawaban perbendaharaan dan bendahara umum, serta
dokumen lainnya setiap hari kepada Kepala Subbagian Umum.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Rencana kerja Subbagian Umum tahun lalu dan tahun berjalan
5.2. Surat yang telah di disposisi atasan;
5.3. DIPA tahun lalu dan tahun berjalan;
5.4. SPM/SP2D Belanja Pegawai dan SP2D Non Belanja Pegawai;
5.5. Buku Pembantu Kas;
5.6. Routing Slip;
5.7. DPP-SPM;
5.8. Konsep/ Net SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 92 -

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10.Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11.Buku agenda surat masuk;
6.12.Kendali surat keluar dan lembur pengiriman surat;
6.13.Filling cabinet, folder, map, bak surat, dan kotak arsip;

7. HASIL KERJA :
7.1. konsep/net SPM;
7.2. Daftar kelengkapan dokumen SPM;
7.3. DPP-SPM;
7.4. Konsep laporan penerimaan SPM;
7.5. Konsep rekapitulasi penerbitan SP2D.
7.6. Net surat pengantar dokumen;
7.7. Laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, dokumen lainnya, dan surat
pertanggungjawaban.
7.8. Net SP2D dan Daftar Penguji SP2D;
7.9. Laporan pengawasan penerbitan SP2D;
7.10.Disket harian penerbitan SP2D.

8. WEWENANG :
8.1. Meminta saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Mengajukan permintaan bahan peralatan untuk kelancaran tugas;
8.3. Melarang pihak yang tidak berkepentingan untuk mengetahui isi surat dan dokumen;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran dan kelancaran pengurusan surat masuk dan surat keluar;
9.2. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.3. Saran dan pendapat yang diajukan;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh urusan pembiayaan kantor;
10.2. Meliputi seluruh urusan penanganan SPM yang diterima KPPN;
10.3. Seluruh kegiatan penanganan pencetakan konsep/ net SP2D.
10.4. Meliputi seluruh penanganan dan pengurusan surat dan dokumen masuk dan
keluar.
10.5. Meliputi seluruh SP2D dan dokumen kelengkapannya yang akan dikirim ke satuan
kerja/ instansi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 93 -

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal memberi pelayanan di bidang tata usaha.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


12.1. Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus menguasai peraturan
dibidang perbendaharaan serta perencanaan keuangan serta pengelolaan kas
dalam rangka pembiayaan kantor.
12.2. Pemangku jabatan harus menguasai bidang administrasi persuratan dan kearsipan.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : Juru Tk.I (I/d) - Pengatur Muda Tk.I (II/b)
14.2. Pendidikan formal : SLTP
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya :-
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 94 -

1. NAMA JABATAN : Penatausaha Tk.II (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melaksanakan urusan tata usaha Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

3. TUJUAN JABATAN:

Mendukung terlaksananya urusan tata usaha secara efektif dan efisien dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membantu melaksanakan penatausahaan pelaksanan pembiayaan untuk


keperluan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara..
4.1.1. Meneliti dan melakukan pencatatan data DIPA ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran;
4.1.2. Menyampaikan hasil pencatatan data DIPA ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran kepada Kepala Subbag Umum;
4.1.3. Membuat konsep SPM yang berhubungan dengan pembiayaan kegiatan
kantor;
4.1.4. Menyampaikan konsep SPM tersebut kepada Kepala Subbagian Umum
untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.1.5. Menyampaikan SPM tersebut kepada petugas loket penerimaan SPM untuk
diteruskan kepada Seksi Perbendaharaan;
4.1.6. Menyiapkan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu lainnya untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pembiayaan
kegiatan kantor;
4.1.7. Melakukan pencatatan penerimaan SPM ke dalam Kartu Pengawasan
Kredit Anggaran per MAK;
4.1.8. Menyampaikan hasil pencatatan kepada Kepala Subbag Umum;
4.1.9. Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran ke dalam Buku
Pembantu yang terkait dan Buku Kas Umum;
4.1.10. Menyampaikan hasil pencatatan penerimaan dan pengeluaran ke dalam
Buku Pembantu yang terkait dan Buku Kas Umum kepada Kepala Subbag
Umum.

4.2. Membantu melaksanakan penerimaan SPM.


4.2.1. Menerima SPM dan meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPM yang
diterima dari satuan kerja/ instansi yang bersangkutan;
4.2.2. Melampirkan daftar yang berisikan kelengkapan dokumen SPM yang
diterima;
4.2.3. Membubuhkan stempel tanda terima pada lembar SPM serta diisi tanggal,
jam dan diparaf;
4.2.4. Mengagendakan SPM yang telah diterima tersebut ke dalam buku agenda
penerimaan;
4.2.5. Melampirkan routing slip pada SPM tersebut;
4.2.6. Melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Kepala Subbagian Umum.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 95 -

4.3. Membantu melaksanakan pembuatan dan penyiapan DPP-SPM.


4.3.1. Membuat/ menyiapkan DPP-SPM;
4.3.2. Mengisi DPP-SPM tersebut dengan tanggal dan jam penerimaan SPM per
jenis pengeluaran (belanja pegawai dan belanja non pegawai yang terdiri
dari belanja barang, belanja modal, belanja bunga utang, belanja subsidi,
belanja hibah dan belanja bantuan sosial);
4.3.3. Menghimpun semua SPM yang telah dicatat dalam DPP-SPM tersebut
untuk dilampirkan pada DPP-SPM bersangkutan;
4.3.4. Menyampaikan DPP-SPM kepada Kepala Seksi Perbendaharaan dan
Kepala Subbagian Umum serta tembusannya kepada Kepala Kantor
sebagai monitoring;

4.4. Melaksanakan pembuatan laporan penerimaan SPM dan penerbitan SP2D.


4.4.1. Membuat laporan penerimaan SPM per jenis pengeluaran (belanja pegawai
dan belanja non pegawai) setiap hari;
4.4.2. Menyampaikan laporan penerimaan SPM per jenis pengeluaran (belanja
pegawai dan belanja non pegawai) setiap hari kepada Kepala Subbagian
Umum;
4.4.3. Membuat rekapitulasi laporan penerimaan SPM setiap hari;
4.4.4. Menyampaikan rekapitulasi laporan penerimaan SPM setiap hari kepada
Kepala Subbagian Umum
4.4.5. Membuat rekapitulasi penerbitan SP2D setiap hari;
4.4.6. Menyampaikan rekapitulasi penerbitan SP2D setiap hari kepada Kepala
Subbagian Umum.

4.5. Melaksanakan pencetakan net SP2D.


4.5.1. Menerima konsep SP2D dari Seksi Perbendaharaan;
4.5.2. Meneliti dan menghubungi Seksi Perbendaharaan apabila terjadi keragu-
raguan atau kesalahan dalam pemberian nomor dan kode kantor bayar;
4.5.3. Mencetak net SP2D berdasarkan konsep SP2D yang diterima dari Seksi
Perbendaharaan;
4.5.4. Membubuhkan paraf dan jam pada kolom routing slip setelah pencetakan
dilakukan;
4.5.5. Menyampaikan konsep dan net SP2D yang telah selesai dicetak kepada
Seksi Perbendaharaan;
4.5.6. Melaporkan hasil pelaksanaanya kepada Kepala Subbagian Umum.

4.6. Melaksanakan pembuatan Daftar Penguji SP2D.


4.6.1. Melakukan pencetakan Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
memperhatikan nomor dan kode kantor bayar;
4.6.2. Menyampaikan hasil pencetak Daftar Penguji khusus gaji bulanan dengan
kepada Kepala Subbagian Umum;
4.6.3. Mencetak Daftar Penguji SP2D harian dengan memperhatikan nomor dan
kode kantor bayar;
4.6.4. Menyampaikan Daftar Penguji SP2D harian kepada Kepala Subbagian
Umum;
4.6.5. Membuat rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D dan membandingkan
dengan data komputer;
4.6.6. Menyampaikan rekapitulasi harian Daftar Penguji SP2D kepada Kepala
Subbagian Umum.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 96 -

4.7. Membantu membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang


akan dikirimkan.
4.7.1. Membuat konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang akan
dikirimkan;
4.7.2. Menyampaikan konsep/net surat penegasan/pengantar dokumen yang
akan dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum;
4.7.3. Menyatukan surat penegasan/pengantar tersebut pada dokumen yang akan
dikirimkan;
4.7.4. Menyampaikan hasil penyatuan surat penegasan/pengantar tersebut pada
dokumen yang akan dikirimkan kepada Kepala Subbagian Umum.

4.8. Membantu membuat laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, surat


pertanggungjawaban perbendaharaan dan bendahara umum, serta dokumen
lainnya.
4.8.1. Membuat laporan penerimaan SPM dan penerbitan SP2D setiap hari
kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.8.2. Memberitahukan kepada Kepala Subbagian Umum apabila terdapat
dokumen yang secara rutin harus dikirim setiap hari, mingguan ataupun
bulanan tetapi belum diterima;
4.8.3. Membuat laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, surat
pertanggungjawaban perbendaharaan dan bendahara umum, serta
dokumen lainnya setiap hari kepada Kepala Subbagian Umum..

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Rencana kerja Subbagian Umum tahun lalu dan tahun berjalan
5.2. Surat yang telah di disposisi atasan;
5.3. DIPA tahun lalu dan tahun berjalan;
5.4. SPM/SP2D Belanja Pegawai dan SP2D Non Belanja Pegawai;
5.5. Buku Pembantu Kas;
5.6. Routing Slip;
5.7. DPP-SPM;
5.8. Konsep/ Net SP2D

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10.Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11.Buku agenda surat masuk;
6.12.Kendali surat keluar dan lembur pengiriman surat;
6.13.Filling cabinet, folder, map, bak surat, dan kotak arsip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 97 -

7. HASIL KERJA :
7.1. konsep/net SPM;
7.2. Daftar kelengkapan dokumen SPM;
7.3. DPP-SPM;
7.4. Konsep laporan penerimaan SPM;
7.5. Konsep rekapitulasi penerbitan SP2D.
7.6. Net surat pengantar dokumen;
7.7. Laporan penyerahan/pengiriman lembar SP2D, dokumen lainnya, dan surat
pertanggungjawaban.
7.8. Net SP2D dan Daftar Penguji SP2D;
7.9. Laporan pengawasan penerbitan SP2D;
7.10.Disket harian penerbitan SP2D.

8. WEWENANG :
8.1. Meminta saran dan pendapat kepada Kepala Subbagian Umum;
8.2. Mengajukan permintaan bahan peralatan untuk kelancaran tugas;
8.3. Melarang pihak yang tidak berkepentingan untuk mengetahui isi surat dan dokumen;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran dan kelancaran pengurusan surat masuk dan surat keluar;
9.2. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.3. Saran dan pendapat yang diajukan;

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Meliputi seluruh urusan pembiayaan kantor;
10.2. Meliputi seluruh urusan penanganan SPM yang diterima KPPN;
10.3. Seluruh kegiatan penanganan pencetakan konsep/ net SP2D.
10.4. Meliputi seluruh penanganan dan pengurusan surat dan dokumen masuk dan
keluar.
10.5. Meliputi seluruh SP2D dan dokumen kelengkapannya yang akan dikirim ke satuan
kerja/ instansi;

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima tugas, petunjuk, dan pengarahan;
11.2. Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal memberi pelayanan di bidang tata usaha.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


12.1. Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus menguasai peraturan
dibidang perbendaharaan serta perencanaan keuangan serta pengelolaan kas
dalam rangka pembiayaan kantor.
12.2. Pemangku jabatan harus menguasai bidang administrasi persuratan dan kearsipan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 98 -

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : Juru (I/c) - Pengatur Muda (II/a)
14.2. Pendidikan formal : SLTP
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya :-
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 99 -

1. NAMA JABATAN : Caraka Tk.I (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Menyediakan air minum pegawai, menjaga kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta membantu pengiriman surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas.

3. TUJUAN JABATAN:

Tersedianya air minum pegawai, terjaganya kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta terkirimnya surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membersihkan ruangan dan lain-lain yang berhubungan dengan kenyamanan


kantor.
4.1.1. Meminta kunci dan membuka ruangan kantor sebelum jam kantor dimulai;
4.1.2. membersihkan seluruh bagian kantor termasuk kamar kecil serta
menyemprotkan pewangi sebelum kantor dimulai;
4.1.3. Menutup dan menyerahkan kuncinya kepada Penata Usaha Keamanan
setelah jam kantor.

4.2. Melayani kebutuhan air minum untuk pegawai.


4.2.1. Menyiapkan air minum;
4.2.2. Mengantar air minum ke meja masing-masing pegawai;
4.2.3. Membersihkan perlengkapan umum.

4.3. Membantu pengiriman surat dan dokumen dinas di lingkungan kantor.


4.3.1. Mengambil surat-surat yang akan diantarkan;
4.3.2. Mengantar surat-surat dinas dalam lingkungan kantor dengan Kendali
Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
4.3.3. Menyimpan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar surat keluar
yang telah dikirim ke dalam ordner;
4.3.4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas tersebut kepada atasan.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Zat-zat penghilang bau, pewangi, pembasmi serangga, dan lain-lain yang
berhubungan dengan kenyamanan ruangan kantor;
5.2. Surat –surat yang akan dikirim/diantar;
5.3. Air minum.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Alat-alat pembersih ruangan kantor berupa sapu,kain pel dan lain-lain yang
berhubungan dengan kebersihan;
6.2. Ordner penyimpanan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 100 -

6.3. Alat angkut untuk mengantar/mengambil surat.

7. HASIL KERJA :

7.1. Ruangan yang nyaman dan bersih;


7.2. Pelayanan air minum;
7.3. Penyampaian surat ke Kantor Pos atau alamat tujuan.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul yang berhubungan dengan kebersihan kepada atasan;


8.2. Meminta perlengkapan kebersihan dan perlengkapan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kebenaran usul yang berhubungan dengan kebersihan ruangan kantor;


9.2. Penggunaan dan pemeliharaan perlengkapan/bahan kebersihan dan perlengkapan
air minum.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi seluruh ruangan kantor dan seluruh surat dan dokumen yang akan
diproses/dikirim.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima penugasan;


11.2. Para pegawai dan atau pejabat di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus memberikan pelayanan kepada
para pegawai yang baik, menjaga kebersihan kenyamanan ruang kerja, mengirim surat
dan dokumen secara cepat.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 101 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Juru (I/c)


14.2. Pendidikan formal : SLTP
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya :-
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 102 -

1. NAMA JABATAN : Caraka Tk.II (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Menyediakan air minum pegawai, menjaga kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta membantu pengiriman surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas.

3. TUJUAN JABATAN:

Tersedianya air minum pegawai, terjaganya kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta terkirimnya surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membersihkan ruangan dan lain-lain yang berhubungan dengan kenyamanan


kantor.
4.1.1. Meminta kunci dan membuka ruangan kantor sebelum jam kantor dimulai;
4.1.2. membersihkan seluruh bagian kantor termasuk kamar kecil serta
menyemprotkan pewangi sebelum kantor dimulai;
4.1.3. Menutup dan menyerahkan kuncinya kepada Penata Usaha Keamanan
setelah jam kantor.

4.2. Melayani kebutuhan air minum untuk pegawai.


4.2.1. Menyiapkan air minum;
4.2.2. Mengantar air minum ke meja masing-masing pegawai;
4.2.3. Membersihkan perlengkapan umum.

4.3. Membantu pengiriman surat dan dokumen dinas di lingkungan kantor.


4.3.1. Mengambil surat-surat yang akan diantarkan;
4.3.2. Mengantar surat-surat dinas dalam lingkungan kantor dengan Kendali
Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
4.3.3. Menyimpan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar surat keluar
yang telah dikirim ke dalam ordner;
4.3.4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas tersebut kepada atasan.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Zat-zat penghilang bau, pewangi, pembasmi serangga, dan lain-lain yang
berhubungan dengan kenyamanan ruangan kantor;
5.2. Surat –surat yang akan dikirim/diantar;
5.3. Air minum.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Alat-alat pembersih ruangan kantor berupa sapu,kain pel dan lain-lain yang
berhubungan dengan kebersihan;
6.2. Ordner penyimpanan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 103 -

6.3. Alat angkut untuk mengantar/mengambil surat.

7. HASIL KERJA :

7.1. Ruangan yang nyaman dan bersih;


7.2. Pelayanan air minum;
7.3. Penyampaian surat ke Kantor Pos atau alamat tujuan.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul yang berhubungan dengan kebersihan kepada atasan;


8.2. Meminta perlengkapan kebersihan dan perlengkapan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kebenaran usul yang berhubungan dengan kebersihan ruangan kantor;


9.2. Penggunaan dan pemeliharaan perlengkapan/bahan kebersihan dan perlengkapan
air minum.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi seluruh ruangan kantor dan seluruh surat dan dokumen yang akan
diproses/dikirim.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima penugasan;


11.2. Para pegawai dan atau pejabat di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus memberikan pelayanan kepada
para pegawai yang baik, menjaga kebersihan kenyamanan ruang kerja, mengirim surat
dan dokumen secara cepat.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 104 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Juru Muda Tk.I (I/b)


14.2. Pendidikan formal : SLTP
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya :-
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 105 -

1. NAMA JABATAN : Caraka Tk.III (pada Subbagian Umum)

2. IKHTISAR JABATAN :

Menyediakan air minum pegawai, menjaga kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta membantu pengiriman surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas.

3. TUJUAN JABATAN:

Tersedianya air minum pegawai, terjaganya kebersihan dan kerapian ruangan kantor,
serta terkirimnya surat dan dokumen dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membersihkan ruangan dan lain-lain yang berhubungan dengan kenyamanan


kantor.
4.1.1. Meminta kunci dan membuka ruangan kantor sebelum jam kantor dimulai;
4.1.2. membersihkan seluruh bagian kantor termasuk kamar kecil serta
menyemprotkan pewangi sebelum kantor dimulai;
4.1.3. Menutup dan menyerahkan kuncinya kepada Penata Usaha Keamanan
setelah jam kantor.

4.2. Melayani kebutuhan air minum untuk pegawai.


4.2.1. Menyiapkan air minum;
4.2.2. Mengantar air minum ke meja masing-masing pegawai;
4.2.3. Membersihkan perlengkapan umum.

4.3. Membantu pengiriman surat dan dokumen dinas di lingkungan kantor.


4.3.1. Mengambil surat-surat yang akan diantarkan;
4.3.2. Mengantar surat-surat dinas dalam lingkungan kantor dengan Kendali
Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
4.3.3. Menyimpan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar surat keluar
yang telah dikirim ke dalam ordner;
4.3.4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas tersebut kepada atasan.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Zat-zat penghilang bau, pewangi, pembasmi serangga, dan lain-lain yang
berhubungan dengan kenyamanan ruangan kantor;
5.2. Surat –surat yang akan dikirim/diantar;
5.3. Air minum.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Alat-alat pembersih ruangan kantor berupa sapu,kain pel dan lain-lain yang
berhubungan dengan kebersihan;
6.2. Ordner penyimpanan Kendali Surat Keluar atau Lembar Pengantar;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 106 -

6.3. Alat angkut untuk mengantar/mengambil surat.

7. HASIL KERJA :

7.1. Ruangan yang nyaman dan bersih;


7.2. Pelayanan air minum;
7.3. Penyampaian surat ke Kantor Pos atau alamat tujuan.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul yang berhubungan dengan kebersihan kepada atasan;


8.2. Meminta perlengkapan kebersihan dan perlengkapan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Kebenaran usul yang berhubungan dengan kebersihan ruangan kantor;


9.2. Penggunaan dan pemeliharaan perlengkapan/bahan kebersihan dan perlengkapan
air minum.

10. DIMENSI JABATAN :


Meliputi seluruh ruangan kantor dan seluruh surat dan dokumen yang akan
diproses/dikirim.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subbagian Umum dalam hal menerima penugasan;


11.2. Para pegawai dan atau pejabat di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Dalam melaksanakan tugas pemangku jabatan harus memberikan pelayanan kepada
para pegawai yang baik, menjaga kebersihan kenyamanan ruang kerja, mengirim surat
dan dokumen secara cepat.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 107 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Juru Muda (I/a)


14.2. Pendidikan formal : SD
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya :-
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-108-

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perbendaharaan I

2. IKHTISAR JABATAN :

Melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang diterbitkan oleh


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan pencairan
dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :

Terlaksananya pencairan dana atas beban APBN secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melakukan penatausahaan dokumen pelaksanaan anggaran yang digunakan


sebagai dasar pembayaran.

4.1.1. Meneliti DIPA/dokumen lain yang dipersamakan baik kebenaran jumlah uang
maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk mencatat data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau
kartu induk gaji dengan foto kopi DIPA/dokumen lain yang dipersamakan dan
pengawasan kontrak termasuk kegiatan yang dibiayai dengan pinjaman atau
hibah luar negeri dengan data-data persyaratan pembayaran dan closing date-
nya seperti yang tercantum dalam surat edaran pinjaman atau hibah
bersangkutan;
4.1.4. Menyimpan dokumen-dokumen asli (DIPA/dokumen anggaran yang
dipersamakan) tersebut dengan baik dan rapi.

4.2. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


Gaji atau belanja pegawai lainnya.

4.2.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya, kartu induk dan kartu gaji, dan
memaraf routing slip, kartu induk, dan kartu gaji dan konsep SP2D
bersangkutan;
4.2.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.2.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.2.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.2.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.2.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.2.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-109-

4.3. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP, dan SPM-LS).

4.3.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP, dan SPM-LS),
kartu pengawas kredit anggaran dan kartu kontrak, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.3.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.3.3. Menunda penerbitan SP2D (SP2D-UP, SP2D-TUP, dan SP2D-GUP) bagi
Satker yang mendapatkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi;
4.3.4. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.3.5. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.3.7. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.3.8. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.4. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


yang bersumber dari PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).

4.4.1. Menerima DPP-SPM Proyek yang dibiayai dengan PHLN (untuk SPP-DU,
SPM-TU, dan SPM-LS) dari Subbagian Umum;
4.4.2. Memantau Pelaksana dalam ketepatan waktu dalam melakukan penelitian
dan pengujian kebenaran maupun kelengkapan SPM serta mencatat jumlah
pencairan dana yang dibiayai dengan PHLN (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP
dan SPM-LS) bersangkutan kedalam kartu pengawasan kredit atau kontrak
apabila dianggap benar dan membuat konsep SP2D Rekening Khusus
Pengganti atau SP2D Rekening Khusus;
4.4.3. Meneliti kebenaran konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D
Rekening Khusus (UP, TUP, GUP dan LS) bersangkutan, kartu pengawasan
SPM beserta data pendukungnya yang diajukan oleh Pelaksana berdasarkan
syarat-syarat pembayaran yang tercantum dalam Surat Edaran Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri dan memaraf routing slip, kartu pengawasan kredit,
kartu pengawasan kontrak, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.4.4. Meneliti dan memaraf konsep/net surat pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.4.5. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM kepada Subbagian Umum untuk
dikirim kepada Bendahara/Kuasa Pengguna Anggaran;
4.4.6. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D Rekening Khusus
Pengganti atau SPM Rekening Khusus bersangkutan serta mencatat dalam
DPP-SPM dan memaraf routing slipnya;
4.4.7. Menandatangani net SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SPM Rekening
Khusus bersangkutan serta mencatat dalam DPP-SPM dan memaraf routing
slipnya;
4.4.8. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening
Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-110-

4.4.9. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D Rekening Khusus


Pengganti atau SP2D Rekening Khusus tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut dan foto
kopi SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus untuk
dikirim ke kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.5. Melakukan penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah
disalurkan.

4.5.1. Memantau Pelaksana dalam ketepatan waktu dalam melakukan penelitian


dan pengujian kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta mencatat
jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke dalam kartu
pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak apabila dokumen
yang dilampirkan dianggap benar dan membuat konsep SP2D isi atau nihil
bersangkutan sebagai pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh
bendahara;
4.5.2. Meneliti kebenaran konsep SP2D isi atau nihil, kartu pengawasan SPM
beserta data pendukungnya yang diajukan oleh Pelaksana dan memaraf
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak dan
konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan;
4.5.3. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.5.4. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Bendahara/Kuasa Pengguna Anggaran;
4.5.5. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D isi atau nihil bersangkutan
melalui Subbagian Umum;
4.5.6. Memeriksa dan menandatangani net SP2D isi atau nihil bersangkutan serta
mencatat dalam DPP-SPM dan memaraf routing slipnya;
4.5.7. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SPM isi atau nihil
bersangkutan ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan
kontrak;
4.5.8. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D isi atau nihil tersebut
berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses
lebih lanjut.

4.6. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Dana Alokasi Umum (DAU)/Dana Alokasi
Khusus (DAK).

4.6.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D DAU/DAK, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.6.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.6.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.6.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.6.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-111-

4.6.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen


pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.7. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang
Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21.

4.7.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh Pasal 21, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.7.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.7.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.7.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.7.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.7.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.8. Melakuksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Perhitungan Pihak Ketiga.

4.8.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Perhitungan Pihak Ketiga, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf
routing slip, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.8.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.8.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.8.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.8.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.8.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.9. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai penerbitan Surat Kuasa


Penggunaan Anggaran (SKPA) untuk penerbitan SPM.

4.9.1. Menugaskan pelaksana untuk memeriksa dan menguji kebenaran dan


kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk
penerbitan SPM yang diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Menugaskan pelaksana untuk mencatat data-data SKPA yang diterbitkan
kedalam kartu pengawasan kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor
SKPA, alamat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju, serta
lain-lain yang dianggap perlu;
4.9.3. Memaraf dan menyampaikan surat pengantar dan SKPA yang akan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-112-

4.10. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian SPM-SKPA


untuk penerbitan SP2D.

4.10.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran


konsep SP2D SKPA, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing
slip, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.10.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila
terdapat kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.10.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian
Umum
4.10.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.10.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke
dalam kartu pengawasan induk gaji;
4.10.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti
bahwa sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.10.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.11. Melakukan pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)


karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.

4.11.1. Menugaskan pelaksana untuk meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan


SKPP tersebut;
4.11.2. Mengesahkan SKPP bersangkutan;
4.11.3. Menugaskan pelaksana untuk meneliti utang-utang yang belum dilunasi;
4.11.4. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut
ke dalam kartu gaji dan menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam
wilayah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan;
4.11.5. Menugaskan pelaksana untuk menerbitkan Surat Penagihan (SPn)/Surat
Pemindahan Penagihan Piutang Negara (SP3N) apabila terdapat piutang
negara dan mencantumkan dalam Kartu Pegawai;
4.11.6. Memaraf dan menyampaikan surat pengantar dan SKPP yang akan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.11.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan dosir pegawai bersangkutan
termasuk kartu gaji kepada Subbagian Umum untuk dikirim kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang
pindah lokasi kantor) dan PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero)
bagi pegawai yang pensiun.

4.12. Melakukan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

4.13.1. Menugaskan pelaksana untuk mencatat surat/dokumen yang berhubungan


dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada kartu piutang;
4.13.2. Menerima dokumen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Seksi
Persepsi dan Menugaskan pelaksana untuk menatausahakan ke dalam
kartu piutang.

4.13. Melakukan penyusunan laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

4.14.1. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun data PNBP per Departemen/


Instansi;
4.14.2. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep/net laporan PNBP;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-113-

4.14.3. Meneliti dan menandatangani konsep/net laporan PNBP serta


menyampaikan konsep/net surat pengantar laporan PNBP kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani.

4.14. Melakukan penyusunan laporan realisasi pembayaran.

4.14.1. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun data laporan realisasi


pembayaran;
4.14.2. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan realisasi
pembayaran;
4.14.3. Meneliti dan menandatangani konsep/net laporan realisasi pembayaran
serta menyampaikan konsep/net surat pengantar laporan realisasi
pembayaran kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani.

4.15. Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4.15.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan;
4.15.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan masukan
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.15.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan menyampaikan
kepada Kepala Kantor;
4.15.4. Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum, dan
para Kepala Seksi mengenai konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

4.16. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

4.16.1. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan tanggapan LHP disertai


dokumen pendukungnya;
4.16.2. Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog, dan
lain-lain beserta lampirannya;
5.2. SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP, dan SPM-LS beserta lampirannya, SPMKP,
SPMIB, SPMKBC;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh orang pribadi dan PPh Pasal 21;
5.4. Permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SPM;
5.5. Laporan PNBP dari Satker;
5.6. Laporan realisasi pembayaran;
5.7. Permintaan pengesahan SKPP;
5.8. DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan;
5.9. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.10. LHP.
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-114-

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksana an APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksana an APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyimpanan dokumen-dokumen asli (DIPA/dokumen anggaran yang
dipersamakan);
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan atau tidak
lengkap;
7.3. SP2D Gaji atau Belanja Pegawai lainnya;
7.4. SP2D Non Belanja Pegawai (SP2D-UP, SP2D-TUP, SP2D-GUP, SP2D-LS, dan
SP2D Nihil);
7.5. SP2D Non Anggaran;
7.6. Laporan realisasi anggaran;
7.7. Laporan realisasi DAU;
7.8. Laporan realisasi DAK;
7.9. Laporan realisasi DBH;
7.10. Surat Pengantar dan SKPA;
7.11. Surat Pengantar dan SKPP;
7.12. Konsep laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.13. Konsep tanggapan LHP Kanwil;
7.14. Konsep tanggapan LHP Itjen, BPK, dan BPKP;
7.15. Bahan masukan dalam rangka penyusunan Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meneliti keabsahan SPM;
8.3. Mengembalikan SPM yang tidak memenuhi syarat;
8.4. Menandatangani SP2D;
8.5. Menandatangani SKPP;
8.6. Meneliti SSP dan SSBP melalui potongan SPM;
8.7. Memaraf kartu pengawasan kredit;
8.8. Menandatangani kartu pengawasan kontrak;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-115-

8.9. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Pengembalian SPM yang tidak memenuhi syarat;
9.4. Kebenaran SP2D;
9.5. Kebenaran SKPP dan SPn;
9.6. Kebenaran SSP dan SSBP melalui potongan SPM;
9.7. Kebenaran kartu pengawasan kredit;
9.8. Kebenaran kartu pengawasan kontrak;
9.9. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya
(terlampir);
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani (terlampir);
10.3. Jumlah SP2D yang diterbitkan (terlampir);
10.4. Jumlah penerimaan negara yang ditatausahakan dan dikelola (terlampir);
10.5. Wilayah kerja (terlampir)

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal menerima petunjuk,
pendapat, dan pengarahan serta mengajukan usul dan pendapat mengenai
pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas di
bidang perbendaharaan;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.4. KPA/Satker dalam hal penerimaan dan pengeluaran APBN;
11.5. Gubernur/Bupati/Walikota dalam hal penyaluran dana perimbangan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan
sehingga diperlukan`sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)


14.2. Pendidikan formal : DIV/Strata I
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Standar Kompetensi :
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-116-

a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)


b. Kepemimpinan Kelompok (TL)
c. Kerjasama (TW)

15. KEDUDUKAN JABATAN:

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI BANK/GIRO KASI VERIFIKASI


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II PERSEPSI POS DAN AKUNTANSI

• Perumus
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.I
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.II
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.I
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.II
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 117 -

1. NAMA JABATAN : Perumus (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 118 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 119 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 120 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 121 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 122 -

kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 123 -

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 124 -

4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 125 -

4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;


4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 126 -

7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 127 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/c – IV/a


14.2. Pendidikan Formal : DIII/S1
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 128 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 129 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 130 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 131 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 132 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 133 -

kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 134 -

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 135 -

4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 136 -

4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;


4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 137 -

7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 138 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/b – III/d


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 139 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 140 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 141 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 142 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 143 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 144 -

kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 145 -

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 146 -

4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 147 -

4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;


4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 148 -

7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 149 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/a – III/c


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 150 -

1. NAMA JABATAN : Pemroses Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 151 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 152 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 153 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 154 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 155 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 156 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 157 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 158 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 159 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 160 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 161 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 162 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 163 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 164 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 165 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 166 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 167 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 168 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 169 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 170 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 171 -

11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/c – III/a


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 172 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan I)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 173 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 174 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 175 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 176 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 177 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 178 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 179 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 180 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 181 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 182 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/b – II/d


14.2. Pendidikan Formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 183 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 184 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 185 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 186 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 187 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 188 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 189 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 190 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 191 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 192 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 193 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/a – II/c


14.2. Pendidikan Formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-194-

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perbendaharaan II

2. IKHTISAR JABATAN :

Melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang diterbitkan oleh


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan pencairan
dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :

Terlaksananya pencairan dana atas beban APBN secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melakukan penatausahaan dokumen pelaksanaan anggaran yang digunakan


sebagai dasar pembayaran.

4.1.1. Meneliti DIPA/dokumen lain yang dipersamakan baik kebenaran jumlah uang
maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk mencatat data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau
kartu induk gaji dengan foto kopi DIPA/dokumen lain yang dipersamakan dan
pengawasan kontrak termasuk kegiatan yang dibiayai dengan pinjaman atau
hibah luar negeri dengan data-data persyaratan pembayaran dan closing date-
nya seperti yang tercantum dalam surat edaran pinjaman atau hibah
bersangkutan;
4.1.4. Menyimpan dokumen-dokumen asli (DIPA/dokumen anggaran yang
dipersamakan) tersebut dengan baik dan rapi.

4.2. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


Gaji atau belanja pegawai lainnya.

4.2.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya, kartu induk dan kartu gaji, dan
memaraf routing slip, kartu induk, dan kartu gaji dan konsep SP2D
bersangkutan;
4.2.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.2.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.2.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.2.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.2.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.2.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-195-

4.3. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP, dan SPM-LS).

4.3.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP, dan SPM-LS),
kartu pengawas kredit anggaran dan kartu kontrak, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.3.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.3.3. Menunda penerbitan SP2D (SP2D-UP, SP2D-TUP, dan SP2D-GUP) bagi
Satker yang mendapatkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi;
4.3.4. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.3.5. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.3.7. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.3.8. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.4. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap SPM


yang bersumber dari PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).

4.4.1. Menerima DPP-SPM Proyek yang dibiayai dengan PHLN (untuk SPP-DU,
SPM-TU, dan SPM-LS) dari Subbagian Umum;
4.4.2. Memantau Pelaksana dalam ketepatan waktu dalam melakukan penelitian
dan pengujian kebenaran maupun kelengkapan SPM serta mencatat jumlah
pencairan dana yang dibiayai dengan PHLN (SPM-UP, SPM-TUP,SPM-GUP
dan SPM-LS) bersangkutan kedalam kartu pengawasan kredit atau kontrak
apabila dianggap benar dan membuat konsep SP2D Rekening Khusus
Pengganti atau SP2D Rekening Khusus;
4.4.3. Meneliti kebenaran konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D
Rekening Khusus (UP, TUP, GUP dan LS) bersangkutan, kartu pengawasan
SPM beserta data pendukungnya yang diajukan oleh Pelaksana berdasarkan
syarat-syarat pembayaran yang tercantum dalam Surat Edaran Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri dan memaraf routing slip, kartu pengawasan kredit,
kartu pengawasan kontrak, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.4.4. Meneliti dan memaraf konsep/net surat pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.4.5. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM kepada Subbagian Umum untuk
dikirim kepada Bendahara/Kuasa Pengguna Anggaran;
4.4.6. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D Rekening Khusus
Pengganti atau SPM Rekening Khusus bersangkutan serta mencatat dalam
DPP-SPM dan memaraf routing slipnya;
4.4.7. Menandatangani net SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SPM Rekening
Khusus bersangkutan serta mencatat dalam DPP-SPM dan memaraf routing
slipnya;
4.4.8. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening
Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-196-

4.4.9. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D Rekening Khusus


Pengganti atau SP2D Rekening Khusus tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut dan foto
kopi SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus untuk
dikirim ke kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.5. Melakukan penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah
disalurkan.

4.5.1. Memantau Pelaksana dalam ketepatan waktu dalam melakukan penelitian


dan pengujian kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta mencatat
jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke dalam kartu
pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak apabila dokumen
yang dilampirkan dianggap benar dan membuat konsep SP2D isi atau nihil
bersangkutan sebagai pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh
bendahara;
4.5.2. Meneliti kebenaran konsep SP2D isi atau nihil, kartu pengawasan SPM
beserta data pendukungnya yang diajukan oleh Pelaksana dan memaraf
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak dan
konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan;
4.5.3. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.5.4. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Bendahara/Kuasa Pengguna Anggaran;
4.5.5. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D isi atau nihil bersangkutan
melalui Subbagian Umum;
4.5.6. Memeriksa dan menandatangani net SP2D isi atau nihil bersangkutan serta
mencatat dalam DPP-SPM dan memaraf routing slipnya;
4.5.7. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SPM isi atau nihil
bersangkutan ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan
kontrak;
4.5.8. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D isi atau nihil tersebut
berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses
lebih lanjut.

4.6. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Dana Alokasi Umum (DAU)/Dana Alokasi
Khusus (DAK).

4.6.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D DAU/DAK, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.6.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.6.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.6.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.6.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-197-

4.6.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen


pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.7. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang
Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21.

4.7.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh Pasal 21, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing slip, dan
konsep SP2D bersangkutan;
4.7.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.7.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.7.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.7.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.7.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.8. Melakuksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian terhadap


Surat Perintah Membayar (SPM) Perhitungan Pihak Ketiga.

4.8.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran konsep
SP2D Perhitungan Pihak Ketiga, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf
routing slip, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.8.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan meneruskannya
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.8.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian Umum;
4.8.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke dalam
kartu pengawasan induk gaji;
4.8.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti bahwa
sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.8.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.9. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai penerbitan Surat Kuasa


Penggunaan Anggaran (SKPA) untuk penerbitan SPM.

4.9.1. Menugaskan pelaksana untuk memeriksa dan menguji kebenaran dan


kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk
penerbitan SPM yang diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Menugaskan pelaksana untuk mencatat data-data SKPA yang diterbitkan
kedalam kartu pengawasan kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor
SKPA, alamat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju, serta
lain-lain yang dianggap perlu;
4.9.3. Memaraf dan menyampaikan surat pengantar dan SKPA yang akan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-198-

4.10. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan mengenai pengujian SPM-SKPA


untuk penerbitan SP2D.

4.10.1. Menguji SPM dan dokumen pendukungnya serta meneliti kebenaran


konsep SP2D SKPA, kartu pengawas kredit anggaran, memaraf routing
slip, dan konsep SP2D bersangkutan;
4.10.2. Meneliti dan memaraf konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila
terdapat kesalahan ataupun tidak lengkap serta routing slipnya dan
meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani;
4.10.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak net SP2D melalui Subbagian
Umum
4.10.4. Memeriksa dan menandatangani net SP2D serta memaraf routing slipnya;
4.10.5. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SP2D ke
dalam kartu pengawasan induk gaji;
4.10.6. Menandatangani SPM pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti
bahwa sudah diterbitkan SP2Dnya;
4.10.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan net SP2D berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diterbitkan advist list.

4.11. Melakukan pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)


karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.

4.11.1. Menugaskan pelaksana untuk meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan


SKPP tersebut;
4.11.2. Mengesahkan SKPP bersangkutan;
4.11.3. Menugaskan pelaksana untuk meneliti utang-utang yang belum dilunasi;
4.11.4. Menugaskan pelaksana untuk mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut
ke dalam kartu gaji dan menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam
wilayah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan;
4.11.5. Menugaskan pelaksana untuk menerbitkan Surat Penagihan (SPn)/Surat
Pemindahan Penagihan Piutang Negara (SP3N) apabila terdapat piutang
negara dan mencantumkan dalam Kartu Pegawai;
4.11.6. Memaraf dan menyampaikan surat pengantar dan SKPP yang akan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.11.7. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan dosir pegawai bersangkutan
termasuk kartu gaji kepada Subbagian Umum untuk dikirim kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang
pindah lokasi kantor) dan PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero)
bagi pegawai yang pensiun.

4.12. Melakukan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

4.13.1. Menugaskan pelaksana untuk mencatat surat/dokumen yang berhubungan


dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada kartu piutang;
4.13.2. Menerima dokumen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Seksi
Persepsi dan Menugaskan pelaksana untuk menatausahakan ke dalam
kartu piutang.

4.13. Melakukan penyusunan laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

4.14.1. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun data PNBP per Departemen/


Instansi;
4.14.2. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep/net laporan PNBP;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-199-

4.14.3. Meneliti dan menandatangani konsep/net laporan PNBP serta


menyampaikan konsep/net surat pengantar laporan PNBP kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani.

4.14. Melakukan penyusunan laporan realisasi pembayaran.

4.14.1. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun data laporan realisasi


pembayaran;
4.14.2. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan realisasi
pembayaran;
4.14.3. Meneliti dan menandatangani konsep/net laporan realisasi pembayaran
serta menyampaikan konsep/net surat pengantar laporan realisasi
pembayaran kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk ditandatangani.

4.15. Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.

4.15.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan;
4.15.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan masukan
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.15.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan menyampaikan
kepada Kepala Kantor;
4.15.4. Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum, dan
para Kepala Seksi mengenai konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

4.16. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

4.16.1. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan tanggapan LHP disertai


dokumen pendukungnya;
4.16.2. Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog, dan
lain-lain beserta lampirannya;
5.2. SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP, dan SPM-LS beserta lampirannya, SPMKP,
SPMIB, SPMKBC;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh orang pribadi dan PPh Pasal 21;
5.4. Permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SPM;
5.5. Laporan PNBP dari Satker;
5.6. Laporan realisasi pembayaran;
5.7. Permintaan pengesahan SKPP;
5.8. DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan;
5.9. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.10. LHP.
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-200-

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksana an APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksana an APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyimpanan dokumen-dokumen asli (DIPA/dokumen anggaran yang
dipersamakan);
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan atau tidak
lengkap;
7.3. SP2D Gaji atau Belanja Pegawai lainnya;
7.4. SP2D Non Belanja Pegawai (SP2D-UP, SP2D-TUP, SP2D-GUP, SP2D-LS, dan
SP2D Nihil);
7.5. SP2D Non Anggaran;
7.6. Laporan realisasi anggaran;
7.7. Laporan realisasi DAU;
7.8. Laporan realisasi DAK;
7.9. Laporan realisasi DBH;
7.10. Surat Pengantar dan SKPA;
7.11. Surat Pengantar dan SKPP;
7.12. Konsep laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.13. Konsep tanggapan LHP Kanwil;
7.14. Konsep tanggapan LHP Itjen, BPK, dan BPKP;
7.15. Bahan masukan dalam rangka penyusunan Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
8.2. Meneliti keabsahan SPM;
8.3. Mengembalikan SPM yang tidak memenuhi syarat;
8.4. Menandatangani SP2D;
8.5. Menandatangani SKPP;
8.6. Meneliti SSP dan SSBP melalui potongan SPM;
8.7. Memaraf kartu pengawasan kredit;
8.8. Menandatangani kartu pengawasan kontrak;
8.9. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-201-

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Pengembalian SPM yang tidak memenuhi syarat;
9.4. Kebenaran SP2D;
9.5. Kebenaran SKPP dan SPn;
9.6. Kebenaran SSP dan SSBP melalui potongan SPM;
9.7. Kebenaran kartu pengawasan kredit;
9.8. Kebenaran kartu pengawasan kontrak;
9.9. Kerahasiaan pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya
(terlampir);
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani (terlampir);
10.3. Jumlah SP2D yang diterbitkan (terlampir);
10.4. Jumlah penerimaan negara yang ditatausahakan dan dikelola (terlampir);
10.5. Wilayah kerja (terlampir)

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal menerima petunjuk,
pendapat, dan pengarahan serta mengajukan usul dan pendapat mengenai
pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas di
bidang perbendaharaan;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.4. KPA/Satker dalam hal penerimaan dan pengeluaran APBN;
11.5. Gubernur/Bupati/Walikota dalam hal penyaluran dana perimbangan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan
sehingga diperlukan`sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)


14.2. Pendidikan formal : DIV/Strata I
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Standar Kompetensi :

a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)


b. Kepemimpinan Kelompok (TL)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-202-

15. KEDUDUKAN JABATAN:

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI BANK/GIRO KASI VERIFIKASI


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN PERSEPSI POS DAN AKUNTANSI
II

• Perumus
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.I
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.II
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.I
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.II
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 203 -

1. NAMA JABATAN : Perumus (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 204 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 205 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 206 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 207 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 208 -

kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 209 -

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 210 -

4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor


Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 211 -

4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;


4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 212 -

7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 213 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/c – IV/a


14.2. Pendidikan Formal : DIII/S1
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 214 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 215 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 216 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 217 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 218 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 219 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 220 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 221 -

4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi


Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 222 -

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 223 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 224 -

11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/b – III/d


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 225 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan sebagai
dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.


4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 226 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai (SPM-UP, SPM-
TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari PHLN (SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 227 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah disalurkan.


4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 228 -

4.6. Melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus/Dana


Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam
Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 229 -

4.8. Melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D.


4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 230 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan


Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 231 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 232 -

4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi


Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP dari aparat
pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 233 -

4.16. Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 234 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 235 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : III/a – III/c


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 236 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 237 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 238 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 239 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 240 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 241 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 242 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 243 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 244 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 245 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 246 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b
14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 247 -

1. NAMA JABATAN : Pemroses Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 248 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 249 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 250 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 251 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 252 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 253 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 254 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 255 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 256 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 257 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/c – III/a


14.2. Pendidikan Formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 258 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk. I (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 259 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 260 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 261 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 262 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II konsep/net
Surat Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 263 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 264 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan II dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan II ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 265 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan II ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan II ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 266 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan II sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan II untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan II .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan II
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 267 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan II
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan II .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan II ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 268 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan II dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/b – II/d


14.2. Pendidikan Formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 269 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk. II (pada Seksi Perbendaharaan II)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya proses pengujian terhadap dokumen perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, penerbitan persetujuan
pencairan dana, pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP),
penatausahaan dokumen pembayaran, penyusunan laporan realisasi pembayaran,
penatausahaan dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara bukan pajak,
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen anggaran yang digunakan
sebagai dasar pembayaran.
4.1.1. Menerima, meneliti DIPA dan dokumen anggaran yang dipersamakan baik
kebenaran jumlah uang maupun instansi/satker/kegiatan;
4.1.2. Mencatat data dokumen anggaran tersebut ke dalam kartu pengawasan
kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak;
4.1.3. Menyampaikan hasil pencatatan data dokumen anggaran tersebut ke
dalam kartu pengawasan kredit anggaran dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.1.4. Melengkapi kartu pengawasan kredit dan/atau kartu induk gaji dengan
fotokopi DIPA dan kartu pengawasan kontrak termasuk yang dibiayai
dengan pinjaman atau hibah luar negeri dengan data-data persyaratan
pembayaran dan closing date-nya seperti yang tercantum dalam surat
edaran pinjaman atau hibah bersangkutan;
4.1.5. Menyimpan dokumen anggaran ke dalam sarana penyimpanan;

4.2. Membantu melakukan pengujian SPM gaji atau belanja pegawai lainnya.
4.2.1. Menerima SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.2. Meneliti SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya dan data
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.2.3. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat pembayaran gaji ataupun belanja pegawai lainnya kedalam
kartu induk dan kartu gaji bersangkutan apabila dianggap benar;
4.2.4. Membuat konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta memaraf
routing slip;
4.2.5. Menyampaikan konsep SP2D gaji dan belanja pegawai lainnya serta
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.2.6. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.2.7. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I untuk ditandatangani;
4.2.8. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 270 -

4.2.9. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbbagian Umum


untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.2.10. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu induk dan
kartu gaji dan menyampaikan net SP2D tersebut berikut dokumen
pendukungnya kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.11. Menyampaikan SP2D yang sudah ditandatangani Kepala Seksi
Perbendaharaan berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.2.12. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan

4.3. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan Belanja Non Pegawai


(SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.3.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.3.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan anggaran bersangkutan
apabila dianggap benar ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.3.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.3.4. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan beserta data pendukungnya,
routing slip, kartu pengawasan kredit, dan kartu pengawasan kontrak
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.3.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.3.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.3.8. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.3.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
kedalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, serta
menyampaikan SP2D bersangkutan berikut dokumen pendukungnya
kepada Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.3.10. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.4. Membantu melakukan pengujian SPM Pembiayaan yang bersumber dari


PHLN (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP dan SPM-LS).
4.4.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum
dari Subbagian Umum;
4.4.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana pembiayaan yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit/kontrak apabila dianggap benar ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.4.3. Membuat konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus dan memaraf routing slip;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 271 -

4.4.4. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D


Rekening Khusus dan memaraf routing slip kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.4.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I , serta
menyampaikan surat pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.4.6. Menyampaikan konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau konsep
net SP2D Rekening Khusus bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.4.7. Mencatat tanggal dan nomor SP2D Rekening Khusus Pengganti atau
SP2D Rekening Khusus bersangkutan yang sudah ditandatangani Kepala
Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu pengawasan kredit dan kartu
pengawasan kontrak;
4.4.8. Menyampaikan SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening
Khusus tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian
Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.4.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan.

4.5. Membantu melakukan penilaian pengesahan penggunaan uang yang telah


disalurkan.
4.5.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.5.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.5.3. Membuat konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai pengesahan
atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan memaraf routing
slip;
4.5.4. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan sebagai
pengesahan atas dana yang telah dipergunakan oleh Bendahara dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.5. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.5.6. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.5.7. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.5.8. Menyampaikan konsep SP2D isi atau nihil bersangkutan kepada
Subbagian Umum untuk dicetak menjadi net SP2D Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.5.9. Mencatat tanggal dan nomor SP2D isi atau nihil bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak, dan menyampaikan
net SP2D isi atau nihil tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut;
4.5.10. Menyimpan routing slip berikut SPM, konsep SP2D berdasarkan realisasi
setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana penyimpanan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 272 -

4.6. Membantu melakukan pengujian SPM Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi


Khusus/Dana Bagi Hasil.
4.6.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.6.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.6.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.6.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.6.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.6.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.6.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.6.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.6.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.7. Membantu melakukan pengujian SPM Pembagian Penerimaan PPh Orang


Pribadi Dalam Negeri dan PPh pasal 21.
4.7.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.7.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.7.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.7.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.7.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.7.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.7.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.7.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 273 -

4.8. Membantu melakukan pengujian SPM Perhitungan Pihak Ketiga.


4.8.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.8.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM tersebut serta
mencatat jumlah penggunaan dana yang telah dipertanggungjawabkan ke
dalam kartu pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA apabila
dokumen yang dilampirkan dianggap benar;
4.8.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan dan memaraf routing slip;
4.8.4. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan atau tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.8.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I konsep/net Surat
Pengembalian SPM;
4.8.6. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Bendahara bersangkutan;
4.8.7. Menyampaikan konsep SP2D kepada Subbagian Umum untuk dicetak
menjadi net SP2D;
4.8.8. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan DIPA dan menyampaikan net
SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada Subbagian Umum
untuk diproses lebih lanjut;
4.8.9. Menyimpan routing slip berikut SPM dan konsep SP2D berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;

4.9. Membantu melakukan penatausahaan penerbitan SKPA untuk penerbitan


SP2D.
4.9.1. Memeriksa dan menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen
pendukung permintaan penerbitan SKPA untuk penerbitan SP2D yang
diterima dari kantor/satker yang bersangkutan;
4.9.2. Mencatat data-data SKPA yang diterbitkan ke dalam kartu pengawasan
kredit berupa sisa dana, tanggal, dan nomor SKPA, alamat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara yang dituju dan lain-lain yang
dianggap perlu;
4.9.3. Membuat konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya bersama
net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diteruskan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
ditandatangani;
4.9.4. Menyampaikan konsep/net surat pengantar SKPA dan mengajukannya
bersama net SKPA kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk
diteruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani;
4.9.5. Menyampaikan asli dan tembusan SKPA kepada Kepala Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada yang berhak;
4.9.6. Mencatat sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah dicairkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA ke
dalam kartu pengawasan kredit;
4.9.7. Menyampaikan sisa dana yang masih tersedia dalam SKPA yang telah
dicairkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima SKPA
ke dalam kartu pengawasan kredit kepada Kepala Seksi Perbendaharaan
I;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 274 -

4.9.8. Membuat konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah
SKPA tersebut telah dicairkan, apabila telah mendekati akhir tahun
anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara penerima belum diterima dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.9.9. Menyimpan kelengkapan dokumen pendukung permintaan penerbitan
SKPA untuk penerbitan SP2D yang diterima dari kantor/satker yang
bersangkutan, konsep/net surat pengantar SKPA, dan konsep surat
permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
penerima SKPA berdasarkan realisasi setiap bulan yang telah selesai
diproses ke dalam sarana penyimpanan;

4.10. Membantu melakukan pengujian SPM-SKPA dari Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara lain untuk menerbitkan SP2D.
4.10.1. Menerima dan meneliti SPM berserta routing slip dari Subbagian Umum;
4.10.2. Meneliti dan menguji kebenaran maupun kelengkapan SPM serta
mencatat jumlah pencairan dana anggaran bersangkutan ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak apabila dianggap
benar;
4.10.3. Membuat konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan memaraf
routing slip;
4.10.4. Meneliti dan mengoreksi konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA
dan memaraf routing slip;
4.10.5. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan berdasarkan SKPA dan
memaraf routing slip kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.6. Meneliti apakah terdapat sisa anggaran pada SKPA apabila ada sisa
maka Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara asal agar
menambahkan lagi sisa tersebut pada daftar pengawasan;
4.10.7. Membuat konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat
kesalahan ataupun tidak lengkap serta memaraf routing slipnya;
4.10.8. Menyampaikan konsep/net Surat Pengembalian SPM kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.10.9. Menyampaikan Surat Pengembalian SPM yang sudah ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Bendahara bersangkutan;
4.10.10. Menyampaikan konsep SP2D bersangkutan kepada Subbagian Umum
untuk dicetak menjadi net SP2D;
4.10.11. Mencatat tanggal dan nomor SP2D bersangkutan yang sudah
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I ke dalam kartu
pengawasan kredit dan kartu pengawasan kontrak;
4.10.12. Menyampaikan SP2D tersebut berikut dokumen pendukungnya kepada
Subbagian Umum untuk diproses lebih lanjut serta mengirim/
mengembalikan surat kuasa ke alamat yang ditentukan segera setelah
pembayaran yang dikuasakan selesai;
4.10.13. Meneliti dan mengoreksi hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk satu kali pembayaran maka
segera setelah SP2D diterbitkan, tembusan-tembusan SKPA
dikirimkan ke alamat yang ditentukan;
b. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk tiga kali pembayaran (dalam
satu triwulan), pengiriman tembusan-tembusan SKPA dilakukan pada
pembayaran terakhir;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 275 -

c. Dalam hal surat kuasa diberikan untuk pembayaran tiap bulan selama
satu tahun anggaran, maka tembusan-tembusan SKPA di atas
dilakukan setelah pembayaran akhir tahun anggaran berkenaan
4.10.14. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

4.11. Membantu melakukan pengesahan SKPP karena pindah, pensiun atau


meninggal dunia.
4.11.1. Menerima routing slip beserta Surat Permintaan Pengesahan SKPP
berikut dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.11.2. Meneliti dan menguji kebenaran/kelengkapan permintaan penerbitan
SKPP tersebut dan membuat konsep/net SKPP;
4.11.3. Menyampaikan SKPP bersangkutan, konsep surat pengantarnya dan
memaraf routing slip serta mengajukan konsep SKPP bersangkutan untuk
ditandatangani Kepala Seksi Perbendaharaan I dan konsep surat
pengantar SKPP untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk disahkan;
4.11.4. Mencatat tanggal dan nomor SKPP tersebut ke dalam kartu gaji dan
menutup/mencoret pembayaran gaji tersebut dalam wilayah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara bersangkutan dan meneruskannya ke
Subbagian Umum untuk memperoleh penegasan terhadap utang-utang
yang belum dilunasi;
4.11.5. Membuat konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang negara;
4.11.6. Menyampaikan konsep Surat Penagihan (SPn) apabila terdapat piutang
negara kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.11.7. Menyampaikan dosir pegawai bersangkutan termasuk kartu gaji kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara bersangkutan (bagi pegawai yang pindah lokasi
kantor);
4.11.8. Menyimpan routing slip berikut SKPP dan konsep SKPP berdasarkan
realisasi setiap bulan yang telah selesai diproses ke dalam sarana
penyimpanan;.

4.12. Membantu melakukan penatausahaan surat-surat keputusan yang


berhubungan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
4.12.1. Melaksanakan penatausahaan surat keputusan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan piutang negara;
4.12.2. Menerima dan menatausahakan surat-surat keputusan yang berhubungan
dengan PNBP;
4.12.3. Meneliti dan mengoreksi surat-surat keputusan yang berhubungan dengan
PNBP;
4.12.4. Menyampaikan surat-surat keputusan yang berhubungan dengan PNBP
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.12.5. Menatausahakan laporan harian dari Seksi Bank/Giro Pos ke dalam kartu
piutang;
4.12.6. Menyampaikan hasil penatausahaan laporan harian dari Seksi Bank/Giro
Pos ke dalam kartu piutang kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban PNBP.


4.13.1. Menghimpun data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.2. Meneliti dan mengoreksi data PNBP per Kementerian/ Lembaga;
4.13.3. Menyampaikan data PNBP per Kementerian/ Lembaga kepada Seksi
Perbendaharaan I ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 276 -

4.13.4. Menyusun konsep/net laporan PNBP;


4.13.5. Menyampaikan konsep/net laporan PNBP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.13.6. Menyusun konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan;
4.13.7. Menyampaikan konsep/net laporan pertanggungjawaban untuk ditetapkan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.13.8. Mengajukan konsep/net laporan PNBP tersebut kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.13.9. Menyampaikan laporan PNBP tersebut kepada Subbagian Umum untuk
diproses lebih lanjut;

4.14. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan realisasi pencairan dana.


4.14.1. Menghimpun data-data untuk pembuatan laporan realisasi pencairan dana
anggaran termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
4.14.2. Membuat konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK, dan
DBH);
4.14.3. Menyampaikan konsep laporan pencairan dana perimbangan (DAU, DAK,
dan DBH) kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.4. Membuat konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran termasuk
laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan;
4.14.5. Menyampaikan konsep laporan realisasi pencairan dana anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri berdasarkan SP2D yang diterbitkan kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.14.6. Menyampaikan konsep/net laporan realisasi pengeluaran anggaran
termasuk laporan realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri dan meneruskannya kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.14.7. Menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.14.8. Menyimpan laporan realisasi pengeluaran anggaran termasuk laporan
realisasi pencairan dana yang dibiayai dari Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri ke dalam sarana penyimpanan;

4.15. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep tanggapan LHP


dari aparat pengawasan fungsional.
4.15.1. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.15.2. Menyampaikan bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.3. Membuat konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Seksi Perbendaharaan I ;
4.15.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.5. menyampaikan bahan tanggapan LHP kepada Kepala Seksi
Perbendaharaan I ;
4.15.6. Meneliti dan mengoreksi penyimpanan konsep tanggapan LHP ke
nyampaikan hasil penyimpanan konsep tanggapan LHP ke dalam sarana
penyimpanan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 277 -

4.16. Membantu melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan berkala Seksi


Perbendaharaan I sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.16.1. Mencatat dan menghimpun hasil pelaksanaan tugas Seksi
Perbendaharaan;
4.16.2. Meneliti dan mengoreksi hasil pelaksanaan tugas Seksi Perbendaharaan;
4.16.3. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan;
4.16.4. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Perbendaharaan kepada
Kepala Seksi Perbendaharaan I untuk diproses lebih lanjut;

4.17. Membantu melakukan penyiapan bahan dan data penyusunan Renstra,


Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
Seksi Perbendaharaan I .

4.17.1. Menghimpun bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan;
4.17.2. Menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
4.17.3. Membantu membuat konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
4.17.4. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Perbendaharaan I
kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I .

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SPM Gaji, honorarium, lembur, kekurangan gaji, susulan gaji, DO beras Bulog,
dan lain-lain beserta lampiran-lampirannya;
5.2. SPM UP, TUP, dan LS beserta lampirannya;
5.3. Pembagian hasil penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21;
5.4. Surat permintaan surat kuasa penerbitan SP2D (SKPA-SP2D);
5.5. Surat pemintaan pengesahan SKPP;
5.6. DIPA / dokumen anggaran lainnya yang dipersamakan;
5.7. Data laporan realisasi anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai;
5.8. LHP.
5.9. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Kartu pengawasan kredit anggaran;
6.12. Kartu pengawasan kontrak;
6.13. Program aplikasi SP2D
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 278 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Penyiapan dokumen-dokumen anggaran yang dipersamakan;
7.2. Konsep/net Surat Pengembalian SPM apabila terdapat kesalahan ataupun tidak
lengkap;
7.3. Konsep SP2D SPM Gaji ataupun belanja pegawai lainnya;
7.4. Konsep SP2D Pembiayaan Non Belanja Pegawai (SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP
dan SPM-LS);
7.5. Konsep SP2D Rekening Khusus Pengganti atau SP2D Rekening Khusus yang
bersumber dari PHLN;
7.6. Konsep SP2D Isi atau Nihil untuk Pembiayaan Belanja Non Pegawai;
7.7. Konsep SP2D Dana Perimbangan (DAU, DAK, dan DBH);
7.8. Konsep SP2D Pembagian Hasil Penerimaan PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh pasal 21;
7.9. Konsep SP2D Perhitungan Pihak Ketiga;
7.10. Konsep Surat pengantar SKPA;
7.11. Konsep surat permintaan konfirmasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara penerima SKPA untuk mengetahui apakah SKPA tersebut telah dicairkan
apabila telah mendekati akhir tahun anggaran laporan pencairan SKPA dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara penerima belum diterima;
7.12. Konsep SPM SKPA dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
7.13. Konsep pengesahan SKPP;
7.14. Konsep laporan realisasi pencairan dan anggaran atau pembangunan termasuk
laporan realisasi pencairan dana proyek yang dibiayai dari PHLN berdasarkan
SP2D yang diterbitkan;
7.15. Konsep tanggapan LHP;
7.16. Konsep laporan kegiatan Seksi Perbendaharaan I
7.17. konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara untuk Seksi Perbendaharaan I .

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Seksi Perbendaharaan I ;
8.2. Menguji keabsahan SPM;
8.3. Meminta kelengkapan data SPM;
8.4. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Kebenaran keabsahan SPM;
9.3. Kebenaran data SPM;
9.4. Kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah dana DIPA ditatausahakan dan dikelola dalam proses pencairannya;
10.2. Jumlah satuan kerja yang dilayani;
10.3. Wilayah kerja (berdasarkan pembagian tugas dari Kepala Kantor)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 279 -

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Perbendaharaan I dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
serta mengajukan usul dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi di lingkungan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya pemahaman Satker tentang peraturan di bidang perbendaharaan


sehingga diperlukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/a – II/c


14.2. Pendidikan Formal : DI
14.3. Diklat/Kursus : -
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai tugas bidang perbendaharaan
- Pemahaman di bidang perpajakan
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kepemimpinan Kelompok (TL)
c Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 280 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Persepsi

2. IKHTISAR JABATAN :
Melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, melakukan penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan dokumen
penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan negara
secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara yang diterima dari Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Memeriksa Laporan Harian Penerimaan (LHP) yang terdiri dari Laporan
Penerimaan dan Pelimpahan, Rekap Nota Kredit, Daftar Nominatif
Penerimaan (DNP), Arsip Data Komputer (ADK), dan BPN dari Bank/Pos
Persepsi.
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk meng-upload ADK yang diterima ke dalam
sistem rekonsiliasi data transaksi penerimaan;
4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk mencocokkan antara DNP dengan ADK dan
mengembalikan LHP apabila ada perbedaan, untuk dilakukan perbaikan;
4.1.4. Meneliti Bukti Penerimaan Negara (BPN) berikut DNP baik mengenai
jumlah uang, jenis setoran, maupun mata anggaran penerimaan, dan
membubuhkan paraf pada setiap halaman dan tanda tangan pada lembar
terakhir DNP;
4.1.5. Mencocokan data yang tercantum dalam Rekap Nota Kredit dengan data
yang tercantum dalam setiap DNP serta memarafnya;
4.1.6. Menugaskan pelaksana untuk men-download data transaksi penerimaan
harian dari server Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dan meneliti/
membandingkan dengan dokumen penerimaan negara;
4.1.7. Menugaskan pelaksana untuk mencocokkan data hasil download dengan
ADK dari Bank/Pos Persepsi menggunakan sistem aplikasi rekonsiliasi
data transaksi penerimaan;
4.1.8. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan hasil rekonsiliasi data ke
Kantor Pusat;
4.1.9. Memberitahukan dan meminta perbaikan kepada Bank/Pos Persepsi
apabila terdapat kesalahan pada LHP, DNP, SSP, SSPCP, SSBP maupun
ADK yang diterima;
4.1.10. Menugaskan pelaksana untuk meng-upload data dimaksud ke Aplikasi
Bendum.

4.2. Melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo untuk semua Bank/Pos


Persepsi.
4.3.1. Memeriksa rekening koran dan saldo bilyet dari Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi maupun berita saldo (Gir 52) untuk Giro Pos;
4.3.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti, membuat rekapitulasi, dan
membuat konsep daftar perbedaan selisih rekening koran dan saldo bilyet/
berita saldo (Gir 52) per jenis bank/pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 281 -

4.3.3. Meneliti dan mendatangani daftar perbedaan saldo tersebut berikut


penjelasannya;
4.3.4. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat pengantar daftar
perbedaan saldo tersebut serta diajukan kepada Kepala KPPN untuk
ditandatangani;
4.3.5. Menugaskan pelaksana untuk menggabungkan daftar perbedaan saldo
tersebut dengan surat pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian
Umum.

4.3. Melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.3.1. Memeriksa surat permintaan konfirmasi setoran penerimaan negara;
4.3.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti dan mencocokkan kebenaran dan
keabsahan STS penerimaan negara dengan pembukuan pada KPPN;
4.3.3. Melegalisir STS sebagai bukti penerimaan negara telah dibukukan;
4.3.4. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat pengantar
pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan diajukan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.5. Menyampaikan surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir tersebut
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang bersangkutan;

4.4. Melakukan pendistribusian dan penyimpanan dokumen penerimaan negara.


4.4.1. Memeriksa kelengkapan dokumen penerimaan negara;
4.4.2. Menugaskan pelaksana untuk menghimpun dan mengelompokkan per
bank/pos dan per jenis penerimaan;
4.4.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat pengantar
pengiriman surat-surat setoran;
4.4.4. Mengoreksi konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran dan
menyampaikan kepada Kepala KPPN;
4.4.5. Menugaskan pelaksana untuk menyimpan pertinggal laporan
pertanggungjawaban harian;
4.4.6. Menugaskan pelaksana untuk menyimpan LHP, BPN, DNP penerimaan
negara yang diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi maupun
Giro Pos serta Nota Kredit dan Nota Debetnya maupun rekapitulasi nota
kreditnya;
4.4.7. Menugaskan pelaksana untuk menyusun dengan rapi arsip dokumen
penerimaan negara tersebut berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank atau
pos dan jenis dokumennya;
4.4.8. Memantau pelaksanaan penatausahaan arsip.

4.5. Melakukan pemantauan atas ketertiban pelimpahan penerimaan negara oleh


Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.5.1. Memeriksa bukti pelimpahan penerimaan negara dari Bank/Pos Persepsi;
4.5.2. Menugaskan kepada Pembantu Penelaah Persepsi untuk menghitung
denda atas keterlambatan pelimpahan penerimaan negara dan membuat
konsep surat teguran kepada Bank/ Pos Persepsi;
4.5.3. Meneliti konsep surat teguran dan menyampaikan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.5.4. Menugaskan pelaksana untuk meneruskan surat teguran tersebut kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Bank/ Pos Persepsi
bersangkutan/ Bank Indonesia.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 282 -

4.6. Memelihara database dan program aplikasi Modul Penerimaan Negara


(MPN).
4.6.1. Memeriksa kelancaran program aplikasi MPN;
4.6.2. Menugaskan pelaksana untuk memelihara dan mengamankan database
dan aplikasi (MPN);
4.6.3. Menugaskan pelaksana menyiapkan konsep surat laporan kerusakan
kepada Direktorat Sistem Perbendaharaan;
4.6.4. Meneliti konsep surat laporan kerusakan dan meneruskan kepada Kepala
Kantor.

4.7. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan negara.


4.7.1. Memeriksa data penerimaan negara;
4.7.2. Menugaskan pelaksana menyusun dan mencetak laporan
pertanggungjawaban penerimaan negara (Buku Bank Persepsi Umum,
Buku Kas Pembantu Penerimaan, dan Buku Kas Pembantu Pengeluaran);
4.7.3. Meneliti konsep/ net laporan pertanggungjawaban penerimaan negara
(Buku Bank Persepsi Umum, Buku Kas Pembantu Penerimaan, dan Buku
Kas Pembantu Pengeluaran) dan menyampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos;
4.7.4. Menugaskan pelaksana untuk membuat laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai;
4.7.5. Meneliti laporan harian tersebut dan meneruskannya kepada Kepala
KPPN untuk ditandatangani;

4.8. Melakukan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan


(LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.8.1. Menerima tugas dari Kepala KPPN untuk menyusun tanggapan LHP;
4.8.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan tindak lanjut tanggapan
LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.8.3. Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
KPPN untuk disetujui dan diparaf.

4.9. Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.9.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara tahun lalu;
4.9.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan masukan
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.9.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan
menyampaikan kepada Kepala Kantor;
4.9.4. Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum,
dan para Kepala Seksi mengenai konsep bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 283 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum dan MPN.

7. HASIL KERJA:

7.1. Buku Kas Pembantu Penerimaan / BKPP (DA.05.01);


7.2. Buku Kas Pembantu Pengeluaran / BKPK (DA.05.02);
7.3. Buku Bank/ Pos(DA.05.03);
7.4. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.5. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.6. Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.7. Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.8. Daftar Selisih Saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.9. Konsep Surat teguran;
7.10. Surat jawaban konfirmasi surat setoran;
7.11. Konsep LHP;
7.12. Database Penerimaan.
7.13. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG:
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala KPPN;
8.2. Mengajukan surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan
Pos yang terlambat/tidak menyampaikan laporan penerimaan negara dan/atau
terlambat/tidak melimpahkan uang penerimaan negara ke rekening KPPN pada
Bank Indonesia;
8.3. Mengajukan denda keterlambatan pelimpahan penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 284 -

8.4. Kebenaran kelengkapan dokumen yang diajukan;


8.5. Kebenaran surat perbaikan yang diajukan.

9. TANGGUNG JAWAB:
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Kebenaran surat teguran yang diajukan;
9.3. Kebenaran denda keterlambatan pelimpahan penerimaan negara;
9.4. Kebenaran kelengkapan dokumen yang diajukan;
9.5. Kebenaran surat perbaikan yang diajukan.

10. DIMENSI JABATAN:


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan (terlampir);
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi
(terlampir).

11. HUBUNGAN KERJA:


11.1. Kepala KPPN dalam hal menerima petunjuk/ pengarahan dan lain-lain dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
11.2. Para Kepala Seksi dan Kepala Subbagian Umum dalam hal koordinasi
pelaksanaan tugas;
11.3. Pembantu Penelaah Persepsi dalam rangka pelaksanaan tugas;
11.4. Bank/Pos Persepsi mitra kerja dalam hal kerja untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
11.5. KPP, KPBC dan satuan kerja dalam hal konfirmasi kebenaran setoran
penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan
pada Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat
tentang tata cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung
kelancaran pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan
sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN:


14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
14.2. Pendidikan formal : DIV/ Strata 1
14.3. Diklat/kursus : Diklatpim Tk.IV
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang Perbendaharaan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 285 -

15. KEDUDUKAN JABATAN:

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI BANK/GIRO KASI VERIFIKSI DAN


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II POS AKUNTANSI
PERSEPSI
• Perumus
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.I
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.II
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.I
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.II
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 286 -

1. NAMA JABATAN : Perumus (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen penerimaan negara yang diterima dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Menerima dokumen penerimaan negara berupa Laporan Harian
Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah penerimaan
kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota debet
pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Meneliti dan mencocokkan dokumen penerimaan negara berupa Laporan
Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan
(DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah
penerimaan kumulatif dan jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit
penerimaan setoran dan nota debet pelimpahan dana penerimaan dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam
rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Menatausahakan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.1.5. Membuat buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi;
4.1.6. Menyampaikan buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.1.7. Membuat konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada Laporan
Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-upload data
penerimaan melalui disket yang diterima;
4.1.8. Menyampaikan konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada
Laporan Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-
upload data penerimaan melalui disket yang diterimakepada Kepala Seksi
Bank Persepsi.

4.2. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan negara.


4.2.1. Meneliti dan mempelajari bahan dan data realisasi penerimaan negara;
4.2.2. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 287 -

4.2.3. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara


kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.4. Meneliti cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos Persepsi dari
seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari seluruh
Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.5. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.6. Meneliti cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi;
4.2.7. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
setiap jenis Bank/Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.8. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang berisikan
data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak, dan per
Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
4.2.9. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan
yang berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan
pajak, dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.2.10. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan
data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak)
dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan
dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.11. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran
yang berisikan data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan
bukan pajak) dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk
pelimpahan dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.2.12. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang
tercantum dalam laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.13. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut apabila terdapat
kesalahan kepada Kepala Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.14. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi
Persepsi untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos untuk digabungkan dengan laporan atau laporan
bulanankepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.3. Melakukan penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.3.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara baik yang melalui Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.2. Menatausahakan penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.3. Menyampaikan hasil penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 288 -

4.3.4. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.5. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-
nya dan bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-
nya serta bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.6. Menyampaikan bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.7. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.8. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.9. Menyampaikan bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3 kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.3.10. Meneliti dan mengoreksi surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.11. Menyampaikan surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.12. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak dan
laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.13. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi dan diteruskan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.14. Membuat konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran tersebut;
4.3.15. Menyampaikan konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.16. Menyampaikan surat pengantar berikut laporan harian penerimaan dan
pengeluaran pajak atau bea dan cukai, dan surat tanda setoran berikut
DNP-nya kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
4.3.17. Meneliti,mencocokan dan melegalisir fotocopy SSP, SSPCP, ataupun
SSBP berdasarkan permintaan kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai ataupun Instansi yang berkepentingan apabila ternyata
surat tanda setoran tersebut tidak terlampir atau hilang;
4.3.18. Menyampaikan fotocopy SSP, SSPCP, ataupun SSBP kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi untuk ditandatangani.

4.4. Melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menerima rekening koran dan saldo bilyet dari semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.2. Meneliti dan membandingkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dengan Buku
Bank/Pos per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.4.3. Menyusun konsep Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi per jenis Bank/Pos Persepsi
berikut penjelasan terjadinya perbedaan;
4.4.4. Menyampaikan konsep Daftar Perbedaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.4.5. Membuat konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank/pos persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 289 -

4.4.6. Menyampaikan konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet


tersebut per jenis bank/pos persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.4.7. Membuat konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo tersebut;
4.4.8. Menyampaikan konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi
4.4.9. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan surat
pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.5. Melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Menerima surat permintaan konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Meneliti dan mencocokan keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran
penerimaan negara berdasarkan data penerimaan negara yang telah
dibukukan;
4.5.3. Menyampaikan hasil penelitian keabsahan dan kebenaran surat tanda
setoran penerimaan negara kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.5.4. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir
tersebut kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.6. Melakukan penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menerima, meneliti dan menatausahakan dokumen-dokumen penerimaan
negara;
4.6.2. Menyimpan pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun
bulanan penerimaan negara;
4.6.3. Melaporkan hasil penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.4. Menyimpan disket LHP, DNP penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta nota kredit dan
nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya;
4.6.5. Melaporkan hasil penyimpanan disket LHP, DNP penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta
nota kredit dan nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.6. Menyusun dengan rapi arsip dokumen penerimaan negara tersebut
berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan jenis dokumennya;
4.6.7. Melaporkan hasil penyusunan arsip dokumen penerimaan negara tersebut
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.7. Melakukan penyusunan konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang tidak tertib/ melakukan keterlambatan
pelimpahan penerimaan negara;
4.7.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada Kepala Seksi Bank Persepsi
4.7.4. Menyampaikan surat teguran kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 290 -

4.8. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Menyampaikan hasil pencetakan laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK,
BBP, BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.8.5. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan
atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kantor Pusat;
4.8.7. Menyampaikan konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan
aplikasi yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kepala Seksi Bank
Persepsi;

4.9. Melakukan penyusunan konsep laporan berkala Seksi Bank Persepsi


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.9.1. Mempelajari data dan bahan untuk menyusun konsep laporan berkala
Seksi Persepsi;
4.9.2. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyampaikan konsep laporan berkala kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.9.4. Menyampaikan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan;

4.10. Melakukan penyusunan konsep bahan tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Memperlajari LHP, bahan dan data Seksi Persepsi;
4.10.2. Menyusun konsep bahan tanggapan LHP;
4.10.3. Menyampaikan konsep bahan tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.10.4. Menyampaikan bahan tanggapan LHP tersebut kepada Subbagian Umum;

4.11. Melakukan penyiapan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi
Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .
4.11.1. Mempelajari bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan yang
diperlukan untuk penyusunan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi persepsi;
4.11.2. Membantu Kepala Seksi Persepsi menyusun konsep Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.11.3. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.11.4. Meneruskan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi
kepada Kepala Subbagian umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 291 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Database Penerimaan Negara.
7.15. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;
8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 292 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal terdapat
kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :


12.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;
12.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
12.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan pada
Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


15.1. Pangkat/Golongan : III/c – IV/a
15.2. Pendidikan formal : DIII/S1
15.3. Diklat/Kursus :-
15.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
c Integritas (ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 293 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen penerimaan negara yang diterima dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Menerima dokumen penerimaan negara berupa Laporan Harian
Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah penerimaan
kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota debet
pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Meneliti dan mencocokkan dokumen penerimaan negara berupa Laporan
Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan
(DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah
penerimaan kumulatif dan jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit
penerimaan setoran dan nota debet pelimpahan dana penerimaan dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam
rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Menatausahakan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.1.5. Membuat buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi;
4.1.6. Menyampaikan buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.1.7. Membuat konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada Laporan
Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-upload data
penerimaan melalui disket yang diterima;
4.1.8. Menyampaikan konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada
Laporan Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-
upload data penerimaan melalui disket yang diterimakepada Kepala Seksi
Bank Persepsi.

4.2. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan negara.


4.2.1. Meneliti dan mempelajari bahan dan data realisasi penerimaan negara;
4.2.2. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 294 -

4.2.3. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara


kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.4. Meneliti cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos Persepsi dari
seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari seluruh
Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.5. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.6. Meneliti cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi;
4.2.7. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
setiap jenis Bank/Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.8. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang berisikan
data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak, dan per
Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
4.2.9. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan
yang berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan
pajak, dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.2.10. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan
data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak)
dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan
dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.11. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran
yang berisikan data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan
bukan pajak) dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk
pelimpahan dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.2.12. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang
tercantum dalam laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.13. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut apabila terdapat
kesalahan kepada Kepala Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.14. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi
Persepsi untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos untuk digabungkan dengan laporan atau laporan
bulanankepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.3. Melakukan penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.3.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara baik yang melalui Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.2. Menatausahakan penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.3. Menyampaikan hasil penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 295 -

4.3.4. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.5. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-
nya dan bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-
nya serta bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.6. Menyampaikan bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.7. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.8. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.9. Menyampaikan bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3 kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.3.10. Meneliti dan mengoreksi surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.11. Menyampaikan surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.12. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak dan
laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.13. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi dan diteruskan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.14. Membuat konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran tersebut;
4.3.15. Menyampaikan konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.16. Menyampaikan surat pengantar berikut laporan harian penerimaan dan
pengeluaran pajak atau bea dan cukai, dan surat tanda setoran berikut
DNP-nya kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
4.3.17. Meneliti,mencocokan dan melegalisir fotocopy SSP, SSPCP, ataupun
SSBP berdasarkan permintaan kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai ataupun Instansi yang berkepentingan apabila ternyata
surat tanda setoran tersebut tidak terlampir atau hilang;
4.3.18. Menyampaikan fotocopy SSP, SSPCP, ataupun SSBP kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi untuk ditandatangani.

4.4. Melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menerima rekening koran dan saldo bilyet dari semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.2. Meneliti dan membandingkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dengan Buku
Bank/Pos per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.4.3. Menyusun konsep Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi per jenis Bank/Pos Persepsi
berikut penjelasan terjadinya perbedaan;
4.4.4. Menyampaikan konsep Daftar Perbedaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.4.5. Membuat konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank/pos persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 296 -

4.4.6. Menyampaikan konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet


tersebut per jenis bank/pos persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.4.7. Membuat konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo tersebut;
4.4.8. Menyampaikan konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi
4.4.9. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan surat
pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.5. Melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Menerima surat permintaan konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Meneliti dan mencocokan keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran
penerimaan negara berdasarkan data penerimaan negara yang telah
dibukukan;
4.5.3. Menyampaikan hasil penelitian keabsahan dan kebenaran surat tanda
setoran penerimaan negara kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.5.4. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir
tersebut kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.6. Melakukan penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menerima, meneliti dan menatausahakan dokumen-dokumen penerimaan
negara;
4.6.2. Menyimpan pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun
bulanan penerimaan negara;
4.6.3. Melaporkan hasil penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.4. Menyimpan disket LHP, DNP penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta nota kredit dan
nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya;
4.6.5. Melaporkan hasil penyimpanan disket LHP, DNP penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta
nota kredit dan nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.6. Menyusun dengan rapi arsip dokumen penerimaan negara tersebut
berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan jenis dokumennya;
4.6.7. Melaporkan hasil penyusunan arsip dokumen penerimaan negara tersebut
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.7. Melakukan penyusunan konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang tidak tertib/ melakukan keterlambatan
pelimpahan penerimaan negara;
4.7.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada Kepala Seksi Bank Persepsi
4.7.4. Menyampaikan surat teguran kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 297 -

4.8. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Menyampaikan hasil pencetakan laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK,
BBP, BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.8.5. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan
atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kantor Pusat;
4.8.7. Menyampaikan konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan
aplikasi yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kepala Seksi Bank
Persepsi;

4.9. Melakukan penyusunan konsep laporan berkala Seksi Bank Persepsi


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.9.1. Mempelajari data dan bahan untuk menyusun konsep laporan berkala
Seksi Persepsi;
4.9.2. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyampaikan konsep laporan berkala kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.9.4. Menyampaikan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan;

4.10. Melakukan penyusunan konsep bahan tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Memperlajari LHP, bahan dan data Seksi Persepsi;
4.10.2. Menyusun konsep bahan tanggapan LHP;
4.10.3. Menyampaikan konsep bahan tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.10.4. Menyampaikan bahan tanggapan LHP tersebut kepada Subbagian Umum;

4.11. Melakukan penyiapan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi
Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .
4.11.1. Mempelajari bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan yang
diperlukan untuk penyusunan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi persepsi;
4.11.2. Membantu Kepala Seksi Persepsi menyusun konsep Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.11.3. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.11.4. Meneruskan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi
kepada Kepala Subbagian umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 298 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Database Penerimaan Negara.
7.15. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;
8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 299 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal terdapat
kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :


12.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;
12.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
12.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan pada
Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


15.1. Pangkat/Golongan : III/b – III/d
15.2. Pendidikan formal : DIII
15.3. Diklat/Kursus :-
15.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
c Integritas (ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 300 -

1. NAMA JABATAN : Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan dokumen penerimaan negara yang diterima dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Menerima dokumen penerimaan negara berupa Laporan Harian
Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah penerimaan
kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota debet
pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Meneliti dan mencocokkan dokumen penerimaan negara berupa Laporan
Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan
(DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah
penerimaan kumulatif dan jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit
penerimaan setoran dan nota debet pelimpahan dana penerimaan dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam
rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Menatausahakan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.1.5. Membuat buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi;
4.1.6. Menyampaikan buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.1.7. Membuat konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada Laporan
Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-upload data
penerimaan melalui disket yang diterima;
4.1.8. Menyampaikan konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada
Laporan Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-
upload data penerimaan melalui disket yang diterimakepada Kepala Seksi
Bank Persepsi.

4.2. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan negara.


4.2.1. Meneliti dan mempelajari bahan dan data realisasi penerimaan negara;
4.2.2. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 301 -

4.2.3. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara


kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.4. Meneliti cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos Persepsi dari
seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari seluruh
Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.5. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.6. Meneliti cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi;
4.2.7. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
setiap jenis Bank/Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.8. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang berisikan
data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak, dan per
Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
4.2.9. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan
yang berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan
pajak, dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.2.10. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan
data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak)
dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan
dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.11. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran
yang berisikan data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan
bukan pajak) dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk
pelimpahan dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.2.12. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang
tercantum dalam laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.13. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut apabila terdapat
kesalahan kepada Kepala Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.14. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi
Persepsi untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos untuk digabungkan dengan laporan atau laporan
bulanankepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.3. Melakukan penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.3.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara baik yang melalui Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.2. Menatausahakan penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.3. Menyampaikan hasil penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 302 -

4.3.4. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.5. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-
nya dan bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-
nya serta bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.6. Menyampaikan bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.7. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.8. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.9. Menyampaikan bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3 kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.3.10. Meneliti dan mengoreksi surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.11. Menyampaikan surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.12. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak dan
laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.13. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi dan diteruskan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.14. Membuat konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran tersebut;
4.3.15. Menyampaikan konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.16. Menyampaikan surat pengantar berikut laporan harian penerimaan dan
pengeluaran pajak atau bea dan cukai, dan surat tanda setoran berikut
DNP-nya kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
4.3.17. Meneliti,mencocokan dan melegalisir fotocopy SSP, SSPCP, ataupun
SSBP berdasarkan permintaan kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai ataupun Instansi yang berkepentingan apabila ternyata
surat tanda setoran tersebut tidak terlampir atau hilang;
4.3.18. Menyampaikan fotocopy SSP, SSPCP, ataupun SSBP kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi untuk ditandatangani.

4.4. Melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menerima rekening koran dan saldo bilyet dari semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.2. Meneliti dan membandingkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dengan Buku
Bank/Pos per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.4.3. Menyusun konsep Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi per jenis Bank/Pos Persepsi
berikut penjelasan terjadinya perbedaan;
4.4.4. Menyampaikan konsep Daftar Perbedaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.4.5. Membuat konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank/pos persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 303 -

4.4.6. Menyampaikan konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet


tersebut per jenis bank/pos persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.4.7. Membuat konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo tersebut;
4.4.8. Menyampaikan konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi
4.4.9. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan surat
pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.5. Melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Menerima surat permintaan konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Meneliti dan mencocokan keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran
penerimaan negara berdasarkan data penerimaan negara yang telah
dibukukan;
4.5.3. Menyampaikan hasil penelitian keabsahan dan kebenaran surat tanda
setoran penerimaan negara kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.5.4. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir
tersebut kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.6. Melakukan penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menerima, meneliti dan menatausahakan dokumen-dokumen penerimaan
negara;
4.6.2. Menyimpan pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun
bulanan penerimaan negara;
4.6.3. Melaporkan hasil penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.4. Menyimpan disket LHP, DNP penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta nota kredit dan
nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya;
4.6.5. Melaporkan hasil penyimpanan disket LHP, DNP penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta
nota kredit dan nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.6. Menyusun dengan rapi arsip dokumen penerimaan negara tersebut
berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan jenis dokumennya;
4.6.7. Melaporkan hasil penyusunan arsip dokumen penerimaan negara tersebut
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.7. Melakukan penyusunan konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang tidak tertib/ melakukan keterlambatan
pelimpahan penerimaan negara;
4.7.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada Kepala Seksi Bank Persepsi
4.7.4. Menyampaikan surat teguran kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 304 -

4.8. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Menyampaikan hasil pencetakan laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK,
BBP, BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.8.5. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan
atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kantor Pusat;
4.8.7. Menyampaikan konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan
aplikasi yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kepala Seksi Bank
Persepsi;

4.9. Melakukan penyusunan konsep laporan berkala Seksi Bank Persepsi


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.9.1. Mempelajari data dan bahan untuk menyusun konsep laporan berkala
Seksi Persepsi;
4.9.2. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyampaikan konsep laporan berkala kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.9.4. Menyampaikan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan;

4.10. Melakukan penyusunan konsep bahan tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Memperlajari LHP, bahan dan data Seksi Persepsi;
4.10.2. Menyusun konsep bahan tanggapan LHP;
4.10.3. Menyampaikan konsep bahan tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.10.4. Menyampaikan bahan tanggapan LHP tersebut kepada Subbagian Umum;

4.11. Melakukan penyiapan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi
Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .
4.11.1. Mempelajari bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan yang
diperlukan untuk penyusunan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi persepsi;
4.11.2. Membantu Kepala Seksi Persepsi menyusun konsep Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.11.3. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.11.4. Meneruskan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi
kepada Kepala Subbagian umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 305 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Database Penerimaan Negara.
7.15. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;
8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 306 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal terdapat
kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :


12.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;
12.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
12.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan pada
Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


15.1. Pangkat/Golongan : III/a – III/c
15.2. Pendidikan formal : DIII
15.3. Diklat/Kursus :-
15.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
c Integritas (ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 307 -

1. NAMA JABATAN : Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Menerima dokumen penerimaan negara berupa Laporan Harian
Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah penerimaan
kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota debet
pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Meneliti dan mencocokkan dokumen penerimaan negara berupa Laporan
Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan
(DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah
penerimaan kumulatif dan jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit
penerimaan setoran dan nota debet pelimpahan dana penerimaan dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam
rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Menatausahakan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.1.5. Membuat buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi;
4.1.6. Menyampaikan buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.1.7. Membuat konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada Laporan
Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-upload data
penerimaan melalui disket yang diterima;
4.1.8. Menyampaikan konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada
Laporan Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-
upload data penerimaan melalui disket yang diterimakepada Kepala Seksi
Bank Persepsi.

4.2. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban


penerimaan negara.
4.2.1. Meneliti dan mempelajari bahan dan data realisasi penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 308 -

4.2.2. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara;


4.2.3. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.4. Meneliti cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos Persepsi dari
seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari seluruh
Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.5. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.6. Meneliti cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi;
4.2.7. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
setiap jenis Bank/Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.8. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang berisikan
data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak, dan per
Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
4.2.9. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan
yang berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan
pajak, dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.2.10. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan
data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak)
dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan
dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.11. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran
yang berisikan data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan
bukan pajak) dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk
pelimpahan dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.2.12. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang
tercantum dalam laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.13. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut apabila terdapat
kesalahan kepada Kepala Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.14. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi
Persepsi untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos untuk digabungkan dengan laporan atau laporan
bulanankepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.3. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui


Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.3.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara baik yang melalui Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.2. Menatausahakan penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.3. Menyampaikan hasil penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 309 -

4.3.4. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.5. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-
nya dan bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-
nya serta bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.6. Menyampaikan bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.7. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.8. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.9. Menyampaikan bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3 kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.3.10. Meneliti dan mengoreksi surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.11. Menyampaikan surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.12. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak dan
laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.13. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi dan diteruskan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.14. Membuat konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran tersebut;
4.3.15. Menyampaikan konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.16. Menyampaikan surat pengantar berikut laporan harian penerimaan dan
pengeluaran pajak atau bea dan cukai, dan surat tanda setoran berikut
DNP-nya kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
4.3.17. Meneliti,mencocokan dan melegalisir fotocopy SSP, SSPCP, ataupun
SSBP berdasarkan permintaan kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai ataupun Instansi yang berkepentingan apabila ternyata
surat tanda setoran tersebut tidak terlampir atau hilang;
4.3.18. Menyampaikan fotocopy SSP, SSPCP, ataupun SSBP kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi untuk ditandatangani.

4.4. Membantu melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo pada semua


Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menerima rekening koran dan saldo bilyet dari semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.2. Meneliti dan membandingkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dengan Buku
Bank/Pos per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.4.3. Menyusun konsep Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi per jenis Bank/Pos Persepsi
berikut penjelasan terjadinya perbedaan;
4.4.4. Menyampaikan konsep Daftar Perbedaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.4.5. Membuat konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank/pos persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 310 -

4.4.6. Menyampaikan konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet


tersebut per jenis bank/pos persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.4.7. Membuat konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo tersebut;
4.4.8. Menyampaikan konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi
4.4.9. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan surat
pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.5. Membantu melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai


keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Menerima surat permintaan konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Meneliti dan mencocokan keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran
penerimaan negara berdasarkan data penerimaan negara yang telah
dibukukan;
4.5.3. Menyampaikan hasil penelitian keabsahan dan kebenaran surat tanda
setoran penerimaan negara kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.5.4. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir
tersebut kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.6. Membantu melakukan penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menerima, meneliti dan menatausahakan dokumen-dokumen penerimaan
negara;
4.6.2. Menyimpan pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun
bulanan penerimaan negara;
4.6.3. Melaporkan hasil penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.4. Menyimpan disket LHP, DNP penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta nota kredit dan
nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya;
4.6.5. Melaporkan hasil penyimpanan disket LHP, DNP penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta
nota kredit dan nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.6. Menyusun dengan rapi arsip dokumen penerimaan negara tersebut
berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan jenis dokumennya;
4.6.7. Melaporkan hasil penyusunan arsip dokumen penerimaan negara tersebut
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.7. Membantu melakukan penyusunan konsep surat teguran kepada Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang tidak tertib/ melakukan keterlambatan
pelimpahan penerimaan negara;
4.7.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada Kepala Seksi Bank Persepsi
4.7.4. Menyampaikan surat teguran kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 311 -

4.8. Membantu melakukan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Menyampaikan hasil pencetakan laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK,
BBP, BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.8.5. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan
atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kantor Pusat;
4.8.7. Menyampaikan konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan
aplikasi yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kepala Seksi Bank
Persepsi;

4.9. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan berkala Seksi Bank


Persepsi sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.9.1. Mempelajari data dan bahan untuk menyusun konsep laporan berkala
Seksi Persepsi;
4.9.2. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyampaikan konsep laporan berkala kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.9.4. Menyampaikan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan;

4.10. Membantu melakukan penyusunan konsep bahan tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Memperlajari LHP, bahan dan data Seksi Persepsi;
4.10.2. Menyusun konsep bahan tanggapan LHP;
4.10.3. Menyampaikan konsep bahan tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.10.4. Menyampaikan bahan tanggapan LHP tersebut kepada Subbagian Umum;

4.11. Membantu melakukan penyiapan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .
4.11.1. Mempelajari bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan yang
diperlukan untuk penyusunan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi persepsi;
4.11.2. Membantu Kepala Seksi Persepsi menyusun konsep Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.11.3. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.11.4. Meneruskan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi
kepada Kepala Subbagian umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 312 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Database Penerimaan Negara.
7.15. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;
8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 313 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal terdapat
kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :


12.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;
12.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
12.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan pada
Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


15.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b
15.2. Pendidikan formal : DIII
15.3. Diklat/Kursus :-
15.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
c Integritas (ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 314 -

1. NAMA JABATAN : Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya penelitian dokumen penerimaan negara, penatausahaan
dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan dokumen penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.1.1. Menerima dokumen penerimaan negara berupa Laporan Harian
Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah penerimaan
kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota debet
pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Meneliti dan mencocokkan dokumen penerimaan negara berupa Laporan
Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif Penerimaan
(DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan jumlah
penerimaan kumulatif dan jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit
penerimaan setoran dan nota debet pelimpahan dana penerimaan dari
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam
rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Menatausahakan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.1.5. Membuat buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi;
4.1.6. Menyampaikan buku catatan khusus mengenai saldo penerimaan dan
pengeluaran dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.1.7. Membuat konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada Laporan
Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-upload data
penerimaan melalui disket yang diterima;
4.1.8. Menyampaikan konsep surat perbaikan kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi apabila terdapat kesalahan pada
Laporan Harian Penerimaan, DNP, SSP, SSPCP, SSBP, serta meng-
upload data penerimaan melalui disket yang diterimakepada Kepala Seksi
Bank Persepsi.

4.2. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban


penerimaan negara.
4.2.1. Meneliti dan mempelajari bahan dan data realisasi penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 315 -

4.2.2. Menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara;


4.2.3. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.4. Meneliti cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos Persepsi dari
seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari seluruh
Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.5. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.6. Meneliti cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi;
4.2.7. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
setiap jenis Bank/Pos Persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.8. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang berisikan
data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak, dan per
Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
4.2.9. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan
yang berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan
pajak, dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.2.10. Meneliti cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan
data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak)
dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan
dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.11. Menyampaikan hasil cetakan laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran
yang berisikan data pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan
bukan pajak) dan per Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk
pelimpahan dana ke rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.2.12. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang
tercantum dalam laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.13. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut apabila terdapat
kesalahan kepada Kepala Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.14. Menyampaikan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi
Persepsi untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi
Bank/Giro Pos untuk digabungkan dengan laporan atau laporan
bulanankepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.3. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui


Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.3.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara baik yang melalui Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.2. Menatausahakan penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.3.3. Menyampaikan hasil penatausahaan penerimaan negara baik yang melalui
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 316 -

4.3.4. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.5. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-
nya dan bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-
nya serta bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.6. Menyampaikan bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan
bukti setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta
bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.7. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.8. Meneliti dan mengoreksi bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.9. Menyampaikan bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3 kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.3.10. Meneliti dan mengoreksi surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.11. Menyampaikan surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik
mengenai jumlah uang, jenis setoran maupun MAP-nya kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.3.12. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak dan
laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.13. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea dan cukai
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi dan diteruskan kepada Kepala KPPN
untuk ditandatangani;
4.3.14. Membuat konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran tersebut;
4.3.15. Menyampaikan konsep surat pengantar pengiriman surat-surat setoran
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala KPPN untuk ditandatangani;
4.3.16. Menyampaikan surat pengantar berikut laporan harian penerimaan dan
pengeluaran pajak atau bea dan cukai, dan surat tanda setoran berikut
DNP-nya kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
4.3.17. Meneliti,mencocokan dan melegalisir fotocopy SSP, SSPCP, ataupun
SSBP berdasarkan permintaan kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai ataupun Instansi yang berkepentingan apabila ternyata
surat tanda setoran tersebut tidak terlampir atau hilang;
4.3.18. Menyampaikan fotocopy SSP, SSPCP, ataupun SSBP kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi untuk ditandatangani.

4.4. Membantu melakukan penyusunan Daftar Perbedaan Saldo pada semua


Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menerima rekening koran dan saldo bilyet dari semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.2. Meneliti dan membandingkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dengan Buku
Bank/Pos per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.4.3. Menyusun konsep Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi per jenis Bank/Pos Persepsi
berikut penjelasan terjadinya perbedaan;
4.4.4. Menyampaikan konsep Daftar Perbedaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank Persepsi;
4.4.5. Membuat konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank/pos persepsi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 317 -

4.4.6. Menyampaikan konsep rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet


tersebut per jenis bank/pos persepsi kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.4.7. Membuat konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo tersebut;
4.4.8. Menyampaikan konsep surat pengantar daftar perbedaan saldo kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi
4.4.9. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan surat
pengantarnya dan diteruskan kepada Subbagian umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.5. Membantu melakukan pelayanan pemberian konfirmasi mengenai


keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Menerima surat permintaan konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Meneliti dan mencocokan keabsahan dan kebenaran surat tanda setoran
penerimaan negara berdasarkan data penerimaan negara yang telah
dibukukan;
4.5.3. Menyampaikan hasil penelitian keabsahan dan kebenaran surat tanda
setoran penerimaan negara kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.5.4. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir
tersebut kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.6. Membantu melakukan penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menerima, meneliti dan menatausahakan dokumen-dokumen penerimaan
negara;
4.6.2. Menyimpan pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun
bulanan penerimaan negara;
4.6.3. Melaporkan hasil penatausahaan arsip dokumen penerimaan negara
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.4. Menyimpan disket LHP, DNP penerimaan negara yang diterima dari Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta nota kredit dan
nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya;
4.6.5. Melaporkan hasil penyimpanan disket LHP, DNP penerimaan negara yang
diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi serta
nota kredit dan nota debetnya maupun rekapitulasi nota kreditnya kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.6.6. Menyusun dengan rapi arsip dokumen penerimaan negara tersebut
berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan jenis dokumennya;
4.6.7. Melaporkan hasil penyusunan arsip dokumen penerimaan negara tersebut
kepada Kepala Seksi Bank Persepsi.

4.7. Membantu melakukan penyusunan konsep surat teguran kepada Bank


Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang tidak tertib/ melakukan keterlambatan
pelimpahan penerimaan negara;
4.7.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada Kepala Seksi Bank Persepsi
4.7.4. Menyampaikan surat teguran kepada Subbagian Umum untuk dikirim.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 318 -

4.8. Membantu melakukan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Menyampaikan hasil pencetakan laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK,
BBP, BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala
Seksi Bank Persepsi;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.8.5. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan
atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kantor Pusat;
4.8.7. Menyampaikan konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan
aplikasi yang tidak dapat ditanggulangi kepada Kepala Seksi Bank
Persepsi;

4.9. Membantu melakukan penyusunan konsep laporan berkala Seksi Bank


Persepsi sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.9.1. Mempelajari data dan bahan untuk menyusun konsep laporan berkala
Seksi Persepsi;
4.9.2. Menyusun konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyampaikan konsep laporan berkala kepada Kepala Seksi Persepsi;
4.9.4. Menyampaikan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan;

4.10. Membantu melakukan penyusunan konsep bahan tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Memperlajari LHP, bahan dan data Seksi Persepsi;
4.10.2. Menyusun konsep bahan tanggapan LHP;
4.10.3. Menyampaikan konsep bahan tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.10.4. Menyampaikan bahan tanggapan LHP tersebut kepada Subbagian Umum;

4.11. Membantu melakukan penyiapan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara .
4.11.1. Mempelajari bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan yang
diperlukan untuk penyusunan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Seksi persepsi;
4.11.2. Membantu Kepala Seksi Persepsi menyusun konsep Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Seksi Persepsi sebagai bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.11.3. Menyampaikan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP kepada
Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.11.4. Meneruskan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi
kepada Kepala Subbagian umum;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);
5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 319 -

5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Database Penerimaan Negara.
7.15. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;
8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 320 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal terdapat
kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :


12.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;
12.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
12.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap ketentuan pada
Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


15.1. Pangkat/Golongan : II/c – III/a
15.2. Pendidikan formal : DIII
15.3. Diklat/Kursus :-
15.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
c Integritas (ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 321 -

1. NAMA JABATAN : Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :

Menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam penelitian, penatausahaan dokumen
penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Terwujudnya bahan dan data yang akurat dan lengkap dalam rangka mendukung
penelitian, penatausahaan dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Menghimpun dan menyiapkan data/ dokumen penerimaan negara yang


diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi dalam
rangka penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Menerima, menghimpun dan memilah dokumen penerimaan negara berupa
Laporan Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif
Penerimaan (DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan
jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota
debet pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Membantu memeriksa dan meneliti dokumen penerimaan negara berupa
Laporan Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif
Penerimaan (DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan
jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota
debet pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Memeriksa dan meng-upload disket/ADK yang berisikan data penerimaan
negara dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.1.4. Menyimpan disket/ADK dan dokumen penerimaan negara;

4.2. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan


negara.

4.2.1. Melakukan pencetakan konsep laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.2. Meneliti konsep laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi kepada kepala Seksi Persepsi;
4.2.3. Melakukan pencetakan konsep laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang
berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak,
dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 322 -

4.2.4. Meneliti konsep laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan data
pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak) dan per
Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan dana ke
rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.5. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang tercantum
dalam konsep laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.6. Memperbaiki laporan-laporan tersebut apabila terdapat kesalahan;
4.2.7. Menyerahkan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi Persepsi
untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos
untuk digabungkan dengan laporan atau laporan bulanan.

4.3. Membantu menyiapkan bahan dan data yang diperlukan menatausahakan


penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi.
4.3.1. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan bukti
setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta bukti
setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.2. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.3. Meneliti surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik mengenai jumlah
uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.4. Menyiapkan bahan dan data yang diperlukan untuk membuat konsep laporan
harian penerimaan dan pengembalian pajak dan laporan harian penerimaan
dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.5. Melakukan penyimpanan bahan dan data laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai;

4.4. Membantu menyusun Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menghimpun, memilah dan memeriksa kebenaran rekening koran dan saldo
bilyet;
4.4.2. Membantu membuat rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank;
4.4.3. Mencocokkan jumlah uang yang tercantum dalam rekening Koran dan saldo
bilyet tersebut dengan Buku Bank dari setiap jenis Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.4. Membantu menyiapkan bahan dan data yang diperlukan untuk membuat
konsep daftar perbedaan selisih saldo antara rekening koran dan saldo bilyet
dengan buku bank berikut penjelasan terjadinya perbedaan;

4.5. Membantu pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Membantu pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Menyiapkan data-data untuk mencocokkan kebenaran dan keabsahan STS
penerimaan negara;
4.5.3. Meneliti dan mencocokkan keabsahan dan kebenaran STS tersebut dengan
data-data penerimaan negara yang telah dibukukan pada KPPN;
4.5.4. Menyerahkan kepada Kepala Seksi untuk dilegalisir/dibubuhi tanda tangan
dan stempel pada STS tersebut sebagai bukti bahwa STS tersebut memang
benar dan sudah dibukukan sebagai penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 323 -

4.5.5. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
diajukan kepada Kepala Seksi Persepsi untuk diteruskan kepada Kepala
KPPN untuk ditandatangani;
4.5.6. Menyampaikan surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir tersebut
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang bersangkutan.

4.6. Membantu menatausahakan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menghimpun, meneliti, dan memilah dokumen-dokumen penerimaan negara
serta pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun bulanan
penerimaan negara;
4.6.2. Menghimpun, meneliti, dan memilah ADK/disket berisi data penerimaan
negara yang diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.6.3. Menyimpan dan menyusun dengan rapi ADK/disket dan arsip dokumen
penerimaan negara tersebut berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan
jenis dokumennya.

4.7. Membantu menyusun konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Menghimpun data tentang ketertiban pelimpahan penerimaan negara oleh
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Meneliti dan menyajikan data data tentang ketertiban pelimpahan penerimaan
negara oleh Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.3. Membantu membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;

4.8. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Mengoperasikan komputer program aplikasi Bendahara Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU, BGPU,
dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan atau
permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang menjadi
tugasnya;
4.8.5. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi tidak
dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.8.6. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.9. Membantu menyiapkan data yang diperlukan dalam penyusunan konsep


laporan berkala Seksi Bank Persepsi sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
4.9.1. Menghimpun bahan dan data yang diperlukan untuk menyusun konsep
laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.2. Meneliti, mengkompilasi dan mengolah data yang diperlukan untuk menyusun
konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyajikan bahan dan data laporan berkala tersebut;
4.9.4. Melakukan penyimpanan/back up data;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 324 -

4.10. Membantu menyiapkan bahan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Menghimpun bahan dan data yang diperlukan untuk menyusun tindak lanjut
tanggapan LHP;
4.10.2. Membantu menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya
kepada Kepala Seksi Persepsi;

4.11. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dari Seksi Persepsi.
4.11.1. Menghimpun dan menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam
penyusunan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
KPPN dari Seksi Persepsi;
4.11.2. Menyampaikan bahan dan data yang diperlukan dalam penyusunan konsep
bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN kepada Seksi
Persepsi;
4.11.3. Menyimpan bahan dan data tersebut.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);


5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 325 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.
7.15. Database Penerimaan Negara.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;


8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :

10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;


11.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 326 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap pelaksanaan


Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/b – II/d


14.2. Pendidikan formal : DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kerjasama (TW)
c. Integritas ( ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 327 -

1. NAMA JABATAN : Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Persepsi)

2. IKHTISAR JABATAN :

Menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam penelitian, penatausahaan dokumen
penerimaan negara, dan penyusunan laporan realisasi penerimaan negara.

3. TUJUAN JABATAN :

Terwujudnya bahan dan data yang akurat dan lengkap dalam rangka mendukung
penelitian, penatausahaan dokumen penerimaan negara, dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan negara secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Membantu menghimpun dan menyiapkan data/ dokumen penerimaan negara


yang diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi
dalam rangka penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Menerima, menghimpun dan memilah dokumen penerimaan negara berupa
Laporan Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif
Penerimaan (DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan
jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota
debet pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.2. Membantu memeriksa dan meneliti dokumen penerimaan negara berupa
Laporan Harian Penerimaan Bank/ Pos Persepsi, Daftar Nominatif
Penerimaan (DNP) yang berisikan data penerimaan hari ini, yang lalu, dan
jumlah penerimaan kumulatif berikut nota kredit penerimaan setoran dan nota
debet pelimpahan dana penerimaan dari Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi ke dalam rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.1.3. Memeriksa dan meng-upload disket/ADK yang berisikan data penerimaan
negara dari masing-masing Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.1.4. Menyimpan disket/ADK dan dokumen penerimaan negara;

4.2. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan


negara.

4.2.1. Melakukan pencetakan konsep laporan Buku Bank Persepsi dan Buku Pos
Persepsi dari seluruh Bank/Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan
negara dan pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank /Pos Persepsi ke rekening KPPN pada Bank Indonesia;
4.2.2. Meneliti konsep laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi dan Pos Persepsi yang berisikan data penerimaan negara dan
pengeluaran dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis
Bank/Pos Persepsi kepada kepala Seksi Persepsi;
4.2.3. Melakukan pencetakan konsep laporan Buku Kas Pembantu Penerimaan yang
berisikan data penerimaan per jenis setoran (pajak, bea cukai, bukan pajak,
dan per Mata Anggaran Penerimaan (MAP);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 328 -

4.2.4. Meneliti konsep laporan Buku Kas Pembantu Pengeluaran yang berisikan data
pengeluaran per jenis setoran (pajak, bea cukai, dan bukan pajak) dan per
Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) dalam bentuk pelimpahan dana ke
rekening KPPN pada Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank Persepsi;
4.2.5. Meneliti dan mencocokkan data penerimaan dan pengeluaran yang tercantum
dalam konsep laporan-laporan tersebut dengan LHP maupun DNP;
4.2.6. Memperbaiki laporan-laporan tersebut apabila terdapat kesalahan;
4.2.7. Menyerahkan konsep laporan-laporan tersebut kepada Kepala Seksi Persepsi
untuk ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos
untuk digabungkan dengan laporan atau laporan bulanan.

4.3. Membantu menyiapkan bahan dan data yang diperlukan menatausahakan


penerimaan negara baik yang melalui Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi
dan Pos Persepsi.
4.3.1. Menghimpun bukti setoran pajak (SSP) lembar 2 berikut DNP-nya dan bukti
setoran pajak cukai pabean (SSPCP) lembar 2 berikut DNP-nya serta bukti
setoran PNBP (SSBP) lembar 2 berikut DNP-nya;
4.3.2. Menghimpun bukti setoran PNBP (SSBP) lembar 3;
4.3.3. Meneliti surat setoran bersangkutan berikut DNP-nya baik mengenai jumlah
uang, jenis setoran maupun MAP-nya;
4.3.4. Menyiapkan bahan dan data yang diperlukan untuk membuat konsep laporan
harian penerimaan dan pengembalian pajak dan laporan harian penerimaan
dan pengembalian bea dan cukai;
4.3.5. Melakukan penyimpanan bahan dan data laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak dan laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai;

4.4. Membantu menyusun Daftar Perbedaan Saldo pada semua Bank Persepsi,
Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.4.1. Menghimpun, memilah dan memeriksa kebenaran rekening koran dan saldo
bilyet;
4.4.2. Membantu membuat rekapitulasi rekening koran dan saldo bilyet tersebut per
jenis bank;
4.4.3. Mencocokkan jumlah uang yang tercantum dalam rekening Koran dan saldo
bilyet tersebut dengan Buku Bank dari setiap jenis Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.4.4. Membantu menyiapkan bahan dan data yang diperlukan untuk membuat
konsep daftar perbedaan selisih saldo antara rekening koran dan saldo bilyet
dengan buku bank berikut penjelasan terjadinya perbedaan;

4.5. Membantu pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan


kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara.
4.5.1. Membantu pelayanan pemberian konfirmasi mengenai keabsahan dan
kebenaran surat tanda setoran penerimaan negara;
4.5.2. Menyiapkan data-data untuk mencocokkan kebenaran dan keabsahan STS
penerimaan negara;
4.5.3. Meneliti dan mencocokkan keabsahan dan kebenaran STS tersebut dengan
data-data penerimaan negara yang telah dibukukan pada KPPN;
4.5.4. Menyerahkan kepada Kepala Seksi untuk dilegalisir/dibubuhi tanda tangan
dan stempel pada STS tersebut sebagai bukti bahwa STS tersebut memang
benar dan sudah dibukukan sebagai penerimaan negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 329 -

4.5.5. Membuat konsep surat pengantar pengiriman hasil konfirmasi tersebut dan
diajukan kepada Kepala Seksi Persepsi untuk diteruskan kepada Kepala
KPPN untuk ditandatangani;
4.5.6. Menyampaikan surat pengantar berikut STS yang telah dilegalisir tersebut
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada yang bersangkutan.

4.6. Membantu menatausahakan arsip dokumen penerimaan negara.


4.6.1. Menghimpun, meneliti, dan memilah dokumen-dokumen penerimaan negara
serta pertinggal laporan pertanggungjawaban harian maupun bulanan
penerimaan negara;
4.6.2. Menghimpun, meneliti, dan memilah ADK/disket berisi data penerimaan
negara yang diterima dari Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos
Persepsi;
4.6.3. Menyimpan dan menyusun dengan rapi ADK/disket dan arsip dokumen
penerimaan negara tersebut berdasarkan tanggalnya, bulannya, bank, dan
jenis dokumennya.

4.7. Membantu menyusun konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi.
4.7.1. Menghimpun data tentang ketertiban pelimpahan penerimaan negara oleh
Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.2. Meneliti dan menyajikan data data tentang ketertiban pelimpahan penerimaan
negara oleh Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;
4.7.3. Membantu membuat konsep surat teguran kepada Bank Persepsi, Bank
Devisa Persepsi dan Pos Persepsi;

4.8. Membantu melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.8.1. Mengoperasikan komputer program aplikasi Bendahara Umum;
4.8.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU, BGPU,
dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.8.3. Melaporkan kepada Kepala Seksi Persepsi dalam hal terjadi kerusakan atau
permasalahan pengoperasian komputer;
4.8.4. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang menjadi
tugasnya;
4.8.5. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi tidak
dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.8.6. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.9. Membantu menyiapkan data yang diperlukan dalam penyusunan konsep


laporan berkala Seksi Bank Persepsi sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
4.9.1. Menghimpun bahan dan data yang diperlukan untuk menyusun konsep
laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.2. Meneliti, mengkompilasi dan mengolah data yang diperlukan untuk menyusun
konsep laporan berkala Seksi Persepsi;
4.9.3. Menyajikan bahan dan data laporan berkala tersebut;
4.9.4. Melakukan penyimpanan/back up data;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 330 -

4.10. Membantu menyiapkan bahan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil


Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.10.1. Menghimpun bahan dan data yang diperlukan untuk menyusun tindak lanjut
tanggapan LHP;
4.10.2. Membantu menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya
kepada Kepala Seksi Persepsi;

4.11. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dari Seksi Persepsi.
4.11.1. Menghimpun dan menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam
penyusunan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP
KPPN dari Seksi Persepsi;
4.11.2. Menyampaikan bahan dan data yang diperlukan dalam penyusunan konsep
bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN kepada Seksi
Persepsi;
4.11.3. Menyimpan bahan dan data tersebut.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1. Laporan Harian Penerimaan (LHP);


5.2. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP);
5.3. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
5.4. SSP lembar ke-02, SSPCP lembar ke-2, SSBP lembar ke-2 dan ke-3;
5.5. Nota Kredit/Berita Tambah (Gir 8);
5.6. Nota Debet/Berita Kurang (Gir 9);
5.7. ADK Penerimaan Negara;
5.8. Rekening koran/saldo bilyet/berita saldo (Gir 52);
5.9. Surat permintaan konfirmasi/legalisasi surat setoran dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai maupun instansi bersangkutan;
5.10. LHP dari aparat pengawasan fungsional;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
serta bahan dan data kegiatan tahun lalu dan tahun berjalan.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program aplikasi Bendum
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 331 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Konsep laporan pertanggungjawaban harian dan bulanan Bank/Pos Persepsi;
7.2. Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP (DA.05.01);
7.3. Buku Kas Pembantu Pengeluaran/BKPK (DA.05.02);
7.4. Buku Bank/Pos (DA.05.03);
7.5. Buku Bank Persepsi Umum/BBPU (DA.05.05);
7.6. Rekap BKPP (DA.05.21);
7.7. Rekap BKPK (DA.05.22);
7.8. Konsep Laporan Harian Penerimaan Bea dan Cukai (DA.08.11);
7.9. Konsep Laporan Harian Penerimaan Pajak;
7.10. Daftar Selisih saldo Bank/Pos (DA.05.11);
7.11. Konsep surat teguran;
7.12. Konsep surat jawaban konfirmasi surat setoran.
7.13. Konsep LHP;
7.14. Konsep Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Seksi Persepsi.
7.15. Database Penerimaan Negara.

8. WEWENANG :

8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada atasan;


8.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
8.3. Meminta kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan;


9.2. Mengajukan usul surat teguran kepada Bank Persepsi mitra kerja dalam hal
terdapat kurang melimpahkan penerimaannya;
9.3. Kebenaran kelengkapan dokumen penerimaan/pelimpahan kepada Bank Persepsi
mitra kerja.

10. DIMENSI JABATAN :

10.1. Jumlah Bank/ Kantor Pos Persepsi yang menjadi mitra kerja dalam pelayanan;
10.2. Jumlah handling penerimaan negara yang ditatausahakan;
10.3. Jumlah penerimaan negara yang dihimpun dari Bank/ Kantor Pos Persepsi.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Seksi Bank Persepsi dalam hal pelaksanaan tugas;


11.2. Pelaksana di lingkungan KPPN dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. KPP dan KPBC, dalam hal konfirmasi kebenaran setoran penerimaan negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 332 -

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Masih kurangnya kepatuhan petugas bank/kantor pos persepsi terhadap pelaksanaan


Modul Penerimaan Negara (MPN) dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata
cara penyetoran penerimaan negara sehingga kurang mendukung kelancaran
pelaksanaan penatausahaan penerimaan negara, untuk itu diperlukan sosialisasi dan
koordinasi yang lebih intensif.

13. RISIKO BAHAYA :


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/Golongan : II/a – II/c


14.2. Pendidikan formal : DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kerjasama (TW)
c. Integritas ( ING)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 333 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Bank/Giro Pos

2. IKHTISAR JABATAN :

Melakukan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana, penatausahaan


penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara, pengiriman dan
penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran
negara, dan pembukuan bendahara umum.

3. TUJUAN JABATAN :

Terlaksananya pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana, penatausahaan


penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara, pengiriman dan
penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran
negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat, tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1 Melakukan pembayaran pengeluaran negara.


4.1.1 Memeriksa dokumen pengeluaran negara berupa SP2D, Daftar Penguji,
routing slip dan DPP-SPM melalui sistem aplikasi;
4.1.2 Menugaskan pelaksana untuk meneliti, dan memilah dokumen pengeluaran
negara per Bank/Pos;
4.1.3 Meneliti, menandatangani dan menggabungkan SP2D dengan Daftar
Penguji/Daftar Pengantar;
4.1.4 Mengisi routing slip dan menyampaikan SP2D tersebut berikut Daftar
Pengujinya kepada Subbagian Umum;

4.2 Menerbitkan Surat Kuasa Umum (SKU) PBB/BPHTB.


4.2.1. Setiap awal tahun menugaskan pelaksana untuk membuat konsep Surat
Kuasa Umum (SKU) PBB/BPHTB kepada Bank/Pos Operasional III;
4.2.2. Meneliti konsep Surat Kuasa Umum (SKU) PBB/BPHTB untuk ditetapkan
oleh Kepala kantor.

4.3 Melakukan penelitian atas SPM-PHP-PBB/BPHTB.


4.3.1 Memeriksa SPM-PHP-PBB/BPHTB beserta dokumen pendukungnya;
4.3.2 Menugaskan pelaksana untuk melakukan penelitian dan pengujian
kebenaran SPM-PHP-PBB/BPHTB dan dokumen pendukung dengan Nota
Debet/Nota Kredit PHP-PBB/BPHTB dari Bank Operasional III;
4.3.3 Mengesahkan SPM-PHP-PBB/BPHTB dengan membubuhi cap/stempel
‘telah dibukukan’ dan ditandatangani.

4.4 Melakukan penatausahaan penerimaan negara melalui potongan SPM.


4.4.1. Memeriksa dokumen penerimaan negara (SSP dan SSBP) melalui potongan
SPM;
4.4.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti penerimaan negara melalui potongan
SPM dan mencetak Daftar Potongan SPM;
4.4.3. Meneliti daftar potongan SPM dan mencocokkan jumlah potongan
penerimaan negara sesuai dengan jenis potongannya dan jumlah handling-
nya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 334 -

4.4.4. Menugaskan pelaksana untuk membuat DNP atas penerimaan negara yang
berasal dari potongan SPM;
4.4.5. Menugaskan pelaksana untuk menggabungkan daftar potongan tersebut
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos.

4.5 Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I (BO I).


4.7.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan saldo BO II untuk gaji;
4.7.1. Menugaskan pelaksana untuk membuat perincian pengeluaran gaji
berdasarkan realisasi pengeluaran BO II bulan yang lalu dan
4.7.1. Menugaskan pelaksana menyiapkan bilyet giro Bank Indonesia untuk
mengisi rekening KPPN pada BO I dan BO II;
4.7.1. Memeriksa dan menandatangani bilyet giro Bank Indonesia dan
menyampaikan kepada kepala kantor untuk ditandatangani.

4.6 Menatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui rekening KPPN


pada Bank Indonesia.
4.6.1 Memeriksa dokumen penerimaan berupa Nota Kredit BI Pelimpahan Bank
Persepsi dan BO III, Nota Kredit BI Penggantian SP2D Reksus/SPB SP2D
Reksus, Faktur kiriman Uang/Nota Kredit BI pengiriman uang dari KPPN
Bukan Induk, dan Nota Kredit BI Bukti Penerimaan uang dari rekening Ditjen
Perbendaharaan (500.000.000) melalui rekening KPPN pada BI;
4.6.2 Memeriksa dokumen pengeluaran berupa Nota Debet BI dropping dana ke
BO I, Nota Debet BI pencairan SP2D Reksus, Faktur Kiriman Uang/Nota
Debet BI dropping dana ke KPPN Bukan Induk, dan Nota Debet BI Bukti
Pengeluaran kiriman uang ke rekening Ditjen Perbendaharaan
(500.000.000) melalui rekening KPPN pada BI;
4.6.3 Menugaskan pelaksana untuk membukukan penerimaan pada Buku Bank
BI dengan Aplikasi Bendum berupa Nota Kredit BI Pelimpahan Bank
Persepsi dan BO III, Nota Kredit BI Penggantian SP2D Reksus/SPB SP2D
Reksus, dan Faktur Kiriman Uang/Nota Kredit BI pengiriman uang dari
KPPN Bukan Induk;
4.6.4 Menugaskan pelaksana untuk membukukan pengeluaran pada Buku Bank
BI dengan Aplikasi Bendum berupa Bilyet Giro BI dropping dana ke BO I dan
Bilyet Giro BI dropping dana ke BO I KPPN Bukan Induk;
4.6.5 Menandatangani Faktur Kiriman Uang dari KPPN Bukan Induk berikut daftar
pengujinya dan dikirimkan kepada KPPN bersangkutan melalui Subbagian
Umum
4.6.6 Menugaskan pelaksana untuk melaksanakan penutupan Buku Bank BI dan
menihilkan setiap akhir hari dengan membuat/menandatangani/
membukukan dengan Aplikasi Bendum Surat Pembukuan Penerimaan
Kiriman Uang dari rekening Ditjen PBN (500.000.000) jika saldo Buku Bank
BI pada akhir hari kurang (minus);
4.6.7 Menugaskan pelaksana untuk melaksanakan penutupan Buku Bank BI dan
menihilkan setiap akhir hari dengan membuat/menandatangani/
membukukan dengan Aplikasi Bendum Surat Pembukuan Penerimaan
Kiriman Uang dari rekening Ditjen PBN (500.000.000) jika saldo Buku Bank
BI pada akhir hari lebih (surplus);
4.6.8 Memeriksa tembusan SPB-SP2D dari KPPN non KCBI dan selanjutnya
dicocokkan dengan Nota Kredit dari KCBI atas beban Reksus berkenaan;
4.6.9 Memeriksa rekapitulasi SPB setiap akhir bulan dari KPPN non KCBI dan
dicocokkan dengan seluruh Nota Kredit dari KCBI.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 335 -

4.7 Menatausahakan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada KPPN
bukan Induk.
4.7.1. Memeriksa surat permintaan tambahan uang kas (TUK) dari KPPN bukan
induk;
4.7.2. Meneliti surat rekomendasi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang membawahi KPPN bukan Induk untuk menambah
saldo melampaui pagu yang ditetapkan;
4.7.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat faktur kiriman uang, bilyet giro Bank
Indonesia dan surat pengantar;
4.7.4. Meneliti dan menyampaikan faktur kiriman uang dan surat pengantar untuk
ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.7.5. Menandatangani bilyet giro Bank Indonesia bersama Kepala KPPN;
4.7.6. Menugaskan pelaksana untuk menyampaikan faktur kiriman uang, surat
pengantar dan bilyet giro kepada Subbagian Umum;
4.7.7. Menerima faktur kiriman uang berikut nota debet untuk dibukukan pada
aplikasi Bendum;
4.7.8. Menugaskan pelaksana untuk membubuhkan stempel ‘telah dibukukan’
pada faktur.

4.8 Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.8.1. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat perkiraan kebutuhan
dana untuk hari berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.8.2. Memeriksa konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
untuk ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.8.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat permintaan tambahan
dana untuk hari itu apabila terjadi kekurangan dana Direktorat Pengelolaan
Kas Negara;
4.8.4. Memeriksa konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu, untuk
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan;
4.8.5. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat permintaan transfer
dana ke BO I 3 (tiga) hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.8.6. Memeriksa konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan untuk ditandatangani
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan.
4.8.7. Menugaskan pelaksana untuk membukukan pada masing-masing buku
bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I.

4.9 Memantau ketertiban Pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada


bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account
(TSA).
4.9.1. Meneliti data ketertiban Pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.9.2. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat peringatan atas
keterlambatan penihilan kepada BO I dan BO II;
4.9.3. Memeriksa konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II untuk ditandatangani Kepala Kantor Kantor Pelayanan
Perbendaharaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 336 -

4.9.4. Menugaskan pelaksana untuk menghitung pengenaan denda keterlambatan


penihilan dan membuat konsep surat pemberitahuan pengenaan denda
kepada Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN
Induk untuk KPPN Non-KBI);
4.9.5. Memeriksa perhitungan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda untuk ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan.

4.10 Menyusun daftar selisih saldo antara Bank Indonesia/ Bank Operasional/
Kantor Pos dengan pembukuan KPPN.
4.10.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo dari BI dan semua BO
serta Gir 52/ Gir 101 dari Kantor Pos;
4.10.2. Menugaskan pelaksana untuk melakukan rekonsiliasi rekening koran Bank
Indonesia/Bank Operasional/ Kantor Pos dengan buku bank/giro pos KPPN;
4.10.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat daftar selisih saldo beserta
penjelasannya;
4.10.4. Menerima dan meneliti daftar selisih saldo dari Seksi Persepsi;
4.10.5. Menugaskan pelaksana untuk merangkum dan menyusun konsep daftar
selisih saldo dan membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan
Pengeluaran;
4.10.6. Mengoreksi, memaraf dan menyampaikan konsep daftar selisih saldo dan
membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan Pengeluaran kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.10.7. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan daftar selisih saldo dan
membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan Pengeluaran yang telah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada
instansi terkait

4.11 Melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana.


4.11.1. Memeriksa Rekening Koran/Saldo Harian beserta lampiran dari BO I/II dan
BI;
4.11.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti Rekening Koran, Nota-Nota Debet/
dan mencocokkan dengan pertinggal Daftar Penguji dan Buku Bank serta
membuat konsep surat teguran;
4.11.3. Mengoreksi dan menandatangani surat teguran kepada BO I/II dan BI
apabila ditemui SP2D yang belum didebet pada Rekening Kas Negara tepat
pada waktunya.

4.12 Melakukan rekonsiliasi terhadap tagihan jasa perbendaharaan melalui giro


pos.
4.12.1. Menerima Nota Tagihan Jasa Perbendaharaan dan Provisi Bea Masuk
Kantor Pos dari Seksi Persepsi;
4.12.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti semua penerimaan dan pengeluaran
melalui giro pos;
4.12.3. Menyetujui besaran tagihan untuk disampaikan ke Subbagian Umum
sebagai dasar penerbitan SPM.
4.12.4. Membuat berita acara tagihan jasa perbendaharaan.

4.13 Menyusun daftar selisih saldo antara Bank Indonesia/ Bank Operasional/
Kantor Pos dengan pembukuan KPPN.
4.13.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo dari BI dan semua BO
serta Gir 52/ Gir 101 dari Kantor Pos;
4.13.2. Menugaskan pelaksana untuk melakukan rekonsiliasi rekening koran Bank
Indonesia/Bank Operasional/ Kantor Pos dengan buku bank/giro pos KPPN;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 337 -

4.13.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat daftar selisih saldo beserta


penjelasannya;
4.13.4. Menerima dan meneliti daftar selisih saldo dari Seksi Persepsi;
4.13.5. Menugaskan pelaksana untuk merangkum dan menyusun konsep daftar
selisih saldo dan membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan
Pengeluaran;
4.13.6. Mengoreksi, memaraf dan menyampaikan konsep daftar selisih saldo dan
membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan Pengeluaran kepada Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.13.7. Menugaskan pelaksana untuk mengirimkan daftar selisih saldo dan
membuat Daftar Perhitungan Penerimaan dan Pengeluaran yang telah
ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada
instansi terkait.

4.14 Melakukan penyusunan Laporan Kas Posisi (LKP).


4.14.1. Menugaskan pelaksana untuk menyusun LKP harian, mingguan maupun
bulanan;
4.14.2. Meneliti kebenaran LKP dan mencocokkan angkanya dengan laporan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU);
4.14.3. Menyampaikan LKP kepada Kepala KPPN untuk ditandantangani;
4.14.4. Menyampaikan LKP termasuk Arsip Data Komputer (ADK) kepada
Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat Ditjen
Perbendaharaan (Dit. PKN), Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Seksi
Verifikasi Dan Akuntansi.

4.15 Mengkoordinasikan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan


dan pengeluaran Bendahara Umum.
4.15.1. Menugaskan pelaksana Bendahara Umum untuk mencetak SPJ Bendahara
Umum (RPBU, BBTU, BBPU, BGPU) berikut dokumen pendukungnya,
laporan harian penerimaan dan pengembalian Pajak, laporan harian
penerimaan dan pengembalian Bea dan Cukai, laporan harian penerimaan
PNBP, laporan harian buku potongan umum, laporan harian daftar perincian
saldo dan laporan kas posisi harian, mingguan dan akhir bulan;
4.15.2. Menugaskan pelaksana untuk meneliti dan mencocokkan data BKPP, BKPK,
RBKPP, RBKPK, Buku Bank dan RPBU serta Buku Potongan Umum;
4.15.3. Menandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK serta Buku Bank dan
menyampaikan RPBU, Buku Potongan Umum Laporan Penerimaan
PNBP/Pajak/Bea dan Cukai kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani
4.15.4. Menugaskan pelaksana untuk merangkum semua laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara Seksi Bank/Giro
Pos dan Seksi Persepsi untuk diteruskan kepada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi beserta dokumen pendukungnya;
4.15.5. Menugaskan pelaksana untuk menyusun dan menyimpan arsip dokumen
laporan pertanggungjawaban Bendahara Umum berdasarkan tanggal, bulan,
dan tahun, termasuk dokumen pendukungnya sebagai pertinggal.

4.16 Melakukan penyusunan laporan Jasa Giro Bank Operasional I.


4.16.1. Meneliti rekening bulanan BO I;
4.16.2. Meneliti perhitungan jasa giro yang seharusnya disetor oleh BO I
berdasarkan saldo terendah harian (akhir hari) dalam satu bulan;
4.16.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan pembayaran jasa
giro triwulanan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 338 -

4.16.4. Mengoreksi dan menyampaikan konsep laporan tersebut kepada Subbagian


Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.17 Melakukan penyusunan Laporan Penerimaan dan Pembagian PBB/BPHTB.


4.17.1. Meneliti Rekening Koran Penerimaan dan Pelimpahaan PBB/BPHTB setiap
minggu;
4.17.2. Meneliti pembagian dan pelimpahan PBB/BPHTB sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
4.17.3. Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan PBB/BPHTB
bulanan;
4.17.4. Mengoreksi dan menyampaikan konsep laporan tersebut kepada Subbagian
Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4.18 Menyiapkan bahan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari aparat
pengawasan fungsional.
4.18.1. Mempelajari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
4.18.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan tindak lanjut tanggapan
LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.18.3. Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
KPPN untuk disetujui dan diparaf.

4.19 Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan


(PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.19.1. Menugaskan pelaksana untuk mencocokkan jumlah setoran Pajak Bumi dan
Bangunan dan BPHTB yang diterima dari Bank Persepsi/ Bank Operasional
III;
4.19.2. Memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh Bank Operasional III;
4.19.3. Menugaskan pelaksana untuk mencocokkan antara Nota Debet dari BO III
dengan Nota Kredit dari Bank Indonesia/BO I;
4.19.4. Melakukan pengawasan terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap hari
Rabu;
4.19.5. Melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai besarnya jumlah
pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.19.6. Menugaskan pelaksana untuk memeriksa Nota Kredit dari Bank Indonesia
kemudian mencocokkan dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun
BO lainnya.

4.20 Melakukan pembukuan atas penerimaan dan pembagian Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
dari Bank Operasional III (BO III).
4.20.1. Menerima, meneliti Rekening Koran serta membukukan Nota Kredit dan
Nota Debet PBB/BPHTB yang diterima dari Bank Operasional III;
4.20.2. Menugaskan pelaksana untuk membukukan hasil pembagian Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) yang dilakukan oleh Bank Operasional III;
4.20.3. Memeriksa pembukuan hasil pembagian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dilakukan
oleh Bank Operasional III;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 339 -

4.20.4. Mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan nota kredit dari Bank
Indonesia/ BO I.

4.21 Memelihara database dan program aplikasi Bendum.


4.21.1. Memeriksa kelancaran program aplikasi Bendum;
4.21.2. Menugaskan pelaksana untuk memelihara dan mengamankan database
(back up) dan aplikasi Bendum;
4.21.3. Menugaskan pelaksana menyiapkan konsep surat laporan kerusakan
kepada Direktorat Sistem Perbendaharaan;
4.21.4. Meneliti konsep surat laporan kerusakan dan meneruskan kepada Kepala
Kantor.

4.22 Melakukan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)


dari aparat pengawasan fungsional.
4.22.1. Menerima tugas dari Kepala KPPN untuk menyusun tanggapan LHP;
4.22.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan bahan tindak lanjut tanggapan
LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.22.3. Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
KPPN untuk disetujui dan diparaf Mempelajari temuan laporan hasil
pemeriksaan dan menyiapkan peraturan yang menjadi dasar selanjutnya.

4.23 Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.23.1. Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan;
4.23.2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan masukan Renstra,
Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.23.3. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan menyampaikan
kepada Kepala Kantor;
4.23.4. Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum, dan
para Kepala Seksi mengenai konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

5.1 Rencana Kerja KPPN dan Seksi Persepsi tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.2 SP2D;
5.3 Daftar Penguji SP2D;
5.4 SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.5 Bilyet giro;
5.6 SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.7 Surat permintaan tambahan uang;
5.8 Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.9 Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.10 Nota Kredit jasa giro BO;
5.11 Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
tahun lalu dan tahun berjalan;
5.12 Database.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 340 -

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


6.2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3 Undang-undang APBN;
6.4 Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5 Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.7 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8 Uraian Jabatan;
6.9 Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10 Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11 Program Aplikasi Bendum.

7. HASIL KERJA :
7.1 SP2D yang telah ditandatangani;
7.2 Giro Bank yang telah ditandatangani bersama Kepala KPPN;
7.3 Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4 Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5 BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan, dan
RPBU;
7.6 Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO dengan buku
bank bersangkutan;
7.7 Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8 Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9 Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10 Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11 Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12 Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13 Laporan Kas Posisi;
7.14 Konsep tanggapan LHP;
7.15 Database (back up data);
7.16 Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos;
7.17 Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1 Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala KPPN;
8.2 Menandatangani SP2D;
8.3 Menandatangani Daftar Penguji SP2D;
8.4 Menandatangani Cek/Giro Bank bersama Kepala KPPN;
8.5 Menandatangani BKPP/RBKPP, BKPK/RBKPK,dan Daftar Perbedaan Saldo;
8.6 Memeriksa kelengkapan dokumen pembukuan;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1 Usul, saran, dan pendapat kepada Kepala KPPN;
9.2 Kebenaran penandatanganan lembar asli SP2D;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 341 -

9.3 Kebenaran penandatanganan Daftar Penguji SP2D;


9.4 Kebenaran penandatanganan Cek/Giro Bank bersama Kepala KPPN;
9.5 Kebenaran penandatanganan BKPP/RBKPP, BKPK/RBKPK, dan Daftar Perbedaan
Saldo;
9.6 Kebenaran kelengkapan dokumen pembukuan;

10. DIMENSI JABATAN :

10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);


10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional (BO)
dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1 Kepala KPPN dalam hal menerima petunjuk dan arahan;
11.2 Para Kepala Seksi di KPPN dalam hal melakukan koordinasi;
11.3 Para pelaksana pada Seksi Bank/Giro Pos dalam hal memberikan tugas dan
pengarahan;
11.4 Pejabat Bank Indonesia dan Bank Operasional dalam hal penatausahaan
Rekening Kas Negara dan pencairan dana.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan
kepada pemangku kepentingan, untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang
lebih intensif dan pemberian sanksi secara tegas atas pelanggaran.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


10.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
10.2. Pendidikan formal : DIV/Strata 1
10.3. Diklat/kursus : Diklatpim IV
10.4. Syarat lainnya : - Menguasai peraturan perbendaharaan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kepemimpinan Kelompok (TL);
c. Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 342 -

15. KEDUDUKAN JABATAN :

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI BANK/ KASI VERIFIKSI DAN


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II PERSEPSI AKUNTANSI
GIRO POS

• Perumus
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.I
• Penelaah Bahan Telaahan Tk.II
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.I
• Pemroses Bahan Telaahan Tk.II
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 343 -

1. NAMA JABATAN: Perumus (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 344 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN Induk.


4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 345 -

4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk


dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui


rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada
KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 346 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk semua Bank
Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.


4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 347 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil


pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi Verifikasi dan


Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 348 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan, maupun


bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan


pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 349 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari


aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 350 -

5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;
8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 351 -

8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/c – IV/a
14.2. Pendidikan formal : DIII/S1
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 352 -

1. NAMA JABATAN: Penelaah Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 353 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN Induk.


4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 354 -

4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk


dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui


rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada
KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 355 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk semua Bank
Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.


4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 356 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil


pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi Verifikasi dan


Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 357 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan, maupun


bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan


pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 358 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari


aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 359 -

5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;
8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 360 -

8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/b – III/d
14.2. Pendidikan formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 361 -

1. NAMA JABATAN: Penelaah Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 362 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN Induk.


4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 363 -

4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk


dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui


rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada
KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 364 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk semua Bank
Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.


4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 365 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil


pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi Verifikasi dan


Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 366 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan, maupun


bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan


pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 367 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari


aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 368 -

5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;
8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 369 -

8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/a – III/c
14.2. Pendidikan formal : DIII
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 370 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 371 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN Induk.


4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 372 -

4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk


dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui


rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada
KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 373 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk semua Bank
Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.


4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 374 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil


pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi Verifikasi dan


Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 375 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan, maupun


bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan


pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 376 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari


aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 377 -

5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;
8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 378 -

8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b
14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 379 -

1. NAMA JABATAN: Pemroses Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 380 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN Induk.


4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 381 -

4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk


dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang melalui


rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN Induk kepada
KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 382 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk semua Bank
Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.


4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank mitra kerja
KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 383 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil


pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi Verifikasi dan


Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 384 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan, maupun


bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan


pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 385 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendum.


4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari


aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 386 -

5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;
8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 387 -

8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/c – III/a
14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 388 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Membantu melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 389 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Membantu melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB


dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Membantu melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN


Induk.
4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 390 -

perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk
dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang


melalui rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Membantu melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN


Induk kepada KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 391 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Membantu melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk


semua Bank Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Membantu melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.
4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Membantu melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank


mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 392 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Membantu meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran


bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Membantu melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi


Verifikasi dan Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 393 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan,


maupun bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban


penerimaan dan pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Membantu melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 394 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Membantu Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi


Bendum.
4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Membantu melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan


(LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Membantu menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 395 -

5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 396 -

8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;


8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/b – II/d
14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 397 -

1. NAMA JABATAN: Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Bank/Giro Pos)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan
dari kas negara, pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara
umum.

3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya penatausahaan pembayaran berdasarkan surat perintah pencairan dana,
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara,
pengiriman dan penerimaan kiriman uang, penyusunan laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran negara, dan pembukuan bendahara umum secara cepat,
tepat dan akuntabel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan negara.
4.1.1. Meneliti dan mengoreksi penerimaan negara hasil pelimpahan dari Bank
Persepsi, Giro Pos, dan Bank Operasional maupun KPPN bukan Induk;
4.1.2. Menyampaikan pelimpahan dari Bank Persepsi, Giro Pos, dan Bank
Operasional maupun KPPN bukan Induk yang telah dicocokkan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.3. Meneliti dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP) dan
dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D bersangkutan;
4.1.4. Menyampaikan dokumen penerimaan negara (SSP, SSPCP, dan SSBP)
yang telah diteliti dan dicocokkan dengan potongan masing-masing SP2D
bersangkutan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.5. Mencetak Daftar Potongan SP2D dan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP)
melalui potongan SP2D;
4.1.6. Meneliti Daftar Potongan SP2D dan DNP tersebut serta mencocokkan
jumlah potongan penerimaan negara sesuai dengan jenis potongan dan
jumlah transaksinya;
4.1.7. Menyampaikan Daftar Potongan SP2D dan DNP yang sudah digabungkan
dengan laporan pertanggungjawaban Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.8. Meneliti Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional dan BI
maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI;
4.1.9. Menyampaikan Nota Debet maupun Nota Kredit dari Bank Operasional
dan BI maupun Nota Debet dari Bank Persepsi sebagai bukti pelimpahan
penerimaan Bank Persepsi kepada rekening KPPN di BI kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.1.10. Menyampaikan data Nota Debet dan Nota Kredit yang telah dibukukan
tersebut kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.2. Membantu melakukan penatausahaan pengeluaran negara.


4.2.1. Meneliti lembar I SP2D,Daftar Penguji, DPP-SP2D, Routing Slip, dan
disket aplikasi SP2D;
4.2.2. Meneliti dan mengoreksi SP2D berdasarkan Bank Operasionalnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos
4.2.3. Meneliti dan memeriksa SP2D bersangkutan dan menggabungkannya
dengan Daftar Penguji dan surat pengantarnya dan menyerahkan kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 398 -

4.2.4. Menyampaikan DPP-SP2D dan routing slipnya apabila lembar I SP2D


telah diteliti dan telah ditandatangani ke Subbagian Umum untuk
dikirimkan kepada BO bersangkutan;

4.3. Membantu melakukan pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB


dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO).
4.3.1. Membukukan pelimpahan penerimaan PBB dan BPHTB dari Bank
Persepsi/ Bank Operasional (BO);
4.3.2. Menyampaikan hasil pembukuan pelimpahan penerimaan PBB dan
BPHTB dari Bank Persepsi/ Bank Operasional (BO) kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.3. Meneliti dan mencocokkan jumlah setoran PBB dan BPHTB yang
diterima dari Bank Persepsi atau Bank Operasional III dan meneliti serta
memeriksa hasil pembagian yang dilakukan oleh BO III;
4.3.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.5. Meneliti dan mencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan Nota
Kredit dari Bank Indonesia;
4.3.6. Menyampaikan hasil pencocokkan antara Nota Debet dari BO III dengan
Nota Kredit dari Bank Indonesia kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.7. Meneliti dan memeriksa terhadap BO III apakah telah melakukan
pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan BPHTB pada setiap
hari Rabu;
4.3.8. Menyampaikan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap BO III apakah
telah melakukan pembagian penerimaan PBB setiap hari Jumat dan
BPHTB pada setiap hari Rabu kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.9. Membantu melakukan koordinasi dengan Seksi Persepsi mengenai
besarnya jumlah pelimpahan dari Bank Persepsi kepada Bank Indonesia;
4.3.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.3.11. Menerima, memeriksa dan mencocokkan Nota Kredit dari Bank
Indonesia dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya;
4.3.12. Menyampaikan Nota Kredit dari Bank Indonesia yang telah dicocokkan
dengan Nota Debet dari Bank Persepsi maupun BO lainnya kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.4. Membantu melakukan dropping dana ke Bank Operasional I bagi KPPN


Induk.
4.5.1. Menghitung kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji;
4.5.2. Menyampaikan kebutuhan pencairan SP2D setiap hari dengan
memperhitungkan saldo BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.3. Membuat perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi pengeluaran
BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap bulan paling
cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya;
4.5.4. Menyampaikan perincian pengeluaran gaji berdasarkan realisasi
pengeluaran BO II bulan yang lalu ditambah 5 % yang dilakukan setiap
bulan paling cepat 6 hari kerja sebelum tanggal 1 bulan berikutnya
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.5. Menyiapkan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi rekening
KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai perkiraan
kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN;
4.5.6. Menyampaikan konsep bilyet giro Bank Indonesia untuk mengisi
rekening KPPN pada BO I untuk non gaji dan BO II untuk gaji sesuai
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 399 -

perkiraan kebutuhan pembayaran gaji bersama Kepala KPPN kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.5.7. Menyampaikan bilyet giro Bank Indonesia ke Bank Indonesia untuk
dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji;
4.5.8. Melaporkan hasil penyampaian bilyet giro Bank Indonesia ke Bank
Indonesia untuk dropping dana ke BO I non gaji dan BO II gaji kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.5. Membantu melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran uang


melalui rekening KPPN pada BI.
4.6.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi dokumen penerimaan dan
pengeluaran uang (berupa Nota Debet dan Nota Kredit) melalui rekening
KPPN pada BI;
4.6.2. Menerima, meneliti dan mengoreksi faktur kiriman uang dari KPPN
bukan Induk berikut Daftar Pengujinya mengirimkan kembali kepada
KPPN bersangkutan melalui Subbagian Umum setelah ditandatangani
oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos;
4.6.3. Memasukkan data Nota Kredit atau faktur kiriman uang ke dalam
komputer sebagai penerimaan KPPN Induk;
4.6.4. Meneliti dan membukukan pengeluaran dana pada Bank Indonesia ke
dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia atas
pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO;
4.6.5. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada Bank
Indonesia ke dalam Buku Bank berdasarkan nota debet Bank Indonesia
atas pengiriman uang ke KPPN bukan Induk atau pengisian rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.6.6. Melaksanakan penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia dan
harus dinihilkan setiap hari;
4.6.7. Menyampaikan hasil penutupan Buku Bank (DA 05.03) Bank Indonesia
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.6. Membantu melakukan penatausaan pengiriman tambahan uang dari KPPN


Induk kepada KPPN bukan Induk.
4.7.1. Menerima, meneliti dan mencatat surat permintaan dari KPPN bukan
Induk untuk menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk;
4.7.2. Menerima, meneliti dan mencatat surat rekomendasi dari Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menambah saldo pagu KPPN
bukan Induk ;
4.7.3. Menyampaikan surat permintaan dari KPPN bukan Induk untuk
menambahkan saldo pagu KPPN bukan Induk dan surat rekomendasi
dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk
menambah saldo pagu KPPN bukan Induk tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.7.4. Membuat konsep faktur kiriman uang, bilyet giro Bank Indonesia, dan
surat pengantar;
4.7.5. Mengajukan konsep faktur kiriman uang dan surat pengantar tersebut
untuk ditandatangani oleh Kepala KPPN dan khusus bilyet giro Bank
Indonesia ditandatangani oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos bersama
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
4.7.6. Menyampaikan faktur kiriman uang, surat pengantar dan bilyet giro
tersebut kepada Subbagian Umum untuk diteruskan kepada KPPN
bersangkutan dan bilyet giro kepada BI;
4.7.7. Mencatat faktur kiriman uang tersebut berikut nota debet dan BI yang
telah ditandatangani;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 400 -

4.7.8. Membukukan ke dalam komputer bendum, diberi stempel telah


dibukukan di faktur tersebut serta diparaf oleh Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;
4.7.9. Membukukan pengeluaran dana pada BI kedalam Buku Bank
berdasarkan nota debet BI;
4.7.10. Menyampaikan hasil pembukuan pengeluaran dana pada BI kedalam
Buku Bank berdasarkan nota debet BI tersebut kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos.

4.7. Membantu melakukan penatusahaan konsep daftar perbedaan saldo untuk


semua Bank Operasional (BO I/II dan III).
4.8.1. Menerima dan meneliti rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO;
4.8.2. Menyampaikan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.3. Mencocokkan rekening koran dan saldo bilyet dari semua BO dengan
buku bank KPPN;
4.8.4. Meneliti dan mencari penyebab terjadinya perbedaan saldo apabila
terjadi perbedaan;
4.8.5. Membuat konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan penjelasan
mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing BO;
4.8.6. Menyampaikan konsep daftar perbedaan saldo disertai dengan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan masing-masing
BO untuk ditandatangani kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.8.7. Menggabungkan daftar perbedaan saldo tersebut dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU);
4.8.8. Menyampaikan hasil penggabungan daftar perbedaan saldo tersebut
dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bank Tunggal (RPBU) kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.8. Membantu melakukan penatausahaan konsep teguran kepada BO I/II dan III.
4.9.1. Meneliti dan mempelajari data ketertiban BO I/II dan III;
4.9.2. Membuat konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang melanggar
ketentuan yang telah disepakati;
4.9.3. Menyampaikan konsep surat teguran kepada BO I/II dan III yang
melanggar ketentuan yang telah disepakati kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.9.4. Membuat konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III dengan
jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Dit. PKN);
4.9.5. Menyampaikan konsep surat permohonan penggantian BO I/II dan III
dengan jenis bank pemerintah lainnya yang ditujukan kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Dit. PKN); kepada Kepala Seksi Bank/ Giro
Pos.

4.9. Membantu melaksanakan rekening pengeluaran bersaldo nihil pada bank


mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Membuat konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari berikutnya
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.2. Menyampaikan konsep surat perkiraan kebutuhan dana untuk hari
berikutnya kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 401 -

4.10.3. Membuat konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu apabila
terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat permintaan tambahan dana untuk hari itu
apabila terjadi kekurangan dana ke Direktorat Pengelolaan Kas Negara
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga) hari
sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO II
guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.6. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I 3 (tiga)
hari sebelum hari pembayaran gaji, untuk mengisi dana ke rekening BO
II guna pembayaran gaji bulanan kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.7. Membuat konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk mengisi
dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan;
4.10.8. Menyampaikan konsep surat permintaan transfer dana ke BO I untuk
mengisi dana ke rekening BO II guna pembayaran gaji bulanan kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.9. Membukukan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO I
4.10.10. Menyampaikan hasil pembukuan pada masing-masing buku bank:
a. Advis kredit penerimaan dana pada rekening BO I dari RPK-BUN-P;
b. Advis debet pengisian dana rekening BO II dari rekening BO I;
c. Advis kredit pengisian dana pada rekening BO II dari rekening BO
kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos.

4.10. Membantu meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran


bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA).
4.10.1. Meneliti data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran bersaldo nihil
pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan Treasury Single
Account (TSA);
4.10.2. Menyampaikan data ketertiban pelaksanaan rekening pengeluaran
bersaldo nihil pada bank mitra kerja KPPN dalam rangka penerapan
Treasury Single Account (TSA) kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.3. Membuat konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan kepada
BO I dan BO II;
4.10.4. Menyampaikan konsep surat peringatan atas keterlambatan penihilan
kepada BO I dan BO II kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.10.5. Menghitung pengenaan denda keterlambatan penihilan dan membuat
konsep surat pemberitahuan pengenaan denda kepada Bank Indonesia
atau Kantor Bank Indonesia (KBI mitra kerja KPPN Induk untuk KPPN
Non-KBI);
4.10.6. Menyampaikan denda dan konsep surat pemberitahuan pengenaan
denda kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;

4.11. Membantu melakukan penatausahaan dokumen untuk dikirim ke Seksi


Verifikasi dan Akuntansi setiap hari kerja.
4.12.1. Meneliti dan mengoreksi rangkuman SPJ Bendum (RPBU);
4.12.2. Menyampaikan rangkuman SPJ Bendum (RPBU) kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.12.3. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian pajak;
4.12.4. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
pajak kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 402 -

4.12.5. Membuat konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian bea


dan cukai;
4.12.6. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan dan pengembalian
bea dan cukai kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.7. Membuat konsep laporan harian penerimaan PNBP;
4.12.8. Menyampaikan konsep laporan harian penerimaan PNBP kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.9. Membuat konsep laporan harian buku potongan umum;
4.12.10. Menyampaikan konsep laporan harian buku potongan umum kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.11. Membuat konsep laporan harian daftar perincian saldo;
4.12.12. Menyampaikan konsep laporan harian daftar perincian saldo kepada
Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.12.13. Membuat konsep laporan harian kas posisi harian;
4.12.14. Menyampaikan konsep laporan harian kas posisi harian kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos;

4.13. Membantu melakukan penyusunan laporan kas posisi harian, mingguan,


maupun bulanan.
4.13.1. Membuat konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang lengkap
dengan rincian per mata anggaran;
4.13.2. Menyampaikan konsep LHP harian, mingguan maupun bulanan yang
lengkap dengan rincian per mata anggaran kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos;
4.13.3. Mencetak konsep laporan kas posisi;
4.13.4. Menyampaikan konsep laporan kas posisi kepada Kepala Seksi Bank/
Giro Pos diteruskan ke Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Direktorat PKN)
dengan internet atau faksimile dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

4.14. Membantu melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban


penerimaan dan pengeluaran bendahara umum.
4.14.1. Membantu menyusun konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan
dan pengeluaran bendahara umum;
4.14.2. Menyampaikan konsep laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran bendahara umum kepada Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.14.3. Mencetak konsep BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, Buku Bank, dan
Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU) harian,
mingguan dan bulanan;
4.14.4. Menyerahkan hasil cetakan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos untuk
ditandatangani BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, dan Buku Bank dan
menyerahkan RPBU serta Daftar Potongannya kepada Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk ditandatangani;
4.14.5. Menggabungkan semua laporan pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran negara melalui Seksi Bank/Giro Pos dengan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara melalui Seksi
Persepsi dan diserahkan kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan,
maupun kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan (Dit. PKN);

4.15. Membantu melakukan penyusunan laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
4.15.1. Menyiapkan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 403 -

4.15.2. Menyampaikan konsep laporan berkala Seksi Bank/Giro Pos kepada


Kepala Seksi Bank/ Giro Pos;
4.15.3. Menyampaikan laporan berkala ke Subbagian Umum untuk dikirimkan
kepada yang berkepentingan.

4.16. Membantu Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi


Bendum.
4.16.1. Melaksanakan pengoperasian komputer program aplikasi Bendahara
Umum;
4.16.2. Mencetak laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP, BGP, BBPU,
BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo;
4.16.3. Menyampaikan konsep laporan BKPP, BKPK, RBKPP, RBKPK, BBP,
BGP, BBPU, BGPU, dan Daftar Perbedaaan Saldo kepada Kepala Seksi
Bank/ Giro Pos;
4.16.4. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal terjadi
kerusakan atau permasalahan pengoperasian komputer;
4.16.5. Melakukan pengamanan perangkat keras dan perangkat lunak yang
menjadi tugasnya;
4.16.6. Membuat konsep surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
yang tidak dapat ditanggulangi dan ditandatangani oleh Kepala KPPN;
4.16.7. Menyampaikan surat laporan kerusakan dan permasalahan aplikasi
kepada Subbagian Umum untuk dikirimkan kepada Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada Kepala
Seksi Bank/ Giro Pos.

4.17. Membantu melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan


(LHP) dari aparat pengawasan fungsional.
4.18.1. Meneliti dan mempelajari LHP;
4.18.2. Menghimpun bahan tindak lanjut tanggapan LHP disertai dokumen
pendukungnya;
4.18.3. Menyiapkan konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Bank/Giro Pos ;
4.18.4. Menyampaikan konsep tanggapan LHP kepada Kepala Seksi Bank/Giro
Pos;

4.18. Membantu menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Bank/ Pos.
4.19.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/
Pos;
4.19.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Bank/ Pos;
4.19.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.19.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Bank/ Pos.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. SP2D;
5.2. Daftar Penguji SP2D;
5.3. SPM Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
5.4. Bilyet giro;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 404 -

5.5. SSP, SSPCP maupun SSBP yang dibayar melalui potongan SPM;
5.6. Surat permintaan tambahan uang;
5.7. Surat rekomendasi pengiriman uang kepada KPPN non induk dari Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
5.8. Nota Debet, Nota Kredit, Rekening Koran, dan Saldo Bilyet (Bank Statement);
5.9. Nota Kredit jasa giro BO;
5.10. LHP KPPN;
5.11. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
untuk Seksi Bank/ Giro Pos tahun yang lalu dan tahun berjalan;
5.12. Database.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6.8. Uraian Jabatan;
6.9. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.10. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.11. Program Aplikasi Bendum;

7. HASIL KERJA :
7.1. SP2D yang telah diteliti beserta penguji/pengantarnya;
7.2. Blanko Bilyet Giro Bank yang telah diisi ;
7.3. Konsep Faktur kiriman uang beserta surat pengantarnya;
7.4. Konsep Daftar Nominatif Penerimaan (PPh, PPN, PNBP melalui potongan SPM);
7.5. Konsep BKPP-RBKPP, BKPK-RBKPK, BKU, Buku Bank Umum, Daftar Potongan,
dan RPBU;
7.6. Konsep Daftar perbedaan saldo antara Rekening Koran masing-masing BO
dengan buku bank bersangkutan;
7.7. Konsep Surat Kuasa Umum PBB/BPHTB;
7.8. Konsep Surat teguran kepada Bank Operasional;
7.9. Konsep Laporan penilaian terhadap kinerja Bank Operasional;
7.10. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Pajak;
7.11. Konsep Laporan Harian Penerimaan dan Pengembalian Bea Cukai;
7.12. Konsep Laporan Harian Penerimaan PBB dan BPHTB
7.13. Konsep Laporan Kas Posisi;
7.14. Konsep tanggapan LHP;
7.15. Database (back up data);
7.16. Konsep Laporan berkala Seksi Bank/ Giro Pos.
7.17. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;

8. WEWENANG :
8.1. Meneliti SP2D dan wesel pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8.2. Membuat konsep faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 405 -

8.3. Mengisi blanko cek giro bilyet;


8.4. Mengembalikan SP2D yang salah;
8.5. Menyampaikan SP2D yang telah dibayar kepada petugas yang ditunjuk untuk
dikirim;
8.6. Menggunakan peralatan kantor;
8.7. Memproses penyelesaian SP2D Harian, SP2D Gaji Bulanan, SP2DKP, SP2D
PBB, dan SP2DBC.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Kebenaran SP2D dan wesel pemerintah yang telah diteliti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
9.2. Kebenaran daftar pengiriman carik cek/giro Bank;
9.3. Kebenaran faktur kiriman uang dan daftar pengujinya;
9.4. Kebenaran pengisian blanko cek giro bilyet;
9.5. Pengembalian SP2D yang salah;
9.6. Penyampaian SP2D yang telah dibayar kepada petugas untuk dikirim;
9.7. Terpeliharanya peralatan kantor;
9.8. Kebenaran pengisian blanko WP dan segi Pengujinya.

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah penerimaan dan pengeluaran negara yang dibukukan (terlampir);
10.2. Jumlah handling STS dan SP2D yang ditatausahakan (terlampir).
10.3. Meliputi seluruh Bank/Kantor Pos yang menjadi mitra kerja /Bank Operasional
(BO) dalam hal pelaksanaan pengeluaran negara.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Seksi Bank/Giro Pos dalam hal menerima petunjuk dan pengarahan
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai pada Seksi Bank/ Giro Pos dalam hal koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Masih kurangnya kepatuhan pihak bank/kantor pos untuk melaksanakan transfer/
pemindahbukuan SP2D tepat waktu sehingga kurang mendukung kelancaran pelayanan,
untuk itu perlu dilakukan sosialisasi, koordinasi yang lebih intensif dan adanya sanksi
yang tegas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/a – II/c
14.2. Pendidikan formal : SLTA/DI
14.3. Diklat/Kursus :-
14.4. Syarat lainnya : - Mampu mengoperasikan komputer aplikasi bendum
- Standar Kompetensi :
a Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b Kerjasama (TW)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 406 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi

2. IKHTISAR JABATAN :
Melakukan verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta penyusunan laporan arus
kas.

3. TUJUAN JABATAN :
Terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta penyusunan
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang akurat,
akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1 Menatausahakan dokumen sumber.


4.1.1. Memeriksa dokumen sumber antara lain berupa DIPA, DNP, SSBP, Nota
Debet/Nota Kredit, Berita Kurang/Tambah Kantor Pos, rekening koran dan
surat pernyataan saldo (saldo bilyet);
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk menerima dan menatausahakan dokumen
sumber:
4.1.2.1. Foto kopi DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan termasuk
revisinya dari Subbagian Umum;
4.1.2.2. Rangkuman pertanggungjawaban yang dilampiri dengan Daftar
Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Nota Kredit
Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia,
Nota Debet/Nota Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.2.3. SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.2.4. Rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet) serta
daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk melakukan verifikasi/perekaman dan
penatausahaan dokumen sumber.

4.2 Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan (UP) sisa tahun anggaran
yang lalu.
4.2.1. Memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) sisa tahun anggaran yang
lalu;
4.2.2. Menugaskan pelaksana untuk melakukan perekaman data sisa Uang
Persediaan (UP) yang belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31
Desember tahun lalu;
4.2.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.2.4. Mengawasi kebenaran perekaman saldo Uang Persediaan (UP) sisa tahun
anggaran yang lalu.

4.3 Melakukan proses pengolahan data ke dalam aplikasi komputer Seksi


Verifikasi dan Akuntansi.
4.3.1 Memeriksa dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran;
4.3.2 Menugaskan pelaksana untuk menyusun master penerimaan dan
pengeluaran menggunakan sistem yang tersedia dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi (selanjutnya disebut Buku Besar);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 407 -

4.3.3 Menugaskan pelaksana untuk membuat Daftar Transaksi Harian


Penerimaan dan Pengeluaran;
4.3.4 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses posting harian seluruh
transaksi keuangan;
4.3.5 Memastikan seluruh transaksi keuangan terposting dan Menugaskan
pelaksana untuk mencetak daftar posting;
4.3.6 Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data transaksi yang tidak
terposting;
4.3.7 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses posting ulang setelah
dilakukan perbaikan atas semua transaksi yang tidak terposting;
4.3.8 Mengecek Buku Besar dengan mencetak Laporan Hasil Pengecekan Buku
Besar SAU, SAI, dan SAKUN serta melakukan perbaikan apabila
ditemukan kesalahan dengan cara melakukan pencocokan ulang terhadap
dokumen sumber;
4.3.9 Melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan melalui Kepala Kantor apabila terjadi perubahan kode
MAK/MAP (penambahan, pengurangan, baru) yang belum tertampung
dalam aplikasi.

4.4 Melakukan verifikasi terhadap dokumen sumber.


4.4.1 Memeriksa kelengkapan dan memverifikasi dokumen sumber;
4.4.2 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kelengkapan dan melakukan
verifikasi dokumen sumber transaksi keuangan;
4.4.3 Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Register
Transaksi Harian (RTH) dengan dokumen sumber;
4.4.4 Meneliti hasil posting berupa Daftar Transaksi dan Posting (DTP) dan
Neraca Percobaan;
4.4.5 Menugaskan pelaksana untuk membuat Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca;
4.4.6 Meneliti Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca;
4.4.7 Meneliti laporan secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat
perbedaan hasil pencocokan;
4.4.8 Menindaklanjuti temuan kesalahan untuk disampaikan kepada unit teknis
terkait.

4.5 Menindaklanjuti temuan kesalahan.


4.5.1 Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep/net nota dinas kepada
Kepala Kantor atas kesalahan yang ditemukan dengan melampirkan daftar
kesalahan;
4.5.2 Meneliti konsep/net nota dinas atas kesalahan yang ditemukan dan
melampirkan daftar kesalahan;
4.5.3 Menandatangani daftar kesalahan dan menyampaikan konsep/net nota
dinas atas kesalahan yang ditemukan untuk ditandatangani oleh Kepala
Kantor;
4.5.4 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses untuk mengoreksi Buku
Besar Kas Umum Negara (KUN), Buku Besar Sistem Akuntansi Umum
(SAU), dan Data Transaksi Harian (DTH);
4.5.5 Mengirimkan laporan perbaikan dan Arsip Data Komputer (ADK) ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan disertai penjelasan atas
temuan kesalahan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 408 -

4.6 Melakukan rekonsiliasi internal antara Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan Seksi Bank/Giro Pos.
4.6.1 Memeriksa Neraca KUN, Laporan Arus Kas, Laporan Kas Posisi/ Buku
Bank;
4.6.2 Menugaskan pelaksana untuk meneliti posisi kas di Neraca KUN dan
posisi kas yang ada di Laporan Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku
Bank serta dengan Rekening Koran Pemerintah;
4.6.3 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran MAK dan besaran
rupiah antara Laporan Realisasi Anggaran pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi dengan Laporan Realisasi Pengeluaran pada Seksi Bank;
4.6.4 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran MAP dan besaran
rupiah antara Laporan Realisasi Anggaran pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi dengan Laporan Realisasi Penerimaan pada Seksi Bank/Giro
Pos;
4.6.5 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran Laporan Realisasi
Anggaran dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.6.6 Menindaklanjuti temuan perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Umum melalui nota dinas dan
disampaikan kepada Seksi terkait.

4.7 Melaksanakan pembuatan laporan keuangan.


4.7.1 Menugaskan pelaksana untuk mencetak Laporan Keuangan berupa
Laporan Arus Kas, Neraca, dan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan/Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.7.2 Menugaskan pelaksana untuk mencetak laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Sistem Akuntansi Umum (SAU);
4.7.3 Meneliti kebenaran dan memaraf Laporan Arus Kas, Neraca, dan Sistem
Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN) serta meneruskan kepada Kepala
Kantor.

4.8 Melakukan rekonsiliasi dengan satuan kerja.


4.8.1 Memeriksa Arsip Data Komputer (berupa disket) yang berisi Buku Besar
dari satuan kerja setiap bulan;
4.8.2 Menugaskan pelaksana untuk melakukan pemrosesan ADK (upload) ke
dalam aplikasi Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.3 Menugaskan pelaksana untuk melakukan rekonsiliasi data transaksi
Sistem Akuntansi Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi
Instansi (SAI);
4.8.4 Menugaskan pelaksana untuk mencari perbedaan antara SAU dan SAI;
4.8.5 Menganalisis penyebab terjadinya perbedaan antara SAU dan SAI;
4.8.6 Membuat dan menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi apabila SAU dan
SAI sama (tidak terjadi selisih).

4.9 Menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK)/


Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi.
4.9.1 Meneliti daftar Pelaksanaan rekonsiliasi bulanan;
4.9.2 Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep Surat Peringatan
Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK)/Surat Pemberitahuan
Pengenaan Sanksi kepada Satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi
sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 409 -

4.9.3 Memeriksa konsep/net Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan


(SP2LK)/Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi dan menyampaikan
kepada Kepala Kantor untuk ditetapkan.

4.10 Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB) atas permintaan dari
Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.10.1 Memeriksa permintaan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB) beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.10.2 Menugaskan pelaksana untuk meneliti dokumen pendukung yang telah
diterima dengan Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT) dan melakukan
konfirmasi dengan Seksi/KPPN terkait;
4.10.3 Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep Surat Keterangan Telah
Dibukukan (SKTB) sebagai dasar penerbitan Surat Keputusan
Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam routing slip;
4.10.4 Meneliti dan menandatangani Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB).

4.11 Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).


4.11.1 Mempelajari dan meneliti hasil temuan pada LHP KPPN;
4.11.2 Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan tanggapan LHP disertai
dokumen pendukungnya;
4.11.3 Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
4.1. Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.11.4 Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan;
4.11.5 Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan masukan
Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
4.11.6 Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan
menyampaikan kepada Kepala Kantor;
4.11.7 Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala Subbagian Umum,
dan para Kepala Seksi mengenai konsep bahan masukan Renstra, Renja,
RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Disposisi dari Kepala Kantor;
5.2. untuk Seksi Verifikasi dan Akuntansi tahun lalu dan tahun berjalan;
5.3. DIPA dan dokumen anggaran lain yang dipersamakan;
5.4. Dokumen sumber dari Seksi Perbendaharaan I/II;
5.5. Dokumen sumber dari Seksi Bank/Giro Pos;
5.6. ADK dari Instansi/Satker;
5.7. SP2D lembar ke-3 dan SPM lembar ke-1;
5.8. Laporan SPJ Bendahara Umum;
5.9. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dari Satker;
5.10. Laporan Kas Posisi;
5.11. LHP;
5.12. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
5.13. Database.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 410 -

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Register Transaksi Harian;
7.2. Daftar Transaksi Harian;
7.3. Buku Besar Penerimaan dan Pengeluaran;
7.4. Catatan hasil rekonsiliasi data realisasi pengeluaran dengan Seksi Bank/Giro Pos;
7.5. Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan;
7.6. Berita Acara Rekonsiliasi transaksi SAU dengan SAI;
7.7. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.8. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.9. Konsep/net Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK)/Surat
Pemberitahuan Pengenaan Sanksi;
7.10. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.11. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.12. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.13. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT);
7.14. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP);
7.15. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN/KPPN (LAK,LRA, dan Neraca);
7.16. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.17. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.18. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.19. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.20. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.21. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.22. Daftar transaksi tidak terposting;
7.23. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.24. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.25. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.26. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 411 -

7.27. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;


7.28. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.29. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.30. Laporan Keuangan SAKUN;
7.31. Laporan Keuangan SAU;
7.32. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.33. Konsep tanggapan LHP.
7.34. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara

8. WEWENANG :
8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor;
8.2. Mengoreksi dan memaraf konsep surat, daftar, laporan, dan tanggapan LHP;
8.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/transaksi keuangan;
8.4. Menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi;
8.5. Menjaga kerahasiaan Pelaksanaan tugas;

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor;
9.2. Kebenaran konsep surat, daftar, laporan, dan tanggapan LHP;
9.3. Kebenaran verifikasi terhadap dokumen/transaksi keuangan;
9.4. Kebenaran Berita Acara Rekonsiliasi;
9.5. Kerahasiaan Pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Satuan Kerja yang harus melakukan rekonsiliasi pembukuan (terlampir);
10.2. Jumlah laporan keuangan tingkat Satker yang diverifikasi dan direkonsiliasi.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal menerima petunjuk,
pendapat, dan pengarahan serta mengajukan usul dan pendapat mengenai
Pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi dalam hal koordinasi Pelaksanaan tugas
di bidang perbendaharaan;
11.3. Para pegawai dalam hal Pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.4. KPA/Satker dalam hal rekonsiliasi data realisasi anggaran.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran
penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan
pembinaan/ bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA :

Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 412 -

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
14.2. Pendidikan formal : DIV/Strata 1
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tingkat IV
14.4. Syarat lainnya : - Memahami ketentuan perbendaharaan dan akuntansi;
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Kepemimpinan Kelompok (TL);
c. Kerjasama (TW)

15. KEDUDUKAN JABATAN :

KEPALA
KPPN TIPE A

KASUBBAG
UMUM

KASI KASI KASI KASI BANK/ KASI VERIFIKSI


PERBENDAHARAAN I PERBENDAHARAAN II PERSEPSI GIRO POS DAN AKUNTANSI

• Perumus
• Penganalisis Lap. Keuangan Tk.I
• Penganalisis Lap. Keuangan Tk.II
• Penganalisis Lap. Keuangan Tk.III
• Verifikator Tk.I
• Verifikator Tk.II
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.I
• Penyaji Bahan Telaahan Tk.II
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 413 -

1. NAMA JABATAN : Perumus (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 414 -

penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 415 -

4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap


dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 416 -

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 417 -

4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;


4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 418 -

Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan


Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 419 -

4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan tahun lalu
dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.13.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 420 -

7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;


7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 421 -

10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam


hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/c – IV/a
14.2. Pendidikan Formal : DIII / S1
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 422 -

1. NAMA JABATAN : Penganalisis Laporan Keuangan Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 423 -

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 424 -

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 425 -

4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 426 -

4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;


4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 427 -

4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi


Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 428 -

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke


Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
4.13.3. Membantu
Akuntansi; membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 429 -

6.11. Uraian Jabatan;


6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 430 -

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam
hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/b – III/d
14.2. Pendidikan Formal : D III
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 431 -

1. NAMA JABATAN : Penganalisis Laporan Keuangan Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 432 -

penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana


penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 433 -

4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap


dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 434 -

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 435 -

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 436 -

4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara


Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 437 -

Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi


Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
4.13.3. Membantu
Akuntansi; membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 438 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 439 -

10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam


hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : III/a – III/c
14.2. Pendidikan Formal : D III
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 440 -

1. NAMA JABATAN : Penganalisis Laporan Keuangan Tk.III (pada Seksi Verifikasi


dan Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 441 -

penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana


penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 442 -

4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap


dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 443 -

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 444 -

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 445 -

4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara


Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 446 -

Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi


Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
4.13.3. Membantu
Akuntansi; membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 447 -

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 448 -

10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam


hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b
14.2. Pendidikan Formal : DI / DIII
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 449 -

1. NAMA JABATAN : Verifikator Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 450 -

Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 451 -

4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi


apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 452 -

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 453 -

4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi


Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 454 -

4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi


Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.13.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 455 -

6.3. Undang-undang APBN;


6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 456 -

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam
hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/d – III/b
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 457 -

1. NAMA JABATAN : Verifikator Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan dana


anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 458 -

Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan
hasil pencocokan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 459 -

4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi


apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan Seksi
Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.5. Melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas permintaan


dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 460 -

4.6. Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun anggaran yang
lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang menyebabkan transaksi


tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 461 -

4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi


Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan


rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 462 -

4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi


Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.13.3. Membantu membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 463 -

6.3. Undang-undang APBN;


6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 464 -

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam
hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/c – III/a
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 465 -

1. NAMA JABATAN : Penyaji Bahan Telaahan Tk.I (pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Membantu melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi


pencairan dana anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 466 -

negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Membantu melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 467 -

4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan


hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Membantu melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan


Akuntansi dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan
Seksi Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.5. Membantu melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas


permintaan dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 468 -

4.6. Membantu melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun


anggaran yang lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Membantu melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Membantu melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang


menyebabkan transaksi tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Membantu melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 469 -

4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Membantu melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan
rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 470 -

4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;


4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Membantu melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Membantu menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja,


RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
4.13.3. Membantu
Akuntansi; membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 471 -

6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;


6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 472 -

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam
hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/b – II/d
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 473 -

1. NAMA JABATAN : Penyaji Bahan Telaahan Tk.II (pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi)

2. IKHTISAR JABATAN :
Membantu melakukan verifikasi dan akuntansi terhadap transaksi keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN).

3. TUJUAN JABATAN :
Mendukung terlaksananya verifikasi dan akuntansi transaksi keuangan, serta
penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat tingkat Kuasa BUN (KPPN) yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :


4.1. Membantu melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber.
4.1.1. Menerima dan meneliti data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
dari Subbagian Umum;
4.1.2. Menyampaikan data DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi rangkuman pertanggungjawaban
bendum dilampiri dengan Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP,
Nota Debet/Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah
Kantor Pos dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.4. Menyampaikan rangkuman pertanggungjawaban bendum dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Kredit Bank
Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank Indonesia, Nota
Debet/Kredit Bank Persepsi, Berita Kurang/Berita Tambah Kantor Pos dari
Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi SP2D lembar ke-3 beserta SPM
lembar ke-1 dan dokumen pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.6. Menyampaikan SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi rekening koran dan surat pernyataan
saldo (saldo bilyet) serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos;
4.1.8. Menyampaikan rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank/Giro Pos kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.1.9. Menerima, meneliti dan mengoreksi Wesel Pemerintah/Kiriman Uang
(WP/KU) dan Daftar Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN;
4.1.10. Menyampaikan Wesel Pemerintah/Kiriman Uang (WP/KU) dan Daftar
Penguji WP/KU yang diterbitkan KPPN kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.1.11. Melakukan verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber;
4.1.12. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen sumber
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.2. Membantu melakukan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi


pencairan dana anggaran.
4.2.1. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank per jenis Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari setiap jenis Bank Persepsi dan Giro Pos ke rekening
Bank Persepsi dan Giro Pos Koordinator;
4.2.2. Menyampaikan laporan Buku Bank per jenis Bank Persepsi, Bank Devisa
Persepsi, dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan pengeluaran
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 474 -

negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari setiap jenis Bank
Persepsi dan Giro Pos ke rekening Bank Persepsi dan Giro Pos
Koordinator kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.3. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan Buku Bank Persepsi dan Giro
Pos dari seluruh Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data
penerimaan dan pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana
penerimaan dari seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN
pada Bank Indonesia;
4.2.4. Menyampaikan laporan Buku Bank Persepsi dan Giro Pos dari seluruh
Bank Persepsi dan Giro Pos yang berisikan data penerimaan dan
pengeluaran negara dalam bentuk pelimpahan dana penerimaan dari
seluruh Bank Persepsi atau Giro Pos ke rekening KPPN pada Bank
Indonesia kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.5. Menerima, meneliti dan mengoreksi Laporan Kas Posisi lengkap,
mingguan maupun bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran
dan daftar selisih;
4.2.6. Menyampaikan konsep Laporan Kas Posisi lengkap, mingguan maupun
bulanan lengkap dengan rincian per mata anggaran dan daftar selisih
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.7. Menerima, meneliti dan mengoreksi laporan SPJ Bendahara Umum
(Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank
Tunggal Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian;
4.2.8. Menyampaikan konsep laporan SPJ Bendahara Umum (Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum/RPBU, Buku Bank Tunggal
Umum/BBTU, Buku Bank Pesepsi Umum/BBPU, Buku Giro Pos
Umum/BGPU, Buku Kas Pembantu Penerimaan/BKPP, Buku Kas
Pembantu Pengeluaran/BKPK), laporan harian penerimaan dan
pengembalian pajak, laporan harian penerimaan dan pengembalian bea
dan cukai,laporan harian penerimaan PNBP, laporan harian buku
potongan umum, laporan harian daftar perincian saldo, dan laporan kas
posisi harian kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.2.9. Melaksanakan verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi pencairan
dana anggaran
4.2.10. Menyampaikan hasil verifikasi dan penatausahaan laporan realisasi
pencairan dana anggaran kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.3. Membantu melakukan verifikasi terhadap dokumen/ transaksi keuangan.


4.3.1. Menerima dan meneliti kelengkapan dan melakukan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan;
4.3.2. Menyampaikan hasil penelitian kelengkapan dan verifikasi terhadap
dokumen/transaksi keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.3.3. Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam Daftar
Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-DAK, SPM,
SP2D, SSBP, dan sebagainya);
4.3.4. Menyampaikan hasil penelitian kesesuaian elemen data (validasi) yang
ada dalam Daftar Transaksi Harian dengan dokumen sumber (DIPA, DAU-
DAK, SPM, SP2D, SSBP, dan sebagainya) kepada Kepala Seksi Verifikasi
dan Akuntansi
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 475 -

4.3.5. Meneliti secara detail masing-masing transaksi apabila terdapat perbedaan


hasil pencocokan;
4.3.6. Menyampaikan hasil penelitian secara detail masing-masing transaksi
apabila terdapat perbedaan hasil pencocokan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.3.7. Membuat konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan;
4.3.8. Menyampaikan konsep tanggapan atas perbedaan hasil pencocokan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;

4.4. Membantu melakukan rekonsiliasi laporan keuangan Seksi Verifikasi dan


Akuntansi dengan laporan yang dihasilkan oleh Seksi Perbendaharaan dan
Seksi Bank/Giro Pos.
4.4.1. Meneliti posisi kas di Neraca KUN dan posisi kas yang ada di Laporan
Arus Kas dengan Laporan Kas Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening
Koran Pemerintah;
4.4.2. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.3. Menelusuri perbedaan Rekening Koran Pemerintah dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank dan data yang ada pada Seksi Perbendaharaan, Seksi
Bank/Giro Pos, dan Seksi Persepsi;
4.4.4. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.5. Meneliti dan mengoreksi kebenaran MAK dan besaran rupiah antara
laporan realisasi anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan
laporan realisasi pengeluaran pada Seksi Bank/Giro Pos;
4.4.6. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.7. Meneliti kebenaran MAP dan besaran rupiah antara laporan realisasi
anggaran pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi dengan laporan realisasi
penerimaan pada Seksi Persepsi;
4.4.8. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.9. Meneliti kebenaran Laporan Realisasi Anggaran dengan Rangkuman
Pertanggungjawaban Bendahara Umum;
4.4.10. Menyampaikan hasilnya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.4.11. Membuat konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait;
4.4.12. Menyampaikan konsep nota dinas sebagai tindak lanjut terhadap temuan
perbedaan antara Laporan Keuangan (Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Umum melalui dan disampaikan kepada seksi terkait, kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.5. Membantu melakukan penyusunan surat keterangan telah dibukukan atas


permintaan dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.5.1. Meneliti permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.5.2. Menyampaikan permintaan surat keterangan telah dibukukan beserta
dokumen pendukung dari satker/pihak ketiga kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.5.3. Meneliti dokumen pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan
Data Transaksi (BJDT) melakukan konfirmasi dengan seksi/KPPN terkait;
4.5.4. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip;
4.5.5. Menyampaikan konsep surat keterangan telah dibukukan sebagai dasar
penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali dan mencatatnya dalam
routing slip, kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 476 -

4.6. Membantu melakukan perekaman saldo Uang Persediaan sisa tahun


anggaran yang lalu.
4.6.1. Menerima dan memeriksa data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.2. Melakukan perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan;
4.6.3. Menyampaikan hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP) yang
belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember dari Seksi
Perbendaharaan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.6.4. Mencetak Register Transaksi dan mencocokkan dengan dokumen
sumbernya;
4.6.5. Meneliti dan mengoreksi hasil pencetakan Register Transaksi dan
mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.6.6. Menyampaikan hasil pencetakan Register Transaksi dan dokumen
sumbernya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.7. Membantu melakukan posting dan pengecekan buku besar.


4.7.1. Melakukan proses posting harian seluruh transaksi keuangan;
4.7.2. Memastikan seluruh transaksi keuangan dimaksud terposting dan
melakukan pengecekan buku besar;
4.7.3. Menyampaikan hasil proses posting harian seluruh transaksi keuangan
kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.4. Mencetak Laporan Pencocokan Buku Besar KUN dan Transaksi KUN;
4.7.5. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
4.7.6. Mencetak Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.7. Meneliti dan mengoreksi Daftar Transaksi Tidak Terposting;
4.7.8. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.7.9. Mencetak Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.10. Meneliti dan mengoreksi Laporan Pencocokan SAU dan SAKUN;
4.7.11. Menyampaikan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.8. Membantu melakukan identifikasi terhadap kesalahan data yang


menyebabkan transaksi tidak terposting.
4.8.1. Melakukan identifikasi terhadap data yang tidak terposting;
4.8.2. Mengembalikan kesalahan data kepada seksi terkait sesuai dengan jenis
kesalahannya;
4.8.3. Membuat konsep pengembalian kesalahan data kepada seksi terkait
sesuai dengan jenis kesalahannya;
4.8.4. Menyampaikan konsep pengembalian kesalahan data sesuai dengan jenis
kesalahannya kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dan
meneruskan kepada seksi terkait;
4.8.5. Menerima dan mengevaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan;
4.8.6. Menyampaikan hasil evaluasi data hasil perbaikan dari seksi yang
bersangkutan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.8.7. Melakukan proses posting ulang atas hasil perbaikan data;
4.8.8. Melaporkan hasil proses posting ulang atas hasil perbaikan data kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

4.9. Membantu melakukan verifikasi laporan keuangan.


4.9.1. Mencetak laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 477 -

4.9.2. Meneliti dan mengoreksi hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan;
4.9.3. Menyampaikan hasil cetakan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca Percobaan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.4. Mencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan Pencocokan Buku
Besar KUN dan transaksi per perkiraan;
4.9.5. Menyampaikan hasil pencocokkan Neraca Percobaan dengan Laporan
Pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi per perkiraan kepada Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.6. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan
Arus Kas periode bulanan;
4.9.7. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas periode bulanan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.8. Melakukan pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut hasil posting
dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan
masing-masing seksi;
4.9.9. Menyampaikan hasil pencocokan Laporan Realisasi Anggaran menurut
hasil posting dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi;
4.9.10. Mengevaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Realisasi
Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-masing seksi;
4.9.11. Menyampaikan hasil evaluasi perbedaan antara Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran dengan
Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan Penerimaan masing-
masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.9.12. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi perbedaan antara
Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi
Anggaran dengan Laporan Realisasi Pencairan Dana/Pembayaran dan
Penerimaan masing-masing seksi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.

4.10. Membantu melakukan pengolahan data dari Satuan Kerja dan melaksanakan
rekonsiliasi.
4.10.1. Menerima Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan kerja
setiap bulan;
4.10.2. Meneliti dan mengoreksi Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari
satuan kerja setiap bulan;
4.10.3. Menyampaikan Arsip Data Komputer yang berisi Buku Besar dari satuan
kerja setiap bulan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.4. Melakukan pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi Verifikasi
dan Akuntansi;
4.10.5. Melaporkan hasil pemrosesan ADK (upload) ke dalam aplikasi Seksi
Verifikasi dan Akuntansi kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.6. Meneliti dan mengoreksi hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi
Umum (SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);
4.10.7. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data transaksi Sistem Akuntansi Umum
(SAU) dengan data transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.8. Membuat konsep berita acara rekonsiliasi;
4.10.9. Menyampaikan konsep berita acara rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.10. Membuat konseo Laporan Hasil Rekonsiliasi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 478 -

4.10.11. Meneliti dan mengoreksi konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi;


4.10.12. Menyampaikan konsep Laporan Hasil Rekonsiliasi kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.10.13. Mengirimkan Laporan Hasil Rekonsiliasi ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;

4.11. Membantu melakukan penyusunan laporan keuangan.


4.11.1. Membuat konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan;
4.11.2. Menyampaikan konsep Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kas Umum
Negara (SAKUN) berupa Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum
Negara beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dengan tembusan ke Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan kepada Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.3. Menyusun konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
4.11.4. Menyampaikan konsep laporan keuangan Sistem Akuntansi Umum (SAU)
berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan ke
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
4.11.5. Menyiapkan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap;
4.11.6. Menyampaikan ADK Buku Besar SAKUN dan SAU untuk dikirim ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Bidang Aklap kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

5.1.4.13. Membantu menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja,


RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Bank/ Pos.
5.1.2.4.13.1. Menyiapkan bahan dan data penyusunan Renstra, Renja, RKT,
PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk Seksi
Verifikasi dan Akuntansi;
5.1.3.4.13.2. Menghimpun dan menyampaikan bahan dan data kegiatan
tahun lalu dan tahun berjalan kepada Kepala Seksi Seksi Verifikasi dan
4.13.3. Membantu
Akuntansi; membuat konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK,
dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.13.4. Menyampaikan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan
LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara kepada Kepala Seksi
Verifikasi dan Akuntansi.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


5.1. Dokumen penerimaan (SSBP) dan dokumen pengeluaran (SPM dan SP2D);
5.2. DIPA atau dokumen lainnya yang dipersamakan;
5.3. Surat permintaan pembayaran pengembalian;
5.4. Arsip Data Komputer (ADK) Sistem Akuntansi Instansi dari Satuan Kerja;
5.5. Laporan dari seksi terkait.
5.6. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :


6.1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 479 -

6.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;


6.3. Undang-undang APBN;
6.4. Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;
6.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
6.6. Keppres tentang Pelaksanaan APBN;
6.7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan;
6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan
Standar;
6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
6.11. Uraian Jabatan;
6.12. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;
6.13. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perbendaharaan
dan bendahara umum;
6.14. Program Aplikasi Vera.

7. HASIL KERJA :
7.1. Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;
7.2. Hasil verifikasi dan penatausahaan laporan penerimaan dan realisasi pencairan
dana anggaran;
7.3. Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen sumber
(DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
7.4. Hasil pencocokan SAKUN dan SAU;
7.5. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;
7.6. Konsep pengantar pengiriman ADK;
7.7. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.8. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT)
7.9. Hasil perekaman data saldo Uang Persediaan (UP)
7.10. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN /KPP (LAK,LRA, dan Neraca);
7.11. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.12. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.13. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.14. Surat Keterangan telah dibukukan;
7.15. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.16. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.17. Daftar transaksi tidak terposting;
7.18. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.19. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.20. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.21. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.22. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.23. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.24. Surat teguran satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi;
7.25. Laporan Keuangan SAKUN;
7.26. Laporan Keuangan SAU;
7.27. ADK Buku Besar SAKUN dan SAU;
7.28. Konsep tanggapan LHP;
7.29. Laporan berkala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
7.30. Konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 480 -

8. WEWENANG :
8.1. Membuat konsep nota dinas temuan hasil verifikasi;
8.2. Membuat konsep surat keterangan telah dibukukan;
8.3. Menyampaikan hasil rekonsiliasi data KPPN dengan Satker.

9. TANGGUNG JAWAB :
9.1. Pengoperasian mesin komputer;
9.2. Pengetikan dan pencetakan surat/laporan;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Meliputi seluruh dokumen transaksi keuangan dan dokumen sumber dalam hal
pelaksanaan verifikasi dan akuntansi untuk menyusun Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN (KPPN);
10.2. Meliputi seluruh Satker/instansi (UAKPA/UAKPB) dalam wilayah pelayanan dalam
hal rekonsiliasi data dan laporan.

11. HUBUNGAN KERJA :


11.1. Kepala KPPN dan para Kepala Seksi di lingkungan KPPN dalam pelaksanaan tugas;
11.2. Para pegawai dalam hal pelaksanaan tugas;
11.3. Satuan kerja di lingkungan tugas.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:

Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang mendukung kelancaran


penyusunan Laporan Arus Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif dan penerapan sanksi yang tegas dan jelas.

13. RISIKO BAHAYA:


Risiko bahaya tergantung pada stabilitas keamanan dan sosial pada masing-masing
lokasi tempat kedudukan KPPN.

14. SYARAT JABATAN :


14.1. Pangkat/Golongan : II/a – II/c
14.2. Pendidikan Formal : SLTA/D I
14.3. Diklat/Kursus : - DTSS Akuntansi dan Pelaporan
14.4. Syarat lainnya : - Menguasai bidang perbendaharaan, Akuntansi dan
Pelaporan
- Standar Kompetensi :
a. Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)
b. Integritas (INT)
ForumPrima
http://forumprima.multiply.com

You might also like